SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
KONSTANTA
“ Essay di buat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah teori bilangan”
Dosen pembimbing Eko Yulianto M.Pd,
Oleh ,
Nina Siti Kurniati 142151001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
pakah rekan-rekan sudah
mengetahui konstanta ???
Jawabannya pasti iyah.
Pertama kali kita mengenal simbol
ketika duduk di Sekolah Dasar
tepatnya dalam rumus lingkaran dan
bola, dan mungkin ini termasuk
konstanta menarik pertama yang
diajarkan. Dimana konstanta
terkadang bernilai 3,14 atau ,
namun ternyata bilangan π tidak
sesederhana itu.
Apakah pertanyaan-
pertanyaan ini pernah terpikirkan oleh
rehan-rekan ...???
Dari mana nilai diperoleh?
Apakah nilai setara dengan 3,14
dan ? Kapan pertama kali
digunakan? Siapa yang memper-
kenalkannya ?
Ternyata :
= 3,141592654...
= 3,142857143...
Selisihnya = 0,00126448886...
Selisih nilai dengan nilai
kelihatan sedikit, tetapi kalau
diterapkan dalam perhitungan
kecepatan rudal yang jaraknya ribuan
Kilo Meter maka selisih tersebut
menjadi besar. Yang benar adalah
penggunaan nilai , disetarakan
dengan 3,14 maupun hanya untuk
memudahkan kita supaya tidak harus
menghafal nilai yang terdiri lebih
dari 100 digit yaitu :
3,14159265358979323842626433832
795028841971693993751058209749
445923078164062862089986280348
253421170679...
Fakta menarik nilai adalah
kita tidak menemukan angka nol
dalam 31 digit pertama. Dan ditahun
2011 oleh para matematikawan dan
Computer Scientist telah didapatkan
suatu metode untuk menghasilkan
nilai π berketelitian tinggi dengan
angka desimal sebanyak 10 Trilyun
(1013
).
Jadi 3,14 maupun hanyalah
untuk pendekatan nilai .
TAUKAH ANDA ???
A
π tersebut merupakan salah
satu bilangan konstanta, yaitu
bilangan untuk menyatakan objek
yang bernilaisama bagi semua
perhitungan matematika. Huruf
berasal dari yunani, bilangan ini
digunakan untuk semua perhitungan
yang melibatkan bangun berbentuk
lingkaran, seperti lingkaran, bola dan
kerucut.
Lalu keistimewaan apa yang
menjadikan sebagai “Raja”
Matematika ?
Simbol dapat dinyatakan
sebagai karakteristik dari kurva
lengkung. Tanpa adanya bilangan
maka kita tidak dapat menangani
dengan baik bangun-bangun geometri
yang memuat permukaan lengkung
atau sisi lengkung, seperti lingkaran,
elips, bola dan lain-lain.
Selain itu bilangan telah
menimbulkan usaha yang luar biasa
dalam perkembangan matematika,
bilangan ini telah melahirkan pula
bidang-bidang kajian yang menarik
perhatian para matematikawan,
seperti mencari nilai pendekatan
angka desimal terbanyak, meneliti
sifat irasionalitas, permasalahan
squaring a circle, transendental,
normalitas bilangan, dan lain-lain.
Beberapa sifat matematik menenai
bilangan :
1. sebagai faktor dalam
menentukan luas dan keliling
lingkaran
Dari ketentuan dasar :
diameter , yang merupakan 2
radius atau dua jari-jari , sehingga
ketentuan panjang jari-jari adalah
sama dengan panjang , maka
dalam mencari luas atau penampang
dari suatu lingkaran , sebagai rumus
dasar lingkaran yang dipergunakan,
adalah berdasarkan penemunya .
luas lingkaran =
atau =
Dan rumus dasar yang
digunakan dalam menentukan
panjang keliling lingkaran adalah :
panjang keliling lingkaran =
atau =
Untuk memastikan nilai
konstan ( ) tersebut, lakukanlah
percobaan. Langkah pertama yang
dilakukan, adalah mencari panjang
keliling dengan nilai konstan ( ) pada
suatu lingkaran dengan diameter
adalah bilangan dengan satuan
unit yang bulat , yaitu 1 cm. Saya
memilih angka 1, karena dalam
perkalian akan menghasilkan nilai
yang sama untuk bilangan yang akan
dikalikan, dalam hal ini adalah nilai
konstan ( ) tersebut.
Jadi pada kalkulasi, dengan
ukuran diameter yang bulat = 1
cm , jelas akan ditemukan nilai yang
sama dengan nilai konstannya , dalam
rumus ini adalah( = 3,14... ), yaitu :
panjang keliling lingkaran =
, maka 3,14... x 1 cm =
3,14... cm.
Tapi ingat!!! Nilai yang
digunakan dalam lingkaran hanya
sebatas pendekatan yang akrab
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dengan derajat
ketepatan 2 desimal di belakang
koma. Hal ini berdasarkan
perbandingan dengan nilai asli
itu sendiri.
2. 180 derajat = radian
Ketika SMA mengenal
dengan nilai yang lain, yaitu 180
derajat. Misalnya di dalam
bentuk
Lalu, berapa nilai yang
sebenarnya? Mendekati 3,14 atau
bernilai 180 derajat?
Kedua nilai tersebut benar. Baik
nilai mendekati 3,14... atau
bernilai 180 derajat.
Lalu apa perbedaannya???
Perbedaanya terletak pada
sistem bilangan. 180 adalah
bilangan dengan satuan derajat.
Sedangkan untuk yang mendekati
3,14... menggunakan sistem radian
(bilangan real).
Kedua sistem tersebut tidak
dapat dioprasikan secara bersamaan.
Misalnya :
tidak bisa dioperasikan,
karena sistem bilangan yang
digunakan berbeda. Sedangkan untuk
= 9,14… (karena kedua-
nya sama-sama bilangan real, maka
bisa dioperasikan)
Sangat jelas berbeda jika kita
menggunakan kalkulator scientific. Di
dalam kalkulator scientific, perhatikan
bahwa di situ ada Deg, Rad, Grad.
 Deg adalah singkatan dari
Degrees yaitu derajat.
Ketika kita menghitung
dengan mode Deg nilai
, maka hasilnya
adalah -1.
 Rad adalah singkatan dari
Radian (bilangan real).
Ketika kita menghitung
dengan mode Rad nilai
, maka hasilnya
bukan -1.
Sedangkan jika kita
menghitung ,
maka hasilnya -0,9999987…
(mendekati -1).
3. irrasional
Pertama kali Al-biruni pada
abad ke 11 menyatakan sifat
irasionalitas berdasarkan
argumentasi geometrik. Sifat
irasionalitas pertama kali
dibuktikan dengan jelas oleh lambert
tahun 1767, lalu diikuti oleh bukti
yang lebih baik oleh legendre (1794).
π merupakan bilangan
irasional, yang berarti nilai π tidak
dapat dinyatakan dalam pembagian
bilangan bulat (biasanya pecahan
digunakan sebagai nilai pendekatan π,
namun sebenarnya tiada satupun
pecahan yang dapat mewakili nilai
eksak π). Oleh karena itu pula,
representasi desimal π tidak akan
pernah berakhir dan tidak akan pernah
memiliki pola angka tertentu yang
permanen. Digit-digit desimal π
tampaknya terdistribusikan secara
acak, walaupun sampai sekarang hal
ini masih belum dibuktikan.
4. transendental
Bilangan juga bersifat
transendental (non aljabar), artinya
bilangan tersebut tidak dapat menjadi
akar suatu polinom (persamaan suku
banyak) dengan koefisien-koefisien
bulat. Bukti bahwa transendental
pertama kali diberikan oleh
Lindemann tahun 1882. Dengan
terjawabnya sifat transendental ini
maka berakhir pula perburuan
pemecahan atas masalah klasik sejak
20 abad sebebelumnya yaitu
bagaimana melukis dengan jangka
dan penggaris sebuah lingkaran yang
memiliki luas sama dengan persegi
yang diberikan (squaring of the
circle).
5. sebagai pecahan kontinue
Sama seperti semua bilangan
irasional lainnya, π tidak dapat
diwakilkan sebagai pecahan
sederhana. Namun setiap bilangan
irasional, termasuk π dapat diwakil-
kan menggunakan deret pecahan
bersarang tak terhingga yang disebut
sebagai pecahan kontinu:
Penghentian pecahan kontinu
pada titik pembagian manapun akan
memberikan nilai pendekatan π; dua
pecahan dan secara historis
digunakan sebagai pendekatan
terhadap π. Walauapun pecahan
kontinu yang sederhana (seperti pada
contoh di atas) untuk π tidak memiliki
pola-pola tertentu, matematikawan
telah menemukan beberapa pecahan
kontinu generalisasi yang memiliki
pola tertentu, misalnya:
Penelitian nilai dari tahun-
ketahun
Selama beribu-ribu tahun,
matematikawan telah berusaha untuk
memperluas pemahaman akan
bilangan π. Hal ini kadang-kadang
dilakukan dengan menghitung nilai
bilangan πhingga keakuratan yang
sangat tinggi. Sebelum abad ke-15,
para matematikawan seperti
Archimedes dan Liu Hui mengguna
kan teknik-teknik geometris yang
didasarkan pada poligon untuk
memperkirakan nilai π. Mulai abad
ke-15, algoritme baru yang
didasarkan pada deret tak terhingga
merevolusi perhitungan nilai π. Cara
ini digunakan oleh berbagai
matematikawan seperti Madhava dari
Sangamagrama, Isaac Newton,
Leonhard Euler, Carl Friedrich Gauss,
dan Srinivasa Ramanujan.
Pada abad ke-20 dan ke-21,
para matematikawan dan ilmuan
komputer menemukan pendekatan
baru yang apabila digabungkan
dengan daya komputasi komputer
yang tinggi, mampu memperpanjang
representasi desimal π sampai dengan
lebih 10 triliun (1013
) digit. Penerapan
bilangan π dalam bidang sains pada
umumnya tidak memerlukan lebih
dari 40 digit desimal π, sehingga
motivasi utama dari komputasi ini
didasarkan pada keingintahuan
manusia. Perhitungan ekstensif
seperti ini juga digunakan untuk
menguji kemampuan perkalian presisi
tinggi.
Lalu adakah rumus yang
dapat menghitung nilai ???
Pada tahun 1706, John Machin
memperkenalkan suatu rumus untuk
menghitung nilai phi, yaitu :
= 4 arc tan - arc tan .
= .
Sebuah lempeng liat dari
Babilonia tahun 1900-1600 SM
memuat penyataan mengenai
geometri yang mengasumsikan
π sebagai = 3,1250.
Di Mesir, Papirus Rhind
yang berasal dari tahun 1650 SM
(Papirus ini sendiri merupakan kopian
dari dokumen tahun 1850 SM)
memiliki rumus luas lingkaran yang
mengasumsikan nilai π sebagai
Di India sekitar tahun 600
SM, catatan Sutra Shulba dalam
bahasa Sanskerta memuat nilai
π sebesar ≈ 3,088.
Pada tahun 150 SM, sumber-sumber
catatan dari India menyatakan
nilai π sama dengan ≈ 3,1622.
KOMENTAR
Nilai dari konstanta tidak
dapat dinyatakan dalam pembagian
bilangan bulat (biasanya pecahan
atau 3,14 atau bahkan digunakan
sebagai nilai pendekatan π, namun
sebenarnya tiada satupun pecahan
yang dapat mewakili nilai eksak π.)
itu dikarenakan konstanta memiliki
sifat irasional.
Namun pada umumnya nilai
dari konstanta yang digunakan
atau 3,14 hanya untuk memudahkan
dalam perhitungan karena sampai
sekarang tidak ada seorangpun yang
dapat mengetahui nilai secara
keseluruhan (apabila x kelipatan 7
akan lebih mudah menggunakan
dan untuk 3,14 biasanya digunakan
bila x bukan kelipatan dari 7). Selain
itu saya menemukan nilai lain yang
mendekati nilai dari konstanta
seperti :
No
Pendekatan
nilai
Derajat
ketepatan
1 3,14 Dua angka
2 Dua angka
3
Empat
angka
4
Empat
angka
5 Lima angka
6 Lima angka
7
=
3,14159209
Enam
angka
8
Enam
angka
9
=
3,141592657
Delapan
angka
Ada baiknya agar mendapat
hasil yang lebih akurat lebih baik kita
menggunakan pecahan yang lebih
mendekati nilai nyata yaitu .
SARAN
Artikel ini dapat dijadikan
sebagai referensi mengenai konstanta
baik di Perguruan Tinggi ataupun di
lingkungan Sekolah Menengah Atas,
karena nilai yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya
hanya memiliki derajat ketepatan 2
desimal di belakang koma. Ada
baiknya agar mendapat hasil yang
lebih akurat kita dapat menggunakan
pecahan yang lebih mendekati nilai
nyata yaitu dengan derajat
ketepatan 6 desimal dibelakang koma.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2014).Apa sih phi? Phi itu
22/7 atau 3,14. (Online) .
Tersedia:http://ahmadsuaif.m
ywapblog.com/menelusuri-
asal-usul-nilai-pi.xhtml.[20
Mei 2015]
Anonim.(2013).Asal usul phi (3,14).
(Online). Tersedia: http://
profnazly.blogspot.com/2010
/09/asal-usul-phi-314. html.
[20 Mei 2015]
Anonim.(2010). Asal Muasal Phi =
3,14… .(Online). Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.co
m/2010/01/08/asal-muasal-
phi-314-50332.html.[20 Mei
2015]
Wijanto Heroe.(2012).Benarkah Nilai
π (Pi) = 3,14 atau 22/7 ? .
(Online). Tersedia:http://
heroe.staff.telkomuniversity.
ac.id/?p=133. [20 Mei 2015]

More Related Content

What's hot

Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabarailisda_nur
 
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum MasehiSejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum MasehiAna Safrida
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaعاءدة مردكة
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah MatematikaDwi Kania
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaAisyah Turidho
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikarestu sri rahayu
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematikaAmalia Agustina
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematikaSugi Kuswari
 
Luas persegi panjang
Luas persegi panjangLuas persegi panjang
Luas persegi panjangNur Kholis
 
Perkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaPerkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaAdelia Ibrahim
 
Makalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatMakalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatKadhe Candra
 
Sejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialSejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialdevintap
 

What's hot (19)

Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Tokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh AljabarTokoh-Tokoh Aljabar
Tokoh-Tokoh Aljabar
 
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum MasehiSejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
Sejarah Perkembangan Matematika Sebelum Masehi
 
Makalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematikaMakalah hakikat dan sejarah matematika
Makalah hakikat dan sejarah matematika
 
Sejarah Matematika
Sejarah MatematikaSejarah Matematika
Sejarah Matematika
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
 
Kata pengantar baru
Kata pengantar baruKata pengantar baru
Kata pengantar baru
 
Bilangan Pi
Bilangan PiBilangan Pi
Bilangan Pi
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
Publikasi
PublikasiPublikasi
Publikasi
 
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
10 ilmuwan-penemu-di-bidang-matematika
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Luas persegi panjang
Luas persegi panjangLuas persegi panjang
Luas persegi panjang
 
Perkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah MatematikaPerkembangan Sejarah Matematika
Perkembangan Sejarah Matematika
 
Esai acc
Esai  accEsai  acc
Esai acc
 
Makalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafatMakalah kelompok 4 filsafat
Makalah kelompok 4 filsafat
 
Sejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialSejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensial
 
Persegi panjang
Persegi panjangPersegi panjang
Persegi panjang
 

Similar to Konstanta π

Interpretasi dari simbol π
Interpretasi dari simbol πInterpretasi dari simbol π
Interpretasi dari simbol πFitri Yani
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematikaAuci Pernia
 
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Profesipnal SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptxEsterHutahaean1
 
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPIKekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPIFaliqul Jannah Firdausi
 
Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuranKhoiriyah1
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPsuep_x
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri PengukuranKhoiriyah1
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 
Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013Helmy's Oellweis
 
Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1SyaffiraShauma
 

Similar to Konstanta π (20)

Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
Interpretasi dari simbol π
Interpretasi dari simbol πInterpretasi dari simbol π
Interpretasi dari simbol π
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematika
 
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Profesipnal SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Profesipnal SD.Kelas Tinggi
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx
 
Hakikat Matematika
Hakikat MatematikaHakikat Matematika
Hakikat Matematika
 
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPIKekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
Kekongruenan Segitiga oleh Faliqul Jannah Firdausi UPI
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
 
Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuran
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMP
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri Pengukuran
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 
Lingkaran
LingkaranLingkaran
Lingkaran
 
Tugas Kolokium Geometri
Tugas Kolokium GeometriTugas Kolokium Geometri
Tugas Kolokium Geometri
 
Makalah phi
Makalah phiMakalah phi
Makalah phi
 
Dewijunianthy internet
Dewijunianthy internetDewijunianthy internet
Dewijunianthy internet
 
Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013Rpp sma matematika kurikulum 2013
Rpp sma matematika kurikulum 2013
 
Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Konstanta π

  • 1. KONSTANTA “ Essay di buat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah teori bilangan” Dosen pembimbing Eko Yulianto M.Pd, Oleh , Nina Siti Kurniati 142151001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
  • 2. pakah rekan-rekan sudah mengetahui konstanta ??? Jawabannya pasti iyah. Pertama kali kita mengenal simbol ketika duduk di Sekolah Dasar tepatnya dalam rumus lingkaran dan bola, dan mungkin ini termasuk konstanta menarik pertama yang diajarkan. Dimana konstanta terkadang bernilai 3,14 atau , namun ternyata bilangan π tidak sesederhana itu. Apakah pertanyaan- pertanyaan ini pernah terpikirkan oleh rehan-rekan ...??? Dari mana nilai diperoleh? Apakah nilai setara dengan 3,14 dan ? Kapan pertama kali digunakan? Siapa yang memper- kenalkannya ? Ternyata : = 3,141592654... = 3,142857143... Selisihnya = 0,00126448886... Selisih nilai dengan nilai kelihatan sedikit, tetapi kalau diterapkan dalam perhitungan kecepatan rudal yang jaraknya ribuan Kilo Meter maka selisih tersebut menjadi besar. Yang benar adalah penggunaan nilai , disetarakan dengan 3,14 maupun hanya untuk memudahkan kita supaya tidak harus menghafal nilai yang terdiri lebih dari 100 digit yaitu : 3,14159265358979323842626433832 795028841971693993751058209749 445923078164062862089986280348 253421170679... Fakta menarik nilai adalah kita tidak menemukan angka nol dalam 31 digit pertama. Dan ditahun 2011 oleh para matematikawan dan Computer Scientist telah didapatkan suatu metode untuk menghasilkan nilai π berketelitian tinggi dengan angka desimal sebanyak 10 Trilyun (1013 ). Jadi 3,14 maupun hanyalah untuk pendekatan nilai . TAUKAH ANDA ??? A
  • 3. π tersebut merupakan salah satu bilangan konstanta, yaitu bilangan untuk menyatakan objek yang bernilaisama bagi semua perhitungan matematika. Huruf berasal dari yunani, bilangan ini digunakan untuk semua perhitungan yang melibatkan bangun berbentuk lingkaran, seperti lingkaran, bola dan kerucut. Lalu keistimewaan apa yang menjadikan sebagai “Raja” Matematika ? Simbol dapat dinyatakan sebagai karakteristik dari kurva lengkung. Tanpa adanya bilangan maka kita tidak dapat menangani dengan baik bangun-bangun geometri yang memuat permukaan lengkung atau sisi lengkung, seperti lingkaran, elips, bola dan lain-lain. Selain itu bilangan telah menimbulkan usaha yang luar biasa dalam perkembangan matematika, bilangan ini telah melahirkan pula bidang-bidang kajian yang menarik perhatian para matematikawan, seperti mencari nilai pendekatan angka desimal terbanyak, meneliti sifat irasionalitas, permasalahan squaring a circle, transendental, normalitas bilangan, dan lain-lain. Beberapa sifat matematik menenai bilangan : 1. sebagai faktor dalam menentukan luas dan keliling lingkaran Dari ketentuan dasar : diameter , yang merupakan 2 radius atau dua jari-jari , sehingga ketentuan panjang jari-jari adalah sama dengan panjang , maka dalam mencari luas atau penampang dari suatu lingkaran , sebagai rumus dasar lingkaran yang dipergunakan, adalah berdasarkan penemunya . luas lingkaran = atau = Dan rumus dasar yang digunakan dalam menentukan panjang keliling lingkaran adalah : panjang keliling lingkaran = atau = Untuk memastikan nilai konstan ( ) tersebut, lakukanlah percobaan. Langkah pertama yang dilakukan, adalah mencari panjang keliling dengan nilai konstan ( ) pada suatu lingkaran dengan diameter
  • 4. adalah bilangan dengan satuan unit yang bulat , yaitu 1 cm. Saya memilih angka 1, karena dalam perkalian akan menghasilkan nilai yang sama untuk bilangan yang akan dikalikan, dalam hal ini adalah nilai konstan ( ) tersebut. Jadi pada kalkulasi, dengan ukuran diameter yang bulat = 1 cm , jelas akan ditemukan nilai yang sama dengan nilai konstannya , dalam rumus ini adalah( = 3,14... ), yaitu : panjang keliling lingkaran = , maka 3,14... x 1 cm = 3,14... cm. Tapi ingat!!! Nilai yang digunakan dalam lingkaran hanya sebatas pendekatan yang akrab digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan derajat ketepatan 2 desimal di belakang koma. Hal ini berdasarkan perbandingan dengan nilai asli itu sendiri. 2. 180 derajat = radian Ketika SMA mengenal dengan nilai yang lain, yaitu 180 derajat. Misalnya di dalam bentuk Lalu, berapa nilai yang sebenarnya? Mendekati 3,14 atau bernilai 180 derajat? Kedua nilai tersebut benar. Baik nilai mendekati 3,14... atau bernilai 180 derajat. Lalu apa perbedaannya??? Perbedaanya terletak pada sistem bilangan. 180 adalah bilangan dengan satuan derajat. Sedangkan untuk yang mendekati 3,14... menggunakan sistem radian (bilangan real). Kedua sistem tersebut tidak dapat dioprasikan secara bersamaan. Misalnya : tidak bisa dioperasikan, karena sistem bilangan yang digunakan berbeda. Sedangkan untuk = 9,14… (karena kedua- nya sama-sama bilangan real, maka bisa dioperasikan) Sangat jelas berbeda jika kita menggunakan kalkulator scientific. Di dalam kalkulator scientific, perhatikan bahwa di situ ada Deg, Rad, Grad.  Deg adalah singkatan dari Degrees yaitu derajat. Ketika kita menghitung dengan mode Deg nilai
  • 5. , maka hasilnya adalah -1.  Rad adalah singkatan dari Radian (bilangan real). Ketika kita menghitung dengan mode Rad nilai , maka hasilnya bukan -1. Sedangkan jika kita menghitung , maka hasilnya -0,9999987… (mendekati -1). 3. irrasional Pertama kali Al-biruni pada abad ke 11 menyatakan sifat irasionalitas berdasarkan argumentasi geometrik. Sifat irasionalitas pertama kali dibuktikan dengan jelas oleh lambert tahun 1767, lalu diikuti oleh bukti yang lebih baik oleh legendre (1794). π merupakan bilangan irasional, yang berarti nilai π tidak dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan bulat (biasanya pecahan digunakan sebagai nilai pendekatan π, namun sebenarnya tiada satupun pecahan yang dapat mewakili nilai eksak π). Oleh karena itu pula, representasi desimal π tidak akan pernah berakhir dan tidak akan pernah memiliki pola angka tertentu yang permanen. Digit-digit desimal π tampaknya terdistribusikan secara acak, walaupun sampai sekarang hal ini masih belum dibuktikan. 4. transendental Bilangan juga bersifat transendental (non aljabar), artinya bilangan tersebut tidak dapat menjadi akar suatu polinom (persamaan suku banyak) dengan koefisien-koefisien bulat. Bukti bahwa transendental pertama kali diberikan oleh Lindemann tahun 1882. Dengan terjawabnya sifat transendental ini maka berakhir pula perburuan pemecahan atas masalah klasik sejak 20 abad sebebelumnya yaitu bagaimana melukis dengan jangka dan penggaris sebuah lingkaran yang memiliki luas sama dengan persegi yang diberikan (squaring of the circle). 5. sebagai pecahan kontinue Sama seperti semua bilangan irasional lainnya, π tidak dapat diwakilkan sebagai pecahan sederhana. Namun setiap bilangan irasional, termasuk π dapat diwakil-
  • 6. kan menggunakan deret pecahan bersarang tak terhingga yang disebut sebagai pecahan kontinu: Penghentian pecahan kontinu pada titik pembagian manapun akan memberikan nilai pendekatan π; dua pecahan dan secara historis digunakan sebagai pendekatan terhadap π. Walauapun pecahan kontinu yang sederhana (seperti pada contoh di atas) untuk π tidak memiliki pola-pola tertentu, matematikawan telah menemukan beberapa pecahan kontinu generalisasi yang memiliki pola tertentu, misalnya: Penelitian nilai dari tahun- ketahun Selama beribu-ribu tahun, matematikawan telah berusaha untuk memperluas pemahaman akan bilangan π. Hal ini kadang-kadang dilakukan dengan menghitung nilai bilangan πhingga keakuratan yang sangat tinggi. Sebelum abad ke-15, para matematikawan seperti Archimedes dan Liu Hui mengguna kan teknik-teknik geometris yang didasarkan pada poligon untuk memperkirakan nilai π. Mulai abad ke-15, algoritme baru yang didasarkan pada deret tak terhingga merevolusi perhitungan nilai π. Cara ini digunakan oleh berbagai matematikawan seperti Madhava dari Sangamagrama, Isaac Newton, Leonhard Euler, Carl Friedrich Gauss, dan Srinivasa Ramanujan. Pada abad ke-20 dan ke-21, para matematikawan dan ilmuan komputer menemukan pendekatan baru yang apabila digabungkan dengan daya komputasi komputer yang tinggi, mampu memperpanjang representasi desimal π sampai dengan lebih 10 triliun (1013 ) digit. Penerapan bilangan π dalam bidang sains pada umumnya tidak memerlukan lebih dari 40 digit desimal π, sehingga motivasi utama dari komputasi ini didasarkan pada keingintahuan manusia. Perhitungan ekstensif seperti ini juga digunakan untuk
  • 7. menguji kemampuan perkalian presisi tinggi. Lalu adakah rumus yang dapat menghitung nilai ??? Pada tahun 1706, John Machin memperkenalkan suatu rumus untuk menghitung nilai phi, yaitu : = 4 arc tan - arc tan . = . Sebuah lempeng liat dari Babilonia tahun 1900-1600 SM memuat penyataan mengenai geometri yang mengasumsikan π sebagai = 3,1250. Di Mesir, Papirus Rhind yang berasal dari tahun 1650 SM (Papirus ini sendiri merupakan kopian dari dokumen tahun 1850 SM) memiliki rumus luas lingkaran yang mengasumsikan nilai π sebagai Di India sekitar tahun 600 SM, catatan Sutra Shulba dalam bahasa Sanskerta memuat nilai π sebesar ≈ 3,088. Pada tahun 150 SM, sumber-sumber catatan dari India menyatakan nilai π sama dengan ≈ 3,1622. KOMENTAR Nilai dari konstanta tidak dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan bulat (biasanya pecahan atau 3,14 atau bahkan digunakan sebagai nilai pendekatan π, namun sebenarnya tiada satupun pecahan yang dapat mewakili nilai eksak π.) itu dikarenakan konstanta memiliki sifat irasional. Namun pada umumnya nilai dari konstanta yang digunakan atau 3,14 hanya untuk memudahkan dalam perhitungan karena sampai sekarang tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui nilai secara keseluruhan (apabila x kelipatan 7 akan lebih mudah menggunakan dan untuk 3,14 biasanya digunakan bila x bukan kelipatan dari 7). Selain itu saya menemukan nilai lain yang mendekati nilai dari konstanta seperti :
  • 8. No Pendekatan nilai Derajat ketepatan 1 3,14 Dua angka 2 Dua angka 3 Empat angka 4 Empat angka 5 Lima angka 6 Lima angka 7 = 3,14159209 Enam angka 8 Enam angka 9 = 3,141592657 Delapan angka Ada baiknya agar mendapat hasil yang lebih akurat lebih baik kita menggunakan pecahan yang lebih mendekati nilai nyata yaitu . SARAN Artikel ini dapat dijadikan sebagai referensi mengenai konstanta baik di Perguruan Tinggi ataupun di lingkungan Sekolah Menengah Atas, karena nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya hanya memiliki derajat ketepatan 2 desimal di belakang koma. Ada baiknya agar mendapat hasil yang lebih akurat kita dapat menggunakan pecahan yang lebih mendekati nilai nyata yaitu dengan derajat ketepatan 6 desimal dibelakang koma.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2014).Apa sih phi? Phi itu 22/7 atau 3,14. (Online) . Tersedia:http://ahmadsuaif.m ywapblog.com/menelusuri- asal-usul-nilai-pi.xhtml.[20 Mei 2015] Anonim.(2013).Asal usul phi (3,14). (Online). Tersedia: http:// profnazly.blogspot.com/2010 /09/asal-usul-phi-314. html. [20 Mei 2015] Anonim.(2010). Asal Muasal Phi = 3,14… .(Online). Tersedia: http://edukasi.kompasiana.co m/2010/01/08/asal-muasal- phi-314-50332.html.[20 Mei 2015] Wijanto Heroe.(2012).Benarkah Nilai π (Pi) = 3,14 atau 22/7 ? . (Online). Tersedia:http:// heroe.staff.telkomuniversity. ac.id/?p=133. [20 Mei 2015]