SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MAKALAH
“Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”
Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si.
Disusun Oleh
Nama : Miftahuddin
NIM : 2013002009
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
2014/2015
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”.
Makalah ini dapat Saya susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
nilai tugas Mata Kuliah Teori Keuangan Islam. Tak Luput makalah ini dapat
terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen Pengampu dan
Teman-teman seperjuangan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu
semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna
perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,
Pekalongan, 26 Desember 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
A. Definisi dan Ciri-ciri Uang....................................................................................... 4
B. Fungsi Uang............................................................................................................ 5
C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ......................................................................... 6
D. Ekonomi Makro dengan Uang.................................................................................. 8
E. Perubahan Fungsi Uang...........................................................................................11
F. Uang Dalam Fungsi Utilitas .....................................................................................13
G. Time Value of Money.............................................................................................13
H. Economic Value of Time ........................................................................................14
I. Uang Sebagai Flow Concept.....................................................................................14
J. Uang Sebagai Public Goods......................................................................................15
K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam .........................................................................15
L. Uang kertas dalam pandangan Islam.........................................................................16
M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam..............................17
N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional.........................................18
BAB III PENUTUP ........................................................................................................21
A. Kesimpulan............................................................................................................21
B. Saran .....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi
uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan dengan variabel
lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem
ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peranan penting dalam
perjalanan kehidupan modern. Uan gberhasil memudahkan dan mempersingkat waktu
transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan
perdagangan berjalan secara efisien.[1]
Ketika jumlah manusia semakin bertambah, maka peradabannya pun akan
semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun akan
meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin beragam. Maka
dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua pihak untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Alat tukar inilah yang disebut dengan uang.
1 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010),
hlm.239.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan Ciri-ciri Uang Perspektif Ekonomi Islam?
2. Apa saja Fungsi Uang itu?
3. Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ?
4. Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro ?
5. Bagaimana Perubahan Fungsi Uang ?
6. Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas ?
7. Apa yang dimaksud Time Value of Money ?
8. Apa yang dimaksud Economic Value of Time ?
9. Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept ?
10. Bagaimana Uang Sebagai Public Goods ?
11. Bagaimana Keberadaan Uang dalam Sistem Ekonomi Islam ?
12. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas ?
13. Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi
Islam ?
14. Mengapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami
Keracunan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Memahami definisi dan Ciri-ciri Uang dalam Perspektif Ekonomi
Islam.
2. Untuk Memahami Apa saja Fungsi Uang itu.
3. Untuk Memahami Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam.
4. Untuk Memahami Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro.
5. Untuk Memahami Bagaimana Perubahan Fungsi Uang.
6. Untuk Memahami Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas.
7. Untuk Mengetahui Time Value of Money.
8. Untuk Mengetahui Economic Value of Time.
3
9. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept.
10. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Public Goods.
11. Untuk Memahami Bagaimana Keberadaan Uang dalam Ekonomi Islam.
12. Untuk Memahami Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang
Kertas.
13. Untuk Memahami Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal
dalam Konsep Ekonomi Islam.
14. Untuk Memahami Kenapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional
mengalami Keracunan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Ciri-ciri Uang
Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat
perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat
kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau
beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.[2]
Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi
pertukaran (medium of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan
disimpan sebagai asset dan kekayaan individu.
Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan
merupakan public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karena itu
dalam Islam diharamkan melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan
penimbunan.
Adapun ciri-ciri uang yaitu :
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama
2 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi:Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.267.
5
B. Fungsi Uang
Adapun fungsi dari uang yaitu[3] :
1. Uang sebagai perantara tukar menukar
Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu
bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini
barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh
barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang
tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut. Penjual barang tersebut
selanjutnya dapat menggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang
diingini dari orang lain.
2. Uang sebagai satuan nilai
Ssatuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai
jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah
dinyatakan yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk
memperoleh barang tersebut.
3. Uang sebagai alat bayaran tertunda
Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik
adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan
stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang-
barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini
tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak
akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka
menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar
menukar dengan pembayaran yang ditunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada
waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu.
3 Ibid., hlm. 268-270.
6
4. Uang sebagai alat penyimpan nilai
Jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak
memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkana
karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang
tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang menyimpan
uang tersebut. Walaupun uang itu tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah
diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya
adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uan gyang harus dibayarkan
dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan. Jenis kedua dari uang yang
sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga merupakan alat
penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Ia
tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam
Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep uang
dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu sangatlah jelas
dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital. Berikutnya, dengan konsep
uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam
perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak balik (interchangeability),
yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital[4].
Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah sesuatu
yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock concept,
sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S.
Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa:
4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 77-80.
7
MV = PT
Keterangan:
M = jumlah uang P = tingkat harta barang
V = tingkat perputaran uang T = jumlah barang yang diperdagangkan
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran uang
(V), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa
uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada sama sekali
korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan
tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam
ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock concept.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari marshall
pigou dari Cambridge, yaitu:
M = KPT
Keterangan:
M = jumlah uang P = tingkat harga barang
K = 1/v T = jumlah barang yang diperdagangkan
Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan, secara
filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran Marshall pigou
diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah ssuatu proporsi (k) dari
jumlah pendapatan (PT). semakin besar daman for holding money (M) , untuk
8
tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall pigou mengatakan
bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth).
Dari urain diatas, jelas kita tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa
perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow
concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Uang yang
ketika mengalir adalah public goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan
seseorang (stock concept), uang tersebut menjadi milik pribadi (private good).
Adapun perbedaan antara konsep uang dalam Islam dengan konvensional:
KONSEP ISLAM KONSEP KONVENSIONAL
 Uang tidak identik dengan modal
 Uang adalah public goods
 Modal adalah private goods
 Uang adalah flow koncept
 Modal adalah stock concept
 Uang sering kali diidentikkan dengan
modal
 Uang (modal) adalah private goods
 Uang (modal) adalah flow concept bigi
fisher
 Uang (modal) adalah stock concept
bagi cambridge school
D. Ekonomi Makro dengan Uang
Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang
digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran,
dan media simpanan.[5]
1. Uang sebagai ukuran harga
Abu Ubaid (w. 224 H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga
sesuatau, sedangkan segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai harga keduanya. Imam
Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai
5 Ibid., hlm. 80-83.
9
hakim penekah diantara seluruh harta agar seluruh harta bisa diukur dengan
keduanya. Ibn al-Qayyim (w. 752 H) mengungkapkan bahwa dinar dan dirham adalah
nilai harga barang komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk
mengukur harta maka wajib bersifat spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan
tidak menurun. Karena kalau unit nilai harga bisa naik dan turun seperti komoditas
sendiri, tentunya kita tidak bisa lagi mempunyai unit ukuran yang bisa dikukuhkan
untuk mengukur nilai komoditas.
2. Uang Sebagai Media Transaksi
Uang yang menjadi media transaksi yang sah dan yang harus diterima oleh siapapun
bila ditetapkan oleh negara maka, perbedaan uang dengan media transaksi lain seperti
cek. Yang berlaku juga sebagai cek alat pembayaran karena penjual dan pembeli
sepakat menerima cek sebagai alat bayar. Begitu pula dengan kartu debet, kartu kredit
dan alat bayar lainnya, pihak yang dibayar dapat saja monolak penggunaan cek atau
kartu kredit sebagai alat bayar, sedangkan uang berlaku sebagai alat pembayaran
karena negara mesahkannya.
3. Uang Media Penyimpan Nilai
Kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus-
menerus. Jenis harta yang bertahan lama adalahbarang tambang. Maka dibuatlah uang
dari emas, perak, dan logam. Ibn Khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat
simpanan. Kemudian Allah ta’ala menciptakan dua dari barang tambang, emas, dan
perak, sebagai nilai untuk setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan
perolehan orang-orang didunia kebanyakannya.
Al – Ghazali berkata “ barang yang adil adalah barang yang nilai tukar nya sama, dan
keadilan itu dituntut dari jenis harta, kemudian kemudian diperlukan jenis harta yang
bertahan lama karena kebutuhan yang terus – meneru, jenis harta yang paling
bertahan lama adalah barang tambang, maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan
logam.”
10
Ibn khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. dalam ketiga fungsi
tersebut sudah jelas, bahwa yang terpenting adalah stabilitas uang. dan meskipun
dinar dan dirham yang membuat bukan negara islam tetapi keduanya memenuhi
kriteria uang yang stabil.
Imam Malik r.a menjelaskan “ apabila kulit telah menjadi uang resmi di mata urf dan
pasar, maka uang tersebut hukumnya sama dengan uang dari emas dan perak.” dan
sedangkan fulus (uang yg terbuat dari tembaga) digunakan sebagai uang disebabkan
pemerintah menyatakan sebagai alat bayar resmi. dalam Kitab al-Mudawwanah
disebutkan bahwa hal tersebut karena fulus telah menjadi stempel uang, sebagaimana
hal nya dinar dan dirham., dan itu sebab nya sejarah uang dalam islam mengena
berbagai jenis uang, yaitu :
a) dinar dan ‘Ain : mata uang terbuat dari emas cetakan
b) Dirham dan Wariq : mata uang terbuat dari perak cetakan
c) Dirham Magsyusah : mata uang terbuat dari campuran perak dan metal lain.
d) Fulus : mata uang terbuat dari tembaga
menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf, sehingga
hukumnya dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai sarana dalam tukar
menukar. bahkan Al-Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak
sendiri dirham dan dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut
adalah wewenang pemerintah.”
11
E. Perubahan Fungsi Uang
Adapun Perubahan Fungsi Uang di antaranya[6] :
1. Uang Barang (Commodity Money)
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa
diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak
semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama agar suatu barang
bisa dijadikan uang. Tiga hal tersebut yaitu:
a) Kelangkaan (scarcity) yaitu persediaan barang tersebut harus terbatas.
b) Daya tahan (durability), yaitu barang tersebut harus tahan lama.
c) Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi,
sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi.
Plihan terhadap barang-barang yang bisa digunakan sebagai uang yaitu logam
mulia seperti emas dan perak. Emas dan perak memiliki nilai yang tinggi,
kelangkaan, dan dapat diterima di masyarakat umum sebagai alat tukar. Selain itu,
emas dan perak juga dapat dibagi menjadi pecahan-pecahan kecil tanpa mengurangi
nilainya, dan juga tidak mudah susut dan rusak.
2. Uang Tanda/Kertas (Token Money)
Ada beberapa pihak yang melihat kesempatan untuk meraih keuntungan dari
kepemilikan atas uang logam mulia, dimana pandai emas (goldsmith) dan bankir
melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak yang akan
menghasilkan keuntungan. Apabila harga emas batangan naik, maka logam mereka
akan melebur koin tersebut menjadi bentuk batangan atau apabila harga di luar negeri
lebih mahal daripada di dalam negeri maka mereka akan menjual ke luar sehingga
akan memperoleh keuntungan.
6 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm
.240-242.
12
Dari hal tersebut, pandai emas dan para bankir mengeluarkan surat (uang kertas)
dengan nilai yang besar dari emas dan perak yang dimilikinya., karena kertas ini
didukung oleh kepemilikan atas emas dan perak, masyarakat umum menerima uang
kertas ini sebagai alat tukar. Jadi, dengan diterimanya uang kertas dalam masyarakat
secara luas dan umum maka uang kertas menjadi alat tukar yang sah.
Kegiatan ini berlanjut sampai uang kertas menjadi alattukar yang dominan dan
menjadi alat tukar yang utama dalam sistem perekonomian.
Beberapa keuntungan dari penggunaan uang kertas yaitu biaya pembuatannya yang
rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat,
serta dapat dipecahkan dalam jumlah berapapun. Diantara kelebihan yang
dimilikinya, uang kertas juga memiliki kekurangan yaitu tidak bisa dibawa dalam
jumlah yang besar dan uangnya lebih cepat rusak karena terbuat dari kertas.
3. Uang Giral (Deposit Money)
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui
pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan
nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahtangankan kepada
orang lain untuk mrlakukan pembayaran, maksudnya cek dan giro yang dikeluarkan
oleh bank manapun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang.
Adapun kelebihan dari uang giral yaitu :
a) Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang
tidak berhak.
b) Dapat dipindahtangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah.
c) Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan nilai
transaksi.
Dibalik kelebihan yang dimiliki, tersimpan bahaya besar dalam uang giral.
Kemudahan perbankan dalam menciptakan uang giral akan membuka peluang
terjadinya uang beredar yang lebih besar daripada transaksi riilnya.
13
F. Uang Dalam Fungsi Utilitas
bagaimana konsep Islam tentang utilitas ? seperti yang sudah diuraikan bahwa uang
diakui hanya sebagai intermediary form, hanya diakui sebagai medium of exchange
dan unit of account tidak lebih dari ini. Artinya fungsi uang hanya sekedar senagai
medium dari barang yang satu berubah menjadi barang yang lain, tidak perlu adanya
double coincidence needs. jadi dalam konsep Islam, uang tidak masuk dalam fungsi
utility kita, karena sebenarnya manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu
sendiri, tetapi dari fungsi uang. ada kejadian di jaman rosul ketika seorang sahabat
bilal bin rabah ingin menukar 2 sha’ kurma yang buruk dengan satu sha’ kurma yang
baik, maka rosulullah mengatakan “ tidak boleh menjual kurma yang buruk dan
mendapatkan dinar, lalu membeli kurma yang baik dengan dinar tersebut ” (HR
Bukhari). Menurut Rasulullah, tiap kurma mempunyai harga masing2. oleh karena
itu, menjadi sangat naif apabila dikatakan bahwa dalam teori Islam tidak ada konsep
uang.
G. Time Value of Money
Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah
economic value of time. teori time of money adalah sebuah kekeliruan beasar karena
mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance.
dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus ;
Pt = Po(1+ r)
14
rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori bunga
majemuk menjadi :
FV = PV (1 + r)
jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present
value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat
suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru
besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan
sendirinya.
H. Economic Value of Time
seperti yang sudah diuraikan dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money,
yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya dalam menghitung nisbah
bagi hasil dibank syariah, dalam penentuan nisbah ini, return on capital harus
diperhitungkan. dan return on capital ini berbeda dengan return on money. return on
capital tergantung keapada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil,
sedangkan return on money berkaitan dengan inters rate. penentuan nisbah bagi hasil
ditentukan di awal, dan untuk itu digunakan projected return, jika kemudian ternyata
actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sam dengan angka proyeksinya, maka
yang digunakan adalah angka aktual, buakn angka proyeksi. Hal ini menunjukan
bahwa Islam Tidak mengenal time value money.
I. Uang Sebagai Flow Concept
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Islam, Uang adalah flow concept
dan capital adalah stock concept. semakin cepat perputaran uang, akan semakin baik,
seperti aliran air masuk dan aliran air keluar, seaktu air mengalir disebut uang,
15
sedangkan apabila air tersebut mengendap, maka disebut sebagai capital. wadah
tempat mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods.,
Uang seperti air, apabila air (uang) dialirkan maka air (uang) tersebut akan bersih dan
sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu tempat
(menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor, Saving harus di investitasikan
ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak mendapat return, tetapi
juga dikenakan zakat.
J. Uang Sebagai Public Goods
ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa
menghalangi orang lain untuk menggunakannya, sebagai contoh : jalan raya, karena
jalan raya dapat digunakan siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang
mempunya kendaraan akan lebih besar dalam pemanfaatan dijalan raya dibandingkan
masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan. begitu juga dengan uang, sebagai
Public goods, uang dimanfaatkan lebih bagi masyarakat yang kaya, bukan karena
simpanan mereka di bank, melainkan aset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dan
lain2, sehingga digunakan dalam sektor produksi sehingga akan menambah lebih
banyak uang, jadi semakin tinggi tingkat produksi, maka akan semakin besar
kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari Public goods (uang) tersebut.
Oleh sebab itu penimbunan dilarang karena dapat menghalangi orang lain untuk
menggunakan public goods tersebut.
K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam[7]
Dengan adanya keberadaan uang, hakikat ekonomi dalam perspektif Islam
dapat berlangsung dengan lebih baik yaitu terpelihara dan meningkatnya perputaran
7 Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 25-26.
16
harta di antara manusia (pelaku ekonomi). Dengan keberadaan uang, aktivitas zakat,
infak, sedekah, wakaf, dll dapat lebih lancar terselenggara. Dengan keberadaan uang
juga, aktivitas sektor swasta, publik, dan sosial dapat berlangsung dengan akselerasi
yang lebih cepat.
Dalam ekonomi konvensional, sistem bunga dan fungsi uang yang dapat
disamakan dengan komoditi menyebabkan timbulnya pasar tersendiri dengan uang
sebagai komoditinya dan bunga sebagai harganya. Pasar ini adalah pasar moneter
yang tumbuh sejajar dengan pasar riil (barang dan jasa) berupa pasar uang, pasar
modal, pasar obligasi dan pasar derivatif. Akibattnya dalam ekonomi konvensional
dikotomi sektor riil dan moneter. Lebih jauh lagi, perkembangan pesat di sektor
moneter telah menyedot uang dan produktivitas atau nilai tambah yang dihasilkan
sektor riil sehingga sekttor moneter telah menghambat pertumbuhan sektor riil,
bahkan telah menyempitkan sektor riil, menimbulkan inflasi, dan menghambat
pertumbuhan ekonomi.
Diktonomi sektor riil dan moneter tidak terjadi dalam ekonomi Islam karena
absennya sistem bunga dan dilarangnya memperdagangkan uang sebagai komoditi
sehingga corak ekonomi Islam adalah ekonomi sektor riil, dengan dungsi uang
sebagai alat tukar untuk memperlancar kegiatan investasi, produksi, dan perniagaan
di sektor riil.
L. Uang kertas dalam pandangan Islam[8]
Uang yang berlaku pada zaman sekarang disebut dengan fiat money. Hal ini
disebabkan karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki
daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas. Pada
zaman dahulu, uang dilatarbelakangi oleh emas karena mengikuti standar emas.
Namun, hal ini telah ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada tahun 1931 dan
kemudian seluruh dunia telah meninggalkannya padda tahun 1976. Uang kertas
8 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 90-95.
17
sekarang sudah menjadi alat tukar karena telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa
uang kertas sudah menjadi standar alat tukar.
Umar Bin khattab berkata bahwa mata uang dapat dibuat dari benda apa saja
sampai-sampai kulit unta. Ketika suatu benda tersebut sudah ditetapkan menjadi mata
uang yang sah, maka barang tersebut sudah berubah fungsinya dari barang biasa
menjadi alat tukar yang sah dengan segala fungsi dan turunannya. Jumhur ulama telah
sepakat bahwa illat, emas dan perak diharamkan pertukarannya kecuali serupa dengan
serupa, sama dengan sama oleh Rasulullah SAW adalah karena tsumuniyyah yaitu
barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpanan nilai di mana semua barang
ditimbang dan dinilai dengan nilainya.
Maka dari itu, saat uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah,
sekalipun tidak dilatarbelakangi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama
dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu Al-Quran diturunkan tengah
menjadi alat pembayaran yang sah. Uang kerta juga diakui sebagai harta kekayaan
yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan zakatpun sah dikeluarkan dalam
bentuk uang kertas. Dan uang kertas juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk
membayar mahar.
M. Hubungan Uang dengan Modal dalam PerspektifEkonomi Islam
Modal (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau
buatanmanusia yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan
manusia tapi untuk membanto memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan
dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan.
Modal terbagi menjadi 2, yaitu modal tetap dan modal yang bersikulasi. Modal tetap
adalah benda-benda yang dapat dimanfaatkan, eksistensi substansinya tidak
berkurang. Sedangkan modal yang bersikulasi adalah benda-benda yang ketika
mmanfaatnya dinikmati, substansinya juga hilang.
Dalam syariah, modal tetap dapat disewakan tetapi tidak dapat dipinjamkan
(qardh), sedangkan modal sirkulasi bersifat konsumtif bias dipinjamkan (qardh) tetapi
18
tidak dapat disewakan. Hal ini karena ijarah dalam Islam hanya dapat dilakukan pada
benda-benda yang memiliki karateristik substansinya dapat dinikmati secara terpisah
atau sekaligus. Ketika sebuah barang disewakan, maka manfaat barang tersebut
dipisahkan dari yang empunya. Barang tersebut dinikmati oleh penyewa namun status
kepemilikannya tetap pada empunya. Ketika masa sewa sudah berakhir maka barang
tersebut dikembalikan kepada empunya dalam keadaan utuh seperti sebelumnya.
Pada uang, tidak memiliki sifat seperti ini. Ketika seseorang menggunakan
uang, maka jumlah uang itu akan habis dan hilang. Dan kalau ia menggunakan uang
tersebut dari pinjaman, maka ia menanggung hutang sebesar jumlah yang
dipergunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama bukan
substansinya (pokoknya).
N. Keracunan Konsep Uang Dalam PemikiranKonvensional
seperti disinggung dimuka, pemikiran ekonomi konvensional tentang uang beragam.
Fisher menyatakan bahwa permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari
income, sedangkan interest tidak ada hubungannya dengan permintaan uang.
Sementara itu, para ekonom Cambrige menyatakan bahwa uang sebagai medium of
exchange dan store of value dan tidak meniadakan efek dari interest rates.
selain berpendapat uang adalah stock concept sehingga uang adalah salah satu cara
untuk menyimpan kekayaan (store of wealth), Marshall-Pigou juga menyatatakan
bahwa manusia mempunyai individual choice, yaitu bagaimana dia menemukan dan
bagaimana memegang dan memelihara aset ny, apakah sebagian di bonds, di stock, di
money, dan sebagainya,, Dalam teori moneter konvensional Marshall
Pigoudijabarkan oleh Kaynes yang mengakan bahwa individual choice seseorang
dipengaruhi oleh tiga motif : (1) money demand for trnsaction, (2 )money demand for
precautionary, (3) money demand for speculation.
bagi kaynes, money demand for transaction, ditentukan oleh tingkat pendapatan :
)money demand for precautionary, ditentukan oelh tingkat [endapatan : dan money
19
demand for speculation ditentukan oelh tingkat suku bunga, secara sistematis hal ini
dirumuskan sebagai berikut :
Md
tr = f (Y)
Md
pre = f (Y)
Md
sp = f (i)
sebenarnya ada kekeliruan yang dibuat oleh keynes, salah satunya juga diprote oleh
murid nya, bernama Tobin Boumol, dimana diketahui ada lima pasar yaitu :
1. Concumer Goods
2. Labour services
3. Production (capital) Goods
4. Bonds
5. Money
semua ini akan berhadapan :
1. Prices
2. wiges
3. Interest
Ketika kaynes menggabungkan capital goods dan bonds menjadi satu nama baru
yaitu non monetary asset, disitulah kekeliruan yg akhirnya membawa implikasi jauh
kebelakang ke teori-teori yang sampai sekarang bisa kita baca di teori samuelson
sampai sekarang.
sebenarnya orang bisa memegang uang dan bonds dalam waktu bersamaan. ketika
uangnya sudah habis dia bisa mencairkan bonds nya yang kemudian dia bsa hidup
dari hasil penjualan bonds sehingga dalam teori Tobin-Boumol kita dapat
memaksimalkan selisih (iB-Tc) dimana iB adalah interest income dari bonds dan Tc
adalah transaction bagi Tobin-Boumol, money demand for precautionary tidak saja
20
ditentukan oleh tingkat pendapatan namu juga ditentukan oleh tingkat suku bunga
secara matematis lengkap nya di rumuskan :
Md
tr = f (Y)
Md
pre = f (Y, i)
Md
sp = f (i)
mulai dari Marshall-Pigou, Keynes,sampai Tobin-Boumol seluruhnya bicara tentang
stock concept dari money baru kemudian teory fisher yang telah ditinggal cukup lama
yang kemudian ditanggapi oleh Milton freidman yang mengatakan bahwa sebenarnya
teori Fisher lebih canggih hanya dia memberikan kompromi sedikit. dia berbicara
tidak lagi tentang nominal interest rate tetapi differential interest rate antara interest
rate bonds, interest rate money, expeted infaltion dan lain2. secara matematis
dirumuskan :
Md = f (Yp, rb-rm, re-rm, πe-rm)
Keterangan :
Md = Money demand
P = prices
Md = real money demand
Yp = permanent income
rb = return on bonds
rm = return on money
re = return on equites
pe = expected inflation
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Uang
adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk
mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di
antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda
sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.
Perbedaan konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional terdapat pada
uang yang tidak identik dengan modal, uang adalah public goods, modal adalah
private goods, uang adalah flow concept, dan modal adalah stock concept dalam
konsep uang secara Islam. Sedangkan konsep uang dalam konvensional yaitu uang
seringkali diidentikkan dengan modal, uang (modal) adalah private goods, Uang
(modal) adalah flow concept bagi Fisher, dan Uang (modal) adalah stock concept
bagi Cambridge School.
Kemudian dalam perubahan fungsi uang terbagi menjadi tiga yaitu
commodity money atau uang barang, token money atau uang kertas serta deposit
money atau uang giral.
B. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang dangkal ilmunya, yang hanya
mengandalkan buku referensi. Maka dari itu penyusun menyarankan agar para
pembaca yang ingin mendalami masalah Konsep uang dalam Ekonomi islam , agar
setelah membaca makalah ini, membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit,
tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, 2007, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers.
Huda, Nurul dkk, 2009, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta:
Kencana.
Karim, Adiwarman A., 2007, Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution, Mustafa Edwin dkk,2010, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif ,
Jakarta: Kencana.
Sukirno, Sadono, 2012, Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali
Pers.

More Related Content

What's hot

Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamEka Widia
 
Manfaat Hukum Waris Islam
Manfaat Hukum Waris IslamManfaat Hukum Waris Islam
Manfaat Hukum Waris IslamAmmara Fathina
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)maghfiraputeri
 
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan SyariahBab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariahforantum
 
Sistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptSistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptgadis sriyamti
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamdiya lala
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalKrilekz
 
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamPpt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamppt education
 
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinperkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinZaky Mubarak Lubis
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahRatna Kusuma Wardhany
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahdediromli
 

What's hot (20)

Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
Fiqh - Muamalah
Fiqh - MuamalahFiqh - Muamalah
Fiqh - Muamalah
 
Manfaat Hukum Waris Islam
Manfaat Hukum Waris IslamManfaat Hukum Waris Islam
Manfaat Hukum Waris Islam
 
1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)
Agama Islam - Muamalah (Kelas XI Seemester 2)
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan SyariahBab 2   Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah
 
Sistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.pptSistem operasional bank syariah.ppt
Sistem operasional bank syariah.ppt
 
Mudharabah
MudharabahMudharabah
Mudharabah
 
Konsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islamKonsep uang dalam ekonomi islam
Konsep uang dalam ekonomi islam
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islamPpt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
Ppt presentasi ekonomi islam pengertian harta dalam islam
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
 
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinperkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalah
 

Similar to KONSEP UANG ISLAM

Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfZukét Printing
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxZukét Printing
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxIsmanLeandro
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Jechlien Meliinda
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangAulianLion
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirhamKSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaAn Nisbah
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...RicoSetiawan5
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Muhammad Khoirul Fuddin
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Muhammad Khoirul Fuddin
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptxWinaPaul
 

Similar to KONSEP UANG ISLAM (20)

Bab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankanBab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankan
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
 
Modul 4 KB 1
Modul 4 KB 1Modul 4 KB 1
Modul 4 KB 1
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
 
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docxFLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
FLUKTUASI NILAI TUKAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI MAKRO ISLAM (3).docx
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuanganM odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangan
 
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
Makalahjumlahuangberedarminggu 1-141022021445-conversion-gate02
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan sistem uang dinar dan dirham
 
Uang
UangUang
Uang
 
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMakalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
 
Komoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uangKomoditas dan fiat uang
Komoditas dan fiat uang
 
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirhamMengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
Mengembalikan kemakmuran islam dengan dinar dan dirham
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaPerkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masa
 
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
Tugas Eko 12, Rico Setiawan, bu Ranti Pusriana, Sistem dan alat pembayaran, S...
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
 
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
Esensi dasar uang dalam ekonomi moneter islam (2)
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 

More from Miftah Iqtishoduna

KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxMiftah Iqtishoduna
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMiftah Iqtishoduna
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNMiftah Iqtishoduna
 
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamAsuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamMiftah Iqtishoduna
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMiftah Iqtishoduna
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawSejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawMiftah Iqtishoduna
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinMiftah Iqtishoduna
 
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMakalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMiftah Iqtishoduna
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"Miftah Iqtishoduna
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMiftah Iqtishoduna
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanMiftah Iqtishoduna
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMiftah Iqtishoduna
 
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaMiftah Iqtishoduna
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 

More from Miftah Iqtishoduna (20)

KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptxKEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM KESETARAAN GENDER.pptx
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islamAsuransi dalam tinjauan syariat islam
Asuransi dalam tinjauan syariat islam
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah sawSejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa rasululullah saw
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidinSejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
Sejarah pemikiran ekonomi islam masa khulafa ar rasyidin
 
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah sawMakalah marketing perspektif rasulullah saw
Makalah marketing perspektif rasulullah saw
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
 
Modal Ventura
Modal VenturaModal Ventura
Modal Ventura
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdaganganMakalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
Makalah ayat dan hadits ekonomi-hukum perdagangan
 
Perkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depanPerkembangan komputer masa depan
Perkembangan komputer masa depan
 
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikanMakalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
Makalah ayat dan hadits ekonomi - harta dan hak kepemilikan
 
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan danaBank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
Bank dan lembaga keuangan - kegiatan mengalokasikan dana
 
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
Pendidikan Pancasila (Miftah'll Everafter)
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
 

Recently uploaded

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

KONSEP UANG ISLAM

  • 1. MAKALAH “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam” Dosen Pengampu : Fadli Hudaya, SE. M.Si. Disusun Oleh Nama : Miftahuddin NIM : 2013002009 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN 2014/2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb., Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Makalah ini dapat Saya susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Teori Keuangan Islam. Tak Luput makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dorongan dari Orangtua, Dosen Pengampu dan Teman-teman seperjuangan. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat kekurangan, Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan guna perbaikan selanjutnya. Akhirnya Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb., Pekalongan, 26 Desember 2014 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER........................................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................................iii BAB I............................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN........................................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2 C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 2 BAB II............................................................................................................................ 4 PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4 A. Definisi dan Ciri-ciri Uang....................................................................................... 4 B. Fungsi Uang............................................................................................................ 5 C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ......................................................................... 6 D. Ekonomi Makro dengan Uang.................................................................................. 8 E. Perubahan Fungsi Uang...........................................................................................11 F. Uang Dalam Fungsi Utilitas .....................................................................................13 G. Time Value of Money.............................................................................................13 H. Economic Value of Time ........................................................................................14 I. Uang Sebagai Flow Concept.....................................................................................14 J. Uang Sebagai Public Goods......................................................................................15 K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam .........................................................................15 L. Uang kertas dalam pandangan Islam.........................................................................16 M. Hubungan Uang dengan Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam..............................17 N. Keracunan Konsep Uang Dalam Pemikiran Konvensional.........................................18 BAB III PENUTUP ........................................................................................................21 A. Kesimpulan............................................................................................................21 B. Saran .....................................................................................................................21 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................22
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan inovasi besar dalam peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat strategis dalam satu sistem ekonomi, dan sulit digantikan dengan variabel lainnya. Bisa dikatakan uang merupakan bagian yang terintegrasi dalam satu sistem ekonomi. Sepanjang sejarah keberadaannya, uang memainkan peranan penting dalam perjalanan kehidupan modern. Uan gberhasil memudahkan dan mempersingkat waktu transaksi pertukaran barang dan jasa. Uang dalam sistem ekonomi memungkinkan perdagangan berjalan secara efisien.[1] Ketika jumlah manusia semakin bertambah, maka peradabannya pun akan semakin maju sehingga kegiatan dan interaksi antarsesama manusia pun akan meningkat. Jumlah dan jenis kebutuhan manusia juga akan semakin beragam. Maka dari itu, diperlukan alat tukar yang dapat diterima semua pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Alat tukar inilah yang disebut dengan uang. 1 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.239.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi dan Ciri-ciri Uang Perspektif Ekonomi Islam? 2. Apa saja Fungsi Uang itu? 3. Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam ? 4. Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro ? 5. Bagaimana Perubahan Fungsi Uang ? 6. Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas ? 7. Apa yang dimaksud Time Value of Money ? 8. Apa yang dimaksud Economic Value of Time ? 9. Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept ? 10. Bagaimana Uang Sebagai Public Goods ? 11. Bagaimana Keberadaan Uang dalam Sistem Ekonomi Islam ? 12. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas ? 13. Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi Islam ? 14. Mengapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami Keracunan? C. Tujuan Masalah 1. Untuk Memahami definisi dan Ciri-ciri Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam. 2. Untuk Memahami Apa saja Fungsi Uang itu. 3. Untuk Memahami Bagaimana Konsep Uang dalam Ekonomi Islam. 4. Untuk Memahami Bagaiman Konsep Uang dalam Ekonomi Makro. 5. Untuk Memahami Bagaimana Perubahan Fungsi Uang. 6. Untuk Memahami Bagaimana Uang Dalam Fungsi Utilitas. 7. Untuk Mengetahui Time Value of Money. 8. Untuk Mengetahui Economic Value of Time.
  • 6. 3 9. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Flow Concept. 10. Untuk Memahami Bagaimana Uang Sebagai Public Goods. 11. Untuk Memahami Bagaimana Keberadaan Uang dalam Ekonomi Islam. 12. Untuk Memahami Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Uang Kertas. 13. Untuk Memahami Bagaimana Hubungan antara Uang dengan Modal dalam Konsep Ekonomi Islam. 14. Untuk Memahami Kenapa Konsep Uang dalam Pemikiran Konvensional mengalami Keracunan.
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Ciri-ciri Uang Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar.[2] Ekonomi islam mendefinisikan uang adalah sebagai fasilitator atau mediasi pertukaran (medium of exchange), bukan komoditas yang dapat dipertukarkan dan disimpan sebagai asset dan kekayaan individu. Dalam konsep ekonomi Syariah uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan merupakan public goods. Uang yang mengalir adalah public goods. Oleh karena itu dalam Islam diharamkan melakukan praktek riba dan dilarang untuk melakukan penimbunan. Adapun ciri-ciri uang yaitu : 1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu 2. Mudah dibawa-bawa 3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya 4. Tahan lama 5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan) 6. Bendanya mempunyai mutu yang sama 2 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi:Teori Pengantar (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.267.
  • 8. 5 B. Fungsi Uang Adapun fungsi dari uang yaitu[3] : 1. Uang sebagai perantara tukar menukar Dengan adanya uang seseorang yang menginginkan sesuatu barang tidak perlu bersusah payah mencari orang yang memiliki barang tersebut dan juga mengingini barang yang dimilikinya. Adanya uang telah memungkinkannya untuk memperoleh barang yang diingininya hanya dengan cara menemukan orang yang memiliki barang tersebut dan kemudian memperoleh barang tersebut. Penjual barang tersebut selanjutnya dapat menggunakan uang yang diperolehnya untuk membeli barang yang diingini dari orang lain. 2. Uang sebagai satuan nilai Ssatuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai jenis barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan yaitu dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang tersebut. 3. Uang sebagai alat bayaran tertunda Satu syarat penting agar fungsi uang yang ketiga ini dapat dijalankan dengan baik adalah bahwa nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil apabila sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang- barang yang sama banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka fungsi uang sebagai ukuran untuk pembayaran tertunda tidak akan dapat dijalankan dengan sempurna. Ada kemungkinan orang lebih suka menerima pembayaran yang tertunda dalam bentuk barang atau menghindari tukar menukar dengan pembayaran yang ditunda. Keadaan seperti itu selalu terjadi pada waktu harga-harga barang mengalami kenaikan yang cepat dari waktu ke waktu. 3 Ibid., hlm. 268-270.
  • 9. 6 4. Uang sebagai alat penyimpan nilai Jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral. Uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya. Ini disebabkana karena kalau seseorang memiliki uang ini, penyimpanan dan pengurusan uang tersebut bukan dilakukan oleh pemiliknya, tetapi oleh bank umum yang menyimpan uang tersebut. Walaupun uang itu tidak ditangan pemiliknya, ia dapat dengan mudah diambil apabila ingin menggunakan uang tersebut. Yang perlu dilakukan pemiliknya adalah menulis selembar cek yang menunjukkan jumlah uan gyang harus dibayarkan dan kepada siapa pembayaran itu harus dilakukan. Jenis kedua dari uang yang sekarang ini banyak digunakan adalah uang kertas. Uang ini juga merupakan alat penyimpan nilai yang lebih baik daripada menyimpan nilai dalam bentuk barang. Ia tidak memerlukan biaya dan ruangan yang besar untuk menyimpannya. C. Konsep Uang dalam Ekonomi Islam Konsep uang dalam ekonomi islam sangatlah berbeda dengan konsep uang dalam ekonomi konvensional. Dalam ekonomi islam, konsep uang itu sangatlah jelas dan tegas bawa uang itu adalah uang, uang bukan capital. Berikutnya, dengan konsep uang yang dikemukakan dalam ekonomi islam tidak jelas. Istilah uang dalam perspektif ekonomi konvensional diartikan secara bolak balik (interchangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang sebagai capital[4]. Perbedaan lainnya adalah bahwa dalam ekonomi islam, uang adalah sesuatu yang bersifat flow concept dan capital adalah sesuatu yang bersifat stock concept, sedangkan dalam ekonomi konvensional terdapat beberapa pengertian. Frederic S. Mishkim, mengungkapkan konsep Irving Fisher menyatakan bahwa: 4 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 77-80.
  • 10. 7 MV = PT Keterangan: M = jumlah uang P = tingkat harta barang V = tingkat perputaran uang T = jumlah barang yang diperdagangkan Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa semakin cepat perputaran uang (V), maka semakin besar income yang diperoleh. Persamaan ini juga berarti bahwa uang adalah flow concept. Fisher juga mengatakan bahwa tidak ada sama sekali korelasi antara kebutuhan memegang uang (demand for holding money) dengan tingkat suku bunga. Konsep fisher ini hampir sama dengan konsep yang ada dalam ekonomi islam, bahwa uang adalah flow concept, bukan stock concept. Pendapat lain yang diungkapkan oleh Mishkin adalah konsep dari marshall pigou dari Cambridge, yaitu: M = KPT Keterangan: M = jumlah uang P = tingkat harga barang K = 1/v T = jumlah barang yang diperdagangkan Walaupun secara matematis k dapat dipindahkan kekiri atau kekanan, secara filosofis kedua konsep ini berbeda. dengan adanya k pada pemasaran Marshall pigou diatas menyatakan bawa demand for holding money adalah ssuatu proporsi (k) dari jumlah pendapatan (PT). semakin besar daman for holding money (M) , untuk
  • 11. 8 tingkat pendapatan tertentu (PT). Konsep ini berarti Marshall pigou mengatakan bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth). Dari urain diatas, jelas kita tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa perbedaan islam dan konvensional adalah islam memandang uang sebagai flow concept, dan konvensional memandang uang sebagai stock concept. Uang yang ketika mengalir adalah public goods (flow concept), ketika mengendap kepemilikan seseorang (stock concept), uang tersebut menjadi milik pribadi (private good). Adapun perbedaan antara konsep uang dalam Islam dengan konvensional: KONSEP ISLAM KONSEP KONVENSIONAL  Uang tidak identik dengan modal  Uang adalah public goods  Modal adalah private goods  Uang adalah flow koncept  Modal adalah stock concept  Uang sering kali diidentikkan dengan modal  Uang (modal) adalah private goods  Uang (modal) adalah flow concept bigi fisher  Uang (modal) adalah stock concept bagi cambridge school D. Ekonomi Makro dengan Uang Menurut Al-Ghazali dan Ibn Khaldun, definisi uang adalah apa yang digunakan manusia sebagai standar ukuran nilai harga, media transaksi pertukaran, dan media simpanan.[5] 1. Uang sebagai ukuran harga Abu Ubaid (w. 224 H) menyatakan bahwa dirham dan dinar adalah nilai harga sesuatau, sedangkan segala sesuatu tidak bisa menjadi nilai harga keduanya. Imam Ghazali (w. 505 H) menegaskan bahwa Allah menciptakan dinar dan dirham sebagai 5 Ibid., hlm. 80-83.
  • 12. 9 hakim penekah diantara seluruh harta agar seluruh harta bisa diukur dengan keduanya. Ibn al-Qayyim (w. 752 H) mengungkapkan bahwa dinar dan dirham adalah nilai harga barang komoditas. Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengukur harta maka wajib bersifat spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan tidak menurun. Karena kalau unit nilai harga bisa naik dan turun seperti komoditas sendiri, tentunya kita tidak bisa lagi mempunyai unit ukuran yang bisa dikukuhkan untuk mengukur nilai komoditas. 2. Uang Sebagai Media Transaksi Uang yang menjadi media transaksi yang sah dan yang harus diterima oleh siapapun bila ditetapkan oleh negara maka, perbedaan uang dengan media transaksi lain seperti cek. Yang berlaku juga sebagai cek alat pembayaran karena penjual dan pembeli sepakat menerima cek sebagai alat bayar. Begitu pula dengan kartu debet, kartu kredit dan alat bayar lainnya, pihak yang dibayar dapat saja monolak penggunaan cek atau kartu kredit sebagai alat bayar, sedangkan uang berlaku sebagai alat pembayaran karena negara mesahkannya. 3. Uang Media Penyimpan Nilai Kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus- menerus. Jenis harta yang bertahan lama adalahbarang tambang. Maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan logam. Ibn Khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. Kemudian Allah ta’ala menciptakan dua dari barang tambang, emas, dan perak, sebagai nilai untuk setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan perolehan orang-orang didunia kebanyakannya. Al – Ghazali berkata “ barang yang adil adalah barang yang nilai tukar nya sama, dan keadilan itu dituntut dari jenis harta, kemudian kemudian diperlukan jenis harta yang bertahan lama karena kebutuhan yang terus – meneru, jenis harta yang paling bertahan lama adalah barang tambang, maka dibuatlah uang dari emas, perak, dan logam.”
  • 13. 10 Ibn khaldun juga mengisyaratkan uang sebagai alat simpanan. dalam ketiga fungsi tersebut sudah jelas, bahwa yang terpenting adalah stabilitas uang. dan meskipun dinar dan dirham yang membuat bukan negara islam tetapi keduanya memenuhi kriteria uang yang stabil. Imam Malik r.a menjelaskan “ apabila kulit telah menjadi uang resmi di mata urf dan pasar, maka uang tersebut hukumnya sama dengan uang dari emas dan perak.” dan sedangkan fulus (uang yg terbuat dari tembaga) digunakan sebagai uang disebabkan pemerintah menyatakan sebagai alat bayar resmi. dalam Kitab al-Mudawwanah disebutkan bahwa hal tersebut karena fulus telah menjadi stempel uang, sebagaimana hal nya dinar dan dirham., dan itu sebab nya sejarah uang dalam islam mengena berbagai jenis uang, yaitu : a) dinar dan ‘Ain : mata uang terbuat dari emas cetakan b) Dirham dan Wariq : mata uang terbuat dari perak cetakan c) Dirham Magsyusah : mata uang terbuat dari campuran perak dan metal lain. d) Fulus : mata uang terbuat dari tembaga menurut mazhab hanafi, fulus menjadi nilai harga menurut istilah dan al-urf, sehingga hukumnya dapat disamakan dengan dinar dan dirham sebagai sarana dalam tukar menukar. bahkan Al-Nawami mengatakan : “makruh hukumnya rakyat mencetak sendiri dirham dan dinar, sekalipun dari bahan yang murni, sebab pembuatan tersebut adalah wewenang pemerintah.”
  • 14. 11 E. Perubahan Fungsi Uang Adapun Perubahan Fungsi Uang di antaranya[6] : 1. Uang Barang (Commodity Money) Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama agar suatu barang bisa dijadikan uang. Tiga hal tersebut yaitu: a) Kelangkaan (scarcity) yaitu persediaan barang tersebut harus terbatas. b) Daya tahan (durability), yaitu barang tersebut harus tahan lama. c) Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi. Plihan terhadap barang-barang yang bisa digunakan sebagai uang yaitu logam mulia seperti emas dan perak. Emas dan perak memiliki nilai yang tinggi, kelangkaan, dan dapat diterima di masyarakat umum sebagai alat tukar. Selain itu, emas dan perak juga dapat dibagi menjadi pecahan-pecahan kecil tanpa mengurangi nilainya, dan juga tidak mudah susut dan rusak. 2. Uang Tanda/Kertas (Token Money) Ada beberapa pihak yang melihat kesempatan untuk meraih keuntungan dari kepemilikan atas uang logam mulia, dimana pandai emas (goldsmith) dan bankir melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak yang akan menghasilkan keuntungan. Apabila harga emas batangan naik, maka logam mereka akan melebur koin tersebut menjadi bentuk batangan atau apabila harga di luar negeri lebih mahal daripada di dalam negeri maka mereka akan menjual ke luar sehingga akan memperoleh keuntungan. 6 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm .240-242.
  • 15. 12 Dari hal tersebut, pandai emas dan para bankir mengeluarkan surat (uang kertas) dengan nilai yang besar dari emas dan perak yang dimilikinya., karena kertas ini didukung oleh kepemilikan atas emas dan perak, masyarakat umum menerima uang kertas ini sebagai alat tukar. Jadi, dengan diterimanya uang kertas dalam masyarakat secara luas dan umum maka uang kertas menjadi alat tukar yang sah. Kegiatan ini berlanjut sampai uang kertas menjadi alattukar yang dominan dan menjadi alat tukar yang utama dalam sistem perekonomian. Beberapa keuntungan dari penggunaan uang kertas yaitu biaya pembuatannya yang rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat, serta dapat dipecahkan dalam jumlah berapapun. Diantara kelebihan yang dimilikinya, uang kertas juga memiliki kekurangan yaitu tidak bisa dibawa dalam jumlah yang besar dan uangnya lebih cepat rusak karena terbuat dari kertas. 3. Uang Giral (Deposit Money) Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahtangankan kepada orang lain untuk mrlakukan pembayaran, maksudnya cek dan giro yang dikeluarkan oleh bank manapun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang. Adapun kelebihan dari uang giral yaitu : a) Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang tidak berhak. b) Dapat dipindahtangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah. c) Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi. Dibalik kelebihan yang dimiliki, tersimpan bahaya besar dalam uang giral. Kemudahan perbankan dalam menciptakan uang giral akan membuka peluang terjadinya uang beredar yang lebih besar daripada transaksi riilnya.
  • 16. 13 F. Uang Dalam Fungsi Utilitas bagaimana konsep Islam tentang utilitas ? seperti yang sudah diuraikan bahwa uang diakui hanya sebagai intermediary form, hanya diakui sebagai medium of exchange dan unit of account tidak lebih dari ini. Artinya fungsi uang hanya sekedar senagai medium dari barang yang satu berubah menjadi barang yang lain, tidak perlu adanya double coincidence needs. jadi dalam konsep Islam, uang tidak masuk dalam fungsi utility kita, karena sebenarnya manfaat yang kita dapatkan bukan dari uang itu sendiri, tetapi dari fungsi uang. ada kejadian di jaman rosul ketika seorang sahabat bilal bin rabah ingin menukar 2 sha’ kurma yang buruk dengan satu sha’ kurma yang baik, maka rosulullah mengatakan “ tidak boleh menjual kurma yang buruk dan mendapatkan dinar, lalu membeli kurma yang baik dengan dinar tersebut ” (HR Bukhari). Menurut Rasulullah, tiap kurma mempunyai harga masing2. oleh karena itu, menjadi sangat naif apabila dikatakan bahwa dalam teori Islam tidak ada konsep uang. G. Time Value of Money Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. teori time of money adalah sebuah kekeliruan beasar karena mengambil dari ilmu teori pertumbuhan populasi dan tidak ada di ilmu finance. dalam menghitung pertumbuhan populasi digunakan rumus ; Pt = Po(1+ r)
  • 17. 14 rumus ini kemudian diadopsi begitu saja dalam ilmu finance sebagai teori bunga majemuk menjadi : FV = PV (1 + r) jadi, future value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-0, sedangkan tingkat suku bunga dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya. H. Economic Value of Time seperti yang sudah diuraikan dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic value of time. Contohnya dalam menghitung nisbah bagi hasil dibank syariah, dalam penentuan nisbah ini, return on capital harus diperhitungkan. dan return on capital ini berbeda dengan return on money. return on capital tergantung keapada jenis bisnisnya dan berkaitan dengan sektor riil, sedangkan return on money berkaitan dengan inters rate. penentuan nisbah bagi hasil ditentukan di awal, dan untuk itu digunakan projected return, jika kemudian ternyata actual return dari bisnis yang dibiayai tidak sam dengan angka proyeksinya, maka yang digunakan adalah angka aktual, buakn angka proyeksi. Hal ini menunjukan bahwa Islam Tidak mengenal time value money. I. Uang Sebagai Flow Concept seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Islam, Uang adalah flow concept dan capital adalah stock concept. semakin cepat perputaran uang, akan semakin baik, seperti aliran air masuk dan aliran air keluar, seaktu air mengalir disebut uang,
  • 18. 15 sedangkan apabila air tersebut mengendap, maka disebut sebagai capital. wadah tempat mengendapnya adalah private goods, sedangkan air adalah public goods., Uang seperti air, apabila air (uang) dialirkan maka air (uang) tersebut akan bersih dan sehat (bagi ekonomi). Apabila air (uang) dibiarkan menggenang dalam suatu tempat (menimbun uang), maka air tersebut akan keruh/kotor, Saving harus di investitasikan ke sektor riil. Apabila tidak, maka saving bukan saja tidak mendapat return, tetapi juga dikenakan zakat. J. Uang Sebagai Public Goods ciri dari public goods adalah barang tersebut dapat digunakan oleh masyarakat tanpa menghalangi orang lain untuk menggunakannya, sebagai contoh : jalan raya, karena jalan raya dapat digunakan siapa saja tanpa terkecuali, akan tetapi masyarakat yang mempunya kendaraan akan lebih besar dalam pemanfaatan dijalan raya dibandingkan masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan. begitu juga dengan uang, sebagai Public goods, uang dimanfaatkan lebih bagi masyarakat yang kaya, bukan karena simpanan mereka di bank, melainkan aset mereka, seperti rumah, mobil, saham, dan lain2, sehingga digunakan dalam sektor produksi sehingga akan menambah lebih banyak uang, jadi semakin tinggi tingkat produksi, maka akan semakin besar kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan dari Public goods (uang) tersebut. Oleh sebab itu penimbunan dilarang karena dapat menghalangi orang lain untuk menggunakan public goods tersebut. K. Uang dalam Sistem Ekonomi Islam[7] Dengan adanya keberadaan uang, hakikat ekonomi dalam perspektif Islam dapat berlangsung dengan lebih baik yaitu terpelihara dan meningkatnya perputaran 7 Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), hlm. 25-26.
  • 19. 16 harta di antara manusia (pelaku ekonomi). Dengan keberadaan uang, aktivitas zakat, infak, sedekah, wakaf, dll dapat lebih lancar terselenggara. Dengan keberadaan uang juga, aktivitas sektor swasta, publik, dan sosial dapat berlangsung dengan akselerasi yang lebih cepat. Dalam ekonomi konvensional, sistem bunga dan fungsi uang yang dapat disamakan dengan komoditi menyebabkan timbulnya pasar tersendiri dengan uang sebagai komoditinya dan bunga sebagai harganya. Pasar ini adalah pasar moneter yang tumbuh sejajar dengan pasar riil (barang dan jasa) berupa pasar uang, pasar modal, pasar obligasi dan pasar derivatif. Akibattnya dalam ekonomi konvensional dikotomi sektor riil dan moneter. Lebih jauh lagi, perkembangan pesat di sektor moneter telah menyedot uang dan produktivitas atau nilai tambah yang dihasilkan sektor riil sehingga sekttor moneter telah menghambat pertumbuhan sektor riil, bahkan telah menyempitkan sektor riil, menimbulkan inflasi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Diktonomi sektor riil dan moneter tidak terjadi dalam ekonomi Islam karena absennya sistem bunga dan dilarangnya memperdagangkan uang sebagai komoditi sehingga corak ekonomi Islam adalah ekonomi sektor riil, dengan dungsi uang sebagai alat tukar untuk memperlancar kegiatan investasi, produksi, dan perniagaan di sektor riil. L. Uang kertas dalam pandangan Islam[8] Uang yang berlaku pada zaman sekarang disebut dengan fiat money. Hal ini disebabkan karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas. Pada zaman dahulu, uang dilatarbelakangi oleh emas karena mengikuti standar emas. Namun, hal ini telah ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada tahun 1931 dan kemudian seluruh dunia telah meninggalkannya padda tahun 1976. Uang kertas 8 Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 90-95.
  • 20. 17 sekarang sudah menjadi alat tukar karena telah ditetapkan oleh pemerintah bahwa uang kertas sudah menjadi standar alat tukar. Umar Bin khattab berkata bahwa mata uang dapat dibuat dari benda apa saja sampai-sampai kulit unta. Ketika suatu benda tersebut sudah ditetapkan menjadi mata uang yang sah, maka barang tersebut sudah berubah fungsinya dari barang biasa menjadi alat tukar yang sah dengan segala fungsi dan turunannya. Jumhur ulama telah sepakat bahwa illat, emas dan perak diharamkan pertukarannya kecuali serupa dengan serupa, sama dengan sama oleh Rasulullah SAW adalah karena tsumuniyyah yaitu barang-barang tersebut menjadi alat tukar, penyimpanan nilai di mana semua barang ditimbang dan dinilai dengan nilainya. Maka dari itu, saat uang kertas telah menjadi alat pembayaran yang sah, sekalipun tidak dilatarbelakangi oleh emas, maka kedudukannya dalam hukum sama dengan kedudukan emas dan perak yang pada waktu Al-Quran diturunkan tengah menjadi alat pembayaran yang sah. Uang kerta juga diakui sebagai harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakat daripadanya. Dan zakatpun sah dikeluarkan dalam bentuk uang kertas. Dan uang kertas juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk membayar mahar. M. Hubungan Uang dengan Modal dalam PerspektifEkonomi Islam Modal (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau buatanmanusia yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tapi untuk membanto memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. Modal terbagi menjadi 2, yaitu modal tetap dan modal yang bersikulasi. Modal tetap adalah benda-benda yang dapat dimanfaatkan, eksistensi substansinya tidak berkurang. Sedangkan modal yang bersikulasi adalah benda-benda yang ketika mmanfaatnya dinikmati, substansinya juga hilang. Dalam syariah, modal tetap dapat disewakan tetapi tidak dapat dipinjamkan (qardh), sedangkan modal sirkulasi bersifat konsumtif bias dipinjamkan (qardh) tetapi
  • 21. 18 tidak dapat disewakan. Hal ini karena ijarah dalam Islam hanya dapat dilakukan pada benda-benda yang memiliki karateristik substansinya dapat dinikmati secara terpisah atau sekaligus. Ketika sebuah barang disewakan, maka manfaat barang tersebut dipisahkan dari yang empunya. Barang tersebut dinikmati oleh penyewa namun status kepemilikannya tetap pada empunya. Ketika masa sewa sudah berakhir maka barang tersebut dikembalikan kepada empunya dalam keadaan utuh seperti sebelumnya. Pada uang, tidak memiliki sifat seperti ini. Ketika seseorang menggunakan uang, maka jumlah uang itu akan habis dan hilang. Dan kalau ia menggunakan uang tersebut dari pinjaman, maka ia menanggung hutang sebesar jumlah yang dipergunakan dan harus mengembalikan dalam jumlah yang sama bukan substansinya (pokoknya). N. Keracunan Konsep Uang Dalam PemikiranKonvensional seperti disinggung dimuka, pemikiran ekonomi konvensional tentang uang beragam. Fisher menyatakan bahwa permintaan uang (money demand) adalah fungsi dari income, sedangkan interest tidak ada hubungannya dengan permintaan uang. Sementara itu, para ekonom Cambrige menyatakan bahwa uang sebagai medium of exchange dan store of value dan tidak meniadakan efek dari interest rates. selain berpendapat uang adalah stock concept sehingga uang adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan (store of wealth), Marshall-Pigou juga menyatatakan bahwa manusia mempunyai individual choice, yaitu bagaimana dia menemukan dan bagaimana memegang dan memelihara aset ny, apakah sebagian di bonds, di stock, di money, dan sebagainya,, Dalam teori moneter konvensional Marshall Pigoudijabarkan oleh Kaynes yang mengakan bahwa individual choice seseorang dipengaruhi oleh tiga motif : (1) money demand for trnsaction, (2 )money demand for precautionary, (3) money demand for speculation. bagi kaynes, money demand for transaction, ditentukan oleh tingkat pendapatan : )money demand for precautionary, ditentukan oelh tingkat [endapatan : dan money
  • 22. 19 demand for speculation ditentukan oelh tingkat suku bunga, secara sistematis hal ini dirumuskan sebagai berikut : Md tr = f (Y) Md pre = f (Y) Md sp = f (i) sebenarnya ada kekeliruan yang dibuat oleh keynes, salah satunya juga diprote oleh murid nya, bernama Tobin Boumol, dimana diketahui ada lima pasar yaitu : 1. Concumer Goods 2. Labour services 3. Production (capital) Goods 4. Bonds 5. Money semua ini akan berhadapan : 1. Prices 2. wiges 3. Interest Ketika kaynes menggabungkan capital goods dan bonds menjadi satu nama baru yaitu non monetary asset, disitulah kekeliruan yg akhirnya membawa implikasi jauh kebelakang ke teori-teori yang sampai sekarang bisa kita baca di teori samuelson sampai sekarang. sebenarnya orang bisa memegang uang dan bonds dalam waktu bersamaan. ketika uangnya sudah habis dia bisa mencairkan bonds nya yang kemudian dia bsa hidup dari hasil penjualan bonds sehingga dalam teori Tobin-Boumol kita dapat memaksimalkan selisih (iB-Tc) dimana iB adalah interest income dari bonds dan Tc adalah transaction bagi Tobin-Boumol, money demand for precautionary tidak saja
  • 23. 20 ditentukan oleh tingkat pendapatan namu juga ditentukan oleh tingkat suku bunga secara matematis lengkap nya di rumuskan : Md tr = f (Y) Md pre = f (Y, i) Md sp = f (i) mulai dari Marshall-Pigou, Keynes,sampai Tobin-Boumol seluruhnya bicara tentang stock concept dari money baru kemudian teory fisher yang telah ditinggal cukup lama yang kemudian ditanggapi oleh Milton freidman yang mengatakan bahwa sebenarnya teori Fisher lebih canggih hanya dia memberikan kompromi sedikit. dia berbicara tidak lagi tentang nominal interest rate tetapi differential interest rate antara interest rate bonds, interest rate money, expeted infaltion dan lain2. secara matematis dirumuskan : Md = f (Yp, rb-rm, re-rm, πe-rm) Keterangan : Md = Money demand P = prices Md = real money demand Yp = permanent income rb = return on bonds rm = return on money re = return on equites pe = expected inflation
  • 24. 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang dijabarkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Uang adalah benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan. Disetujui adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar. Perbedaan konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional terdapat pada uang yang tidak identik dengan modal, uang adalah public goods, modal adalah private goods, uang adalah flow concept, dan modal adalah stock concept dalam konsep uang secara Islam. Sedangkan konsep uang dalam konvensional yaitu uang seringkali diidentikkan dengan modal, uang (modal) adalah private goods, Uang (modal) adalah flow concept bagi Fisher, dan Uang (modal) adalah stock concept bagi Cambridge School. Kemudian dalam perubahan fungsi uang terbagi menjadi tiga yaitu commodity money atau uang barang, token money atau uang kertas serta deposit money atau uang giral. B. Saran Penyusun makalah ini hanya manusia yang dangkal ilmunya, yang hanya mengandalkan buku referensi. Maka dari itu penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Konsep uang dalam Ekonomi islam , agar setelah membaca makalah ini, membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Ascarya, 2007, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers. Huda, Nurul dkk, 2009, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana. Karim, Adiwarman A., 2007, Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Nasution, Mustafa Edwin dkk,2010, Ekonomi Islam: Pengenalan Eksklusif , Jakarta: Kencana. Sukirno, Sadono, 2012, Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.