SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
BAB I

                                   PENDAHULUAN



I.1.LATAR BELAKANG

       Dalam Al-Qur’an harta disebutkan dalam 25 surat dan 46 ayat. Sedang kaya atau
kekayaan disebutkan dalam 9 surat dan 11 ayat. Menurut Muhammad Abdul Baqi, al-mal
disebutkan 86 kali dalam Al-Qur’an.
       Dalam kehidupan dunia, kita dikelilingi oleh hal-hal atau benda-benda yang kita
klaim sebagai milik kita. Keluarga, rumah, pekerjaan, panca indera, harta, ilmu pengetahuan,
keahlian, dan lain sebagainya semua kita sebut sebagai milik kita. Tapi benarkah itu semua
milik kita? Sejak kapan semua itu menjadi milik kita?
       Manusia dengan sifat fitrahnya amat suka kepada harta dan mengumpulnya. Mereka
tidak pernah merasa puas dalam mengejar harta kekayaan. Tidak ada sesuatu yang dapat
menghalang kecintaan mereka mengejar harta kecuali kematian. Allah telah merakamkan
sifat kecintaan manusia kepada harta benda dalam firman-Nya yang bermaksud:
"Dan kamu cintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan"(al-Fajr 20).
       Al-Quran menggambarkan bahawa manusia mencintai harta kekayaan melebihi
kecintaan kepada anak-anak dan keluarga dengan firman-Nya:
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi, amalan-amalan yang kekal
lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan" (al-Kahfi, 46).
       Ayat ini mendahulukan perkataan harta daripada perkataan anak-anak yang
menunjukkan manusia amat mencintai harta kekayaan. Malahan manusia sanggup berkelahi
dan berperang demi untuk mendapatkan harta.




                                                                                       1
                              Al Mal “ Harta”
I.2.RUMUSAN MASALAH

        1. Apakah yang dimaksud dengan Al Mal (Harta)?
        2. Sebutkan pembagian Al Mal (Harta)?
        3. Apakah tujuan dari Al Mal tersebut?



I.3.TUJUAN

        1. Untuk mengetahui pengertian Al Mal (Harta).
        2. Untuk mengetahui pembagian Al Mal (Harta).
        3. Dapat Mengetahui tujuan dari Al Mal (Harta).




                                                          2
                          Al Mal “ Harta”
BAB II

                                        PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI HARTA
       Secara etimologi, harta dalam bahasa Arab disebut al-Mal, berasal dari kata

     mempunyai arti condong, cenderung atau miring. Karena manusia cenderung ingin
memiliki dan menguasai harta. al-Mal juga diartikan segala sesuatu yang menyenangkan
manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk manfaat.
       Di dalam kamus Lisan al-’Arab karya Ibnu Manzur diterangkan bahwa kata

berasal dari kata kerja                                . Jadi,   didefinisikan sebagai “segala
sesuatu yang dimiliki”. Berkata Sibawaihi, diantara bentuk imalah yang asing dalam bahasa
Arab ialah     (mal) yang bentuk jamaknya          (amwal). Dalam Mukhtar al-Qamus, kata

al-mal berarti ’apa saja yang dimiliki’, kata tamawwalta (        ) berarti ’harta kamu banyak
karena orang lain’, kata multahu (     ) berarti “kamu memberikan uang pada seseorang”.
       Secara terminologi, pengertian al-Mal menurut ulama Hanafiyah:


       “Segala yang diinginkan oleh tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan
hingga saat dibutuhkan.”
       Menurut Jumhur ulama, al-Mal (harta):                                   Segala sesuatu
yang mempunyai nilai, dan dikenakan ganti rugi bagi orang yang merusak atau
melenyapkannya.
       Menurut Hanafiyah: Harta adalah segala sesuatu yang dapat diambil, disimpan, dan
dapat dimanfaatkan. Menurut definisi ini, harta memiliki dua unsur, yaitu:
1. Harta dapat dikuasai dan dipelihara secara nyata. Sesuatu yang tidak bisa disimpan atau
dipelihara secara nyata, seperti ilmu, kesehatan, kemuliaan, kecerdasan, udara, panas
matahari, cahaya bulan, tidak dapat dikatakan harta.


2. Dapat dimanfaatkan menurut kebiasaan. Segala sesuatu yang tidak bermanfaat seperti
daging bangkai, makanan yang basi, tidak dapat disebut harta; atau bermanfaat, tetapi
menurut kebiasaan tidak diperhitungkan manusia, seperti satu biji gandum, setetes air,

                                                                                         3
                              Al Mal “ Harta”
segenggam tanah, dan lain-lain. Semua itu tidak disebut harta sebab terlalu sedikit sehingga
zatnya tidak dapat dimanfaatkan, kecuali kalau disatukan dengan sesuatu yang lain.
           Salah satu perbedaan dari definisi yang dikemukakan oleh ulama Hanafiyah dan
jumhur ulama adalah tentang benda yang tidak dapat diraba, seperti manfaat. Ulama
Hanafiyah memandang bahwa manfaat termasuk sesuatu yang dapat dimiliki, tetapi bukan
harta. Adapun menurut ulama selain hanafiyah (jumhur), manfaat termasuk harta, sebab yang
penting adalah manfaatnya dan bukan zatnya.
           Jadi, perbedaan esensi harta antara ulama Hanafiyah dan Jumhur: 1. Bagi jumhur
ulama harta tidak saja bersifat materi, namun juga nilai manfaat yang terkandung di
dalamnya. 2. Adapun menurut ulama mazhab Hanafi harta hanya menyangkut materi,
sedangkan manfaat termasuk ke dalam pengertian hak milik.
           Sementara menurut T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, 1yang dimaksud dengan harta ialah:
    1.     Nama selain manusia yang diciptakan allah untuk mencukupi kebutuhan hidup
           manusia, dapat dipelihara pada suatu tempat, dan dikelola (tasharruf) dengan jalan
           ikhtiar.
      2.   Sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik oleh seluruh manusia maupun
           oleh sebagin manusia
      3.   Sesuatu yang sah untuk diperjualbelikan
      4.   Sesuatu yang dapat dimiliki dan mempunyai nilai(harga)
      5.   Sesuatu yang berwujud, Sesutu yang tidak berwujud meskipun dapat diambil
           manfaatnya tidak termasuk harta,
      6.   Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan dapat diambil
           manfaatnya ketika dibutuhkan.




1
    Lihat, Pengantar Ilmu muamalah, Bulan Bintang, Jakarta,th.1984 hlm. 140.
                                                                                        4
                                      Al Mal “ Harta”
2.2.PEMBAGIAN AL MAL

      Menurut fuqaha,harta dapat ditinjau dari beberapa segi.Harta terdiri dari beberapa
 bagian ,tiap-tiap bagian memiliki ciri khusus dan hukumanya tersendiri . Pembagian jenis
 harta ini sebagai berikut:

 1.   Mal Mutaqawwim dang hair mutaqawwin

  a. Harta Mutaqawwin ialah




      “Sesuatu yang boleh diambil manfatnya menurut syara.”

      Harta yang termasuk mutaqawwin ini ialah semua harta yang baik jenisnya maupun
      cara memperoleh dan penggunaanya.

  b. Harta ghair mutaqawwin ialah




      “Sesuatu yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara”.

      Harta ghair mutaqawwin ialah kebalikan dari harta mutaqawwin yakni yang tidak
      boleh   diambil   manfaatnya,baik    jenisnya,cara   memperolehnya    maupun      cara
      penggunaanya.

 2.   Mal Mitsli dan Harta Qimi ialah:

  a. Mal Mitsli ialah




      “Benda-benda yang ada persamaan dalam kesatuan-kesatuannya,dalam arti dapat
      berdiri sebagiannya ditempat yang lain,tanpa ada perbedaan yang perlu dinilai.”

  b. Harta Qimi ialah




                                                                                        5
                              Al Mal “ Harta”
“Benda-benda yang kurang dalam kesatuan-kesatuanya,karenanya tidak dapat berdiri
     sebagian ditempat sebagian yang lainya tanpa ada perbedaan”.

 c. Dengan perkataan lain, harta yang ada imbangannya (persamaannya) disebut mitsli dan
     harta yang tidak ada imbangannya secara tepat disebut qimi.

 3. Harta Istihlak dan harta Isti’mal

 a. Harta Istihlak ialah:




     ”Sesuatu yang tidak dapat diambil kegunaanya dan manfaatnya secara biasa ,kecuali
     dengan menghabiskanya”.

     Harta Istihlah terbagi dua: harta Istihlak haqiqi dan Istihlak huquqi:

         Harta Istihlak haqiqi ialah suatu benda yang menjadi harta yang jelas (nyata)
         zatnya habis sekali digunakan.

         Harta istihlak huquqi ialah harta yang sudah habis nilainya bila telah digunakan,
         tetapi zatnya masih tetap ada.

 b. Harta Isti’mal ialah:




     ”Sesuatu yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara.”

     Perbedaan dua jenis harta ini ,harta istihlak habis satu kali digunakan sedangkan harta
     isti’mal tidak habis dalam satu kali pemanfaatanya.
4.   Harta manqul dan harta ghair manqul
 a. Harta manqul ialah


     ”Segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak)dari satu tempat ke tempat lain.”
 b. Harta ghair manqul ialah


      ”Sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang
     lain”.
                                                                                        6
                             Al Mal “ Harta”
5.   Harta ain dan harta Dayn.
 a. Harta ’ain ialah harta yang berbentuk benda.
     Harta ain terbagi menjadi dua:

     Harta ’ain dzati qimah yaitu benda yang memiliki bentuk yang dipandang sebagai
     harta karena memiliki nilai.

     Harta ’ain ghayr dzati qimah yaitu benda yang tidak dapat dipandang sebagai harta
     karena tidak memiliki hara misalnya sebiji beras.
 b. Harta dayn ialah:


     ”Sesuatu yang berada dalam tanggung jawab”.

6.   Mal al-’ain dan mal al-naf’i(manfaat)
 a. Harta ’aini ialah benda yang memiliki nilai dan bernentuk (berwujud)
 b. Harta nafi’ ialah a’radl yang berangsur-angsur tumbuh menurut perkembangan
    masa,oleh karena itu mal al-naf’i tidak berwujud ,tidak mungkin untuk disimpan.
Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa harta ’ain dan harta naf’i ada perbedaan.

7.   Harta Mamluk, Mubah, dan Mahjur
 a. Harta mamluk ialah


     ”Sesuatu yang masuk ke bawah milik,milik perorangan maupun milik badan
     hukum,seperti pemerintahan dan yayasan.”
     Harta ini dibagi menjadi dua:
     1.      Harta perorangan (mustaqil) yang berpautan dengan hak bukan milik, seperti
     rumah yang dikontrakan. Harta Perorangan yang tidak berpautan dengan hak bukan
     pemilik, seperti seseorang yang mempunyai sepasang sepatu dapat digunakan kapan
     saja.
     2.   Harta Perkongsian (masyarakat) antara dua pemilik yang berkaitan dengan hak
     yang bukan pemiliknya, seperti dua orang yang berkongsi memiliki sebuah pabrik dan
     lima buah mobil, salah satu mobil disewakan selama satu bulan disewakan kepada
     orang lain. Harta yang dimiliki oleh dua orang yang tidak berkaitan dengan hak bukan

                                                                                    7
                             Al Mal “ Harta”
miliknya, seperti dua orang yang berkongsi memiliki sebuah pabrik, pabrik tersebut
          diurus bersama.


    b. Harta Mubah ialah




           ”Sesuatu yang pada asalnya bukan milik seseorang,seperti air pada mata
          air,binatang buruan darat,pohon-pohonan dihutan dll.
          Tiap-tiap manusia memiliki harta mubah sesuai dengan kesanggupannya, orang yang
mengambilnya maka ia menjadi pemiliknya sesuai dengan kaidah.
          Islam mengakui kepemilikan individu, dengan satu konsep khusus, yakni bahwa
manusia adalah khalifah di muka bumi yang diberi kekuasaan dalam mengelola dan
memanfaatkan segala isi bumi dengan syarat sesuai dengan segala aturan dari Pencipta harta
itu sendiri.


          Harta dinyatakan sebagai milik manusia, sebagai hasil usahanya. Al-Qur’an
menggunakan istilah           :
“Tidaklah      berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”.
(QS. Al-Lahab: 2)


          Ternyata untuk menunjukkan kepemilikan individu dan dengan pengakuan hak milik
perseorangan, Islam juga menjamin keselamatan harta serta perlindungannya secara hukum
negara.


    c. Harta mahjur ialah




          ”Ialah sesuatu yang tidak dibolehkan dimiliki dan memberikan kepada orang lain
menurut syariat adakalanya benda itu benda wakaf ataupun benda yang dikhususkan untuk
masyarakat umum, seperti jalan raya, masjid-masjid, kuburan-kuburan dan semua harta
yang diwakafkan”


                                                                                       8
                                  Al Mal “ Harta”
Dalam prespektif hukum negara, pengawasan harta wakaf berwenang melakukan
perkara-perkara yang dapat mendatangkan kebaikan harta wakaf dan mewujudkan
keuntungan-keuntungan bagi tujuan wakaf, dengan memperhatikan syarat-syarat yang
ditentukan wakif.
       Jaminan perwakafan di Indonesia dinyatakan dalam Undang-Undang Pokok Agraria
No.5 tahun 1960 pasal 49 ayat 3 yang menyatakan bahwa perwakafan tanah milik dilindungi
dan diatur dengan Peraturan Pemerintah.


    8. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi:
    a. Harta yang dapat dibagi(mal qabil li al-qismah) ialah harta yang tidak menimbulkan
       suatu kerugian atau kerusakan apabila harta itu dibagi-bagi.
    b. Harta yang tidak dapat dibagi(mal ghair qabil li al qismah) ialah harta yang
       menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila harta tersebut dibagi-bagi.

    9. Harta pokok dan harta hasil (buah)
       Harta pokok ialah


       ”Harta yang mungkin darinya terjadi harta yang lain”.
       Harta hasil ialah


       ”Harta yang terjadi dari harta yang lain”.

    10. Harta khas dan harta ’am
    a. Harta khas ialah harta peribadi,tidak bersekutu dengan yang lain,tidak boleh diambil
       manfaatnya tanpa disetujui pemiliknya.
    b. Harta ’am ialah harta milik umum (bersama)yang boleh diambil manfaatnya.
     Harta yang dapat dikuasai(ikhraj)terbagi menjadi dua, yaitu :

   Harta yang termasuk milik perseorangan.

   Harta-harta yang tidak dapat termasuk milik perseorangan.
       Harta yang dapat masuk menjadi milik perseorangan dibagi menjadi dua:

   Harta yang bisa menjadi milik perorangan,tetapi belum ada sebab pemilikan.

   Harta yang bisa menjadi milik perorangan dan sudah ada sebab pemilikan.


                                                                                      9
                               Al Mal “ Harta”
2.3 KEDUDUKAN HARTA
      Kedudukan harta bagi manusia sangat. Harta termasuk salah satu keperluan pokok
 manusia dalam menjalani kehidupan didunia ini, sehingga para ulama ushul fiqh
 memasukkan persoalan harta dalam salah satu adh-dharuriyat al-khamsah (lima keperluan
 pokok). Yang terdiri atas agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
      Dalam ayat-ayat al-Qur’an, harta memiliki kedudukan antara lain:
  1. Harta sebagai amanah (titipan) dari allah SWT manusia hanyalah pemegang amanah
      untuk mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Sedangkan
      pemilik harta sebenarnya tetap pada Allah SWT.
      Artinya:
      “Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
      hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
      beriman diantara kamu dan menafkahkan (sebagian) hartanya mendapatkan pahala
      yang besar”. (Q.S. al-Hadid:7)


 2.   Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan manusia menikmatinya dengan
      baik dan tidak berlebih-lebihan. Manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk
      memiliki, menguasai dan menikmati. Firman-Nya:
      Artinya:
      “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
      yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,perak,kuda pilihan,
      binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan di sisi
      Allahlah tempat kembali yang baik”.(Q.S. Ali Imron:14)


 3.   Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini terutama menyangkut soal cara mendapatkan
      dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan ajaran islam ataukah tidak Allah
      berfirman:
      Artinya:

                                                                                10
                             Al Mal “ Harta”
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan dan di sisi Allahlah
       pahala yang besar (al-Taghabun:15)


   Berkenaan dengan harta pula, dalam Alqur’an dijelaskan larangan – larangan yang
berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Dalam kaitan ini dijelaskan bentuk – bentuk larangan
tersebut sebagai berikut :
a. Perkara – perkara yang merendahkan martabat dan akhlak manusia, meliputi :
   1) Memakan harta sesama manusia dengan cara yang batal, firman Allah :
       Artinya:
       “Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian yang lain di antara kamu dengan
       jalan yang batil” (Al-Baqarah:188).
   2) Memakan harta dengan jalan penipuan, firman Allah :
       Artinya:
       “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan
       petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. kamu tidak memikul
       tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul
       tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak)
       mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim)”.(Al-An’am:52)


   3) Dengan jalan melanggar janji dan sumpah, firman Allah :
       Artinya:
       “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang
       sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah
       (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan
       yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah Hanya
       menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya
       kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu”.(An-Nahl:92)


   4) Dengan jalan pencurian, firman Allah :
        Artinya:
        “ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
       (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
       dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(Al-Maaidah:38)

                                                                                   11
                              Al Mal “ Harta”
b. Perkara – perkara yang merugikan hak perorangan dan kepentingan sebagian atau
  keseluruhan masyarakat, firman Allah :
  Artinya:
  “Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
  dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Ali Imran:130).
c. Penimbunan harta dengan jalan kikir, firman Allah :
  Artinya:
  “Dan orang – orang yang menyimpan mas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan
  Allah, maka berilah mereka kabar gembira dengan siksa yang pedih”. (At-Taubat:34)
d. Aktivitas yang merupakan pemborosan (mubazir), firman Allah :
  Artinya:
  “Dan berilah kerabat, orang – orang miskin, dan ibn sabil akan haknya, dan janganlah
  kamu menghambur – hamburkan hartamu secara boros”. (Al – Isra:26)
e. Memproduksi, memperdagangkan, dan mengonsumsi barang – barang yang terlarang.

       Selain yang dilarang, semua kegiatan yang dilakukan dalam memfungsikan harta pada
prinsipnya dibolehkan, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan individual maupun dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat




                                                                                      12
                              Al Mal “ Harta”
BAB III

                                       PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

       Harta yang kita miliki ini sebenarnya hak Allah. Hak kita hanyalah sebagai
"pengurus" yang pastinya akan ditanya dari mana harta itu kita peroleh dan ke mana harta itu
dibelanjakan. Janganlah kita mengaggap bahwa harta yang kita miliki itu adalah hak mutlak
kita dan karena itu kita berbelanja sesuka hati, apalagi membelanjakannya dalam perkara
maksiat dan kemungkaran.
       Dan lagi kekayaan seseorang itu tidaklah dapat diukur dari seberapa banyak dia
memiliki harta, namun seberapa banyak dia memiliki kekayaan dalam hati (ketenangan dan
ketentraman). Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi:




                                                                                      13
                              Al Mal “ Harta”
DAFTAR PUSTAKA


Al-Qur`an wa al Ilmi al Hadits, Musthofa Shodiq Al Rofi`i.
Arief, Abdussalam. 2006. Al-Mal (Harta) dalam Perspektif Islam. Tidak
dipublikasikan.
Ash-Shiddiqy, Hasbi. 1997. Pengantar Fiqh Mu’amalah, Semarang: Pustaka Rizki
Putra.
Suhendi, Hendi. 2008. Fiqih Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lathif,Azharudin. 2005. Fiqih Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press.




                                                                        14
                      Al Mal “ Harta”

More Related Content

What's hot

Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamEkonomiIslam
 
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptPerbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptNur Anisah
 
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h syashahirah44
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidImran
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2dania_3d
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Nurul Fajriyah
 
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah MaxMedia
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratArif Arif
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tuayasin5582
 
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptx
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptxMabahits Fii Ilmi Mantiq.pptx
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptxIslamic Studies
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablanaMarhamah Saleh
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 

What's hot (20)

Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.pptPerbankan islam dan asuransi islam.ppt
Perbankan islam dan asuransi islam.ppt
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya
7.3(1,2) persoalan semasa wadia'h sya
 
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al MunajjidFenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
Fenomena lemahnya iman - Syeikh Solah al Munajjid
 
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
Shadaqah, hibah dan hadiah prtm 1 & 2 smtr 2
 
Talak & Rujuk
Talak & RujukTalak & Rujuk
Talak & Rujuk
 
Wadi’ah
Wadi’ahWadi’ah
Wadi’ah
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)
 
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah
Kerja sama Dalam Ekonomi Syariah
 
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam daruratKaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
Kaidah2 fiqh Al yaqini yuzalu bi syak dan kebolehan dalam darurat
 
Kharaj
KharajKharaj
Kharaj
 
Makalah shalat jumat
Makalah shalat jumatMakalah shalat jumat
Makalah shalat jumat
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua
 
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptx
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptxMabahits Fii Ilmi Mantiq.pptx
Mabahits Fii Ilmi Mantiq.pptx
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana'urf, syar'u man qablana
'urf, syar'u man qablana
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Fathu Makkah
Fathu MakkahFathu Makkah
Fathu Makkah
 

Similar to Makalah f.m

KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxKONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxMuhHafidzHusni
 
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxKONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxsansanoctavian
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMiftah Iqtishoduna
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyyuandakusuma
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMNurul Husna
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamHarta R
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamHaristian Sahroni Putra
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamSifa Siti Mukrimah
 
Presentasi 11 pembajakan hki
Presentasi 11   pembajakan hkiPresentasi 11   pembajakan hki
Presentasi 11 pembajakan hkiMarhamah Saleh
 
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxNurKhusenPambudi
 
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI3410202 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102abuhannan78
 
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp021sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02Hamzah Robbani
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamMuhammad Jamhuri
 
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .pptAl-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .pptSafwanMulyani1
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamGazali Mdr
 

Similar to Makalah f.m (20)

Harta
HartaHarta
Harta
 
KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxKONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
KONSEP HARTAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Konsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam IslamKonsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam Islam
 
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptxKONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
KONSEP HARTA (PERTEMUAN KE-3) (1).pptx
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAM
 
Harta dan Kepemilikan
Harta dan Kepemilikan Harta dan Kepemilikan
Harta dan Kepemilikan
 
Makalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islamMakalah harta dalam islam
Makalah harta dalam islam
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
 
Ayat tentang harta new
Ayat tentang harta newAyat tentang harta new
Ayat tentang harta new
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
Presentasi 11 pembajakan hki
Presentasi 11   pembajakan hkiPresentasi 11   pembajakan hki
Presentasi 11 pembajakan hki
 
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptxppt fikih muamalah kel.2.pptx
ppt fikih muamalah kel.2.pptx
 
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI3410202 02 17_slide minggu 1-SYI34102
02 02 17_slide minggu 1-SYI34102
 
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp021sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
1sistemkepemilikandalamislam 100428030444-phpapp02
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
 
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .pptAl-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF  HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
Al-MAL (HAK MILIK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH .ppt
 
Konsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islamKonsep harta dalam ekonomi islam
Konsep harta dalam ekonomi islam
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Makalah f.m

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG Dalam Al-Qur’an harta disebutkan dalam 25 surat dan 46 ayat. Sedang kaya atau kekayaan disebutkan dalam 9 surat dan 11 ayat. Menurut Muhammad Abdul Baqi, al-mal disebutkan 86 kali dalam Al-Qur’an. Dalam kehidupan dunia, kita dikelilingi oleh hal-hal atau benda-benda yang kita klaim sebagai milik kita. Keluarga, rumah, pekerjaan, panca indera, harta, ilmu pengetahuan, keahlian, dan lain sebagainya semua kita sebut sebagai milik kita. Tapi benarkah itu semua milik kita? Sejak kapan semua itu menjadi milik kita? Manusia dengan sifat fitrahnya amat suka kepada harta dan mengumpulnya. Mereka tidak pernah merasa puas dalam mengejar harta kekayaan. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalang kecintaan mereka mengejar harta kecuali kematian. Allah telah merakamkan sifat kecintaan manusia kepada harta benda dalam firman-Nya yang bermaksud: "Dan kamu cintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan"(al-Fajr 20). Al-Quran menggambarkan bahawa manusia mencintai harta kekayaan melebihi kecintaan kepada anak-anak dan keluarga dengan firman-Nya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi, amalan-amalan yang kekal lagi soleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan" (al-Kahfi, 46). Ayat ini mendahulukan perkataan harta daripada perkataan anak-anak yang menunjukkan manusia amat mencintai harta kekayaan. Malahan manusia sanggup berkelahi dan berperang demi untuk mendapatkan harta. 1 Al Mal “ Harta”
  • 2. I.2.RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan Al Mal (Harta)? 2. Sebutkan pembagian Al Mal (Harta)? 3. Apakah tujuan dari Al Mal tersebut? I.3.TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian Al Mal (Harta). 2. Untuk mengetahui pembagian Al Mal (Harta). 3. Dapat Mengetahui tujuan dari Al Mal (Harta). 2 Al Mal “ Harta”
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFENISI HARTA Secara etimologi, harta dalam bahasa Arab disebut al-Mal, berasal dari kata mempunyai arti condong, cenderung atau miring. Karena manusia cenderung ingin memiliki dan menguasai harta. al-Mal juga diartikan segala sesuatu yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk manfaat. Di dalam kamus Lisan al-’Arab karya Ibnu Manzur diterangkan bahwa kata berasal dari kata kerja . Jadi, didefinisikan sebagai “segala sesuatu yang dimiliki”. Berkata Sibawaihi, diantara bentuk imalah yang asing dalam bahasa Arab ialah (mal) yang bentuk jamaknya (amwal). Dalam Mukhtar al-Qamus, kata al-mal berarti ’apa saja yang dimiliki’, kata tamawwalta ( ) berarti ’harta kamu banyak karena orang lain’, kata multahu ( ) berarti “kamu memberikan uang pada seseorang”. Secara terminologi, pengertian al-Mal menurut ulama Hanafiyah: “Segala yang diinginkan oleh tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga saat dibutuhkan.” Menurut Jumhur ulama, al-Mal (harta): Segala sesuatu yang mempunyai nilai, dan dikenakan ganti rugi bagi orang yang merusak atau melenyapkannya. Menurut Hanafiyah: Harta adalah segala sesuatu yang dapat diambil, disimpan, dan dapat dimanfaatkan. Menurut definisi ini, harta memiliki dua unsur, yaitu: 1. Harta dapat dikuasai dan dipelihara secara nyata. Sesuatu yang tidak bisa disimpan atau dipelihara secara nyata, seperti ilmu, kesehatan, kemuliaan, kecerdasan, udara, panas matahari, cahaya bulan, tidak dapat dikatakan harta. 2. Dapat dimanfaatkan menurut kebiasaan. Segala sesuatu yang tidak bermanfaat seperti daging bangkai, makanan yang basi, tidak dapat disebut harta; atau bermanfaat, tetapi menurut kebiasaan tidak diperhitungkan manusia, seperti satu biji gandum, setetes air, 3 Al Mal “ Harta”
  • 4. segenggam tanah, dan lain-lain. Semua itu tidak disebut harta sebab terlalu sedikit sehingga zatnya tidak dapat dimanfaatkan, kecuali kalau disatukan dengan sesuatu yang lain. Salah satu perbedaan dari definisi yang dikemukakan oleh ulama Hanafiyah dan jumhur ulama adalah tentang benda yang tidak dapat diraba, seperti manfaat. Ulama Hanafiyah memandang bahwa manfaat termasuk sesuatu yang dapat dimiliki, tetapi bukan harta. Adapun menurut ulama selain hanafiyah (jumhur), manfaat termasuk harta, sebab yang penting adalah manfaatnya dan bukan zatnya. Jadi, perbedaan esensi harta antara ulama Hanafiyah dan Jumhur: 1. Bagi jumhur ulama harta tidak saja bersifat materi, namun juga nilai manfaat yang terkandung di dalamnya. 2. Adapun menurut ulama mazhab Hanafi harta hanya menyangkut materi, sedangkan manfaat termasuk ke dalam pengertian hak milik. Sementara menurut T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, 1yang dimaksud dengan harta ialah: 1. Nama selain manusia yang diciptakan allah untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, dapat dipelihara pada suatu tempat, dan dikelola (tasharruf) dengan jalan ikhtiar. 2. Sesuatu yang dapat dimiliki oleh setiap manusia, baik oleh seluruh manusia maupun oleh sebagin manusia 3. Sesuatu yang sah untuk diperjualbelikan 4. Sesuatu yang dapat dimiliki dan mempunyai nilai(harga) 5. Sesuatu yang berwujud, Sesutu yang tidak berwujud meskipun dapat diambil manfaatnya tidak termasuk harta, 6. Sesuatu yang dapat disimpan dalam waktu yang lama atau sebentar dan dapat diambil manfaatnya ketika dibutuhkan. 1 Lihat, Pengantar Ilmu muamalah, Bulan Bintang, Jakarta,th.1984 hlm. 140. 4 Al Mal “ Harta”
  • 5. 2.2.PEMBAGIAN AL MAL Menurut fuqaha,harta dapat ditinjau dari beberapa segi.Harta terdiri dari beberapa bagian ,tiap-tiap bagian memiliki ciri khusus dan hukumanya tersendiri . Pembagian jenis harta ini sebagai berikut: 1. Mal Mutaqawwim dang hair mutaqawwin a. Harta Mutaqawwin ialah “Sesuatu yang boleh diambil manfatnya menurut syara.” Harta yang termasuk mutaqawwin ini ialah semua harta yang baik jenisnya maupun cara memperoleh dan penggunaanya. b. Harta ghair mutaqawwin ialah “Sesuatu yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara”. Harta ghair mutaqawwin ialah kebalikan dari harta mutaqawwin yakni yang tidak boleh diambil manfaatnya,baik jenisnya,cara memperolehnya maupun cara penggunaanya. 2. Mal Mitsli dan Harta Qimi ialah: a. Mal Mitsli ialah “Benda-benda yang ada persamaan dalam kesatuan-kesatuannya,dalam arti dapat berdiri sebagiannya ditempat yang lain,tanpa ada perbedaan yang perlu dinilai.” b. Harta Qimi ialah 5 Al Mal “ Harta”
  • 6. “Benda-benda yang kurang dalam kesatuan-kesatuanya,karenanya tidak dapat berdiri sebagian ditempat sebagian yang lainya tanpa ada perbedaan”. c. Dengan perkataan lain, harta yang ada imbangannya (persamaannya) disebut mitsli dan harta yang tidak ada imbangannya secara tepat disebut qimi. 3. Harta Istihlak dan harta Isti’mal a. Harta Istihlak ialah: ”Sesuatu yang tidak dapat diambil kegunaanya dan manfaatnya secara biasa ,kecuali dengan menghabiskanya”. Harta Istihlah terbagi dua: harta Istihlak haqiqi dan Istihlak huquqi: Harta Istihlak haqiqi ialah suatu benda yang menjadi harta yang jelas (nyata) zatnya habis sekali digunakan. Harta istihlak huquqi ialah harta yang sudah habis nilainya bila telah digunakan, tetapi zatnya masih tetap ada. b. Harta Isti’mal ialah: ”Sesuatu yang dapat digunakan berulang kali dan materinya tetap terpelihara.” Perbedaan dua jenis harta ini ,harta istihlak habis satu kali digunakan sedangkan harta isti’mal tidak habis dalam satu kali pemanfaatanya. 4. Harta manqul dan harta ghair manqul a. Harta manqul ialah ”Segala harta yang dapat dipindahkan (bergerak)dari satu tempat ke tempat lain.” b. Harta ghair manqul ialah ”Sesuatu yang tidak bisa dipindahkan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain”. 6 Al Mal “ Harta”
  • 7. 5. Harta ain dan harta Dayn. a. Harta ’ain ialah harta yang berbentuk benda. Harta ain terbagi menjadi dua: Harta ’ain dzati qimah yaitu benda yang memiliki bentuk yang dipandang sebagai harta karena memiliki nilai. Harta ’ain ghayr dzati qimah yaitu benda yang tidak dapat dipandang sebagai harta karena tidak memiliki hara misalnya sebiji beras. b. Harta dayn ialah: ”Sesuatu yang berada dalam tanggung jawab”. 6. Mal al-’ain dan mal al-naf’i(manfaat) a. Harta ’aini ialah benda yang memiliki nilai dan bernentuk (berwujud) b. Harta nafi’ ialah a’radl yang berangsur-angsur tumbuh menurut perkembangan masa,oleh karena itu mal al-naf’i tidak berwujud ,tidak mungkin untuk disimpan. Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa harta ’ain dan harta naf’i ada perbedaan. 7. Harta Mamluk, Mubah, dan Mahjur a. Harta mamluk ialah ”Sesuatu yang masuk ke bawah milik,milik perorangan maupun milik badan hukum,seperti pemerintahan dan yayasan.” Harta ini dibagi menjadi dua: 1. Harta perorangan (mustaqil) yang berpautan dengan hak bukan milik, seperti rumah yang dikontrakan. Harta Perorangan yang tidak berpautan dengan hak bukan pemilik, seperti seseorang yang mempunyai sepasang sepatu dapat digunakan kapan saja. 2. Harta Perkongsian (masyarakat) antara dua pemilik yang berkaitan dengan hak yang bukan pemiliknya, seperti dua orang yang berkongsi memiliki sebuah pabrik dan lima buah mobil, salah satu mobil disewakan selama satu bulan disewakan kepada orang lain. Harta yang dimiliki oleh dua orang yang tidak berkaitan dengan hak bukan 7 Al Mal “ Harta”
  • 8. miliknya, seperti dua orang yang berkongsi memiliki sebuah pabrik, pabrik tersebut diurus bersama. b. Harta Mubah ialah ”Sesuatu yang pada asalnya bukan milik seseorang,seperti air pada mata air,binatang buruan darat,pohon-pohonan dihutan dll. Tiap-tiap manusia memiliki harta mubah sesuai dengan kesanggupannya, orang yang mengambilnya maka ia menjadi pemiliknya sesuai dengan kaidah. Islam mengakui kepemilikan individu, dengan satu konsep khusus, yakni bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi yang diberi kekuasaan dalam mengelola dan memanfaatkan segala isi bumi dengan syarat sesuai dengan segala aturan dari Pencipta harta itu sendiri. Harta dinyatakan sebagai milik manusia, sebagai hasil usahanya. Al-Qur’an menggunakan istilah : “Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”. (QS. Al-Lahab: 2) Ternyata untuk menunjukkan kepemilikan individu dan dengan pengakuan hak milik perseorangan, Islam juga menjamin keselamatan harta serta perlindungannya secara hukum negara. c. Harta mahjur ialah ”Ialah sesuatu yang tidak dibolehkan dimiliki dan memberikan kepada orang lain menurut syariat adakalanya benda itu benda wakaf ataupun benda yang dikhususkan untuk masyarakat umum, seperti jalan raya, masjid-masjid, kuburan-kuburan dan semua harta yang diwakafkan” 8 Al Mal “ Harta”
  • 9. Dalam prespektif hukum negara, pengawasan harta wakaf berwenang melakukan perkara-perkara yang dapat mendatangkan kebaikan harta wakaf dan mewujudkan keuntungan-keuntungan bagi tujuan wakaf, dengan memperhatikan syarat-syarat yang ditentukan wakif. Jaminan perwakafan di Indonesia dinyatakan dalam Undang-Undang Pokok Agraria No.5 tahun 1960 pasal 49 ayat 3 yang menyatakan bahwa perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah. 8. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi: a. Harta yang dapat dibagi(mal qabil li al-qismah) ialah harta yang tidak menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila harta itu dibagi-bagi. b. Harta yang tidak dapat dibagi(mal ghair qabil li al qismah) ialah harta yang menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila harta tersebut dibagi-bagi. 9. Harta pokok dan harta hasil (buah) Harta pokok ialah ”Harta yang mungkin darinya terjadi harta yang lain”. Harta hasil ialah ”Harta yang terjadi dari harta yang lain”. 10. Harta khas dan harta ’am a. Harta khas ialah harta peribadi,tidak bersekutu dengan yang lain,tidak boleh diambil manfaatnya tanpa disetujui pemiliknya. b. Harta ’am ialah harta milik umum (bersama)yang boleh diambil manfaatnya. Harta yang dapat dikuasai(ikhraj)terbagi menjadi dua, yaitu : Harta yang termasuk milik perseorangan. Harta-harta yang tidak dapat termasuk milik perseorangan. Harta yang dapat masuk menjadi milik perseorangan dibagi menjadi dua: Harta yang bisa menjadi milik perorangan,tetapi belum ada sebab pemilikan. Harta yang bisa menjadi milik perorangan dan sudah ada sebab pemilikan. 9 Al Mal “ Harta”
  • 10. 2.3 KEDUDUKAN HARTA Kedudukan harta bagi manusia sangat. Harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani kehidupan didunia ini, sehingga para ulama ushul fiqh memasukkan persoalan harta dalam salah satu adh-dharuriyat al-khamsah (lima keperluan pokok). Yang terdiri atas agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam ayat-ayat al-Qur’an, harta memiliki kedudukan antara lain: 1. Harta sebagai amanah (titipan) dari allah SWT manusia hanyalah pemegang amanah untuk mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuan-Nya. Sedangkan pemilik harta sebenarnya tetap pada Allah SWT. Artinya: “Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan menafkahkan (sebagian) hartanya mendapatkan pahala yang besar”. (Q.S. al-Hadid:7) 2. Harta sebagai perhiasan hidup yang memungkinkan manusia menikmatinya dengan baik dan tidak berlebih-lebihan. Manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk memiliki, menguasai dan menikmati. Firman-Nya: Artinya: “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,perak,kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik”.(Q.S. Ali Imron:14) 3. Harta sebagai ujian keimanan. Hal ini terutama menyangkut soal cara mendapatkan dan memanfaatkannya, apakah sesuai dengan ajaran islam ataukah tidak Allah berfirman: Artinya: 10 Al Mal “ Harta”
  • 11. “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan dan di sisi Allahlah pahala yang besar (al-Taghabun:15) Berkenaan dengan harta pula, dalam Alqur’an dijelaskan larangan – larangan yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Dalam kaitan ini dijelaskan bentuk – bentuk larangan tersebut sebagai berikut : a. Perkara – perkara yang merendahkan martabat dan akhlak manusia, meliputi : 1) Memakan harta sesama manusia dengan cara yang batal, firman Allah : Artinya: “Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil” (Al-Baqarah:188). 2) Memakan harta dengan jalan penipuan, firman Allah : Artinya: “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim)”.(Al-An’am:52) 3) Dengan jalan melanggar janji dan sumpah, firman Allah : Artinya: “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah Hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu”.(An-Nahl:92) 4) Dengan jalan pencurian, firman Allah : Artinya: “ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(Al-Maaidah:38) 11 Al Mal “ Harta”
  • 12. b. Perkara – perkara yang merugikan hak perorangan dan kepentingan sebagian atau keseluruhan masyarakat, firman Allah : Artinya: “Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Ali Imran:130). c. Penimbunan harta dengan jalan kikir, firman Allah : Artinya: “Dan orang – orang yang menyimpan mas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah, maka berilah mereka kabar gembira dengan siksa yang pedih”. (At-Taubat:34) d. Aktivitas yang merupakan pemborosan (mubazir), firman Allah : Artinya: “Dan berilah kerabat, orang – orang miskin, dan ibn sabil akan haknya, dan janganlah kamu menghambur – hamburkan hartamu secara boros”. (Al – Isra:26) e. Memproduksi, memperdagangkan, dan mengonsumsi barang – barang yang terlarang. Selain yang dilarang, semua kegiatan yang dilakukan dalam memfungsikan harta pada prinsipnya dibolehkan, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan individual maupun dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat 12 Al Mal “ Harta”
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Harta yang kita miliki ini sebenarnya hak Allah. Hak kita hanyalah sebagai "pengurus" yang pastinya akan ditanya dari mana harta itu kita peroleh dan ke mana harta itu dibelanjakan. Janganlah kita mengaggap bahwa harta yang kita miliki itu adalah hak mutlak kita dan karena itu kita berbelanja sesuka hati, apalagi membelanjakannya dalam perkara maksiat dan kemungkaran. Dan lagi kekayaan seseorang itu tidaklah dapat diukur dari seberapa banyak dia memiliki harta, namun seberapa banyak dia memiliki kekayaan dalam hati (ketenangan dan ketentraman). Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang berbunyi: 13 Al Mal “ Harta”
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur`an wa al Ilmi al Hadits, Musthofa Shodiq Al Rofi`i. Arief, Abdussalam. 2006. Al-Mal (Harta) dalam Perspektif Islam. Tidak dipublikasikan. Ash-Shiddiqy, Hasbi. 1997. Pengantar Fiqh Mu’amalah, Semarang: Pustaka Rizki Putra. Suhendi, Hendi. 2008. Fiqih Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lathif,Azharudin. 2005. Fiqih Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press. 14 Al Mal “ Harta”