Dokumen tersebut membahas mengenai akuisisi antarperusahaan dan investasi pada entitas lain. Terdapat dua jenis perluasan perusahaan yaitu secara internal dan melalui penggabungan usaha atau akuisisi. Penggabungan usaha dapat berupa merger, konsolidasi, atau akuisisi saham. Metode akuntansi yang diterapkan bergantung pada jenis penggabungan usahanya.
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
1. B A B 1
AKUISISI ANTARPERUSAHAAN
DAN INVESTASI PADA ENTITAS LAIN
2. PENDAHULUAN
Banyak perusahaan melakukan ekspansi berdasarkan
pertumbuhan internal melalui pengembangan produk baru
dan melakukan perluasan lini produk.
Namun pada dekade belakangan ini, banyak perusahaan
memilih melakukan perluasan dengan bergabung atau
mengakuisisi perusahaan lain.
Sehingga perluasan dapat dilakukan melalui :
1. Perluasan dari dalam
2. Perluasan melalui penggabungan usaha
3. 1. PERLUASAN DARI DALAM
• Perusahaan yang hendak melakukan kegiatan operasi
melalui entitas usaha yang terpisah biasanya memilih
bentuk anak perusahaan, perusahaan joint venture, atau
persekutuan.
4. CONTOH KASUS :
• Asumsikan PT. Alan menciptakan sebuah anak
perusahaan, PT. Bima, dan mentransfer aset dan
kewajiban berikut ke PT. Bima, serta sebagai pertukaran
memperoleh 100.000 lembar saham biasa PT. Bima
dengan nilai par Rp. 2000.
Item Harga Perolehan Nilai Buku
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000 50.000.000
Tanah 75.000.000 75.000.000
BAngunan 100.000.000 80.000.000
Peralatan 250.000.000 160.000.000
435.000.000
5. • PT. Alan mencatat transaksi dengan jurnal sebagai
berikut:
Inv pada Saham Biasa PT. Bima 435.000.000
Akumulasi Penyusutan 110.000.000
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Note : 110.000.000 = (100.000.000-80.000.000)+( 250.000.000-160.000.000)
6. • PT. Bima mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut:
Kas 70.000.000
Persediaan 50.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Ak. Penyusutan 110.000.000
Saham Biasa, par 2 rb. 200.000.000
Tambahan Modal Disetor 235.000.000
7. 2. PENGGABUNGAN USAHA
• Suatu penggabungan usaha (business combination)
terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung
dalam satu kontrol yang sama.
• Suatu penggabungan usaha terkait dengan
penggabungan atas pengendalian kepemilikan dua atau
lebih perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas
terpisah.
8. BENTUK-BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
• Ada 3 bentuk utama dalam penggabungan usaha:
1. Merger :
penggabungan usaha dimana hanya akan ada satu
perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan
yang bergabung dan perusahaan yang lainnya
dibubarkan.
2. Konsolidasi :
penggabungan usaha dimana kedua perusahaan
yang melakukan penggabungan usaha langsung
dibubarkan dan aset serta kewajiban dari kedua
perusahaan ditransfer ke perusahaan yang baru
dibentuk
9. • 3. Akuisisi saham :
Terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham
berhak suara perusahaan lain dan perusahan-
perusahaan yang terlibat tersebut melanjutkan operasi
perusahaannya sebagai entitass legal terpisah, namun
saling terkait.
Hubungan yang terjadi pada akuisisi saham disebut
hubungan induk-anak perusahaan.
11. Perusahaan AA berinvestasi di Perusahaan BB
Memperoleh asset
bersih
Memperoleh Saham
Perusahaan yang
diambil alih
dilikuidasi
Mencatat sebagai
akuisisi saham dan
mengopersikan
sebagai anak
perushaan
Mencatat sebagai
legal merger atau
konsolidasi
Ya
Tidak
Menentukan Jenis Penggabungan Usaha
12. • Prosedur spesifik yang digunakan dalam akuntansi
penggabungan usaha bergantung pada proses
penggabungan usaha yang dilakukan dengan :
• 1. Akuisisi Asset
• 2. Akuisisi Saham
13. HAL-HAL LAIN DALAM AKUNTANSI
PENGGABUNGAN USAHA
• Metode Akuntansi dalam penggabungan usaha :
1. Metode Pembelian (Purchase)
Dimana penggabungan usaha merupakan suatu
transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh
aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang
bergabung.
Berdasarkan metode ini, perusahaan
memperoleh/membeli mencatat aktiva yang diterima dan
kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.
14. 2. Metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling of interest)
Diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-
perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan
secara relatif tetap tidak berubah pada entitas akuntansi
yang baru.
Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung dianggap telah memperoleh
perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak ada
pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karena hal
tersebut tidak ada dasar pertanggung jawaban yang baru.
Dengan demikian, nilai buku dari kedua perusahaan
akan dibawa.
15. • Namun pada tahun 2001, di AS, FASB menghapuskan
metode penyatuan kepemilikan.
• Walaupun metode penyatuan kepemilikan tidak lagi
diperbolehkan digunakan, namun penggunaan metode ini
sebelum metode tersebut dihapuskan membuat pengaruh
dari metode ini masih terlihat di tahun-tahun mendatang.