SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KOMBINASI BISNIS
PSAK 22
• Kombinasi Bisnis (business combination) adalah penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting with) perusahaan yang lain atau memperoleh kendali
(control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Revisi (2014)
• Kombinasi Bisnia adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan memperoleh
pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain.
BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
(STRATEGI BISNIS)
• Penggabungan Horisontal adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam
lini usaha atau pasar yang sama. Pada dasarnya tujuan penggabungan ini adalah
untuk menghindari persaingan dan meningkatkan efisiensi usaha.
• Penggabungan vertical adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan
operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi atau distribusinya.
• Penggabungan konglomerasi adalah penggabungan perusahaan-perusahaan
dengan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam.
Alasan-Alasan Penggabungan Usaha Jika perluasan adalah sasaran utama
BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
(BENTUK ENTITAS)
• MERGER (statutory merger) penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan
membeli perusahaan lain, dimana entitas yang diakuisisi dibubarkan, serta semua aset
dan liabilitasnya diambil alih oleh pengakuisisi.
• KONSOLIDASI (statutory consolidation)  penggabungan usaha dengan cara satu
perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru.
Entitas baru dibentuk dengan mengambil alih semua aset dan liabilitas dari entitas yang
bergabung.
• AKUISISI (stock acquisition)  penggabungan usaha dengan cara membeli kepemilikan
entias yang diakuisisi, yaitu dengan membeli sebagian besar atau seluruh sahamnya
untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai
tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana
perusahaan lainnya. Pihak yang mempunyai saham minoritas disebut anak perusahaan
(subsidiary) dan pihak yang memiliki saham mayoritas adalah induk perusahaan (parent).
Merger
Satu perusahaan mengambil-alih aset neto perusahaan lain
 A mengambil-alih
aset neto B dan C.
Aset dan liabilitas
B dan C disatukan
dengan aset dan
liabilitas A.

Perusahaan
C
Perusahaan
A
Perusahaan
B
Perusahaan
A
Konsolidasi
Satu “perusahaan baru” dibentuk untuk mengambil-alih
Aset neto perusahaan lain.
 Perusahaan D
(baru) dibentuk.
 Perusahaan D
mengambil-alih
aset neto A, B,
dan C.
Perusahaan
C
Perusahaan
D
Perusahaan
B
Perusahaan
A
Akuisisi Saham
Satu perusahaan membeli
Saham perusahaan lain.
(mengakuisisi)
 A mengakuisisi
saham B
 A memperoleh
pengendalian
terhadap B.
Perusahaan
B
Perusahaan
B
Perusahaan
A
Perusahaan
A
ALASAN KOMBINASI BISNIS
• Manfaat biaya (Cost Advantange). Lebih murah bagi perusahaan untuk
memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan
melalui pengembangan, terutama pada keadaan inflasi
• Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah
didirikan biasanya lebih rendah risikonya dibandingkan dengan
mengembangkan produk baru dan pasarnya.
• Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays). Fasilitas-
fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan
untuk segera beroperasi. Sedangkan apabila membangun fasilitas perusahaan
yang baru akan menimbulkan masalah yang baru juga misalnya perlunya izin
pemerintah.
• Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan
bergabung untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka.
• Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).
Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud
maupun berwujud. Akusisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan,
atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu
penggabungan usaha.
• Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin
memilih penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak
METODE AKUNTANSI
• Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi
(metode purchase).
• Metode akuisisi mensyaratkan:
(a) Aset dan liabilitas (aset neto) yang diambil-alih dicatat sebesar nilai wajarnya.
(b) Goodwill diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih besar dari nilai wajar
aset neto yang diambil-alih.
(c) Laba akuisisi diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai
wajar aset neto yang diambil alih. (Tidak boleh mengakui goodwill negatif)
GOODWILL
• Aset tak berwujud
• Muncul pada saat entitas melakukan akuisisi
• Mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul dari aset yang diperoleh dari
kombinasi bisnis
• Muncul jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi lebih tinggi
dibandingkan nilai wajar entitas yang diakuisisi
BIAYA TERKAIT KOMBINASI BISNIS
• Biaya yang dikeluarkan acquirer dalam rangka kombinasi bisnis mencakup:
• Biaya makelar (finder’s fees);
• Advis, hukum, akuntansi, penilaian dan biaya profesional atau konsultasi lainnya;
• Biaya administrasi umum, termasuk biaya pada departemen akuisisi internal; dan
• Biaya penerbitan efek utang (obligasi) dan efek ekuitas (saham).
Acquirer mencatat biaya terkait kombinasi bisnis sebagai beban pada periode saat biaya
tersebut terjadi, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek ekuitas diakui
sebagai pengurang nilai wajar efek.
IMBALAN YANG DIALIHKAN
• Kas
• Aset non-kas lainnya
• Efek utang atau efek ekuitas yang diterbitkan oleh pihak yang mengakuisisi
• Imbalan tersebut diukur pada nilai wajar
PENCATATAN TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS
1. Entitas yang dikuisisi menjual aset bersih dan kemudian entitas tersebut
dibubarkan
2. Entitas yang mengakuisisi menerima aset bersih dari entitas yang
dibubarkan
3. Entitas yang diakuisisi menjual aset namun entitas tidak dibubarkan
4. Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang tidak
dibubarkan
5. Entitas yang mengakuisisi kepemilikan entitas lain dan entitas tersebut
tidak dibuba rkan
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000 lembar dengan
harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi
sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai
kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan,
akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000.
• Jurnal akuisisi PT. Kenanga
Investasi dari PT. Kenanga 80.000
Biaya akuisisi 4.000
Modal saham 40.000
Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000
Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ;
Nilai buku 80.000 ; nilai wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000
Goodwill total = 10.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non
pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat
perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000  untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn).
Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk parent
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
Aset
menjadi
lebih besar
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

More Related Content

Similar to 1. Kombinasi Bisnis.pptx

Baker Slide chapter 1 about Investment in firms
Baker Slide chapter 1 about Investment in firmsBaker Slide chapter 1 about Investment in firms
Baker Slide chapter 1 about Investment in firms
MegaNorsita2
 
Baker-penggabungan usaha.ppt
Baker-penggabungan usaha.pptBaker-penggabungan usaha.ppt
Baker-penggabungan usaha.ppt
LaodeArahman1
 
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4 Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Windy Rahmawati
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psak
rantong
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Annisa Galih Sarasati
 
Bisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansiBisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansi
PPA FEUI
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Sidik Abdullah
 

Similar to 1. Kombinasi Bisnis.pptx (20)

Baker Slide chapter 1 about Investment in firms
Baker Slide chapter 1 about Investment in firmsBaker Slide chapter 1 about Investment in firms
Baker Slide chapter 1 about Investment in firms
 
Penggabungan Usaha Secara Akuntansi
Penggabungan Usaha Secara AkuntansiPenggabungan Usaha Secara Akuntansi
Penggabungan Usaha Secara Akuntansi
 
Baker-penggabungan usaha.ppt
Baker-penggabungan usaha.pptBaker-penggabungan usaha.ppt
Baker-penggabungan usaha.ppt
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Topik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaanTopik khusus keuangan perusahaan
Topik khusus keuangan perusahaan
 
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4 Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
 
Slide kombinasi bisnis m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis   m bayu anggaraSlide kombinasi bisnis   m bayu anggara
Slide kombinasi bisnis m bayu anggara
 
Penggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docxPenggabungan_Usaha (2).docx
Penggabungan_Usaha (2).docx
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psak
 
PERLUASAN BISNIS
PERLUASAN BISNISPERLUASAN BISNIS
PERLUASAN BISNIS
 
Kombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.pptKombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.ppt
 
Penggabungan Usaha bisnis perusahaan.ppt
Penggabungan Usaha bisnis perusahaan.pptPenggabungan Usaha bisnis perusahaan.ppt
Penggabungan Usaha bisnis perusahaan.ppt
 
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
Ch 1 - Pengantar Akuntansi dan Bisnis,, Pengantar Akuntansi, Edisi ke21 Warre...
 
Pai 1 warren
Pai 1 warrenPai 1 warren
Pai 1 warren
 
Penggabungan usaha
Penggabungan usahaPenggabungan usaha
Penggabungan usaha
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
 
Akuntansi Kelompok 5.pptx
Akuntansi Kelompok 5.pptxAkuntansi Kelompok 5.pptx
Akuntansi Kelompok 5.pptx
 
Bisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansiBisnis dan siklus akuntansi
Bisnis dan siklus akuntansi
 
STAN-7-Investasi-pada-Perusahaan-lain-30102019.pptx
STAN-7-Investasi-pada-Perusahaan-lain-30102019.pptxSTAN-7-Investasi-pada-Perusahaan-lain-30102019.pptx
STAN-7-Investasi-pada-Perusahaan-lain-30102019.pptx
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor saham
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
umusilmi2019
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Frida Adnantara
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 

1. Kombinasi Bisnis.pptx

  • 2. PSAK 22 • Kombinasi Bisnis (business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan yang lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Revisi (2014) • Kombinasi Bisnia adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan memperoleh pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain.
  • 3. BENTUK PENGGABUNGAN USAHA (STRATEGI BISNIS) • Penggabungan Horisontal adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama. Pada dasarnya tujuan penggabungan ini adalah untuk menghindari persaingan dan meningkatkan efisiensi usaha. • Penggabungan vertical adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih dengan operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi atau distribusinya. • Penggabungan konglomerasi adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Alasan-Alasan Penggabungan Usaha Jika perluasan adalah sasaran utama
  • 4. BENTUK PENGGABUNGAN USAHA (BENTUK ENTITAS) • MERGER (statutory merger) penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain, dimana entitas yang diakuisisi dibubarkan, serta semua aset dan liabilitasnya diambil alih oleh pengakuisisi. • KONSOLIDASI (statutory consolidation)  penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru. Entitas baru dibentuk dengan mengambil alih semua aset dan liabilitas dari entitas yang bergabung. • AKUISISI (stock acquisition)  penggabungan usaha dengan cara membeli kepemilikan entias yang diakuisisi, yaitu dengan membeli sebagian besar atau seluruh sahamnya untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Pihak yang mempunyai saham minoritas disebut anak perusahaan (subsidiary) dan pihak yang memiliki saham mayoritas adalah induk perusahaan (parent).
  • 5. Merger Satu perusahaan mengambil-alih aset neto perusahaan lain  A mengambil-alih aset neto B dan C. Aset dan liabilitas B dan C disatukan dengan aset dan liabilitas A.  Perusahaan C Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan A
  • 6. Konsolidasi Satu “perusahaan baru” dibentuk untuk mengambil-alih Aset neto perusahaan lain.  Perusahaan D (baru) dibentuk.  Perusahaan D mengambil-alih aset neto A, B, dan C. Perusahaan C Perusahaan D Perusahaan B Perusahaan A
  • 7. Akuisisi Saham Satu perusahaan membeli Saham perusahaan lain. (mengakuisisi)  A mengakuisisi saham B  A memperoleh pengendalian terhadap B. Perusahaan B Perusahaan B Perusahaan A Perusahaan A
  • 8. ALASAN KOMBINASI BISNIS • Manfaat biaya (Cost Advantange). Lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan melalui pengembangan, terutama pada keadaan inflasi • Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih rendah risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. • Penundaan Operasi Lebih Sedikit (Fewer Operating Delays). Fasilitas- fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi. Sedangkan apabila membangun fasilitas perusahaan yang baru akan menimbulkan masalah yang baru juga misalnya perlunya izin pemerintah.
  • 9. • Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengambilalihan diantara mereka. • Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets). Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Akusisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan usaha. • Alasan-alasan lain. Selain untuk perluasan, perusahaan-perusahaan mungkin memilih penggabungan usaha untuk memperoleh manfaat dari segi pajak
  • 10. METODE AKUNTANSI • Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi (metode purchase). • Metode akuisisi mensyaratkan: (a) Aset dan liabilitas (aset neto) yang diambil-alih dicatat sebesar nilai wajarnya. (b) Goodwill diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih besar dari nilai wajar aset neto yang diambil-alih. (c) Laba akuisisi diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diambil alih. (Tidak boleh mengakui goodwill negatif)
  • 11. GOODWILL • Aset tak berwujud • Muncul pada saat entitas melakukan akuisisi • Mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul dari aset yang diperoleh dari kombinasi bisnis • Muncul jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi lebih tinggi dibandingkan nilai wajar entitas yang diakuisisi
  • 12. BIAYA TERKAIT KOMBINASI BISNIS • Biaya yang dikeluarkan acquirer dalam rangka kombinasi bisnis mencakup: • Biaya makelar (finder’s fees); • Advis, hukum, akuntansi, penilaian dan biaya profesional atau konsultasi lainnya; • Biaya administrasi umum, termasuk biaya pada departemen akuisisi internal; dan • Biaya penerbitan efek utang (obligasi) dan efek ekuitas (saham). Acquirer mencatat biaya terkait kombinasi bisnis sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek ekuitas diakui sebagai pengurang nilai wajar efek.
  • 13. IMBALAN YANG DIALIHKAN • Kas • Aset non-kas lainnya • Efek utang atau efek ekuitas yang diterbitkan oleh pihak yang mengakuisisi • Imbalan tersebut diukur pada nilai wajar
  • 14. PENCATATAN TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS 1. Entitas yang dikuisisi menjual aset bersih dan kemudian entitas tersebut dibubarkan 2. Entitas yang mengakuisisi menerima aset bersih dari entitas yang dibubarkan 3. Entitas yang diakuisisi menjual aset namun entitas tidak dibubarkan 4. Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang tidak dibubarkan 5. Entitas yang mengakuisisi kepemilikan entitas lain dan entitas tersebut tidak dibuba rkan
  • 15. ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA • PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000. • Jurnal akuisisi PT. Kenanga Investasi dari PT. Kenanga 80.000 Biaya akuisisi 4.000 Modal saham 40.000 Tambahan modal saham 40.000 Kas 4.000 Tambahan modal saham 2.000 Kas 2.000 Nilai investasi 80.000 ; Nilai buku 80.000 ; nilai wajar = 90.000. Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
  • 16. ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA • PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000  untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000 Induk Anak Induk Anak Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000 8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000 Induk Anak Induk Anak Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000 Investasi di anak 1.200.000 8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
  • 17. ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA • Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset) • Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000 • Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk parent • Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 • Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 • Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 Aset menjadi lebih besar Induk Anak FV Induk Anak FV Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000 Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000 8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000 • Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total) • PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000 • PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000 • PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000