Diskusi mencakup definisi integritas, cara meningkatkan integritas pejabat publik, penerapan integritas pada program, tantangan dan solusi untuk menerapkan integritas. Kelompok ini membahas bagaimana integritas melibatkan kesesuaian antara pikiran, ucapan dan tindakan, serta pentingnya komitmen untuk berubah ke arah yang lebih baik.
5. 1. Definisi Integritas
Integritas :
• Kesesuaian antara hati, ucapan dan perbuatan
• Kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-
prinsip moral secara konsisten
Dalam konteks agama (Islam), integritas merupakan
perwujudan IMAN :
وقول بالقلب معرفة االيمانباللسانوعملباالركان
Iman itu adalah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan
lisan dan diamalkan dengan perbuatan
6. 2. Meningkatkan Integritas Pejabat Publik
• Menjadikan agama, norma dan etika sebagai dasar
dalam setiap tindakan
• Menegakkan aturan secara konsisten (reward and
punishment)
• Menumbuhkembangkan budaya malu, jujur,
bertanggungjawab, dan peduli
• Menciptakan mekanisme kontrol sosial, dengan
melibatkan stakeholder (secara tidak langsung) pada
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
7. 3. Penerapan Integritas Pada Level Program
sbg Es. III
• Melaksanakan Perjanjian Kinerja Tahunan program dan
kegiatan dengan penuh tanggung jawab
• Memegang teguh komitmen dan tanggung jawab
• Menegakkan aturan internal organisasi
• Katakan “TIDAK” pada : budaya korupsi, Yess Men, ABS
8. 4. Kendala dalam Penerapan Integritas
• Resistensi lingkungan terhadap keinginan untuk berubah
• Budaya kerja yang masih kurang mendukung
• Birokrasi biaya tinggi
• Tuntutan gaya hidup
9. 5. Solusi
• Konsisten dalam melakukan perubahan melalui
transformasi nilai-nilai agama dalam kehidupan
berorganisasi
• Memangkas alur birokrasi dan meminimalisir potensi-
potensi terjadi penyimpangan
• Meningkatkan kesejahteraan pegawai
• Menanamkan prinsip “tidak Besar Pasak daripada Tiang”,
dan menumbuhkan budaya SYUKUR
10. 6. Kesimpulan
• Seorang pemimpin harus memiliki konsistensi dalam
menjalankan otoritasnya, sehingga mampu memotivasi
bawahan untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan
maksimal.
• Seorang bawahan harus memegang kejujuran, prinsip
dan sikap normatif dalam menjalankan perintah atasan,
sehingga tidak terjadi penyelewengan dari regulasi yang
tertata, atau hanya sekedar “yang penting atasan
senang”
• Dukungan lingkungan dalam organisasi memegang
peran penting dalam menerapkan integritas
11. 7. Saran
• Perlu komitmen untuk berubah ke arah yang lebih baik
• Penerapan etika organisasi secara konsisten