Dokumen tersebut membahas definisi tafsir, ta'wil, dan terjemah secara etimologi dan istilah. Tafsir didefinisikan sebagai penjelasan makna Al-Quran, ta'wil sebagai memindahkan makna ayat ke arti lain, dan terjemah sebagai menerjemahkan kata-kata Al-Quran ke bahasa lain. Dibedakan pula penggunaan dan cakupan makna antara ketiganya.
2. DEFINISI TAFSIR
Secara etimologi kata tafsir dalam bahasa arab
berarti ُاحَضْيِ(اإلpenjelasan) atau ُنْيِيْبَتال
(keterangan).
Kata tafsir diambil dari kata ََُّرسَف–ُرِسَفي-ُْفَتاارْيِس yang
berarti keterangan atau uraian.
Secara bahasa kata Tafsir (ُرْيــِسْفَت) berasal dari
kata ََُّرسَف yang mengandung arti: menjelaskan,
menyingkap dan menampak-kan atau
menerangkan makna yang abstrak. Kata ُْــرسَفال
berarti menyingkapkan sesuatu yang tertutup.
3. LANJUTAN
Menurut istilah, Tafsir berarti Ilmu untuk
mengetahui kitab Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. dan
penjelasan maknanya serta pengambilan
hukum dan makna-maknanya
Tafsir adalah Ilmu yang membahas tentang
Al-Quranul Kariem dari segi pengertiannya
terhadap maksud Allah sesuai dengan
kemampuan manusia.
4. DEFINISI TAFSIR SECARA ISTILAH
MENURUT PARA ULAMA
Menurut Al-Kilabi: Tafsir adalah penjelasan Al-Qur’an dengan
menerangkan makna dari tujuan (isyarat).
Menurut Syekh Al-Jazari: Tafsir adalah hakekatnya
menjelaskan lafazh yang sukar difahami dengan jalan
mengemukakan salah satu lafazh yang bersinonim (mendekati)
dengan lafazh tersebut
Menurut abu Hayyan: Tafsir adalah ilmu yang mengenai cara
pengucapan lafazh Al-Qur’an serta cara mengungkapkan
petunjuk kandungan hukum dan makna yang terkandung
didalamnya.
Menurut Az-Zarkasyi: Tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk
memahami dan menjelaskan makna-makna Al-Qur’an yang
diturunkan pada pada nabi Muhammad SAW, serta
mengumpulkan kandungan hukum dan hikmahnya.
5. DEFINISI TA’WIL
Secara etimologi, menurut sebagian ulama’, kata ta’wil memiliki
makna yang sama dengan tafsir, yakni ”menerangkan” dan
”menjelaskan”.
Ta’wil berasal dari kata َُلَّوَأ. Kata tersebut dapat berarti:
Pertama, ُع ْوجالر (kembali, mengembalikan) yakni,
mengembalikan makna pada proporsi yang sesungguhnya.
Kedua, ُفْرَصال (memalingkan) yakni memalingkan suatu lafal
yang mempunyai sifat khusus dari makna lahir kepada makna
batin lafal itu sendiri karena ada ketepatan atau kecocokan dan
keserasian dengan maksud yang dituju.
Ketiga, ُةَساَيِسال (mensiasati) yakni, bahwa lafal-lafal atau
kalimat-kalimat tertentu yang mempunyai sifat khusus
memerlukan ”siasat” yang tepat untuk menemukan makna
yang dimaksud. Untuk itu diperlukan ilmu yang luas dan
mendalam
6. DEFINISI TA’WIL SECARA ISTILAH
MENURUT PARA ULAMA
Menurut Al-Jurzzani: Memalingkan suatu lafazh dari makna
d’zamirnya terhadap makna yang dikandungnya apabila makna
alternative yang dipandang sesuai dengan ketentuan Al-kitab dan
As-sunnah.
Menurut defenisi lain: Takwil adalah mengembalikan sesuatu
kepada ghayahnya (tujuannya) yakni menerangkan apa yang
dimaksud.
Menurut Ulama Salaf:
- Menafsirkan dan mejelaskan makna suatu ungkapan baik yang
bersesuaian dengan makna ataupun bertentangan.
- Hakekat yang sebenarnya yang dikehendaki suatu ungkapan.
Menurut ulama Khalaf: Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya
yang rajin kepada makna yang marjun karena ada indikasi untuk
itu.
7. DEFINISI TERJEMAH
Arti terjamah menurut bahasa adalah
salinan dari suatu bahasa kebahasa lain
atau mengganti, menyalin, memindahkan
kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.
Menurut Muhammad Husayn al-Dzahabi,
salah seorang pakar dan ahli ilmu al-Qur’an
dari Universitas Azhar, Kairo, Mesir, kata
tarjamah lazim digunakan untuk dua macam
pengertian, yaitu:
8. LANJUTAN
Mengalihkan atau memindahkan suatu pembicaraan
dari suatu bahasa ke bahasa lainnya tanpa
menerangkan makna dari bahasa asal yang
diterjemahkan.
Menafsirkan suatu pembicaraan dengan menerangkan
maksud yang terkandung di dalamnya dengan
menggunakan bahasa yang lain.
Jadi, Arti terjamah menurut bahasa adalah susunan dari
suatu bahasa kebahasa atau mengganti, menyalin,
memindahkan kalimat dari suatu bahasa lain kesuatu
bahasa lain.
9. SECARA TERMINOLOGI KATA ”TARJAMAH”
DAPAT DIPERGUNAKAN PADA DUA ARTI:
Terjemah harfiyah, yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari
satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari
bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan
tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib
bahasa pertama
Terjemah tafsiriyah atau terjemah maknawiyah, yaitu
menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain
tanpa terikat dengan tertib kata-kata bahasa asal atau
memperhatikan susunan kalimatnya.
10. PERBEDAAN TAFSIR DAN TERJEMAH
Bahasa tafsir dalam prakteknya selalu terdapat keterkaitan
dengan bahasa aslinya. Selain itu, dalam tafsir tidak terjadi
peralihan bahasa. Pada terjemah yang terjadi atau dilakukan
adalah peralihan bahasa, yakni dari bahasa pertama atau
yang asli ke bahasa kedua atau terjemah.
Dalam tafsir yang diutamakan adalah menyampaikan
penjelasan dan pesan dari bahasa aslinya yang pertama.
Sedangkan dalam terjemah terutama harfiah, makna yang
diungkap tidak lebih dari sekedar mengganti bahasa.
Dalam bahasa tafsir yang menjadi pokok perhatian adalah
tercapainya penjelasan tepat sasaran baik secara global
maupun secara terinci. Tidak demikian halnya dengan
terjemah. Ia pada lazimnya mengandung tuntutan
terpenuhinya semua makna yang dikehendaki oleh
bahasa pertama.
11. PERBEDAAN TAFSIR DAN TA’WIL
Mengenai perbedaan tafsir dan ta’wil tersebut dapat dilihat
sebagai berikut:
TAFSIR:
Pemakaiannya banyak terdapat pada lafal-lafal dan leksikologi
(َُةدَرْف.)م
Jelas diterangkan dalam al-Qur’an dan hadits-hadits shahih.
Banyak berhubungan dengan riwayat.
Digunakan dalam ayat-ayat ُاتَمَكْحم (jelas, terang).
Bersifat menerangkan petunjuk yang dikehendaki.
TA’WIL:
Penggunaannya lebih banyak pada makna-makna dan susunan
kalimat.
Kebanyakan diistimbatkan oleh para ’ulama.
Lebih banyak berhubungan dengan ُةَياَِرد (nalar, aqliy).
Digunakan dalam ayat-ayat ُاتَهِبَاشَتم (samar, samar tidak jelas).
Menerangkan hakikat yang dikehendaki.
12. KESIMPULAN
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, bahwa :
Tafsir : menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang
dengan panjang lebar, lengkap dengan penjelasan hukum-
hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu dan
seringkali disertai dengan kesimpulan kandungan ayat-ayat
tersebut
Ta’wil : mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur’an dari arti
yang lahir dan rǎjih kepada arti lain yang samar dan
marjuh.
Terjemah : hanya mengubah kata-kata dari bahasa arab
kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan arti
kandungan secara panjang lebar dan tidak menyimpulkan
dari isi kandungannya.