SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
1
Hadis tentang Riba
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita semua tahu bahwa riba ialah transaksi yang diharamkan oleh Islam dalam
muamalah. Al-Quran mengisyaratkan bahwa Allah dan Rasul-Nya memerangi
pelaku-pelakunya. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jiika kamu orang-orang yang beriman
maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kamu. Dan jika kamu
bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu kamutidak
menganiaya dan tidak pula dianiaiya.” (QS. al-Baqarah: 279)
Sebenarnya, seluruh agama samawi mengecam dan mengharamkan riba. Yahudi
juga mengharamkan riba antar sesama mereka walaupun mereka juga
membolehkannya untuk orang non-Yahudi. “Tidak ada dosa bagi kami terhadap
orang-orang Ummi,”1 ajaran asli Kristen juga mengharamkan riba.
Pandangan serupa juga dianut para filsuf. Filsuf Yunani kuno yakni Solon
(peletak undang-undang Athena kuno) dan Plato menghahramkan riba. Sementara itu,
Aristoteles menganggap riba sebagai hasil yang tidak wajar karena diperoleh dari
jerih payah orang lain. Ia berpendapat uang tidak bisa melahirkan uang. Orang yang
paling berhak atas hasil pekerjaannya adalah orang yang mengembankan uang lewat
kerja dan usaha.
Kita sudah tahu dengan jelas seberapa haramnya riba. Dalam makalah ini kami
akan membahas tentang riba menurut hadis Nabi SAW atau dengan kata lain menurut
Rasul kita sendiri. Dalam al-Quran kita menemui banyak sekali ayat yang
1 Orang Ummi adalah orang Arab, atau orang selain Yahudi. Lihat QS. Ali Imran: 75
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
2
Hadis tentang Riba
menjelaskan tentang penghahraman riba dan tentang riba itu sendiri. Namun,
bagaimana dengan hadis Nabi SAW yang fungsinya ialah sebagai penjelas atau
pentafsir al-Quran? Tentu akan ada banyak sekali hadis yang memperluas pandangan
kita mengenai riba ini. Dalam makalah ini pula, kami sisipkan pendapat para ilmuwan
Islam mengenai sebab-sebab dilarangnya riba.
2. Rumusan Malasah
Berikut rumusan masalahnya:
1. Apa itu riba?
2. Bagaimana perspektif riba menurut hadis Nabi SAW?
3. Apa sajakah macam-macam riba?
4. Bagaimana hukumnya riba?
5. Mengapa riba dilarang?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk melaksanakan tugas yang di berikan
oleh dosen mata kuliah Syarah Hadis Ekonomi serta untuk mengetahui lebih jauh lagi
tentang riba dalam perspektif hadis Nabi SAW. Kami berharap semoga makalah yang
kami tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi
kami.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
3
Hadis tentang Riba
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Riba
ٌّ‫ا‬ٌّ‫لذ‬‫ٌّب‬‫ح‬‫ٌّوالمل‬‫ر‬‫ٌّوالشعرٌّبالشعروالتمرٌّبالت‬‫ر‬‫ٌّبالب‬‫ر‬‫ٌّوالب‬‫ة‬‫ٌّبالفض‬‫ة‬‫ٌّوالفض‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫ه‬‫ا‬ٌّ‫ل‬‫لملحٌّمثالٌّبمث‬
ٌّ‫فمن‬‫زادٌّفهوٌّالرب‬ٌّ‫أ‬ٌّ
Artinya: “Emas hendaklah dibayar dengan emas perak dengan perak, gandum
dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam,
bayaran harus dari tangan ke tangan (cash), barangsiapa pemberi tambahan atau
memiliki (penerima) tambahan maka termasuk riba.”
(Matan lain: Ahmad 13744)
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa apabila tukar menukar emas atau perak
maka harus sama ukuran dan timbangannya, jika tidak sama maka termasuk riba.
Dari situ dapat dipahami bahwa riba adalah ziyadah atau tambahan atau al-nama
(tumbuh). Dalam istilah linguistik riba berarti tumbuh dan membesar2. Akan tetapi
tidak semua tambahan adalah riba. Dalam istilah fiqih riba adalah pengambilan
tambahan dari harta pokok secara bathil3 baik dalam transaksi jual beli maupun
pinjam meminjam.4 Pertambahan di sini bisa disebabkan oleh faktor intern atau
ekstern.5 Syabirin Harahap menyatakan bahwa riba adalah kelebihan dari jumlah
2
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001 M.), hlm. 37.
3
QS. Al-Rum, 30-39 (dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka orang-
orang yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya.)
4
Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001). Hlm 37
5
Abu al-Fadhl al-Misri, Lisan al-Arab,Juz XIV, (Beirut: Daar al-Shadr, t.th.), hlm. 304
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
4
Hadis tentang Riba
uang yang dipinjamkan.6 Shaleh Ibnu Fauzan berpendapat bahwa riba adalah
pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam
secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam.7 Ibnu Arabi
al-Maliki dalam kitabnya Ahkam al-Quran menyebutkan bahwa yang dimaksud riba
yaitu setiap tambahan yang diambil tanpa adanya transakasi atau penyeimbang yang
dibenarkan syariat. Sementara Badr ad-Din al-Ayni, pengarang Umdatul Qari Syarah
Shahih al-Bukhari menyatakan bahwa riba berarti penambahan atas harta pokok
tanpa adanya transaksi bisnis riil.8
Berikut ialah hadis yang menerangkan tentang barang-barang yang apabila ketika
ditransaksikan tidak memenuhi kriteria secara kualitas dan kuantitas maka termasuk
riba.
‫ٌّوٌّه‬‫ء‬‫ٌّرباٌّاالٌّها‬‫ر‬‫ٌّبالتم‬‫ر‬‫ٌّوٌّالتم‬‫ء‬‫ٌّوٌّها‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّرب‬‫ر‬‫ٌّوالبرٌّبالب‬‫ء‬‫ٌّها‬‫و‬ٌّ‫ٌّاالهاء‬‫ا‬‫ٌّرب‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫الذه‬ٌّ‫ء‬‫ا‬
‫ٌّوهاء‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّبالشعيرٌّرب‬‫ر‬‫والشعي‬ٌّ
Artinya: Rasulullah bersabda: “Emas dengan emas adalah riba kecuali sama,
gandum putih dengan gandum putih adalah riba kecuali sama, kurma dengan kurma
riba kecuali sama, gandum merah dengan gandum merah riba kecuali sama.”
(Matan lain: Muslim 2968, Turmudzi 1164, Nasa’i 4482, Abu Daud 2906, Ibnu
Majah 2244 dan 2250, Ahmad 157, 231, 297, Malik 1152, Darimi 2465.)
Dari jenis yang disebutkan oleh hadis muncul pertanyaan, apakah hanya
komoditas itu yang diharamkan? Dua di antaranya yaitu emas dan perak mewakili
komoditas uang, sedangkan yang lainnya mewakili kelompok bahan
makanan.menurut Hanafi dan Hanbali, barang yang berpotensi terkena riba adalah
semua barang yang dapat dijual, sedangkan menurut Imam Syafi’i adalah barang
6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta:Gema Insani
Press,2001 M.), hlm. 37
7 Syekh Shalih Ibnu Fauzan al-Fauzan, Perbedaan Jual Beli dan Riba,hlm. 30.
8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, hlm. 38
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
5
Hadis tentang Riba
yang dapat dimakan. Adapun Imam Malik berpendapat bahwa barang yang rentan
atau berpotensi terkena riba adalah barang yang dapat dimakan dan tahan lama,
sedangkan adz-Dzahiri membatasi hanya pada barang yang disebut dalam hadis.9
Dalam konteks kekinian, nampaknya orang akan cenderung kepada pendapat
Hanafi dan Hanbali yakni semua barang yang dapat dijual rentan atau berpotensi
terkena riba. Adapun madzhab adz-Dzahiri merupakan madzhab dengan pemikiran
yang tekstual, madzhab ini memang tidak menerima tafsir al-Quran maupun Syarah
Hadis. Apa yang tertera dalam al-Quran dan Hadis dianggap sudah cukup dan tidak
harus ditafsirkan atau diberi syarahan lagi.
2. Ancaman Bagi Pelaku Riba
‫لعن‬ٌّ‫رسول‬ٌّ‫هللا‬ٌّ‫صلى‬ٌّ‫هللا‬ٌّ‫عليه‬ٌّ‫وسلم‬ٌّ‫اكل‬ٌّ‫الرب‬‫ا‬ٌّ‫ومئ‬‫كله‬ٌّ‫وكاتبه‬ٌّ‫و‬ٌّ‫شاهديه‬ٌّ‫وقال‬ٌّ‫هم‬
‫سواء‬ٌّ
Artinya: “Rasulullah melaknat pemakan riba, pemberinya, penulisnya, kedua
saksinya, mereka semua sama.”10
(Matan lainnya: Ahmad: 13744)
Riba merupakan perbuatan yang amat dikecam dalam al-Quran maupun hadis.
Larangan terhadap riba sangatlah jelas, tegas, dan keras laknatnya terhadap para
pelaku riba. Bahkan bukan hanya pelakunya saja yang mendapatkan laknat namun
juga mereka yang membantu terwujudnya riba dan mereka yang menjadi saksi
perbuatan riba. Di antaranya ada yang menyebutkan bahwa perbuatan riba termasuk
ke dalam tujuh dosa besar, sebanding dengan dosa seseorang yang berzina sebanyak
9
Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, alih bahasa Ikhwan Abidin Basri (Jakarta:
Gema Insani Pers, Tazkia Institute, 2000). Hlm. 24
10 HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. Lihat Shahih Jami’ Shaghir no. 5090 dan Muslim,
Sahih Muslim, Bab la’ana akila riba wa mu’kilahu,(1597), hlm 1218
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
6
Hadis tentang Riba
tiga puluh enam kali, dianggap tidak waras layaknya seorang anak yang menikahi
ibunya sendiri, dll. Berikut hadis yang menyatakan demikian.
‫ٌّت‬‫ه‬‫ٌّكثرٌّفانٌّعاقبت‬‫ن‬‫ٌّوٌّا‬‫ا‬‫الرب‬‫ٌّقل‬‫ى‬‫ٌّال‬‫ر‬‫صي‬ٌّ
Nabi bersabda: “Riba itu sekalipun dapat menyebabkan bertambah banyak, tetapi
akibatnya akan berkurang.”
(Matan lain: Ibnu Majah 2270)
)‫ٌّمجه‬‫ن‬‫ٌّقلةٌّ(رواهٌّاب‬‫ى‬‫ٌّامرهٌّال‬ٌٌّّ‫ة‬‫ٌّالرباٌّاالٌّكانٌّعاقب‬‫ن‬‫ماٌّاحدٌّاكثرٌّم‬
“Dari Ibnu Mas’ud bahwasannya Nabi SAW bersabda “Tidaklah seseorang lebih
banyak memakan riba kecuali akan berakibat pada sedikit (berkah hartanya)”. (H.R
Ibnu Majah)
Hadis ini merupakan ancaman bagi orang yang melakukan praktik riba bahwa
sekalipun hartanya bertambah namun pada akhirnya ia akan menghilangkan
keberkahan dari Allah SWT. Karena ini, harta orang yang melakukan praktik riba
akan berkurang juga. Dalam al-Quran11 pula ditegaskan bahwa Allah SWT akan
memusnahkan harta orang yang melakukan riba dan menghilangkan keberkahannya.
11
QS. Al-Baqarah 2:275 (orang-orang yang makan atau mengambil riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran tekanan penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata atau berpendapat,
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan tuhannya, lalu terus
berhenti dan mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum
datang larangan; dan urusannya [terserah] kepada Allah. Orang yang kembali mengambil
riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya). Ayat 276
(Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa). Ayat 279 (Maka jika kamu tidak
mengerjakan [meninggalkan sisa riba], maka ketahuilah bahwa Allah dan rasulnya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertobat [dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu;
kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya).
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
7
Hadis tentang Riba
‫ٌّوقتل‬‫ر‬‫ٌّوالسح‬‫هلل‬‫ٌّالشركٌّبا‬‫؟‬‫ٌّوماٌّهن‬‫هللا‬ٌّ‫ل‬‫ٌّقالوٌّياٌّرسو‬‫ت‬‫ٌّالموبيقا‬‫ع‬‫ٌّالسب‬‫ا‬‫ٌّاجتنبو‬‫ل‬‫قا‬ٌٌّّ‫ي‬‫ٌّالت‬‫س‬‫النف‬
‫ٌّواكلٌّمالٌّالي‬‫ا‬‫ٌّالرب‬‫ل‬‫ٌّاالبالحقٌّواك‬‫هللا‬ٌّ‫حرم‬‫ٌّال‬‫ت‬‫ٌّوقذفٌّالمحصنا‬‫ف‬‫ٌّيومٌّالزح‬‫ي‬‫ٌّوالتول‬‫م‬‫تي‬ٌّ‫غافالت‬
‫ٌّ(رواهٌّبخاري‬‫ت‬‫المؤمنا‬)
“Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW ia bersabda: “jauhilah tujuh dosa besar!”. Para
sahabat bertanya, ”Apakah hal itu wahai Rasulullah?” Nabi menjawab,
“menyukutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan
hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh
wanita baik-baik melakukan zina.”(H.R Bukhari)
Rasulullah mengategorikan riba ke dalam salah satu dari tujuh dosa besar yang
harus dijauhi. Dapat dipahami bahwa riba adalah perbuatan yang sangat keji bahkan
lebih besar dosanya dibanding dosa orang yang berzina berkali-kali. Rasulullah
bersabda:
‫ٌّهللاٌّعليه‬‫ل‬‫ٌّص‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّرسول‬‫ل‬‫قا‬ٌّ‫ٌّوثالثي‬‫ت‬‫ٌّاشدٌّمنٌّس‬‫م‬‫ٌّوهوٌّيعل‬‫ل‬‫ٌّالرج‬‫ه‬‫وسلمٌّدرهمٌّرباٌّياكل‬ٌّ‫ه‬‫ٌّزين‬‫ن‬
)‫(رواهٌّاحمد‬
“Diriwayatkan dari Abd Allah ibnu Handzalah, ia berkata Rasulullah SAW
bersabda: “Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang sedangkan ia
mengetahuinya, lebih berat dosanya dari pada orang yang tiga puluh enam kali
zina.” (H.R Ahmad)
Dalam al-Quran disebutkan bahwa pelaku riba seperti orang yang kerasukan setan
lantaran penyakit jiwa, begitupun dalam hadis. Hadis Nabi SAW menyebutkan bahwa
orang yang melakukan riba dianggap tidak waras dan seperti orang yang menikahi
ibunya sendiri.
ٌّ‫ح‬‫ٌّينك‬‫ن‬‫ٌّا‬‫ل‬‫ٌّمث‬‫ا‬‫ٌّايسره‬‫ا‬‫ٌّوسبعونٌّباب‬‫ة‬‫ٌّثالث‬‫ا‬‫الرب‬
)‫ٌّامهٌّ(رواهٌّالحكم‬‫ل‬‫الرج‬
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
8
Hadis tentang Riba
“Dari ‘Abd Allah Ibnu Mas’ud dari Nabi SAW, ia bersabda “riba mempunyai tiga
puluh tujuh pintu yang paling ringan seperti seseorang yang menikahi ibunya.”(H.R
Hakim al-Nasyaburi)
Riba dan prostitusi adalah dua penyakit masyarakat yang akan menimbulkan
kemurkaan Allah:
‫ٌّعزٌّوجل‬‫هللا‬ٌّ‫ب‬‫ٌّبانفسهمٌّعذا‬‫ا‬‫ٌّفقدٌّاحلو‬‫ة‬‫ٌّفيٌّقري‬‫ا‬‫ٌّوالرب‬‫ي‬‫ذاٌّظهرٌّالزن‬‫أ‬
“Jika prostitusi dan riba telah merajalela di masyarakatmaka mereka telah
menghalalkan bagi diri mereka azab Allah azza wajalla.”12
Demikianlah ancaman Rasulullah bagi orang yang melakukan riba. Ancaman
tersebut sangat tegas dan keras. Akibat yang disebabkan riba sangatlah kompleks dan
merusak fondasi perekonomian masyarakat serta memecah belah umat, akibat-akibat
yang disebabkan oleh riba akan kami jelaskan pada pembahasan selanjutnya.
3. Macam-macam Riba
Selama masa hidup Nabi SAW, riba tidak hanya dipungut dari pinjaman uang
melainkan juga barter. Dengan demikian Nabi SAW melarang kedua bentuk riba itu.
Riba dibagi menjadi dua bagian, riba yang terjadi dalam utang piutang dan riba
yang terjadi dalam transaksi jual beli. Ada dua jenis riba utang piutang begitupun
dengan riba jual beli. Riba qardh dan riba jahiliah masuk ke dalam dua macam riba
utang piutang dan riba nasi’ah serta riba fadhl ialah dua macam dari riba jual beli.13
12 HR. Thabrani dan Hakim dari Ibnu Abbas. Shahih Jami’ Shaghir no. 679.
13
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah,hlm. 41
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
9
Hadis tentang Riba
a. Riba Qardh: orang yang memberi hutang menuntut pengembalian atau
pembayaran utang tersebut dengan jumlah yang lebih dari pokok utangnya.
b. Riba Jahiliah: utang yang dibayar melebihi dari poko pinjaman, karena si
pemijam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah
ditetapkan.14 Disebut riba jahiliah sebab riba ini sering dipraktikan oleh umat Jahiliah
di masa Rasulullah SAW. Menurut al-Jashash, riba yang dikenal dan dikerjakan oleh
orang Arab dulu (masa Jahiliah) adalah utang beberapa dinar atau dirham, ketika
pengembalian diberi tambahan sesuai perjanjian ketika utang dimulai.15
Rasulullah bersabda:
‫ٌّفيماٌّكانٌّيداٌّبياد‬‫ا‬‫الٌّرب‬ٌّ
Artinya: “Tidak ada riba dalam hal tunai atau serah terima”
(Matan lain: Bukhari 2030, 2032, Nasa’i 4504-4505, Ibnu Majah 2248, Ahmad
20749, 20767, 20779, 20796, 20814, 20816, Darimi 2467).
14
Justice Muhammad Taqi Utsmani, The Text of The Historic Judgement of Riba,(Kuala
Lumpur: The Other Press,2001).
15
Al-Jashash, Ahkamal-Quran,juz I, (Mesir al-Mathhabah al-Bahiyyah al-Mishriyah, tth.),
hlm. 465
Riba
Utang
Piutang
Qardh Jahiliah/Yad
Jual Beli
Fadhl
(kelebihan)
Nasi’ah
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
10
Hadis tentang Riba
c. Riba Fadhl: pertukaran (jual beli) antara barang sejenis namun tidak memenuhi
kriteria, yakni kriteria secara kuantitasnya (sawaan bi sawiin), kualitasnya (mitslan bi
mitslin), dan penyerahannya yang tidak tunai atau spot (yadaan bi yadiin). Perkataan
fadhl berarti kelebihan yang dikenakan dalam pertukaran atau penjualan barang yang
sama jenisnya atau bentuknya.16
‫ٌّا‬‫ل‬‫ٌّجاءٌّبال‬‫ل‬‫ٌّقا‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعن‬‫ي‬‫ٌّسعيدٌّالخدريٌّرض‬‫ا‬‫اب‬‫ٌّوسلم‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫ٌّالنب‬‫ى‬‫ل‬ٌّ‫ب‬‫تمر‬ٌٌّّ‫ه‬‫ٌّفقالٌّل‬‫ي‬‫برن‬
‫ٌّمنهٌّصاعي‬‫ت‬‫ٌّتمرٌّرديٌّفبع‬‫ا‬‫ٌّكانٌّعندن‬‫ل‬‫ٌّبال‬‫ل‬‫ٌّهذاٌّقا‬‫ن‬‫ٌّوٌّسلمٌّمنٌّاي‬‫ه‬‫ٌّعلي‬‫هللا‬ٌّ‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫النب‬ٌّ‫ع‬‫ٌّبصا‬‫ن‬
‫ٌّو‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ل‬‫ٌّص‬‫ي‬‫لنطعمٌّالنب‬‫ٌّاو‬‫ه‬‫ٌّعندٌّذالكٌّاو‬‫م‬‫ٌٌّّوسل‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫سلمٌّفقالٌّالنب‬ٌّ‫ن‬‫ٌّالرباٌّعي‬‫ن‬‫هٌّعي‬
‫ٌّثمٌّاش‬‫ر‬‫ٌّاخ‬‫ع‬‫ٌّببي‬‫ر‬‫ٌّالتم‬‫ع‬‫ٌّفب‬‫ي‬‫ٌّتستر‬‫ن‬‫ٌّا‬‫ت‬‫ٌّولكنٌّاذاٌّارد‬‫ل‬‫ٌّالٌّتفع‬‫ا‬‫الرب‬‫تره‬
Artinya: “Abi Sa’id al-Khudry berkata Bilal datang pada Nabi SAW dengan
membawa kurma barni Nabbi SAW bertanya darimana ini? Bilal menjawab hasil
tukar kurma yang rendah mutunya dengan kurma barni, saya menukar dua sha’
kurma rendah dengan satu sha’ kurma barni untuk memberi nabi untuk dimakan,
beliau bersabda; jangan, inilah hakikat riba, jangan lakukan. Kalau kamu ingin
maka jualah lebih dulu kurmamu kemudian beli jenis kurma lain.”
(Matan lain: Muslim 2945, 2986, 2988, 2989, Nasa’i 4477, 4478, 2981, Ahmad
10986, 11031, 11102, 11129, 11167, 11213).
Kesimpulan yang didapat dari hadis di atas ialah sebagai berikut:
1. Hadis ini dijadikan dalil pembolehan masalah inah, yaitu menjual barang dagangan
secara kredit, kemudian membelinya dari pembeli itu secara kontan dengan harga
yang lebih sedikit dari harga pertama.
2. Hadis ini juga dijadikan dalil tentang pembolehan masalah tawarruq, yaitu
membeli barang yang nilainya seratus real dengan seratus dua puluh secara kredit,
agar barang itu dapat diambil manfaatnya, bahkan untuk dijual dan harganya
dimanfaatkan.
16
Muhammad Mashlehuddin, SistemPerbankan dalamIslam,hlm. 77.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
11
Hadis tentang Riba
3. Besarnya kedurhakaan dan bagaimana hal itu dirasakan oleh Nabi SAW
4. Di dalam hadis ini tidak disebutkan bahwa Nabi SAW memerintahnya untuk
menolak jual beli.
5. Diperbolehkannya membeli makanan yang lezat selagi tidak sampai kepada
batasan tabdzir dan berlebih-lebihan yang di larang dalam al-Quran.17
Ketika kaum Yahudi kalah dalam perang khaibar, harta mereka diambil sebagai
rampasan perang atau ghanimah, termasuk di antaranya ialah perhiasan yang terbuat
dari emas dan perak. Tentu saja perhiasan tersebut bukan gaya kaum Muslimin yang
sederhana. Oleh karenanya, orang Yahudi berusaha membeli perhiasan itu yang akan
dibayar dengan uang yang terbuat dari emas (dinar) dan uang yang terbuat dari perak
(dirham). Jadi sebenarnya yang akan terjadi bukanlah jual beli tapi peretukaran
barang yang sejenis. Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak.
Perhiasan perak dengan berat yang setara dengan 40 dirham (satu uqiyah) dijual oleh
kaum Muslimin seharga dua atau tiga dirham. Padahal perhiasan perak dengan berat
satu uqiyah jaul lebih tinggi dengan hanya dua sampai tiga dirham.18 Mendengar hal
ini Rasulullah kemudian bersabda:
‫ٌّهللا‬‫ل‬‫ٌّهللاٌّص‬‫ل‬‫ٌّرسو‬‫ل‬‫ٌّقا‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعن‬‫ي‬‫ٌّابوٌّبكرةٌّرض‬‫ل‬‫ٌّبكرةٌّقال:ٌّقا‬‫ى‬‫ٌّاب‬‫ن‬‫ٌّب‬‫ن‬‫ٌّابدٌّالرحم‬‫ن‬‫ع‬ٌّ‫ه‬‫ٌّعلي‬
‫ٌّ(رو‬‫م‬‫ٌّكيفٌّشئت‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ة‬‫ٌّبالفض‬‫ة‬‫ٌّوالفض‬‫ء‬‫ٌّبسوا‬‫ء‬‫ٌّاالٌّسوا‬‫ب‬‫ٌّالذه‬‫ا‬‫وسلم:ٌّالٌّتبيعو‬)‫اهٌّالبخري‬
Artinya: “Dari Abd Rahman ibnu Abi Bakrah, katanya: Abu Bakrah r.a berkata:
Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian jual beli emas dengan emas kecuali yang
sama-sama, perak dengan perak kecuali yang sama-sama. Dan jual belilah emas dan
perak atau perak dengan emas sesuai dengan keinginan kalian.” (H.R Bukhari)
17 QS. Al-Araf/7:32
18
Iqbal Ahmad Khan Suhail, What Is Riba?, terjemahan Haqiqatun Riba, (New Delhi: Pharos
Media and Publishing Pvt Ltd), 1999.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
12
Hadis tentang Riba
‫ٌّب‬‫ر‬‫ٌّوسلمٌّقال:ٌّالب‬‫ه‬‫ٌّعلي‬‫هللا‬ٌّ‫ل‬‫ٌّص‬‫ي‬‫ٌّالنب‬‫ن‬‫ٌّعنهماٌّع‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّعمرٌّرضي‬‫ع‬‫ٌّسم‬‫س‬‫ٌّاو‬‫ن‬‫ٌّمالكٌّب‬‫ن‬‫ع‬ٌّ‫ٌّربا‬‫ر‬‫الب‬
ٌّ‫ٌّ(رواه‬‫ء‬‫ٌّهاءٌّوها‬‫ال‬‫ٌّرباٌّا‬‫ر‬‫ٌّوالتمرٌّبالتم‬‫ء‬‫ٌّوها‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّبالشعيرٌّرب‬‫ر‬‫ٌّوالشعي‬‫ء‬‫ٌّوها‬‫ء‬‫االٌّها‬
)‫البخاري‬
Artinya: “Dari Malik ibnu Aus, ia mendengar ‘Umar r.a dari Nabi SAW ia bersabda:
“Jual beli gandum dengan gandum adalah riba kecuali sama-sama tepung dengan
tepung adalah riba kecuali yang sama sama, dan kurma dengan kurma adalah riba
kecuali sama-sama”.(H.R Bukhakri)
‫ٌّسواءٌّبس‬‫ل‬‫ٌّمثالٌّبمث‬‫ن‬‫ٌّاالٌّوزناٌّبوز‬‫ق‬‫ٌّبالوار‬‫ق‬‫ٌّوالٌّالور‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫ٌّالذذه‬‫ا‬‫الٌّتبيعو‬ٌّ‫ء‬‫وا‬
ٌّ)‫(رواهٌّالمسلم‬
“Janganlahkalian jual beli emas dengan emas dan uang dengan uang kecuali dengan
timbangan dan jenis yang sama”. (HR. Muslim)
Apapun jenis barangnya, Islam menghendaki semua barang yang dapat dijual itu
mesti terhindar dari riba. Semua bentuk transaksi harus bersifat jujur dan adil.
Sehingga tidak ada pihak yang terdzalimi dan merasa tertekan dan memberatkan.
Jadi, riba fadhl (khususnya) tidak hanya berlaku bagi barang-barang yang disebutkan
dalam hadis-hadis di atas namun untuk semua barang yang memiliki kriteria yang
sama dengan barang yang dicontohkan dalam hadis.
Riba yang terdapat dalam berbagai transaksi perniagaan ketentuan larangannya
dapat dilakukan melalui metode qiyas dengan memfokuskan pada persamaan ‘illah.19
Dan Rasulullah menghalalkan jual beli barang yang berbeda dengan takaran yang
berbeda, beliau bersabda:
19 Abdullah Saeed, Islamic Banking and Interest of the Prohibition of Riba and Its
Contemporary Interpretation,hlm. 35
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
13
Hadis tentang Riba
ٌّ‫ة‬‫ٌّبالمرٌّوالحنط‬‫ر‬‫ٌّوسلمٌّالتم‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّرسول‬‫ل‬‫قا‬‫ٌّوالشعرٌّبا‬‫ة‬‫بالحنط‬ٌّ‫ح‬‫لشعيرٌّوالمل‬
ٌّ‫ه‬‫ٌّالوان‬‫ت‬‫ٌّاالٌّماٌّاختلف‬‫ى‬‫ٌّفقدٌّارب‬‫د‬‫ٌّزادٌّاوٌّاستزا‬‫ن‬‫ٌّفم‬‫د‬‫ٌّيداٌّبي‬‫ل‬‫بالمالحٌّمثالٌّبمث‬
“Diriwayatkan oleh bu Sa’id al-Khudry bahwa Rasulullah bersabda: “emas
hendaklah dibayar dengan emas perak dengan perak, gandum dengan gandum,
tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus
dari tangan ke tangan (cash), barangsiapa pemberi tambahan atau memiliki
(penerima) tambahan, sesunggguhnya ia telah berurusan dengan riba kecuali
warnanya berbeda.
‫ٌّالصامت‬‫ن‬‫ٌّعبادتةٌّب‬‫ن‬‫ع‬ٌٌّّ‫ب‬‫ٌّباٌّالذه‬‫ب‬‫ٌّوسلمٌّ:الذه‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ال‬‫ٌّهللاٌّصل‬‫ل‬‫ٌّرسو‬‫ل‬‫قا‬
‫ٌّبالملحٌّمثال‬‫ح‬‫ٌّبالتمرٌّوالمل‬‫ر‬‫ٌّوالشعرٌّبالشعرٌّوالتم‬‫ر‬‫ٌّبالب‬‫ر‬‫ٌّوالب‬‫ة‬‫ٌّباٌّالفض‬‫ة‬‫والفض‬ٌّ‫ء‬‫ٌّبسوا‬‫ء‬‫ٌّسوا‬‫ل‬‫ٌّبمث‬
‫ٌّبياد‬‫ا‬‫ٌّكانٌّيد‬‫ا‬‫ٌّاذ‬‫م‬‫ٌّكيفٌّشئت‬‫ا‬‫ٌّفبيعو‬‫ف‬‫ٌّاالصن‬‫ه‬‫ٌّهذ‬‫ت‬‫ٌّفاذٌّاختلف‬‫د‬‫ٌّبي‬‫ا‬‫يد‬
“Dari Ubadah ibn Shamit, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Jual beli emas
dengan emas, tepung dengan tepung, gandum dengan gandum, dan kurma dengan
kurma, serta garam dengan garam harus sama dan langsung serah terima. Apabila
barang-barang ini berbeda-beda, maka jual belilah kalian sesuai yang kalian
inginkan apabila dilakukan dengan serah terima langsung.” (H.R Muslim)
Barang yang diperjual belikan dengan takaran yang berbeda namun jenis nya
berbeda harus secara cash (yadaan bi yadiin). Dalam perbankan, riba fadhl dapat
ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara yang
tunai (spot).
d. Riba Nasi’ah: ialah kewajiban menanggung beban bagi salah seorang yang
melakukan pertukaran, hanya karena berjalannya waktu. Menurut Ibnu Qayyum al-
Jawziyya, riba nasi’ah adalah tambahan atas salah satu barang yang diutang, seperti
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
14
Hadis tentang Riba
orang yang berutang sekati kurma di musim dingin, dibayar kembali dengan satu
setengah sekati kurma di musim panas.20
An-Nasa’i:
ٌّ‫ه‬‫ٌّاالٌّفيٌّالنسيئ‬‫ا‬‫الٌّرب‬
Nabi SAW bersabda: “Tidak riba kecuali nasi’ah”
(Matan lain: Bukhari 2033, 2990-2993, Ibnu Majah 2248, Ahmad 20748, 20762,
20767, 20779, 20796, 20814, 20816)
Hadis tersebut bukan berarti hanya riba nasi’ah yang diharamkan, semua riba
haram. Asbabul wurudnya adalah nabi ditanya tentang pertukaran antara gandum dan
syair, emas dan perak dengan pembayaran diakhirkan. Hadis ini lebih tepat jika
dipahami bahwa riba nasi’ah adalah riba yang terberat dibandingkan riba lainnya. Hal
ini sama dengan pernyataan “Tidak ada ulama di daerah ini kecuali Ahmad” padahal
banyak ulama lain selain Ahmad, hanya saja Ahmad merupakan ulama yang paling
disegani.
4. Hukum Riba
Secara garis besar pandangan hukum riba ada dua kelompok:
a. Kelompok pertama: mengharamkan riba yang berlipat ganda/ad’afan
muda’fa, karena yang diharamkan al-Quran adalah riba yang berlipat ganda
saja,21 yakni riba nasi’ah, kemudian terbukti pula dengan hadis bahwa tidak
ada riba kecuali nasi’ah. Karenanya, selain dari riba nasi’ah maka
20
Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah, ٌّI’llamal-Muwaqi’in,jus II, (Beirut: Daar al-Fikr, 1989 M.),
hlm. 135
21
QS. Ali-Imran, 3:130 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan). Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi’ah. Menurut sebagian bahwa riba
nasi’ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda).
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
15
Hadis tentang Riba
diperbolehkan. Dalam bahasa Inggris riba yang berlipat ganda (ad’afan
muda’afa) disebut dengan usury, sedangkan riba yang tidak berlipat ganda
disebut dengan interest. Contoh dari negara yang menganut pandangan ini
ialah Malaysia. Oleh karenanya, pemungutan bunga di bank islam Malaysia
diperbolehkan.
b. Kelompok kedua: mengharamkan riba, baik yang besar (usury) maupun kecil
(interest). Pandangan ini berpendapat bahwa riba yang kecil atau yang besar
itu sama saja, keduanya diharamkan. Riba yang besar atau berlipat ganda
(ad’afan muda’fa) diharamkan karena dzatnya atau karena riba ini memang
diharamkan. Sedangkan riba yang kecil diharamkan bukan karena riba ini
memang sudah diharamkan melainkan karena sebab untuk menghindari riba
yang lebih besar (haramun lilisyadzu dzariah).
Dalam QS. Al-Baqarah 2: 275, riba sudah diharamkan secara umum baik yang
besar maupun yang kecil. Dari asbabun nuzulnya diketahui bahwa ketika turun ayat
tersebut telah terjadi praktik riba tidak saja yang besar tetapi juga yang kecil. Dan
dalam hal ini berlaku kaidah al-Ibrah biumumi al-lafdzi la bi khusushi sabab. Riba
yang berlipat ganda merupakan keterangan riba yang memberatkan yang terjadi pada
masa jahiliah.22 Demikian pula dalam hadis-hadis Nabi SAW, tidak ada keterangan
atau penjelasan bahwa hanya riba yang jumlahnya besar saja yang diharamkan. Hadis
yang menyatakan bahwa tidak ada riba selain riba nasi’ah menunjukan bahwa riba
nasi’ah ialah riba yang paling besar jumlahnya (ad’afan muda’afa), hadis tersebut
bukan berarti menyatakan bahwa hanya riba nasi’ah yang ad’afan muda’afa yang
diharamkan. Lagipula, dalam hadis Nabi yang menceritakan tentang Bilal dengan
kurmanya, Nabi mengharamkan riba meskipun hanya satu sha’ kurma. Begitupun
dengan hadis-hadis lain yang menyatakan bahwa perbedaan kuantitas dan kualitas
barang yang ditukar meskipun sedikit juga termasuk kedalam praktik riba yang
diharamkan oleh Nabi SAW.
22
Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi,(Malang: UIN Malang Press,2008), hlm. 143
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
16
Hadis tentang Riba
Penyebab terlarangnya suatu transaksi itu disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya:23
a. Haramnya zatnya (haram lidzatihi)
b. Haram selain dzatnya (haram lighairihi)
c. Tidak sah (lengkap) akadnya.
Riba termasuk transaksi yang diharamkan sebab bukan karena dzatnya (haram
lighairihi). Haram selain zatnya ini menjadi haram karena melanggar prinsip “an
Taradin Minkum” yang berarti saling meridhai satu sama lain. Riba menjadi haram
karena perbuatan ketidak adilan (zalim) atau diam menerima ketidak adilan, karena
pengambilan harta secara bathil akan menimbulkan kezaliman antar pelaku ekonomi.
5. Sebab-sebab Dilarangnya Riba
Baik al-Quran maupun Hadis Nabi SAW mengharamkan riba, bahkan dalam
hadis dijelaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam riba seperti orang yang
mentransaksikan, memakan, mewakili, dan mencatat, serta menjadi saksinya dilaknat
oleh Rasulullah. Larangan tersebut bukan tanpa sebab. Menurut al-Fahr al-Razi, ada
beberapa sebab dilarang dan diharamkannya riba tersebut. Pertama, riba
memungkinkan seseorang memaksakan pemilikan harta dari orang lain tanpa ada
imbalan. Keuntungan yang diperoleh pihak peminjam masih bersifat spekulasi belum
tentu terjadi, sedangkan pemungutan tambahan dari peminjam oleh pemberi pinjaman
adalah hal yang pasti tanpa risiko. Kedua, riba menghalangi pemodal ikut serta
berusaha mencari rizki, karena ia dengan mudahnya membiayai hidupnya, cukup
dengan bunga berjangka itu. Karena itu, ia tidak mau lagi memangku pekerjaan yang
berhubungan dengan dipakainya tenaganya atau sesuatu yang membutuhkan kerja
keras. Hal ini akan membawa kemunduran masyarakat, sebagaimana dimaklumi
bahwa dunia tidak bisa berkembang tanpa perdagangan, seni dan kreasi karya buah
23
Adiwarman Kariem, Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan,(Jakarta:Rajawali Press,
2004), hlm. 30
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
17
Hadis tentang Riba
tangan. Ketiga, jika riba diperbolehkan, masyarakat dengan maksud memenuhi
kebutuhannya tidak segan-segan meminjam uang walaupun bungannya sangat tinggi.
Hal ini akan merusak tata hidup tolong menolong, saling menghormati dan sifat-sifat
baik lainnya, serta perasaan berhutang budi. Keempat, dengan riba biasanya pemodal
menjadi semakin kaya dan peminjam semakin miskin. Sekiranya riba dibenarkan,
orang kaya akanmenindas orang miskin dengan cara ini. Kelima, larangan riba sudah
ditetapkan oleh nash dimana tidak seluruh rahasia tuntutannya diketahui oleh
manusia. Keharamannya itu pasti, kendati orang tidak tahu persis segi dan sebab
pelarangannya.24
Menurut Shalih Ibnu Ghanim al-Sadlan, riba diharamkan karena beberapa faktor
berikut. Pertama, riba menyebabkan hancurnya ekonomi masyarakat karena biasanya
pemberi utang malas bekerja, tidak produktif, tinggal menunggu bunga dari
peminjam dan itu memberatkannya. Kedua, hancurnya solidaritas sosial masyarakat
karena tidak adanya sikap saling tolong menolong, bantu membantu, dan rasa sayang
di antara mereka. Ketiga, masyarakat akan terpecah menjadi dua: orang-orang kaya
yang hidup bergelimang dengan harta dan orang-orang miskin serta lemah yang
dieksploitasi tenaga dan jerih payahnya oleh orang kaya tidak dengan cara yang
benar.25
Bahkan, sebagian filsuf berkata,”Para pemakan riba bagaikan lebah jantan yang
hidup dari pekerjaan orang lain dan tidak mau bekerja sedikitpun.”26
Para pemikir Islam lain yang mengemukakan tentang seberapa buruknya riba di
antaranya ialah Abu A’la al-Maududi, Prof. Dr. Muhammad Darras, Isa Abduh, al-
Arabi Abu Suud, Syekh Abu Zahrah, ash-Shidiqi, dll.
Rasulullah SAW melalui hadisnya telah menegaskan dengan keras tentang
haramnya riba serta telah menjelaskan pula macamnya-macamnya secara terperinci.
Kemudian, Ulama yang hidup di masa Rasul SAW telah tiada, banyak melakukan
24 Al-Fakhr al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, (Teheran:Daar al-Kutub al-Ilmiyyah, tth.), hlm. 87-
88.
25 Shalih Ibnu Ghanim al-Sadlan, Risalah fi al-Fiqh,hlm. 90.
26 Lihat riset tentang riba oleh Abu Zahrah.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
18
Hadis tentang Riba
ijtihad agar maksud dari larangan Rasulullah SAW terhadap riba dan macam-macam
ribanya itu sendiri dapat dipahami oleh semua masyarakat.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
19
Hadis tentang Riba
BAB III
KESIMPULAN
Riba adalah pengambilan tambahan (ziyadah) dari harta pokok secara bathil baik
dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam. Riba merupakan perbuatan yang
amat dikecam dalam al-Quran maupun hadis. Larangan terhadap riba sangatlah jelas,
tegas, dan laknat terhadap para pelaku riba. Bahkan bukan hanya pelakunya saja yang
mendapatkan dosa laknat namun juga mereka yang membantu terwujudnya riba dan
mereka yang menjadi saksi perbuatan riba. Riba juga dikategorikan sebagai salah satu
dari tujuh dosa besar seperti syirik. Pelaku riba pula disamakan dengan orang bodoh
yang menikahi ibunya sendiri serta disetarakan dengan orang yang telah berzina
sebanyak tiga puluh enam kali.
Riba dibagi menjadi dua bagian, riba yang terjadi dalam utang piutang dan riba
yang terjadi dalam transaksi jual beli. Ada dua jenis riba utang piutang begitupun
dengan riba jual beli. Riba qardh dan riba jahiliah masuk ke dalam dua macam riba
utang piutang dan riba nasi’ah serta riba fadhl ialah dua macam dari riba jual beli.
1. Riba Qardh: orang yang memberi hutang menuntut pengembalian atau
pembayaran utang tersebut dengan jumlah yang lebih dari pokok utangnya.
2. Riba Jahiliah: utang yang dibayar melebihi dari poko pinjaman, karena si
pemijam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah
ditetapkan.
3. Riba Fadhl: pertukaran (jual beli) antara barang sejenis namun tidak memenuhi
kriteria, yakni kriteria secara kuantitasnya (sawaan bi sawiin), kualitasnya (mitslan bi
mitslin), dan penyerahannya yang tidak tunai atau spot (yadaan bi yadiin).
4. Riba Nasi’ah: ialah kewajiban menanggung beban bagi salah seorang yang
melakukan pertukaran, hanya karena berjalannya waktu.
Baik riba dalam jumlah kecil atau interest ataupun riba dalam jumlah yang besar
atau usury, keduanya termasuk ke dalam transaksi yang diharamkan sebab bukan
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
20
Hadis tentang Riba
karena dzatnya (haram lighairihi). Haram selain zatnya ini menjadi haram karena
melanggar prinsip “an Taradin Minkum” yang berarti saling meridhai satu sama lain.
Riba menjadi sangat dilarang sebab jika riba dibiarkan menjamur di masyarakat,
maka riba akan menyebabkan depresiasi ekonomi. Riba menyebabkan insflasi yang
tidak terkendali (inflatoar). Bukan hanya di bidang ekonomi saja, namun riba juga
berpengaruh pada tatanan sosial kemsyarakatan. Masyarakat akan terpecah belah
menjadi masyarakat kaya raya namun tidak produktif dan masyarakat miskin yang
tereksploitasi.
Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi
21
Hadis tentang Riba
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran al-Kariem
Yusuf al-Qaaradhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Penerjemah Zainal Arifin,
(Depok: Gema Insani, 2006.
Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi,(Malang: UIN Malang Press,2008).
Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalamPerspektif HadisNabi, (Jakarta:Kencana,2015)
Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012).
Hulwati, Ekonomi Islam, (Ciputat: Ciputat Press Group, 2006).
Muhammad Syarif Chaudry, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar, Penerjemah
Suherman Rosyidi, (Jakarta: Kharisma Putera Utama, 2012).
Adiwarman Kariem, Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan,(Jakarta:RajawaliPress,
2004)
Umar Chapra, Islamdan Tantangan Ekonomi,alih bahasa Ikhwan Abidin Basri (Jakarta:
Gema Insani Pers,Tazkia Institute, 2000)
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012)

More Related Content

What's hot

Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Neyna Fazadiq
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAMfissilmikaffah1
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)Marhamah Saleh
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islamdinidewindaru
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Anas Wibowo
 

What's hot (20)

MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum AlaihMAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
 
Hak milik
Hak milikHak milik
Hak milik
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
Fiqh muamalah kontemporer (pengantar)
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
MAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAHMAKALAH KAFALAH
MAKALAH KAFALAH
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
 
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
Riba - Dosanya NgeRIBAnget [PPT]
 
Hiwalah
HiwalahHiwalah
Hiwalah
 

Viewers also liked

Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankHeny Larasatii
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMiftah Iqtishoduna
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMiftah Iqtishoduna
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidMateri Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidDwi Wahyu
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEdi Awaludin
 
muamalah 2 hadits ahkam
muamalah 2 hadits ahkammuamalah 2 hadits ahkam
muamalah 2 hadits ahkamRoisMansur
 
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiKelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiOpissen Yudisyus
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Cut Nyak Dhien
 
Bunga bank dalam berbagai pandangan
Bunga bank dalam berbagai pandanganBunga bank dalam berbagai pandangan
Bunga bank dalam berbagai pandanganSoleh Abi'na Yahfa
 
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Izzuddin Abdul Manaf
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok Priastomo
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok PriastomoMacam Riba dan Contoh-contohnya - Titok Priastomo
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok PriastomoRidwan Kurniawan
 

Viewers also liked (20)

Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bankMakalah perbedaan riba dengan bunga bank
Makalah perbedaan riba dengan bunga bank
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidMateri Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islam
 
muamalah 2 hadits ahkam
muamalah 2 hadits ahkammuamalah 2 hadits ahkam
muamalah 2 hadits ahkam
 
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
124712937 makalah-sistem-perekonomian-islam
 
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomiKelompok 4 tafsir hadits ekonomi
Kelompok 4 tafsir hadits ekonomi
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 
Bunga bank dalam berbagai pandangan
Bunga bank dalam berbagai pandanganBunga bank dalam berbagai pandangan
Bunga bank dalam berbagai pandangan
 
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’Jual Beli Terlarang Secara Syara’
Jual Beli Terlarang Secara Syara’
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
Hadits ahkam
Hadits ahkamHadits ahkam
Hadits ahkam
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok Priastomo
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok PriastomoMacam Riba dan Contoh-contohnya - Titok Priastomo
Macam Riba dan Contoh-contohnya - Titok Priastomo
 
Tafsir ayat ayat riba
Tafsir ayat ayat ribaTafsir ayat ayat riba
Tafsir ayat ayat riba
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
Kebijakan ekonomi umar
Kebijakan ekonomi umarKebijakan ekonomi umar
Kebijakan ekonomi umar
 

Similar to Hadis Tentang Riba Menurut Perspektif Kelompok Dua

Riba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptxRiba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptxKLEKtipiStudio
 
Resume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangResume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangErvina Cranberry's
 
Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3nabilarasya
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransifawaida
 
Riba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islamRiba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islamsalmy1001
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2alfathir akbar
 
Riba dalam al qur'an
Riba dalam al qur'anRiba dalam al qur'an
Riba dalam al qur'anMuhammad Azmi
 
Ekonomi syariah tentang riba
Ekonomi syariah tentang ribaEkonomi syariah tentang riba
Ekonomi syariah tentang ribanadhifarahma
 
5.hukum islamtentangmuamalah
5.hukum islamtentangmuamalah5.hukum islamtentangmuamalah
5.hukum islamtentangmuamalahinspekturade
 
Materi sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxMateri sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxsandi217
 
AkSyar.pptx
AkSyar.pptxAkSyar.pptx
AkSyar.pptxsandi217
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Marhamah Saleh
 

Similar to Hadis Tentang Riba Menurut Perspektif Kelompok Dua (20)

EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptxEKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
EKONOMI ISLAM KELOMPOK 10.pptx
 
Riba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptxRiba_dan_bunga_bank.pptx
Riba_dan_bunga_bank.pptx
 
Pengertian debat
Pengertian debatPengertian debat
Pengertian debat
 
4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)
 
Resume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangResume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uang
 
Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3Makalah kelompok 3
Makalah kelompok 3
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 
Riba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islamRiba dalam syariat islam
Riba dalam syariat islam
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
 
Riba dalam al qur'an
Riba dalam al qur'anRiba dalam al qur'an
Riba dalam al qur'an
 
Ekonomi syariah tentang riba
Ekonomi syariah tentang ribaEkonomi syariah tentang riba
Ekonomi syariah tentang riba
 
5.hukum islamtentangmuamalah
5.hukum islamtentangmuamalah5.hukum islamtentangmuamalah
5.hukum islamtentangmuamalah
 
Riba&Bank
Riba&Bank Riba&Bank
Riba&Bank
 
Materi sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxMateri sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptx
 
AkSyar.pptx
AkSyar.pptxAkSyar.pptx
AkSyar.pptx
 
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
Hukum bunga bank, asuransi (minus kisi)
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
Muamalah1
Muamalah1Muamalah1
Muamalah1
 

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20)

AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
 
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun) Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
 
Karakteristik Filsafat
Karakteristik FilsafatKarakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
 
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
 
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
 
Gold or Fiat Money
Gold or Fiat MoneyGold or Fiat Money
Gold or Fiat Money
 
Hukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar ModalHukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar Modal
 
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
 
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank SyariahBatasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
Concept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islamConcept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islam
 

Hadis Tentang Riba Menurut Perspektif Kelompok Dua

  • 1. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 1 Hadis tentang Riba BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kita semua tahu bahwa riba ialah transaksi yang diharamkan oleh Islam dalam muamalah. Al-Quran mengisyaratkan bahwa Allah dan Rasul-Nya memerangi pelaku-pelakunya. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jiika kamu orang-orang yang beriman maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kamu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu kamutidak menganiaya dan tidak pula dianiaiya.” (QS. al-Baqarah: 279) Sebenarnya, seluruh agama samawi mengecam dan mengharamkan riba. Yahudi juga mengharamkan riba antar sesama mereka walaupun mereka juga membolehkannya untuk orang non-Yahudi. “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang Ummi,”1 ajaran asli Kristen juga mengharamkan riba. Pandangan serupa juga dianut para filsuf. Filsuf Yunani kuno yakni Solon (peletak undang-undang Athena kuno) dan Plato menghahramkan riba. Sementara itu, Aristoteles menganggap riba sebagai hasil yang tidak wajar karena diperoleh dari jerih payah orang lain. Ia berpendapat uang tidak bisa melahirkan uang. Orang yang paling berhak atas hasil pekerjaannya adalah orang yang mengembankan uang lewat kerja dan usaha. Kita sudah tahu dengan jelas seberapa haramnya riba. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang riba menurut hadis Nabi SAW atau dengan kata lain menurut Rasul kita sendiri. Dalam al-Quran kita menemui banyak sekali ayat yang 1 Orang Ummi adalah orang Arab, atau orang selain Yahudi. Lihat QS. Ali Imran: 75
  • 2. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 2 Hadis tentang Riba menjelaskan tentang penghahraman riba dan tentang riba itu sendiri. Namun, bagaimana dengan hadis Nabi SAW yang fungsinya ialah sebagai penjelas atau pentafsir al-Quran? Tentu akan ada banyak sekali hadis yang memperluas pandangan kita mengenai riba ini. Dalam makalah ini pula, kami sisipkan pendapat para ilmuwan Islam mengenai sebab-sebab dilarangnya riba. 2. Rumusan Malasah Berikut rumusan masalahnya: 1. Apa itu riba? 2. Bagaimana perspektif riba menurut hadis Nabi SAW? 3. Apa sajakah macam-macam riba? 4. Bagaimana hukumnya riba? 5. Mengapa riba dilarang? 3. Tujuan Penulisan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Syarah Hadis Ekonomi serta untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang riba dalam perspektif hadis Nabi SAW. Kami berharap semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi kami.
  • 3. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 3 Hadis tentang Riba BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Riba ٌّ‫ا‬ٌّ‫لذ‬‫ٌّب‬‫ح‬‫ٌّوالمل‬‫ر‬‫ٌّوالشعرٌّبالشعروالتمرٌّبالت‬‫ر‬‫ٌّبالب‬‫ر‬‫ٌّوالب‬‫ة‬‫ٌّبالفض‬‫ة‬‫ٌّوالفض‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫ه‬‫ا‬ٌّ‫ل‬‫لملحٌّمثالٌّبمث‬ ٌّ‫فمن‬‫زادٌّفهوٌّالرب‬ٌّ‫أ‬ٌّ Artinya: “Emas hendaklah dibayar dengan emas perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus dari tangan ke tangan (cash), barangsiapa pemberi tambahan atau memiliki (penerima) tambahan maka termasuk riba.” (Matan lain: Ahmad 13744) Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa apabila tukar menukar emas atau perak maka harus sama ukuran dan timbangannya, jika tidak sama maka termasuk riba. Dari situ dapat dipahami bahwa riba adalah ziyadah atau tambahan atau al-nama (tumbuh). Dalam istilah linguistik riba berarti tumbuh dan membesar2. Akan tetapi tidak semua tambahan adalah riba. Dalam istilah fiqih riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara bathil3 baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam.4 Pertambahan di sini bisa disebabkan oleh faktor intern atau ekstern.5 Syabirin Harahap menyatakan bahwa riba adalah kelebihan dari jumlah 2 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001 M.), hlm. 37. 3 QS. Al-Rum, 30-39 (dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka orang- orang yang berbuat demikian itulah orang-orang yang melipatgandakan pahalanya.) 4 Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001). Hlm 37 5 Abu al-Fadhl al-Misri, Lisan al-Arab,Juz XIV, (Beirut: Daar al-Shadr, t.th.), hlm. 304
  • 4. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 4 Hadis tentang Riba uang yang dipinjamkan.6 Shaleh Ibnu Fauzan berpendapat bahwa riba adalah pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam.7 Ibnu Arabi al-Maliki dalam kitabnya Ahkam al-Quran menyebutkan bahwa yang dimaksud riba yaitu setiap tambahan yang diambil tanpa adanya transakasi atau penyeimbang yang dibenarkan syariat. Sementara Badr ad-Din al-Ayni, pengarang Umdatul Qari Syarah Shahih al-Bukhari menyatakan bahwa riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil.8 Berikut ialah hadis yang menerangkan tentang barang-barang yang apabila ketika ditransaksikan tidak memenuhi kriteria secara kualitas dan kuantitas maka termasuk riba. ‫ٌّوٌّه‬‫ء‬‫ٌّرباٌّاالٌّها‬‫ر‬‫ٌّبالتم‬‫ر‬‫ٌّوٌّالتم‬‫ء‬‫ٌّوٌّها‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّرب‬‫ر‬‫ٌّوالبرٌّبالب‬‫ء‬‫ٌّها‬‫و‬ٌّ‫ٌّاالهاء‬‫ا‬‫ٌّرب‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫الذه‬ٌّ‫ء‬‫ا‬ ‫ٌّوهاء‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّبالشعيرٌّرب‬‫ر‬‫والشعي‬ٌّ Artinya: Rasulullah bersabda: “Emas dengan emas adalah riba kecuali sama, gandum putih dengan gandum putih adalah riba kecuali sama, kurma dengan kurma riba kecuali sama, gandum merah dengan gandum merah riba kecuali sama.” (Matan lain: Muslim 2968, Turmudzi 1164, Nasa’i 4482, Abu Daud 2906, Ibnu Majah 2244 dan 2250, Ahmad 157, 231, 297, Malik 1152, Darimi 2465.) Dari jenis yang disebutkan oleh hadis muncul pertanyaan, apakah hanya komoditas itu yang diharamkan? Dua di antaranya yaitu emas dan perak mewakili komoditas uang, sedangkan yang lainnya mewakili kelompok bahan makanan.menurut Hanafi dan Hanbali, barang yang berpotensi terkena riba adalah semua barang yang dapat dijual, sedangkan menurut Imam Syafi’i adalah barang 6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta:Gema Insani Press,2001 M.), hlm. 37 7 Syekh Shalih Ibnu Fauzan al-Fauzan, Perbedaan Jual Beli dan Riba,hlm. 30. 8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, hlm. 38
  • 5. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 5 Hadis tentang Riba yang dapat dimakan. Adapun Imam Malik berpendapat bahwa barang yang rentan atau berpotensi terkena riba adalah barang yang dapat dimakan dan tahan lama, sedangkan adz-Dzahiri membatasi hanya pada barang yang disebut dalam hadis.9 Dalam konteks kekinian, nampaknya orang akan cenderung kepada pendapat Hanafi dan Hanbali yakni semua barang yang dapat dijual rentan atau berpotensi terkena riba. Adapun madzhab adz-Dzahiri merupakan madzhab dengan pemikiran yang tekstual, madzhab ini memang tidak menerima tafsir al-Quran maupun Syarah Hadis. Apa yang tertera dalam al-Quran dan Hadis dianggap sudah cukup dan tidak harus ditafsirkan atau diberi syarahan lagi. 2. Ancaman Bagi Pelaku Riba ‫لعن‬ٌّ‫رسول‬ٌّ‫هللا‬ٌّ‫صلى‬ٌّ‫هللا‬ٌّ‫عليه‬ٌّ‫وسلم‬ٌّ‫اكل‬ٌّ‫الرب‬‫ا‬ٌّ‫ومئ‬‫كله‬ٌّ‫وكاتبه‬ٌّ‫و‬ٌّ‫شاهديه‬ٌّ‫وقال‬ٌّ‫هم‬ ‫سواء‬ٌّ Artinya: “Rasulullah melaknat pemakan riba, pemberinya, penulisnya, kedua saksinya, mereka semua sama.”10 (Matan lainnya: Ahmad: 13744) Riba merupakan perbuatan yang amat dikecam dalam al-Quran maupun hadis. Larangan terhadap riba sangatlah jelas, tegas, dan keras laknatnya terhadap para pelaku riba. Bahkan bukan hanya pelakunya saja yang mendapatkan laknat namun juga mereka yang membantu terwujudnya riba dan mereka yang menjadi saksi perbuatan riba. Di antaranya ada yang menyebutkan bahwa perbuatan riba termasuk ke dalam tujuh dosa besar, sebanding dengan dosa seseorang yang berzina sebanyak 9 Umar Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, alih bahasa Ikhwan Abidin Basri (Jakarta: Gema Insani Pers, Tazkia Institute, 2000). Hlm. 24 10 HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. Lihat Shahih Jami’ Shaghir no. 5090 dan Muslim, Sahih Muslim, Bab la’ana akila riba wa mu’kilahu,(1597), hlm 1218
  • 6. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 6 Hadis tentang Riba tiga puluh enam kali, dianggap tidak waras layaknya seorang anak yang menikahi ibunya sendiri, dll. Berikut hadis yang menyatakan demikian. ‫ٌّت‬‫ه‬‫ٌّكثرٌّفانٌّعاقبت‬‫ن‬‫ٌّوٌّا‬‫ا‬‫الرب‬‫ٌّقل‬‫ى‬‫ٌّال‬‫ر‬‫صي‬ٌّ Nabi bersabda: “Riba itu sekalipun dapat menyebabkan bertambah banyak, tetapi akibatnya akan berkurang.” (Matan lain: Ibnu Majah 2270) )‫ٌّمجه‬‫ن‬‫ٌّقلةٌّ(رواهٌّاب‬‫ى‬‫ٌّامرهٌّال‬ٌٌّّ‫ة‬‫ٌّالرباٌّاالٌّكانٌّعاقب‬‫ن‬‫ماٌّاحدٌّاكثرٌّم‬ “Dari Ibnu Mas’ud bahwasannya Nabi SAW bersabda “Tidaklah seseorang lebih banyak memakan riba kecuali akan berakibat pada sedikit (berkah hartanya)”. (H.R Ibnu Majah) Hadis ini merupakan ancaman bagi orang yang melakukan praktik riba bahwa sekalipun hartanya bertambah namun pada akhirnya ia akan menghilangkan keberkahan dari Allah SWT. Karena ini, harta orang yang melakukan praktik riba akan berkurang juga. Dalam al-Quran11 pula ditegaskan bahwa Allah SWT akan memusnahkan harta orang yang melakukan riba dan menghilangkan keberkahannya. 11 QS. Al-Baqarah 2:275 (orang-orang yang makan atau mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata atau berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan tuhannya, lalu terus berhenti dan mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya [terserah] kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya). Ayat 276 (Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa). Ayat 279 (Maka jika kamu tidak mengerjakan [meninggalkan sisa riba], maka ketahuilah bahwa Allah dan rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat [dari pengambilan riba, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya).
  • 7. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 7 Hadis tentang Riba ‫ٌّوقتل‬‫ر‬‫ٌّوالسح‬‫هلل‬‫ٌّالشركٌّبا‬‫؟‬‫ٌّوماٌّهن‬‫هللا‬ٌّ‫ل‬‫ٌّقالوٌّياٌّرسو‬‫ت‬‫ٌّالموبيقا‬‫ع‬‫ٌّالسب‬‫ا‬‫ٌّاجتنبو‬‫ل‬‫قا‬ٌٌّّ‫ي‬‫ٌّالت‬‫س‬‫النف‬ ‫ٌّواكلٌّمالٌّالي‬‫ا‬‫ٌّالرب‬‫ل‬‫ٌّاالبالحقٌّواك‬‫هللا‬ٌّ‫حرم‬‫ٌّال‬‫ت‬‫ٌّوقذفٌّالمحصنا‬‫ف‬‫ٌّيومٌّالزح‬‫ي‬‫ٌّوالتول‬‫م‬‫تي‬ٌّ‫غافالت‬ ‫ٌّ(رواهٌّبخاري‬‫ت‬‫المؤمنا‬) “Dari Abi Hurairah dari Nabi SAW ia bersabda: “jauhilah tujuh dosa besar!”. Para sahabat bertanya, ”Apakah hal itu wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “menyukutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh wanita baik-baik melakukan zina.”(H.R Bukhari) Rasulullah mengategorikan riba ke dalam salah satu dari tujuh dosa besar yang harus dijauhi. Dapat dipahami bahwa riba adalah perbuatan yang sangat keji bahkan lebih besar dosanya dibanding dosa orang yang berzina berkali-kali. Rasulullah bersabda: ‫ٌّهللاٌّعليه‬‫ل‬‫ٌّص‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّرسول‬‫ل‬‫قا‬ٌّ‫ٌّوثالثي‬‫ت‬‫ٌّاشدٌّمنٌّس‬‫م‬‫ٌّوهوٌّيعل‬‫ل‬‫ٌّالرج‬‫ه‬‫وسلمٌّدرهمٌّرباٌّياكل‬ٌّ‫ه‬‫ٌّزين‬‫ن‬ )‫(رواهٌّاحمد‬ “Diriwayatkan dari Abd Allah ibnu Handzalah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang sedangkan ia mengetahuinya, lebih berat dosanya dari pada orang yang tiga puluh enam kali zina.” (H.R Ahmad) Dalam al-Quran disebutkan bahwa pelaku riba seperti orang yang kerasukan setan lantaran penyakit jiwa, begitupun dalam hadis. Hadis Nabi SAW menyebutkan bahwa orang yang melakukan riba dianggap tidak waras dan seperti orang yang menikahi ibunya sendiri. ٌّ‫ح‬‫ٌّينك‬‫ن‬‫ٌّا‬‫ل‬‫ٌّمث‬‫ا‬‫ٌّايسره‬‫ا‬‫ٌّوسبعونٌّباب‬‫ة‬‫ٌّثالث‬‫ا‬‫الرب‬ )‫ٌّامهٌّ(رواهٌّالحكم‬‫ل‬‫الرج‬
  • 8. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 8 Hadis tentang Riba “Dari ‘Abd Allah Ibnu Mas’ud dari Nabi SAW, ia bersabda “riba mempunyai tiga puluh tujuh pintu yang paling ringan seperti seseorang yang menikahi ibunya.”(H.R Hakim al-Nasyaburi) Riba dan prostitusi adalah dua penyakit masyarakat yang akan menimbulkan kemurkaan Allah: ‫ٌّعزٌّوجل‬‫هللا‬ٌّ‫ب‬‫ٌّبانفسهمٌّعذا‬‫ا‬‫ٌّفقدٌّاحلو‬‫ة‬‫ٌّفيٌّقري‬‫ا‬‫ٌّوالرب‬‫ي‬‫ذاٌّظهرٌّالزن‬‫أ‬ “Jika prostitusi dan riba telah merajalela di masyarakatmaka mereka telah menghalalkan bagi diri mereka azab Allah azza wajalla.”12 Demikianlah ancaman Rasulullah bagi orang yang melakukan riba. Ancaman tersebut sangat tegas dan keras. Akibat yang disebabkan riba sangatlah kompleks dan merusak fondasi perekonomian masyarakat serta memecah belah umat, akibat-akibat yang disebabkan oleh riba akan kami jelaskan pada pembahasan selanjutnya. 3. Macam-macam Riba Selama masa hidup Nabi SAW, riba tidak hanya dipungut dari pinjaman uang melainkan juga barter. Dengan demikian Nabi SAW melarang kedua bentuk riba itu. Riba dibagi menjadi dua bagian, riba yang terjadi dalam utang piutang dan riba yang terjadi dalam transaksi jual beli. Ada dua jenis riba utang piutang begitupun dengan riba jual beli. Riba qardh dan riba jahiliah masuk ke dalam dua macam riba utang piutang dan riba nasi’ah serta riba fadhl ialah dua macam dari riba jual beli.13 12 HR. Thabrani dan Hakim dari Ibnu Abbas. Shahih Jami’ Shaghir no. 679. 13 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah,hlm. 41
  • 9. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 9 Hadis tentang Riba a. Riba Qardh: orang yang memberi hutang menuntut pengembalian atau pembayaran utang tersebut dengan jumlah yang lebih dari pokok utangnya. b. Riba Jahiliah: utang yang dibayar melebihi dari poko pinjaman, karena si pemijam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan.14 Disebut riba jahiliah sebab riba ini sering dipraktikan oleh umat Jahiliah di masa Rasulullah SAW. Menurut al-Jashash, riba yang dikenal dan dikerjakan oleh orang Arab dulu (masa Jahiliah) adalah utang beberapa dinar atau dirham, ketika pengembalian diberi tambahan sesuai perjanjian ketika utang dimulai.15 Rasulullah bersabda: ‫ٌّفيماٌّكانٌّيداٌّبياد‬‫ا‬‫الٌّرب‬ٌّ Artinya: “Tidak ada riba dalam hal tunai atau serah terima” (Matan lain: Bukhari 2030, 2032, Nasa’i 4504-4505, Ibnu Majah 2248, Ahmad 20749, 20767, 20779, 20796, 20814, 20816, Darimi 2467). 14 Justice Muhammad Taqi Utsmani, The Text of The Historic Judgement of Riba,(Kuala Lumpur: The Other Press,2001). 15 Al-Jashash, Ahkamal-Quran,juz I, (Mesir al-Mathhabah al-Bahiyyah al-Mishriyah, tth.), hlm. 465 Riba Utang Piutang Qardh Jahiliah/Yad Jual Beli Fadhl (kelebihan) Nasi’ah
  • 10. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 10 Hadis tentang Riba c. Riba Fadhl: pertukaran (jual beli) antara barang sejenis namun tidak memenuhi kriteria, yakni kriteria secara kuantitasnya (sawaan bi sawiin), kualitasnya (mitslan bi mitslin), dan penyerahannya yang tidak tunai atau spot (yadaan bi yadiin). Perkataan fadhl berarti kelebihan yang dikenakan dalam pertukaran atau penjualan barang yang sama jenisnya atau bentuknya.16 ‫ٌّا‬‫ل‬‫ٌّجاءٌّبال‬‫ل‬‫ٌّقا‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعن‬‫ي‬‫ٌّسعيدٌّالخدريٌّرض‬‫ا‬‫اب‬‫ٌّوسلم‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫ٌّالنب‬‫ى‬‫ل‬ٌّ‫ب‬‫تمر‬ٌٌّّ‫ه‬‫ٌّفقالٌّل‬‫ي‬‫برن‬ ‫ٌّمنهٌّصاعي‬‫ت‬‫ٌّتمرٌّرديٌّفبع‬‫ا‬‫ٌّكانٌّعندن‬‫ل‬‫ٌّبال‬‫ل‬‫ٌّهذاٌّقا‬‫ن‬‫ٌّوٌّسلمٌّمنٌّاي‬‫ه‬‫ٌّعلي‬‫هللا‬ٌّ‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫النب‬ٌّ‫ع‬‫ٌّبصا‬‫ن‬ ‫ٌّو‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ل‬‫ٌّص‬‫ي‬‫لنطعمٌّالنب‬‫ٌّاو‬‫ه‬‫ٌّعندٌّذالكٌّاو‬‫م‬‫ٌٌّّوسل‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫ي‬‫سلمٌّفقالٌّالنب‬ٌّ‫ن‬‫ٌّالرباٌّعي‬‫ن‬‫هٌّعي‬ ‫ٌّثمٌّاش‬‫ر‬‫ٌّاخ‬‫ع‬‫ٌّببي‬‫ر‬‫ٌّالتم‬‫ع‬‫ٌّفب‬‫ي‬‫ٌّتستر‬‫ن‬‫ٌّا‬‫ت‬‫ٌّولكنٌّاذاٌّارد‬‫ل‬‫ٌّالٌّتفع‬‫ا‬‫الرب‬‫تره‬ Artinya: “Abi Sa’id al-Khudry berkata Bilal datang pada Nabi SAW dengan membawa kurma barni Nabbi SAW bertanya darimana ini? Bilal menjawab hasil tukar kurma yang rendah mutunya dengan kurma barni, saya menukar dua sha’ kurma rendah dengan satu sha’ kurma barni untuk memberi nabi untuk dimakan, beliau bersabda; jangan, inilah hakikat riba, jangan lakukan. Kalau kamu ingin maka jualah lebih dulu kurmamu kemudian beli jenis kurma lain.” (Matan lain: Muslim 2945, 2986, 2988, 2989, Nasa’i 4477, 4478, 2981, Ahmad 10986, 11031, 11102, 11129, 11167, 11213). Kesimpulan yang didapat dari hadis di atas ialah sebagai berikut: 1. Hadis ini dijadikan dalil pembolehan masalah inah, yaitu menjual barang dagangan secara kredit, kemudian membelinya dari pembeli itu secara kontan dengan harga yang lebih sedikit dari harga pertama. 2. Hadis ini juga dijadikan dalil tentang pembolehan masalah tawarruq, yaitu membeli barang yang nilainya seratus real dengan seratus dua puluh secara kredit, agar barang itu dapat diambil manfaatnya, bahkan untuk dijual dan harganya dimanfaatkan. 16 Muhammad Mashlehuddin, SistemPerbankan dalamIslam,hlm. 77.
  • 11. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 11 Hadis tentang Riba 3. Besarnya kedurhakaan dan bagaimana hal itu dirasakan oleh Nabi SAW 4. Di dalam hadis ini tidak disebutkan bahwa Nabi SAW memerintahnya untuk menolak jual beli. 5. Diperbolehkannya membeli makanan yang lezat selagi tidak sampai kepada batasan tabdzir dan berlebih-lebihan yang di larang dalam al-Quran.17 Ketika kaum Yahudi kalah dalam perang khaibar, harta mereka diambil sebagai rampasan perang atau ghanimah, termasuk di antaranya ialah perhiasan yang terbuat dari emas dan perak. Tentu saja perhiasan tersebut bukan gaya kaum Muslimin yang sederhana. Oleh karenanya, orang Yahudi berusaha membeli perhiasan itu yang akan dibayar dengan uang yang terbuat dari emas (dinar) dan uang yang terbuat dari perak (dirham). Jadi sebenarnya yang akan terjadi bukanlah jual beli tapi peretukaran barang yang sejenis. Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak. Perhiasan perak dengan berat yang setara dengan 40 dirham (satu uqiyah) dijual oleh kaum Muslimin seharga dua atau tiga dirham. Padahal perhiasan perak dengan berat satu uqiyah jaul lebih tinggi dengan hanya dua sampai tiga dirham.18 Mendengar hal ini Rasulullah kemudian bersabda: ‫ٌّهللا‬‫ل‬‫ٌّهللاٌّص‬‫ل‬‫ٌّرسو‬‫ل‬‫ٌّقا‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعن‬‫ي‬‫ٌّابوٌّبكرةٌّرض‬‫ل‬‫ٌّبكرةٌّقال:ٌّقا‬‫ى‬‫ٌّاب‬‫ن‬‫ٌّب‬‫ن‬‫ٌّابدٌّالرحم‬‫ن‬‫ع‬ٌّ‫ه‬‫ٌّعلي‬ ‫ٌّ(رو‬‫م‬‫ٌّكيفٌّشئت‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ة‬‫ٌّبالفض‬‫ة‬‫ٌّوالفض‬‫ء‬‫ٌّبسوا‬‫ء‬‫ٌّاالٌّسوا‬‫ب‬‫ٌّالذه‬‫ا‬‫وسلم:ٌّالٌّتبيعو‬)‫اهٌّالبخري‬ Artinya: “Dari Abd Rahman ibnu Abi Bakrah, katanya: Abu Bakrah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Jangan kalian jual beli emas dengan emas kecuali yang sama-sama, perak dengan perak kecuali yang sama-sama. Dan jual belilah emas dan perak atau perak dengan emas sesuai dengan keinginan kalian.” (H.R Bukhari) 17 QS. Al-Araf/7:32 18 Iqbal Ahmad Khan Suhail, What Is Riba?, terjemahan Haqiqatun Riba, (New Delhi: Pharos Media and Publishing Pvt Ltd), 1999.
  • 12. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 12 Hadis tentang Riba ‫ٌّب‬‫ر‬‫ٌّوسلمٌّقال:ٌّالب‬‫ه‬‫ٌّعلي‬‫هللا‬ٌّ‫ل‬‫ٌّص‬‫ي‬‫ٌّالنب‬‫ن‬‫ٌّعنهماٌّع‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّعمرٌّرضي‬‫ع‬‫ٌّسم‬‫س‬‫ٌّاو‬‫ن‬‫ٌّمالكٌّب‬‫ن‬‫ع‬ٌّ‫ٌّربا‬‫ر‬‫الب‬ ٌّ‫ٌّ(رواه‬‫ء‬‫ٌّهاءٌّوها‬‫ال‬‫ٌّرباٌّا‬‫ر‬‫ٌّوالتمرٌّبالتم‬‫ء‬‫ٌّوها‬‫ء‬‫ٌّاالٌّها‬‫ا‬‫ٌّبالشعيرٌّرب‬‫ر‬‫ٌّوالشعي‬‫ء‬‫ٌّوها‬‫ء‬‫االٌّها‬ )‫البخاري‬ Artinya: “Dari Malik ibnu Aus, ia mendengar ‘Umar r.a dari Nabi SAW ia bersabda: “Jual beli gandum dengan gandum adalah riba kecuali sama-sama tepung dengan tepung adalah riba kecuali yang sama sama, dan kurma dengan kurma adalah riba kecuali sama-sama”.(H.R Bukhakri) ‫ٌّسواءٌّبس‬‫ل‬‫ٌّمثالٌّبمث‬‫ن‬‫ٌّاالٌّوزناٌّبوز‬‫ق‬‫ٌّبالوار‬‫ق‬‫ٌّوالٌّالور‬‫ب‬‫ٌّبالذه‬‫ب‬‫ٌّالذذه‬‫ا‬‫الٌّتبيعو‬ٌّ‫ء‬‫وا‬ ٌّ)‫(رواهٌّالمسلم‬ “Janganlahkalian jual beli emas dengan emas dan uang dengan uang kecuali dengan timbangan dan jenis yang sama”. (HR. Muslim) Apapun jenis barangnya, Islam menghendaki semua barang yang dapat dijual itu mesti terhindar dari riba. Semua bentuk transaksi harus bersifat jujur dan adil. Sehingga tidak ada pihak yang terdzalimi dan merasa tertekan dan memberatkan. Jadi, riba fadhl (khususnya) tidak hanya berlaku bagi barang-barang yang disebutkan dalam hadis-hadis di atas namun untuk semua barang yang memiliki kriteria yang sama dengan barang yang dicontohkan dalam hadis. Riba yang terdapat dalam berbagai transaksi perniagaan ketentuan larangannya dapat dilakukan melalui metode qiyas dengan memfokuskan pada persamaan ‘illah.19 Dan Rasulullah menghalalkan jual beli barang yang berbeda dengan takaran yang berbeda, beliau bersabda: 19 Abdullah Saeed, Islamic Banking and Interest of the Prohibition of Riba and Its Contemporary Interpretation,hlm. 35
  • 13. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 13 Hadis tentang Riba ٌّ‫ة‬‫ٌّبالمرٌّوالحنط‬‫ر‬‫ٌّوسلمٌّالتم‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ى‬‫ٌّصل‬‫هللا‬ٌّ‫ٌّرسول‬‫ل‬‫قا‬‫ٌّوالشعرٌّبا‬‫ة‬‫بالحنط‬ٌّ‫ح‬‫لشعيرٌّوالمل‬ ٌّ‫ه‬‫ٌّالوان‬‫ت‬‫ٌّاالٌّماٌّاختلف‬‫ى‬‫ٌّفقدٌّارب‬‫د‬‫ٌّزادٌّاوٌّاستزا‬‫ن‬‫ٌّفم‬‫د‬‫ٌّيداٌّبي‬‫ل‬‫بالمالحٌّمثالٌّبمث‬ “Diriwayatkan oleh bu Sa’id al-Khudry bahwa Rasulullah bersabda: “emas hendaklah dibayar dengan emas perak dengan perak, gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam, bayaran harus dari tangan ke tangan (cash), barangsiapa pemberi tambahan atau memiliki (penerima) tambahan, sesunggguhnya ia telah berurusan dengan riba kecuali warnanya berbeda. ‫ٌّالصامت‬‫ن‬‫ٌّعبادتةٌّب‬‫ن‬‫ع‬ٌٌّّ‫ب‬‫ٌّباٌّالذه‬‫ب‬‫ٌّوسلمٌّ:الذه‬‫ه‬‫ٌّهللاٌّعلي‬‫ال‬‫ٌّهللاٌّصل‬‫ل‬‫ٌّرسو‬‫ل‬‫قا‬ ‫ٌّبالملحٌّمثال‬‫ح‬‫ٌّبالتمرٌّوالمل‬‫ر‬‫ٌّوالشعرٌّبالشعرٌّوالتم‬‫ر‬‫ٌّبالب‬‫ر‬‫ٌّوالب‬‫ة‬‫ٌّباٌّالفض‬‫ة‬‫والفض‬ٌّ‫ء‬‫ٌّبسوا‬‫ء‬‫ٌّسوا‬‫ل‬‫ٌّبمث‬ ‫ٌّبياد‬‫ا‬‫ٌّكانٌّيد‬‫ا‬‫ٌّاذ‬‫م‬‫ٌّكيفٌّشئت‬‫ا‬‫ٌّفبيعو‬‫ف‬‫ٌّاالصن‬‫ه‬‫ٌّهذ‬‫ت‬‫ٌّفاذٌّاختلف‬‫د‬‫ٌّبي‬‫ا‬‫يد‬ “Dari Ubadah ibn Shamit, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Jual beli emas dengan emas, tepung dengan tepung, gandum dengan gandum, dan kurma dengan kurma, serta garam dengan garam harus sama dan langsung serah terima. Apabila barang-barang ini berbeda-beda, maka jual belilah kalian sesuai yang kalian inginkan apabila dilakukan dengan serah terima langsung.” (H.R Muslim) Barang yang diperjual belikan dengan takaran yang berbeda namun jenis nya berbeda harus secara cash (yadaan bi yadiin). Dalam perbankan, riba fadhl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara yang tunai (spot). d. Riba Nasi’ah: ialah kewajiban menanggung beban bagi salah seorang yang melakukan pertukaran, hanya karena berjalannya waktu. Menurut Ibnu Qayyum al- Jawziyya, riba nasi’ah adalah tambahan atas salah satu barang yang diutang, seperti
  • 14. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 14 Hadis tentang Riba orang yang berutang sekati kurma di musim dingin, dibayar kembali dengan satu setengah sekati kurma di musim panas.20 An-Nasa’i: ٌّ‫ه‬‫ٌّاالٌّفيٌّالنسيئ‬‫ا‬‫الٌّرب‬ Nabi SAW bersabda: “Tidak riba kecuali nasi’ah” (Matan lain: Bukhari 2033, 2990-2993, Ibnu Majah 2248, Ahmad 20748, 20762, 20767, 20779, 20796, 20814, 20816) Hadis tersebut bukan berarti hanya riba nasi’ah yang diharamkan, semua riba haram. Asbabul wurudnya adalah nabi ditanya tentang pertukaran antara gandum dan syair, emas dan perak dengan pembayaran diakhirkan. Hadis ini lebih tepat jika dipahami bahwa riba nasi’ah adalah riba yang terberat dibandingkan riba lainnya. Hal ini sama dengan pernyataan “Tidak ada ulama di daerah ini kecuali Ahmad” padahal banyak ulama lain selain Ahmad, hanya saja Ahmad merupakan ulama yang paling disegani. 4. Hukum Riba Secara garis besar pandangan hukum riba ada dua kelompok: a. Kelompok pertama: mengharamkan riba yang berlipat ganda/ad’afan muda’fa, karena yang diharamkan al-Quran adalah riba yang berlipat ganda saja,21 yakni riba nasi’ah, kemudian terbukti pula dengan hadis bahwa tidak ada riba kecuali nasi’ah. Karenanya, selain dari riba nasi’ah maka 20 Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah, ٌّI’llamal-Muwaqi’in,jus II, (Beirut: Daar al-Fikr, 1989 M.), hlm. 135 21 QS. Ali-Imran, 3:130 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan). Yang dimaksud riba di sini ialah riba nasi’ah. Menurut sebagian bahwa riba nasi’ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda).
  • 15. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 15 Hadis tentang Riba diperbolehkan. Dalam bahasa Inggris riba yang berlipat ganda (ad’afan muda’afa) disebut dengan usury, sedangkan riba yang tidak berlipat ganda disebut dengan interest. Contoh dari negara yang menganut pandangan ini ialah Malaysia. Oleh karenanya, pemungutan bunga di bank islam Malaysia diperbolehkan. b. Kelompok kedua: mengharamkan riba, baik yang besar (usury) maupun kecil (interest). Pandangan ini berpendapat bahwa riba yang kecil atau yang besar itu sama saja, keduanya diharamkan. Riba yang besar atau berlipat ganda (ad’afan muda’fa) diharamkan karena dzatnya atau karena riba ini memang diharamkan. Sedangkan riba yang kecil diharamkan bukan karena riba ini memang sudah diharamkan melainkan karena sebab untuk menghindari riba yang lebih besar (haramun lilisyadzu dzariah). Dalam QS. Al-Baqarah 2: 275, riba sudah diharamkan secara umum baik yang besar maupun yang kecil. Dari asbabun nuzulnya diketahui bahwa ketika turun ayat tersebut telah terjadi praktik riba tidak saja yang besar tetapi juga yang kecil. Dan dalam hal ini berlaku kaidah al-Ibrah biumumi al-lafdzi la bi khusushi sabab. Riba yang berlipat ganda merupakan keterangan riba yang memberatkan yang terjadi pada masa jahiliah.22 Demikian pula dalam hadis-hadis Nabi SAW, tidak ada keterangan atau penjelasan bahwa hanya riba yang jumlahnya besar saja yang diharamkan. Hadis yang menyatakan bahwa tidak ada riba selain riba nasi’ah menunjukan bahwa riba nasi’ah ialah riba yang paling besar jumlahnya (ad’afan muda’afa), hadis tersebut bukan berarti menyatakan bahwa hanya riba nasi’ah yang ad’afan muda’afa yang diharamkan. Lagipula, dalam hadis Nabi yang menceritakan tentang Bilal dengan kurmanya, Nabi mengharamkan riba meskipun hanya satu sha’ kurma. Begitupun dengan hadis-hadis lain yang menyatakan bahwa perbedaan kuantitas dan kualitas barang yang ditukar meskipun sedikit juga termasuk kedalam praktik riba yang diharamkan oleh Nabi SAW. 22 Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi,(Malang: UIN Malang Press,2008), hlm. 143
  • 16. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 16 Hadis tentang Riba Penyebab terlarangnya suatu transaksi itu disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:23 a. Haramnya zatnya (haram lidzatihi) b. Haram selain dzatnya (haram lighairihi) c. Tidak sah (lengkap) akadnya. Riba termasuk transaksi yang diharamkan sebab bukan karena dzatnya (haram lighairihi). Haram selain zatnya ini menjadi haram karena melanggar prinsip “an Taradin Minkum” yang berarti saling meridhai satu sama lain. Riba menjadi haram karena perbuatan ketidak adilan (zalim) atau diam menerima ketidak adilan, karena pengambilan harta secara bathil akan menimbulkan kezaliman antar pelaku ekonomi. 5. Sebab-sebab Dilarangnya Riba Baik al-Quran maupun Hadis Nabi SAW mengharamkan riba, bahkan dalam hadis dijelaskan bahwa semua pihak yang terlibat dalam riba seperti orang yang mentransaksikan, memakan, mewakili, dan mencatat, serta menjadi saksinya dilaknat oleh Rasulullah. Larangan tersebut bukan tanpa sebab. Menurut al-Fahr al-Razi, ada beberapa sebab dilarang dan diharamkannya riba tersebut. Pertama, riba memungkinkan seseorang memaksakan pemilikan harta dari orang lain tanpa ada imbalan. Keuntungan yang diperoleh pihak peminjam masih bersifat spekulasi belum tentu terjadi, sedangkan pemungutan tambahan dari peminjam oleh pemberi pinjaman adalah hal yang pasti tanpa risiko. Kedua, riba menghalangi pemodal ikut serta berusaha mencari rizki, karena ia dengan mudahnya membiayai hidupnya, cukup dengan bunga berjangka itu. Karena itu, ia tidak mau lagi memangku pekerjaan yang berhubungan dengan dipakainya tenaganya atau sesuatu yang membutuhkan kerja keras. Hal ini akan membawa kemunduran masyarakat, sebagaimana dimaklumi bahwa dunia tidak bisa berkembang tanpa perdagangan, seni dan kreasi karya buah 23 Adiwarman Kariem, Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan,(Jakarta:Rajawali Press, 2004), hlm. 30
  • 17. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 17 Hadis tentang Riba tangan. Ketiga, jika riba diperbolehkan, masyarakat dengan maksud memenuhi kebutuhannya tidak segan-segan meminjam uang walaupun bungannya sangat tinggi. Hal ini akan merusak tata hidup tolong menolong, saling menghormati dan sifat-sifat baik lainnya, serta perasaan berhutang budi. Keempat, dengan riba biasanya pemodal menjadi semakin kaya dan peminjam semakin miskin. Sekiranya riba dibenarkan, orang kaya akanmenindas orang miskin dengan cara ini. Kelima, larangan riba sudah ditetapkan oleh nash dimana tidak seluruh rahasia tuntutannya diketahui oleh manusia. Keharamannya itu pasti, kendati orang tidak tahu persis segi dan sebab pelarangannya.24 Menurut Shalih Ibnu Ghanim al-Sadlan, riba diharamkan karena beberapa faktor berikut. Pertama, riba menyebabkan hancurnya ekonomi masyarakat karena biasanya pemberi utang malas bekerja, tidak produktif, tinggal menunggu bunga dari peminjam dan itu memberatkannya. Kedua, hancurnya solidaritas sosial masyarakat karena tidak adanya sikap saling tolong menolong, bantu membantu, dan rasa sayang di antara mereka. Ketiga, masyarakat akan terpecah menjadi dua: orang-orang kaya yang hidup bergelimang dengan harta dan orang-orang miskin serta lemah yang dieksploitasi tenaga dan jerih payahnya oleh orang kaya tidak dengan cara yang benar.25 Bahkan, sebagian filsuf berkata,”Para pemakan riba bagaikan lebah jantan yang hidup dari pekerjaan orang lain dan tidak mau bekerja sedikitpun.”26 Para pemikir Islam lain yang mengemukakan tentang seberapa buruknya riba di antaranya ialah Abu A’la al-Maududi, Prof. Dr. Muhammad Darras, Isa Abduh, al- Arabi Abu Suud, Syekh Abu Zahrah, ash-Shidiqi, dll. Rasulullah SAW melalui hadisnya telah menegaskan dengan keras tentang haramnya riba serta telah menjelaskan pula macamnya-macamnya secara terperinci. Kemudian, Ulama yang hidup di masa Rasul SAW telah tiada, banyak melakukan 24 Al-Fakhr al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, (Teheran:Daar al-Kutub al-Ilmiyyah, tth.), hlm. 87- 88. 25 Shalih Ibnu Ghanim al-Sadlan, Risalah fi al-Fiqh,hlm. 90. 26 Lihat riset tentang riba oleh Abu Zahrah.
  • 18. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 18 Hadis tentang Riba ijtihad agar maksud dari larangan Rasulullah SAW terhadap riba dan macam-macam ribanya itu sendiri dapat dipahami oleh semua masyarakat.
  • 19. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 19 Hadis tentang Riba BAB III KESIMPULAN Riba adalah pengambilan tambahan (ziyadah) dari harta pokok secara bathil baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam. Riba merupakan perbuatan yang amat dikecam dalam al-Quran maupun hadis. Larangan terhadap riba sangatlah jelas, tegas, dan laknat terhadap para pelaku riba. Bahkan bukan hanya pelakunya saja yang mendapatkan dosa laknat namun juga mereka yang membantu terwujudnya riba dan mereka yang menjadi saksi perbuatan riba. Riba juga dikategorikan sebagai salah satu dari tujuh dosa besar seperti syirik. Pelaku riba pula disamakan dengan orang bodoh yang menikahi ibunya sendiri serta disetarakan dengan orang yang telah berzina sebanyak tiga puluh enam kali. Riba dibagi menjadi dua bagian, riba yang terjadi dalam utang piutang dan riba yang terjadi dalam transaksi jual beli. Ada dua jenis riba utang piutang begitupun dengan riba jual beli. Riba qardh dan riba jahiliah masuk ke dalam dua macam riba utang piutang dan riba nasi’ah serta riba fadhl ialah dua macam dari riba jual beli. 1. Riba Qardh: orang yang memberi hutang menuntut pengembalian atau pembayaran utang tersebut dengan jumlah yang lebih dari pokok utangnya. 2. Riba Jahiliah: utang yang dibayar melebihi dari poko pinjaman, karena si pemijam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan. 3. Riba Fadhl: pertukaran (jual beli) antara barang sejenis namun tidak memenuhi kriteria, yakni kriteria secara kuantitasnya (sawaan bi sawiin), kualitasnya (mitslan bi mitslin), dan penyerahannya yang tidak tunai atau spot (yadaan bi yadiin). 4. Riba Nasi’ah: ialah kewajiban menanggung beban bagi salah seorang yang melakukan pertukaran, hanya karena berjalannya waktu. Baik riba dalam jumlah kecil atau interest ataupun riba dalam jumlah yang besar atau usury, keduanya termasuk ke dalam transaksi yang diharamkan sebab bukan
  • 20. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 20 Hadis tentang Riba karena dzatnya (haram lighairihi). Haram selain zatnya ini menjadi haram karena melanggar prinsip “an Taradin Minkum” yang berarti saling meridhai satu sama lain. Riba menjadi sangat dilarang sebab jika riba dibiarkan menjamur di masyarakat, maka riba akan menyebabkan depresiasi ekonomi. Riba menyebabkan insflasi yang tidak terkendali (inflatoar). Bukan hanya di bidang ekonomi saja, namun riba juga berpengaruh pada tatanan sosial kemsyarakatan. Masyarakat akan terpecah belah menjadi masyarakat kaya raya namun tidak produktif dan masyarakat miskin yang tereksploitasi.
  • 21. Kelompok Dua Syarah Hadis Ekonomi 21 Hadis tentang Riba DAFTAR PUSTAKA Al-Quran al-Kariem Yusuf al-Qaaradhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Penerjemah Zainal Arifin, (Depok: Gema Insani, 2006. Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi,(Malang: UIN Malang Press,2008). Idri, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalamPerspektif HadisNabi, (Jakarta:Kencana,2015) Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012). Hulwati, Ekonomi Islam, (Ciputat: Ciputat Press Group, 2006). Muhammad Syarif Chaudry, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar, Penerjemah Suherman Rosyidi, (Jakarta: Kharisma Putera Utama, 2012). Adiwarman Kariem, Bank Islam: Analisis Fikih dan Keuangan,(Jakarta:RajawaliPress, 2004) Umar Chapra, Islamdan Tantangan Ekonomi,alih bahasa Ikhwan Abidin Basri (Jakarta: Gema Insani Pers,Tazkia Institute, 2000) Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012)