SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Print By Aidatul Fitri
A. Sistem Pendidikan di Indonesia
Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio
kultural, psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk
ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan
kepribadian nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai
kemajuan-kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial,
politik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses
pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
direncanakan.
1. Sistem pendidikan
Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah
keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil
yang diharapkan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem
mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari
tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen-
komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan dan
lingkungan.
2. Sistem pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
salin terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian
ini akan dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU
Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan
sebagai berikut “pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya”Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap perubahan zaman ” (pasal 1 butir 2).
3. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua
kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan
nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan
pendidiknya. Meskipun setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri,
namun tidak lepas dari tujuan pendidikan nasional. Selain itu terdapat juga dalam UU
yang berbunyin “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
4. Jenjang Pendidikan di Indonesia
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu
A. Sistem pendidikan di Indonesia
B. Sistem pendidikan di Singapura
C. Sistem pendidikan di Malaysia
D. Sistem pendidikan di Brunei
Darussalam
E. Sistem pendidikan di Turki
F. Sistem pendidikan di Pakistan
G. Sistem pendidikan di FInlandia
H. Sistem pendidikan di Belanda
I. Sistem pendidikan di Jepang
Nama :
NPM :
Print By Aidatul Fitri
pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan
pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski
tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini,
pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah
Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara
yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut
biaya. Pendidikan dasar berbentuk :
o Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)atau bentuk lain
yang sederajat; serta
o Sekolah Menengah Pertama (SMP)dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),
atau bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan
menengah terdiri atas:
1. Pendidikan menengah umum, dan
2. Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. Akademi,
2. Politeknik,
3. Sekolah tinggi,
4. Institut, atau
5. Universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi
B. Sistem Pendidikan di Singapura
Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun
untuk meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan
dasar. Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas
10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat
menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di
salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University
akan berlangsung selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah
menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di
Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan
jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur
ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master
di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun.
Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.
Jenjang pendidikan di Singapura:
a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )
Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4
hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan
2.
b. Primary Education ( Sekolah Dasar )
Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama
6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan
dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6.
c. Secondary Education ( SMP + SMA )
Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada
beberapa pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai
dengan hasil yang mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum
yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga
minat dari pribadi para siswa tersebut.
d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)
Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk
menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai
akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di
Universitas Lokal Singapura.
e. Polytechnics (Politeknik)
Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk
mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak
pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing
sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
f. Singapore Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa
tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke
dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal,
Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan
Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang
diakui oleh dunia internasional.
TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA
Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan
melalui tabel di bawah ini :
No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di
Singapura
1 Dasar UUD1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap
siswa memiliki bakatdan
minatyang unik
Print By Aidatul Fitri
2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan,
keterampilan dan budipekerti luhur, rasa
cinta tanah air (patriotisme), memupuk
sikap membangun diri sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab
membangun masyarakatnya
Membentuk masyarakat
Singapura yang berbudaya
tinggi dalam hal etika,
disiplin dan prilaku sosial
sehari-hari, serta
mengembangkan kreatifitas
anak didik khususnya
dibidang teknologi informasi
3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan
martabatmanusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkantujuan nasional
-
4 Jenjang PAUD
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
TK
SD
SMP
SMA
Persiapan menuju kuliah
5 Isi Pendidikan Pancasila
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Membaca dan menulis
Matematika (termasuk berhitung)
Pengantar SAINS dan Teknologi
Ilmu bumi
Sejarah nasional dan sejarah umum
Kerajinan tangan dan kesenian
Pendidikan jasmani dan kesehatan
Menggambar
Bahasa inggris
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
IPS
Seni
Mother tongue language
6 Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Pendidikan
Faktor Tujuan
Faktor Pendidik
Faktor peserta didik
Faktor Alat
Faktor lingkungan Masyarakat
Efektifitas Pendidikan di Indonesia
Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan
Kebutuhan
Fasilitas yang memadai
Faktor biaya
Faktor pendidik
Faktor Anggaran Pendidikan
Analisis Kurikulum
7 Masalah-
masalah
Pendidikan
Rendahnya pemerataan kesempatan
belajar
Rendahnya mutu akademik
Rendahnya efisiensi internal karena
lamanya masa studi
Rendahnya efisiensi eksternal sistem
pendidikan
Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak
dan moral
Kecerdasan emosional masih belum
mendapatperhatian yang memadai.
Kurang adanya hubungan
yang harmonisantara guru
dan murid
Faktor yang mempengaruhi Pendidikan
a. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia
Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima faktor
pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak
ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu
dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor
tersebut adalah:
1. Faktor Tujuan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu
suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit
mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah
senantiasa harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang
berkualitas.
2. Faktor Pendidik
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru
harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi
seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan.
3. Faktor peserta didik
Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang
akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku
dan minat bakat dari anak didik.
4. Faktor Alat
Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan dengan
sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan
masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk
menyediakan alat-alat tersebut.
5. Faktor lingkungan Masyarakat
Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua
siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk
melaksanakan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua
kelompok yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya
b. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Singapura
Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu:
1. Fasilitas yang memadai
Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan
siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid Crystal Display
(LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi
yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan siswa untuk
menuju ke sekolahnya.
2. Faktor biaya
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah
murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah.
Di singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi
dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.
3. Faktor pendidik
Print By Aidatul Fitri
Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima
disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut
pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan
sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya.
Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu
menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.
4. Faktor Anggaran Pendidikan
Singapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk
mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi
dan memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25
persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen
adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu,
pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan
mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta untuk membantu
institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong inovasi yang
berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerintah dan kalangan
pembisnis.
5. Analisis Kurikulum
Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan
di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut
UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Bedanya,UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut
pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan
pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat mempengaruhi kelulusan siswa yaitu UN
menjadi tolak ukur kelulusan siswa.
C. Pendidikan di Malaysia
1. Pendidikan di Negara Malaysia Sebelum Masa Penjajahan
Malaysia adalah negeri multi-etnis dan multi ras. Terdiri dari ras Melayu sebagai ras
utama, ras China, dan India. Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa
Melayu ditetapkan sebagai bahasa nasional. Meski demikian bahasa mandarin dan
bahasa tamil juga dipergunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari. Sebelum
penjajahan pendidikan di Malaysia berdasarkan sistem pondok yang diadakan di
madrasah dan di sekolah-sekolah agama. Contohnya di Pondok Langgar, Pondok Sena di
Kedah, Pondok Bukit Mertajam, Madrasah Al Masyhur.
Sekolah agama atau madrasah lebih sistematik daripada sekolah pondok dari segi
kurikulumnya, waktu belajarnya relatif tetap dan peralatannya lebih lengkap. Sekolah-
sekolah tersebt dimaksudkan agar melahirkan pelajar yang bermoral tinggi.
2. Pendidikan Malaysia pada Masa Penjajahan
Negara Malaysia menjadi daerah jajahan bangsa-bangsa Eropa dimulai dari
datangnya bangsa Portugis tahun 1511, disusul bangsa Belanda dan terakhir Inggris.
Bangsa-bangsa Eropa tersebut tidak hanya menjajah perekonomiannya tetapi juga politik
dan budaya. Hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap pola pendidikan yang ada di
negara Malaysia.
Sekolah vernakular ( sekolah dasar ) merujuk kepada sekolah yang menggunakan
bahasa ibunda dalam pelaksanaan penyelidikan dan pembangunn di sekolah. Terdapat
tiga jenis vernakular yaitu : Melayu, Cina dan Tamil. Sekolah Vernakular Melayu yang
pertama kali didirikan adalah tahun 1855 yaitu di Bayan lepas, Pulau Pinang. Sekolah
Melayu Gelugor, Pulau Pinang menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar.
Pada tahun 1815 sekolah vernakular Cina didirikan oleh kumpulan pendakwah baru
Persatuan Pendakwah London. Terdapat pula sekolah cina yang dibuka oleh
perseorangan. Sekolah Cina menggunakan bahasa Cina atau Mandarin sebagai
pengantar. Guru-guru dan buku teks sekolah vernakular Cina ini diimpor dari negara Cina.
Contoh sekolah vernakular Cina antara lain : SJK (C) Huan Lian tanjung Perak, SJK (C)
Chung Hwa Kelantan. Kelas Bahasa Cina diadakan di semua “Free School”. Namun
perkembangannya sekolah-sekolah ini gagal dan akhirnya dihentikan atau ditutup.
Sedangkan sekolah vernikular tamil diselnggarakan dengan menggunakan bahasa
Tamil sebagai bahasa pengantar. Guru, kurikulum dan buku teks diimpor dari India.
Contohnya SJK (T) Manikavasagam Tanjung malim dan Perak.
Pada tahun 1854, Pemerintah Hindia timur mengeluarkan arahan kepada Gubernur
negeri-negeri Selat untuk memberikan laporan tentang status dan keadaan pendidikan di
negerinya masing-masing agar tindakan selanjutnya dapat diambil.
Pada tahun 1872 mulai diperkenalkan persekolahan dengan dua sesi. Pembukaan
sekolah dua sesi dilakukan oleh seorang nazir pendidikan AM. Skinner. Persekolahan dua
sesi yaitu : sekolah pagi dan sekolah petang. Sekolah pagi dengan mata pelajaran bahasa
melayu, Matematika, Ilmu alam ditambah materi pelajaran vokasional. Sedangkan sekolah
petang dengan mata pelajaran bahasa Arab dan Al Qur,an. Permasalahan yang sangat
penting saat itu adalah kekurangan guru. Akibat kekurangan guru tersebut telah menjadi
faktor tidak adanya sekolah menengah Melayu pada waktu itu. Hal inilah yang kemudian
telah mendorong didirikannya Maktab Perguruan Sultan Idris ( MPSI ) di Tanjung Malim
pada tahun 1922 dan Maktab Perguruan Perempuan Melayu ( MPPM ) di Malaka pada
tahun 1935.
Pada Zaman pemerintahan Inggris di tanah Melayu, Sekolah Inggris mulai
diperkenalkan. Contohnya King Edward VII di Perak, Clifford School di Pahang. Meskipun
sekolah-sekolah pondok masih siteruskan diklangan penduduk Melayu. Sekolah
vokasional Melayu juga telah diadakan untuk melatih kumpulan buruh.Meskipun ada
aneka macam jenis sekolah dengan kekhususan masing-masing, sekolah-sekolah Inggris
yang dikendalikan oleh misionaris Kristian adalah terbuka bagi semua anak-anak tanpa
membedakan ras dan agama. Pada Zaman penjajahan Inggris, guru-guru diberikan
pelatihan kerja profesional dan dikirim ke Raffles College yang berlokasi di negara Inggris.
Mulai tahun1920-an, dua buah lembaga untuk tempat pelatihan para guru didirikan.
Pendidikan malaysia dizaman penjajahan memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda
dengan sebelumnya. Pendidikan Zaman Penjajahan Inggris bercirikan :
a. Setiap jenis sekolah khusus mengikuti kaum
b. Kurikulum sekolah satu dengan sekolah lainnya berbeda
c. Lokasi sekolah bagi setiap kaum terpisah
d. Bahasa pengantar berlainan satu dengan lainnya, contohnya sekolah Cina bahasa
pengantar bahasa Mandarin, sekolah Tamil berbahasa tamil.
3. Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun 2007
a. Kurikulum Pendidikan di Malaysia
Print By Aidatul Fitri
Kurikulum pendidikan, ditetapkan oleh Kementrian Pelajaran Malaysia.
Kurikulum sekolah di malaysia relatif stabil. Kurikulum yang digunakan di sekolah
rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah Rendah ( KBSR ). Dari
data Kementrian Pelajaran malaysia, KBSR mulai diujicobakan tahun 1982 di 302
buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988, pelaksanaan KBSR sepenyhnya dicapai
dan hingga tahun 2007 masih dipergunakan. Revisi dilakukan pada tahun 2003,
dimana mata pelajaran Sains menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris dan
pada tahun 2005 penggunaan bahasa pengantar dengan bahasa Inggris diperluas
untuk matapelajaran sains dan Matematika.
b. Jenis-Jenis Sekolah di Malaysia
Ada beberapa jenis sekolah di Malaysia, antara lain:
1) Sekolah Kebangsaan
2) Sekolah Wawasan
3) Sekolah Agama Islam
4) Sekolah Mubaligh
5) Sekolah bestari
6) Sekolah berasrama penuh
c. Siswa atau Peserta Didik
Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi wawasan kebangsaan Negara
Malaysia. Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi kedisiplinan serta kearifan.
Kedisiplinan dipupuk dengan arahan dari pemerintah melalui peraturan dan
perundang-undangan. Sekolah juga memiliki kebijakan untuk membuat peraturan
untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Akan tetapi masih banyak juga siswa di
Malaysia yang kurang mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
Pengelolaan kelas juga mempengaruhi peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar. Kapasitas kelas diperhatikan agar terjadi kenyamanan
untuk melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran. Ini sangat mempengaruhi
tingkat motivasi belajar serta prestasi siswa. Prestasi siswa amat dipengaruhi oleh
kualitas guru sebagai pendidik serta pemimpin siswa di dalam kelas.
d. Guru dan Kepala Sekolah
Peranan guru pada dasarnya sama di semua Negara yaitu sebagai
pengajar, fasilitator, pemimpin, dan motivator bagi siswa. Guru amat berperan
dalam perkembangan siswa. Siswa dapat berkembang dengan baik apabila diajar
oleh guru yang memiliki kualitas yang baik. Di Malaysia guru dibekali dengan
keterampilan yang baik untuk mengatur keadaan emosi siswa. Guru dapat
dikatakan memiliki prestasi apabila siswa yang diajarkannya memiliki kualitas dan
suskes menatap masa depan. Hal ini dikarenakan kesuskesan dari seorang siswa
dipengaruhi oleh guru. Pengetua sekolah (kepala sekolah) mempunyai peranan
yang amat penting bagi kemajuan sekolah. Hak dari pengetua sekolah adalah
menciptakan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan pengetua sekolah bertujuan
untuk kenajuan sekolah. Mencapai kemajuan pendidikan di Malaysia kementerian
Malaysia memberlakukan pelatihan-pelatihan bagi kepala sekolah karena dinilai
kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sekolah serta pendidikan di Malaysia.Berkaitan dengan
kesejahteraan guru, Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM 1000 (>Rp
2.500.000), yang hampir setara dengan gaji profesor (golongan IV/e) di
negaraIndonesia. Meskipun juga banyak keluhan dari para guru Malaysia tersebut
yang merasa gaji mereka masih juga rendah. Namun pada kenyataannya, guru
sekolah rendah di Malaysia sudah mampu mengajukan kredit mobil dari gajinya,
sedangkan guru SD di Indonesia baru pada tahap layak mengajukan kredit sepeda
motor. Itupun baru sebagian kecil guru saja, sedang sebagian besar lainnya
berusaha melunasinya dengan mengandalkan pekerjaan sampingan.
4. Perkembangan Umum Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun
2007
Setelah mengalami kemerdekaan, Malaysia membangun pendidikannya. Dengan
berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama
enam tahun, disusul pendidikan menengah selama lima tahun ( tiga tahun
menengah rendah atau pertama dan dua tahun menengah atas ). Semuanya itu dapat
diakses anak-anak Malaysia sengan gratis. Para siswa wajib mengikuti ujian negara di
setiap akhir jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah rendah dan pendidikan
menengah tinggi.
Pendidikan rendah atau dasar 9 Primary Education ) di malaysia berlangsung 6
tahun yang wajib diikuti oleh anak usia 7-12 tahun. Wajib belajar di Malaysia dicanangkan
dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003. Pendidikan wajib adalah satu peraturan
yang mewajibkan setiaporang tua yang mempunyai anak berumur 6 tahun
mendaftarkannya di sekolah rendah. Pendaftaran siswa baru biasanya dilakukan 1 tahun
sebelum masa persekolahan. Keteledoran orang tua memasukkan anaknya mengikuti
wajib belajar dianggap sebagai kesalahan menurut undang-undang. Jika hal ini terbukti
dipengadilan, maka orang tua tersebut akan didenda maksima RM 5000 atau dihukum
maksimal 6 tahun. Mengenai biaya pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta
membayar iuran sekolah pada awal tahun pelajaran baru. Beasrnya iuran yang dipungut
oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp.125.000 – 187.500) per
tahun tiap siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah
semester, ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, prakter komputer, kartu ujian, file
data siswa dan raor. ( Griya Maya Faiq, 2007 ). Khusus untuk sumbangan PIBG (
Persatuan Ibu Bapak dan Guru ) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga.
Keluarga yang menyekolahkan lebih dari satu anak, hanya dikenakan iuran yang sama
yaitu RM 25 per keluarga. Dan untuk siswa kelas VI ditambah biaya UPSR sebesar RM
70. Selain itu tidak ada pungutan lain, termasuk pula tidak ada pungutan sumbangan dana
pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggungjawab
pemerintah. Buku pelajaran yang dipakai siswa relatif tidak berganti setiap tahun. Bila
orant tua siswa membeli semua buku pelajaran, harganya berkisar antara RM 80 samai
RM 125 per siswa per tahun. Buku yang telah dibeli untuk anak sulung akan dapat dipakai
terus oleh adiknya secara turun-temurun. Khusus keluarga dengan pendapatan kurang
dari RM 2000 per bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk
peminjaman buku teks yang disediakan dari sekolah. Mulai tahun ajaran 2008, semua
siswa sekolah rendah mendapat bantuan peminjaman buku pelajaran dari bantuan
pemerintah melalui sekolah masing-masing.
Sekolah menengah di Malaysia merupakan sekolah kelanjutan setelah anak
menempuh sekolah dasar 6 tahun. Sekolah menengah ini berlangsung selama 5 tahun.
Pada akhir kelas 3, para siswa mengikuti ujian untuk menentukan kelulusan si sekolah
menengah rendah, yang disebut penilaian Menengah Rendah ( PMR ) atau dahulu dikenal
dengan istilah Sijil Pelajaran rendah ( SPR ) dalam bahasa Inggris disebut Lower
Certificate Education ( LCE ) atau Lower Secondary Education. Ujian tersebut wajib diikuti
Print By Aidatul Fitri
oleh semua siswa kelas 3. Setelah itu , siswa akan diarahkan untuk masuk kelas
berikutnya dengan pilihan jurusan IPA ( science ) atau seni (arts) . Siswa dapat memilih
sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya jurusan IPA lebih dipilih oleh siswa.
Meskipun perjalanannya, siswa masih diberikan kesempatan untuk beralih dari jurusan IPA
ke jurusan Seni.
Aktivitas ko-kurikuler bersifat wajib disekolah Menengah, dimana semua siswa harus
mengambil bagian sedikitnya 2 aktivitas. Ada banyak aktivitas ko-kurikular yang
ditawarkan di sekolah menengah. Aktivitas ko-kurikular sering digolongkan menjadi
beberapa sebutan, antara lain sebagai berikut : Kelompok Umum ( Uniformed Groups ),
penampil Seni ( Performing Arts ), Klub dan Kemasyarakatan ( Clubs & Societies ), Olah
Raga dan Permainan ( Sports & games ). Siswa boleh jugamengikuti kegiatan lebih dari 2
aktivitas ko-kurikular.
Pada akhir kelas 5 siswa diwajibkan untu mengambil ujian akhir yang disebut Sijil
Pelajaran Malaysia-SPM ( Malaysian Certificate of Education ).Pada bulan Maret tahun
2006, Menteri Pendidikan mengumumkan sedang mempertimbangkan perbaikan ulang
sistem SPM, karena dirasa masih kurang sempurna. Sebagian guru juga mengakuinya.
Komentar dari salah satu profesor dari Universitas Malaya yang menyayangkan
mahasiswanya yang tidak bisa menulis makalah, debat, atau memahami catatan kaki
dalam setiap tulisan. Ia juga mengeluhkan mahasiswanya yang tidak dapat memahami
apa yang ia katakan. Padahal zaman dulu banyak jago sekolah yang pandai debat, lihai
bermain drama, olahraga dan lainnya.
Dewasa ini kemajuan sekolah di Malaysia tidak hanya dimiliki sekolah-sekolah negeri
tetapi juga sekolah-sekolah swasta mengalami pertumbuhan pesat. Sekolah swasta
pertama yang diakui kementrian pendidikan Malaysia untuk menjalankan kurikulum
nasional ditetapkan awal tahun 1980. Saat ini sekolah swasta mengalami perkembangan
yang pesat dan menawarkan beragam pilihan. Ada sekolah Dasar dan Menengas Swasta
yang menggunakan kirikulum nasional adapula yang menggunakan kurikulum
internasional, seperti kurikulum Amerika dan Inggris. Juga ada sekolah Cina mandiri
khususnya sekolah menengah, menggunakan kurikulum sesuai dengan yang digariskan
Kementrian Pendidikan.Sebagian sekolah di malaysia ada yang memerapkan sistem
berasrama ( Residential Schools). Sekolah-sekolah ini menerima siswa dengan terlebih
dahulu melalui seleksi ketat. Calon siswa diminta menunjukkan prestasi akademik dan
potensi mereka sejak mereka belajar di sekolah rendah kelas 1 sampai 6. Para sisiwa di
sekolah ini dididik selama 24 jam di dalam asrama. Beberapa sekolah tersebut adalah
Malacca High School, Royal Military College, dan Penang Free School. Residential School
atau sekolah berasrama penuh juga dikenal sebagai sekolah-sekolah Sains ( Science
School). Sekolah-sekolah ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan calon-calon elit
malaysia, tetapi kemudian diperluas sebagai sekolah untuk menjaga malaysia dengan cara
menerima siswa dengan kemampuan akademik dan bakat-bakat olahraga serta
kepemimpinan yang menonjol. Sekolah tersebut dijadikan sebagai model setelah sekolah
asrama Inggris ( British Boarding School).
Sedangkan untuk pendidikan tinggi, umumnya dikelola oleh pemerintah dan
swasta. Pendidikan tinggi menawarkan berbagai macam program sertifikat, diploma,
sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh
pemerintah, seperti universitas, perguruan tinggi negeri, politeknik, dan lembagapelatihan
guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasata diselenggarakan oleh swasta, dan
cabang universitas luar negeri. Kini jumlah perguruan tinggi swasta di Malaysia lebih dari
400 buah.
Beberapa nama universitas di Malaysia anatara lain: Univeriti Tun Hussein, Universiti
Utara Malaysia, Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Pertahanan Nasional Malaysia,
Universiti Malaya, Universiti Teknikal Malaysia Malaya, dsb.
Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia dan Malaysia
Malaysia telah memiliki standar prosedur operasional baku dalam merancang konsep
dan kebijakan pendidikannya. Sebagai contoh, Akta Pendidikan (UU Sistem Pendidikan
Nasional) melalui proses perubahan dengan melalui proses evaluasi secara mendalam.
Hasil evaluasi itu dilaporkan oleh Menteri Pendidikan dalam sidang kabinet, dan akhirnya
disusunlah Akta Pendidikan yang baru berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Dalam rangka
menyongsong abad ke-21, Malaysia telah memiliki Akta Pendidikan 1996 (Akta 550).
Sementara Indonesia baru setahun memiliki undang-undang yang baru tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yakni UU Nomor 20 tahun 2003.
Berikut ini akan dikomparasikan beberapa konsep dan kebijakan pendidikan di
Indonesia Malaysia. Konsep dan kebijakan yang akan dikomparasikan adalah yang
sepadan atau yang substansinya sama atau hampir sama.
1. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pendidikan ‘Percuma’ (Gratis)
Wajib belajar di Indonesia dimulai sejak adanya Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun,
yang mulai dicanangkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal
2 Mei 1984. Keberhasilan program ini kemudian dilanjutkan dengan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun yang dicanangkan juga bertepatan dengan peringatan Hari
Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 1994. Konsep wajib belajar di Indonesia memang tidak
identik dengan ‘compulsory education‘ yang berbau paksaan dan diikuti dengan sanksi
yang tegas, tetapi lebih ke arah sebagai ‘universal basic education’, yang bersifat arahan
dan himbauan, dengan sanksi sosial. Keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar
Sekolah Dasar 6 Tahun tersebut memang telah berhasil secara kuantitatif, karena 93%
anak usia sekolah dasar telah dapat ditampung dalam SD-SD Inpres yang tersebar ke
seluruh pelosok tanah air. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan
dalam perluasan kesempatan belajar itu tidak diikuti oleh keberhasilan secara kualitatif.
Banyak gedung SD yang kini menjadi kosong karena dibangun di lokasi yang tidak tepat.
Bahkan kini banyak gedung-gedung itu yang kini telah mengalami rusak berat, karena
dibangun dengan kualitas yang rendah. Wal hasil, pembangunan pendidikan yang
dilaksanakan selama ini kurang berorientasi kepada mutu pendidikan.
Pendidikan gratis terutama diberlakukan untuk satuan pendidikan Sekolah Rendah
(SR) mulai dari ‘Darjah Satu sampai dengan Darjah Enam’ atau kelas satu sampai dengan
kelas enam di Sekolah Rendah. Sistem persekolahan di Malaysia menganut umur, artinya
jika anak berumur tujuh tahun maka ia berhak menduduki darjah satu Sekolah Rendah,
dan demikian seterusnya. Dalam hal kenaikan kelas, Malaysia menganut sistem automatic
promotion atau kenaikan kelas otomatis. Oleh karena itu, tidak ada siswa yang tidak naik
kelas. Berkat kebijakan inilah maka meski secara resmi Malaysia tidak memiliki program
wajib belajar, sebagaian besar anak usia sekolah di Malaysia telah memperoleh
kesempatan belajar. Untuk memudahkan dalam pengelolaan kelas (classroom
management), guru membagi kelas menjadi tiga kelompok berdasarkan kecepatan dalam
menerima pelajaran, yakni kelompok yang cepat, sedang, dan lambat. Walhasil, meski di
Malaysia tidak pencanangan program wajib belajar sebagaimana yang dilaksanakan di
Indonesia, namun dengan program pemerataan pendidikan di Malaysia juga telah berhasil
dengan kualitas yang memadai.
Print By Aidatul Fitri
2. Kenaikan Kelas Ekspres dan Program Percepatan (Accelerated Learning)
Jika di Indonesia telah mencoba konsep percepatan belajar atau accelerated
learning, maka Malaysia sejak lama telah melaksanakan konsep yang disebut kenaikan
kelas ekspres. Kenaikan kelas ekspres ini justru diberlakukan pada ‘darjah tiga’ atau kelas
tiga dapat naik ke kelas lima, setelah melalui tes yang diselenggarakan Lembaga
Peperiksaan Malaysia. Selain itu, ketentuan lain yang secara tegas dilaksanakan adalah
adanya persetujuan dari orangtua siswanya. Apabila orangtuanya tidak setuju, anak
tersebut dapat mengikuti proses kenaikan biasa. Persetujuan orangtua ini amat penting
karena orantua harus ikut bertanggung jawab terhadap implikasi yang ditimbulkan dari
kebijakan kenaikan kelas ekspres tersebut. Dalam hal kebijakan ‘accelerated learning’ di
Indonesia, Prof. Dr. Suyanto, M.Ed, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, justru tidak
setuju dengan pelaksanaan accelerated learning pada jenjang pendidikan dasar,
utamanya di SD. Pertimbangannya, sudah tentu dari faktor psikologis dan edukatif, yakni
‘siswa SD akan kehilangan waktu bermain’ (Republika, 12 Maret 2004). Dalam hal
pemberlakukan program akselarasi di SMA pun, Rektor UNY juga tidak setuju jika
dilaksanakan dengan kelas khusus. Alasannya karena cara tersebut merupakan satu
bentuk diskriminasi bagi siswa. Cara yang paling elegan menurut beliau adalah dengan
sistem kredit semester (SKS).Dengan belajar dari Malaysia tentang kenaikan kelas
ekspres, perbedaan pandangan tentang kebijakan program akselarasi di Indonesia harus
disatukan dalam bentuk penyusunan konsep yang dirumuskan oleh satu Pokja yang
dibentuk oleh Mendiknas yang anggotanya terdiri atas berbagai pakar pendidikan. Dengan
program kenaikan kelas ekspres atau pun melalui program percepatan tersebut,
pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak peserta didik agar ‘mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya’ (Pasal 12 UU
Nomor 20 Thun 2003).
3. Sekolah Unggulan dan Sekolah Berasrama Penuh (SBP)
Indonesia memiliki konsep sekolah unggulan. Yang kini masih cukup terkenal
adalah SMA Taruna Nusantara yang dikembangkan dengan disiplin ketat ala militer, SMA
Soposurung di Sumatera Utara, SMA Al Azhar di Jakarta, dll. Di sekolah-sekolah unggulan
tersebut biasanya telah dilengkapi dengan sarana asrama untuk peserta didik. Sekolah
unggulan tersebut juga memiliki sarana asrama bagi peserta didik. Sekolah-sekolah
seperti itu menyebut dirinya sebagai ‘boarding shool‘. Kecuali SMA Taruna Nusantara,
sekolah-sekolah unggulan tersebut masih terbatas untuk peserta didik dari daerah provinsi
atau kabupaten/kotanya. Jadi, sekolah unggulan ini tidak dirancang untuk menampung
peserta didik yang terbaik dari seluruh daerah. Dengan kata lain, sekolah unggulan
tersebut kurang dirancang untuk tujuan membangun semangat persatuan dan kesatuan di
kalangan anak-anak bangsa dari seluruh pelosok Nusantara. Tujuan utama pembangunan
sekolah unggulan tersebut biasanya terkait dengan upaya agar anak-anak dari daerah
yang bersangkutan dalam diterima di perguruan tinggi yang berkualitas.
Konsep sekolah unggulan di Indoensia itu berbeda dengan konsep Sekolah
Berasrama Penuh (SBP) di Malaysia. Dua dari sepuluh tujuan pembangunan sekolah
berasrama penuh (SBP) di Malaysia ada dua tujuan SPB yang amat penting untuk
dijadikan bahan pelajaran, yaitu ‘mewujudkan peluang untuk pelajar-pelajar yang
berpotensi terutama dari kawasan luar bandar (kota, penulis) bagi mendapatkanpendidikan
dengan kemudahan yang teratur, sempurna dan terkini dalam iklim persekolahan yang
kondusif’, dan ‘memperbanyakkan pelajar bumiputera mendapat pendidikan berkualiti
sebagai persediaan ke arah pendidikan tinggi untuk memenuhi keperluan negara’. Untuk
Indonesia, ketentuan tentang ‘pelajar bumi putera’ memang tidak popular, karena
mengandung nuansa SARA. Namun di Malaysia, ketentuan itu justru harus muncul dalam
bentuk ketentuan formal, karena ketentuan formal itulah yang akan menjadikan pihak lain
dapat memahaminya secara terbuka, tanpa ada kecurigaan. Proses seleksi untuk menjadi
siswa di SBP dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan, dan penempatannya pun
ditetapkan oleh kementerian pendidikan. Aspek penting lain yang diharapkan pemeritah
melalui SBP ini adalah terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan antara sesama warga
Malaysia (perpaduan).
Peserta didik di SBP berasal dari anak-anak yang terpilih dari berbagai negara
bagian di Malaysia.Biaya pendidikan dan asrama bagi seluruh siswanya sepenuhnya
ditanggung oleh pemerintah. Kini Malaysia memiliki 30 (tiga puluh) Sekolah Berasrama
Penuh, yang tersebar di seluruh negeri di Malaysia. Anwar Ibrahim tercatat sebagai salah
seorang lulusan Kolej Melayu Kuala Kangsar (KMKK). KMKK berdiri sejak tahun 1905
yang mengikuti azas sekolah berasrama penuh. Sekolah Seri Puteri (SSP) merupakan
salah satu SBP yang terletak di kota Kuala Lumpur, yang semua muridnya adalah
perempuan.
4. Ujian Akhir Nasional dan Peperiksaan
Pada awal kemerdekaan sampai sekitar tahun 70-an, Indonesia menggunakan
konsep ujian negara. Pada tahun 80-an, diubahlah menjadi ujian sekolah. Dan pada tahun
90-an, konsep ujian negara dan ujian sekolah digabungkan menjadi Ebtanas (Evaluasi
Belajar Tahap Akhir Nasional). Terakhir, kebijakan itu menjadi Ujian Akhir Sekolah (UAS)
untuk SD, dan Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk SMP, SMA, SMK, dan atau yang
sederajat. Apabila dibandingkan dengan sistem ujian akhir di Malaysia, yang paling
mengganjal adalah tidak berlakunya hasil UAN SMA dan SMK untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Hal ini tidak berlaku di Malaysia. Konsep dan kebijakan tentang ujian
akhir di Malaysia tampak matang dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Oleh
karena itu, konsep dan kebijakan ini dapat menjadi bahan pelajaran yang amat penting
bagi Indonesia. Untuk keamanan soal ujian disediakan almari besi tempat menyimpan
soal-soal yang akan digunakan di sekolah. Alat ini menjadi amat penting pada saat itu,
karena adanya kebocoran soal Ujian Nasional, meski soal Ujian Nasional pada waktu itu
telah dibuat dengan lima paket yang berbeda-beda untuk daerah atau sekolah satu
dengan daerah lainnya.
Di Malaysia dikenal adanya nama ujian akhir yang berbeda-beda untuk masing-
masing jenjang pendidikan. UPSR (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah) adalah nama ujian
akhir untuk sekolah rendah. PMR (Penilaian Menengah Rendah) adalah nama ujian akhir
untuk sekolah menengah rendah. Dan SPM (Sijil Pelajaran Malaysia) adalah nama ujian
akhir untuk sekolah menengah tingkat atas. Sistem sekolah menengah atas di Malaysia
adalah dua tahun selepas sekolah menengah rendah, yakni tingkatan satu, tingkatan dua,
tingkatan tiga di sekolah menengah rendah, dan dilanjurkan dengan tingkatan empat dan
tingkatan lima di sekolah menengah atas. Jadi siswa sekolah menengah atas di Malaysia
hanya dua tahun, yakni di tingkatan empat dan tingkatan lima (atau kelas satu dan kelas II
SMA di Indonesia). Hanya saja, pada tahun pertama masuk ke perguruan tinggi, calon
mahasiswa di perguruan tinggi perlu mengikuti program matrikulasi di perguruan tinggi
yang bersangkutan.
Print By Aidatul Fitri
5. Sekolah Berwawasan Khusus Teknologi Informasi dan Sekolah Bestari (Smart
School)
Direktorat Pendidikan Menengah Umum telah mengembangkan konsep sekolah
berwawasan khusus. Ada SMA berbawasan bahasa, ada yang kesenian dan olah raga,
ada yang sains dan matematika, dan ada pula yang berwawasan teknologi informasi.
Konsep Sekolah Bestari baru dilahirkan sejak tahun 1997, bertepatan dengan adanya
krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Konsep
ini disusun oleh satu ‘Pasukan Petugas Smart School’ Kementerian Pendidikan Malaysia
pada tahun 1997, sebagai bagian dari grand design megaproyek MSC (Multimedia Super
Corridor), yakni pembangunan kawasan industri komputer antara Putra Jaya sampai
dengan Kuala Lumpur. Gagasan besar ini barangkali diilhami oleh proyek yang dikenal
dengan Silicon Valley di Amerika Serikat. Sistem pembelajaran dalam sekolah bestari ini
sepenuhnya menggunakan multimedia. Empat mata pelajaran penting, yakni Bahasa
Malaysia, Bahasa Inggris, Sains, dan Matematika telah dibuatkan CD ROM-nya, yang
dapat diakses dengan menggunakan komputer oleh siswa dan gurunya. Salah satu
sekolah bestari yang terkenal di Malaysia adalah Sekolah Menengah Putra Jaya I yang
berlokasi di kawasan ibukota pemerintahan Putra Jaya.
Untuk menunjang pelaksanaan konsep dan kebijakan sekolah bestari, pemerintah
Malaysia memberlakukan diskon bagi para guru yang membeli computer. Selain itu,
pemerintah Malaysia juga menerapkan adanya beberapa kebijakan pendukung, misalnya
dengan program internet keliling. Pada jenjang pendidikan tinggi, Telekom Malaysia juga
telah mendirikan Universiti Multi Media di kawasan Putra Jaya, yang kini mahasiswanya
berasal dari tiga puluh negara asing. Untuk mendukung pelaksanaan program educational
excellence (unggulan dalam bidang pendidikan) di kawasan Asia Pasifik, Jabatan Imigrasi
Malaysia (JIM) juga telah mengeluarkan ketentuan untuk mempermudah dalam mengurus
visa bagi mahasiswa yang akan belajar di Malaysia.
D. Pendidikan di Brunei darussalam
1. Sejarah Pendidikan Brunei Darussalam
Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan mulai dibukanya Sekolah
Melayu di Bandar Brunei (Bandar Seri Begawan sekarang). Kemudian diikuti dengan
pembukaan sekolah lain tahun 1918 di wilayah Brunei-Muara, Kuala Belait dan Tutong
khusus untuk murid laki-laki berusia 7-14 tahun dengan kurikulum pelajaran mencakup
membaca dan menulis dalam bahasa Arab dan Latin.Sebelumnya tahun 1916, masyarakat
Tionghoa telah mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan. Baru pada tahun 1931
sekolah dasar swasta pertama berbahasa Inggris berdiri di Seria. Sampai dengan tahun
1941, jumlah sekolah di Brunei mencapai 32 buah yang terdiri dari 24 sekolah Melayu, 3
sekolah swasta Inggris, 5 sekolah Cina dengan jumlah murid 1.714 orang dan 312 orang
murid wanita.
Pada tahun 1966, sekolah Melayu pada tingkat pendidikan menengah dibuka di Belait.
Tahun 1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai
dwibahasa yaitu bahasa Melayu dan Bahasa Inggris. Puncaknya berupa berdirinya Universiti
Brunei Darussalam tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan.
Prioritas utama Pemerintah untuk membawa Brunei menuju kearah kemajuan dan
pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam era globalisasi ini, adalah
meningkatkan sektor pendidikan termasuk pendidikan teknik dan kejuruan dimana sistem
dan kurikulumnya selalu ditinjau ulang.
Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan
beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama
dalam pendidikan, yaitu :
a. Sistem dwibahasa di semua sekolah
b. Konsep Melayu Islam Beraja (MIB)dalam kurikulum sekolah
c. Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk pendidikan
vokasional (kejuruan) dan teknik.
Sejak tahun 1984 Negara Brunei Darussalam telah memperkenalkan dasar
pendidikan dwibahasa bagi menjamin pelajar berkebolehan dalam menguasai kedua-dua
bahasa iaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Mulai dari peringkat pra-sekolah hingga
darjah III, bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran adalah bahasa Melayu kecuali mata
pelajaran English Language. Daripada darjah IV dan seterusnya pelajar akan mengikuti
pengajaran yang menggunakan dua bahasa. Bahasa Melayu digunakan bagi mengajar mata
pelajaran Bahasa Melayu, Pengetahuan Agama Islam, Pendidikan Jasmani, Lukisan dan
Pertukangan Tangan, Sivik, dan MIB (Melayu Islam Beraja). Manakala bahasa Inggeris pula
digunakan bagi mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik, Geografi, Sejarah, dan
Bahasa Inggeris itu sendiri. Persekolahan di peringkat rendah hinggalah universiti bagi
sekolah-sekolah kerajaan adalah percuma bagi rakyat dan penduduk tetap Brunei
Darussalam. Jumlah keseluruhan hari persekolahan adalah antara 202 dan 210 hari
setahun. Terdapat empat (4) penggal persekolahan sepanjang persekolahan antara Januari
hingga Disember. Sehingga tahun 2001 kadar kenal huruf di Negara Brunei Darussalam
berada pada tahap 92.5% .
2. Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam
Sistem sekolah formal di Brunei Darussalam menggunakan pola 7-3-2-2, : 7 tahun tingkat
dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas dan 2 tahun
pra-universitas.
Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak
jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan
dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar
mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun
diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat
dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya
setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang
dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan
sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis. Setelah mengikuti pendidikan dasar
7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke SLTP selama
3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki pilihan yaitu:
Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA . Di tahun ke-2, siswa akan
menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei Cambridge General
Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang
berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO artinya siswa dapat meneruskan pelajaran
langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei
Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus
melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian bagi
mendapatkan ijazah tingkat AO. Bagi siswa tamatan SLTP yang tidak ingin
melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat memilih sekolah kejuruan seperti
Print By Aidatul Fitri
perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke
dunia kerja.
Jabatan Sekolah-sekolah berperanan menyelaras pelaksanaan program pendidikan,
projek dan kegiatan Kementerian Pendidikan di peringkat sekolah. Pada masa ini Jabatan
Sekolah-sekolah mengawal selia 123 sekolah rendah, 26 sekolah menengah, dan 70
sekolah bukan kerajaan.
a. Menengah Bawah
Jumlah jangka masa persekolahan di peringkat menengah adalah tiga tahun. Pada
tahun ketiga, pelajar akan menduduki peperiksaan Penilaian Menengah Bawah (PMB).
Pelajar yang berjaya menamatkan pelajaran di peringkat PMB mempunyai beberapa
pilihan melanjutkan pelajaran ke peringkat menengah atas yang membawa kepada
peperiksaan Brunei-Cambridge General Certificate of Education (GCE 'O' Level)
examination atau GCE 'N'; atau, - Melanjutkan pelajaran dalam bidang kemahiran
pertukangan dan teknikal atau institusi vokasional atau bekerja.
b. Menengah Atas
Berdasarkan pencapaian dalam peperiksaan PMB, pelajar akan disalurkan ke dalam
aliran Sains, Sastera atau teknikal. Jangka masa persekolahan pada peringkat ini
adalah sama ada dua atau tiga tahun.
Pendidikan di peringkat menengah atas adalah bersifat umum dengan beberapa
peruntukan yang khusus dalam bidang sains, sastera dan teknikal. Pada akhir tahun
kedua, pelajar yang berkelayakan akan menduduki peperiksaan Brunei-Cambridge GCE
Ordinary level (GCE ‘O’ Level). Manakala pelajar yang belum layak secara akademik
untuk mengambil peperiksaan GCE ‘O’ Level akan menduduki peperiksaan GCE ‘N’’
Level terlebih dahulu. Pelajar yang memperoleh kelulusan yang baik pada peringkat ‘N’
akan diberi peluang untuk menduduki peperiksaan GCE ‘O’ Level selepas mereka tamat
satu tahun akademik.Bagi pelajar-pelajar yang mempunyai kelulusan peringkat ‘O’ yang
mencukupi dan relevan boleh melanjutkan pelajaran ke peringkat pra-universiti yang
akan membawa kepada peperiksaan Brunei-Cambridge Advanced Level Certificate of
Education (GCE 'A' Level). Sementara yang lain sama ada mahu memasuki alam
pekerjaan atau mengikuti program pendidikan dan latihan di Institut Pendidikan Sultan
Hassanal Bolkiah, Universiti Brunei Darussalam, maktab teknik, sekolah vokasional,
maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar negara.
Potret Sistem Pemerintahan Dan Kondisi Demografis
Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara
yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke-6
ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984.
Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai
Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan
Sultan yang diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei
Darussalam bersifat demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat di
Brunei cenderung dengan sistem rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak menyerap
personil dari seluruh lapisan masyarakat. Jadi, Brunei merupakan negara kerajaan
dengan kepala pemerintahan berada di tangan sultan.
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok
etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang
Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis
ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang
merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan
secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan
sejumlah besar warganegara Britania dan Australia. Islam ialah agama resmi Brunei,
dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang
dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen,
serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).Ekonomi
kecil yang kaya ini adalah suatu campuran keusahawanan dalam negeri dan asing,
pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung.
Dasar Pengembangan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan
Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan
beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama
dalam pendidikan, yaitu :
• Sistem dwibahasa di semua sekolah
• Konsep Melayu Islam Beraja (MIB)dalam kurikulum sekolah
• Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia.
E. Pendidikan di Turki
1. Gambaran Umum Turki
Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat
ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki
termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak
bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki.
Begitu pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.
Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani
bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam
berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga
pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari
bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan
perkembangan zaman. Oleh karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem
pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran
pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan
memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu,
Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari
sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :
 Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)
 Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)
Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk setelah perang
turki.
2. Dari Westernisasi menuju Sekularisasi
Yang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia Barat
adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani
Print By Aidatul Fitri
dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya
diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa.
Inilah titik awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18
dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat
hingga Iran di Timur; dari Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.
Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang
multi-etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada
rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem
kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang
luhur.
Sultan adalah sekaligus khalifah, artinya sebagai pemimpin negara, Ia juga
memegang jabatan sebagai pemimpin agama. Kekhalifahan Turki Usmani didukung oleh
kekuatan ulama (Syeikhul Islam) sebagai pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara,
yang dikenal dengan sebutan tentara Janisssari. Kekuatan militer yang disiplin inilah yang
mendukung perluasan Imperium Usmani, dan juga yang menyebabkan keruntuhannya pada
abad ke-20.
Kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina pada tahun 1683,
merupakan suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan tersebut
dimaknai sebagai melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya pasukan Eropa.
Lebih disadari lagi bahwa kekalahan itu menandai kelemahan teknik dan militer pasukan
Turki. Inilah yang menjadi awal munculnya upaya mencontoh teknologi militer Barat yang
dianggap telah maju. Selanjutnya kondisi ini membawa Turki Usmani pada suatu masa
pembaruan atau modernisasi.
Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang
didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat
menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari
kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-
bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak
porandanya Imperium menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki
ketika itu. Pemikiran tentang identitasa bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang
meliputi bangsa Turki menjadi wacana yang banyak diperdebatkan.
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal.
Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai
perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan
nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari
berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan
kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan
selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan.
Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan
kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme.
Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide
tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari
pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme
Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter
bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.
Kronologi sejarah di atas merupakan uraikan untuk menerangkan suatu kondisi sosial
politik Imperium Usmani yang membentuk pemikiran dan gerakan sekuler Mustafa Kemal.
Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki
dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan
Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu
gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu
supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan
kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November
1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan.
Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul
ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923
memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal
sebagai Presiden Republik Turki. Pendidikan juga berkembang pada awal masa
pemerintahan Presiden Mustafa Kemal.
3. Frofil Pendidikan Turki
Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem
pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua
bagian:
a. Pendidikan Formal (Formal Education)
Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya
dengan pendidikan yang ada di Indonesia.
Adapun jenjang pendidikan formal di Turki diantaranya :
 Pendidikan pra-sekolah,
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan
kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu
mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih
di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak,
pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan
instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.
 Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan
fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada
umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan
tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah
mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah
kontrol negara. Akan tetapi khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan
sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.
 Pendidikan Sekunder
Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu
sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lycées) di mana
minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar.
- Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa
untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di
atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun.
Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan
waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan
ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat memilih satu bahasa asing
Print By Aidatul Fitri
dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada tingkat ini adalah gratis kecuali di
sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa
menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”,
atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas.
Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:
.Bahasa Turki, Turki sastra, Matematika, Fisika, Chemistry, Biologi , Geometry,
.Sejarah Turki, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia,
Jepang, Arab, Rusia), Keamanan nasional, Studi kesehatan, .Electives, Profesi
Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan), Kursus Agama (hanya dalam Anatolian
Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)
- Pendidikan Kejuruan
Memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang
berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari
mereka memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.
Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa
dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam
mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka
menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang
lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera. Sekolah-
sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan
sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan
dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.
 Pendidikan Tinggi (Higher education)
Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan
menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa
untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga
pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi,
konservatori, sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki,
eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam
menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi
sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi
dari rencana itu sendiri.
Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun,
yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke
Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa
yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam
rangka untuk mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik
di perguruan tinggi. Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua
tahun sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus
mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan
Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa
dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke
perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan
militer untuk laki-laki. Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus
membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah empat tahun
belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau dua tahun. Ini juga
dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system,
prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara.
Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di
berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.
Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh
hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian.
Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan kontrol negara,
juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang
ditetapkan dalam undang-undang dengan ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di
dunia. Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik
dan kepribadian hukum publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari
fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana, yang kedua
dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang menawarkan rekan)
tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat. Tingkat pascasarjana program
terdiri dari master dan doktor program, dikoordinasi oleh lembaga untuk studi
pascasarjana.
Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis".
program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti
dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian penyelesaian
dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua
tahun setidaknya. Akses ke program doktor membutuhkan gelar master.
Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri penyelesaian
kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan mempertahankan tesis doktor.
Medis program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doktor, namun dilakukan
dalam fakultas kedokteran dan pelatihan di rumah sakit yang dimiliki Departemen
Kesehatan dan Organisasi Negara Asuransi Sosial.
b. Pendidikan Non-formal (Non-formal Education)
Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education. Undang-
Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua
kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.
Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Turki
Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju dibandingkan di
negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga
pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia. Padahal prestasi anak-anak
Indonesia tidak kalah gemilang prestasinya. Anak-anak Indonesia banyak yang sukses
dalam berbagai ajang olympiade sains. Bahkan putra Indonesia semacam Prof Dr BJ
Habibie diakui kemampuannya di dunia internasional. Bahkan semestinya bangsa kita
patut berbangga karena memiliki saintis belia yang mengukir prestasi tingkat dunia.
Berbagai penelitian dari lembaga-lembaga internasional memang menempatkan
Indonesia pada urutan-urutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai,
kita kurang bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya. Secara umum instrument
inputnya yang kurang memadai, hingga menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat
berjalan secara optimal. Karena guru sebagai salah satu unsur instrument input, dengan
penghasilan yang pas-pasan, ditambah dengan fasilitas belajar yang kurang tersedia
dengan baik, bagaimana mungkin mengharapkan mereka dapat berbuat secara optimal. Di
Print By Aidatul Fitri
sisi lain, ada kesenjangan kualitas yang sangat tinggi. Di Indonesia ada sekolah-sekolah
yang mampu menyediakan semua unsur instrument inputnya secara sangat memadai,
seperti fasilitas belajarnya, guru-guru yang hidupnya sejahtera, metode mengajar yang
variatif dan berpusat pada murid, tetapi dibelahan lain ada lebih banyak lagi sekolah yang
tidak memiliki apa-apa kecuali semangat untuk tetap eksis.
Kesenjangan inilah yang kemudian menunjukkan pada kita semua bahwa hanya
sekolah-sekolah tertentu saja yang muridnya punya peluang untuk menunjukkan
kemampuan intelektual mereka, sementara butir-butir mutiara yang tersebar luas di segala
penjuru tanah air tidak dapat terlalu banyak berharap. Karena itu kesenjangan inilah yang
perlu diatasi, dan sesuai amanat konstitusi, peran masyarakat, para pengusaha dan para
donatur untuk berperan aktif dalam melakukan pembinaan, pemerataan kualitas
pendidikan dengan memberikan nilai-nilai positif baik materiil maupun imateriil.
Nirwan (2009) mengatakan, kepeduli masyarakat terhadap mutu pendidikan dan
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Turki. Sebagai
contoh adalah Sekolah menengah “ Ahmet Ulusoy”. Lokasi Sekolah menengah Ahmet
Ulusoy ini merupakan sumbangan dari seorang konglemerat di daerah Cankaya yang
bernama Ahmet Ulusoy. Sekolah ini merupakan satu dari 7 sekolah di bawah naungan
Atlantik School di daerah Cankaya( bagian dari kota Ankara). Jumlah murid di sekolah ini
750 orang , 200 orang siswa tinggal di asrama putera dan 35 siswi tinggal di asrama
puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal bersama orangtua disediakan 50 buah bis sekolah
untuk antar jemput.
Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli, general
manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya, mengatakan bahwa tidak
hanya orang kaya saja yang peduli akan pendidikan anak-anak di Turki akan tetapi semua
masyarakat juga sangat peduli akan hal yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun
orang yang hidup pas-pasan sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk
memajukan pendidikan. Yang lebih berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau
kecil, tidak pernah ikut campur tentang penggunaan uang yang mereka sumbangkan.
M.Hakan Aycicek (dalam Nirwan 2009), seorang manajer Bimbingan dan Konseling
di Sekolah Menengah Samanyolu, Ankara, Turki, mengatakan bahwa partisipasi orangtua
dalam pendidikan merupakan sebuah keharusan. Sekolah harus bisa meyakinkan para
orangtua siswa akan pentingya peranserta mereka demi kemajuan anak-anak mereka.
Beberapa kegiatan yang rutin mereka lakukan untuk melibatkan orangtua dalam
pendidikan adalah, memberikan bimbingan dan konseling bagi orang tua, mengadakan
seminar dengan berbagai macam tema bagi orangtua, membuat persatuan orang tua
siswa, mengadakan kegiatan pengumpulan dana amal yang dikoordinir oleh orangtua.
Sepintas lalu semua kegiatan yang mereka lakukan ini tidaklah jauh berbeda dengan apa
yang telah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia akan tetapi semua itu tidak hanya
berupa program di atas kertas sekolah atau dengan kata lain benar-benar kegiatan nyata.
Hubungan Kerjasama Indonesia dan Turki dalam Bidang Pendidikan
Untuk saling meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan antar
dua Negara tersebut, maka diadakan penandatanganan MoU tahun 2009 antara Indonesia
dan Turki. Penandatanganan naskah MoU yang bertujuan untuk memberikan payung
hukum bagi kerjasama pendidikan kedua negara tersebut. Kepada para wartawan
Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan dengan MoU ini nanti akan ada sebuah
technical meeting Joint Working Group yang akan mendisain lebih lanjut bentuk-bentuk
kerjasama ini dan garis besarnya sudah ditentukan.
Dalam kerjasama ini disetujui untuk pertukaran informasi di bidang pendidikan,
kemudian pertukaran dosen, guru, siswa dan mahasiswa. Ditjen Pendidikan Tinggi juga
memberikan beasiswa bagi dosen-dosen Indonesia untuk belajar di luar negeri dan tahun
2009 lebih dari 1.000 dosen untuk belajar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk ke
Turki.
Untuk peningkatan bahasa Turki di Indonesai dan bahasa Indonesia di Turki, akan
diadakan kerjasama untuk mengetahui kebudayaan kedua bangsa. Sementara itu Menteri
Pendidikan Turki Husyin Celik mengatakan kerjasama (MoU) ini tujuannya untuk
meningkatkan hubungan Indonesia dan Turki menjadi lebih jauh lagi, dan selama ini Turki
selalu terbuka dalam kerjasama khususnya pada jenjang pendidikan SD hingga SMU, tapi
untuk jenjang perguruan tinggi pihaknya juga hadir.
Turki juga berharap akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Indonesia
untuk program S2, S3 dari urutan tiga papan atas universitas di Indonesia. Turki pada
tahun 2009 akan meningkatkan jumlah beasiswa untuk mahasisiwa Indonesia sampai
dengan 300 persen. Sebelum tahun 2009 pemerintah Turki memberikan beasiswa
program S2, S3 kepada Indonesia hanya 5 orang setiap tahun dan mulai tahun 2009 akan
meningkatkan sampai 20 orang setiap tahunnya. Untuk S2 yang tadinya 2 orang sekarang
menjadi 5 orang, dan untuk kursus bahasa Turki yang tadinya hanya 2 orang sekarang jadi
5 orang, sedangkan untuk penelitian di Turki tetap 2 orang setiap tahunnya.
F. Pendidikan di Pakistan
1. Sitem Pendidikan di Pakistan
a. Sejarah Singkat Tentang Pakistan
Pakistan muncul sebagai negara Republik Islam pada tanggal 14 Agustus 1947
Negara Ini memiliki luas sekitar 796,095 Sq Kilometer. Pakistan terdiri dari empat
provinsi: Punjab, North West Frontier Provinsi, Balochistan dan Sindh dan beberapa unit
penyatuan yang meliputi Islamabad Modal Wilayah (ICT), Wilayah Kesukuan Federal
(FATA) dan Wilayah Utara (Fana). Islamabad adalah ibukota Pakistan, yang terletak di
bagian utara negara di bagian bawah dari Margalla Hills dekat Rawalpindi, adalah kota
yang direncanakan dengan baik, yang dibangun di awal 1960-an. Bahasa nasional
adalah Urdu. Sejumlah bahasa daerah juga berbicara di berbagai bagian negeri. Media
pendidikan adalah Urdu namun bahasa Inggris terus untuk digunakan dalam pendidikan
tinggi dan perguruan tinggi profesional, terutama dalam ilmiah dan teknis bidang.
Bahasa Inggris digunakan secara luas untuk hukum dan lainnya resmi bisnis, komersial
di negeri ini. Sekitar 97 persen dari orang Muslim.
b. Kebijakan dan Tujuan Sistem Pendidikan di Pakistan
Sejak kemerdekaan, upaya telah dilakukan untuk mengaitkan sistem
pendidikan dengan kebutuhan Semua Konferensi Pendidikan diselenggarakan pada
tahun 1947 sesuai arahan pendiri Pakistan Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah. Dia
menyediakan pedoman dasar untuk pengembangan masa depan pendidikan dengan
menekankan interalia, bahwa sistem pendidikan harus sesuai dengan jenius rakyat kita,
konsonan dengan budaya, sejarah kita dan menanamkan tertinggi rasa kehormatan,
integritas, tanggung jawab, dan pelayanan tanpa pamrih bagi bangsa dan negara. Hal ini
juga harus menyediakan pengetahuan teknis dan ilmiah untuk membangun kehidupan
Print By Aidatul Fitri
ekonomi kita. Ini diikuti oleh penunjukan berbagai komisi, yang menyampaikan laporan
mereka secara berkala.
Laporan Komisi Nasional Pendidikan menikmati posisi aneh dalam sejarah
reformasi pendidikan. Ada beberapa komisi dan pernyataan kebijakan sampai dengan
1973.
Pada tahun 1973 pemerintahan demokratis sipil datang dengan konstitusi 1973
yang ketentuan bahwa negara harus:
 mempromosikan kesatuan dan ketaatan dari standar moral Islam.
 memajukan dengan perawatan khusus dan ekonomi kepentingan pendidikan daerah
tertinggal.
 menghapus buta huruf dan wajib menyediakan pendidikan sekunder dan gratis dalam
minimum.
 membuat dan profesional pendidikan teknis tersedia secara umum dan lebih tinggi.
 pendidikan secara merata diakses oleh semua berdasarkan prestasi.
 memungkinkan orang-orang dari bidang yang berbeda.
 melalui pendidikan, pelatihan, pertanian dan pengembangan industri, dan metode lain
untuk berpartisipasi penuh dalam segala bentuk kegiatan nasional termasuk
ketenagakerjaan dalam jasa.
 menjamin partisipasi penuh dari perempuan dalam semua bidang kehidupan
nasional.
Tujuan yang disebutkan di atas selalu diikuti dengan berbagai dokumen
kebijakan yang diumumkan oleh selanjutnya pemerintah yang datang ke distrik dari
waktu ke waktu. Setiap kebijakan menekankan pada universalisasi pendidikan dasar dan
ilmu pendidikan kualitas pendidikan penurunan ketimpangan fasilitas pendidikan.
Sistem perjenjangan pendidikan di Pakistan yang ada sekarang ini menganut hasil
keputusan komisi pendidikan nasional tahun 1959, yaitu pendidikan dasar, usia 6 sampai 11
tahun terdiri atas tingkat I sampai V, jadi pendidikan dasar ditempuh selama 5 tahun. Sekolah
lanjutan tingkat pertama usia 12 sampai 15 tahun, terdiri atas tingkat VI sampai VII sedangkan
sekolah menengah atas usia 16 sampai 18 tahun, terdiri atas tingkat IX dan X, jenjang ini
memiliki tiga jenis sekolah yaitu sekolah umum, sebagai persiapan pendidikan di perguruan
tinggi, sekolah kejuruan dan tehnik khusus untuk jenjang perguruan tiggi.
Sejak pemisahannya dengan India tahun 1947, Pakistan hanya memiliki satu universitas
yaitu Universitas Punjab di Lahore. Mata kuliahnya adalah agama sebagai mata kuliah dasar
umum. Setelah berdirinya Pakistan kajian tentang islam meningkat pesat. Universitas Punjab
mendirikan sebuah Departemen Islamiyat pada tahun 1950. Setelah itu berdiri berbagai
perguruan tigggi lainnya, seperti universitas Sind, membuka fakultas sejarah dan kebudayaan
islam pada awal tahun 1950-an. Pada tahun 1963 sebuah lembaga pendidikan didirikan lagi.
Yang semula Madrasah lalu diubah menjadi Jami’ah Abasiyah. Dalam hal kurikulumnya lembaga
ini dipengaruhi oleh universitas Al-Azhar, Mesir. Menurut kurikulum ini kebijakan dari satu kelas
dan seterusnya termasuk bahasa Inggris (sebagai subjek), Urdu, satu bahasa daerah,
matematika dan mata pelajaran terpadu. Daerah provinsi dan departemen pendidikan memiliki
pilihan untuk memilih pengantar sampai kelas lima. Ini berarti setelah lima kelas menengah harus
bahasa Inggris. Selain itu, matematika dan ilmu harus dalam bahasa Inggris dan propinsi
memiliki pilihan untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut dalam bahasa Urdu atau bahasa
Inggris sampai dengan tingkat lima setelah ini mereka harus mengadopsi bahasa Inggris.
Dengan membaca titik-titik ini aku datang ke hasil bahwa para pembuat kebijakan kita berpikir
bahwa hanya bahasa Inggris dapat membuat mereka dikembangkan bangsa. Mereka tidak
melayani masalah siswa mereka hanya membuat kebijakan dengan ekor Musharraf. Jika pada
tingkat regional dan provinsi siswa belajar dalam bahasa Urdu 1-5 lalu bagaimana mereka bisa
mengerti semua konsep sains dan matematika dengan memasukkan kelas 6, di mana mereka
segera harus menghadapi semua konsep-konsep dalam bahasa yang berbeda.
Administrasi dan Pengawas Struktur dan Operasi Pakistan . Menurut Konstitusi Pakistan
(1973), Pemerintah Federal dipercayakan tanggung jawab untuk kebijakan, perencanaan, dan
promosi fasilitas pendidikan dalam penyatuan unit. Tanggung jawab ini selain keseluruhan
kebijakan, koordinasi dan konsultasi otoritas, jika tidak, pendidikan adalah subjek provinsi.
Departemen Pendidikan Federal mengelola institusi pendidikan yang terletak di wilayah ibukota
federal.Universitas terletak di berbagai propinsi dikelola oleh pemerintah provinsi, tetapi secara
eksklusif didanai oleh pemerintah federal melalui Komisi Pendidikan Tinggi. Departemen
Pendidikan Federal dipimpin oleh Menteri Pendidikan. Yang paling pegawai negeri senior di
Departemen Pendidikan adalah Sekretaris dibantu oleh Sekretaris Bersama dan Pendidikan
Bersama Penasehat sayap masing-masing. Ada 6 sayap di Kementerian Federal Pendidikan dan
sayap masing-masing dipimpin oleh Joint Pendidikan Advisor.
G. Pendidikan di Finlandia
1. Sejarah Singkat negara Finlandia
Republik Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen tasavalta, bahasa Swedia:
Republiken Finland) adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara
Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa.
Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan
batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk
Bothnia di barat. Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia ini adalah Helsinki.
Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara
ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia.
Secara singkat, penduduk Finlandia kebanyakan terdiri dari mayoritas Suku Finn
dan minoritas orang-orang Swedia Finlandia sehingga bahasa resminya adalah bahasa
Finlandia dan Swedia. Bahasa minoritas lainnya adalah bahasa Rusia dan Estonia.
Populasi Finlandia kebanyakan berpusat di daerah selatan. Kota-kota di daerah itu
adalah Daerah Metropolitan Helsinki yang mencakup Helsinki, Espoo, dan Vantaa. Kota-
kota lainnya adalah Tampere, Turku, Oulu, Lahti, Kuopio dan Jyväskylä.
Finlandia adalah sebuah negara dengan ribuan danau dan pulau; 187.888 danau
dan 179.584 pulau tepatnya. Salah satu danaunya, Saimaa, adalah yang ke-5 terbesar
di Eropa. Bentuk tanah Finlandia kebanyakan datar dengan beberapa bukit dan titik
tertingginya, Haltitunturi pada 1.328 m, berada di ujung utara Laplandia. Di samping
banyak danau, pemandangan alamnya juga didominasi oleh hutan pinus (sekitar 68%
dari luas tanah) dan sedikit tanah subur. Finlandia mempunyai sejarah yang bergelora.
Sejak tahun 1154, negara ini telah menjadi bagian Kerajaan Swedia. Pada abad ke-18,
negara ini telah diduduki oleh tentara Rusia sebanyak dua kali. Pada tahun 1808,
Finlandia telah ditaklukkan tentara Kaisar Aleksandr I dan kemudian terus menjadi
kadipaten agung berotonomi di bawah Kekaisaran Rusia hingga akhir tahun 1917.
Print By Aidatul Fitri
Era tahun 1860-an telah menyaksikan kebangkitan semangat nasionalisme rakyat
Finland dan kelahiran pergerakan Fennoman. Pada tanggal 6 Desember, 1917,
beberapa bulan setelah Revolusi Bolshevik di Rusia, Finlandia telah menyatakan
kemerdekaannya. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara
resmi pada 3 Januari 1918 dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah
Perjanjian Tartu ditandatangani pada 1920. Namun demikian, ancaman Uni Soviet tidak
berakhir di situ saja. Sewaktu Perang Dunia II, Finlandia telah menentang Uni Soviet
sebanyak dua kali: pertama pada Perang Musim Dingin antara 1939–1940 dan Perang
Sambungan antara 1941–1944. Pada tahun 1944, Finlandia sekali lagi diserang, kali ini
dari pihak tentara Jerman dalam Perang Laplandia 1944-1945, di mana tentara Finlandia
berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara Finlandia. Setamat perang,
pemerintah Finlandia telah memetarai beberapa perjanjian dengan negara tetangganya
yang besar yaitu Uni Soviet antara 1947-1948 serta menyerahkan wilayah-wilayahnya
yaitu Karelia, Salla dan Petsamo kepada negara tersebut.
Selepas perang, Finlandia berada dalam keadaan yang berbahaya sebagai negara
penyangga antara kuasa besar komunis Uni Soviet dan negara-negara demokratis yang
lain di Eropa. Oleh karena itu pada tahun 1948, negara ini terpaksa menandatangani
perjanjian Finlandia–Soviet yaitu Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Saling
Menguntungkan, yang juga dikenali sebagai Perjanjian YYA. Perjanjian ini penting untuk
memastikan kelangsungan hidup Finlandia sebagai sebuah negara kapitalis demokratis.
Pada dasarnya dalam perjanjian ini, Finlandia harus kekal sebagai sebuah negara netral
sewaktu Perang Dingin dan membendung serangan apapun terhadap Uni Soviet melalui
Finlandia.
Era pascaperang telah menyaksikan pembangunan ekonomi yang pesat dan
kestabilan politik di Finlandia. Negara yang dulunya hampir musnah akibat perang yang
berkepanjangan telah bangkit menjadi sebuah ekonomi yang sangat kompetitif dan
berteknologi tinggi. Walaupun mempunyai perhubungan yang tidak baik dengan Uni
Soviet, negara ini merupakan salah satu rekan dagangannya yang utama. Oleh karena
itu kejatuhan Uni Soviet pada 1991 telah memberi tamparan yang hebat kepada
ekonomi Finlandia. Namun demikian, dalam masa yang singkat negara ini telah pulih
kembali. Malah pada tahun 1995 negara ini telah diterima untuk menyertai Uni Eropa.
Kini, Finlandia dianggap sebagai sebuah negara yang sangat maju terutama dalam
penggunaan internet dan industri telepon genggam. Selain itu, negara ini cukup terkenal
dengan sistem pendidikan dan sistem sosial yang cemerlang.
2. Sejarah Pendidikan Finlandia
Sekolah Finlandia tidak selalu menakjubkan, pada awal 1960-an, sebagian besar
anak meninggalkan sekolah negeri setelah delapan tahun. Hanya yang memiliki
keistimewaan atau beruntung dapat meneruskan pendidikan berkualitas. Pada 1968,
parlemen Finlandia memutuskan bahwa pendidikan adalah kesempatan terbaik untuk
kemajuan ekonomi.
Sehingga mereka beranggapan ”Bila kami ingin bersikap kompetitif, kami perlu
mendidik semua orang”. Idenya adalah setiap anak akan mendapatkan sekolah negeri
yang baik. “Sekolah diatur dalam satu sistem sekolah komprehensif untuk anak usia 7 –
16 tahun. Guru dari seluruh penjuru negeri berkontribusi pada kurikulum nasional.
Sumber daya didistribusikan secara merata. Seiring meningkatnya kualitas sekolah
komprehensif, sekolah menengahpun mengikuti. Hampir 100% siswa kelas 9 pada
sekolah melanjutkan ke sekolah menengah, bahkan siswa yang bermasalah beratpun
akan mendapatkan tempat dalam sistem sekolah kejuruan Finlandia, yang diikuti 41%
siswa Finlandia, yang mempersiapkan diri bekerja di restoran, rumah sakit, lokasi
pembangunan, dan kantor.
3. Sistem Pendidikan di Finlandia
Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar
siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika,
dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA. Amerika Serikat dan Eropa,
seluruh dunia gempar. Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei
internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA
(Programme for International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang
Sains, Membaca, dan juga Matematika. Pendidikan di Finlandia tidak mengenal jenjang
SD, SMP atau SMA, disana mereka hanya belajar 12 tahun dan akan mendapatkan ijazah
setaraf SMA, peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) berada di sekolah hingga 10
tahun lamanya dan, bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4
tahun
Berbeda dengan sistem pendidikan dasar di Indonesia, pendidikan dasar di
Finlandia diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem
pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan penghapusan
sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem pendidikan Finlandia tidak
lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di
tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia
mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun.
Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh
anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib
mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus
pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar.
Orang tua atau wali murid dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya untuk
mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk
menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang
tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya.
Usia merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan
dasar. Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu
tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis yang
menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan untuk
mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama juga diterapkan
terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika usianya lebih tua satu
tahun dari usia yang ditetapkan.
Di Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal
pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar di luar
institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara mandiri. Bila
demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan
belajar anak. Orang tua dan wali murid dari anak yang dikenakan wajib belajar wajib
memberikan jaminan bahwa anaknya akan menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah
anak yang mengenyam pendidikan dasar di luar sekolah sangat minim.
Pendidikan wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata
seluruh nama anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali murid akan selalu
Print By Aidatul Fitri
diingatkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat.
Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam usia
wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atauwali murid akan diberitahukan. Jika anak masih
juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua sang anak akan dikenakan denda
administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan anak.
Bagi mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum
pernah, atau tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan
dasar dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun
Swasta.
Pendidikan, pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di
tingkat wajib belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis.
Satu tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada
pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya. Dalam
satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Government Degree) No.1435 Tahun 2001
tentang Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar,
siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 akan menerima pelajaran maksimum 19 jam pelajaran
per minggu dengan maksimum 5 mata pelajaran per hari. Di lain pihak, siswa kelas 3
hingga kelas 9 akan menerima pelajaran maksimum 30 jam per minggu dengan
maksimum 7 mata pelajaran per hari. Pelajaran diberikan dalam bahasa resmi yang diakui
di Finlandia, yakni Suomeksi (bahasa Finlandia bagi anak yang berbahasa ibu Finlandia)
dan Swedish (bahasa Swedia bagi anak yang berbahasa ibu Swedia). Di beberapa
sekolah, khususnya di kawasan utara Finlandia, pelajaran juga diberikan dalam bahasa
Sami (bahasa kaum Sami yang menempati wilayah utara Finlandia). Bahasa Roman, bagi
siswa imigran Roma (finnish gypsies), dan bahasa tanda (sign language) juga diberikan
bagi siswa yang membutuhkan perlakuan bahasa khusus.
Penyelenggaraan pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional
untuk Pendidikan Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang
diterbitkan oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar
menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan
seluruh silabus pelajaran.
Setelah anak menyelesaikan seluruh silabus pendidikan dasar, maka anak tersebut
akan menerima sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa anak tersebut telah
menyelesaikan pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan menegah atas (general upper secondary school) atau pendidikan kejuruan
(vocational education and training). Dalam jenjang pendidikan dasar 9 tahun, tidak
terdapat ujian nasional untuk kenaikan tingkat kelas, maupun ujian nasional untuk
kelulusan pendidikan wajib dasar 9 tahun. Anak hanya akan memperoleh penilaian yang
diberikan oleh guru di tiap akhir tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar.
Sistem pendidikan dasar Finlandia juga memberikan perhatian khusus kepada para
siswa asing yang berimigrasi dan menetap di Finlandia. Secara kesuluruhan, siswa
imigran yang menjalani pendidikan dasar di Finlandia sebesar 3% . Siswa imigran tersebut
akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan siswa Finlandia. Siswa imigran
juga dikenakan wajib belajar pendidikan dasar dan wajib memenuhi kurikulum pendidikan
dasar Finlandia. Namun demikian, sekolah yang menampung para siswa imigran untuk
menjalani pendidikan dasar wajib memberikan ilmu pengetahuan dengan memperhatikan
latar belakang bahasa dan budaya siswa imigran tersebut. Seluruh siswa imigran akan
memperoleh pelajaran bahasa Finlandia atau Swedia agar menjadikan kedua bahasa
tersebut menjadi bahasa kedua mereka. Namun demikian, terdapat beberapa sekolah
yang menyediakan pelajaran bahasa asing yang merupakan bahasa ibu para siswa
imigran.
4. Perbandingan Pendidikan Finlandia Indonesia
Setelah melihat penjabaran baik kurikulum pendidikan dasar Indonesia dan Finlandia,
maka dapat dikomparasikan sebagai berikut:
 Mata pelajaran inti dan distribusi jam mata pelajaran dalam silabus pendidikan dasar
Finlandia ditetapkan melalui regulasi. Mata pelajaran inti yang diajarkan di sekolah-
sekolah dasar Finlandia adalah bahasa ibu (bahasa Finlandia atau Swedia) dan
sastra; bahasa resmi lainnya; satu bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman,
Perancis, dan Italia; pendidikan lingkungan; pendidikan kesehatan; pendidikan agama
atau etika; ilmu sejarah, ilmu sosial, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi,
psikologi, musik, seni dan kerajinan, serta ilmu ekonomi rumah tangga. Sementara di
Indonesia, kurikulum pendidikan dasar secara umum memuat pendidikan agama;
pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu
pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan
atau kejuruan; dan muatan lokal. Perbedaan yang sangat terlihat dari kedua kurikulum
tersebut adalah bahwa Finlandia lebih banyak menekankan penguasaan bahasa dan
sastra termasuk bahasa asing pada peserta didiknya. Selain fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi, tentu saja penguasaan bahasa dan sastra menjadi sangat penting
kedudukannya sebagaimana keberadaan bahasa dalam struktur ilmu sebagai basis
yang harus dikuasai peserta didik selain matematika tentunya.
 The National Board of Education adalah dewan yang menerbitkan kurikulum inti
secara nasional. Mereka menyusun tujuan dan materi utama kurikulum pendidikan
dasar yang berfungsi sebagai guideline bagi sekolah. Namun, pemerintah lokal dan
sekolah dapat melakukan penyesuaian terhadap mata pelajaran yang akan diajarkan,
berbasis pada kebutuhan peserta didik. Bahkan orang tua peserta didik juga diberi
kesempatan untuk berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum sekolah dan juga
tujuan pendidikannya. Indonesia selintas memang menerapkan sistem yang hampir
serupa. Acuan kurikulum pendidikan nasional dibuat oleh Depdiknas dan
pengembangannya diserahkan pada masing-masing sekolah sebagaimana KTSP
diimplementasikan. Namun pada prakteknya, tidak semua pendidik memiliki
kompetensi untuk mengembangkan KTSP sebab sudah terbiasa dengan pola
kurikulum yang sentralistis.
 Dalam proses pembelajaran, peserta didik di Finlandia tidak dipaksa pendidik untuk
mencapai target tertentu. Pendidik hanya memberi tahu mereka tentang nilai-nilai
yang dapat dicapai oleh peserta didik bila mereka memenuhi taraf tertentu. Target
pembelajaran dibuat sendiri oleh peserta didik dengan bantuan orang tua peserta
didik. Sistem pendidikan Finlandia memahami belajar sebagai proses bertahap yang
tidak bisa dipaksakan apalagi diberi target waktu pencapaian. Sehingga, Finlandia
yang tidak mengenal adanya sistem ‘tinggal kelas’ ini memberikan kesempatan pada
peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) untuk berada di sekolah hingga 10 tahun
lamanya dan bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4 tahun.
Sementara yang terjadi di Indonesia sangat jauh bertolak belakang dengan apa yang
terjadi di Finlandia. Sistem pendidikan di Indonesia mengenal adanya ‘tinggal kelas’
bagi peserta didik yang nilainya kurang sehingga dianggap tidak patut untuk
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan
Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

More Related Content

What's hot

Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumidhessara
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Rika Pertiwi
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiafara dillah
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budayawindarti aja
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
 
Perbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikanPerbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikanAhmad Mu'alim
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualdaklimuthe
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 

What's hot (20)

Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulum
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusiaTujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
Tujuh karakteristik dasar perkembangan manusia
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Landasan Sosial Budaya
Landasan Sosial BudayaLandasan Sosial Budaya
Landasan Sosial Budaya
 
Ppt silabus KTSP
Ppt silabus KTSPPpt silabus KTSP
Ppt silabus KTSP
 
Model model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksionalModel model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksional
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Konsep desentralisasi pendidikan
Konsep desentralisasi pendidikanKonsep desentralisasi pendidikan
Konsep desentralisasi pendidikan
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Perbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikanPerbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikan
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktualKurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
Kurikulum ideal dan_kurikulum_aktual
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 

Viewers also liked

Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okSunja Dewi
 
3 d glasses
3 d glasses3 d glasses
3 d glassesmkorretk
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsDavid Suban Koten
 
Twitter:outil de communication?
Twitter:outil de communication?Twitter:outil de communication?
Twitter:outil de communication?Alexandre claisse
 
Aktionärsforen 2014 08-27 en
Aktionärsforen 2014 08-27 enAktionärsforen 2014 08-27 en
Aktionärsforen 2014 08-27 enTobias Häckermann
 
επεξεργασια ερωτηματολογιου
επεξεργασια ερωτηματολογιουεπεξεργασια ερωτηματολογιου
επεξεργασια ερωτηματολογιουmkorretk
 
Mytags incentive platform
Mytags incentive platformMytags incentive platform
Mytags incentive platformSourav Mondal
 
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADE
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADEMYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADE
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADESourav Mondal
 

Viewers also liked (16)

Hand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan okHand out perbandingan pendidikan ok
Hand out perbandingan pendidikan ok
 
Question 3
Question 3Question 3
Question 3
 
Probability
ProbabilityProbability
Probability
 
3 d glasses
3 d glasses3 d glasses
3 d glasses
 
Question 3
Question 3Question 3
Question 3
 
Prop world.ppt
Prop world.pptProp world.ppt
Prop world.ppt
 
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controlsImprovement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
Improvement of damping power system stabilizer and svs supplementary controls
 
Twitter:outil de communication?
Twitter:outil de communication?Twitter:outil de communication?
Twitter:outil de communication?
 
Maksym Lebediev GOLAW
Maksym Lebediev GOLAW Maksym Lebediev GOLAW
Maksym Lebediev GOLAW
 
Aktionärsforen 2014 08-27 en
Aktionärsforen 2014 08-27 enAktionärsforen 2014 08-27 en
Aktionärsforen 2014 08-27 en
 
Question 3
Question 3Question 3
Question 3
 
Kuliah biogas
Kuliah biogasKuliah biogas
Kuliah biogas
 
επεξεργασια ερωτηματολογιου
επεξεργασια ερωτηματολογιουεπεξεργασια ερωτηματολογιου
επεξεργασια ερωτηματολογιου
 
Mytags incentive platform
Mytags incentive platformMytags incentive platform
Mytags incentive platform
 
My family
My familyMy family
My family
 
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADE
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADEMYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADE
MYTAGS for Pernod Ricard - ON TRADE
 

Similar to Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraEmirita Reta
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalrinoarpa
 
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptxPPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptxthytin446425
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISusi Novita
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalirmasonghyekyo
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalDoanks
 
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptxcacayaica
 
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa MerdekaPanduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa MerdekaRendra S. Aji ST. MT. CAPM®
 
Pob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdekaPob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdekaIrawan Setyabudi
 
Komparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysiaKomparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysiaDesi Lestari
 
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...SugengTriyanto4
 
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesia
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesiaKewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesia
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesiaChaing Saing
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepalseppriani
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepalsep priani
 

Similar to Ringkasan materi Komparasi Pendidikan (20)

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
Sistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasionalSistim pendidikan nasional
Sistim pendidikan nasional
 
13 sisdiknas
13 sisdiknas13 sisdiknas
13 sisdiknas
 
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptxPPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
PPT KURIKULUM INDO & MESIR KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VIISistem Pendidikan Nasional Bab VII
Sistem Pendidikan Nasional Bab VII
 
Sma
SmaSma
Sma
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan NasionalSistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional
 
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx
01._sistem_pendidikan_tinggi_di_indonesia.pptx
 
Bab i1 asia
Bab i1 asiaBab i1 asia
Bab i1 asia
 
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa MerdekaPanduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Panduan Operasional Baku (POB) Pertukaran Mahasiswa Merdeka
 
Pob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdekaPob pertukaran-mahasiswa-merdeka
Pob pertukaran-mahasiswa-merdeka
 
Komparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysiaKomparasi indonesia dan m alaysia
Komparasi indonesia dan m alaysia
 
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SEJARAH DAN FILSAFAT PENJAS MAKALAH PERBANDINGAN P...
 
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesia
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesiaKewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesia
Kewenangan penyelenggaraan pendidikan di indonesia
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
Sisdiknas.pptx
Sisdiknas.pptxSisdiknas.pptx
Sisdiknas.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 

More from Potpotya Fitri

LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)Potpotya Fitri
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanPotpotya Fitri
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanPotpotya Fitri
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIAPotpotya Fitri
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriPotpotya Fitri
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANPotpotya Fitri
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPotpotya Fitri
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandumPotpotya Fitri
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganPotpotya Fitri
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHPotpotya Fitri
 

More from Potpotya Fitri (20)

LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
LAPORAN TINDAKAN KELAS (LTK)
 
Konsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahanKonsep region dan kewilayahan
Konsep region dan kewilayahan
 
Bimbingan Konsling
Bimbingan KonslingBimbingan Konsling
Bimbingan Konsling
 
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi PendidikanSentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
Sentralisasi, Desentralisasi Pendidikan
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
 
JENIS KIT IPA
JENIS KIT IPAJENIS KIT IPA
JENIS KIT IPA
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
 
Pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajarPengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar
 
Manusia homo educandum
Manusia homo educandumManusia homo educandum
Manusia homo educandum
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Tumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkunganTumbuhan dan lingkungan
Tumbuhan dan lingkungan
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Hewan dan lingkungan
Hewan dan lingkunganHewan dan lingkungan
Hewan dan lingkungan
 
Bumi dan tata surya
Bumi dan tata suryaBumi dan tata surya
Bumi dan tata surya
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAHNAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI  PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
NAHDATUL WATHAN SEBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN,SOSIAL DAN DAKWAH
 
SUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAHSUMAH, GIBAH , FITNAH
SUMAH, GIBAH , FITNAH
 
IFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAHIFFAH DAN MURUAH
IFFAH DAN MURUAH
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

  • 1. Print By Aidatul Fitri A. Sistem Pendidikan di Indonesia Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural, psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan. 1. Sistem pendidikan Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen- komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan dan lingkungan. 2. Sistem pendidikan Nasional Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya”Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman ” (pasal 1 butir 2). 3. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya. Meskipun setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas dari tujuan pendidikan nasional. Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”. 4. Jenjang Pendidikan di Indonesia Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu A. Sistem pendidikan di Indonesia B. Sistem pendidikan di Singapura C. Sistem pendidikan di Malaysia D. Sistem pendidikan di Brunei Darussalam E. Sistem pendidikan di Turki F. Sistem pendidikan di Pakistan G. Sistem pendidikan di FInlandia H. Sistem pendidikan di Belanda I. Sistem pendidikan di Jepang Nama : NPM :
  • 2. Print By Aidatul Fitri pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar. a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk : o Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)atau bentuk lain yang sederajat; serta o Sekolah Menengah Pertama (SMP)dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: 1. Pendidikan menengah umum, dan 2. Pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk: 1. Sekolah Menengah Atas (SMA), 2. Madrasah Aliyah (MA), 3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: 1. Akademi, 2. Politeknik, 3. Sekolah tinggi, 4. Institut, atau 5. Universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan vokasi B. Sistem Pendidikan di Singapura Wajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun untuk meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar. Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5. Jenjang pendidikan di Singapura: a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak ) Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2. b. Primary Education ( Sekolah Dasar ) Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. c. Secondary Education ( SMP + SMA ) Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut. d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas) Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura. e. Polytechnics (Politeknik) Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti. f. Singapore Universities (Universitas Singapura) Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional. TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini : No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di Singapura 1 Dasar UUD1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakatdan minatyang unik
  • 3. Print By Aidatul Fitri 2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan, keterampilan dan budipekerti luhur, rasa cinta tanah air (patriotisme), memupuk sikap membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab membangun masyarakatnya Membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disiplin dan prilaku sosial sehari-hari, serta mengembangkan kreatifitas anak didik khususnya dibidang teknologi informasi 3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabatmanusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkantujuan nasional - 4 Jenjang PAUD TK SD/MI SMP/MTs SMA/MA TK SD SMP SMA Persiapan menuju kuliah 5 Isi Pendidikan Pancasila Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Membaca dan menulis Matematika (termasuk berhitung) Pengantar SAINS dan Teknologi Ilmu bumi Sejarah nasional dan sejarah umum Kerajinan tangan dan kesenian Pendidikan jasmani dan kesehatan Menggambar Bahasa inggris Bahasa Inggris Matematika IPA IPS Seni Mother tongue language 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan Faktor Tujuan Faktor Pendidik Faktor peserta didik Faktor Alat Faktor lingkungan Masyarakat Efektifitas Pendidikan di Indonesia Efisiensi Pengajaran Di Indonesia Standardisasi Pendidikan Di Indonesia Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan Fasilitas yang memadai Faktor biaya Faktor pendidik Faktor Anggaran Pendidikan Analisis Kurikulum 7 Masalah- masalah Pendidikan Rendahnya pemerataan kesempatan belajar Rendahnya mutu akademik Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral Kecerdasan emosional masih belum mendapatperhatian yang memadai. Kurang adanya hubungan yang harmonisantara guru dan murid Faktor yang mempengaruhi Pendidikan a. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah: 1. Faktor Tujuan Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas. 2. Faktor Pendidik Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan. 3. Faktor peserta didik Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan minat bakat dari anak didik. 4. Faktor Alat Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk menyediakan alat-alat tersebut. 5. Faktor lingkungan Masyarakat Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk melaksanakan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya b. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Singapura Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu: 1. Fasilitas yang memadai Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya. 2. Faktor biaya Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung. 3. Faktor pendidik
  • 4. Print By Aidatul Fitri Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya. 4. Faktor Anggaran Pendidikan Singapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi dan memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25 persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerintah dan kalangan pembisnis. 5. Analisis Kurikulum Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya,UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat mempengaruhi kelulusan siswa yaitu UN menjadi tolak ukur kelulusan siswa. C. Pendidikan di Malaysia 1. Pendidikan di Negara Malaysia Sebelum Masa Penjajahan Malaysia adalah negeri multi-etnis dan multi ras. Terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China, dan India. Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa nasional. Meski demikian bahasa mandarin dan bahasa tamil juga dipergunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari. Sebelum penjajahan pendidikan di Malaysia berdasarkan sistem pondok yang diadakan di madrasah dan di sekolah-sekolah agama. Contohnya di Pondok Langgar, Pondok Sena di Kedah, Pondok Bukit Mertajam, Madrasah Al Masyhur. Sekolah agama atau madrasah lebih sistematik daripada sekolah pondok dari segi kurikulumnya, waktu belajarnya relatif tetap dan peralatannya lebih lengkap. Sekolah- sekolah tersebt dimaksudkan agar melahirkan pelajar yang bermoral tinggi. 2. Pendidikan Malaysia pada Masa Penjajahan Negara Malaysia menjadi daerah jajahan bangsa-bangsa Eropa dimulai dari datangnya bangsa Portugis tahun 1511, disusul bangsa Belanda dan terakhir Inggris. Bangsa-bangsa Eropa tersebut tidak hanya menjajah perekonomiannya tetapi juga politik dan budaya. Hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap pola pendidikan yang ada di negara Malaysia. Sekolah vernakular ( sekolah dasar ) merujuk kepada sekolah yang menggunakan bahasa ibunda dalam pelaksanaan penyelidikan dan pembangunn di sekolah. Terdapat tiga jenis vernakular yaitu : Melayu, Cina dan Tamil. Sekolah Vernakular Melayu yang pertama kali didirikan adalah tahun 1855 yaitu di Bayan lepas, Pulau Pinang. Sekolah Melayu Gelugor, Pulau Pinang menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar. Pada tahun 1815 sekolah vernakular Cina didirikan oleh kumpulan pendakwah baru Persatuan Pendakwah London. Terdapat pula sekolah cina yang dibuka oleh perseorangan. Sekolah Cina menggunakan bahasa Cina atau Mandarin sebagai pengantar. Guru-guru dan buku teks sekolah vernakular Cina ini diimpor dari negara Cina. Contoh sekolah vernakular Cina antara lain : SJK (C) Huan Lian tanjung Perak, SJK (C) Chung Hwa Kelantan. Kelas Bahasa Cina diadakan di semua “Free School”. Namun perkembangannya sekolah-sekolah ini gagal dan akhirnya dihentikan atau ditutup. Sedangkan sekolah vernikular tamil diselnggarakan dengan menggunakan bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Guru, kurikulum dan buku teks diimpor dari India. Contohnya SJK (T) Manikavasagam Tanjung malim dan Perak. Pada tahun 1854, Pemerintah Hindia timur mengeluarkan arahan kepada Gubernur negeri-negeri Selat untuk memberikan laporan tentang status dan keadaan pendidikan di negerinya masing-masing agar tindakan selanjutnya dapat diambil. Pada tahun 1872 mulai diperkenalkan persekolahan dengan dua sesi. Pembukaan sekolah dua sesi dilakukan oleh seorang nazir pendidikan AM. Skinner. Persekolahan dua sesi yaitu : sekolah pagi dan sekolah petang. Sekolah pagi dengan mata pelajaran bahasa melayu, Matematika, Ilmu alam ditambah materi pelajaran vokasional. Sedangkan sekolah petang dengan mata pelajaran bahasa Arab dan Al Qur,an. Permasalahan yang sangat penting saat itu adalah kekurangan guru. Akibat kekurangan guru tersebut telah menjadi faktor tidak adanya sekolah menengah Melayu pada waktu itu. Hal inilah yang kemudian telah mendorong didirikannya Maktab Perguruan Sultan Idris ( MPSI ) di Tanjung Malim pada tahun 1922 dan Maktab Perguruan Perempuan Melayu ( MPPM ) di Malaka pada tahun 1935. Pada Zaman pemerintahan Inggris di tanah Melayu, Sekolah Inggris mulai diperkenalkan. Contohnya King Edward VII di Perak, Clifford School di Pahang. Meskipun sekolah-sekolah pondok masih siteruskan diklangan penduduk Melayu. Sekolah vokasional Melayu juga telah diadakan untuk melatih kumpulan buruh.Meskipun ada aneka macam jenis sekolah dengan kekhususan masing-masing, sekolah-sekolah Inggris yang dikendalikan oleh misionaris Kristian adalah terbuka bagi semua anak-anak tanpa membedakan ras dan agama. Pada Zaman penjajahan Inggris, guru-guru diberikan pelatihan kerja profesional dan dikirim ke Raffles College yang berlokasi di negara Inggris. Mulai tahun1920-an, dua buah lembaga untuk tempat pelatihan para guru didirikan. Pendidikan malaysia dizaman penjajahan memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan sebelumnya. Pendidikan Zaman Penjajahan Inggris bercirikan : a. Setiap jenis sekolah khusus mengikuti kaum b. Kurikulum sekolah satu dengan sekolah lainnya berbeda c. Lokasi sekolah bagi setiap kaum terpisah d. Bahasa pengantar berlainan satu dengan lainnya, contohnya sekolah Cina bahasa pengantar bahasa Mandarin, sekolah Tamil berbahasa tamil. 3. Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun 2007 a. Kurikulum Pendidikan di Malaysia
  • 5. Print By Aidatul Fitri Kurikulum pendidikan, ditetapkan oleh Kementrian Pelajaran Malaysia. Kurikulum sekolah di malaysia relatif stabil. Kurikulum yang digunakan di sekolah rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah Rendah ( KBSR ). Dari data Kementrian Pelajaran malaysia, KBSR mulai diujicobakan tahun 1982 di 302 buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988, pelaksanaan KBSR sepenyhnya dicapai dan hingga tahun 2007 masih dipergunakan. Revisi dilakukan pada tahun 2003, dimana mata pelajaran Sains menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris dan pada tahun 2005 penggunaan bahasa pengantar dengan bahasa Inggris diperluas untuk matapelajaran sains dan Matematika. b. Jenis-Jenis Sekolah di Malaysia Ada beberapa jenis sekolah di Malaysia, antara lain: 1) Sekolah Kebangsaan 2) Sekolah Wawasan 3) Sekolah Agama Islam 4) Sekolah Mubaligh 5) Sekolah bestari 6) Sekolah berasrama penuh c. Siswa atau Peserta Didik Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi wawasan kebangsaan Negara Malaysia. Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi kedisiplinan serta kearifan. Kedisiplinan dipupuk dengan arahan dari pemerintah melalui peraturan dan perundang-undangan. Sekolah juga memiliki kebijakan untuk membuat peraturan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Akan tetapi masih banyak juga siswa di Malaysia yang kurang mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Pengelolaan kelas juga mempengaruhi peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Kapasitas kelas diperhatikan agar terjadi kenyamanan untuk melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran. Ini sangat mempengaruhi tingkat motivasi belajar serta prestasi siswa. Prestasi siswa amat dipengaruhi oleh kualitas guru sebagai pendidik serta pemimpin siswa di dalam kelas. d. Guru dan Kepala Sekolah Peranan guru pada dasarnya sama di semua Negara yaitu sebagai pengajar, fasilitator, pemimpin, dan motivator bagi siswa. Guru amat berperan dalam perkembangan siswa. Siswa dapat berkembang dengan baik apabila diajar oleh guru yang memiliki kualitas yang baik. Di Malaysia guru dibekali dengan keterampilan yang baik untuk mengatur keadaan emosi siswa. Guru dapat dikatakan memiliki prestasi apabila siswa yang diajarkannya memiliki kualitas dan suskes menatap masa depan. Hal ini dikarenakan kesuskesan dari seorang siswa dipengaruhi oleh guru. Pengetua sekolah (kepala sekolah) mempunyai peranan yang amat penting bagi kemajuan sekolah. Hak dari pengetua sekolah adalah menciptakan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan pengetua sekolah bertujuan untuk kenajuan sekolah. Mencapai kemajuan pendidikan di Malaysia kementerian Malaysia memberlakukan pelatihan-pelatihan bagi kepala sekolah karena dinilai kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan sekolah serta pendidikan di Malaysia.Berkaitan dengan kesejahteraan guru, Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM 1000 (>Rp 2.500.000), yang hampir setara dengan gaji profesor (golongan IV/e) di negaraIndonesia. Meskipun juga banyak keluhan dari para guru Malaysia tersebut yang merasa gaji mereka masih juga rendah. Namun pada kenyataannya, guru sekolah rendah di Malaysia sudah mampu mengajukan kredit mobil dari gajinya, sedangkan guru SD di Indonesia baru pada tahap layak mengajukan kredit sepeda motor. Itupun baru sebagian kecil guru saja, sedang sebagian besar lainnya berusaha melunasinya dengan mengandalkan pekerjaan sampingan. 4. Perkembangan Umum Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun 2007 Setelah mengalami kemerdekaan, Malaysia membangun pendidikannya. Dengan berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama enam tahun, disusul pendidikan menengah selama lima tahun ( tiga tahun menengah rendah atau pertama dan dua tahun menengah atas ). Semuanya itu dapat diakses anak-anak Malaysia sengan gratis. Para siswa wajib mengikuti ujian negara di setiap akhir jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah rendah dan pendidikan menengah tinggi. Pendidikan rendah atau dasar 9 Primary Education ) di malaysia berlangsung 6 tahun yang wajib diikuti oleh anak usia 7-12 tahun. Wajib belajar di Malaysia dicanangkan dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003. Pendidikan wajib adalah satu peraturan yang mewajibkan setiaporang tua yang mempunyai anak berumur 6 tahun mendaftarkannya di sekolah rendah. Pendaftaran siswa baru biasanya dilakukan 1 tahun sebelum masa persekolahan. Keteledoran orang tua memasukkan anaknya mengikuti wajib belajar dianggap sebagai kesalahan menurut undang-undang. Jika hal ini terbukti dipengadilan, maka orang tua tersebut akan didenda maksima RM 5000 atau dihukum maksimal 6 tahun. Mengenai biaya pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada awal tahun pelajaran baru. Beasrnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp.125.000 – 187.500) per tahun tiap siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah semester, ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, prakter komputer, kartu ujian, file data siswa dan raor. ( Griya Maya Faiq, 2007 ). Khusus untuk sumbangan PIBG ( Persatuan Ibu Bapak dan Guru ) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga. Keluarga yang menyekolahkan lebih dari satu anak, hanya dikenakan iuran yang sama yaitu RM 25 per keluarga. Dan untuk siswa kelas VI ditambah biaya UPSR sebesar RM 70. Selain itu tidak ada pungutan lain, termasuk pula tidak ada pungutan sumbangan dana pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Buku pelajaran yang dipakai siswa relatif tidak berganti setiap tahun. Bila orant tua siswa membeli semua buku pelajaran, harganya berkisar antara RM 80 samai RM 125 per siswa per tahun. Buku yang telah dibeli untuk anak sulung akan dapat dipakai terus oleh adiknya secara turun-temurun. Khusus keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000 per bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peminjaman buku teks yang disediakan dari sekolah. Mulai tahun ajaran 2008, semua siswa sekolah rendah mendapat bantuan peminjaman buku pelajaran dari bantuan pemerintah melalui sekolah masing-masing. Sekolah menengah di Malaysia merupakan sekolah kelanjutan setelah anak menempuh sekolah dasar 6 tahun. Sekolah menengah ini berlangsung selama 5 tahun. Pada akhir kelas 3, para siswa mengikuti ujian untuk menentukan kelulusan si sekolah menengah rendah, yang disebut penilaian Menengah Rendah ( PMR ) atau dahulu dikenal dengan istilah Sijil Pelajaran rendah ( SPR ) dalam bahasa Inggris disebut Lower Certificate Education ( LCE ) atau Lower Secondary Education. Ujian tersebut wajib diikuti
  • 6. Print By Aidatul Fitri oleh semua siswa kelas 3. Setelah itu , siswa akan diarahkan untuk masuk kelas berikutnya dengan pilihan jurusan IPA ( science ) atau seni (arts) . Siswa dapat memilih sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya jurusan IPA lebih dipilih oleh siswa. Meskipun perjalanannya, siswa masih diberikan kesempatan untuk beralih dari jurusan IPA ke jurusan Seni. Aktivitas ko-kurikuler bersifat wajib disekolah Menengah, dimana semua siswa harus mengambil bagian sedikitnya 2 aktivitas. Ada banyak aktivitas ko-kurikular yang ditawarkan di sekolah menengah. Aktivitas ko-kurikular sering digolongkan menjadi beberapa sebutan, antara lain sebagai berikut : Kelompok Umum ( Uniformed Groups ), penampil Seni ( Performing Arts ), Klub dan Kemasyarakatan ( Clubs & Societies ), Olah Raga dan Permainan ( Sports & games ). Siswa boleh jugamengikuti kegiatan lebih dari 2 aktivitas ko-kurikular. Pada akhir kelas 5 siswa diwajibkan untu mengambil ujian akhir yang disebut Sijil Pelajaran Malaysia-SPM ( Malaysian Certificate of Education ).Pada bulan Maret tahun 2006, Menteri Pendidikan mengumumkan sedang mempertimbangkan perbaikan ulang sistem SPM, karena dirasa masih kurang sempurna. Sebagian guru juga mengakuinya. Komentar dari salah satu profesor dari Universitas Malaya yang menyayangkan mahasiswanya yang tidak bisa menulis makalah, debat, atau memahami catatan kaki dalam setiap tulisan. Ia juga mengeluhkan mahasiswanya yang tidak dapat memahami apa yang ia katakan. Padahal zaman dulu banyak jago sekolah yang pandai debat, lihai bermain drama, olahraga dan lainnya. Dewasa ini kemajuan sekolah di Malaysia tidak hanya dimiliki sekolah-sekolah negeri tetapi juga sekolah-sekolah swasta mengalami pertumbuhan pesat. Sekolah swasta pertama yang diakui kementrian pendidikan Malaysia untuk menjalankan kurikulum nasional ditetapkan awal tahun 1980. Saat ini sekolah swasta mengalami perkembangan yang pesat dan menawarkan beragam pilihan. Ada sekolah Dasar dan Menengas Swasta yang menggunakan kirikulum nasional adapula yang menggunakan kurikulum internasional, seperti kurikulum Amerika dan Inggris. Juga ada sekolah Cina mandiri khususnya sekolah menengah, menggunakan kurikulum sesuai dengan yang digariskan Kementrian Pendidikan.Sebagian sekolah di malaysia ada yang memerapkan sistem berasrama ( Residential Schools). Sekolah-sekolah ini menerima siswa dengan terlebih dahulu melalui seleksi ketat. Calon siswa diminta menunjukkan prestasi akademik dan potensi mereka sejak mereka belajar di sekolah rendah kelas 1 sampai 6. Para sisiwa di sekolah ini dididik selama 24 jam di dalam asrama. Beberapa sekolah tersebut adalah Malacca High School, Royal Military College, dan Penang Free School. Residential School atau sekolah berasrama penuh juga dikenal sebagai sekolah-sekolah Sains ( Science School). Sekolah-sekolah ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan calon-calon elit malaysia, tetapi kemudian diperluas sebagai sekolah untuk menjaga malaysia dengan cara menerima siswa dengan kemampuan akademik dan bakat-bakat olahraga serta kepemimpinan yang menonjol. Sekolah tersebut dijadikan sebagai model setelah sekolah asrama Inggris ( British Boarding School). Sedangkan untuk pendidikan tinggi, umumnya dikelola oleh pemerintah dan swasta. Pendidikan tinggi menawarkan berbagai macam program sertifikat, diploma, sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh pemerintah, seperti universitas, perguruan tinggi negeri, politeknik, dan lembagapelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasata diselenggarakan oleh swasta, dan cabang universitas luar negeri. Kini jumlah perguruan tinggi swasta di Malaysia lebih dari 400 buah. Beberapa nama universitas di Malaysia anatara lain: Univeriti Tun Hussein, Universiti Utara Malaysia, Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Pertahanan Nasional Malaysia, Universiti Malaya, Universiti Teknikal Malaysia Malaya, dsb. Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia dan Malaysia Malaysia telah memiliki standar prosedur operasional baku dalam merancang konsep dan kebijakan pendidikannya. Sebagai contoh, Akta Pendidikan (UU Sistem Pendidikan Nasional) melalui proses perubahan dengan melalui proses evaluasi secara mendalam. Hasil evaluasi itu dilaporkan oleh Menteri Pendidikan dalam sidang kabinet, dan akhirnya disusunlah Akta Pendidikan yang baru berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Dalam rangka menyongsong abad ke-21, Malaysia telah memiliki Akta Pendidikan 1996 (Akta 550). Sementara Indonesia baru setahun memiliki undang-undang yang baru tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni UU Nomor 20 tahun 2003. Berikut ini akan dikomparasikan beberapa konsep dan kebijakan pendidikan di Indonesia Malaysia. Konsep dan kebijakan yang akan dikomparasikan adalah yang sepadan atau yang substansinya sama atau hampir sama. 1. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pendidikan ‘Percuma’ (Gratis) Wajib belajar di Indonesia dimulai sejak adanya Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun, yang mulai dicanangkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 1984. Keberhasilan program ini kemudian dilanjutkan dengan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang dicanangkan juga bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 1994. Konsep wajib belajar di Indonesia memang tidak identik dengan ‘compulsory education‘ yang berbau paksaan dan diikuti dengan sanksi yang tegas, tetapi lebih ke arah sebagai ‘universal basic education’, yang bersifat arahan dan himbauan, dengan sanksi sosial. Keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun tersebut memang telah berhasil secara kuantitatif, karena 93% anak usia sekolah dasar telah dapat ditampung dalam SD-SD Inpres yang tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam perluasan kesempatan belajar itu tidak diikuti oleh keberhasilan secara kualitatif. Banyak gedung SD yang kini menjadi kosong karena dibangun di lokasi yang tidak tepat. Bahkan kini banyak gedung-gedung itu yang kini telah mengalami rusak berat, karena dibangun dengan kualitas yang rendah. Wal hasil, pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini kurang berorientasi kepada mutu pendidikan. Pendidikan gratis terutama diberlakukan untuk satuan pendidikan Sekolah Rendah (SR) mulai dari ‘Darjah Satu sampai dengan Darjah Enam’ atau kelas satu sampai dengan kelas enam di Sekolah Rendah. Sistem persekolahan di Malaysia menganut umur, artinya jika anak berumur tujuh tahun maka ia berhak menduduki darjah satu Sekolah Rendah, dan demikian seterusnya. Dalam hal kenaikan kelas, Malaysia menganut sistem automatic promotion atau kenaikan kelas otomatis. Oleh karena itu, tidak ada siswa yang tidak naik kelas. Berkat kebijakan inilah maka meski secara resmi Malaysia tidak memiliki program wajib belajar, sebagaian besar anak usia sekolah di Malaysia telah memperoleh kesempatan belajar. Untuk memudahkan dalam pengelolaan kelas (classroom management), guru membagi kelas menjadi tiga kelompok berdasarkan kecepatan dalam menerima pelajaran, yakni kelompok yang cepat, sedang, dan lambat. Walhasil, meski di Malaysia tidak pencanangan program wajib belajar sebagaimana yang dilaksanakan di Indonesia, namun dengan program pemerataan pendidikan di Malaysia juga telah berhasil dengan kualitas yang memadai.
  • 7. Print By Aidatul Fitri 2. Kenaikan Kelas Ekspres dan Program Percepatan (Accelerated Learning) Jika di Indonesia telah mencoba konsep percepatan belajar atau accelerated learning, maka Malaysia sejak lama telah melaksanakan konsep yang disebut kenaikan kelas ekspres. Kenaikan kelas ekspres ini justru diberlakukan pada ‘darjah tiga’ atau kelas tiga dapat naik ke kelas lima, setelah melalui tes yang diselenggarakan Lembaga Peperiksaan Malaysia. Selain itu, ketentuan lain yang secara tegas dilaksanakan adalah adanya persetujuan dari orangtua siswanya. Apabila orangtuanya tidak setuju, anak tersebut dapat mengikuti proses kenaikan biasa. Persetujuan orangtua ini amat penting karena orantua harus ikut bertanggung jawab terhadap implikasi yang ditimbulkan dari kebijakan kenaikan kelas ekspres tersebut. Dalam hal kebijakan ‘accelerated learning’ di Indonesia, Prof. Dr. Suyanto, M.Ed, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, justru tidak setuju dengan pelaksanaan accelerated learning pada jenjang pendidikan dasar, utamanya di SD. Pertimbangannya, sudah tentu dari faktor psikologis dan edukatif, yakni ‘siswa SD akan kehilangan waktu bermain’ (Republika, 12 Maret 2004). Dalam hal pemberlakukan program akselarasi di SMA pun, Rektor UNY juga tidak setuju jika dilaksanakan dengan kelas khusus. Alasannya karena cara tersebut merupakan satu bentuk diskriminasi bagi siswa. Cara yang paling elegan menurut beliau adalah dengan sistem kredit semester (SKS).Dengan belajar dari Malaysia tentang kenaikan kelas ekspres, perbedaan pandangan tentang kebijakan program akselarasi di Indonesia harus disatukan dalam bentuk penyusunan konsep yang dirumuskan oleh satu Pokja yang dibentuk oleh Mendiknas yang anggotanya terdiri atas berbagai pakar pendidikan. Dengan program kenaikan kelas ekspres atau pun melalui program percepatan tersebut, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak peserta didik agar ‘mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya’ (Pasal 12 UU Nomor 20 Thun 2003). 3. Sekolah Unggulan dan Sekolah Berasrama Penuh (SBP) Indonesia memiliki konsep sekolah unggulan. Yang kini masih cukup terkenal adalah SMA Taruna Nusantara yang dikembangkan dengan disiplin ketat ala militer, SMA Soposurung di Sumatera Utara, SMA Al Azhar di Jakarta, dll. Di sekolah-sekolah unggulan tersebut biasanya telah dilengkapi dengan sarana asrama untuk peserta didik. Sekolah unggulan tersebut juga memiliki sarana asrama bagi peserta didik. Sekolah-sekolah seperti itu menyebut dirinya sebagai ‘boarding shool‘. Kecuali SMA Taruna Nusantara, sekolah-sekolah unggulan tersebut masih terbatas untuk peserta didik dari daerah provinsi atau kabupaten/kotanya. Jadi, sekolah unggulan ini tidak dirancang untuk menampung peserta didik yang terbaik dari seluruh daerah. Dengan kata lain, sekolah unggulan tersebut kurang dirancang untuk tujuan membangun semangat persatuan dan kesatuan di kalangan anak-anak bangsa dari seluruh pelosok Nusantara. Tujuan utama pembangunan sekolah unggulan tersebut biasanya terkait dengan upaya agar anak-anak dari daerah yang bersangkutan dalam diterima di perguruan tinggi yang berkualitas. Konsep sekolah unggulan di Indoensia itu berbeda dengan konsep Sekolah Berasrama Penuh (SBP) di Malaysia. Dua dari sepuluh tujuan pembangunan sekolah berasrama penuh (SBP) di Malaysia ada dua tujuan SPB yang amat penting untuk dijadikan bahan pelajaran, yaitu ‘mewujudkan peluang untuk pelajar-pelajar yang berpotensi terutama dari kawasan luar bandar (kota, penulis) bagi mendapatkanpendidikan dengan kemudahan yang teratur, sempurna dan terkini dalam iklim persekolahan yang kondusif’, dan ‘memperbanyakkan pelajar bumiputera mendapat pendidikan berkualiti sebagai persediaan ke arah pendidikan tinggi untuk memenuhi keperluan negara’. Untuk Indonesia, ketentuan tentang ‘pelajar bumi putera’ memang tidak popular, karena mengandung nuansa SARA. Namun di Malaysia, ketentuan itu justru harus muncul dalam bentuk ketentuan formal, karena ketentuan formal itulah yang akan menjadikan pihak lain dapat memahaminya secara terbuka, tanpa ada kecurigaan. Proses seleksi untuk menjadi siswa di SBP dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan, dan penempatannya pun ditetapkan oleh kementerian pendidikan. Aspek penting lain yang diharapkan pemeritah melalui SBP ini adalah terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan antara sesama warga Malaysia (perpaduan). Peserta didik di SBP berasal dari anak-anak yang terpilih dari berbagai negara bagian di Malaysia.Biaya pendidikan dan asrama bagi seluruh siswanya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Kini Malaysia memiliki 30 (tiga puluh) Sekolah Berasrama Penuh, yang tersebar di seluruh negeri di Malaysia. Anwar Ibrahim tercatat sebagai salah seorang lulusan Kolej Melayu Kuala Kangsar (KMKK). KMKK berdiri sejak tahun 1905 yang mengikuti azas sekolah berasrama penuh. Sekolah Seri Puteri (SSP) merupakan salah satu SBP yang terletak di kota Kuala Lumpur, yang semua muridnya adalah perempuan. 4. Ujian Akhir Nasional dan Peperiksaan Pada awal kemerdekaan sampai sekitar tahun 70-an, Indonesia menggunakan konsep ujian negara. Pada tahun 80-an, diubahlah menjadi ujian sekolah. Dan pada tahun 90-an, konsep ujian negara dan ujian sekolah digabungkan menjadi Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Terakhir, kebijakan itu menjadi Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk SD, dan Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk SMP, SMA, SMK, dan atau yang sederajat. Apabila dibandingkan dengan sistem ujian akhir di Malaysia, yang paling mengganjal adalah tidak berlakunya hasil UAN SMA dan SMK untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini tidak berlaku di Malaysia. Konsep dan kebijakan tentang ujian akhir di Malaysia tampak matang dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Oleh karena itu, konsep dan kebijakan ini dapat menjadi bahan pelajaran yang amat penting bagi Indonesia. Untuk keamanan soal ujian disediakan almari besi tempat menyimpan soal-soal yang akan digunakan di sekolah. Alat ini menjadi amat penting pada saat itu, karena adanya kebocoran soal Ujian Nasional, meski soal Ujian Nasional pada waktu itu telah dibuat dengan lima paket yang berbeda-beda untuk daerah atau sekolah satu dengan daerah lainnya. Di Malaysia dikenal adanya nama ujian akhir yang berbeda-beda untuk masing- masing jenjang pendidikan. UPSR (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah) adalah nama ujian akhir untuk sekolah rendah. PMR (Penilaian Menengah Rendah) adalah nama ujian akhir untuk sekolah menengah rendah. Dan SPM (Sijil Pelajaran Malaysia) adalah nama ujian akhir untuk sekolah menengah tingkat atas. Sistem sekolah menengah atas di Malaysia adalah dua tahun selepas sekolah menengah rendah, yakni tingkatan satu, tingkatan dua, tingkatan tiga di sekolah menengah rendah, dan dilanjurkan dengan tingkatan empat dan tingkatan lima di sekolah menengah atas. Jadi siswa sekolah menengah atas di Malaysia hanya dua tahun, yakni di tingkatan empat dan tingkatan lima (atau kelas satu dan kelas II SMA di Indonesia). Hanya saja, pada tahun pertama masuk ke perguruan tinggi, calon mahasiswa di perguruan tinggi perlu mengikuti program matrikulasi di perguruan tinggi yang bersangkutan.
  • 8. Print By Aidatul Fitri 5. Sekolah Berwawasan Khusus Teknologi Informasi dan Sekolah Bestari (Smart School) Direktorat Pendidikan Menengah Umum telah mengembangkan konsep sekolah berwawasan khusus. Ada SMA berbawasan bahasa, ada yang kesenian dan olah raga, ada yang sains dan matematika, dan ada pula yang berwawasan teknologi informasi. Konsep Sekolah Bestari baru dilahirkan sejak tahun 1997, bertepatan dengan adanya krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Konsep ini disusun oleh satu ‘Pasukan Petugas Smart School’ Kementerian Pendidikan Malaysia pada tahun 1997, sebagai bagian dari grand design megaproyek MSC (Multimedia Super Corridor), yakni pembangunan kawasan industri komputer antara Putra Jaya sampai dengan Kuala Lumpur. Gagasan besar ini barangkali diilhami oleh proyek yang dikenal dengan Silicon Valley di Amerika Serikat. Sistem pembelajaran dalam sekolah bestari ini sepenuhnya menggunakan multimedia. Empat mata pelajaran penting, yakni Bahasa Malaysia, Bahasa Inggris, Sains, dan Matematika telah dibuatkan CD ROM-nya, yang dapat diakses dengan menggunakan komputer oleh siswa dan gurunya. Salah satu sekolah bestari yang terkenal di Malaysia adalah Sekolah Menengah Putra Jaya I yang berlokasi di kawasan ibukota pemerintahan Putra Jaya. Untuk menunjang pelaksanaan konsep dan kebijakan sekolah bestari, pemerintah Malaysia memberlakukan diskon bagi para guru yang membeli computer. Selain itu, pemerintah Malaysia juga menerapkan adanya beberapa kebijakan pendukung, misalnya dengan program internet keliling. Pada jenjang pendidikan tinggi, Telekom Malaysia juga telah mendirikan Universiti Multi Media di kawasan Putra Jaya, yang kini mahasiswanya berasal dari tiga puluh negara asing. Untuk mendukung pelaksanaan program educational excellence (unggulan dalam bidang pendidikan) di kawasan Asia Pasifik, Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM) juga telah mengeluarkan ketentuan untuk mempermudah dalam mengurus visa bagi mahasiswa yang akan belajar di Malaysia. D. Pendidikan di Brunei darussalam 1. Sejarah Pendidikan Brunei Darussalam Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan mulai dibukanya Sekolah Melayu di Bandar Brunei (Bandar Seri Begawan sekarang). Kemudian diikuti dengan pembukaan sekolah lain tahun 1918 di wilayah Brunei-Muara, Kuala Belait dan Tutong khusus untuk murid laki-laki berusia 7-14 tahun dengan kurikulum pelajaran mencakup membaca dan menulis dalam bahasa Arab dan Latin.Sebelumnya tahun 1916, masyarakat Tionghoa telah mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan. Baru pada tahun 1931 sekolah dasar swasta pertama berbahasa Inggris berdiri di Seria. Sampai dengan tahun 1941, jumlah sekolah di Brunei mencapai 32 buah yang terdiri dari 24 sekolah Melayu, 3 sekolah swasta Inggris, 5 sekolah Cina dengan jumlah murid 1.714 orang dan 312 orang murid wanita. Pada tahun 1966, sekolah Melayu pada tingkat pendidikan menengah dibuka di Belait. Tahun 1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai dwibahasa yaitu bahasa Melayu dan Bahasa Inggris. Puncaknya berupa berdirinya Universiti Brunei Darussalam tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan. Prioritas utama Pemerintah untuk membawa Brunei menuju kearah kemajuan dan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam era globalisasi ini, adalah meningkatkan sektor pendidikan termasuk pendidikan teknik dan kejuruan dimana sistem dan kurikulumnya selalu ditinjau ulang. Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu : a. Sistem dwibahasa di semua sekolah b. Konsep Melayu Islam Beraja (MIB)dalam kurikulum sekolah c. Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk pendidikan vokasional (kejuruan) dan teknik. Sejak tahun 1984 Negara Brunei Darussalam telah memperkenalkan dasar pendidikan dwibahasa bagi menjamin pelajar berkebolehan dalam menguasai kedua-dua bahasa iaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Mulai dari peringkat pra-sekolah hingga darjah III, bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran adalah bahasa Melayu kecuali mata pelajaran English Language. Daripada darjah IV dan seterusnya pelajar akan mengikuti pengajaran yang menggunakan dua bahasa. Bahasa Melayu digunakan bagi mengajar mata pelajaran Bahasa Melayu, Pengetahuan Agama Islam, Pendidikan Jasmani, Lukisan dan Pertukangan Tangan, Sivik, dan MIB (Melayu Islam Beraja). Manakala bahasa Inggeris pula digunakan bagi mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik, Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggeris itu sendiri. Persekolahan di peringkat rendah hinggalah universiti bagi sekolah-sekolah kerajaan adalah percuma bagi rakyat dan penduduk tetap Brunei Darussalam. Jumlah keseluruhan hari persekolahan adalah antara 202 dan 210 hari setahun. Terdapat empat (4) penggal persekolahan sepanjang persekolahan antara Januari hingga Disember. Sehingga tahun 2001 kadar kenal huruf di Negara Brunei Darussalam berada pada tahap 92.5% . 2. Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam Sistem sekolah formal di Brunei Darussalam menggunakan pola 7-3-2-2, : 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas dan 2 tahun pra-universitas. Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki pilihan yaitu: Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA . Di tahun ke-2, siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian bagi mendapatkan ijazah tingkat AO. Bagi siswa tamatan SLTP yang tidak ingin melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat memilih sekolah kejuruan seperti
  • 9. Print By Aidatul Fitri perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja. Jabatan Sekolah-sekolah berperanan menyelaras pelaksanaan program pendidikan, projek dan kegiatan Kementerian Pendidikan di peringkat sekolah. Pada masa ini Jabatan Sekolah-sekolah mengawal selia 123 sekolah rendah, 26 sekolah menengah, dan 70 sekolah bukan kerajaan. a. Menengah Bawah Jumlah jangka masa persekolahan di peringkat menengah adalah tiga tahun. Pada tahun ketiga, pelajar akan menduduki peperiksaan Penilaian Menengah Bawah (PMB). Pelajar yang berjaya menamatkan pelajaran di peringkat PMB mempunyai beberapa pilihan melanjutkan pelajaran ke peringkat menengah atas yang membawa kepada peperiksaan Brunei-Cambridge General Certificate of Education (GCE 'O' Level) examination atau GCE 'N'; atau, - Melanjutkan pelajaran dalam bidang kemahiran pertukangan dan teknikal atau institusi vokasional atau bekerja. b. Menengah Atas Berdasarkan pencapaian dalam peperiksaan PMB, pelajar akan disalurkan ke dalam aliran Sains, Sastera atau teknikal. Jangka masa persekolahan pada peringkat ini adalah sama ada dua atau tiga tahun. Pendidikan di peringkat menengah atas adalah bersifat umum dengan beberapa peruntukan yang khusus dalam bidang sains, sastera dan teknikal. Pada akhir tahun kedua, pelajar yang berkelayakan akan menduduki peperiksaan Brunei-Cambridge GCE Ordinary level (GCE ‘O’ Level). Manakala pelajar yang belum layak secara akademik untuk mengambil peperiksaan GCE ‘O’ Level akan menduduki peperiksaan GCE ‘N’’ Level terlebih dahulu. Pelajar yang memperoleh kelulusan yang baik pada peringkat ‘N’ akan diberi peluang untuk menduduki peperiksaan GCE ‘O’ Level selepas mereka tamat satu tahun akademik.Bagi pelajar-pelajar yang mempunyai kelulusan peringkat ‘O’ yang mencukupi dan relevan boleh melanjutkan pelajaran ke peringkat pra-universiti yang akan membawa kepada peperiksaan Brunei-Cambridge Advanced Level Certificate of Education (GCE 'A' Level). Sementara yang lain sama ada mahu memasuki alam pekerjaan atau mengikuti program pendidikan dan latihan di Institut Pendidikan Sultan Hassanal Bolkiah, Universiti Brunei Darussalam, maktab teknik, sekolah vokasional, maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar negara. Potret Sistem Pemerintahan Dan Kondisi Demografis Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan Sultan yang diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei Darussalam bersifat demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat di Brunei cenderung dengan sistem rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak menyerap personil dari seluruh lapisan masyarakat. Jadi, Brunei merupakan negara kerajaan dengan kepala pemerintahan berada di tangan sultan. Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia. Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran keusahawanan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Dasar Pengembangan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu : • Sistem dwibahasa di semua sekolah • Konsep Melayu Islam Beraja (MIB)dalam kurikulum sekolah • Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia. E. Pendidikan di Turki 1. Gambaran Umum Turki Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut. Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :  Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif)  Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye) Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk setelah perang turki. 2. Dari Westernisasi menuju Sekularisasi Yang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia Barat adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani
  • 10. Print By Aidatul Fitri dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan. Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang multi-etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang luhur. Sultan adalah sekaligus khalifah, artinya sebagai pemimpin negara, Ia juga memegang jabatan sebagai pemimpin agama. Kekhalifahan Turki Usmani didukung oleh kekuatan ulama (Syeikhul Islam) sebagai pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara, yang dikenal dengan sebutan tentara Janisssari. Kekuatan militer yang disiplin inilah yang mendukung perluasan Imperium Usmani, dan juga yang menyebabkan keruntuhannya pada abad ke-20. Kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina pada tahun 1683, merupakan suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan tersebut dimaknai sebagai melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya pasukan Eropa. Lebih disadari lagi bahwa kekalahan itu menandai kelemahan teknik dan militer pasukan Turki. Inilah yang menjadi awal munculnya upaya mencontoh teknologi militer Barat yang dianggap telah maju. Selanjutnya kondisi ini membawa Turki Usmani pada suatu masa pembaruan atau modernisasi. Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi- bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang identitasa bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi wacana yang banyak diperdebatkan. Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan. Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi. Kronologi sejarah di atas merupakan uraikan untuk menerangkan suatu kondisi sosial politik Imperium Usmani yang membentuk pemikiran dan gerakan sekuler Mustafa Kemal. Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme. Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki. Pendidikan juga berkembang pada awal masa pemerintahan Presiden Mustafa Kemal. 3. Frofil Pendidikan Turki Sistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua bagian: a. Pendidikan Formal (Formal Education) Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya dengan pendidikan yang ada di Indonesia. Adapun jenjang pendidikan formal di Turki diantaranya :  Pendidikan pra-sekolah, Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.  Pendidikan Dasar Pendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.  Pendidikan Sekunder Pendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lycées) di mana minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar. - Pendidikan Menengah Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun. Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat memilih satu bahasa asing
  • 11. Print By Aidatul Fitri dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas. Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah: .Bahasa Turki, Turki sastra, Matematika, Fisika, Chemistry, Biologi , Geometry, .Sejarah Turki, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia), Keamanan nasional, Studi kesehatan, .Electives, Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan), Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA) - Pendidikan Kejuruan Memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun. Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera. Sekolah- sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.  Pendidikan Tinggi (Higher education) Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri. Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki. Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau dua tahun. Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit. Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah. Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan kontrol negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam undang-undang dengan ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana, yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang menawarkan rekan) tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat. Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program, dikoordinasi oleh lembaga untuk studi pascasarjana. Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis". program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian penyelesaian dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program doktor membutuhkan gelar master. Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri penyelesaian kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan mempertahankan tesis doktor. Medis program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doktor, namun dilakukan dalam fakultas kedokteran dan pelatihan di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi Negara Asuransi Sosial. b. Pendidikan Non-formal (Non-formal Education) Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education. Undang- Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah. Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Turki Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju dibandingkan di negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia. Padahal prestasi anak-anak Indonesia tidak kalah gemilang prestasinya. Anak-anak Indonesia banyak yang sukses dalam berbagai ajang olympiade sains. Bahkan putra Indonesia semacam Prof Dr BJ Habibie diakui kemampuannya di dunia internasional. Bahkan semestinya bangsa kita patut berbangga karena memiliki saintis belia yang mengukir prestasi tingkat dunia. Berbagai penelitian dari lembaga-lembaga internasional memang menempatkan Indonesia pada urutan-urutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai, kita kurang bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya. Secara umum instrument inputnya yang kurang memadai, hingga menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal. Karena guru sebagai salah satu unsur instrument input, dengan penghasilan yang pas-pasan, ditambah dengan fasilitas belajar yang kurang tersedia dengan baik, bagaimana mungkin mengharapkan mereka dapat berbuat secara optimal. Di
  • 12. Print By Aidatul Fitri sisi lain, ada kesenjangan kualitas yang sangat tinggi. Di Indonesia ada sekolah-sekolah yang mampu menyediakan semua unsur instrument inputnya secara sangat memadai, seperti fasilitas belajarnya, guru-guru yang hidupnya sejahtera, metode mengajar yang variatif dan berpusat pada murid, tetapi dibelahan lain ada lebih banyak lagi sekolah yang tidak memiliki apa-apa kecuali semangat untuk tetap eksis. Kesenjangan inilah yang kemudian menunjukkan pada kita semua bahwa hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang muridnya punya peluang untuk menunjukkan kemampuan intelektual mereka, sementara butir-butir mutiara yang tersebar luas di segala penjuru tanah air tidak dapat terlalu banyak berharap. Karena itu kesenjangan inilah yang perlu diatasi, dan sesuai amanat konstitusi, peran masyarakat, para pengusaha dan para donatur untuk berperan aktif dalam melakukan pembinaan, pemerataan kualitas pendidikan dengan memberikan nilai-nilai positif baik materiil maupun imateriil. Nirwan (2009) mengatakan, kepeduli masyarakat terhadap mutu pendidikan dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Turki. Sebagai contoh adalah Sekolah menengah “ Ahmet Ulusoy”. Lokasi Sekolah menengah Ahmet Ulusoy ini merupakan sumbangan dari seorang konglemerat di daerah Cankaya yang bernama Ahmet Ulusoy. Sekolah ini merupakan satu dari 7 sekolah di bawah naungan Atlantik School di daerah Cankaya( bagian dari kota Ankara). Jumlah murid di sekolah ini 750 orang , 200 orang siswa tinggal di asrama putera dan 35 siswi tinggal di asrama puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal bersama orangtua disediakan 50 buah bis sekolah untuk antar jemput. Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli, general manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya, mengatakan bahwa tidak hanya orang kaya saja yang peduli akan pendidikan anak-anak di Turki akan tetapi semua masyarakat juga sangat peduli akan hal yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun orang yang hidup pas-pasan sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk memajukan pendidikan. Yang lebih berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau kecil, tidak pernah ikut campur tentang penggunaan uang yang mereka sumbangkan. M.Hakan Aycicek (dalam Nirwan 2009), seorang manajer Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Samanyolu, Ankara, Turki, mengatakan bahwa partisipasi orangtua dalam pendidikan merupakan sebuah keharusan. Sekolah harus bisa meyakinkan para orangtua siswa akan pentingya peranserta mereka demi kemajuan anak-anak mereka. Beberapa kegiatan yang rutin mereka lakukan untuk melibatkan orangtua dalam pendidikan adalah, memberikan bimbingan dan konseling bagi orang tua, mengadakan seminar dengan berbagai macam tema bagi orangtua, membuat persatuan orang tua siswa, mengadakan kegiatan pengumpulan dana amal yang dikoordinir oleh orangtua. Sepintas lalu semua kegiatan yang mereka lakukan ini tidaklah jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia akan tetapi semua itu tidak hanya berupa program di atas kertas sekolah atau dengan kata lain benar-benar kegiatan nyata. Hubungan Kerjasama Indonesia dan Turki dalam Bidang Pendidikan Untuk saling meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan antar dua Negara tersebut, maka diadakan penandatanganan MoU tahun 2009 antara Indonesia dan Turki. Penandatanganan naskah MoU yang bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi kerjasama pendidikan kedua negara tersebut. Kepada para wartawan Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan dengan MoU ini nanti akan ada sebuah technical meeting Joint Working Group yang akan mendisain lebih lanjut bentuk-bentuk kerjasama ini dan garis besarnya sudah ditentukan. Dalam kerjasama ini disetujui untuk pertukaran informasi di bidang pendidikan, kemudian pertukaran dosen, guru, siswa dan mahasiswa. Ditjen Pendidikan Tinggi juga memberikan beasiswa bagi dosen-dosen Indonesia untuk belajar di luar negeri dan tahun 2009 lebih dari 1.000 dosen untuk belajar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk ke Turki. Untuk peningkatan bahasa Turki di Indonesai dan bahasa Indonesia di Turki, akan diadakan kerjasama untuk mengetahui kebudayaan kedua bangsa. Sementara itu Menteri Pendidikan Turki Husyin Celik mengatakan kerjasama (MoU) ini tujuannya untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Turki menjadi lebih jauh lagi, dan selama ini Turki selalu terbuka dalam kerjasama khususnya pada jenjang pendidikan SD hingga SMU, tapi untuk jenjang perguruan tinggi pihaknya juga hadir. Turki juga berharap akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Indonesia untuk program S2, S3 dari urutan tiga papan atas universitas di Indonesia. Turki pada tahun 2009 akan meningkatkan jumlah beasiswa untuk mahasisiwa Indonesia sampai dengan 300 persen. Sebelum tahun 2009 pemerintah Turki memberikan beasiswa program S2, S3 kepada Indonesia hanya 5 orang setiap tahun dan mulai tahun 2009 akan meningkatkan sampai 20 orang setiap tahunnya. Untuk S2 yang tadinya 2 orang sekarang menjadi 5 orang, dan untuk kursus bahasa Turki yang tadinya hanya 2 orang sekarang jadi 5 orang, sedangkan untuk penelitian di Turki tetap 2 orang setiap tahunnya. F. Pendidikan di Pakistan 1. Sitem Pendidikan di Pakistan a. Sejarah Singkat Tentang Pakistan Pakistan muncul sebagai negara Republik Islam pada tanggal 14 Agustus 1947 Negara Ini memiliki luas sekitar 796,095 Sq Kilometer. Pakistan terdiri dari empat provinsi: Punjab, North West Frontier Provinsi, Balochistan dan Sindh dan beberapa unit penyatuan yang meliputi Islamabad Modal Wilayah (ICT), Wilayah Kesukuan Federal (FATA) dan Wilayah Utara (Fana). Islamabad adalah ibukota Pakistan, yang terletak di bagian utara negara di bagian bawah dari Margalla Hills dekat Rawalpindi, adalah kota yang direncanakan dengan baik, yang dibangun di awal 1960-an. Bahasa nasional adalah Urdu. Sejumlah bahasa daerah juga berbicara di berbagai bagian negeri. Media pendidikan adalah Urdu namun bahasa Inggris terus untuk digunakan dalam pendidikan tinggi dan perguruan tinggi profesional, terutama dalam ilmiah dan teknis bidang. Bahasa Inggris digunakan secara luas untuk hukum dan lainnya resmi bisnis, komersial di negeri ini. Sekitar 97 persen dari orang Muslim. b. Kebijakan dan Tujuan Sistem Pendidikan di Pakistan Sejak kemerdekaan, upaya telah dilakukan untuk mengaitkan sistem pendidikan dengan kebutuhan Semua Konferensi Pendidikan diselenggarakan pada tahun 1947 sesuai arahan pendiri Pakistan Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah. Dia menyediakan pedoman dasar untuk pengembangan masa depan pendidikan dengan menekankan interalia, bahwa sistem pendidikan harus sesuai dengan jenius rakyat kita, konsonan dengan budaya, sejarah kita dan menanamkan tertinggi rasa kehormatan, integritas, tanggung jawab, dan pelayanan tanpa pamrih bagi bangsa dan negara. Hal ini juga harus menyediakan pengetahuan teknis dan ilmiah untuk membangun kehidupan
  • 13. Print By Aidatul Fitri ekonomi kita. Ini diikuti oleh penunjukan berbagai komisi, yang menyampaikan laporan mereka secara berkala. Laporan Komisi Nasional Pendidikan menikmati posisi aneh dalam sejarah reformasi pendidikan. Ada beberapa komisi dan pernyataan kebijakan sampai dengan 1973. Pada tahun 1973 pemerintahan demokratis sipil datang dengan konstitusi 1973 yang ketentuan bahwa negara harus:  mempromosikan kesatuan dan ketaatan dari standar moral Islam.  memajukan dengan perawatan khusus dan ekonomi kepentingan pendidikan daerah tertinggal.  menghapus buta huruf dan wajib menyediakan pendidikan sekunder dan gratis dalam minimum.  membuat dan profesional pendidikan teknis tersedia secara umum dan lebih tinggi.  pendidikan secara merata diakses oleh semua berdasarkan prestasi.  memungkinkan orang-orang dari bidang yang berbeda.  melalui pendidikan, pelatihan, pertanian dan pengembangan industri, dan metode lain untuk berpartisipasi penuh dalam segala bentuk kegiatan nasional termasuk ketenagakerjaan dalam jasa.  menjamin partisipasi penuh dari perempuan dalam semua bidang kehidupan nasional. Tujuan yang disebutkan di atas selalu diikuti dengan berbagai dokumen kebijakan yang diumumkan oleh selanjutnya pemerintah yang datang ke distrik dari waktu ke waktu. Setiap kebijakan menekankan pada universalisasi pendidikan dasar dan ilmu pendidikan kualitas pendidikan penurunan ketimpangan fasilitas pendidikan. Sistem perjenjangan pendidikan di Pakistan yang ada sekarang ini menganut hasil keputusan komisi pendidikan nasional tahun 1959, yaitu pendidikan dasar, usia 6 sampai 11 tahun terdiri atas tingkat I sampai V, jadi pendidikan dasar ditempuh selama 5 tahun. Sekolah lanjutan tingkat pertama usia 12 sampai 15 tahun, terdiri atas tingkat VI sampai VII sedangkan sekolah menengah atas usia 16 sampai 18 tahun, terdiri atas tingkat IX dan X, jenjang ini memiliki tiga jenis sekolah yaitu sekolah umum, sebagai persiapan pendidikan di perguruan tinggi, sekolah kejuruan dan tehnik khusus untuk jenjang perguruan tiggi. Sejak pemisahannya dengan India tahun 1947, Pakistan hanya memiliki satu universitas yaitu Universitas Punjab di Lahore. Mata kuliahnya adalah agama sebagai mata kuliah dasar umum. Setelah berdirinya Pakistan kajian tentang islam meningkat pesat. Universitas Punjab mendirikan sebuah Departemen Islamiyat pada tahun 1950. Setelah itu berdiri berbagai perguruan tigggi lainnya, seperti universitas Sind, membuka fakultas sejarah dan kebudayaan islam pada awal tahun 1950-an. Pada tahun 1963 sebuah lembaga pendidikan didirikan lagi. Yang semula Madrasah lalu diubah menjadi Jami’ah Abasiyah. Dalam hal kurikulumnya lembaga ini dipengaruhi oleh universitas Al-Azhar, Mesir. Menurut kurikulum ini kebijakan dari satu kelas dan seterusnya termasuk bahasa Inggris (sebagai subjek), Urdu, satu bahasa daerah, matematika dan mata pelajaran terpadu. Daerah provinsi dan departemen pendidikan memiliki pilihan untuk memilih pengantar sampai kelas lima. Ini berarti setelah lima kelas menengah harus bahasa Inggris. Selain itu, matematika dan ilmu harus dalam bahasa Inggris dan propinsi memiliki pilihan untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut dalam bahasa Urdu atau bahasa Inggris sampai dengan tingkat lima setelah ini mereka harus mengadopsi bahasa Inggris. Dengan membaca titik-titik ini aku datang ke hasil bahwa para pembuat kebijakan kita berpikir bahwa hanya bahasa Inggris dapat membuat mereka dikembangkan bangsa. Mereka tidak melayani masalah siswa mereka hanya membuat kebijakan dengan ekor Musharraf. Jika pada tingkat regional dan provinsi siswa belajar dalam bahasa Urdu 1-5 lalu bagaimana mereka bisa mengerti semua konsep sains dan matematika dengan memasukkan kelas 6, di mana mereka segera harus menghadapi semua konsep-konsep dalam bahasa yang berbeda. Administrasi dan Pengawas Struktur dan Operasi Pakistan . Menurut Konstitusi Pakistan (1973), Pemerintah Federal dipercayakan tanggung jawab untuk kebijakan, perencanaan, dan promosi fasilitas pendidikan dalam penyatuan unit. Tanggung jawab ini selain keseluruhan kebijakan, koordinasi dan konsultasi otoritas, jika tidak, pendidikan adalah subjek provinsi. Departemen Pendidikan Federal mengelola institusi pendidikan yang terletak di wilayah ibukota federal.Universitas terletak di berbagai propinsi dikelola oleh pemerintah provinsi, tetapi secara eksklusif didanai oleh pemerintah federal melalui Komisi Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Federal dipimpin oleh Menteri Pendidikan. Yang paling pegawai negeri senior di Departemen Pendidikan adalah Sekretaris dibantu oleh Sekretaris Bersama dan Pendidikan Bersama Penasehat sayap masing-masing. Ada 6 sayap di Kementerian Federal Pendidikan dan sayap masing-masing dipimpin oleh Joint Pendidikan Advisor. G. Pendidikan di Finlandia 1. Sejarah Singkat negara Finlandia Republik Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen tasavalta, bahasa Swedia: Republiken Finland) adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat. Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia ini adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia. Secara singkat, penduduk Finlandia kebanyakan terdiri dari mayoritas Suku Finn dan minoritas orang-orang Swedia Finlandia sehingga bahasa resminya adalah bahasa Finlandia dan Swedia. Bahasa minoritas lainnya adalah bahasa Rusia dan Estonia. Populasi Finlandia kebanyakan berpusat di daerah selatan. Kota-kota di daerah itu adalah Daerah Metropolitan Helsinki yang mencakup Helsinki, Espoo, dan Vantaa. Kota- kota lainnya adalah Tampere, Turku, Oulu, Lahti, Kuopio dan Jyväskylä. Finlandia adalah sebuah negara dengan ribuan danau dan pulau; 187.888 danau dan 179.584 pulau tepatnya. Salah satu danaunya, Saimaa, adalah yang ke-5 terbesar di Eropa. Bentuk tanah Finlandia kebanyakan datar dengan beberapa bukit dan titik tertingginya, Haltitunturi pada 1.328 m, berada di ujung utara Laplandia. Di samping banyak danau, pemandangan alamnya juga didominasi oleh hutan pinus (sekitar 68% dari luas tanah) dan sedikit tanah subur. Finlandia mempunyai sejarah yang bergelora. Sejak tahun 1154, negara ini telah menjadi bagian Kerajaan Swedia. Pada abad ke-18, negara ini telah diduduki oleh tentara Rusia sebanyak dua kali. Pada tahun 1808, Finlandia telah ditaklukkan tentara Kaisar Aleksandr I dan kemudian terus menjadi kadipaten agung berotonomi di bawah Kekaisaran Rusia hingga akhir tahun 1917.
  • 14. Print By Aidatul Fitri Era tahun 1860-an telah menyaksikan kebangkitan semangat nasionalisme rakyat Finland dan kelahiran pergerakan Fennoman. Pada tanggal 6 Desember, 1917, beberapa bulan setelah Revolusi Bolshevik di Rusia, Finlandia telah menyatakan kemerdekaannya. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada 3 Januari 1918 dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah Perjanjian Tartu ditandatangani pada 1920. Namun demikian, ancaman Uni Soviet tidak berakhir di situ saja. Sewaktu Perang Dunia II, Finlandia telah menentang Uni Soviet sebanyak dua kali: pertama pada Perang Musim Dingin antara 1939–1940 dan Perang Sambungan antara 1941–1944. Pada tahun 1944, Finlandia sekali lagi diserang, kali ini dari pihak tentara Jerman dalam Perang Laplandia 1944-1945, di mana tentara Finlandia berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara Finlandia. Setamat perang, pemerintah Finlandia telah memetarai beberapa perjanjian dengan negara tetangganya yang besar yaitu Uni Soviet antara 1947-1948 serta menyerahkan wilayah-wilayahnya yaitu Karelia, Salla dan Petsamo kepada negara tersebut. Selepas perang, Finlandia berada dalam keadaan yang berbahaya sebagai negara penyangga antara kuasa besar komunis Uni Soviet dan negara-negara demokratis yang lain di Eropa. Oleh karena itu pada tahun 1948, negara ini terpaksa menandatangani perjanjian Finlandia–Soviet yaitu Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Saling Menguntungkan, yang juga dikenali sebagai Perjanjian YYA. Perjanjian ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup Finlandia sebagai sebuah negara kapitalis demokratis. Pada dasarnya dalam perjanjian ini, Finlandia harus kekal sebagai sebuah negara netral sewaktu Perang Dingin dan membendung serangan apapun terhadap Uni Soviet melalui Finlandia. Era pascaperang telah menyaksikan pembangunan ekonomi yang pesat dan kestabilan politik di Finlandia. Negara yang dulunya hampir musnah akibat perang yang berkepanjangan telah bangkit menjadi sebuah ekonomi yang sangat kompetitif dan berteknologi tinggi. Walaupun mempunyai perhubungan yang tidak baik dengan Uni Soviet, negara ini merupakan salah satu rekan dagangannya yang utama. Oleh karena itu kejatuhan Uni Soviet pada 1991 telah memberi tamparan yang hebat kepada ekonomi Finlandia. Namun demikian, dalam masa yang singkat negara ini telah pulih kembali. Malah pada tahun 1995 negara ini telah diterima untuk menyertai Uni Eropa. Kini, Finlandia dianggap sebagai sebuah negara yang sangat maju terutama dalam penggunaan internet dan industri telepon genggam. Selain itu, negara ini cukup terkenal dengan sistem pendidikan dan sistem sosial yang cemerlang. 2. Sejarah Pendidikan Finlandia Sekolah Finlandia tidak selalu menakjubkan, pada awal 1960-an, sebagian besar anak meninggalkan sekolah negeri setelah delapan tahun. Hanya yang memiliki keistimewaan atau beruntung dapat meneruskan pendidikan berkualitas. Pada 1968, parlemen Finlandia memutuskan bahwa pendidikan adalah kesempatan terbaik untuk kemajuan ekonomi. Sehingga mereka beranggapan ”Bila kami ingin bersikap kompetitif, kami perlu mendidik semua orang”. Idenya adalah setiap anak akan mendapatkan sekolah negeri yang baik. “Sekolah diatur dalam satu sistem sekolah komprehensif untuk anak usia 7 – 16 tahun. Guru dari seluruh penjuru negeri berkontribusi pada kurikulum nasional. Sumber daya didistribusikan secara merata. Seiring meningkatnya kualitas sekolah komprehensif, sekolah menengahpun mengikuti. Hampir 100% siswa kelas 9 pada sekolah melanjutkan ke sekolah menengah, bahkan siswa yang bermasalah beratpun akan mendapatkan tempat dalam sistem sekolah kejuruan Finlandia, yang diikuti 41% siswa Finlandia, yang mempersiapkan diri bekerja di restoran, rumah sakit, lokasi pembangunan, dan kantor. 3. Sistem Pendidikan di Finlandia Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA. Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar. Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Pendidikan di Finlandia tidak mengenal jenjang SD, SMP atau SMA, disana mereka hanya belajar 12 tahun dan akan mendapatkan ijazah setaraf SMA, peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) berada di sekolah hingga 10 tahun lamanya dan, bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4 tahun Berbeda dengan sistem pendidikan dasar di Indonesia, pendidikan dasar di Finlandia diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan penghapusan sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar. Orang tua atau wali murid dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya untuk mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya. Usia merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan dasar. Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis yang menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan untuk mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama juga diterapkan terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika usianya lebih tua satu tahun dari usia yang ditetapkan. Di Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar di luar institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara mandiri. Bila demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan belajar anak. Orang tua dan wali murid dari anak yang dikenakan wajib belajar wajib memberikan jaminan bahwa anaknya akan menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah anak yang mengenyam pendidikan dasar di luar sekolah sangat minim. Pendidikan wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata seluruh nama anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali murid akan selalu
  • 15. Print By Aidatul Fitri diingatkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat. Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam usia wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atauwali murid akan diberitahukan. Jika anak masih juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua sang anak akan dikenakan denda administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan anak. Bagi mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum pernah, atau tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan dasar dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun Swasta. Pendidikan, pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di tingkat wajib belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis. Satu tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya. Dalam satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Government Degree) No.1435 Tahun 2001 tentang Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar, siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 akan menerima pelajaran maksimum 19 jam pelajaran per minggu dengan maksimum 5 mata pelajaran per hari. Di lain pihak, siswa kelas 3 hingga kelas 9 akan menerima pelajaran maksimum 30 jam per minggu dengan maksimum 7 mata pelajaran per hari. Pelajaran diberikan dalam bahasa resmi yang diakui di Finlandia, yakni Suomeksi (bahasa Finlandia bagi anak yang berbahasa ibu Finlandia) dan Swedish (bahasa Swedia bagi anak yang berbahasa ibu Swedia). Di beberapa sekolah, khususnya di kawasan utara Finlandia, pelajaran juga diberikan dalam bahasa Sami (bahasa kaum Sami yang menempati wilayah utara Finlandia). Bahasa Roman, bagi siswa imigran Roma (finnish gypsies), dan bahasa tanda (sign language) juga diberikan bagi siswa yang membutuhkan perlakuan bahasa khusus. Penyelenggaraan pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan seluruh silabus pelajaran. Setelah anak menyelesaikan seluruh silabus pendidikan dasar, maka anak tersebut akan menerima sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa anak tersebut telah menyelesaikan pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menegah atas (general upper secondary school) atau pendidikan kejuruan (vocational education and training). Dalam jenjang pendidikan dasar 9 tahun, tidak terdapat ujian nasional untuk kenaikan tingkat kelas, maupun ujian nasional untuk kelulusan pendidikan wajib dasar 9 tahun. Anak hanya akan memperoleh penilaian yang diberikan oleh guru di tiap akhir tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar. Sistem pendidikan dasar Finlandia juga memberikan perhatian khusus kepada para siswa asing yang berimigrasi dan menetap di Finlandia. Secara kesuluruhan, siswa imigran yang menjalani pendidikan dasar di Finlandia sebesar 3% . Siswa imigran tersebut akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan siswa Finlandia. Siswa imigran juga dikenakan wajib belajar pendidikan dasar dan wajib memenuhi kurikulum pendidikan dasar Finlandia. Namun demikian, sekolah yang menampung para siswa imigran untuk menjalani pendidikan dasar wajib memberikan ilmu pengetahuan dengan memperhatikan latar belakang bahasa dan budaya siswa imigran tersebut. Seluruh siswa imigran akan memperoleh pelajaran bahasa Finlandia atau Swedia agar menjadikan kedua bahasa tersebut menjadi bahasa kedua mereka. Namun demikian, terdapat beberapa sekolah yang menyediakan pelajaran bahasa asing yang merupakan bahasa ibu para siswa imigran. 4. Perbandingan Pendidikan Finlandia Indonesia Setelah melihat penjabaran baik kurikulum pendidikan dasar Indonesia dan Finlandia, maka dapat dikomparasikan sebagai berikut:  Mata pelajaran inti dan distribusi jam mata pelajaran dalam silabus pendidikan dasar Finlandia ditetapkan melalui regulasi. Mata pelajaran inti yang diajarkan di sekolah- sekolah dasar Finlandia adalah bahasa ibu (bahasa Finlandia atau Swedia) dan sastra; bahasa resmi lainnya; satu bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman, Perancis, dan Italia; pendidikan lingkungan; pendidikan kesehatan; pendidikan agama atau etika; ilmu sejarah, ilmu sosial, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, psikologi, musik, seni dan kerajinan, serta ilmu ekonomi rumah tangga. Sementara di Indonesia, kurikulum pendidikan dasar secara umum memuat pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan atau kejuruan; dan muatan lokal. Perbedaan yang sangat terlihat dari kedua kurikulum tersebut adalah bahwa Finlandia lebih banyak menekankan penguasaan bahasa dan sastra termasuk bahasa asing pada peserta didiknya. Selain fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, tentu saja penguasaan bahasa dan sastra menjadi sangat penting kedudukannya sebagaimana keberadaan bahasa dalam struktur ilmu sebagai basis yang harus dikuasai peserta didik selain matematika tentunya.  The National Board of Education adalah dewan yang menerbitkan kurikulum inti secara nasional. Mereka menyusun tujuan dan materi utama kurikulum pendidikan dasar yang berfungsi sebagai guideline bagi sekolah. Namun, pemerintah lokal dan sekolah dapat melakukan penyesuaian terhadap mata pelajaran yang akan diajarkan, berbasis pada kebutuhan peserta didik. Bahkan orang tua peserta didik juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum sekolah dan juga tujuan pendidikannya. Indonesia selintas memang menerapkan sistem yang hampir serupa. Acuan kurikulum pendidikan nasional dibuat oleh Depdiknas dan pengembangannya diserahkan pada masing-masing sekolah sebagaimana KTSP diimplementasikan. Namun pada prakteknya, tidak semua pendidik memiliki kompetensi untuk mengembangkan KTSP sebab sudah terbiasa dengan pola kurikulum yang sentralistis.  Dalam proses pembelajaran, peserta didik di Finlandia tidak dipaksa pendidik untuk mencapai target tertentu. Pendidik hanya memberi tahu mereka tentang nilai-nilai yang dapat dicapai oleh peserta didik bila mereka memenuhi taraf tertentu. Target pembelajaran dibuat sendiri oleh peserta didik dengan bantuan orang tua peserta didik. Sistem pendidikan Finlandia memahami belajar sebagai proses bertahap yang tidak bisa dipaksakan apalagi diberi target waktu pencapaian. Sehingga, Finlandia yang tidak mengenal adanya sistem ‘tinggal kelas’ ini memberikan kesempatan pada peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) untuk berada di sekolah hingga 10 tahun lamanya dan bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4 tahun. Sementara yang terjadi di Indonesia sangat jauh bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Finlandia. Sistem pendidikan di Indonesia mengenal adanya ‘tinggal kelas’ bagi peserta didik yang nilainya kurang sehingga dianggap tidak patut untuk