SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MAKALAH AYAT DAN HADITS 
EKONOMI 
“Harta dan Hak Kepemilikan” 
Dosen Pengampu : Muhammad Izza, MSI. 
Disusun oleh : 
1. Moch. Ari Wibowo (2013002003) 
2. Miftahuddin (2013002009) 
3. Tri Hadi Susanto (2013002005) 
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM 
STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 
2014/2015
KATA PENGANTAR 
ii 
Assalamu’alaikum Wr. Wb., 
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta 
Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah Ayat dan Hadits 
Ekonomi yang berjudul “Harta dan Hak kepemilikan” yang mana pembahasannya 
meliputi : Pengertian Harta, Kedudukan dan Fungsi Harta, Pengertian Hak dan 
Milik, Sebab-sebab Kepemilikan dan Macam-macam Kepemilikan itu sendiri. 
Makalah ini dapat kami susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi 
nilai Mata Kuliah Ayat dan Hadits Ekonomi pada salah satu Mata Kuliah Program 
Studi Ekonomi Islam di STIE Muhammadiyah Pekalongan. Tak Luput makalah 
ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen 
Pengampu dan Teman-teman seperjuangan, Dalam Penyusunan Makalah kami 
mengambil referensi dari buku-buku Karya Muhammad Abu Zahrah, Wahab Al 
Zuhaily, Rahmat Syafe’i, Hendi Suhendi, Harun Nasroen, Mohammad Hidayat, 
dll. 
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini 
masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu 
semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna 
perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat 
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin. 
Wassalamu’alaikum Wr. Wb., 
Pekalongan, 25 Oktober 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Cover .......................................................................................................................... i 
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii 
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii 
BAB I ........................................................................................................................ 1 
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1 
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2 
1.3. Tujuan Masalah ................................................................................................ 2 
BAB II ....................................................................................................................... 3 
PEMBHASAN ........................................................................................................... 3 
2.1. Pengertian Harta ............................................................................................... 3 
2.2. Harta Menurut Imam Madzab ............................................................................ 4 
2.3. Kedudukan dan Fungsi Harta............................................................................. 5 
2.4. Pengertian Hak dan Milik.................................................................................. 9 
2.5. Sebab-Sebab Kepemilikan............................................................................... 11 
2.6. Macam-macam Kepemilikan ........................................................................... 14 
BAB III .................................................................................................................... 16 
PENUTUP ............................................................................................................... 16 
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 16 
3.2. Saran ............................................................................................................. 17 
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 18 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar Belakang 
Harta merupakan kebutuhan inti dalam kehidupan dimana manusia tidak 
akan bisa terpisah darinya. Secara umum, harta merupakan sesuatu yang disukai 
manusia, seperti hasil pertanian, perak dan emas, ternak atau barang-barang lain 
yang termasuk perhiasan dunia. 
Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga eksistensinya dan 
demi menambah kenikmatan materi dan religi, dia tidak boleh berdiri sebagai 
penghalang antara dirinya dengan harta. Namun, semua motivasi ini dibatasi 
dengan tiga syarat, yaitu harta dikumpulkannya dengan cara yang halal, 
dipergunakan untuk hal-hal yang halal, dan dari harta ini harus dikeluarkan hak 
Allah dan masyarakat tempat dia hidup. 
Harta yang dimiliki setiap individu selain didapatkan dan digunakan juga 
harus dijaga. Menjaga harta berhubungan dengan menjaga jiwa, karena harta akan 
menjaga jiwa agar jauh dari bencana dan mengupayakan kesempurnaan 
kehormatan jiwa tersebut. Menjaga jiwa menuntut adanya perlindungan dari 
segala bentuk penganiayaan, baik pembunuhan, pemotongan anggota badan atau 
tindak melukai fisik. 
Harta dalam pandangan Islam pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. 
kemudian Allah telah menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai harta 
tersebut melalui izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta tersebut. 
Adanya pemilikan seseorang atas harta kepemilikian individu tertentu mencakup 
juga kegiatan memanfaatkan dan mengembangkan kepemilikan harta yang telah 
dimilikinya tersebut. Setiap muslim yang telah secara sah memiliki harta tertentu 
maka ia berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya. Hanya saja dalam 
memanfaatkan dan mengembangkan harta yang telah dimilikinya tersebut ia tetap
wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan 
pemanfaatan dan pengembangan harta. 
Namun sebaliknya kondisi saat ini khususnya di Indonesia ada batas-batas 
kepemilikan harta yang sebenarnya dapat dimiliki untuk umum. Bahkan banyak 
intervensi Negara asing yang ingin menguasai kepemilikan umum menjadi milik 
pribadi. 
Berangkat dari permasalahan diatas, maka makalah ini akan menguraikan 
Makna harta dalam pandangan Islam, Kedudukan dan Fungsi Harta, Makna dari 
Hak dan Kepemilikan, Sebab-sebab Kepemilikan dan Macam-macam 
kepemilikan. 
2 
1.2. Rumusan Masalah 
1. Apakah yang dimaksud dengan Harta atau Mal ? 
2. Bagaimanakah kedudukan dan fungsi Harta atau Mal ? 
3. Apakah yang dimaksud dengan Hak dan Milik ? 
4. Apa Saja Sebab-sebab Kepemilikan itu ? 
5. Apa Saja Macam-macam Kepemilikan itu ? 
1.3. Tujuan Masalah 
1. Untuk Mengetahui Pengertian Harta atau Mal. 
2. Untuk Mengetahui kedudukan dan fungsi Harta atau Mal. 
3. Untuk Mengetahui Makna dari Hak dan Milik. 
4. Untuk Mengetahui Sebab-sebab Kepemilikan. 
5. Untuk Mengetahui Macam-macam Kepemilikan.
BAB II 
PEMBHASAN 
3 
2.1. Pengertian Harta 
Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, berasal dari kata مال- بميل- ميلا 
yang menurut bahasa berarti condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga 
diartikan sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka 
pelihara, baik dalam bentuk materi, maupun manfaat. 
Menurut bahasa umum, arti mal ialah uang atau harta. Adapun menurut 
istilah, ialah “segala benda yang berharga dan bersifat materi serta beredar di 
antara manusia”1 
Menurut ulama Hanafiyah yang dikutip oleh Nasrun Haroen,2 al-mal 
(harta) yaitu: 
ما يميل إليه طبع الانسان ويمكن إدخاره الى وقت الحاجة أو كان ما يمكن حيازتة واحرازه 
وينتفع به 
“Segala yang diminati manusia dan dapat dihadirkan ketika diperlukan, atau 
segala sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan.” 
Menurut jumhur ulama (selain ulama Hanafiyah) yang juga dikutip oleh 
Nasroen Haroen, al-mal (harta) yaitu: 
كل ما له قيمة يلزم متلفها بضمانه 
"segala sesuatu yang mempunyai nilai, dan dikenal ganti rugi bagi orang 
yang merusak atau melenyapkannya." 
1 Wahab al-Zuhaily, Al Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2005), juz 4, hlm.8. 
2 Muhammad Abu Zahrah, Al-Milkiyah wa Nazhariyah al-‘aqad fi al-syari’ah al-Islamiyah, (Mesir; Dar al- 
Fikr al-Arabi, 1962), hlm. 15.
Harta tidak saja bersifat materi melainkan juga termasuk manfaat dari 
suatu benda. Akan tetapi, ulama Hanafiyah berpendirian bahwa yang dimaksud 
dengan harta itu hanya bersifat materi. 
Milik adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak 
dicampuri penggunaannya oleh orang lain. Adapun harta adalah sesuatu yang 
dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan. Dalam penggunaannya, harta 
dapat dicampuri oleh orang lain. Jadi, menurut ulama Hanafiyah, yang dimaksud 
harta hanyalah sesuatu yang berwujud (a’yan). 
4 
2.2. Harta Menurut Imam Madzab 
a) Madzab Hanafi 
Dalam pandangan ulama hanafiyah yang dimaksud dengan mal ialah 
membedakan antara hak milik dengan harta. Sementara jumhur ulama tidak 
membedakannya. Ulama hanafiyah membedakan antara Hak milik dengan Harta : 
a) Hak Milik adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak 
dicampuri penggunaannya oleh orang lain. 
b) Harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk digunakan ketika 
dibutuhkan, dalam penggunaannya bisa dicampuri orang lain. sesuatu yang 
digandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga 
dibutuhkan atau bisa juga harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk 
digunakan ketika dibutuhkan, dalam penggunaannya bisa dicampuri oleh orang 
lain, maka menurut Hanafiah yang dimaksud harta hanyalah sesuatu yang 
berwujud (a’yan). 
b) Madzab Maliki 
Mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama, adalah hak yang 
melekat pada seseorang yang menghalangi orang lain untuk menguasainya. 
Kedua, sesuatu yang diakui sebagai hak milik secara ’urf (adat).
5 
c) Madzab Syafi’i 
Mendefinisikan hak milik juga menjadi dua macam. Pertama, adalah 
sesuatu yang bermanfaat bagi pemiliknya; kedua, bernilai harta. 
d) Madzab Hambali 
Mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama, sesuatu yang 
mempunyai nilai ekonomi; kedua, dilindungi undang-undang 
Dari 4 madzab tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian harta atau hak milik: 
1. Sesuatu itu dapat diambil manfaat 
2. Sesuatu itu mempunyai nilai ekonomi 
3. Sesuatu itu secara ’urf (adat yang benar) diakui sebagai hak milik 
4. Adanya perlindungan undang-undang yang mengaturnya. 
2.3. Kedudukan dan Fungsi Harta 
Harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani 
kehidupan di dunia ini, sehingga oleh ulama ushul fiqh persoalan harta 
dimasukkan ke dalam salah satu al-dharuriyyat al-khamsah (lima keperluan 
pokok), yang terdiri atas: agama, jiwa, akal keturunan dan harta. 
Selain merupakan salah satu keperluan hidup yang pokok bagi manusia, 
harta juga merupakan perhiasan kehidupan dunia, sebagai cobaan (fitnah), sarana 
untuk memenuhi kesenangan dan sarana untuk menghimpun bekal bagi kehidupan 
akhirat. 
Allah berfirman: Surat At-Taghaabun: 15 
  
   
    

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di 
sisi Allah-lah pahala yang besar.” 
Harta sebagai sarana untuk memenuhi kesenangan, Allah berfirman: Surat 
6 
Ali-Imran: 14 
   
  
  
 
   
  
  
    
   
   
  
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang 
diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, 
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah 
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik 
(surga).” 
Harta sebagai sarana untuk menghimpun bekal menuju kehidupan akhirat, 
Allah berfirman: Surat Al-Baqarah: 262. 
  
    
    
     
   
     
  
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka 
tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut 
pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka 
memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap 
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” 
Adapun fungsi harta dapat dijelaskan sebagai berikut :3 
Fungsi harta sangat banyak, baik kegunaan dalam hal yang baik maupun 
kegunaan hal yang jelek. Di antara sekian banyak fungsi harta sebagai berikut : 
1. Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas (mahdhah), 
sebab untuk beribadah diperlukan alat-alat, seperti kain untuk menutup aurat 
dalam pelaksanaan shalat, bekal untuk melaksanakan ibadah haji, berzakat, 
sedekah dan hibah. 
2. Untuk meningkatkan (ketakwaan) kepada Allah, sebab kekafiran cenderung 
dekat kepada kekafiran, sehingga pemilikan harta dimaksudkan untuk 
meningkatkan ketakwaan kepada Allah. 
3. Untuk meneruskan kehidupan dari suatu periode ke periode berikutnya, 
sebagaimana firman Allah: Surat An-Nisa: 9. 
   
   
   
   
   
7 
 
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan 
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap 
3 Lihat Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, hlm. 27-29. Lihat p ula Rahmat Sy afe’i. Fiqh Muamalah, hlm. 30- 
31.
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah 
dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” 
4. Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan dunia dan akhirat. 
8 
Nabi SAW bersabda: 
ليس بخير كم من ترك الدنيا لآخرته ولآخرة لدنياة حتى يصيبا جميعا فإن الدن بلاغ الى 
الآخرة )رواه البخارى( 
“Bukanlah orang yang baik yang meninggalkan masalah dunia untuk masalah 
akhirat, dan yang meniggalkan masalah akhirat untuk urusan dunia, sehingga 
seimbang di antara keduanya, karena masalah dunia adalah menyampaikan 
manusia kepada masalah akhirat.” 
5. Untuk mengembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu, karena menuntut ilmu 
tanpa biaya akan terasa sulit, misalnya, seseorang tidak dapat kuliah di 
perguruan tinggi, jika ia tidak memiliki biaya. 
6. Untuk memutar (men-tasharruf) peran-peran kehidupan, yakni adanya 
pembantu dan tuan, adanya orang kaya dan miskin yang saling membutuhkan, 
sehingga tersusunlah masyarakat yang harmonis dan berkecukupan. 
7. Untuk menumbuhkan silaturahmi, karena adanya perbedaan dan keperluan 
antara satu sama lain. Firman Allah: Surat Al-Hasyr: 7. 
     
   
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara 
kamu.” 
Penggunaan harta dalam ajaran Islam harus senantiasa dalam pengabdian 
kepada Allah dan dimanfaatkan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) 
kepada Allah. Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik
harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu 
sesama manusia. 
9 
2.4. Pengertian Hak dan Milik 
Kata hak berasal dari bahasa Arab al-haqq, yang secara etimologi 
mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, di antaranya berarti: milik, 
ketetapan dan kepastian, menetapkan dan mejelaskan, bagian (kewajiban), dan 
kebenaran. 
Contoh al-haqq diartikan dengan ketepatan dan kepastian terdapat dalam 
surat Yasin ayat 7: 
    
    
 
“Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap 
kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.” 
Dalam mitologi fiqh terdapat beberapa pengertian al-haqq yang 
dikemukakan oleh para ulama fiqh, di antara menurut Wahbah al-Zuhaily4 : 
Kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara etimologi berarti 
penguasaan terhadap sesuatu. Al Milk juga berarti sesuatu yang dimilki (harta). 
Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh 
syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu, 
sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut, kecuali 
adanya kalangan syara’. Kata milik dalam bahasa Indonesia merupakan kata 
serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab. 
Secara mitologi, al-milk didefinisikan oleh Muhammad Abu Zahrah 
sebagai berikut5 : 
4 M. Abdul Mujieb (et al), Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994), cet. Ke-1, hlm. 191.
إختصاص يمكن صاحبه شرعا أن يستبد بالتصرف والانتفاع عند عدم 
المانع الشرعي. 
“Pengkhususan seseorang terhadap pemilik sesuatu benda menurut syara’ untuk 
bertindak secara bebas dan bertujuan mengambil manfaatnya selama tidak ada 
penghalang yang bersifat syara.” 
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dibedakan antara hak dan milik. Untuk 
lebih jelasnya dicontohkan sebagai berikut: Seorang pengampu berhak 
menggunakan harta orang yang berada di bawah ampuannya. Pengampu berhak 
untuk membelanjakan harta itu dan pemiliknya adalah orang yang berada dibawah 
ampuannya. Dengan kata lain, tidak semua yang memiliki benda berhak 
menggunakan dan tidak semua yang punya hak penggunaan dapat memiliki. 
Hak yang dijelaskan di atas adakalanya merupakan sulthah (kekuasaan) 
adakalanya berupa taklif (tanggung jawab). 
1. Sulthah terbagi dua, yaitu sulthah ‘ala al-nafsi dan ‘ala syaiin mu’ayyanin. 
a) Sulthah ‘ala al-nafsi ialah hak seseorang terhadap jiwa, seperti hak 
hadhanah (pemeliharaan anak). 
b) Sulthah ‘ala syaiin mu’ayyanin ialah hak manusia untuk memiliki 
sesuatu, seperti seseorang berhak memiliki mobil. 
2. Taklif adalah orang yang bertanggung jawab. Taklif adakalanya 
tanggungan pribadi (‘ahdah syakhshiyyah), seperti seorang buruh 
menjalankan tugasnya, adakalanya tanggungan harta (‘ahdahmaliyah), 
seperti membayar utang. 
5 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), cet. Ke-2, hlm.73. 
10
11 
2.5. Sebab-Sebab Kepemilikan 
Sebab-sebab Kepemilikan di antaranya6 : 
1. Melalui Pewarisan 
Allah Swt berfirman dalam Alqur’an surat An-Nisa ayat: 7 
   
  
  
   
 
   
     
  
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan 
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan 
ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah 
ditetapkan.” 
2. Melalui Akad 
Kepemilikan yang dilakukan melalui akad (transaksi) yang dilakukannya 
dengan orang lain atau suatu badan hukum, seperti jual beli, hibah dan wakaf. 
Dengan hibah, Allah Swt berfirman surat Al-Baqarah ayat 177 : 
     
   
  
    
  
6 Mohammad Hidayat, The Sharia Economic, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), cet. Ke-1, hlm.125-128.
 
  
   
   
 
  
  
   
   
  
   
  
  
    
   
  
  
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, 
akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari 
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang 
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir 
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan 
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan 
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang 
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah 
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang 
bertakwa.” 
12
3. Melalui Penggantian (Khalafiyah) 
Kepemilikan yang diperoleh melalui penggantian dari seseorang kepada 
orang lain (waris) seperti yang tercantum dalam An Nisa Ayat: 7 
   
  
  
   
 
   
     
13 
  
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan 
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan 
ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah 
ditetapkan.” 
4. Melalui tawallud bin mamluk 
kepemilikan dari hasil harta yang telah dimiliki seseorang baik hasil itu 
dating secara alami (seperti buah di kebun, anak kambing lahir dan bulu domba) 
atau melalui usaha pemiliknya seperti hasil usaha sebagai pekerja atau keuntungan 
yang diperoleh sebagai pedagang dengan usaha yang halal, artinya sah menurut 
hukum dan benar menurut ukuran moral. 
Allah Swt Berfirman surat An-Nisa’ Ayat 32 :
   
  
   
  
   
   
  
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di 
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) 
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta 
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”. 
14 
2.6. Macam-macam Kepemilikan 
Macam-macam Kepemilikan ada 27 : 
1. Milik Sempurna (Al-Milk At-Tam) 
Jika materi dan manfaat harta itu dimiliki sepenuhnya oleh seseorang sehingga 
seluruh hak yang terkait dengan harta berada di bawah penguasaannya. 
Kepemilikan seperti ini bersifat mutlak, tidak dibatasi masa dan tidak bisa 
digugurkan oleh orang lain. Contoh kepemilikan seseorang atas sebuah rumah 
membuat orang tersebut berkuasa terhadap rumah itu dan bisa 
memenfaatkannya secara bebas. 
2. Milik Tidak Sempurna (Al-Milk An-Naqish) 
Apabila seseorang hanya menguasai materi harta tersebut tetapi manfaatnya 
dikuasai oleh orang lain, 
7 Mohammad Hidayat, The Sharia Economic, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), cet. Ke-1, hlm.133-134.
15 
Ada 5 kepemilikan jenis ini: 
a. I’arah (Pinjam-meminjam); akad terhadap kepemilikan manfaat tanpa ganti 
rugi 
b. Ijarah (Sewa-Menyewa); pemilikan manfaat dengan kewajiban membayar 
ganti rugi atau sewa 
c. Wakaf; akad pemilikan manfaat untuk kepentingan orang yang diberi wakaf 
sehingga ia memanfaatkannya dan orang lain hanya boleh memanfaatkan 
melalui izinnya. 
d. Wasiat; akad yang bersifat pemberian sukarela dari pemilik harta kepada 
orang lain tanpa ganti rugi yang berlaku setelah si pemberi wasiat wafat. 
e. Ibahah; penyerahan manfaat hak milik seseorang kepada orang lain seperti; 
mengizinkan seseorang untuk menimba air dari sumurnya dan menyediakan 
harta untuk kepentingan umum.
BAB III 
PENUTUP 
16 
3.1. Kesimpulan 
Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, berasal dari kata مال- بميل- ميلا 
yang menurut bahasa berarti condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga 
diartikan sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka 
pelihara, baik dalam bentuk materi, maupun manfaat. 
Menurut bahasa umum, arti mal ialah uang atau harta. Adapun menurut istilah, 
ialah “segala benda yang berharga dan bersifat materi serta beredar di antara 
manusia” 
Harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani 
kehidupan di dunia ini, sehingga oleh ulama ushul fiqh persoalan harta 
dimasukkan ke dalam salah satu al-dharuriyyat al-khamsah (lima keperluan 
pokok), yang terdiri atas: agama, jiwa, akal keturunan dan harta. 
Selain merupakan salah satu keperluan hidup yang pokok bagi manusia, 
harta juga merupakan perhiasan kehidupan dunia, sebagai cobaan (fitnah), sarana 
untuk memenuhi kesenangan dan sarana untuk menghimpun bekal bagi kehidupan 
akhirat. 
Kata hak berasal dari bahasa Arab al-haqq, yang secara etimologi 
mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, di antaranya berarti: milik, 
ketetapan dan kepastian, menetapkan dan mejelaskan, bagian (kewajiban), dan 
kebenaran. 
Kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara etimologi berarti 
penguasaan terhadap sesuatu. Al Milk juga berarti sesuatu yang dimilki (harta). 
Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh 
syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu, 
sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut, kecuali
adanya kalangan syara’. Kata milik dalam bahasa Indonesia merupakan kata 
serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab. 
17 
3.2. Saran 
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak 
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang 
membangun dari para pembaca terutama pada Dosen Pengampu Mata Kuliah 
Ayat dan Hadits Ekonomi, agar dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi 
lebih baik. Atas kritik dan saran Saudara, penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA 
Al-Zuhaily, Wahab. 2005. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Damaskus : Dar Al-Fikr, 
18 
2005. 
Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muammalah. Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007. 
Hidayat, Mohammad. 2010. The Sharia Economic. Jakarta : Zikrul Hakim, 2010. 
Mujieb, M. Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1994. 
Zahrah, Muhammad Abu. 1962. Al-Milkiyah wa Nazhariyah al-'aqad fi 'al-syari'ah 
al;islamiyah. Mesir : Dar Al Fikral-Arabi, 1962.

More Related Content

What's hot

pemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidpemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidMuchtar El Bahar
 
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGAPERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGAHeny Larasatii
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahDewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahShela Natasha
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMwafa khairani
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahMarhamah Saleh
 
ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam Desi Ariani
 
Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)DifaFairuz
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamVallen Hoven
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamMuhammad Rizkye
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamEkonomiIslam
 

What's hot (20)

pemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidpemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaid
 
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGAPERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
PERBEDAAN RIBA DENGAN BUNGA
 
FIQH MUAMALAH - IJARAH
FIQH MUAMALAH -  IJARAHFIQH MUAMALAH -  IJARAH
FIQH MUAMALAH - IJARAH
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Keuangan Syariah
Keuangan SyariahKeuangan Syariah
Keuangan Syariah
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas SyariahDewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Pegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah pptPegadaian syariah ppt
Pegadaian syariah ppt
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
 
ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam ruang lingkup ekonomi mikro islam
ruang lingkup ekonomi mikro islam
 
Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)Makalah ijarah (kelompok 7)
Makalah ijarah (kelompok 7)
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 

Viewers also liked

Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
Ayat Ekonomi tentang Hak MilikAyat Ekonomi tentang Hak Milik
Ayat Ekonomi tentang Hak MilikAlief Reza KC
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMiftah Iqtishoduna
 
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamEkonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamWorld Bank
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamSifa Siti Mukrimah
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamGazali Mdr
 
Pengembangan harta menurut islam
Pengembangan harta menurut islamPengembangan harta menurut islam
Pengembangan harta menurut islamGus Alwy Muhammad
 
Konsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamKonsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamMahyuddin Khalid
 
Teori Harta dalam Muamalat
Teori Harta dalam MuamalatTeori Harta dalam Muamalat
Teori Harta dalam Muamalatsalmy1001
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamMuhammad Jamhuri
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiKelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiOpissen Yudisyus
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMNurul Husna
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 

Viewers also liked (20)

Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
Ayat Ekonomi tentang Hak MilikAyat Ekonomi tentang Hak Milik
Ayat Ekonomi tentang Hak Milik
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
 
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamEkonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
 
Ayat dan Hadis Ekonomi
Ayat dan Hadis EkonomiAyat dan Hadis Ekonomi
Ayat dan Hadis Ekonomi
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islam
 
Pengembangan harta menurut islam
Pengembangan harta menurut islamPengembangan harta menurut islam
Pengembangan harta menurut islam
 
Konsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamKonsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam Islam
 
Teori Harta dalam Muamalat
Teori Harta dalam MuamalatTeori Harta dalam Muamalat
Teori Harta dalam Muamalat
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
 
Konsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam IslamKonsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam Islam
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiKelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAM
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Makalah f.m
Makalah f.mMakalah f.m
Makalah f.m
 
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
 

Similar to Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan

syariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islamsyariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islamsujud123
 
Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1sujud123
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamHarta R
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyyuandakusuma
 
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 dTugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 dShoviLuth
 
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterUshul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterMiftah Iqtishoduna
 
Kel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahKel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahMulyanah
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamGazali Mdr
 
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxKONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxsansanoctavian
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahdediromli
 
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI3410202 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102abuhannan78
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxZukét Printing
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfZukét Printing
 
Presentasi 11 pembajakan hki
Presentasi 11   pembajakan hkiPresentasi 11   pembajakan hki
Presentasi 11 pembajakan hkiMarhamah Saleh
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxDiandraPartaWisnuDew
 

Similar to Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan (20)

syariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islamsyariat harta benda dalam islam
syariat harta benda dalam islam
 
Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1Tugas tik makalah 1
Tugas tik makalah 1
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islam
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
 
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 dTugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
Tugas 4 shovi luthfiatul z 2 d
 
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafterUshul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
Ushul fiqh ijtihad PDF Miftah'll everafter
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Kel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahKel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabah
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islam
 
ijtihad
ijtihadijtihad
ijtihad
 
Kuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sbKuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sb
 
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxKONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
 
Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2
 
Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalah
 
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI3410202 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docxHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.docx
 
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdfHukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
Hukum Ekonomi Islam & Hukum Waris Islam.pdf
 
Presentasi 11 pembajakan hki
Presentasi 11   pembajakan hkiPresentasi 11   pembajakan hki
Presentasi 11 pembajakan hki
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
 

More from Miftah Iqtishoduna

KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxMiftah Iqtishoduna
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMiftah Iqtishoduna
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNMiftah Iqtishoduna
 
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamAsuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMiftah Iqtishoduna
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawSejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawMiftah Iqtishoduna
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinMiftah Iqtishoduna
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMakalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMiftah Iqtishoduna
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"Miftah Iqtishoduna
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanMiftah Iqtishoduna
 
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaMiftah Iqtishoduna
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMiftah Iqtishoduna
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 

More from Miftah Iqtishoduna (20)

KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamAsuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawSejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMakalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
 
Modal Ventura
Modal VenturaModal Ventura
Modal Ventura
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depan
 
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan

  • 1. MAKALAH AYAT DAN HADITS EKONOMI “Harta dan Hak Kepemilikan” Dosen Pengampu : Muhammad Izza, MSI. Disusun oleh : 1. Moch. Ari Wibowo (2013002003) 2. Miftahuddin (2013002009) 3. Tri Hadi Susanto (2013002005) PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 2014/2015
  • 2. KATA PENGANTAR ii Assalamu’alaikum Wr. Wb., Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah Ayat dan Hadits Ekonomi yang berjudul “Harta dan Hak kepemilikan” yang mana pembahasannya meliputi : Pengertian Harta, Kedudukan dan Fungsi Harta, Pengertian Hak dan Milik, Sebab-sebab Kepemilikan dan Macam-macam Kepemilikan itu sendiri. Makalah ini dapat kami susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Ayat dan Hadits Ekonomi pada salah satu Mata Kuliah Program Studi Ekonomi Islam di STIE Muhammadiyah Pekalongan. Tak Luput makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen Pengampu dan Teman-teman seperjuangan, Dalam Penyusunan Makalah kami mengambil referensi dari buku-buku Karya Muhammad Abu Zahrah, Wahab Al Zuhaily, Rahmat Syafe’i, Hendi Suhendi, Harun Nasroen, Mohammad Hidayat, dll. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb., Pekalongan, 25 Oktober 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Cover .......................................................................................................................... i KATA PENGANTAR................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii BAB I ........................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2 1.3. Tujuan Masalah ................................................................................................ 2 BAB II ....................................................................................................................... 3 PEMBHASAN ........................................................................................................... 3 2.1. Pengertian Harta ............................................................................................... 3 2.2. Harta Menurut Imam Madzab ............................................................................ 4 2.3. Kedudukan dan Fungsi Harta............................................................................. 5 2.4. Pengertian Hak dan Milik.................................................................................. 9 2.5. Sebab-Sebab Kepemilikan............................................................................... 11 2.6. Macam-macam Kepemilikan ........................................................................... 14 BAB III .................................................................................................................... 16 PENUTUP ............................................................................................................... 16 3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 16 3.2. Saran ............................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 18 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Harta merupakan kebutuhan inti dalam kehidupan dimana manusia tidak akan bisa terpisah darinya. Secara umum, harta merupakan sesuatu yang disukai manusia, seperti hasil pertanian, perak dan emas, ternak atau barang-barang lain yang termasuk perhiasan dunia. Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga eksistensinya dan demi menambah kenikmatan materi dan religi, dia tidak boleh berdiri sebagai penghalang antara dirinya dengan harta. Namun, semua motivasi ini dibatasi dengan tiga syarat, yaitu harta dikumpulkannya dengan cara yang halal, dipergunakan untuk hal-hal yang halal, dan dari harta ini harus dikeluarkan hak Allah dan masyarakat tempat dia hidup. Harta yang dimiliki setiap individu selain didapatkan dan digunakan juga harus dijaga. Menjaga harta berhubungan dengan menjaga jiwa, karena harta akan menjaga jiwa agar jauh dari bencana dan mengupayakan kesempurnaan kehormatan jiwa tersebut. Menjaga jiwa menuntut adanya perlindungan dari segala bentuk penganiayaan, baik pembunuhan, pemotongan anggota badan atau tindak melukai fisik. Harta dalam pandangan Islam pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. kemudian Allah telah menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai harta tersebut melalui izin-Nya sehingga orang tersebut sah memiliki harta tersebut. Adanya pemilikan seseorang atas harta kepemilikian individu tertentu mencakup juga kegiatan memanfaatkan dan mengembangkan kepemilikan harta yang telah dimilikinya tersebut. Setiap muslim yang telah secara sah memiliki harta tertentu maka ia berhak memanfaatkan dan mengembangkan hartanya. Hanya saja dalam memanfaatkan dan mengembangkan harta yang telah dimilikinya tersebut ia tetap
  • 5. wajib terikat dengan ketentuan-ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengembangan harta. Namun sebaliknya kondisi saat ini khususnya di Indonesia ada batas-batas kepemilikan harta yang sebenarnya dapat dimiliki untuk umum. Bahkan banyak intervensi Negara asing yang ingin menguasai kepemilikan umum menjadi milik pribadi. Berangkat dari permasalahan diatas, maka makalah ini akan menguraikan Makna harta dalam pandangan Islam, Kedudukan dan Fungsi Harta, Makna dari Hak dan Kepemilikan, Sebab-sebab Kepemilikan dan Macam-macam kepemilikan. 2 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Harta atau Mal ? 2. Bagaimanakah kedudukan dan fungsi Harta atau Mal ? 3. Apakah yang dimaksud dengan Hak dan Milik ? 4. Apa Saja Sebab-sebab Kepemilikan itu ? 5. Apa Saja Macam-macam Kepemilikan itu ? 1.3. Tujuan Masalah 1. Untuk Mengetahui Pengertian Harta atau Mal. 2. Untuk Mengetahui kedudukan dan fungsi Harta atau Mal. 3. Untuk Mengetahui Makna dari Hak dan Milik. 4. Untuk Mengetahui Sebab-sebab Kepemilikan. 5. Untuk Mengetahui Macam-macam Kepemilikan.
  • 6. BAB II PEMBHASAN 3 2.1. Pengertian Harta Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, berasal dari kata مال- بميل- ميلا yang menurut bahasa berarti condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga diartikan sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi, maupun manfaat. Menurut bahasa umum, arti mal ialah uang atau harta. Adapun menurut istilah, ialah “segala benda yang berharga dan bersifat materi serta beredar di antara manusia”1 Menurut ulama Hanafiyah yang dikutip oleh Nasrun Haroen,2 al-mal (harta) yaitu: ما يميل إليه طبع الانسان ويمكن إدخاره الى وقت الحاجة أو كان ما يمكن حيازتة واحرازه وينتفع به “Segala yang diminati manusia dan dapat dihadirkan ketika diperlukan, atau segala sesuatu yang dapat dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan.” Menurut jumhur ulama (selain ulama Hanafiyah) yang juga dikutip oleh Nasroen Haroen, al-mal (harta) yaitu: كل ما له قيمة يلزم متلفها بضمانه "segala sesuatu yang mempunyai nilai, dan dikenal ganti rugi bagi orang yang merusak atau melenyapkannya." 1 Wahab al-Zuhaily, Al Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Damaskus: Dar al-Fikr, 2005), juz 4, hlm.8. 2 Muhammad Abu Zahrah, Al-Milkiyah wa Nazhariyah al-‘aqad fi al-syari’ah al-Islamiyah, (Mesir; Dar al- Fikr al-Arabi, 1962), hlm. 15.
  • 7. Harta tidak saja bersifat materi melainkan juga termasuk manfaat dari suatu benda. Akan tetapi, ulama Hanafiyah berpendirian bahwa yang dimaksud dengan harta itu hanya bersifat materi. Milik adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak dicampuri penggunaannya oleh orang lain. Adapun harta adalah sesuatu yang dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan. Dalam penggunaannya, harta dapat dicampuri oleh orang lain. Jadi, menurut ulama Hanafiyah, yang dimaksud harta hanyalah sesuatu yang berwujud (a’yan). 4 2.2. Harta Menurut Imam Madzab a) Madzab Hanafi Dalam pandangan ulama hanafiyah yang dimaksud dengan mal ialah membedakan antara hak milik dengan harta. Sementara jumhur ulama tidak membedakannya. Ulama hanafiyah membedakan antara Hak milik dengan Harta : a) Hak Milik adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak dicampuri penggunaannya oleh orang lain. b) Harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan, dalam penggunaannya bisa dicampuri orang lain. sesuatu yang digandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan atau bisa juga harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan, dalam penggunaannya bisa dicampuri oleh orang lain, maka menurut Hanafiah yang dimaksud harta hanyalah sesuatu yang berwujud (a’yan). b) Madzab Maliki Mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama, adalah hak yang melekat pada seseorang yang menghalangi orang lain untuk menguasainya. Kedua, sesuatu yang diakui sebagai hak milik secara ’urf (adat).
  • 8. 5 c) Madzab Syafi’i Mendefinisikan hak milik juga menjadi dua macam. Pertama, adalah sesuatu yang bermanfaat bagi pemiliknya; kedua, bernilai harta. d) Madzab Hambali Mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama, sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi; kedua, dilindungi undang-undang Dari 4 madzab tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian harta atau hak milik: 1. Sesuatu itu dapat diambil manfaat 2. Sesuatu itu mempunyai nilai ekonomi 3. Sesuatu itu secara ’urf (adat yang benar) diakui sebagai hak milik 4. Adanya perlindungan undang-undang yang mengaturnya. 2.3. Kedudukan dan Fungsi Harta Harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sehingga oleh ulama ushul fiqh persoalan harta dimasukkan ke dalam salah satu al-dharuriyyat al-khamsah (lima keperluan pokok), yang terdiri atas: agama, jiwa, akal keturunan dan harta. Selain merupakan salah satu keperluan hidup yang pokok bagi manusia, harta juga merupakan perhiasan kehidupan dunia, sebagai cobaan (fitnah), sarana untuk memenuhi kesenangan dan sarana untuk menghimpun bekal bagi kehidupan akhirat. Allah berfirman: Surat At-Taghaabun: 15          
  • 9. “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” Harta sebagai sarana untuk memenuhi kesenangan, Allah berfirman: Surat 6 Ali-Imran: 14                            “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” Harta sebagai sarana untuk menghimpun bekal menuju kehidupan akhirat, Allah berfirman: Surat Al-Baqarah: 262.                   
  • 10.        “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” Adapun fungsi harta dapat dijelaskan sebagai berikut :3 Fungsi harta sangat banyak, baik kegunaan dalam hal yang baik maupun kegunaan hal yang jelek. Di antara sekian banyak fungsi harta sebagai berikut : 1. Berfungsi untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas (mahdhah), sebab untuk beribadah diperlukan alat-alat, seperti kain untuk menutup aurat dalam pelaksanaan shalat, bekal untuk melaksanakan ibadah haji, berzakat, sedekah dan hibah. 2. Untuk meningkatkan (ketakwaan) kepada Allah, sebab kekafiran cenderung dekat kepada kekafiran, sehingga pemilikan harta dimaksudkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. 3. Untuk meneruskan kehidupan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagaimana firman Allah: Surat An-Nisa: 9.                7  “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap 3 Lihat Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, hlm. 27-29. Lihat p ula Rahmat Sy afe’i. Fiqh Muamalah, hlm. 30- 31.
  • 11. (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” 4. Untuk menyelaraskan (menyeimbangkan) antara kehidupan dunia dan akhirat. 8 Nabi SAW bersabda: ليس بخير كم من ترك الدنيا لآخرته ولآخرة لدنياة حتى يصيبا جميعا فإن الدن بلاغ الى الآخرة )رواه البخارى( “Bukanlah orang yang baik yang meninggalkan masalah dunia untuk masalah akhirat, dan yang meniggalkan masalah akhirat untuk urusan dunia, sehingga seimbang di antara keduanya, karena masalah dunia adalah menyampaikan manusia kepada masalah akhirat.” 5. Untuk mengembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu, karena menuntut ilmu tanpa biaya akan terasa sulit, misalnya, seseorang tidak dapat kuliah di perguruan tinggi, jika ia tidak memiliki biaya. 6. Untuk memutar (men-tasharruf) peran-peran kehidupan, yakni adanya pembantu dan tuan, adanya orang kaya dan miskin yang saling membutuhkan, sehingga tersusunlah masyarakat yang harmonis dan berkecukupan. 7. Untuk menumbuhkan silaturahmi, karena adanya perbedaan dan keperluan antara satu sama lain. Firman Allah: Surat Al-Hasyr: 7.         “Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu.” Penggunaan harta dalam ajaran Islam harus senantiasa dalam pengabdian kepada Allah dan dimanfaatkan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Pemanfaatan harta pribadi tidak boleh hanya untuk pribadi pemilik
  • 12. harta, melainkan juga digunakan untuk fungsi sosial dalam rangka membantu sesama manusia. 9 2.4. Pengertian Hak dan Milik Kata hak berasal dari bahasa Arab al-haqq, yang secara etimologi mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, di antaranya berarti: milik, ketetapan dan kepastian, menetapkan dan mejelaskan, bagian (kewajiban), dan kebenaran. Contoh al-haqq diartikan dengan ketepatan dan kepastian terdapat dalam surat Yasin ayat 7:          “Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.” Dalam mitologi fiqh terdapat beberapa pengertian al-haqq yang dikemukakan oleh para ulama fiqh, di antara menurut Wahbah al-Zuhaily4 : Kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara etimologi berarti penguasaan terhadap sesuatu. Al Milk juga berarti sesuatu yang dimilki (harta). Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu, sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut, kecuali adanya kalangan syara’. Kata milik dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab. Secara mitologi, al-milk didefinisikan oleh Muhammad Abu Zahrah sebagai berikut5 : 4 M. Abdul Mujieb (et al), Kamus Istilah Fiqh, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994), cet. Ke-1, hlm. 191.
  • 13. إختصاص يمكن صاحبه شرعا أن يستبد بالتصرف والانتفاع عند عدم المانع الشرعي. “Pengkhususan seseorang terhadap pemilik sesuatu benda menurut syara’ untuk bertindak secara bebas dan bertujuan mengambil manfaatnya selama tidak ada penghalang yang bersifat syara.” Berdasarkan definisi tersebut, dapat dibedakan antara hak dan milik. Untuk lebih jelasnya dicontohkan sebagai berikut: Seorang pengampu berhak menggunakan harta orang yang berada di bawah ampuannya. Pengampu berhak untuk membelanjakan harta itu dan pemiliknya adalah orang yang berada dibawah ampuannya. Dengan kata lain, tidak semua yang memiliki benda berhak menggunakan dan tidak semua yang punya hak penggunaan dapat memiliki. Hak yang dijelaskan di atas adakalanya merupakan sulthah (kekuasaan) adakalanya berupa taklif (tanggung jawab). 1. Sulthah terbagi dua, yaitu sulthah ‘ala al-nafsi dan ‘ala syaiin mu’ayyanin. a) Sulthah ‘ala al-nafsi ialah hak seseorang terhadap jiwa, seperti hak hadhanah (pemeliharaan anak). b) Sulthah ‘ala syaiin mu’ayyanin ialah hak manusia untuk memiliki sesuatu, seperti seseorang berhak memiliki mobil. 2. Taklif adalah orang yang bertanggung jawab. Taklif adakalanya tanggungan pribadi (‘ahdah syakhshiyyah), seperti seorang buruh menjalankan tugasnya, adakalanya tanggungan harta (‘ahdahmaliyah), seperti membayar utang. 5 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), cet. Ke-2, hlm.73. 10
  • 14. 11 2.5. Sebab-Sebab Kepemilikan Sebab-sebab Kepemilikan di antaranya6 : 1. Melalui Pewarisan Allah Swt berfirman dalam Alqur’an surat An-Nisa ayat: 7                      “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” 2. Melalui Akad Kepemilikan yang dilakukan melalui akad (transaksi) yang dilakukannya dengan orang lain atau suatu badan hukum, seperti jual beli, hibah dan wakaf. Dengan hibah, Allah Swt berfirman surat Al-Baqarah ayat 177 :                 6 Mohammad Hidayat, The Sharia Economic, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), cet. Ke-1, hlm.125-128.
  • 15.                                         “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” 12
  • 16. 3. Melalui Penggantian (Khalafiyah) Kepemilikan yang diperoleh melalui penggantian dari seseorang kepada orang lain (waris) seperti yang tercantum dalam An Nisa Ayat: 7                    13   “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” 4. Melalui tawallud bin mamluk kepemilikan dari hasil harta yang telah dimiliki seseorang baik hasil itu dating secara alami (seperti buah di kebun, anak kambing lahir dan bulu domba) atau melalui usaha pemiliknya seperti hasil usaha sebagai pekerja atau keuntungan yang diperoleh sebagai pedagang dengan usaha yang halal, artinya sah menurut hukum dan benar menurut ukuran moral. Allah Swt Berfirman surat An-Nisa’ Ayat 32 :
  • 17.                   “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”. 14 2.6. Macam-macam Kepemilikan Macam-macam Kepemilikan ada 27 : 1. Milik Sempurna (Al-Milk At-Tam) Jika materi dan manfaat harta itu dimiliki sepenuhnya oleh seseorang sehingga seluruh hak yang terkait dengan harta berada di bawah penguasaannya. Kepemilikan seperti ini bersifat mutlak, tidak dibatasi masa dan tidak bisa digugurkan oleh orang lain. Contoh kepemilikan seseorang atas sebuah rumah membuat orang tersebut berkuasa terhadap rumah itu dan bisa memenfaatkannya secara bebas. 2. Milik Tidak Sempurna (Al-Milk An-Naqish) Apabila seseorang hanya menguasai materi harta tersebut tetapi manfaatnya dikuasai oleh orang lain, 7 Mohammad Hidayat, The Sharia Economic, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), cet. Ke-1, hlm.133-134.
  • 18. 15 Ada 5 kepemilikan jenis ini: a. I’arah (Pinjam-meminjam); akad terhadap kepemilikan manfaat tanpa ganti rugi b. Ijarah (Sewa-Menyewa); pemilikan manfaat dengan kewajiban membayar ganti rugi atau sewa c. Wakaf; akad pemilikan manfaat untuk kepentingan orang yang diberi wakaf sehingga ia memanfaatkannya dan orang lain hanya boleh memanfaatkan melalui izinnya. d. Wasiat; akad yang bersifat pemberian sukarela dari pemilik harta kepada orang lain tanpa ganti rugi yang berlaku setelah si pemberi wasiat wafat. e. Ibahah; penyerahan manfaat hak milik seseorang kepada orang lain seperti; mengizinkan seseorang untuk menimba air dari sumurnya dan menyediakan harta untuk kepentingan umum.
  • 19. BAB III PENUTUP 16 3.1. Kesimpulan Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, berasal dari kata مال- بميل- ميلا yang menurut bahasa berarti condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga diartikan sebagai segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi, maupun manfaat. Menurut bahasa umum, arti mal ialah uang atau harta. Adapun menurut istilah, ialah “segala benda yang berharga dan bersifat materi serta beredar di antara manusia” Harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sehingga oleh ulama ushul fiqh persoalan harta dimasukkan ke dalam salah satu al-dharuriyyat al-khamsah (lima keperluan pokok), yang terdiri atas: agama, jiwa, akal keturunan dan harta. Selain merupakan salah satu keperluan hidup yang pokok bagi manusia, harta juga merupakan perhiasan kehidupan dunia, sebagai cobaan (fitnah), sarana untuk memenuhi kesenangan dan sarana untuk menghimpun bekal bagi kehidupan akhirat. Kata hak berasal dari bahasa Arab al-haqq, yang secara etimologi mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, di antaranya berarti: milik, ketetapan dan kepastian, menetapkan dan mejelaskan, bagian (kewajiban), dan kebenaran. Kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara etimologi berarti penguasaan terhadap sesuatu. Al Milk juga berarti sesuatu yang dimilki (harta). Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu, sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut, kecuali
  • 20. adanya kalangan syara’. Kata milik dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab. 17 3.2. Saran Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada Dosen Pengampu Mata Kuliah Ayat dan Hadits Ekonomi, agar dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saran Saudara, penulis mengucapkan terima kasih.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Al-Zuhaily, Wahab. 2005. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Damaskus : Dar Al-Fikr, 18 2005. Haroen, Nasrun. 2007. Fiqh Muammalah. Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007. Hidayat, Mohammad. 2010. The Sharia Economic. Jakarta : Zikrul Hakim, 2010. Mujieb, M. Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1994. Zahrah, Muhammad Abu. 1962. Al-Milkiyah wa Nazhariyah al-'aqad fi 'al-syari'ah al;islamiyah. Mesir : Dar Al Fikral-Arabi, 1962.