Sistem pendidikan Malaysia dan Indonesia memiliki beberapa perbedaan utama, terutama dalam jenjang pendidikan dan kurikulum. Namun demikian, tujuan dasar pendidikan di kedua negara sama-sama menekankan pembentukan karakter siswa. Pendidikan di Malaysia cenderung lebih maju karena kurikulum yang lebih baku dan dukungan pendanaan pemerintah yang besar.
2. LATAR BELAKANG
Dilihat dari sistem pendidikannya Malaysia telah berkembang
pesat, yang tertuang dalam falsafah bangsa dan perundang-
undangan pendidikan di Malaysia.
Negara Malaysia merupakan salah satu Negara baru yang
memegang perekonomian Asia. Begitu pula dengan pendidikan
Malaysia, tergolong lebih unggul beberapa tingkatan daripada
Indonesia. Untuk itu, sudah selayaknya kita mempelajari sistem
kenegaraan Malaysia, terutama sistem pendidikannya.
3. Filosofi Pendidikan
INDONESIA MALAYSIA
Dalam UU SISDIKNAS disebutkan bahwa
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara
RepublikIndonesia Tahun 1945.
falsafah kebangsaan berbunyi sebagai mana
berikut: Pendidikan di Malaysia adalah suatu
usaha berkelanjutan ke arah
mengembangkan potensi individu secara
menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan
insan yang seimbang dan harmonis dari segi
intelek, rohani, emosi, dan jasmani
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan
kepada Tuhan. Usaha ini adalah untuk
melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu
pengetahuan, terampil, berakhlak mulia,
bertanggung jawab, dan mampu memimpin
rakyatnya mencapai kesejahteraandiri dan
memberi kontribusi terhadap keharmonisan
dan kemakmuran keluarga, masyarakat, dan
Negara.
4. Tujuan Pendidikan
INDONESIA MALAYSIA
Tujuannya adalah “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
1. Tujuan dasar pendidikan diselenggarakan
adalah untuk menciptakan sistem pendidikan
yang dapat memenuhi kebutuhan negara
dan mendorong perkembangan kebudayaan,
sosial, ekonomi dan politik.
2. Untuk menghasilkan siswa yang berdisiplin
serta mematuhi dan menghormati kedua
orang tua mereka di mana prinsip ini sejalan
dengan dasar dan kebijakan pendidikan
untuk mengadakan proses pengajaran dan
pembelajaran yang efisien dan efisien
dengan kebutuhan untuk menghindari
pengeluaran publik yang tidak tersusun.
3. Untuk memastikan agar kebijakan ini
dapat dilaksanakan dengan efisien khususnya
dalam menentukan perkembangan sistem
pendidikan yang progresif dan bahasa
nasional dijadikan sebagai bahasa pengantar
yang utama.
5. Jenjang dan Jenis Pendidikan
INDONESIA MALAYSIA
1. Pendidikan dasar (SD/MI dan SLTP/MTs),
2. Pendidikan menengah (SMA/MA/SMK),
dan
3. pendidikantinggi (Akademi, Politeknik,
SekolahTinggi, Institut, danUniversitas).
Jenis pendidikan adalah kelompok yang
didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikansuatu satuan pendidikan.Jenis
pendidikan di Indonesia
mencakuppendidikanumum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan,
dankhusus.
1. Taman Kanak-kanak (Usia 3-6 Tahun)
2. Sekolah Rendah Dasar (Usia 7 Tahun
dengan lama belajar selama 6 Tahun).
Pendidikan rendah atau dasar (Primary
Education) di malaysia berlangsung 6 tahun
yang wajib diikuti oleh anak usia 7-12 tahun.
3. Pendidikan Menengah (5 Tahun).
Pendidikan yang terdiri daripada pendidikan
menengah rendah dan menengah
atas;Pendidikan menengah yang diadakan
terdiri daripada :
Sekolah akademik
Sekolah teknik dan vokasional
Sekolah kebangsaan agama
4. Pendidikan Lepas Menengah. Pendidikan
yang disediakan untuk seseorang yang sudah
tamatmengikuti pendidikan menengah
rendah dan menengah atas, tetapi tidak
termasuk pendidikan tinggi.
5. Pendidikan Tinggi (Universitas).
6. Kurikulum
INDONESIA MALAYSIA
Kurikulum di Indonesia disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
- Peningkatan iman dan takwa;
- Peningkatan akhlak mulia;
- Peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik;
- Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
- Tuntutan pembangunan daerah dan
nasional;
- Tuntutan dunia kerja;
- Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
- Agama;
- Dinamika perkembangan global; dan
Persatuan nasional dan nilai-nilaikebangsaan.
Kurikulum Pendidikan di Malaysia:
- Keseimbangan Keterampilan dan pengetahuan;
- Penekanan terhadap nilai-nilai murni (moral)
diterapkan dalam setiap mata pelajaran yang diajar
di sekolah;
- Program pendidikan disusun agar dapat
melahirkan insan yang seimbang dan harmonis
dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani
berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada
Tuhan;
- Penekanan diberikan kepada pendidikan teknik
dan vokasional.
- Pemupukan budaya sains dan teknologi terus
ditekankan.
- Pemupukan budaya keusahawanan dan budaya
niaga ditegaskan.
- Pengukuhan dan perluasan bahasa Melayu
sebagai satu cabang ilmu pengetahuan;
- Peningkatan pemahaman dan penguasaan
bahasa Inggris.
7. TENAGA PENDIDIK
INDONESIA MALAYSIA
Pendidik pada jenjang Pendidikan Dasar
minimum D-IV atau S1 pendidikan dasar;
Pendidikpada jenjang Pendidikan Menengah
minimum D-IV atau S1 pendidikan
menengah;
Pendidik pada jenjang Pendidikan Tinggi
minimum: S1 untuk program Diploma, S2
untuk program sarjana, dan S3 untuk
program magister dan program doktor.
Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM
1000 (>Rp 2.500.000), yang hampir setara
dengan gaji profesor (golongan IV/e) di
negara Indonesia.
Sedangkan untuk kualifikasi kurang lebih
sama dengan di indonesia.
Namun ada penekanan khusus dalam
kemampuan mengelola keadaan emosi siswa
8. SISTEM PENILAIAN
INDONESIA MALAYSIA
Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS) di setiap semester. Ujian
Nasional (UN) di setiap akhir jenjang
pendidikan. Ujian Nasional dijadikan sebagai
dasar kelulusan siswa.
Untuk ujian pendidikan Malaysia dipegang
oleh badan pengujian Malaysia (The
Malaysian Examination Syndicate) yang
mengelola semua pemeriksaan primer dan
pemeriksaan skunder dan dewan pengujian
Malaysia (The Malaysian Examination
Council) yang bertanggung jawab untuk ujian
terpusat.
9. SISTEM PENGELOLAAN
INDONESIA MALAYSIA
Pengelolaan pendidikan di Indonesia
merupakan tanggung jawab pemerintah
pusat melalui Menteri Pendidikan Nasional,
pemerintah Daerah Provinsi, dan pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan desentralisasi pendidikan
nasional di Indonesia memberikan keluasan
kepada pemerintah daerah dan partisipasi
masyarakat utuk turut bertanggung jawab
atas kualitas pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di Malaysia dipantau oleh
Kementerian Pendidikan Pemerintah
Persekutuan. Pendidikan merupakan
tanggung jawab pemerintah federal. Sistem
pendidikan di Malaysia dipegang oleh
Kementerian Pelajaran Malaysia.
10. PENDANAAN PENDIDIKAN
INDONESIA MALAYSIA
Dana pendidikan selain gaji pendidik dan
biaya pendidikan kedinasan dialokasikan
minimal20% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) pada sektor
pendidikan danminimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pendidikan Malaysia didanai dari anggaran
pendidikan yang di alokasikan oleh
pemerintahannya, pembiayaan diberikan
kepada semua jenjang baik sekolah
pemerintahan maupun swasta, dan
pengelolaannya diberikan tanggung jawab
kepada sekolahnya masing-masing.
Pemerintah Malaysia tidak segan
mengucurkan dana hampir 30%
11. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INDONESIA MALAYSIA
Faktor Tujuan: Untuk meningkatkan mutu
pendidikan, maka faktor tujuan perlu
diperhatikan.
Faktor guru (pendidik): Guru adalah orang
yang sangat berpengaruh dalam proses
belajar mengajar.
Faktor peserta didik: Anak didik atau siswa
merupakan objek dari pendidikan,
Faktor Alat: Yang dimaksud faktor alat (alat
pendidikan), adalah segala usaha atau
tindakan dengan sengaja yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Faktor Lingkungan Masyarakat: Kemajuan
pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh
masyarakattermasuk orang tuasiswa,
Faktor Falsafah : Falsafah pendidikan negara
mempunyai implikasi yang besar terhadap
perkembangan pendidikan di Malaysia.
Faktor pembangunan negara Malaysia dan
perkembangan dunia :perkembangan
teknologi telah membawa perubahan yang
pesat pada kehidupan manusia di muka bumi
ini. Oleh itu perkembangan pendidikan
haruslah sejajar dengan pembangunan
negara dan perkembangan dunia.
12. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
INDONESIA MALAYSIA
Tilaar (1991) mengidentifikasi di dalam dunia
pendidikan kita sekarang mengalami 5 krisis
pokok antara lain meliputi:
- Kualitas pendidikan
- Relevansi
- Elitisme
- Manajemen
- Masalah pemerataan pendidikan
- Pendidikan dijadikan bahan perniagaan.
- Hilangnya nilai pendidikan dalam
pembelajaran
13. Kesimpulan
Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda.
Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut pada
nama jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan juga berbeda
contohnya ada pada jenjang sekolah menengah dimana sekolah menengah
Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun sedangkan di Indonesia 6
tahun.
Negara Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan karena
kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum.
Berbeda dengan negara Indonesia yang sering terjadi pergantian kebijakan
serta kurikulum sehingga pelaksana teknis di Indonesia lambat untuk
berkembang.
Alasan lain yang berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di kedua negara
adalah bekas dari negara yang berbeda. Hal ini sedikitnya mempengaruhi
sistem pendidikan di kedua negara.
15. Pertanyaan
Giya: 10 cluster of excelent, perbedaan dengan
sekolah bertaraf internasional di Indonesia?
Devi: evaluasi pendidikan bagaimana di
Malaysia? Kondisi pendidikan di Malaysia
bagaimana yang multibudaya?
Cahyo: mengapa di malaysia pendidikan maju
meskipun di Politisasi pendidikannya?