SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Dipresentasikan Oleh:

         Sarijo
      (1023011054)
    Cahyono Eko S.
      (0923011009)
PENGEMBANGAN KURIKULUM
   Prinsip-Prinsip
   Pengembangan
     Kurikulum
Pengembang Kurikulum

  Faktor-Faktor yang
    Mempengaruhi
    Artikulasi dan
     Hambatan
    Model-Model
   Pengembangan
     Kurikulum
PRINSIP UMUM
   Internal: Komponen-
    komponen kurikulum (tujuan,
    bahan, strategi, organisasi
    dan evaluasi).

   Eksternal: Epistomologis
    tuntutan ilmu pengetahuan
    dan teknologi. Psikologis
    tuntutan dan potensi peserta
    didik. Sosilogis tuntutan dan
    kebutuhan perkembangan
    masyarakat
Mengusahakan agar yang
   dihasilkan memiliki sifat
 luwes, lentur dan fleksibel
   dalam pelaksanaannya,
 memungkinkan penyesuaian
  berdasarkan situasi dan
 kondisi tempat dan waktu
yang selalu berkembang, serta
   kemampuan dan latar
   bekang peserta didik.
Kesinambungan, baik secara
  vertikal, maupun secara
         horizontal.

  Pengalaman-pengalaman
   belajar memperhatikan
kesinambungan, baik yang di
  dalam tingkat kelas, antar
jenjang pendidikan, maupun
  antara jenjang pendidikan
   dengan jenis pekerjaan.
Mudah dilaksanakan,
     menggunakan alat-alat
 sederhana dan biayanya juga
              murah.
 Prinsip ini juga disebut prinsip
          efisiensi yakni
   mendayagunakan waktu,
  biaya, dan sumber-sumber
lain yang ada secara optimal,
   cermat dan tepat sehingga
       hasilnya memadai.
Mengusahakan agar
 kegiatan pengembangan
kurikulum mencapai tujuan
tanpa kegiatan yang sia-
sia, baik secara kualitas
    maupun kuantitas.
Perumusan tujuan pendidikan
bersumber pada:
1) Ketentuan/kebijaksanaan
   pemerintah
2) Survei
3) Pengalaman negara lain
4) Penelitian (reseach)
Pemilihan isi kurikulum perlu
mempertimbangkan:
1) Perlu penjabaran tujuan
   pembelajaran ke dalam bentuk
   perbuatan hasil belajar yang
   khusus dan sederhana.
2) Isi bahan harus mencakup segi
   kognitif, afektif dan psikomotor.
3) Unit-unit kurikulum harus disusun
   dalam urutan yang logis dan
   sistematis.
Pemilihan proses pembelajaran
1) Kesesuaian
2) Kegiatan yang bervariasi
3) Urutan kegiatan bertingkat.
4) Mencapai tujuan kognitif, afektif dan
   psikomotor.
5) Apakah lebih mengaktifkan siswa
6) Mendorong kemampuan baru
7) Menimbulkan hubungan luar sekolah.
8) Menekankan “learning by doing” di
   samping “learning by seeing and
   knowing”.
Didukung media & alat2 bantu
pembelajaran:
1) Ketersediaan alat/media
   pembelajaran.
2) Pembuatan alat/media
3) Pengorganisasian alat dalam
   bahan ajar
4) Pengintegrasian dalam
   keseluruhan kegiatan belajar.
5) Hasil yang terbaik akan diperoleh
   degan menggunakan multi media.
1) Penyusunan alat penilaian (test).langkahnya:
   merumusan tujuan (kognitif, afektif dan
   psikomotor), diuraikan ke dalam bentuk tingkah
   laku murid yang dapat diamati, dihubungkan
   dengan bahan ajar, menuliskan butir-butir test.
2) Memperhatikan: Bagaimana kelas, usia, dan
   tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest?
   waktu, bentuk dan jumlah butir test yang perlu
   disusun?
3) Pengolahan hasil test memperhatikan: Norma apa
   yang digunakan dalam pengolahan hasil test
   tersebut, Apakah digunakan formula guessing?
   Bagaimana pengubahan skor ke dalam kor masak,
   Skor standar apa yang digunakan, Untuk apakah
   hasil-hasil test digunakan.
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak
yang turut berpartisipasi, yaitu: Administrator pendidikan,
Ahli pendidikan, Ahli kurikulum, Ahli bidang ilmu
pengetahuan, Guru dan Orang tua murid serta tokoh
masyarakat.



                                Administrator, guru dan
                                orang tua adalah pihak-
                                pihak yang secara terus-
                                menerus turut terlibat
                                dalam pengembangan
                                kurikulum.
FAKTOR-FAKTOR YANG
     BERPENGARUH PADA
 PENGEMBANGAN KURIKULUM

                          : Pengembang
ilmu pengetahuan dan pengembang
LPTK
                : Sekolah harus
melayani aspirasi masyarakat (terutama
dunia usaha sangat berpengaruh )
               : nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat harus terintegrasi
Artikulasi dalam pendidikan berarti
“Kesatupaduan dan koordinasi segala
pengalaman belajar”.

Untuk merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu:
1. meneliti kurikulum secara menyeluruh
2. membuang hal-hal yang tidak diperlukan,
3. menghilangkan duplikasi,
4. merevisi metode serta isi pembelajaran,
5. mengusahakan perluasan dan kesinambungan
   kurikulum.
Hambatan-hambatan Pengembangan Kurikulum:
 Guru kurang berpartisipasi dalam
  pengembangan kurikulum, yaitu: kurang waktu,
  kekurangsesuaian pendapat, baik antara sesama
  guru maupun dengan kepala sekolah dan
  administrator, dan karena kemampuan dan
  pengetahuan guru itu sendiri.
 Kurangnya dukungan masyarakat baik dalam
  pembiayaan dan kurangnya umpan balik
  terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang
  sedang berjalan.
 Untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang
  berbentuk eksperimen baik metode, isi atau
  sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya
ADMINISTRASI
                           /PEMERINTAH
                              PUSAT                  Hasilnya dikaji uang
                                                       Tim Pengarah
TIM PENGARAH
PENGEMBANG                                  TIM KERJA
  KURIKULUM                                PENGEMBANG
ANGGOTANNYA: Pejabat                        KURIKULUM
Dibawahnya, Para Ahli                 ANGGOTANNYA: Para Ahli
Pendidikan, Ahli Kurikulum, Ahli      Pendidikan, Ahli Kurikulum, Ahli
Disiplin Ilmu, Tokoh Dunia Kerja      Disiplin Ilmu, Perguruan Tinggi,
                                      Guru Senior
TUGASNYA: Merumuskan,
konsep Dasar, Landasan-               TUGASNYA: Menyusun Kurikulum
landasan, Kebijakan & Strategi        sesungguhnya yang kebih
Utama dlm Pengembangan                operasional, menjabarkan konsep
Kurikulum                             dn kebijakan dasar Tim Pengarah
  Setelah penyempurnaan dan dinilai              MONITORING,
    telah cukup baik, administrator            PENGAWASAN, DAN
  menetapkan berlakunya kurikulum                 BIMBINGAN
 Lawan dari                          . Inisiatif dan upaya
  pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi
  dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah.

 Pengembangan atau penyempurnaan berkenaan suatu
  komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang studi
  ataupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen
  kurikulum.

 Hal itu didasarkan bahwa guru adalah perencana,
  pelaksana, dan juga penyempurna dari pembelajaran di
  kelasnya. Gurulah yang paling tahu kebutuhan kelasnya,
  oleh karena itu gurulah yang paling kompeten menyusun
  kurikulum bagi kelasnya.
Pengembangan kurikulum yang
             bersifat grass roots, mungkin hanya
             berlaku untuk bidang studi tertentu
             atau sekolah tertentu, tetapi
             mungkin pula dapat digunakan
             untuk seluruh bidang studi pada
             sekolah atau daerah lain.

 Pengembangan kurikulum yang bersifat
  desentralistik dengan model grass rootsnya,
  memungkinkan terjadinya kompetisi dalam
  meningkatkan mutu dan sistem pendidikan,
  yang pada gilirannya akan melahirkan manusia-
  manusia yang lebih mandiri dan kreatif.
Ahli kurikulum pusat
                                            pengembangan kurikulum, ahli
                                         pendidikan perguruan tinggi/sekolah
  Menetapkan arena atau                          dan guru-guru terpilih,
      lingkup wilayah                          profesional dalam sistem
                                                       pendidikan,
                                               Profesional lain dan tokoh
  Menetapkan Personalia                                masyarakat
                                        1) Membentuk tim pengembang
                                           kurikulum
  Organisasi & Prosedur                 2) Mengadakan peniliaan atau
Pengembangan Kurikulum                     penelitian terhadap kurikulum yg
                                           ada dan yang sedang digunakan
                                        3) Studi penjajagan kemungkinan
 Implementasi Kurikulum                    penyusunan kurikulum baru
                                        4) Merumuskan kriteria-kreteria
                                           bagi penetuan kuirkulum baru
   Evaluasi Kurikulum                   5) Penyusunan dan penulisan
                                           kurikulum baru
   Evaluasi pelaksanaan kurikulum oleh guru, Desain
  Kurikulum, evaluasi hasil belajar siswa, Evaluasi dari
                keseluruhan kurikulum.
 Model ini pada dasarnya bersifat grass
  roots, yang datang dari bawah.
 Bedanya pada model pengembangan
  kurikulum ini adalah murni dari orang-
  orang yang berada dalam suatu sekolah
  tanpa campur tangan oleh pemerintah.
 Model ini diprakarsai oleh guru atau
  sekelompok guru yang bekerja sama
  dengan ahli yang bermaksud
  mengadakan perbaikan kurikulum.
Menurut Smith, Stanley dan Shores ada dua
variasai dalam model ini yaitu:
 pertama, sekelompok guru dari suatu
  sekolah atau beberapa sekolah ditunjuk
  oleh pengambil kebijaksaan untuk
  melakukan percobaan tentang salah satu
  atau beberapa segi/komponen kurikulum
 kedua, beberapa orang guru merasa
  kurang puas dengan kurikulum yang ada,
  kemudian mereka mencoba mengadakan
  penelitian, perbaikan dan pengembangan
  sendiri.
Ada beberapa kebaikan model ini:
1. Karena kurikulum disusun dan dilaksanakan
   dalam situasi tertentu yang nyata, maka akan
   dihasilkan kurikulum yang lebih praktis.
2. Perubahan/penyempurnaan kurikulum dalam
   skala kecil/aspek tertentu yang khusus, sedikit
   sekali ditolak administrator, dibanding secara
   menyeluruh.
3. Pengembangan dalam skala kecil dengan model
   demontrasi dapat menembus hambatan yang
   sering dialami yaitu dokumentasinya bagus tapi
   pelaksanaannya tidak ada.
4. Model ini menempatkan guru sebagai pengambil
   inisiatif dan nara sumber yang dapat menjadi
Kelemahan model ini:

    Bagi guru-guru yang tidak turut
    berpartisipasi dalam pengembangan,
    mereka akan menerimanya dengan
    engan-engan, dalam keadaan
    terburuk mungkin akan terjadi
    apatisme.
Menurut Taba pengembangan model ini lebih
      mendorong inovasi dan kreativitas guru-guru,
   karena bersifat induktif, yang merupakan inverse
           atau arah terbalik dari model tradisional.
Cara-cara lama/deduktif, antara lain:
1. Penentuan prinsip-prinsip dan
   kebijaksanaan dasar
2. Merumuskan desain kurikulum yang
   berisifat menyeluruh didasarkan atas
   komitmen-komitmen tertentu
3. Menyusun unit-unit kurikulum sejalan
   dengan desain yang menyeluruh
4. Melaksanakan kurikulum di dalam
   kelas
Model Taba terdiri dari lima langkah yaitu:

1. Mengadakan unit-unit eksprimen bersama guru-guru,
   unit yang dieksprimen meliputi: mendiagnosis
   kebutuhan, merumuskan tujuan-tujuan khusus,
   memilih isi, mengorganisasi isi, memilih pengalaman
   belajar, mengorganisasi pengalaman belajar,
   mengevaluasi dan melihat sekuens dan
   keseimbangan.
2. Menguji unit eksprimen, yang bertujuan untuk
   mengetahui validitas, keperaktisan serta serta
   kelayakan penggunaannya.
3. Mengadakan revisi dan konsolidasi (tahap perbaikan
   dan penyempurnaan serta penarikan kesimpulan).
4. Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum
   yang dilakukan untuk mengetahui apakah konsep-
   konsep dasar atau landasan-landasan teori yang
Roger: Bahwa manusia berada dalam proses
perubahan (becoming, developing, changing),
mempunyai kekuatan dan potensi untuk
berkembang sendiri, tetapi karena hambatan-
hambatan tertentu ia membutuhkan orang lain untuk
membantu memperlancar/mempercepat perubahan
               • Pendidikan merupakan upaya
tersebut.
                 memperlancar dan mempercepat
                 perubahan ke arah
                 perkembangan. Guru/pendidik
                 bukan pemberi informasi apalagi
                 penentu perkembangan anak,
                 mereka hanyalah pendorong dan
                 pemelancar perkembangan anak.
Partisipasi     Pengembangan         Partisipasi
Pemilihan
               Guru Dalam         Pengalaman         Orang Tua
Target Dari
               Pengalaman        Kelompok Yg           Dalam
  Sistem
              Kelompok Yang   Intensif Untuk Satu     Kegiatan
Pendidikan
                  Intensif    Kelas/Unit Pelajaran   Kelompok



          Adanya kesediaan dari pejabat pendidikan
           untuk ikut dalam kegiatan kelompok yang
                           intensif.
               Selama satu minggu para pejabat
         pendidikan/administrator melakukan kegiatan
          kelompok dalam suasana yang relaks, tidak
                            formal
Partisipasi     Pengembangan         Partisipasi
Pemilihan
               Guru Dalam         Pengalaman         Orang Tua
Target Dari
               Pengalaman        Kelompok Yg           Dalam
  Sistem
              Kelompok Yang   Intensif Untuk Satu     Kegiatan
Pendidikan
                  Intensif    Kelas/Unit Pelajaran   Kelompok




       Partisipasi guru dalam pengalaman kelompok
        yang intensif. Guru dan pejabat pendidikan
    bersama-sama mengikuti kegiatan kelompok yang
     intesif, dari pertemuan tersebut diperoleh hal-hal
      yang merupakan ide-ide dalam pengembangan
                    kurikulum di lapangan
Partisipasi     Pengembangan         Partisipasi
Pemilihan
               Guru Dalam         Pengalaman         Orang Tua
Target Dari
               Pengalaman        Kelompok Yg           Dalam
  Sistem
              Kelompok Yang   Intensif Untuk Satu     Kegiatan
Pendidikan
                  Intensif    Kelas/Unit Pelajaran   Kelompok




       Pengembangan pengalaman kelompok yang
       intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran.
       Siswa dilibatkan dalam pertemuan kelompok
        intensif antara pejabat pendidikan dan guru
Partisipasi     Pengembangan         Partisipasi
Pemilihan
               Guru Dalam         Pengalaman         Orang Tua
Target Dari
               Pengalaman        Kelompok Yg           Dalam
  Sistem
              Kelompok Yang   Intensif Untuk Satu     Kegiatan
Pendidikan
                  Intensif    Kelas/Unit Pelajaran   Kelompok




     Partisipasi orang tua dalam kegiatan
   kelompok, artinya orang tua telibat juga
      dalam kegiatan intensif kelompok
                    tersebut
Model ini didasarkan pada asumsi
bahwa Perkembangan Kurikulum
Merupakan Perubahan Sosial.




Sesuai dengan asumsi tersebut
model ini menekankan pada:
hubungan insani, sekolah dan
organisasi masyarakat, dan wibawa
dari pengetahuan profesional.
Mengkaji masalah kurikulum, berupa pengumpulan
 data menyeluruh, dan mengidentifikasi faktor-faktor,
 kekuatan dan kondisi yang mempengaruhi masalah.


  Implementasi tindakan pertama, segera diikuti
dengan pegumpulan data dan fakta, yang berfungsi
    sbg bahan: evaluasi tindakan, pemahaman
 masalah yg dihadapi, untuk menilai kembali dan
 mengadakan modifikasi, dan acuan menentukan
              tindakan lebih lanjut.
Perkembangan bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan serta nilai-nilai efesiensi dan
efektivitas dalam bisnis, juga mepengaruhi
perkembangan model-model kurikulum.
                  Tumbuh kecenderungan-
                  kecenderungan baru yang
                  didasarkan atas hal itu, di
                  antaranya::
                  • The berhavioral Analisys
                    model
                  • The system analisys
                    model
Menekankan penguasaan prilaku atau
           kemampuan.
  Suatu kemampuan atau prilaku yang kompleks
 diuraikan menjadi prilaku-prilaku yang sederhana,
           yang tersusun secara hirarkis.




      1.                 2.              3.
The behavioral     The system       The Computer-
Analisys model    analisys model     Based Model
Berasal Dari Gerakan Efesiensi Bisnis.

1. Menentukan spesifikasi perangkat hasil belajar yang
   harus dikuasai siswa.
2. Menyusun instrumen untuk menilai ketercapaian-
   ketercapaian hasil belajar yang harus dikuasai siswa.
3. Mengedintifikasi tahap-tahap ketercapaian hasil serta
   perkiraan biaya yang diperlukan
4. Membandingkan biaya dan keuntungan dari beberapa
   program pendidikan.



      1.                    2.                 3.
The behavioral        The system          The Computer-
Analisys model       analisys model        Based Model
Model Pengembangan Kurikulum Dengan
            Memanfaatkan Komputer.

Pengembangan dimulai dengan mengidentifikasi
seluruh unit-unit kurikulum, tiap unit kurikulum telah
memiliki rumusan tentang hasil-hasil yang
diharapkan. Setelah diadakan pengelolaan
disesuaikan dengan kemampuan dan hasil-hasil
yang dicapai siswa disimpan dalam komputer.


      1.                  2.                3.
The behavioral      The system         The Computer-
Analisys model     analisys model       Based Model
Presentasi pengembangan kurikulum

More Related Content

What's hot

PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfFitriAni964827
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanSpingibib Yuki
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapAchmad Anang Aswanto
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfHanyLuvya
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisiKata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisisilvesterjhonda
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxJuniatiLasma
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxzhenkekamahendra
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxzhenkekamahendra
 

What's hot (20)

PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdfPPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
PPT Ruang Kolaborasi Teaching at The Right Level Kelompok 3.pdf
 
Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisiKata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 

Viewers also liked

Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranNdah Nabilla
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumEcha Rizkia
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumNikmah Nurvicalesti
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranRisa Lestari
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaikayunie
 
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan KurikulumFaktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulumpendidikanekonomia
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumBu Ila
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumGanjar Aji
 
PPT Komponen Pengembangan Kurikulum
PPT Komponen Pengembangan KurikulumPPT Komponen Pengembangan Kurikulum
PPT Komponen Pengembangan KurikulumAn'Sya DiarKy
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaIjal Mustofa
 
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalModul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalzulfawardi S.Pd.I., MA
 
Presentasi prinsip pengembangan kurikulum
Presentasi prinsip pengembangan kurikulumPresentasi prinsip pengembangan kurikulum
Presentasi prinsip pengembangan kurikulumkarangtalok
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumPengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumHeni Nurhaeni
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3istana walet
 

Viewers also liked (20)

Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulumPpt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
Ppt pembelajaran dan pengembangan kurikulum
 
Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran
Pengembangan Kurikulum Dan PembelajaranPengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran
Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaran
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
 
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan KurikulumFaktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulum
 
PPT Komponen Pengembangan Kurikulum
PPT Komponen Pengembangan KurikulumPPT Komponen Pengembangan Kurikulum
PPT Komponen Pengembangan Kurikulum
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran finalModul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
 
Presentasi prinsip pengembangan kurikulum
Presentasi prinsip pengembangan kurikulumPresentasi prinsip pengembangan kurikulum
Presentasi prinsip pengembangan kurikulum
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulumPengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
Powerpoin kurikulum & pembelajaran
Powerpoin kurikulum & pembelajaranPowerpoin kurikulum & pembelajaran
Powerpoin kurikulum & pembelajaran
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Model pengkur
Model pengkurModel pengkur
Model pengkur
 

Similar to Presentasi pengembangan kurikulum

Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumBun Faris
 
2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum
2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum
2. Pengurusan Dan Perkembangan KurikulumArthur Jupong
 
Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumIgor Wijaya
 
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptx
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptxManajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptx
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptxppgnursiami97728
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptxpratamakhisan
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxAmirohSKom
 
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...RIZKIANTORIZKIANTO
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...endang agustina
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulumRuny Chaerunnyza
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Pengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilPengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilKhairil Usman
 
Ppt analisis pengembangam kurikulum
Ppt analisis pengembangam kurikulumPpt analisis pengembangam kurikulum
Ppt analisis pengembangam kurikulumaditya rizal
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2Mitha Ye Es
 
Model tyler dan taba
Model tyler dan tabaModel tyler dan taba
Model tyler dan tabasyahmiamni
 

Similar to Presentasi pengembangan kurikulum (20)

Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum
2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum
2. Pengurusan Dan Perkembangan Kurikulum
 
Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan Kurikulum
 
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptx
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptxManajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptx
Manajemen Kur&pem-Nursiami-Nurhasanah.pptx
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Pengkur aji
Pengkur ajiPengkur aji
Pengkur aji
 
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptxMODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM MURRAY PRINT.pptx
 
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...
Rizkianto_SEL.06.2-T1-1-b Unggah Hasil Diskusi - Prosedur Pengembangan Kuriku...
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3
 
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...
Endang agustina kelas bi resume modul 3 dan modul 9 pengembangan kurikulum da...
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Aji pk
Aji pkAji pk
Aji pk
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Pengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairilPengembangan kurikulum.khairil
Pengembangan kurikulum.khairil
 
Ppt analisis pengembangam kurikulum
Ppt analisis pengembangam kurikulumPpt analisis pengembangam kurikulum
Ppt analisis pengembangam kurikulum
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2Prinsip prinsip 2
Prinsip prinsip 2
 
Model tyler dan taba
Model tyler dan tabaModel tyler dan taba
Model tyler dan taba
 

Presentasi pengembangan kurikulum

  • 1. Dipresentasikan Oleh: Sarijo (1023011054) Cahyono Eko S. (0923011009)
  • 2. PENGEMBANGAN KURIKULUM Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pengembang Kurikulum Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Artikulasi dan Hambatan Model-Model Pengembangan Kurikulum
  • 4. Internal: Komponen- komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).  Eksternal: Epistomologis tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Psikologis tuntutan dan potensi peserta didik. Sosilogis tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat
  • 5. Mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
  • 6. Kesinambungan, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
  • 7. Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisiensi yakni mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
  • 8. Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang sia- sia, baik secara kualitas maupun kuantitas.
  • 9. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada: 1) Ketentuan/kebijaksanaan pemerintah 2) Survei 3) Pengalaman negara lain 4) Penelitian (reseach)
  • 10. Pemilihan isi kurikulum perlu mempertimbangkan: 1) Perlu penjabaran tujuan pembelajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. 2) Isi bahan harus mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor. 3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
  • 11. Pemilihan proses pembelajaran 1) Kesesuaian 2) Kegiatan yang bervariasi 3) Urutan kegiatan bertingkat. 4) Mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. 5) Apakah lebih mengaktifkan siswa 6) Mendorong kemampuan baru 7) Menimbulkan hubungan luar sekolah. 8) Menekankan “learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”.
  • 12. Didukung media & alat2 bantu pembelajaran: 1) Ketersediaan alat/media pembelajaran. 2) Pembuatan alat/media 3) Pengorganisasian alat dalam bahan ajar 4) Pengintegrasian dalam keseluruhan kegiatan belajar. 5) Hasil yang terbaik akan diperoleh degan menggunakan multi media.
  • 13. 1) Penyusunan alat penilaian (test).langkahnya: merumusan tujuan (kognitif, afektif dan psikomotor), diuraikan ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati, dihubungkan dengan bahan ajar, menuliskan butir-butir test. 2) Memperhatikan: Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest? waktu, bentuk dan jumlah butir test yang perlu disusun? 3) Pengolahan hasil test memperhatikan: Norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil test tersebut, Apakah digunakan formula guessing? Bagaimana pengubahan skor ke dalam kor masak, Skor standar apa yang digunakan, Untuk apakah hasil-hasil test digunakan.
  • 14. Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi, yaitu: Administrator pendidikan, Ahli pendidikan, Ahli kurikulum, Ahli bidang ilmu pengetahuan, Guru dan Orang tua murid serta tokoh masyarakat. Administrator, guru dan orang tua adalah pihak- pihak yang secara terus- menerus turut terlibat dalam pengembangan kurikulum.
  • 15. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGEMBANGAN KURIKULUM : Pengembang ilmu pengetahuan dan pengembang LPTK : Sekolah harus melayani aspirasi masyarakat (terutama dunia usaha sangat berpengaruh ) : nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat harus terintegrasi
  • 16. Artikulasi dalam pendidikan berarti “Kesatupaduan dan koordinasi segala pengalaman belajar”. Untuk merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu: 1. meneliti kurikulum secara menyeluruh 2. membuang hal-hal yang tidak diperlukan, 3. menghilangkan duplikasi, 4. merevisi metode serta isi pembelajaran, 5. mengusahakan perluasan dan kesinambungan kurikulum.
  • 17. Hambatan-hambatan Pengembangan Kurikulum:  Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum, yaitu: kurang waktu, kekurangsesuaian pendapat, baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator, dan karena kemampuan dan pengetahuan guru itu sendiri.  Kurangnya dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan dan kurangnya umpan balik terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan.  Untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk eksperimen baik metode, isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya
  • 18.
  • 19. ADMINISTRASI /PEMERINTAH PUSAT Hasilnya dikaji uang Tim Pengarah TIM PENGARAH PENGEMBANG TIM KERJA KURIKULUM PENGEMBANG ANGGOTANNYA: Pejabat KURIKULUM Dibawahnya, Para Ahli ANGGOTANNYA: Para Ahli Pendidikan, Ahli Kurikulum, Ahli Pendidikan, Ahli Kurikulum, Ahli Disiplin Ilmu, Tokoh Dunia Kerja Disiplin Ilmu, Perguruan Tinggi, Guru Senior TUGASNYA: Merumuskan, konsep Dasar, Landasan- TUGASNYA: Menyusun Kurikulum landasan, Kebijakan & Strategi sesungguhnya yang kebih Utama dlm Pengembangan operasional, menjabarkan konsep Kurikulum dn kebijakan dasar Tim Pengarah Setelah penyempurnaan dan dinilai MONITORING, telah cukup baik, administrator PENGAWASAN, DAN menetapkan berlakunya kurikulum BIMBINGAN
  • 20.  Lawan dari . Inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi dari bawah, yaitu guru-guru atau sekolah.  Pengembangan atau penyempurnaan berkenaan suatu komponen kurikulum, satu atau beberapa bidang studi ataupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen kurikulum.  Hal itu didasarkan bahwa guru adalah perencana, pelaksana, dan juga penyempurna dari pembelajaran di kelasnya. Gurulah yang paling tahu kebutuhan kelasnya, oleh karena itu gurulah yang paling kompeten menyusun kurikulum bagi kelasnya.
  • 21. Pengembangan kurikulum yang bersifat grass roots, mungkin hanya berlaku untuk bidang studi tertentu atau sekolah tertentu, tetapi mungkin pula dapat digunakan untuk seluruh bidang studi pada sekolah atau daerah lain.  Pengembangan kurikulum yang bersifat desentralistik dengan model grass rootsnya, memungkinkan terjadinya kompetisi dalam meningkatkan mutu dan sistem pendidikan, yang pada gilirannya akan melahirkan manusia- manusia yang lebih mandiri dan kreatif.
  • 22. Ahli kurikulum pusat pengembangan kurikulum, ahli pendidikan perguruan tinggi/sekolah Menetapkan arena atau dan guru-guru terpilih, lingkup wilayah profesional dalam sistem pendidikan, Profesional lain dan tokoh Menetapkan Personalia masyarakat 1) Membentuk tim pengembang kurikulum Organisasi & Prosedur 2) Mengadakan peniliaan atau Pengembangan Kurikulum penelitian terhadap kurikulum yg ada dan yang sedang digunakan 3) Studi penjajagan kemungkinan Implementasi Kurikulum penyusunan kurikulum baru 4) Merumuskan kriteria-kreteria bagi penetuan kuirkulum baru Evaluasi Kurikulum 5) Penyusunan dan penulisan kurikulum baru Evaluasi pelaksanaan kurikulum oleh guru, Desain Kurikulum, evaluasi hasil belajar siswa, Evaluasi dari keseluruhan kurikulum.
  • 23.  Model ini pada dasarnya bersifat grass roots, yang datang dari bawah.  Bedanya pada model pengembangan kurikulum ini adalah murni dari orang- orang yang berada dalam suatu sekolah tanpa campur tangan oleh pemerintah.  Model ini diprakarsai oleh guru atau sekelompok guru yang bekerja sama dengan ahli yang bermaksud mengadakan perbaikan kurikulum.
  • 24. Menurut Smith, Stanley dan Shores ada dua variasai dalam model ini yaitu:  pertama, sekelompok guru dari suatu sekolah atau beberapa sekolah ditunjuk oleh pengambil kebijaksaan untuk melakukan percobaan tentang salah satu atau beberapa segi/komponen kurikulum  kedua, beberapa orang guru merasa kurang puas dengan kurikulum yang ada, kemudian mereka mencoba mengadakan penelitian, perbaikan dan pengembangan sendiri.
  • 25. Ada beberapa kebaikan model ini: 1. Karena kurikulum disusun dan dilaksanakan dalam situasi tertentu yang nyata, maka akan dihasilkan kurikulum yang lebih praktis. 2. Perubahan/penyempurnaan kurikulum dalam skala kecil/aspek tertentu yang khusus, sedikit sekali ditolak administrator, dibanding secara menyeluruh. 3. Pengembangan dalam skala kecil dengan model demontrasi dapat menembus hambatan yang sering dialami yaitu dokumentasinya bagus tapi pelaksanaannya tidak ada. 4. Model ini menempatkan guru sebagai pengambil inisiatif dan nara sumber yang dapat menjadi
  • 26. Kelemahan model ini: Bagi guru-guru yang tidak turut berpartisipasi dalam pengembangan, mereka akan menerimanya dengan engan-engan, dalam keadaan terburuk mungkin akan terjadi apatisme.
  • 27. Menurut Taba pengembangan model ini lebih mendorong inovasi dan kreativitas guru-guru, karena bersifat induktif, yang merupakan inverse atau arah terbalik dari model tradisional. Cara-cara lama/deduktif, antara lain: 1. Penentuan prinsip-prinsip dan kebijaksanaan dasar 2. Merumuskan desain kurikulum yang berisifat menyeluruh didasarkan atas komitmen-komitmen tertentu 3. Menyusun unit-unit kurikulum sejalan dengan desain yang menyeluruh 4. Melaksanakan kurikulum di dalam kelas
  • 28. Model Taba terdiri dari lima langkah yaitu: 1. Mengadakan unit-unit eksprimen bersama guru-guru, unit yang dieksprimen meliputi: mendiagnosis kebutuhan, merumuskan tujuan-tujuan khusus, memilih isi, mengorganisasi isi, memilih pengalaman belajar, mengorganisasi pengalaman belajar, mengevaluasi dan melihat sekuens dan keseimbangan. 2. Menguji unit eksprimen, yang bertujuan untuk mengetahui validitas, keperaktisan serta serta kelayakan penggunaannya. 3. Mengadakan revisi dan konsolidasi (tahap perbaikan dan penyempurnaan serta penarikan kesimpulan). 4. Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum yang dilakukan untuk mengetahui apakah konsep- konsep dasar atau landasan-landasan teori yang
  • 29. Roger: Bahwa manusia berada dalam proses perubahan (becoming, developing, changing), mempunyai kekuatan dan potensi untuk berkembang sendiri, tetapi karena hambatan- hambatan tertentu ia membutuhkan orang lain untuk membantu memperlancar/mempercepat perubahan • Pendidikan merupakan upaya tersebut. memperlancar dan mempercepat perubahan ke arah perkembangan. Guru/pendidik bukan pemberi informasi apalagi penentu perkembangan anak, mereka hanyalah pendorong dan pemelancar perkembangan anak.
  • 30. Partisipasi Pengembangan Partisipasi Pemilihan Guru Dalam Pengalaman Orang Tua Target Dari Pengalaman Kelompok Yg Dalam Sistem Kelompok Yang Intensif Untuk Satu Kegiatan Pendidikan Intensif Kelas/Unit Pelajaran Kelompok Adanya kesediaan dari pejabat pendidikan untuk ikut dalam kegiatan kelompok yang intensif. Selama satu minggu para pejabat pendidikan/administrator melakukan kegiatan kelompok dalam suasana yang relaks, tidak formal
  • 31. Partisipasi Pengembangan Partisipasi Pemilihan Guru Dalam Pengalaman Orang Tua Target Dari Pengalaman Kelompok Yg Dalam Sistem Kelompok Yang Intensif Untuk Satu Kegiatan Pendidikan Intensif Kelas/Unit Pelajaran Kelompok Partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif. Guru dan pejabat pendidikan bersama-sama mengikuti kegiatan kelompok yang intesif, dari pertemuan tersebut diperoleh hal-hal yang merupakan ide-ide dalam pengembangan kurikulum di lapangan
  • 32. Partisipasi Pengembangan Partisipasi Pemilihan Guru Dalam Pengalaman Orang Tua Target Dari Pengalaman Kelompok Yg Dalam Sistem Kelompok Yang Intensif Untuk Satu Kegiatan Pendidikan Intensif Kelas/Unit Pelajaran Kelompok Pengembangan pengalaman kelompok yang intensif untuk satu kelas atau unit pelajaran. Siswa dilibatkan dalam pertemuan kelompok intensif antara pejabat pendidikan dan guru
  • 33. Partisipasi Pengembangan Partisipasi Pemilihan Guru Dalam Pengalaman Orang Tua Target Dari Pengalaman Kelompok Yg Dalam Sistem Kelompok Yang Intensif Untuk Satu Kegiatan Pendidikan Intensif Kelas/Unit Pelajaran Kelompok Partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok, artinya orang tua telibat juga dalam kegiatan intensif kelompok tersebut
  • 34. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa Perkembangan Kurikulum Merupakan Perubahan Sosial. Sesuai dengan asumsi tersebut model ini menekankan pada: hubungan insani, sekolah dan organisasi masyarakat, dan wibawa dari pengetahuan profesional.
  • 35. Mengkaji masalah kurikulum, berupa pengumpulan data menyeluruh, dan mengidentifikasi faktor-faktor, kekuatan dan kondisi yang mempengaruhi masalah. Implementasi tindakan pertama, segera diikuti dengan pegumpulan data dan fakta, yang berfungsi sbg bahan: evaluasi tindakan, pemahaman masalah yg dihadapi, untuk menilai kembali dan mengadakan modifikasi, dan acuan menentukan tindakan lebih lanjut.
  • 36. Perkembangan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai efesiensi dan efektivitas dalam bisnis, juga mepengaruhi perkembangan model-model kurikulum. Tumbuh kecenderungan- kecenderungan baru yang didasarkan atas hal itu, di antaranya:: • The berhavioral Analisys model • The system analisys model
  • 37. Menekankan penguasaan prilaku atau kemampuan. Suatu kemampuan atau prilaku yang kompleks diuraikan menjadi prilaku-prilaku yang sederhana, yang tersusun secara hirarkis. 1. 2. 3. The behavioral The system The Computer- Analisys model analisys model Based Model
  • 38. Berasal Dari Gerakan Efesiensi Bisnis. 1. Menentukan spesifikasi perangkat hasil belajar yang harus dikuasai siswa. 2. Menyusun instrumen untuk menilai ketercapaian- ketercapaian hasil belajar yang harus dikuasai siswa. 3. Mengedintifikasi tahap-tahap ketercapaian hasil serta perkiraan biaya yang diperlukan 4. Membandingkan biaya dan keuntungan dari beberapa program pendidikan. 1. 2. 3. The behavioral The system The Computer- Analisys model analisys model Based Model
  • 39. Model Pengembangan Kurikulum Dengan Memanfaatkan Komputer. Pengembangan dimulai dengan mengidentifikasi seluruh unit-unit kurikulum, tiap unit kurikulum telah memiliki rumusan tentang hasil-hasil yang diharapkan. Setelah diadakan pengelolaan disesuaikan dengan kemampuan dan hasil-hasil yang dicapai siswa disimpan dalam komputer. 1. 2. 3. The behavioral The system The Computer- Analisys model analisys model Based Model