2. Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk
menggabungkan suatu perusahaan dengan satu
atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan
ekonomis. Dari segi organisasinya usaha
mengembangkan perusahaan, dapat dilakukan
melalui salah satu dari dua jalan berikut:
1. Mengadakan ekspansi dari usaha yang telah ada
atau Internal business expansions.Dengan
memperluas usaha yang telah ada, tanpa
melibatkan unit-unit usaha di luar perusahaan.
2. Mengadakan penggabungan badan usaha atau
External busines expansions.
3. 1. Jenis Usaha
A. Horizontal : Menjalankan fungsi produksi dan
Pemasaran barang jenis.
B. Vertikal : langganan terhadap produk (jasa) yang
dihasilkan oleh perusahaan lain, atau sebaliknya
perusahaan lain itu adalah suplies bahan baku
baginya dan kemudian mengadakan penggabungan
perusahaan.
C. Konglomerat : kombinasi dari penggabungan
horizontal dan vertikal dan terbentuk apabila
perusahaan-perusahaan yang bergabung bukan
perusahaan sejenis dan tidak pula mempunyai
hubungan langganan – suplier.
4. 2. Kegiatan Hukum
A. Merger : Pemilik langsung kepada harta perusahaan
lain dengan mempertahankan indentitas perusahaan
pengambil alih atau pemilik baru.
B. B. Konsolidasi : Di bentuk perusahaan baru dengan
tujuan khusus untuk membeli atau mengambil alih
perusahaan lain.
5. Masalah kontribusi relatif perusahaan yang
bergabung.
1. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih.
2. Kontribusi relatif dari laba yang proyeksihan.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan dasar yang
akan dipakai untuk menentukan besarnya
kontribusi relatif dari masing-masing pihak :
1) Penggabungan dengan mengeluarkan satu jenis
modal saham.
2) Penggabungan dengan mengeluarkan dua atau
lebih modal saham.
6. Penggabungan Badan Usaha Atas Dasar Pembelian (By
Purchase) Apabila di dalam suatu kombinasi usaha dari dua
atau lebih badan usaha, dimana bagian yang terpenting dari
pemilikan perusahaan atau perusahaan-perusahaan yang
diperoleh itu dieliminasikan.
Penggabungan Badan Usaha Atas Dasar Penyatuan
Kepentingan (By Pooling of Interest) Pada suatu kombinasi
usaha dari dua atau lebih badan usaha, di mana pemegang-pemegang
dari bagian penting atas pemilikan masing-masing
badan usaha itu menjadi pemilik dari badan usaha
yang kemudian memiliki harta kekayaan dan usaha-usaha
dari perusahaan-perusahaan yang bergabung, baik secara
langsung atau melalui satu atau lebih anak perusahaan.
7. Metode ini menggunakan nilai pasar dalam
pengalihan aktiva dan kewajiban yang
dialihkan. Selisih antara nilai pengalihan dan
nilai buku merupakan keuntungan yang
menjadi objek pajak penghasilan.
8. Metode yang menggunakan nilai buku dalam
pengalihan aktiva dan kewajiban yang dialihkan.
Dengan kata lain aktiva dan kewajiban perusahaan
yang melakukan penggabungan usaha ditambahkan
dalam perusahaan yang menjadi survival company. Oleh
karena tidak ada selisih antara nilai pengalihan dan
nilai buku, maka tidak terdapat objek pajak
penghasilan.
Badan usaha tunggal bisa berupa satu diantar
perusahaan.
9. By purchase timbul rekening aktiva tidak
berwujud (Good Will).
By pooling of interest tidak timbul rekening
good will.
Adanya penggabungan alternatif.
Perbedaan neracadan laba/rugi periodik di
kemudian hari.