2. 1
2
3
4
5
S
U
B
B
A
B
PERBEDAAN ANTARA AGEN PENJUALAN DAN
CABANG
SISTEM AKUNTANSI DAN ENTITAS
AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN
AKUNTANSI UNTUK OPERASI CABANG
TRANSAKSI ANTAR CABANG
3. Agen:
1. Tidak beroprasi secara otonom
2. Memajang dan mendemostrasikan contoh
produk
3. Menerima pesanan
4. Mengatur pengiriman
5. Pengambilan keputusan manajemen
dilakukan oleh kantor pusat
6. Tidak mengelola sistem akuntansi
Cabang:
1. Memiliki otonomi lebih luas
2. Menyimpan stok barang dan memenuhi
pesanan
3. Pengambilan keputusan manajemen cabang
lebih tinggi dibandingkan agen
4. Manajemen cabang memiliki pilihan atas
produk yang ditentukan kantor pusat
5. Mengelola sistem akuntansi
4. Transaksi Ayat Jurnal pada Pembukuan Kantor Pusat
Menyewa tanah untuk fasilitas penjualan Sewa Dibayar di Muka-Agen Surabaya 50.000.000
Kas 50.000.000
Membangun dan melengkapi gedung untuk Perbaikan Prasarana-Agen Surabaya 80.000.000
fasilitas penjualan Perabot dan Perlengkapan Kantor-Agen Surabaya 21.000.000
Peralatan-Agen Surabaya 16.000.000
Kas 117.000.000
Transfer kas ke agen untuk dana kas kecil Kas Kecil-Agen Surabaya 2.500.000
Kas 2.500.000
Transfer persediaan yang akan digunakan Persediaan Peragaan-Agen Surabaya 135.000.000
untuk peragaan pada agen penjualan Persediaan 135.000.000
Contohnya akuntasnsi kantor pusat untuk agen penjualan, asumsikan bahwa PT Cemara, sebuah produsen
struktur modular dan partisi yang berbasis di jakart, membangun sebuah agen di surabaya. Ayat-ayat jurnal
untuk mencatat transaksi agen penjualan yang khas pada pembukuan kantor pusat diilustrasikan pada tabel di
bawah.
5. membayar tagihan yang diterima kantor pusat Beban Utilitas-Agen Surabaya 1.100.000
atas beban-beban agen penjualan Beban Kantor-Agen Surabaya 800.000
Beban Asuransi-Agen Surabaya 2.000.000
Beban Perjalanan-Agen Surabaya 1.400.000
Beban Iklan-Agen Surabaya 2.700.000
Kas 8.000.000
Membayar gaji karyawan agen penjualan Beban Gaji-Agen Surabaya 31.000.000
Kas 31.000.000
Memenuhi pesanan dari agen penjualan Piutang Dagang 88.000.000
Penjualan-Agen Surabaya 88.000.000
Beban pokok Penjualan-Agen Surabaya 56.000.000
Persediaan 56.000.000
Mengisi Kembali dana kas kecil agen penjualan Beban Kantor-Agen Surabaya 220.000
Beban Perjalanan-Agen Surabaya 1.200.000
Beban Tenaga Kerja Lepas-Agen Surabaya 750.000
Kas 2.370.000
Mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode Beban Sewa-Agen Surabaya 25.000.000
Beban Penyusutan-Agen Surabaya 14.500.000
Beban Gaji-Agen Surabaya 1.900.000
Sewa Dibayar di Muka-Agen Sby 25.000.000
Akumulasi Penyusutan-Agen Sby 14.500.000
Utang Gaji 1.900.000
Transaksi Ayat Jurnal pada Pembukuan Kantor Pusat
6. 1. Transaksi antara kantor pusat dan kantor cabang dicatat seperti biasa kecuali dicatat dalam akun antar
perusahaan.
2. Akun resiprokal pada pembukuan kantor pusat disebut investasi cabang, sementara akun resiprokal pada
pembukuan cabang disebut kantor pusat.
3. Akun resiprokal kantor pusat pada pembukuan cabang menunjukkan modal kantor pusat di cabang, dan
saldo tersebut ditampilkan sebagai pemilik ekuitas
4. Kenaikan dalam akun investasi di cabang pada pembukuan kantor pusat dicatat dengan ayat jurnal di sisi
debit dan penurunannya di sisi kredit.
Kantor Pusat
7. H(1) Investasi di Cabang Medan Rp55.000.000
Kas Rp20.000.000
Peralatan Kantor Rp 5.000.000
Peralatan Toko Rp30.000.000
( Transfer aset ke cabang Medan)
B(2) . Kas Rp20.000.000
Peralatan Kantor Rp 5.000.000
Peralatan Toko Rp30.000.000
Kantor Pusat Rp55.000.000
(Transfer aset dari kantor pusat)
PT Jaya berlokasi di Jakarta, mendirikan sebuah cabang di Medan, Sumatra Utara. Kantor pusat mentransfer ke
cabang berupa kas Rp20.000.000, peralatan kantor baru senilai Rp5.000.000, dan peralatan toko baru senilai
Rp30.000.000. Maka ayat jurnalnya:
KODE “H” jurnal dibuat
Kantor Pusat
KODE “B” jurnal dibuat
Kantor Cabang
8. Setelah Kantor Pusat dan cabang mencatat transfer, akun Investasi di Cabang
Medan pada pembukuan kantor pusat dan akun Kantor Pusat pada pembukuan
cabang memiliki saldo resiprokal sebesar Rp55.000.000 Laporan posisi
keuangan tersendiri yang dibuat oleh cabang Medan sesaat setelah transfer akan
tampak seperti berikut.
Cabang Medan PT Jaya
Laporan Posisi Keuangan
Aset: Liabilitas:
Kas Rp20.000.000
Peralatan Kantor 5.000.000
Peralatan Toko 30.000.000 Kantor Pusat Rp55.000.000
Total: Rp55.000.000 Total: Rp55.000.000
9. 1. Seluruh akun pendapatan dan beban cabang ditutup ke ikhtisar laba rugi dengan cara yang normal.
2. Saldo ikhtisar laba rugi menunjukkan laba cabang dan ditutup ke akun kantor pusat
3. Ketika laba cabang dilaporkan ke kantor pusat, ayat jurnal yang dibuat untuk mengakui laba cabang dan
meningkatkan jumlah catatan investasi kantor pusat di cabang.
B(3) Ikhtisar laba rugi 63.000.000
Kantor Pusat 63.000.000
Menutup ikhtisar laba rugi
H(4) Investasi di Cabang Medan 63.000.000
Laba di Cabang Medan 63.000.000
Mencatat laba cabang medan
Misalnya, akun ikhtisar Laba Rugi Cabang Medan
memiliki saldo kredit sebesar Rp 63.000.000
pada akhir periode. Maka ayat jurnalnya pada
cabang dan pusat sebagai berikut:
10. 1. Pembelian barang dagangan dari pihak eksternal dicatat cabang dengan cara normal
2. Apabila persediaan diperoleh dari pihak eksternal, maka kantor pusat tidak melakukan pencatatan
3. Ketika persediaan ditranfer dari kantor pusat ke cabang, maka baik kantor pusat maupun cabang
harus mencatat tranfer tersebut
4. Barang dagangan yang ditranfer dari kantor pusat ke cabang sebesar biaya perolehan kantor pusat
B(5) Persediaan 63.000.000
Kas (Utang Dagang) 63.000.000
Mencatat Pembelian dari pihak eksternal
Medan PT Jaya mebeli persediaan
senilai Rp 5.000.000 dari pihak
eksternal, dengan metode
persediaan prepetual
11. H(6) Investasi di Cabang Medan 8.000.000
Persediaan 8.000.000
Tranfer Persediaan ke Cabang
B(7) Persediaan 63.000.000
Kantor Pusat 63.000.000
Tranfer Persediaan dari
Kantor Pusat
1. Barang dagangan yang ditranfer dari kantor pusat ke cabang dicatat oleh cabang dengan cara yang sama
sebagai persediaan yang dibeli dari pihak eksternal.
2. Tranfer persediaan diperlakukan oleh kantor pusat dan cabang dengan cara yang sama seperti tranfer
aset lainnya
Kantor Pusat PT Jaya mentranfer persediaan dengan
harga Rp 8.000.000 ke cabang medan. Maka ayat
jurnalnya pada pembukuan pusat dan cabang sebagai
berikut:
12. H(8) Investasi di cabang Medan Rp. 8.100.000
Persediaan Rp. 8.000.000
Kas Rp. 100.000
Transfer persediaan kecabang medan dan membayar ongkos kirim
B(9) Persediaan Rp. 8.100.000
Kantor pusat Rp. 8.100.000
Tranfer Persediaan dari Kantor Pusat
Contohnya, asumsikan bahwa kantor pusat PT. jaya membayar Rp. 100.000 untuk
mengirim barang dagang senilai Rp. 8.000.000 ke cabang medan. Transfer
tersebut dicatat oleh kantor pusat sebagai berikut.
13. H(10) Investasi di Cabang Medan 15.000.000
Persediaan 12.000.000
Laba Antarperusahaan yang Belum Terealisasi 3.000.000
(Mentransfer persediaan ke cabang Medan, ditagih melebihi biaya perolehan)
B(11) Persediaan-----Dari Kantor Pusat 15.000.000
Kantor Pusat 15.000.000
(Mentransfer persediaan dari Kantor Pusat)
H(12) Laba Antarperusahaan yang Belum Terealisasi 2.400.000
Laba Cabang Medan 2.400.000
(Mengakui laba antar perusahaan : Rp 3.000.000 x 0,8)
14. H(13) Investasi di Cabang Medan 30.000.000
Kas 30.000.000
(Membeli peralatan untuk cabang Medan)
B(14) Peralatan Toko 30.000.000
Kantor Pusat 30.000.000
(Mencatat pembelian peralatan oleh Kantor Pusat)
H(15) Peralatan Toko---Cabang Medan 30.000.000
Kas 30.000.000
(Membeli peralatan untuk cabang Medan)
15. B(16) Kantor pusat 30.000.000
Kas 30.000.000
(Membeli peralatan.)
H(17) Peraltan Toko---Cabang Medan 30.000.000
Investasi di Cabang Medan 30.000.000
(Mencatat pembelian peralatan cabang oleh cabang Medan.)
JIKA CABANG MEMBELI ASET TETAP DAN DICATAT PADA PEMBUKUAN KANTOR PUSAT
Misalnya, asumsikan bahwa cabang Medan PT Jaya membeli peralatan
toko senilai Rp 30.000.000 yang digunakan oleh cabang, tetapi dicatat oleh
kantor pusat.
karena cabang membeli aset tetap yang dicatat dalam pembukuan kantor pusat, maka saldo akun
Kantor Pusat dan Investasi Cabang Medan akan berkurang. Transaksi tersebut diperlakukan jika
cabang membeli peralatan untuk kantor pusat
16. Kantor pusat dapat memutuskan untuk menetapkan beban ke cabang. Penetapan beban dpaat
dibagi ke beberapa jenis :
1. Beban yang dikeluarkan oleh vabang tetapi dibayar oleh kantor pusat
2. Beban yang dikeluarkan oleh kantor pusat atas nama cabang
3. Alokasi biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat
Beban utilitas (biaya yang dikeluarkan oleh cabang Medan dan
ditagih ke akun utama kantor pusat )
Rp 14.000.000
Beban penyusutan (aset cabang Medan yang dicatat pada
pembukuan kantor pusat)
Rp 3.000.000
Overhead umum (dialokasikan ke cabang berdasarkan penjualan
bruto)
Rp 18.000.000
Total Rp 35.000.000
17. Ayat jurnal pada pembukuan kantor pusat setelah memberithaukan cabang medan
mengenai beban yang dibagi secara proporsional sebesar Rp 35.000.000.
H(18) Investasi di cabang Medan 35.000.000
Beban Utilitas 14.000.000
Beban Penyusutan 3.000.000
Beban Overhead Umum 18.000.000
(Membagi beban ke cabang Medan)
Ayat jurnal pada pembukuan cabang Setelah pemeberitahuan dari
kantor pusat
B(19) Beban Utilitas 14.000.000
Beban Penyusutan 3.000.000
Beban Overhead Umum 18.000.000
. Kantor Pusat 35.000.000
(Mencatat beban yang dibagi dari kantor pusat.)
18. Penyusunan laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan umumnya menggunakan kertas kerja untuk
memudahkan penggabungan akun-akun kantor pusat dan cabang serta mengeliminasi akun-akun antar
perusahaan. Contohnya ayat jurnal yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan PT Jaya 31 Desember
2011
19. E(20a) Laba Cabang Medan 63.000.000
Investasi di Cabang Medan 63.000.000
E(20b) Kantor Pusat, saldo penutupan 70.000.000
Investasi di Cabang Medan 70.000.000
ayat jurnal E(20) dapat dilihat dalam dua bagian. Bagian pertama mengeliminasi laba cabang yang
dicatat pada pembukuan kantor pusat serta bagian dari akun investasi yang meningkat pada saat kantor
pusat mengakui laba cabang.
Bagian kedua ayat jurnal E(20) mengeliminasi sisa saldo akun investasi terhadap
saldo prapenutupan resiprokal dari kantor Pusat di Cabang.
23. E(24) Laba cabang Denpasar 32.000.000
Kantor pusat, saldo prapenutupan 170.000.000
Investasi di cabang denpasar 202.000.000
(mengeliminasi akun antar perusahaan)
E(25) Laba yang terealisasi atas pengiriman ke cabang 35.000.000
Beban pokok penjualan 35.000.000
(mengeliminasi laba kantor pusat dari beban pokok penjualan)
E(26) Laba antarperusahaan yang belum Terealisasi 5.000.000
Persediaan – dari Kantor Pusat 5.000.000
(mengeliminasi laba yang belum terealisasi dari persediaan)
E(27) Persediaan 15.000.00
Persediaan – dari kantor Pusat 15.000.000
(mereklasifikasi persediaan dari kantor pusat)
Dalam menyusun kertas kerja diperlukannya Ayat jurnal eliminasi yaitu sebagai
berikut:
27. Contoh, jika cabang Medan PT Jaya mentransfer kas sebesar Rp5.000.000 dan persediaan senilai
Rp10.000.000 ke cabang Padang, maka cabang Medan mencatatnya dengan ayat jurnal sebagai berikut
B(28) Kantor Pusat 15.000.000
Kas 5.000.000
Persediaan 10.000.000
B(29) Kas 5.000.000
Persediaan 10.000.000
Kantor Pusat 15.000.000
H(30) Investasi Cabang Padang 15.000.000
Investasi di Cabang Medan 15.000.000