Sistem ekonomi Islam didasarkan pada hukum-hukum syariat Islam dengan tujuan mencapai kesejahteraan umat dan keridhaan Allah. Sistem ini membedakan tiga jenis kepemilikan yaitu pribadi, umum, dan negara, serta mengatur pengembangan harta secara halal sesuai syariat.
1. KONSEP EKONOMI DALAM TATANAN
MEMBANGUN KEHIDUPAN UMAT
ISLAM
Kelompok 7
Siti Monica (202131320016)
Nita Permata Sari (202131320003)
Novita Rahmawati (202131330006)
Serly Maulina Syaif (202131610001)
Diandra Parta W.D. (202131610002)
Referensi Utama : -Kitab Nizhamul Iqtishadiy Fil Islam karya Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani
-Pengantar Fiqh Muamalat karya Dr. Yusuf Al-Subaly terjemah Dr. Erwandi Tarmizi
2. Sistem Ekonomi Islam
• Sistem Ekonomi Islam (Ekonomi Syariah) adalah suatu sistem ekonomi
yang menggunakan dan mengelola sumber-sumber daya alam ciptaan Allah
dengan benar dan adil berlandaskan hukum-hukum Syari’at.
• Sehingga sumber rujukan pendalilannya adalah sebagaimana pula sumber
pendalilan dalam ijtihad fiqh Islam meliputi :
• Al-Qur’an, Hadits Nabawi, Atsar Sahabat, Qiyas, Mashalih Mursalah, dll.
1. Sistem Ekonomi Islam
3. Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
Beberapa karakteristik ekonomi Islam antara lain :
1. Sumber daya atau harta dipandang sebagai amanah rezeki dari Allah
2. Kekuatan penggeraknya adalah saling tolong menolong dan kerja sama sesama muslim
3. Menolak akumulasi kekayaan yang dikuasai segelintir orang dengan cara yang zhalim
4. Setiap harta akan dipertanggung jawabkan di sisi Allah di hari kiamat
5. Adanya distribusi kekayaan melalui ketentuan-ketentuan syariat seperti zakat dan lain-lain.
6. Pengharaman riba dalam segala bentuknya.
1. Sistem Ekonomi Islam
4. Tujuan Sistem Ekonomi Islam
1. Penyucian Jiwa melalui harta bagi setiap muslim
2. Tegaknya keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat
3. Menjaga 5 hal yang termasuk dalam Maqashid Syari’ah :
1. Menjaga Agama
2. Menjaga Jiwa
3. Menjaga Akal
4. Menjaga Harta
5. Menjaga Nasab
4. Mencapai keridhaan Allah untuk meraih rahmat Allah masuk ke dalam Surga-Nya
1. Sistem Ekonomi Islam
5. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sosialis-Komunis
1. Sistem Ekonomi Islam
Segi Perbedaan Islam Sosialis-Komunis
Tujuan Negara Rakyat sejahtera diridhoi Allah Rakyat sejahtera tanpa kelas ekonomi
Aset dan Alat Produksi Utama Ada yang dimiliki negara ada yang dimiliki
individu
Milik Negara
Dasar Pemikiran Al-Qur'an dan Sunnah Karl Marx dan F. Engels
Pemahaman Tentang Sumber Daya Sumber daya adalah rezeki dari Allah yang
pengelolaan dan penggunaannya di atur dengan
syariat
Sumber kekayaan didapat dari pemberdayaan
dari tenaga kerja yang dikelola penuh oleh negara
Pandangan Hidup (Worlview)
Berpandangan Islami mencari kebaikan dunia
dan akhirat
Berpandangan dunia sekuler ekstrem dengan
dialektika materialism - atheism
Mekanisme Pasar
Berlaku mekanisme pesar dengan dikawal
syariat Islam dan kemaslahatan
Tidak berlaku mekanisme pasar dan
perekonomian dijalankan lewat perencanaan
yang terpusat
Peran Pemerintah/ Negara
Negara sebagai pengawas, pengontrol, dan
wasit yang adil sesuai aturan syariah Islam
Negara mengambil alih hampir keseluruhan
pengelolaan kegiatan ekonomi
Kepemilikan Individu
Mengakui kepemilikan individu terhadap modal
dan property sesuai aturan syariat Islam
Membatasi bahkan menghapuskan kepemilikan
individu atas modal dan property
6. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Kapitalis (Konvensional)
1. Sistem Ekonomi Islam
Segi Perbedaan Islam Kapitalis-Liberal
Tujuan Negara Bagi Rakyat Rakyat sejahtera diridhoi Allah Rakyat bebas menentukan pilihan sesuai
keinginannya sebebasnya
Aset dan Alat Produksi Utama Ada yang dimiliki negara ada yang dimiliki
individu
Milik Pemilik Modal
Dasar Pemikiran Al-Qur'an dan Sunnah Adam Smith dan Milton Fried
Pemahaman Tentang Sumber Daya Sumber daya adalah rezeki dari Allah yang
pengelolaan dan penggunaannya di atur
dengan syariat
Setiap pribadi dibebaskan untuk memiliki
semua kekayaan yang diperolehnya
Pandangan Hidup (Worlview)
Berpandangan Islami mencari kebaikan dunia
dan akhirat
Berpadangan hidup sekuler
(Tuhan dan agama tidak ikut campur
masalah sosial dan pemerintahan)
Mekanisme Pasar
Berlaku mekanisme pesar dengan dikawal
syariat Islam dan kemaslahatan
Kompetisi pasar bersifat bebas dan
melahirkan monopoli survival of the fittest
(Yang kuat yang bertahan)
Peran Pemerintah/ Negara
Negara sebagai pengawas, pengontrol, dan
wasit yang adil sesuai aturan syariah Islam
Negara sebagai penonton pasif yang netral
Kepemilikan Individu
Mengakui kepemilikan individu terhadap
modal dan property sesuai aturan syariat
Islam
Kepemilikan individu terhadap modal dan
sumber daya adalah bersifat mutlak
7. Konsep Kepemilikan Harta Dalam Islam
• Kepemilikan Harta : Hubungan antara manusia dengan harta yang
ditentukan oleh syariat Islam dalam bentuk perlakuan secara khusus terhadap
harta tersebut yang memungkinkan untuk mempergunakannya secara umum
sampai ada larangan dalam syariat untuk menggunakannya.
Manusia Harta
Dibatasi Syari’at
2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
8. Pembagian Kepemilikan Dalam Islam
• Secara umum sebagian ulama fiqh kontemporer membagi menjadi 3 yaitu :
1. Kepemilikan Pribadi
2. Kepemilikan Umum
3. Kepemilikan Negara
2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
9. 1.Kepemilikan Pribadi
• Merupakan hak pribadi seseorang untuk memanfaatkan kepemilikan dan
kekayaan. Dalam hal ini Islam mengatur tentang barang atau jasa yang
diizinkan untuk dimiliki atau tidak sesuai aturan syariat Islam.
• Contoh : Rumah pribadi, motor dan mobil pribadi, perusahaan, dan harta
lainnya sangat banyak. Secara hukum asal semua hal itu bisa menjadi
kepemilikan pribadi.
2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
10. 2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
Sebab-Sebab Kepemilikan
Pribadi
1. Waris
2. Harta yang diperoleh
tanpa kompensasi
harta/tenaga
3. Bekerja
1. Menghidupkan
tanah yang mati
2. Menggali
kandungan bumi
3. Berburu
4. Makelar
5. Mudharabah
6. Musaqat
7. Ijarah/ Upah
4. Kebutuhan harta
penyambung hidup
5. Pemberian harta
Negara kepada rakyat
11. 2.Kepemilikan Umum
• Kepemilikan ini berkaitan dengan hal-hal yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat serta
menyangkut hajat hidup masyarakat. Hal ini diperuntukkan untuk kemaslahatan umum serta
dimiliki secara bersama-sama oleh masyarakat.
-Hak milik umum tidak dapat dialihkan menjadi hak milik individu.
-Hak milik umum tidak boleh dikuasai negara.
-Namun pengelolaan dilaksanakan oleh negara sebagai perwakilan masyarakat dengan
digunakan untuk masyarakat umum.
Secara Umum ada 3 Hal yaitu :
2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
1. Fasilitas Umum 2. Sumber Kebutuhan Umum 3. Barang Tambang Yang
Sangat Melimpah
12. 3.Kepemilikan Negara
• Kepemilikan ini merupakan harta atau asset milik negara yang pengelolaannya diserahkan
kepada penguasa muslim. Kepemilikan ini meliputi semua jenis harta benda yang tidak dapat
digolongkan dalam jenis harta kepemilikan umum. Selain untuk membiayai dan memfasilitasi aparatur
negara harta ini juga digunakan untuk kaum muslimin sesuai hak pembagian di dalam syariat.
• Secara umum meliputi :
2. Konsep Kepemilikan
Harta Dalam Islam
1. Fasilitas Milik Negara
-Tanah
-Bangunan
-Kantor
-Sekolah
-Rumah Sakit
-dll
2. Sumber Harta Baitul Mal
-Jizyah
-Kharaj
-Ghanimah
-Fa’i
-Zakat
-Harta orang meninggal tanpa Ahli Waris dll
-Harta orang murtad dll
13. Pengembangan Harta Haram Dalam Islam
1. Perjudian
2. Pengambilan harta milik orang lain tanpa hak
3. Penipuan (Ghisy dan Najsy)
4. Penimbunan
5. Untuk kemaksiyatan /haram beserta wasilahnya
6. Riba
7. dll
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
14. Perjudian
1.Perjudian (Gharar, Qimar, & Maisir)
Qimar/ Maisir sama dengan gharar, karena asasnya adalah ketidakjelasan yang berkemungkinan
mendatangkan kerugian atau keuntungan. Hanya saja perbedaan antara keduanya bahwa Qimar/ Maisir
biasa terjadi pada permainan atau perlombaan sedangkan gharar terjadi pada akad jual-beli.
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer, perjudian, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapatkan keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamer dan berjudi itu, dan menghalang-halangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu)." (Q.S. Al Maidah:
90-91)
Allah SWT telah mengharamkan khamer dan perjudian. Allah juga telah menjadikan kedua hal tersebut sebagai
perbuatan syaithan. Allah juga telah memerintahkan kita agar menjauhinya, bahkan menjauhinya merupakan suatu
keberuntungan.
Contoh dari perjudian adalah :
-Judi togel
-Pertaruhan judi bola atau tinju
-Main Forex atau Binomo Trading
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
15. Perjudian
2.Pengambilan Harta Milik Orang Lain Tanpa Hak
Surat An-Nisa’ 29 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Contohnya bermacam-macam diantaranya :
1. Merampok
2. Mencuri
3. Korupsi
4. Makan harta anak yatim dengan zhalim
5. Ghasab dll
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
16. Perjudian
3.Penipuan dalam jual beli (Ghisy dan Najsy)
1. Ghisysy, yaitu dengan cara menyembunyikan cacat barang atau dengan cara menampilkan barang yang bagus dan
menyelipkan diselanya barang yang jelek.
Jual beli ini diharamkan berdasarkan sabda Nabi :
“Sesungguhnya orang yang menipu tidak termasuk golonganku.”
2. Najsy
Penipuan bertujuan menaikkan harga barang dengan beberapa bentuk :
- Mengajukan naiknya harga barang saat lelang padahal dia tidak ada niat untuk membeli saat jual beli sistem lelang.
- Penjual tidak menjelaskan kriteria barang dengan sesungguhnya.
- Penjual berkata harga pokok/ kulak barang ini sekian padahal dia berdusta.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “ Rasulullah melarang najsy”. (HR. Bukhari-Muslim)
Hukumnya disepakati atas haramnya dan pelaku berdosa akan tetapi akad jual beli sah. Pembeli memiliki hak khiyar/
pilihan untuk menerima atau mengembalikan barang.
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
17. Perjudian
4.Penimbunan (Ihtikar)
Yaitu menahan barang yang merupakan hajat orang banyak dengan tidak menjualnya agar permintaan bertambah dan
harga menjadi naik, saat itulah kemudian ia menjualnya.
Penimbunan diharamkan pada terdapat padanya 2 kondisi, yaitu :
1. Melakukannya saat harga melambung
2. Barang ditimbun adalah hajat hidup orang banyak dan mereka terimbas dengan tindakan tersebut.
Diriwayatkan dari Mu’ammar bin Abdullah bahwa Nabi bersabda, “Orang yang melakukan ihtikar berdosa”. (HR.
Muslim)
Contoh :
-George menimbun gula di gudang sebanyak 10.000 ton sebulan sebelum puasa hingga komoditas gula
langka di pasaran wilayahnya. Dia baru menjual gula tersebut saat bulan puasa dengan harga sangat tinggi.
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
Penimbunan minyak
Penimbunan sembako
18. Perjudian
5.Untuk kemaksiyatan/haram beserta wasilahnya
1. Yaitu menjual barang yang jelas haram secara dzatnya untuk maksiyat seperti menjual babi, minuman keras,
narkoba.
2. Atau menjual/ menyewakan barang halal yang kepada pembeli/ pelanggan yang jelas secara nyata diketahui akan
menggunakannya untuk berbuat maksiyat.
Contoh :
- Menjual anggur kepada pabrik minuman keras
- Menjual senjata/parang kepada seorang perampok.
Dalil pengharamannya adalah Allah Ta’ala berfirman :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong-menolong dalam perbuatan dosa
dan pelanggaran. (Al- Maidah : 2)
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
19. Perjudian
6.Riba
Riba ada 2 jenis :
1. Riba Dayn : riba yang terdapat dalam akad hutang seperti pinjam meminjam uang dan jual beli kredit/ tidak tunai.
a. Penambahan jumlah utang saat jatuh tempo
b. Riba yang disyaratkan pada akan pinjam meminjam
2. Riba Bai’ : riba yang objeknya adalah akad jual beli/ barter pada barang-barang ribawi atau harta riba.
a. Riba Fadhl : yaitu menukar salah satu harta riba yang sejenis dengan ukuran atau jumlah yang berbeda.
Contoh :
-Menukar 1 kilogram beras Pinpin Enak dengan 2 kilogram beras bulog kurang enak
-Menukar uang 100 ribu Rupiah utuh dengan 95.000 rupiah pecahan 5.000
a. Riba Nasi’ah : menukar harta riba dengan harta riba lain yang ‘illatnya sama dengan cara yang tidak tunai.
Contoh :
-Menukar 1 dollar dengan 15.000 rupiah dengan cara tidak tunai (dibayar seminggu kemudian).
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
20. Perjudian
Dalil Haramnya Riba
1. Riba Dayn (Berlaku pada semua hutang piutang apapun bentuknya)
Surat Ali Imran : 130
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda.”
Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata, “Rasulullah melaknat orang yang memakan harta riba, pemberi harta
riba, penulis akad riba, dan saksi transaksi riba. Mereka semua sama”. HR. Muslim
2. Riba Fadhl dan Riba Nasi’ah (Berlaku pada 6 harta riba beserta qiyasnya)
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit bahwasanya Rasulullah Saw bersabda,”Emas ditukar dengan emas,
perak dengan perak, kurma dengan kurma, gandum dengan gandum, garam dengan garam, jelai dengan
jelai (barley), haruslah semisal dan sama ukurannya serta tunai. Apabila jenisnya berbeda, ukuran jumlah
boleh berbeda dengan syarat tunai. HR. Muslim
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
21. Perjudian
Dampak Riba Bagi Masyarakat
1. Menimbulkan permusuhan dan kebencian antar individu
masyarakat.
2. Menimbulkan sikap individu yang jauh dari sikap tolong menolong
3. Mengarah pada berbagai bentuk pemborosan dan gaya hidup
konsumtif
4. Penjajahan ekonomi oleh segelintir orang-orang kaya kepada orang-
orang miskin atau negara-negara kaya atas negara-negara miskin.
5. Menghilangkan keberkahan harta di dalam Islam
3. Pengembangan Harta
Haram dalam Islam
22. Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi
Islam
Definisi Uang : secara etimologi/asal bahasa arab uang berasal dari kata An-Naqdu-Nuqud (jama’). Artinya
adalah :
a. An-Naqdu : yang baik dari dirham. Dirhamun Naqdun = Dirham yang baik. Dalam hal ini adalah kata shifat.
b. An-Naqdu : Tunai, lawan dari tunda/ kredit. Naqadani Ats-Tsaman = membayarku secara tunai. Dalam hal ini
sebagai isim mashdar.
Kadang pula menggunakan istilah Fulus = yang secara asal adalah uang tembaga yang saat dulu digunakan untuk
pembelian barang-barang murah.
Adapun Dinar itu dari bahasa Rumawi : Denarius yaitu nama untuk uang emas cetakan.
Adapun Dirham itu dari bahasa Yunani : Drachma yaitu nama untuk uang perak cetakan. Banyak digunakan oleh
kerjaan Persia.
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
Dirham Yazdgard Persia Zaman Nabi Dinar Heraclius Romawi Zaman Nabi
23. Penjelasan Tentang Hakikat Uang
• Secara Istilah Uang didefinisikan oleh Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun sebagai
apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi
pertukaran, dan media penyimpanan nilai.
• Fungsi peran utama uang berdasar definisi tersebut adalah sebagai :
1. Standar Ukuran Nilai Harga
2. Media Transaksi Pertukaran
3. Media Penyimpanan Nilai
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
24. Pembagian Uang Secara Umum
Uang terbagi menjadi 3 jenis :
1. Uang Komoditas : uang yang berasal dari suatu benda yang memiliki nilai dari dalam
dirinya sendiri (Nilai intrinsik) serta nilainya dalam membeli barang. Uang komoditas yang
diakui secara global adalah emas dan perak.
2. Uang Representative : yaitu uang yang tidak memiliki nilai intrinsik tetapi mewakili
sesuatu yang bernilai seperti emas dan perak, yang dapat ditukar. Contoh : Claim check
3. Uang Fiat : yaitu uang yang nilainya diperoleh karena ditetapkan oleh pemerintah sebagai
uang serta memperoleh nilainya semata-mata dari kepercayaan yang diberikan masyarakat
kepada uang tersebut. Contohnya : uang kertas saat ini Dollar, Rupiah, Riyal, Yen dll.
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
25. Uang Harus Berbasis Atas Emas dan Perak ?
(Pendapat Al-Ghazali, Al-Maqrizi, Ibnu Qudamah, dan Taqiyuddin An-Nabhani)
• Mereka yang berpendapat demikian membangun argumentasi antara lain :
1. Adanya larangan Al-Qur’an menimbun harta tanpa dizakati dalam bentuk emas dan perak ini menunjukkan
bahwa memang keduanya memiliki nilai simpan sesuatu yang berharga. (At-Taubah :34-35)
2. Dalam syari’at Islam ada beberapa hukum-hukum pidana dengan acuan 2 hal tersebut. Contoh : Hukum
diyat pembunuhan 1000 dinar dan batas nishab potong tangan pada pencurian seperempat dinar.
3. Di zaman Rasulullah dan khulafaurrasyidin dilakukan transaksi dengan dua hal tersebut.
4. Wajibnya zakat uang pada emas dan perak dengan nishab emas 20 dinar = 85 gram emas.
5. Emas sebagai termasuk 6 harta ribawi yang disepakati termasuk berkaitan dengan hukum-hukum
pertukaran sebagaimana hadits terkait riba fadl dan nasi’ah.
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
26. Sejarah Uang Kertas Zaman Ini (Uang Fiat)
Video Hipotesa 1 & 2
• Sampai pada tahun 1971, pencetakan mata uang kertas, masih di back up oleh emas
sesuai dengan perjanjian Bretton Wood yang disepakti tahun 1944. Tetapi pada tahun
1971 Presiden Amerika Serikat, Nixon, membatalkan perjanjian tersebut. Sehingga
mata uang kertas dicetak tanpa back up emas.
• Terjadinya krisis di Amerika dan dibatalkannya perjanjian Bretton Wood oleh
Presiden Nixon tersebut, merupakan awal tidak di-back up-nya dollar dengan
emas. Sejak saat itu pula, tidak satu pun negara di dunia memback up mata uangnya
dengan emas. Sehingga mata uang yang berlaku bersifat fiat atau dekrit dan ini
disebut dengan istilah managed money standard.
• Perjanjian Petrodollar 1973 antara Amerika Serikat dengan pemerintah Arab Saudi
untuk menjual minyak bumi hanya dengan dollar termasuk pula bagi negara-negara
OPEC menjadikan dollar semakin berkuasa.
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
27. Hukum Uang Kertas
Boleh Menurut Mayoritas Ulama’
• Ulama kontemporer mayoritasnya banyak yang membolehkan hukum uang kertas (uang fiat) sebagai
alat tukar yang sah lihat fatwa dari Majlis Al-Majma’ Al-Fiqhi Al-Islami. Dan dimasukkan sebagai mata
uang tersendiri sebagaimana satuan emas dan perak pada setiap mata uangnya seperti Rupiah, Dollar,
dan lainnya. (Putusan ke-6 di Mekkah 1402)
• Diantara dalil yang kuat dalam hal ini adalah bahwasanya Sahabat ‘Umar pernah ingin membuat mata
uang dari kulit unta meskipun diurungkan (tidak jadi)
• Beberapa ulama kontemporer Syaikh Ahmad Husaini, Salim bin Abdullah Samir dll berpendapat
hanya membolehkan pencetakan uang kertas dengan adanya backup metallic dalam bentuk
emas sebagai dokumen hutang.
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
28. Kelebihan Dinar dan Dirham
Sebagai Alat Tukar
1. Penerapan dinar secara luas akan ikut mengurangi inflasi yang selama ini terus membayangi ekonomi berbagai negara.
2. Penerapan dinar juga akan mewujudkan stabilitas ekonomi makro-mikro, sehingga ekonomi negara tidak terombang-ambing
dan tidak mengalami volatilitas.
3. Maslahat penerapan dinar dan dirham juga akan mengurangi secara signifikan tindakan spekulatif.
4. Penerapan dinar menjadi kontribusi nyata sistem moneter syariah yang ikut memperkuat sistem perekonomian nasional,
sekaligus memperingan beban ekonomi masyarakat.
5. Penerapan dinar secara fantastik praktis akan mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS.
6. Penerapan dinar dan dirham sebagai mata uang akan menyulitkan masyarakat untuk melakukan tindakan pemalsuan uang
7. Dalam konteks keindonesiaan, penerapan dinar di Indonesia, menyelamatkan destruksi rupiah yang senantiasa terjadi
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
29. Dinar dan Dirham Bani Umayyah
4. Konsep Uang Dalam
Perspektif Ekonomi Islam
30. Pengelolaan Sumber Ekonomi di Dalam Negara Islam
Serta Kebangkitan Ekonomi Umat Dengan Wakaf
Menjalankan Kepemilikan Negara
Fungsi Kepemilikan Negara
Kekayaan negara secara aktual merupakan kekayaan umah. Kepala negara hanya bertindak
sebagai pemegang amanah. Dan merupakan kewajiban negara untuk mengeluarkan nya guna
kepentingan umum. Beberapa kewajiban negara dalam pengelolaan kehidupan masyarakat:
• Melindungi hak fakir miskin,
• Bekerja keras bagi kemajuan ekonomi masyarakat,
• Mengembangkan sistem keamanan sosial,
• Mengurangi jurang pemisah dalam hal distribusi pendapatan.
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
31. Sumber Baitul Mal
Sejarah zaman Nabi dan Khulafaur Rasyidin
1. Jizyah : upeti bentuk ketundukan kafir dzimmi kepada Negara Islam dengan akad dzimmah dengan
jaminan keamanan mereka untuk tinggal.
2. Kharaj : adalah hak yang dikenakan atas lahan tanah yang telah diambil alih dari orang-orang Kafir harbi
baik dengan cara perang atau damai.
3. Ghanimah : harta rampasan dari orang-orang kafir harbi melalui peperangan
4. Fa’i : harta rampasan dari orang-orang kafir harbi tanpa peperangan (ditinggal)
5. Zakat : Shadaqah wajib
6. Harta dari orang meninggal tanpa ahli waris
7. Harta dari orang murtad
8. dll
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
32. Pengelolaan Sumber Daya Oleh Negara
(padang rumput lapang, sumber air, sumber api/ energi menjadi kepemilikan umum)
• Sisi pendalilan penting :
1. Hadits
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Yazid berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga hal yang tidak boleh untuk
dimonopoli; air, rumput dan api.“ (HR. Ibnu Majah)
Dari seorang Sahabat, ia berkata: Aku telah berperang bersama Nabi saw. Aku mendengar beliau bersabda, “Manusia berserikat
(sama-sama membutuhkan) dalam tiga hal: air, padang dan api.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Hadis ini merupakan dalil tentang larangan monopoli individu terhadap salah satu dari tiga hal di atas. Ini merupakan ijmak untuk rerumputan di tanah yang
mubah dan pegunungan yang tidak dikapling oleh siapapun. Karena itu tidak boleh ada seorang pun yang dilarang mengambil rerumputan, kecuali apa yang
diproteksi oleh Imam (Negara), sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Subulussalam Imam Ash-Shan’ani
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
33. Pengelolaan Sumber Daya Oleh Negara
(Tambang yang berjumlah Sangat Besar harus dikelola oleh Negara)
• Sisi pendalilan penting :
Hadits 2
Ibnu al-Mutawakkil bin Abdi al-Madan berkata, dari Abyadh bin Hamal, bahwa dia pernah datang menemui Rasulullah saw. dan meminta diberi
tambang garam—Ibnu al-Mutawakkil berkata—yang ada di Ma’rib. Lalu Rasul saw. memberikan tambang itu kepada Abyadh. Ketika Abyadh
pergi, salah seorang laki-laki dari majelis berkata, “Apakah Anda tahu apa yang Anda berikan kepada dia? Tidak lain Anda memberi dia (sesuatu
seperti) air yang terus mengalir.” Dia (Ibnu al-Mutawakkil) berkata: Lalu beliau menarik kembali tambang itu dari dia (Abyadh bin Hamal) (HR
Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Hibban, al-Baihaqi dan ath-Thabarani. Redaksi menurut Abu Dawud).
Ibnu Zanjawaih, di dalam kitabnya, Al-Amwal mengatakan, “Pemberian beliau (Rasul saw.) kepada Abyadh bin Hamal, garam di Ma’rib, kemudian beliau tarik kembali dari dia, tidak lain beliau berikan kepada dia,
dan itu dalam pandangan beliau adalah tanah mati yang dihidupkan dan dimakmurkan oleh Abyadh. Lalu ketika menjadi jelas bagi Nabi saw. bahwa itu al-‘iddu, yaitu yang zatnya tidak terputus, semisal mata air dan
sumur, maka beliau menarik kembali tambang tersebut. Sebab Sunnah Nabi saw. dalam padang, api dan air, bahwa manusia semuanya berserikat padanya. Karena itu beliau tidak suka menjadikan barang-barang itu
untuk dikuasai seseorang dengan menghalangi orang lain.”
Jadi yang menjadi penentu adalah jumlah deposit bahan tambang itu, tanpa membedakan jenisnya, apakah bahan tambang permukaan yang untuk mengambilnya tidak memerlukan alat dan biaya; ataukah bahan
tambang di dalam tanah yang untuk mengambilnya perlu alat, biaya dan keahlian. Selanjutnya, negaralah (imam atau khalifah) yang menentukan batasan jumlah deposit suatu bahan tambang yang sudah dinilai
memenuhi sifat al-mâ‘u al-‘iddu, yang karenanya tidak boleh dimiliki oleh inidvidu atau swasta; melainkan statusnya adalah milik umum seluruh rakyat.
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
34. Isi Pasal 33 UUD 1945
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
35. Wakaf Produktif
• Wakaf artinya : Menahan harta yang memungkinkan untuk diambil manfaatnya
dengan tetap menjaga keutuhan substansi benda tersebut, dengan memutus
pemanfaatan kepemilikan benda tersebut, guna diinfakkan untuk hal-hal yang
bermanfa’at atas dasar syariat Islam.
• Status Harta Wakaf adalah menjadi milik Allah dengan manfaat berlaku umum
untuk kaum muslimin yang termasuk dalam mauquf ‘alaihi.
• Dalam Wakaf Produktif hasil manfa’at wakaf juga dikelola dan dikembangkan
hingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar serta dapat menjadi inkubator
kebangkitan ekonomi umat Islam secara pesat di sisi lain Wakif akan mendapat
pahala yang terus-menerus selama wakaf tersebut terus berjalan.
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
36. Dalil Wakaf
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Umar pernah mendapatkan sebidang tanah di
Khaibar, lalu ia menghadap Nabi mohon petunjuk beliau tentang pengelolaannya seraya berkata,
“Wahai Rasulullah, saya mendapatkan tanah di Khaibar. Yang menurut saya, saya belum pernah
memiliki tanah yang lebih baik daripada tanah tersebut. Beliau bersabda,
“Kalau engkau mau, kau tahan pohonnya dan sedekahkan buah (hasilnya).”
Lalu Umar mewakafkan tanahnya dengan syarat pohonnya tidak boleh dijual, tidak boleh
dihadiahkan, dan tidak boleh diwarisi. Hasil dari pohon tersebut disedekahkan kepada kaum fakir,
kerabat-kerabat, budak-budak, orang-orang yang membela agama Allah, tamu, dan musafir yang
kehabisan bekal. Namun tidak masalah bagi pengurus wakaf untuk memakan hasilnya dengan baik
dan memberi makan teman-temannya yang tidak memiliki harta. (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari, no.
2772; Muslim, no. 1632).
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
37. Wakaf Produktif
• Bentuk-bentuk Wakaf Produktif
1. Wakaf Pangan (Cth : Wakaf lahan pertanian, wakaf sarana air, wakaf hewan ternak)
2. Wakaf Ekonomi (Cth : Wakaf saham, wakaf retail)
3. Wakaf Pendidikan (Cth : Wakaf sekolah, wakaf universitas, wakaf pondok pesantren)
4. Wakaf Kesehatan (Cth : Wakaf rumah sakit)
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
38. Diantara contoh wakaf produktif yang
berhasil dalam dunia Islam adalah :
• Pengelolaan Sumur, Kebun Kurma, hingga Hotel dari wakaf Sahabat Utsman bin
Affan
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
39. Pengelolaan Wakaf Universitas Al-Azhar
5. Pengelolaan Sumber
Ekonomi di Dalam
Negara Islam
Dibangun pada tahun 970 M silam, Universitas Al Azhar awalnya hanyalah sebuah masjid yang
dimanfaatkan sebagai tempat dakwah dan majelis ilmu.
Namun, seiring dengan tingginya semangat para pencari ilmu kala, masjid itu pun kemudian
bertransformasi sebagai fasilitas pendidikan dari tingkat dasar sampai universitas.
Menariknya, universitas berusia 1000 tahun ini bukanlah milik negara Mesir, melainkan milik lembaga
swasta yang hidupnya dari harta wakaf. Umatlah yang menyumbangkan dananya melalui wakaf. Baik
wakaf uang, harta benda, tanah, hingga gedung.
Seperti yang dilansir dari republika.co.id, pada 1986 misalnya, tercatat dana tunai sebesar 147,32 juta
pound Mesir (setara Rp 110,6 miliar kini) diperuntukkan bagi pembiayaan 55 fakultas, termasuk 6.154
orang staf akademiknya.
Tak hanya itu saja yang menjadikan perguruan tinggi bersejarah ini semakin luar biasa, tapi juga
tradisinya dalam menggratiskan biaya pendidikan seluruh mahasiswa yang datang dari berbagai
negara untuk menimba ilmu di sana.