BAB 1 membahas tentang kelompok sosial di masyarakat, termasuk dasar-dasar pembentukan kelompok sosial, berbagai bentuk dan jenis kelompok di masyarakat, karakteristik kelompok, dinamika kelompok, dan pola hubungan antarkelompok.
2. BAB
1
Kelompok Sosial di
Masyarakat
Mendeskripsikan dasar-dasar
pembentukan kelompok sosial.
Mengidentifikasi berbagai bentuk dan jenis
kelompok kepentingan di masyarakat.
Memahami karakteristik khusus atau
partikularisme dan ekslusivisme kelompok.
Mendeskripsikan dinamika kelompok
sosial.
Memahami pola hubungan antarkelompok
dalam masyarakat.
Tujuan pembelajaran:
Sumber : id.wikipedia.org
3. Keluarga adalah salah satu bentuk kelompok sosial. Di dalam
keluarga ini, kita dilahirkan dan dibesarkan
Sumber : www.pixabay.com
4. A. Dasar-Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah
kumpulan individu yang
memiliki hubungan dan
saling berinteraksi
sehingga mengakibatkan
tumbuhnya rasa
kebersamaan dan rasa
memiliki, misalnya
anggota Pramuka.
Hakikat Kelompok Sosial
Sumber : id.wikipedia.org
5. Syarat-syarat kelompok sosial menurut Soerjono
Soekanto
Syarat dan Ciri Kelompok Sosial
Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain
dalam kelompok itu.
Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota
kelompok sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor
tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi
politik yang sama, dan lain-lain.
6. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan
dapat dibedakan kelompok sosialnya.
Tiap anggota kelompok sosial merasa memiliki kepentingan yang
sama dan mempertahankan nilai-nilai hidup yang sama.
Tiap kelompok sosial memiliki struktur sosial yang dalam hal ini
memiliki kedudukan tertentu.
Tiap anggota kelompok sosial memiliki peran-peran yang berbeda.
Tiap kelompok sosial memiliki norma-norma kelakuan yang mengatur
peran anggota.
1
2
3
4
5
7. Proses pembentuk kelompok sosial
Proses dan Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk
sosial yang secara kodrati
tidak dapat hidup tanpa
orang lain. Dengan kata
lain, manusia tidak
mampu hidup apabila
tidak bersama-sama
dengan orang lain. Para
siswa, guru, dan
pengurus suatu sekolah
merupakan bagian dari
kelompok sosial yang ada
di sekolah.
Sumber : pixabay.com
8. Faktor pembentuk kelompok sosial
Faktor
Pembentuk
Kelompok Sosial
Kepentingan yang
sama
Pertalian darah
atau keturunan
yang sama
Daerah atau
wilayah yang
sama
9. B. Berbagai Bentuk dan Jenis Kelompok Kepentingan
di Masyarakat
Emile Durkheim membagi
kelompok sosial menjadi dua,
yaitu kelompok sosial yang
didasarkan pada solidaritas
mekanik dan yang didasarkan
pada solidaritas organik.
Sumber : en.wikipedia.org
10. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik
Solidaritas mekanik
merupakan ciri dari
masyarakat yang masih
sederhana dan belum
mengenal pembagian
kerja.
Solidaritas organik
merupakan bentuk
solidaritas yang telah
mengenal pembagian kerja.
11. Contoh Solidaritas Mekanik Contoh Solidaritas Organik
Sumber : http://www.satujam.com/suku-baduy/ Sumber : http://www.wikiwand.com
suku Baduy petani
12. Gemeinschaft (Paguyuban) Gesellschaft (Patembayan)
Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesellschaft
(Patembayan)
Gemeinschaft atau
paguyuban merupakan
bentuk kehidupan
bersama di mana anggota-
anggotanya memiliki
hubungan batin yang kuat,
bersifat alamiah dan kekal.
Gesellschaft atau
patembayan merupakan
kehidupan publik sebagai
sekumpulan orang yang
secara kebetulan hadir
bersama, tetapi setiap
orang tetap mandiri.
14. Charles H. Cooley Ellsworth Faris
Di dalam masyarakat juga
terdapat kelompok
sekunder yang formal,
tidak pribadi, dan berciri
kelembagaan. Contoh
kelompok sekunder adalah
koperasi dan partai politik.
Kelompok Primer dan Sekunder
Di dalam masyarakat
terdapat kelompok primer.
Kelompok ini ditandai
dengan pergaulan, kerja
sama, dan tatap muka
yang intim. Ruang lingkup
terpenting kelompok
primer adalah keluarga,
teman bermain pada masa
kecil, rukun warga, dan
komunitas orang dewasa.
15. William. G. Sumner
In Group dan Out Group
William. G. Sumner membagi kelompok menjadi dua,
yaitu in-group dan out-group. Menurutnya, dalam
masyarakat primitif yang terdiri atas kelompok-
kelompok kecil dan tersebar di suatu wilayah,
terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok
dalam (in-group) dan kelompok luar (out-group).
16. Robert K. Merton
Membership group adalah
kelompok di mana setiap orang
secara fisik menjadi anggota dari
kelompok tersebut.
Reference group adalah kelompok
sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang secara psikologis
sehingga dapat membentuk pribadi
dan perilakunya.
Membership Group dan Reference Group
Sumber : en.wikipedia.org
17. Kelompok
Formal
Kelompok formal adalah kelompok yang
memiliki aturan tegas dan kelompok ini
sengaja diciptakan untuk mengatur
hubungan antarsesama anggota.
Kelompok
Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang
tidak memiliki organisasi dan struktur yang
pasti. Kelompok informal ini umumnya
terbentuk atas dasar seringnya pertemuan
di antara anggota kelompok yang memiliki
pengalaman dan kepentingan yang sama.
Kelompok Formal dan Informal
18. Kelompok
Okupasional
Kelompok
Volunter
Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok yang tercipta karena semakin
memudarnya fungsi kekerabatan. Kelompok ini
terdiri atas berbagai profesi atau memiliki
pekerjaan yang sama.
Kelompok yang terdiri atas berbagai anggota
yang memiliki kepentingan yang sama juga.
Namun, yang membedakan
kelompok ini dengan kelompok okupasional
adalah keberadaan
kelompok ini tidak mendapatkan perhatian dari
masyarakat.
19. Contoh Kelompok
Okupasional
Contoh Kelompok Volunter
Sumber : mufidpwt, pixabay.com
Ikatan Dokter Indonesia,
asosiasi pekerja, dan
sebagainya
tim sukarelawan yang
membantu korban
bencana alam
20. C. Karakteristik atau Partikularisme dan Ekslusivisme
Kelompok
Dimensi Sejarah
Dimensi Sikap
Dimensi Gerakan Sosial
Dimensi Institusi
Dimensi Hubungan
Antarkelompok
21. Partikularisme Ekslusivisme
Contoh dari partikularisme
adalah seorang pimpinan
di suatu perusahaan
konstruksi hanya mau
memperkerjakan buruh
yang berasal dari
kampungnya sendiri.
Eksklusivisme menurut
Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah paham
yang mempunyai
kecenderungan untuk
memisahkan diri dari
masyarakat.
Partikularisme dan Eksklusivisme Kelompok
22. D. Dinamika Kelompok Sosial
Menurut KBBI, dinamika
kelompok adalah gerak atau
kekuatan yang dimiliki
sekumpulan orang dalam
masyarakat yang dapat
menimbulkan perubahan
dalam tata hidup masyarakat
yang bersangkutan.
23. Menciptakan kerja sama di antara anggota kelompok
sehingga akan menguntungkan satu sama lain.
Memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang
dihadapinya.
Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk
memberikan pendapat atau gagasan.
Fungsi Dinamika Kelompok
1
2
3
24. E. Pola Hubungan Antarkelompok dalam Mayarakat
Terhadap kelompok ras,
Michael Banton
mengemukakan bahwa
terdapat
berbagai kemungkinan pola
hubungan antarkelompok ras,
di antaranya adalah
proses akulturasi, dominasi,
paternalisme, pluralisme, dan
integrasi.
25. Akulturasi
Dominasi
Paternalisme
POLA HUBUNGAN ANTARKELOMPOK RAS
Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok
ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu.
Akulturasi terjadi tidak hanya pada masyarakat yang
posisinya sama, tetapi juga pada masyarakat yang
posisinya berbeda.
Dominasi terjadi jika suatu kelompok ras
menguasai kelompok lain.
Paternalisme adalah suatu bentuk
dominasi kelompok ras pendatang atas
kelompok ras pribumi.
26. Integrasi
Pluralisme
POLA HUBUNGAN ANTARKELOMPOK RAS
Integrasi adalah suatu pola hubungan yang
mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian
khusus pada perbedaan ras tersebut.
Pluralisme adalah suatu pola hubungan
yang mengakui adanya persamaan hak
politik dan hak perdata masyarakat.
27. Penjajahan bangsa Belanda terhadap masyarakat Indonesia adalah
salah satu proses paternalisme.
Sumber : id.wikipedia.org
Editor's Notes
berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras