Presentasi Mengenai Budaya SATRIYA di Lingkup Pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Konten berisi penerapan di SKPD DIY, Praktek dan Fakta di lapangan yang ditemukan.
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
Ppt Budaya SATRIYA
1. Budaya
SATRIYAOleh :
Adam Wirapati 17/413097/SP/27814
Reza Maulana 17/413114/SP/27831
Satria Pamungkas 17/413116/SP/27833
Vincentius Brian 17/413121/SP/27838
Departemen Manajemen Kebijakan Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
2018
LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peratuta
n
Perbanding
an
Penerapan
2. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Latar Belakang
Budaya SATRIYA merupakan bentuk komitmen
Pemprov DIY dalam mencapai keberhasilan
transformasi birokrasi berbasis pada nilai
kearifan lokal.
Filosofi: “Hamemayu Hayuning Bawono”
Melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia
dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat
daripada memenuhi ambisi pribadi.
3. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Deferensiasi atau turunan dari filosofi Hamemayu
Hayuning Bawana dalam konteks aparatur dapat
dijabarkan menjadi tiga aspek.
• Pertama, Rahayuning Bawana Kapurba
Waskithaning Manungsa (kelestarian dan
keselamatan dunia ditentukan oleh kebijaksanaan
manusia).
• Kedua, Darmaning Satriya Mahanani Rahayuning
Nagara (pengabdian ksatria menyebabkan
kesejahteraan dan ketentraman negara).
• Ketiga, Rahayuning Manungsa Dumadi Karana
Kamanungsane (kesejahteraan dan ketentraman
manusia terjadi karena kemanusiaannya)
5. LatarBelakang
Ajaran
moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Mengandung arti bahwa dalam kehidupan sehari-hari selalu
menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Tuhannya.Ada empat indikator dari nilai selaras ini yaitu:
1) Taqwa dan patuh taqwa pada nilai-nilai ajaran agama
2) Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga
lingkungan alam sekitar,
3) Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja
dan lingkungan hidup
4) Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, rekan
kerja dan masyarakat.
1. Selaras
Arti SATRIYA
9. LatarBelakang
Ajaran
moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Melakukan
pembaharuan yang
bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan
kelompok. Kata
kuncinya adalah
pembaharuan
5. Inovatif
1) Berkemauan keras untuk mencari
dan menciptakan sesuatu yang baru
menuju kemajuan
2) Senantiasa belajar, baik secara
individual maupun berkelompok untuk
memperoleh materi pembaharuan
3) Tidak bersikap egois dan tetap
menjunjung tinggi etika.
Indikator
10. LatarBelakang
Ajaran
moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Melaksanakan tugas selalu
didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa
yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan
manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern. Kata
Kuncinya adalah kemajuan
dan manfaat.
6. Yakin dan Percaya
Diri 1) Selalu mengasah ketajaman rasa
untuk memilih dan memilah jenis
tugas dan pekerjaan yang diyakini
akan membawa manfaat dan
kemajuan yang positif
2) Menjunjung tinggi azas kejujuran
sebagai modal utama keyakinan dan
percaya diri dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan
3) Memegang teguh ajaran falsafah :
sawiji, greget, sengguh, ora
mingkuh (konsentrasi, semangat,
percaya diri dengan rendah hati, dan
bertanggung jawab).
Indikator
11. LatarBelakang
Ajaran
moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Mempunyai
kompetensi, komitmen
dan prestasi pada
pekerjaanya. Kata
kuncinya adalah
kompetensi, komitmen
dan prestasi.
7. Ahli -
Profesional 1)Bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya
2) Mempunyai komitmen yang tinggi
dalam melakukan pekerjaannya
3) Dengan keahlian dan kecerdasan
yang dimiliki selalu ingin mencapai
yang terbaik
4) Disiplin yang didasari ketulusan dan
keikhlasan
5) Cermat, tepat dan cepat
6) Bertindak secara efektif dan efisien
7) Mempunyai kreativitas dalam bekerja
8) Bekerja mandiri dalam kebersamaan
Indikator
12. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peratura
n
Perbanding
an
Penerapan
01 Peraturan Implementasi
Budaya SATRIYA
● Peraturan Menteri Pan-RB No 1 Tahun
2007
● Peraturan Menteri Pan-RB No 39 Tahun
2012
● Peraturan Menteri Pan-RB No 5 Tahun
2014
● Pemberlakuan budaya SATRIYA melalui
Peraturan Gubernur No 72 Tahun 2008
● Peraturan Gubernur DIY No 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Budaya Pemerintahan
13. LatarBelakang
Ajaran
moral
Arti
Peraturan
PERBANDINGAN
Penerapan
Perbandingan antara prinsip-prinsip manajemen
tradisional dan kontemporer dalam administrasi
publik serta budaya SATRIYA
DOKTRIN PRINSIP TRADISIONAL PRINSIP KONTEMPORER Budaya Satriya
Skala Luas - sentralisasi Kecil - desentralisasi Kecil - DIY
Pemberian
pelayanan
● Pelayanan langsung
oleh pemerintah
● Tidak efisiennya
biaya dan manfaat
● Kontrak dengan pihak lain
● Efisiennya biaya dan manfaat
● Mementingkan masyarakat
di atas kepentingan pribadi
atau kelompok
● Mengantisipasi kebutuhan
masyarakat
● Membangun kerjasama
yang produktif
Spesialisasi Melalui proses kerja dan
tujuan
Melalui karakteristik klien
Kontrol ● Melalui standar
praktek profesional
● Melalui
administrasi
● Melalui input
(budget, staf)
● Melalui output,
proses
● Melalui kompetisi
● Melalui outcomes
● Melalui tindakan administratif
● Sadar akan rasa benar dan
salah
● Menjunjung tinggi integritas
(jujur dan dapat dipercaya)
● Taat terhadap norma agama
dan hukum
● Menjunjung tinggi etika
14. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Diskresi Melalui
hukum
(Regulasi)
Melalui deregulasi dan
penekanan resiko
Kesadaran Pribadi dan
Etika
Ketenagaan Melalui
Merit,
keahlian
teknis
sama Merit, keahlian, budi
pekerti luhur
Kepemimpinan Berdasarkan
kompetisi
alamiah
Keahlian
profesional
Berdasarkan
enterprenerial
Advokasi
Berdasar atas
keteladanan
perilaku,peran yang
adiil dan arif bijaksana,
serta kepemimpinan
yang mendorong
kemajuan
Tujuan /
Sasaran
Mengedepa
nkan hukum
Tertib
manajerial
dan institusi
Memfasilitas perubahan
Menciptakan nilai-nilai
publik
Melembagakan Budaya
Satriya dalam Birokrasi
Pemerintahan DIY
15. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Penerapan
Sudah berlangsung 3 tahun penerapan budaya satriya di lingkup
organisasi Dinas Pariwisata Prov DIY. Penerapan budaya satriya
di Dinas Pariwisata ini dengan cara:
1. Pembentukan kelompok budaya (agen-agen perubahan yang
mensosialisasikan budaya satriya)
2. Penyusunan action plan
3. Pelaksanaan sosialiasasi dan internalisasi
Tiga aspek kendala yang dihadapi:
1. Aspek pola pikir pegawai (perubahan pola pikir yang lama)
2. Aspek belum tersedianya sistem reward & punishment
Aspek peran pemimpin (Kepala Subbag belum mencontohkan ke
bawahan)
enerapan Budaya SATRIYA
dalam Dinas Pariwisata DIY
16. LatarBelakang
Ajaran
Moral
Arti
Peraturan
Perbanding
an
Sumber
Sumber
• Biro Organisasi Kesekretariatan Daerah. Budaya Pemerintahan
Satriya. Website Biro Organisasi Provinsi Jogjakarta:
http://biroorganisasi.jogjaprov.go.id/index… Diakses pada 25
November 2018
• Mulyono, D.K. (2014). PENERAPAN BUDAYA PEMERINTAHAN
SATRIYA DI DINAS PARIWISATA DIY. Tersedia di Lumbung
Pustaka UNY (Repository UNY). Diakses 25 November 2018
• Setyabudi, D. Bagian 4 Teori Kontemporer. Teori Administrasi
Kontemporer:
http://www.academia.edu/32237125/TEORI_ADMINISRASI_PU
BLIK_KON…. Diakses pada 25 November 2018
• Sulistiyani, A. T., Krisnajaya, I. M., Sunartiningsih, A., Yuliana,
M., & Yuliani, K. (2016). Capacities of Agents of Change in
Promoting SATRIYA Codes of Conduct in Yogyakarta Special
Region Government. International Conference on Ethics in
Governance (ICONEG 2016). 84, hal. 432-436. Atlantis Press.
• Sulistiyani, A. T., Krisnajaya, I. M., Sunartiningsih, A., Yuliani,
K., & Yuliana, M. (2016). Strengthening Good Governance
through Institutionalization of SATRIYA Codes of Conduct: A
Lesson from Yogyakarta Special Region. International
Conference on Ethics in Governance (ICONEG 2016). 84, hal.