SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Mata Kuliah : Ekonomi Islam
1
Pengertian harta
1. Memiliki unsur ekonomis
2. Memiliki unsur manfaat atau jasa
yang diperoleh dari suatu barang
Macam-macam dan fungsi harta:
1. Harta sebagai alat barter dan
sebagai nilai tukar
2. Harta diam dan bergerak
2
 Kepemilikan Harta
1. Harta milik Allah
2. Harta Individu (pribadi)
3. Harta milik Bersama
 Keuntungan dari Harta
a) Batas maksimal keuntungan
b) Ketetapan Majelis Ulama Fiqh mengenai
Standarisasi harga
 Pandangan Ekonomi Islam tentang Harta
 Prinsip-prinsip memperoleh dan membelanjakan
harta
3
Pengertian Harta
 Harta menurut para ahli fiqh terdiri atas :
 Pertama, memiliki unsur nilai ekonomis.
 Kedua, unsur manfaat atau jasa yang diperoleh dari suatu barang.
 Nilai ekonomis dan manfaat yang menjadi kriteria harta ditentukan
berdasarkan urf (kebiasaan/ adat) yang berlaku di tengah masyarakat. As-
Suyuti berpendapat bahwa istilah Maal hanya untuk barang yang memiliki
nilai ekonomis, dapat diperjualbelikan, dan dikenakan ganti rugi bagi yang
merusak atau melenyapkannya.
 Dengan demikian tempat bergantungnya status al-maal terletak pada nilai
ekonomis (al-qimah) suatu barang berdasarkan urf. Besar kecilnya al-qimah
dalam harta tergantung pada besar kecilnya manfaat suatu barang. Faktor
manfaat menjadi patokan dalam menetapkan nilai ekonomis suatu barang.
Maka manfaat suatu barang menjadi tujuan dari semua jenis harta.
 Harta tidak akan bernilai kecuali bila diperbolehkan menggunakannya secara
syariat.
 Perbedaan antara materi dengan nilai: Materi bisa berwujud hanya ketika
seluruh manusia atau sebagian diantara mereka menggunakannya sebagai
materi sedangkan Nilai berlaku bila dibolehkan oleh ajaran syariat. (minuman
keras, babi, bangkai, bunga semuanya termasuk harta dan materi, tetapi tidak
bisa dikatakan sebagai barang bernilai)
4
Macam-macam Harta Harta diam/tetap adalah harta yang tidak mungkin dapat
dipindahkan (tanah, bangunan permanen)
 Harta bergerak adalah yang dapat dengan cepat dipindahkan dan
dialihkan
 Fungsi Harta
Harta sebagai alat barter dan sebagai nilai tukar
 Alat barter memiliki kesamaan yang tersebar di pasar tanpa ada
perbedaan yang berarti dalam penggunaannya (berbentuk barang
takaran, barang timbangan, barang bilangan, yang masing-masing
tidak memiliki perbedaan nilai).
 Sementara nilai tukar tidak ada yang sejenisnya di pasaran, kalaupun
ada, nilainya jelas berbeda (seperti hewan, batu mulia dan
sejenisnya).
 Konsekuensi dari perbedaan antara alat barter dan nilai tukar adalah
jika nilai barter (nilai riil) itu harus diganti dengan yang sama
dengannya jika terjadi kecurangan, sedangkan nilai tukar (nilai
nominal) hanya cukup ditukar dengan yang senilai dengannya saja.
5
Keuntungan dari Harta
 Keuntungan adalah selisih harta antara harga pokok dan biaya yang dikeluarkan
dengan penjualan.
 Perdagangan adalah jual beli dengan tujuan mencari keuntungan. Asal mencari
keuntungan adalah disyariatkan dalam Islam, kecuali jika diambil dengan cara
haram/riba.
 Batas maksimal keuntungan: tidak ada dalil dalam syariat sehubungan dengan
jumlah tertentu dari keuntungan sehingga jika melebihi jumlah tersebut dianggap
haram asalkan keuntungan tersebut tidak mengandung unsur penipuan,
manipulasi, monopoli, memanfaatkan keluguan pembeli atau ketidaktahuannya,
kondisi yang terpepet atau sedang membutuhkan.
 Ketetapan Majelis Ulama Fiqh mengenai Standarisasi harga: (muktamar
Islam V di Kuwait pada tanggal 10-15 Desember 1988 tentang pembatasan
keuntungan para pedagang). Diantaranya berisi tentang:
 Hukum asal yang diakui oleh nash dan kaidah-kaidah syariah adalah membiarkan
umat bebas dalam jual beli dalam mengoperasikan harta benda mereka dalam
bingkai syariah Islam
 Tidak ada standarisasi keuntungan tertentu yang mengikat para pedagang dalam
melakukan berbagai transaksi jual beli mereka.
 Tidak diperbolehkannya adanya unsur manipulasi, monopoli, memanfaatkan
kelengahan pembeli dan lain-lain
 Pemerintah tidak diperbolehkan menentukan standarisasi harga kecuali kalau
melihat adanya ketidakberesan di pasar dan ketidakberesan harga karena berbagai
faktor
6
Kepemilikan harta
1. Harta milik Allah
 Pada dasarnya semua harta pemilik mutlaknya adalah Allah swt, sedangkan
manusia diberikan kesempatan memilikinya hanya bersifat sementara.
2. Harta Individu (pribadi)
 Dalam ekonomi Islam mengakui kepemilikan individu, dengan satu konsep
khusus, yakni konsep khilafah. Bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi
yang diberi kekuasaan dalam mengelola dan memanfaatkan segala isi bumi
dengan syarat sesuai dengan segala aturan dari Pencipta harta itu sendiri.
 Harta dinyatakan sebagai milik manusia, sebagai hasil usahanya. Al-Qur’an
menggunakan istilah al-milku dan al-kasbu (QS 111:2) untuk menunjukkan
kepemilikan individu ini. Dengan pengakuan hak milik perseorangan ini, Islam
juga menjamin keselamatan harta dan perlindungan harta secara hukum.
3. Harta milik Bersama
 Islam juga mengakui kepemilikan bersama (syirkah) dan kepemilikan negara.
Kepemilikan bersama diakui pada bentuk-bentuk kerjasama antar manusia yang
bermanfaat bagi kedua belah pihak dan atas kerelaan bersama. Kepemilikan
Negara diakui pada asset-asset penting (terutama Sumber Daya Alam) yang
pengelolaannya atau pemanfaatannya dapat mempengaruhi kehidupan bangsa
secara keseluruhan.
7
Pandangan Ekonomi Islam tentang Harta
 Pertama, Pemiliki Mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka
bumi ini adalah ALLAH SWT. Kepemilikan oleh manusia bersifat
relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan
memanfaatkan sesuai dengan ketentuanNya (QS al_Hadiid: 7).
 Kedua, status harta yang dimiliki manusia adalah sebagai berikut :
1. harta sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT. Manusia hanyalah
pemegang amanah karena memang tidak mampu mengadakan benda
dari tiada.
2. Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan manusia bisa
menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan ( Ali Imran:
14). Sebagai perhiasan hidup harta sering menyebabkan keangkuhan,
kesombongan serta kebanggaan diri.(Al-Alaq: 6-7).
3. Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini menyangkut soal cara
mendapatkan dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan ajaran
Islam atau tidak (al-Anfal: 28)
4. Harta sebagai bekal ibadah, yakni untuk melaksankan
perintahNyadan melaksanakan muamalah si antara sesama manusia,
melalui zakat, infak, dan sedekah.(at-Taubah :41,60; Ali Imran:133-
134). 8
 Ketiga, Pemilikan harta dapat dilakukan
melalui usaha (‘amal) atau mata pencaharian
(Ma’isyah) yang halal dan sesuai dengan
aturanNya. (al-Baqarah:267)
 Keempat, dilarang mencari harta , berusaha
atau bekerja yang melupakan mati (at-
Takatsur:1-2), melupakan
Zikrullah/mengingat ALLAH (al-
Munafiqun:9), melupakan sholat dan zakat
(an-Nuur: 37), dan memusatkan kekayaan
hanya pada sekelompok orang kaya saja (al-
Hasyr: 7)
9
 Kelima: dilarang menempuh usaha yang
haram, seperti melalui kegiatan riba (al-
Baqarah: 273-281), perjudian, jual beli
barang yang haram (al-maidah :90-91),
mencuri merampok (al-Maidah :38),
curang dalam takaran dan timbangan (al-
Muthaffifin: 1-6), melalui cara-cara yang
batil dan merugikan (al-Baqarah:188),
dan melalui suap menyuap (HR Imam
Ahmad).
10
Prinsip Memperoleh dan Membelanjakan Harta
1. Prinsip Sirkulasi dan perputaran. Artinya harta memiliki
fungsi ekonomis yang harus senantiasa diberdayakan agar
aktifitas ekonomi berjalan sehat. Maka harta harus
berputar dan bergerak di kalangan masyarakat baik dalam
bentuk konsumsi atau investasi.sarana yang diterapkan oleh
syari’at untuk merealisasikan prinsip ini adalah dengan
larangan menumpuk harta, monopoli terutama pada
kebutuhan pokok, larangan riba, berjudi, menipu.
2. Prinsip jauhi konflik. Artinya harta jangan sampai menjadi
konflik antar sesama manusia. Untuk itu diperintahkan
aturan dokumentasi, pencatatan/akuntansi, al-isyhad/saksi,
jaminan (rahn/gadai).
3. Prinsip Keadilan. Prinsip keadilan dimaksudkan untuk
meminimalisasi kesenjangan sosial yang ada akibat
perbedaan kepemilikan harta secara individu. Terdapat dua
metode untuk merealisasikan keadilan dalam harta yaitu
perintah untuk zakat infak shadaqah, dan larangan terhadap
penghamburan (Israf/mubazir).
11

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlik
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
Wadi’ah
Wadi’ahWadi’ah
Wadi’ah
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Qardh dan Ariyah
Qardh dan AriyahQardh dan Ariyah
Qardh dan Ariyah
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
 
wakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalahwakalah kafalah hawalah
wakalah kafalah hawalah
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
makalah Ji'alah
makalah Ji'alahmakalah Ji'alah
makalah Ji'alah
 
riba gharar and maysir
riba gharar and maysirriba gharar and maysir
riba gharar and maysir
 
Mekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islamMekanisme pasar dalam islam
Mekanisme pasar dalam islam
 
Pasar dalam islam
Pasar dalam islamPasar dalam islam
Pasar dalam islam
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
penawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islampenawaran dalam ekonomi islam
penawaran dalam ekonomi islam
 
akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
Makalah Mudhabarah
Makalah MudhabarahMakalah Mudhabarah
Makalah Mudhabarah
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalm
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Konsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam IslamKonsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam Islam
 
Harta dalam islam
Harta dalam islamHarta dalam islam
Harta dalam islam
 
Buku fiqh muamalah mps12 b
Buku fiqh muamalah mps12 bBuku fiqh muamalah mps12 b
Buku fiqh muamalah mps12 b
 
Kitab ht-sistem-pergaulan-dalam-islam cet-7-novran-sulisno
Kitab ht-sistem-pergaulan-dalam-islam cet-7-novran-sulisnoKitab ht-sistem-pergaulan-dalam-islam cet-7-novran-sulisno
Kitab ht-sistem-pergaulan-dalam-islam cet-7-novran-sulisno
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
 
Peta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikahPeta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikah
 
Alur Kitab Mafahim HT
Alur Kitab Mafahim HTAlur Kitab Mafahim HT
Alur Kitab Mafahim HT
 
Batas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamBatas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islam
 
Alur takatul hizb
Alur takatul hizbAlur takatul hizb
Alur takatul hizb
 
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAM
 
Konsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamKonsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam Islam
 
Sistem pergaulan dalam islam
Sistem pergaulan dalam islamSistem pergaulan dalam islam
Sistem pergaulan dalam islam
 

Similar to Konsep harta dalam ekonomi islam

Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxDiandraPartaWisnuDew
 
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp021sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02Hamzah Robbani
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamHarta R
 
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxMATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxNgajimiskandar
 
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .pptAl-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .pptSafwanMulyani1
 
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islamMytha Arena
 
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxNurKhusenPambudi
 
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayani
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayaniBab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayani
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayaniSitiNurhayani10
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamAbdul Ghani
 

Similar to Konsep harta dalam ekonomi islam (20)

Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptxPresentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
Presentasi Sistem Ekonomi Islam PAI Kelompok 7.pptx
 
Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2
 
Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2Fiqmul sessi 2
Fiqmul sessi 2
 
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp021sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptxMATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
MATERI SANLAT (PENGANTAR EKONOMI SYARIAH).pptx
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .pptAl-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
 
Konsep kepemilikan
Konsep kepemilikanKonsep kepemilikan
Konsep kepemilikan
 
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
 
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
 
Makalah f.m
Makalah f.mMakalah f.m
Makalah f.m
 
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayani
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayaniBab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayani
Bab_V_Islam_dan_Ekonomi. sit8i nurhayani
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
 
Ekonomi syari’ah
Ekonomi syari’ahEkonomi syari’ah
Ekonomi syari’ah
 
Harta dan Kepemilikan
Harta dan Kepemilikan Harta dan Kepemilikan
Harta dan Kepemilikan
 
Agama dan Ekonomi.pptx
Agama dan Ekonomi.pptxAgama dan Ekonomi.pptx
Agama dan Ekonomi.pptx
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Konsep harta dalam ekonomi islam

  • 1. Mata Kuliah : Ekonomi Islam 1
  • 2. Pengertian harta 1. Memiliki unsur ekonomis 2. Memiliki unsur manfaat atau jasa yang diperoleh dari suatu barang Macam-macam dan fungsi harta: 1. Harta sebagai alat barter dan sebagai nilai tukar 2. Harta diam dan bergerak 2
  • 3.  Kepemilikan Harta 1. Harta milik Allah 2. Harta Individu (pribadi) 3. Harta milik Bersama  Keuntungan dari Harta a) Batas maksimal keuntungan b) Ketetapan Majelis Ulama Fiqh mengenai Standarisasi harga  Pandangan Ekonomi Islam tentang Harta  Prinsip-prinsip memperoleh dan membelanjakan harta 3
  • 4. Pengertian Harta  Harta menurut para ahli fiqh terdiri atas :  Pertama, memiliki unsur nilai ekonomis.  Kedua, unsur manfaat atau jasa yang diperoleh dari suatu barang.  Nilai ekonomis dan manfaat yang menjadi kriteria harta ditentukan berdasarkan urf (kebiasaan/ adat) yang berlaku di tengah masyarakat. As- Suyuti berpendapat bahwa istilah Maal hanya untuk barang yang memiliki nilai ekonomis, dapat diperjualbelikan, dan dikenakan ganti rugi bagi yang merusak atau melenyapkannya.  Dengan demikian tempat bergantungnya status al-maal terletak pada nilai ekonomis (al-qimah) suatu barang berdasarkan urf. Besar kecilnya al-qimah dalam harta tergantung pada besar kecilnya manfaat suatu barang. Faktor manfaat menjadi patokan dalam menetapkan nilai ekonomis suatu barang. Maka manfaat suatu barang menjadi tujuan dari semua jenis harta.  Harta tidak akan bernilai kecuali bila diperbolehkan menggunakannya secara syariat.  Perbedaan antara materi dengan nilai: Materi bisa berwujud hanya ketika seluruh manusia atau sebagian diantara mereka menggunakannya sebagai materi sedangkan Nilai berlaku bila dibolehkan oleh ajaran syariat. (minuman keras, babi, bangkai, bunga semuanya termasuk harta dan materi, tetapi tidak bisa dikatakan sebagai barang bernilai) 4
  • 5. Macam-macam Harta Harta diam/tetap adalah harta yang tidak mungkin dapat dipindahkan (tanah, bangunan permanen)  Harta bergerak adalah yang dapat dengan cepat dipindahkan dan dialihkan  Fungsi Harta Harta sebagai alat barter dan sebagai nilai tukar  Alat barter memiliki kesamaan yang tersebar di pasar tanpa ada perbedaan yang berarti dalam penggunaannya (berbentuk barang takaran, barang timbangan, barang bilangan, yang masing-masing tidak memiliki perbedaan nilai).  Sementara nilai tukar tidak ada yang sejenisnya di pasaran, kalaupun ada, nilainya jelas berbeda (seperti hewan, batu mulia dan sejenisnya).  Konsekuensi dari perbedaan antara alat barter dan nilai tukar adalah jika nilai barter (nilai riil) itu harus diganti dengan yang sama dengannya jika terjadi kecurangan, sedangkan nilai tukar (nilai nominal) hanya cukup ditukar dengan yang senilai dengannya saja. 5
  • 6. Keuntungan dari Harta  Keuntungan adalah selisih harta antara harga pokok dan biaya yang dikeluarkan dengan penjualan.  Perdagangan adalah jual beli dengan tujuan mencari keuntungan. Asal mencari keuntungan adalah disyariatkan dalam Islam, kecuali jika diambil dengan cara haram/riba.  Batas maksimal keuntungan: tidak ada dalil dalam syariat sehubungan dengan jumlah tertentu dari keuntungan sehingga jika melebihi jumlah tersebut dianggap haram asalkan keuntungan tersebut tidak mengandung unsur penipuan, manipulasi, monopoli, memanfaatkan keluguan pembeli atau ketidaktahuannya, kondisi yang terpepet atau sedang membutuhkan.  Ketetapan Majelis Ulama Fiqh mengenai Standarisasi harga: (muktamar Islam V di Kuwait pada tanggal 10-15 Desember 1988 tentang pembatasan keuntungan para pedagang). Diantaranya berisi tentang:  Hukum asal yang diakui oleh nash dan kaidah-kaidah syariah adalah membiarkan umat bebas dalam jual beli dalam mengoperasikan harta benda mereka dalam bingkai syariah Islam  Tidak ada standarisasi keuntungan tertentu yang mengikat para pedagang dalam melakukan berbagai transaksi jual beli mereka.  Tidak diperbolehkannya adanya unsur manipulasi, monopoli, memanfaatkan kelengahan pembeli dan lain-lain  Pemerintah tidak diperbolehkan menentukan standarisasi harga kecuali kalau melihat adanya ketidakberesan di pasar dan ketidakberesan harga karena berbagai faktor 6
  • 7. Kepemilikan harta 1. Harta milik Allah  Pada dasarnya semua harta pemilik mutlaknya adalah Allah swt, sedangkan manusia diberikan kesempatan memilikinya hanya bersifat sementara. 2. Harta Individu (pribadi)  Dalam ekonomi Islam mengakui kepemilikan individu, dengan satu konsep khusus, yakni konsep khilafah. Bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi yang diberi kekuasaan dalam mengelola dan memanfaatkan segala isi bumi dengan syarat sesuai dengan segala aturan dari Pencipta harta itu sendiri.  Harta dinyatakan sebagai milik manusia, sebagai hasil usahanya. Al-Qur’an menggunakan istilah al-milku dan al-kasbu (QS 111:2) untuk menunjukkan kepemilikan individu ini. Dengan pengakuan hak milik perseorangan ini, Islam juga menjamin keselamatan harta dan perlindungan harta secara hukum. 3. Harta milik Bersama  Islam juga mengakui kepemilikan bersama (syirkah) dan kepemilikan negara. Kepemilikan bersama diakui pada bentuk-bentuk kerjasama antar manusia yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dan atas kerelaan bersama. Kepemilikan Negara diakui pada asset-asset penting (terutama Sumber Daya Alam) yang pengelolaannya atau pemanfaatannya dapat mempengaruhi kehidupan bangsa secara keseluruhan. 7
  • 8. Pandangan Ekonomi Islam tentang Harta  Pertama, Pemiliki Mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah ALLAH SWT. Kepemilikan oleh manusia bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuanNya (QS al_Hadiid: 7).  Kedua, status harta yang dimiliki manusia adalah sebagai berikut : 1. harta sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT. Manusia hanyalah pemegang amanah karena memang tidak mampu mengadakan benda dari tiada. 2. Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan manusia bisa menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan ( Ali Imran: 14). Sebagai perhiasan hidup harta sering menyebabkan keangkuhan, kesombongan serta kebanggaan diri.(Al-Alaq: 6-7). 3. Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini menyangkut soal cara mendapatkan dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan ajaran Islam atau tidak (al-Anfal: 28) 4. Harta sebagai bekal ibadah, yakni untuk melaksankan perintahNyadan melaksanakan muamalah si antara sesama manusia, melalui zakat, infak, dan sedekah.(at-Taubah :41,60; Ali Imran:133- 134). 8
  • 9.  Ketiga, Pemilikan harta dapat dilakukan melalui usaha (‘amal) atau mata pencaharian (Ma’isyah) yang halal dan sesuai dengan aturanNya. (al-Baqarah:267)  Keempat, dilarang mencari harta , berusaha atau bekerja yang melupakan mati (at- Takatsur:1-2), melupakan Zikrullah/mengingat ALLAH (al- Munafiqun:9), melupakan sholat dan zakat (an-Nuur: 37), dan memusatkan kekayaan hanya pada sekelompok orang kaya saja (al- Hasyr: 7) 9
  • 10.  Kelima: dilarang menempuh usaha yang haram, seperti melalui kegiatan riba (al- Baqarah: 273-281), perjudian, jual beli barang yang haram (al-maidah :90-91), mencuri merampok (al-Maidah :38), curang dalam takaran dan timbangan (al- Muthaffifin: 1-6), melalui cara-cara yang batil dan merugikan (al-Baqarah:188), dan melalui suap menyuap (HR Imam Ahmad). 10
  • 11. Prinsip Memperoleh dan Membelanjakan Harta 1. Prinsip Sirkulasi dan perputaran. Artinya harta memiliki fungsi ekonomis yang harus senantiasa diberdayakan agar aktifitas ekonomi berjalan sehat. Maka harta harus berputar dan bergerak di kalangan masyarakat baik dalam bentuk konsumsi atau investasi.sarana yang diterapkan oleh syari’at untuk merealisasikan prinsip ini adalah dengan larangan menumpuk harta, monopoli terutama pada kebutuhan pokok, larangan riba, berjudi, menipu. 2. Prinsip jauhi konflik. Artinya harta jangan sampai menjadi konflik antar sesama manusia. Untuk itu diperintahkan aturan dokumentasi, pencatatan/akuntansi, al-isyhad/saksi, jaminan (rahn/gadai). 3. Prinsip Keadilan. Prinsip keadilan dimaksudkan untuk meminimalisasi kesenjangan sosial yang ada akibat perbedaan kepemilikan harta secara individu. Terdapat dua metode untuk merealisasikan keadilan dalam harta yaitu perintah untuk zakat infak shadaqah, dan larangan terhadap penghamburan (Israf/mubazir). 11