2. PengertianPengertian
Kelompok Sosial atau Sosial Group adalah
himpunan atau kesatuan manusia yang
hidup bersama, karena adanya hubungan
diantara mereka. Hubungan tersebut
antara lain menyangkut hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi dan juga
suatu kesadaran untuk saling menolong.
2
3. Manusia pada dasarnya adalah mahluk
Sosial, memiliki Naluri untuk selalu hidup
dengan orang lain yang disebut
Gregariuousness sehingga manusia juga
disebut Social Animal (=Hewan Sosial).
Karena manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua
hasrat atau keinginan pokok :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
disekelilingnya ( Masyarakat )
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam
sekelilingnya.
3
4. Hal-hal diatas akan menimbulkan
kelompok-kelompok sosial (social group),
yang merupakan himpunan kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama.
Interaksi tersebut menyangkut hubungan
timbal-balik yang saling pengaruh
mempengaruhi dan kesadaran untuk
saling tolong menolong.
4
5. Syarat Kelompok SosialSyarat Kelompok Sosial
Adanya kesadaran sebagian anggota
kelompok tersebut dan merupakan bagian
dari kelompok tersebut
Adanya hubungan timbal balik antar
anggotanya.
Ada suatu faktor tertentu yang dimiliki
secara bersama. Ex : Nasib yang sama,
tujuan yang sama,Ideologi yang sama dsb
5
6. Pendekatan SosiologisPendekatan Sosiologis
Terhadap Kelompok SosialTerhadap Kelompok Sosial
Dalam setiap Interaksi Sosial pasti
berakibat adanya reaksi dan aksi
Melihat reaksi dan aksi yang timbul akibat
terjadinya interaksi.
Dalam memberikan reaksi tersebut ada
kecenderungan manusia untuk
memberikan keserasian terhadap rekasi
dari orang lain.
6
7. Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
terhadap Kelompok Sosialterhadap Kelompok Sosial
Pengaruh Social Experiences (tukar
menukar pengalaman) dalam kehidupan
berkelompok terhadap pembentukan
kepribadian seseorang.
Bagaimana cara mengendalikan tindakan-
tindakan anggota-anggotanya agar
tercapai tata tertib kelompok
7
8. Klasifikasi TipeKlasifikasi Tipe
Kelompok SosialKelompok Sosial
Berdasarkan Jumlah anggota
Berdasarkan Derajat Interaksi sosial
dalam kelompok (anggotanya saling
mengenal (Face to Face grouping).
Bedasarkan besar wilayah
Berdasarkan derajat organisasi
Berdasarkan Perasaan seseorang
8
9. Konsep kelompokKonsep kelompok
Klasifikasi Bierstedt
Klasifikasi Merton ( 1965 )
Klasifikasi Kelompok :
a) Durkheim ( solidaritas mekanik dan solidaritas
organik )
b) Tonnies ( Gemeinschaft dan gesellschaft)
c) Cooley ( primary Group )
d) Sumner ( in – group dan out- group )
e) Merton ( membership group dan reference
group )
f) Parsons ( Variabel Pola )
g) Geertz ( Priayi, santri dan abangan )
9
10. Jenis kelompok menurutJenis kelompok menurut
((bierstedtbierstedt))
Kelompok Statistik (statistical group) : kelompok
yang tidak memiliki persamaan kriteria.
Kelompok kemasyarakatan (societal group) :
memiliki satu persyaratan : kesadaran antara
persamaan diantara mereka.
Kelompok sosial (social group) : kesadaran jenis dan
mempunyai hubungan ttp tidak terikat dalam
hubungan organisasi.
Kelompok asosiasi (associational group) : kesadaran
jenis , persamaan kepentingan pribadi (like interest)
kepentingan bersama (common interst ). Dgn
dasar adanya kontak dan komunikasi.
10
11. Macam Kelompok SosialMacam Kelompok Sosial
Kelompok Kekerabatan/Kelompok sosial
individu/Small Group (Keluarga, kesamaan
status sosial dalam masyarakat).
Kelompok In-group dan out-group
Kelompok Utama dan Kelompok skunder
(Primary & Secondary Group)
Gemeinschaft (Hubungan batin murni,
alamiah dan kekal, tanpa ada suatu
kepentingan)& Gesellscahaft (hubungan
lahiriah, bersifat mekanistis, berdasarkan
suatu kepentingan)
11
12. W.G. Summer : “In-group pada dasarnya dibentuk
atas dasar faktor simpati diantara para anggotanya,
sehingga selalu mempunyai perasaan dekat dengan
anggota kelompok. Out-group pada dasarnya sikap
atau perasaan sebagai anggota diluar suatu
kelompok. (etnosentris)”.
Cooley : “ Kelompok primer (primary group)
ditandai dengan ciri-ciri saling kanal menganal
diantara para anggotanya serta kerja sama yang erat
yang bersifat pribadi, tujuan masing-masing individu
merupakan tujuan kelompok (perwujudan cita-cita
sosial individu), bersifat agak langgeng. Kelompok
sekunder (Secondary Group) adalah kelompok
dengan jumlah anggota yang sangat banyak (besar),
hubungannya tak perlu bersifat pribadi, dan tidak
perlu langgeng.
12
13. Tonnies : “Paguyuban (Gemeinschaft) ditandai
dengan hubungan yang diikat dengan hubungan batin
yang bersifat murni dan kekal serta alamiah
(hubungan Wesenwille, dikodratkan (ikatan darah,
satu wilayah tinggal, satu jiwa dan pikiran)),
Patembayan (Gesellschaft) ditandai dengan
hubungan yang hanya bersifat lahiriah saja, bersifat
mekanis, berdasarkan perjanjian yang berdasarkan
hubungan timbal balik (hubungan Kurwille, hubungan
berdasarkan kemauan-kemauan tertentu, rasional,
dan semetara)”
13
14. Konsep lainKonsep lain Kelompok SosialKelompok Sosial
Max Weber ; “Organisasi Formal dan Informal”
Weber : “Memusatkan perhatian pada
organisasi formal dalam masyarakat modern
yang mengandung hubungan sosial yang
bersifat spesialisasi (Teori birokrasi), yang
sengaja diciptakan oleh anggota-anggota
kelompok tersebut. Sedangkan informal
hubungan yang dilakukan biasanya tidak
memepunyai struktur, terbentuk karena ada
pertemuan-pertemuan beberapa kali, dan
adanya kesamaan tujuan dari masing-masing
anggota kelompok”.
14
15. Robert.K.Merton : “ Membership group
keanggotaan berdasarkan kehadiran secara fisik,
biasanya terjadi dalam kelompok-kelompok informal
group, Reference group adalah kelompok sosial
yang menjdi acuan seseorang yang bukan sebagai
menjadi anggota kelompok tersebut akan tetapi
manjdi acuan dalam pembentukan prilaku dan
pribadinya”.
Okupasional dan Volonter : “Kelompok yang
melakukan pekerjaan sejenis (kelompok profesi),
sedangkan volonter adalah kelompok-kelompok
dimana para anggotanya mempunyai kepentingan
yang sama namun tidak mendapat perhatian dari
masyarakat, sehingga memenuhi kebutuhan
hidupnya secara individual.
15
16. Kerumunan (Crowd), “ Tidak
terorganisasi, hanya merupakan kelompok
individu”.
Publik, “ Tidak bersatu secara fisik, akan
tetapi interkasi biasanta terjadi melalui
alat-alat komunikasi”.
Rural Community (Masyarakat
Pedesaan)
Urban Community (Masyarakat
Perkotaan)
16
17. Dinamika Kelompok SosialDinamika Kelompok Sosial
Stabil atau tidak stabil (langgeng atau
berubah)
Berubahnya suatu kelompok sosial
diakibatkan oleh :
1. Proses formasi atau reformasi
2. Pengaruh-pengaruh dari luar kelompok (difusi
inovasi)
3. Konflik sesama anggota kelompok
4. Perubahan-perubahan dalam bidang politik,
ekonomi dan kehidupan sosial tempat
kelompok itu bernaung.
17
18. ReferensiReferensi
Soekanto, S, Prof, DR, SH, MA, Sosiologi
Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta,
2007
Syani, A, Sosiologi Skematika Teori dan
Terapan, Bumi Aksara, Jakarta, 2007
Kamanto,S,Prof,DR,SH,Ph.D, Sosiologi
Suatu Pengantar, Lembaga Penerbit FEUI,
Jakart, 2004
18