SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Masalah gangguan pada
kespro dan upaya
mengatasinya
Infertilitas
Seksual Transmitted Deseases (STD)/Infeksi Menular
Seksual (PMS)
Gangguan haid
Pelvic Inflamatory Deseases (PID)
Unwanted pregnancy dan aborsi
Infertilitas
 Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan
suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi,
selama satu tahun (Sarwono,497).
 Infertilitas (kamandulan) adalah
ketidakmampuan atau penurunan kemampuan
menghasilkan keturunan (Elizbeth, 639).
 Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi
dimana pasangan suami istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan
hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu
dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa
menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun
(Djuwantono,2008, hal: 1).
 Secara medis infertile dibagi menjadi dua
jenis, yaitu :
 Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu
dan belum pernah memiliki anak setelah satu
tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3
kali perminggu tanpa menggunakan alat
kontrasepsi dalam bentuk apapun.
 Infertile sekunder
Berarti pasangan suami istri telah atau
pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat
ini belum mampu memiliki anak lagi setelah
satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2
– 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat
atau metode kontrasepsi jenis apapun.
 Penyebab infertilitas :
 a. Suami memiliki system dan fungsi
reproduksi yang tidak sehat sehingga tidak
mampu menghasilkan dan menyalurkan sel
kelamin pria (spermatozoa) kedalam organ
reproduksi istri
 b. Istri memiliki system dan fungsi reproduksi
yang tidak sehat sehingga tidak mampu
menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau
ovarium) (Djuwantono,2008,2)
 Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan
pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan
bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka
kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%,
dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus
anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena
kesalahan dari pihak wanita/istri.
 Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain
:
a. Pada wanita
Gangguan organ reproduksi
1. Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan
membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan
menghambat transportasi sperma ke vagina.
2. Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen
yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus
sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu.
Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan
parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat
masuk ke rahim
3. Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi
uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan
adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai
darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus
berulang.
4. Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan
adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan
sperma tidak dapat bertemu.
 Gangguan ovulasi
terjadi karena ketidakseimbangan hormonal
seperti adanya hambatan pada sekresi hormone
FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar
terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi
karena adanya tumor cranial, stress, dan
pengguna obat-obatan yang menyebabkan
terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila
terjadi gangguan sekresi kedua hormone ini.
Maka folikel mengalami hambatan untuk matang
dan berakhir pada gangguan ovulasi.
Kegagalan implantasi
 Wanita dengan kadar progesteron yang rendah
mengalami kegagalan dalam mempersiapkan
endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi
pembuahan, proses nidasi pada endometrium
tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak
dapat berkembang dan terjadilah abortus.
 Endometriosis
 Faktor immunologis
 Apabila embrio memiliki antigen yang
berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap
benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan
abortus spontan pada wanita hamil.
 Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap
rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida
dapat menyebabkan toxic pada seluruh
bagian tubuh termasuk organ reproduksi
yang akan mempengaruhi kesuburan.
 Pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat
menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:
- Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
- Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde,
hipospadia
- Abnormalitas ereksi
- Abnormalitas cairan semen; perubahan pH
dan perubahan komposisi kimiawi
-Infeksi pada saluran genital yang
meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi
penyempitan pada obstruksi pada saluran
genital
- Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.
 FAKTOR-FAKTOR INFERTILITAS YANG SERING
DITEMUKAN

 Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas pasangan
sangat tergantung pada keadaan local, populasi dan
diinvestigasi dan prosedur rujukan.
a. Faktor koitus pria
 Riwayat dari pasangan pria harus mencakup
setiap kehamilan yang sebenarnya, setiap riwayat infeksi
saluran genital, misalnya prostates, pembedahan atau
cidera pada genital pria atau daerah inguinal, dan setiap
paparan terhadap timbel, cadmium,radiasi atau obat
kematerapeutik. Kelebihan konsumsi alcohol atau rokok
atau paparan yang luar biasa terhadap panas lingkungan
harus dicari.
b. Faktor ovulasi
 Sebagian besar wanita dengan haid teratur (setiap 22 –
35hari) mengalami ovulasi, terutama kalau mereka
mengalami miolimina prahaid (misalnya perubahan
payudara, kembung, dan perubahan suasana hati).
c. Faktor serviks
 Selama beberapa hari sebelum ovulasi, serviks menghasilkan
lender encer yang banyak yang bereksudasi keluar dari serviks
untuk berkontak dengan ejakulat semen. Untuk menilai
kualitasnya, pasien harus diperiksa selama fase menjelang pra
ovulasi (hari ke-12 sampai 14 dari siklus 28 hari).
d. Faktor tuba-rahim
 Penyumbatan tuba dapat terjadi pada tiga lokasi: akhir fimbriae,
pertengahan segmen, atau pada istmus kornu. Penyumbatan
fimbriae sajauh ini adalah yang banyak ditemukan. Salpingitis
yang sebelumnya dan penggunaan spiral adalah penyebab yang
lazim, meskipun sekitar separohnya tidak berkaitan dengan
riwayat semacam itu. Penyumbatan pertengahan segmen hamper
selalu diakibatkan oleh sterilisasi tuba. Penyumbatan semacam
itu, bila tak ada riwayat ini, menunjukan tuberculosis.
Penyumbatan istmus kornu dapat bersifat bawaan atau akibat
endometriosis, adenomiosis tuba atau infeksi sebelumnya. Pada
90% kasus, penyumbatan terletak pada istmus dekat tanduk
(kornu) atau dapat melibatkan bagian dangkal dari lumen tuba
didalam dinding organ.
 e. Faktor peritoneum
 Laparoskopi dapat
menengali patologi yang tak disangka-
sangka sebelumnya pada 30 sampai 50%
wanita dengan infertilitas yang tak dapat
diterangkan. Endometriosis adalah
penemuan yang paling lazim. Perlekatan
perianeksa dapat ditemukan, yang dapat
menjauhkan fimbriae dari permukaan
ovarium atau menjebak oosit yang
dilepaskan.
(Cristina, 600-607)
 4. PENATALAKSANAAN INFERTILITAS
 A. Wanita
Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks
puncak dan waktu yang tepat untuk coital
Pemberian terapi obat, seperti
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan
oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin,
pemberian tsh .
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan
dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat
GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang
rusak secara luas
Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
Pengangkatan tumor atau fibroid
Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau
kemoterapi
 B. Pria
Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah
antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
Agen antimikroba
Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi
kejantanan
HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis
atau hipotalamus
Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas
idiopatik
Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi.
Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan
celana yang panas dan ketat
Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang
mengandung spermatisida.
 PENCEGAHAN INFERTILITAS
a. Berbagai macam infeksi diketahui
menyebabkan infertilitas terutama infeksi
prostate, buah zakar, maupun saluran sperma.
Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus
ditangani serius (Steven RB,1985).
b. Beberapa zat dapat meracuni sperma.
Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk
rokok terhadap jumlah dan kualitas sperma
(Steven RB,1985).
c. Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan
dengan rendahnya kadar hormone testosterone
yang tentunya akan menganggu pertumbuhan
sperma (Steven RB,1985).
d. Berperilaku sehat (Dewhurst,1997).
 PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / SEXUAL TRANSMITED DISEASE’s
 Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui
perilaku seksual, seperti hubungan seksual, oral sex, dan anal
sex.
Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam
yaitu : bakteri(contoh:sifilis, gonorrhea, Chlamydia), jamur
(contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit
(contoh : scabies).
 Beberapa penyakit Menular seksual yang sering adalah :
 1. HIV/AIDS
 AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah
diserang infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan oleh kuman
yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal tidak terjadi)
dan kanker dan biasanya berakhir dengan kematian.
 HIV adalah sesorang yang telah terinfeksi viru HIV tetapi belum
menunjukkan gejala-gejala klinis, masih tampak sehat dan seperti
orang normal.
 GONORE
 Gonore atau Gonorrhea (bahasa Inggris) atau
kencing nanah adalah penyakit kelamin
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae,
yang dapat menyerang pria maupun
wanita. Penyakit ini sangat menular terutama
melalui hubungan seksual dengan bergonta-ganti
pasangan. Penyakit ini menyerang atau
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim,
rektum, tenggorokan (melalui oral seksual), dan
bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena
mengenai mata. Pada wanita gejalanya adalah
terasa nyeri sewaktu bak (buang air kecil) atau
disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang
berlebihan dari vagina (vaginal discharge),
demam
 . Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim,
saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum
serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam
ketika berhubungan seksual. Jika tidak segera
diobati akan menyebabkan kemandulan.
 Pada pria gejalanya berawal sebagai rasa tidak
enak pada uretra dan beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya
nanah dari penis (menurut wikipedia). Penyakit
ini mengintai orang-orang yang melakukan nikah
kontrak dengan bergonta-ganti pasangan sexual.
Meskipun penyakit yang sangat mengerikan dan
menular ini dapat diobati, pencegahan adalah
langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan
yang paling utama adalah tidak melakukan
aktivitas sexual dengan bergonta-ganti pasangan
 Herpes kelamin atau herpes genitalis adalah
penyakit menular seksual (PMS) yang
disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV),
penyakit ini sangat menular dan
mengifeksi daerah kelamin. Gejala dari
herpes disebut wabah. Dan biasanya muncul
luka (bisul) di dekat daerah di mana virus
telah memasuki tubuh. Mereka berubah
menjadi lepuh, menjadi gatal dan
menyakitkan, dan kemudian sembuh dan
kemudian muncul kembali jika ada faktor
pemicunya. Kadang-kadang orang tidak tahu
bahwa mereka memiliki herpes karena
mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala
sangat ringan
 Penyakit ini dapat diobati tetapi tidak dapat
disembuhkan dan akan tetap akan bermukim
didalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu
tubuh melawan virus dalam tubuh, dapat
membantu mengurangi gejala, menurunkan
wabah, dan menurunkan resiko penularan virus
kepada orang lain. Herpes genitalis umumnya
menyerang dan menyebabkan luka pada daerah
genital Anda atau dubur, bokong, dan paha yang
dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks
oral yang terinfeksi virus ini. Virus dapat
menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi
baru lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika sang
ibu mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita
herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
 INFEKSI JAMUR atau Candidiasis
 Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau
disebut juga infeksi jamur, adalah salah satu
penyakit kelamin yang disebabkan oleh jamur.
Wanita dewasa lebih rentan terserang infeksi
jamur, jika pertumbuhan jamur melebihi batas
normal. Candida (jamur) selalu hadir dalam dan
pada tubuh dalam jumlah kecil. Namun, ketika
ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika
perubahan tingkat keasaman normal vagina atau
ketika perubahan keseimbangan hormon,
Candida dapat berkembang biak. Gejalanya pada
wanita dapat berupa gatal pada kelamin,
perasaan terbakar, keputihan. Jika pada pria
biasanya ruam gatal pada penis.
 Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi
kelamin lainnya, sehingga sangat penting untuk
memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala-
gejala tersebut. Infeksi jamur pada kelamin
dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah
infeksi jamur vagina: - Mengenakan pakaian
dalam dari katun
- Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari
serat sintetis, seperti nilon
- Gunakan kertas toilet putih nonparfum
- Menjaga kebersihan area genital
- Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk
mengeringkan daerah genital
- Melepaskan pakaian renang yang basah
sesegera mungkin setelah berenang
- Menggunakan pembalut yang bebas parfum
 Sifilis
 Sifilis Sifilis atau syphilis adalah menyakit
kelamin yang mengerikan berikutnya. Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema
pallidum. Menginfeksi daerah kelamin, bibir,
mulut, atau anus baik pria maupun wanita. Sifilis
adalah penyakit seksual yang sangat menular
dari aktivitas kontak seksual dengan seseorang
yang terinfeksi sifilis, pada proses kehamilan dari
ibu ke banyinya, perilaku menyimpang
(homoseksual), bergonta-ganti pasangan seksual
dan orang yang terinfeksi HIV. Gejala atau tanda-
tanda sifilis luka kecil, bulat, sakit, pada kelamin,
anus atau mulut dan menyebabkan ruam pada
tubuh, terutama pada telapak tangan atau
telapak kaki. Kadang-kadang menyebabkan
pembengkakan pada kelenjar getah bening di
dekatnya.
 Banyak orang tidak menyadari gejalanya
selama bertahun-tahun, karena gejala ini
bisa datang dan pergi. Dalam
tahap/stadium yang parah sifilis dapat
menyebabkan kerusakan otak, saraf,
mata, jantung, pembuluh darah, hati,
tulang dan sendi. Jika tidak ditangani
dengan serius sifilis dapat menyebabkan
kelumpuhan, mati rasa, kebutaan, cacat
lahir atau keguguran dan yang paling
ekstrim dapat menyebabkan kematian.
 6. KLAMIDIA
 Klamidia atau chlamydia (bahasa Inggris) adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri, yang disebut bacteria Chlamydia trachomatis.
Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui
hubungan seksual yang terinfeksi bakteri tersebut.
Penyakit ini memiliki gejala yang ringan, bahkan tidak
disadari oleh si penderitanya, komplikasi yang serius
dapat menyebabkan kerusakan permanen dan
infertilitas. Gejala dari klamidia adalah keputihan
yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika
berkemih, mungkin terasa nyeri perut bagian bawah,
nyeri punggung bawah, mual, demam, sakit ketika
berhubungan seksual dan lain sebagainya. Jika pada
pria gejalanya adalah cairan yang berlebihan pada
penis, perasaan terbakar dan gatal pada sekitar
pembukaan penis.
 Cara terbaik agar terhindar dari bakteri
Chlamydia adalah menjauhkan diri dari
kontak seksual yang terinfeksi bakteri
tersebut, menjalankan hubungan yang
sehat dengan pasangan (suami/istri) yang
tidak terinfeksi, serta menjauhkan diri dari
pergaulan yang mengarah kepada seks
bebas
 7. KUTU KELAMIN DAN KUDIS
 Penyakit kelamin menular selanjutnya adalah
kutu kelamin dan kudis yang disebabkan oleh
adanya parasit yang hidup di organ genital
kita. Kutu kelamin adalah parasit yang hidup
di rambut kemaluan, ukurannya sangat kecil
(lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch),
berwana kelabu kecoklatan, menetap pada
rambut kemaluan, tetapi mereka kadang-
kadang dapat ditemukan pada rambut tubuh
lainnya, seperti rambut di kaki, ketiak, kumis,
jenggot, alis, atau bulu mata. Kutu kemaluan
yang ditemukan di alis atau bulu mata anak-
anak mungkin merupakan tanda paparan
seksual atau pelecehan.
 Kutu ditemukan di kepala umumnya kutu
kepala, bukan kutu kemaluan. Dapat
disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan
pada rambut kelamin. Pencegahan dengan
menjaga kebersihan area genital, tidak
melakukan seks bebas adalah langkah yang tepat
agar terhindar dari kutu kelamin. Sedangkan
kudis (scabies) adalah sejenis tungau yang
bersembunyi ke dalam kulit di daerah kelamin,
tangan, jari-jari dan rambut dada. Penyakit ini
umumnya Anda diperoleh dari kontak seksual
atau kontak fisik dengan orang lain yang terdapat
kutu atau kudis di kelaminnya. Kutu kelamin dan
kudis juga bisa berada di tempat tidur, pakaian,
kursi toilet dan handuk yang terinfeksi. Selalu
menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta
menerapkan gaya hidup higienis adalah satu cara
agar terhindar dari kutu kelamin dan kudis
(scabies).
8. BISUL PADA ALAT KELAMIN
 Disebabkan oleh virus (Virus Human
Papilloma atau HPV) dapat muncul berupa
satu atau banyak bisul atau benjolan antara
sebulan sampai setahun setelah berhubungan
intim dengan penderita penyakit kelamin
tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat
pada wanita karena terletak di dalam vagina,
atau pada pria karena terlalu kecil. Bisul pada
kelamin dapat berakibat serius pada wanita
karena dapat menyebabkan kanker cervix.
Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan,
wanita harus menjalankan pap smear setiap
kali berganti pasangan intim.
 9. TRIKOMONIASIS
 Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Trichomonas
vaginalis. Seperti penyakit menular seksual lainnya,
trikomoniasis juga menyerang area genital. Jika pada laki-
laki parasit ini menginfeksi area uretra dan pada wanita
vagina adalah tempat yang umum terinfeksi parasit ini.
Pada wanita penyakit ini menunjukkan gejala keputihan
yang tidak biasa, jika ini tidak segera ditangani maka
trikomoniasis dapat meningkatkan resiko tertular HIV. Dan
pada wanita hamil dapat mengakibatkan kelahiran
prematur dan bayi berat lahir rendah. Trikomoniasis dapat
disembuhkan dengan pengobatan resep dokter. Orang yang
sedang dalam pengobatan trikomoniasis tidak
diperbolehkan melakukan aktivitas seksual hingga
perawatan selesai. Menjalani pola hidup yang sehat,
menjaga kebersihan area vital, tidak melakukan seks
bebas, adalah pencegahan terbaik daripada mengobati.
Karena bukan tidak mungkin orang yang telah sembuh dari
trikomoniasis dapat terserang penyakit ini lagi atau dengan
kata lain orang masih bisa rentan terhadap infeksi ulang
 10. Pelvic Inflamatory Disease (PID)
 Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau dalam bahasa
Indonesia-nya adalah penyakit radang panggul yaitu
istilah untuk radang rahim, saluran tuba atau ovarium
yang berkembang menjadi luka parut dengan
perlengketan jaringan atau organ didekatnya. PID
dapat disebabkan oleh virus, jamur dan parasit,
namun kasus yang paling banyak ditemui adalah
disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya menyerang
pada kaum wanita, dan dapat menyebabkan
kemandulan. Gejala yang umum terjadi adalah
keputihan, rasa nyeri saat BAK, nyeri perut atau
panggul, sakit saat hubungan seksual atau
pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat
disembuhkan dengan antibiotik. Segera periksa ke
dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan
yang tepat dapat mencegah terjadinya
komplikasi termasuk kerusakan permanen pada organ
reproduksi wanita.

More Related Content

What's hot

Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasWarnet Raha
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan pjj_kemenkes
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptxDianSiregar10
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointtysambp2
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptDiandr
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Masa Antara
Masa Antara Masa Antara
Masa Antara
 
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Perdarahan rsmc 12 oktober16
Perdarahan rsmc 12 oktober16Perdarahan rsmc 12 oktober16
Perdarahan rsmc 12 oktober16
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Gonorrhea disease
Gonorrhea diseaseGonorrhea disease
Gonorrhea disease
 
Penyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksualPenyakit menular-seksual
Penyakit menular-seksual
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonorea
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
PENYAKIT MENULAR SEKSUALPENYAKIT MENULAR SEKSUAL
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
 
aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)aborsi (kesadaran wanita)
aborsi (kesadaran wanita)
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Infertilitas
InfertilitasInfertilitas
Infertilitas
 
ABORSI
ABORSIABORSI
ABORSI
 
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE pptNEISSERIA GOORRHOEAE ppt
NEISSERIA GOORRHOEAE ppt
 
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem ReproduksiKB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Infertilitas pak ,ak
Infertilitas  pak ,akInfertilitas  pak ,ak
Infertilitas pak ,ak
 

Similar to Infertilitas dan Penyebabnya

Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfEka Safitri
 
Infertilitas new
Infertilitas newInfertilitas new
Infertilitas newkesehatan
 
Asuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsiAsuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsiRetnoWulan32
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iimaulia09
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiIsma Jihan
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Septian Muna Barakati
 
Gangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiGangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiAyunina2
 
123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitasazil ikram
 
INFERTILITAS.pptx
INFERTILITAS.pptxINFERTILITAS.pptx
INFERTILITAS.pptxYulitalt
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Operator Warnet Vast Raha
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 

Similar to Infertilitas dan Penyebabnya (20)

Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdfPertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
Pertemuan 3. Masalah Gangguan Kesehatan Reproduksi Wanita.pdf
 
Infertilitas new
Infertilitas newInfertilitas new
Infertilitas new
 
Asuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsiAsuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsi
 
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptxKELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
KELOMPOK 5_INFERTILITAS.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasiKel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasi
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
 
Gangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksiGangguan pada kesehatan reproduksi
Gangguan pada kesehatan reproduksi
 
123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas123479073 referat-infertilitas
123479073 referat-infertilitas
 
INFERTILITAS.pptx
INFERTILITAS.pptxINFERTILITAS.pptx
INFERTILITAS.pptx
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
 
31923528 bab-1-6
31923528 bab-1-631923528 bab-1-6
31923528 bab-1-6
 
31923528 bab-1-6
31923528 bab-1-631923528 bab-1-6
31923528 bab-1-6
 
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
Hubungan antara infertilitas dengan tingkat depresi pada wanita infertilitas ...
 
Referat infertilitas
Referat infertilitasReferat infertilitas
Referat infertilitas
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannya
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 

More from martaagustinasirait

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu srimartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptmartaagustinasirait
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptmartaagustinasirait
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 

More from martaagustinasirait (20)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Infertilitas dan Penyebabnya

  • 1. Masalah gangguan pada kespro dan upaya mengatasinya Infertilitas Seksual Transmitted Deseases (STD)/Infeksi Menular Seksual (PMS) Gangguan haid Pelvic Inflamatory Deseases (PID) Unwanted pregnancy dan aborsi
  • 2. Infertilitas  Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono,497).  Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan menghasilkan keturunan (Elizbeth, 639).  Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun (Djuwantono,2008, hal: 1).
  • 3.  Secara medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu :  Infertile primer Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.  Infertile sekunder Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
  • 4.  Penyebab infertilitas :  a. Suami memiliki system dan fungsi reproduksi yang tidak sehat sehingga tidak mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria (spermatozoa) kedalam organ reproduksi istri  b. Istri memiliki system dan fungsi reproduksi yang tidak sehat sehingga tidak mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovarium) (Djuwantono,2008,2)  Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.
  • 5.  Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain : a. Pada wanita Gangguan organ reproduksi 1. Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina. 2. Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim 3. Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang. 4. Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
  • 6.  Gangguan ovulasi terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor cranial, stress, dan pengguna obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormone ini. Maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan ovulasi. Kegagalan implantasi  Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah abortus.
  • 7.  Endometriosis  Faktor immunologis  Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.  Lingkungan Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
  • 8.  Pria Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu: - Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas - Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia - Abnormalitas ereksi - Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi -Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital - Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.
  • 9.  FAKTOR-FAKTOR INFERTILITAS YANG SERING DITEMUKAN   Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas pasangan sangat tergantung pada keadaan local, populasi dan diinvestigasi dan prosedur rujukan. a. Faktor koitus pria  Riwayat dari pasangan pria harus mencakup setiap kehamilan yang sebenarnya, setiap riwayat infeksi saluran genital, misalnya prostates, pembedahan atau cidera pada genital pria atau daerah inguinal, dan setiap paparan terhadap timbel, cadmium,radiasi atau obat kematerapeutik. Kelebihan konsumsi alcohol atau rokok atau paparan yang luar biasa terhadap panas lingkungan harus dicari. b. Faktor ovulasi  Sebagian besar wanita dengan haid teratur (setiap 22 – 35hari) mengalami ovulasi, terutama kalau mereka mengalami miolimina prahaid (misalnya perubahan payudara, kembung, dan perubahan suasana hati).
  • 10. c. Faktor serviks  Selama beberapa hari sebelum ovulasi, serviks menghasilkan lender encer yang banyak yang bereksudasi keluar dari serviks untuk berkontak dengan ejakulat semen. Untuk menilai kualitasnya, pasien harus diperiksa selama fase menjelang pra ovulasi (hari ke-12 sampai 14 dari siklus 28 hari). d. Faktor tuba-rahim  Penyumbatan tuba dapat terjadi pada tiga lokasi: akhir fimbriae, pertengahan segmen, atau pada istmus kornu. Penyumbatan fimbriae sajauh ini adalah yang banyak ditemukan. Salpingitis yang sebelumnya dan penggunaan spiral adalah penyebab yang lazim, meskipun sekitar separohnya tidak berkaitan dengan riwayat semacam itu. Penyumbatan pertengahan segmen hamper selalu diakibatkan oleh sterilisasi tuba. Penyumbatan semacam itu, bila tak ada riwayat ini, menunjukan tuberculosis. Penyumbatan istmus kornu dapat bersifat bawaan atau akibat endometriosis, adenomiosis tuba atau infeksi sebelumnya. Pada 90% kasus, penyumbatan terletak pada istmus dekat tanduk (kornu) atau dapat melibatkan bagian dangkal dari lumen tuba didalam dinding organ.
  • 11.  e. Faktor peritoneum  Laparoskopi dapat menengali patologi yang tak disangka- sangka sebelumnya pada 30 sampai 50% wanita dengan infertilitas yang tak dapat diterangkan. Endometriosis adalah penemuan yang paling lazim. Perlekatan perianeksa dapat ditemukan, yang dapat menjauhkan fimbriae dari permukaan ovarium atau menjebak oosit yang dilepaskan. (Cristina, 600-607)
  • 12.  4. PENATALAKSANAAN INFERTILITAS  A. Wanita Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital Pemberian terapi obat, seperti 1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh . 2. Terapi penggantian hormon 3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal 4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat GIFT ( gemete intrafallopian transfer ) Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate, Pengangkatan tumor atau fibroid Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi
  • 13.  B. Pria Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat Agen antimikroba Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida.
  • 14.  PENCEGAHAN INFERTILITAS a. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostate, buah zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus ditangani serius (Steven RB,1985). b. Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk rokok terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,1985). c. Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone testosterone yang tentunya akan menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985). d. Berperilaku sehat (Dewhurst,1997).
  • 15.  PENYAKIT MENULAR SEKSUAL / SEXUAL TRANSMITED DISEASE’s  Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui perilaku seksual, seperti hubungan seksual, oral sex, dan anal sex. Penyebab dari penyakit menular seksual ada bermacam-macam yaitu : bakteri(contoh:sifilis, gonorrhea, Chlamydia), jamur (contoh :candidiasis), virus (contoh : HIV, herpes), dan parasit (contoh : scabies).  Beberapa penyakit Menular seksual yang sering adalah :  1. HIV/AIDS  AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang ditandai dengan gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh. Penderita AIDS mudah diserang infeksi oportunistik (infeksi yang disebabkan oleh kuman yang pada keadaan sistem kekebalan tubuh normal tidak terjadi) dan kanker dan biasanya berakhir dengan kematian.  HIV adalah sesorang yang telah terinfeksi viru HIV tetapi belum menunjukkan gejala-gejala klinis, masih tampak sehat dan seperti orang normal.
  • 16.  GONORE  Gonore atau Gonorrhea (bahasa Inggris) atau kencing nanah adalah penyakit kelamin disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, yang dapat menyerang pria maupun wanita. Penyakit ini sangat menular terutama melalui hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan. Penyakit ini menyerang atau menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan (melalui oral seksual), dan bagian putih mata (konjungtiva), jika terkena mengenai mata. Pada wanita gejalanya adalah terasa nyeri sewaktu bak (buang air kecil) atau disebut drysurria, mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal discharge), demam
  • 17.  . Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual. Jika tidak segera diobati akan menyebabkan kemandulan.  Pada pria gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis (menurut wikipedia). Penyakit ini mengintai orang-orang yang melakukan nikah kontrak dengan bergonta-ganti pasangan sexual. Meskipun penyakit yang sangat mengerikan dan menular ini dapat diobati, pencegahan adalah langkah terbaik sebelum tertular. Pencegahan yang paling utama adalah tidak melakukan aktivitas sexual dengan bergonta-ganti pasangan
  • 18.  Herpes kelamin atau herpes genitalis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), penyakit ini sangat menular dan mengifeksi daerah kelamin. Gejala dari herpes disebut wabah. Dan biasanya muncul luka (bisul) di dekat daerah di mana virus telah memasuki tubuh. Mereka berubah menjadi lepuh, menjadi gatal dan menyakitkan, dan kemudian sembuh dan kemudian muncul kembali jika ada faktor pemicunya. Kadang-kadang orang tidak tahu bahwa mereka memiliki herpes karena mereka tidak menunjukkan gejala atau gejala sangat ringan
  • 19.  Penyakit ini dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan dan akan tetap akan bermukim didalam tubuh. Tetapi obat dapat membantu tubuh melawan virus dalam tubuh, dapat membantu mengurangi gejala, menurunkan wabah, dan menurunkan resiko penularan virus kepada orang lain. Herpes genitalis umumnya menyerang dan menyebabkan luka pada daerah genital Anda atau dubur, bokong, dan paha yang dapatkan dari berhubungan seks, bahkan seks oral yang terinfeksi virus ini. Virus dapat menyebar meskipun tidak ada luka/bisul. Bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus ini jika sang ibu mengidap penyakit yang mengerikan ini. Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
  • 20.  INFEKSI JAMUR atau Candidiasis  Genital/vulvovaginal candidiasis (VVC) atau disebut juga infeksi jamur, adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh jamur. Wanita dewasa lebih rentan terserang infeksi jamur, jika pertumbuhan jamur melebihi batas normal. Candida (jamur) selalu hadir dalam dan pada tubuh dalam jumlah kecil. Namun, ketika ketidakseimbangan terjadi, seperti ketika perubahan tingkat keasaman normal vagina atau ketika perubahan keseimbangan hormon, Candida dapat berkembang biak. Gejalanya pada wanita dapat berupa gatal pada kelamin, perasaan terbakar, keputihan. Jika pada pria biasanya ruam gatal pada penis.
  • 21.  Gejala-gejala VVC serupa dengan banyak infeksi kelamin lainnya, sehingga sangat penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika memiliki gejala- gejala tersebut. Infeksi jamur pada kelamin dapat disembuhkan dengan krim anti jamur. Langkah-langkah ini dapat membantu mencegah infeksi jamur vagina: - Mengenakan pakaian dalam dari katun - Menghindari ketat pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti nilon - Gunakan kertas toilet putih nonparfum - Menjaga kebersihan area genital - Gunakan handuk (bukan hair dryer) untuk mengeringkan daerah genital - Melepaskan pakaian renang yang basah sesegera mungkin setelah berenang - Menggunakan pembalut yang bebas parfum
  • 22.  Sifilis  Sifilis Sifilis atau syphilis adalah menyakit kelamin yang mengerikan berikutnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Menginfeksi daerah kelamin, bibir, mulut, atau anus baik pria maupun wanita. Sifilis adalah penyakit seksual yang sangat menular dari aktivitas kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis, pada proses kehamilan dari ibu ke banyinya, perilaku menyimpang (homoseksual), bergonta-ganti pasangan seksual dan orang yang terinfeksi HIV. Gejala atau tanda- tanda sifilis luka kecil, bulat, sakit, pada kelamin, anus atau mulut dan menyebabkan ruam pada tubuh, terutama pada telapak tangan atau telapak kaki. Kadang-kadang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di dekatnya.
  • 23.  Banyak orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun, karena gejala ini bisa datang dan pergi. Dalam tahap/stadium yang parah sifilis dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan sendi. Jika tidak ditangani dengan serius sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan, mati rasa, kebutaan, cacat lahir atau keguguran dan yang paling ekstrim dapat menyebabkan kematian.
  • 24.  6. KLAMIDIA  Klamidia atau chlamydia (bahasa Inggris) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, yang disebut bacteria Chlamydia trachomatis. Penyakit ini menginfeksi pria maupun wanita melalui hubungan seksual yang terinfeksi bakteri tersebut. Penyakit ini memiliki gejala yang ringan, bahkan tidak disadari oleh si penderitanya, komplikasi yang serius dapat menyebabkan kerusakan permanen dan infertilitas. Gejala dari klamidia adalah keputihan yang abnormal, terasa nyeri seperti terbakar ketika berkemih, mungkin terasa nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, mual, demam, sakit ketika berhubungan seksual dan lain sebagainya. Jika pada pria gejalanya adalah cairan yang berlebihan pada penis, perasaan terbakar dan gatal pada sekitar pembukaan penis.
  • 25.  Cara terbaik agar terhindar dari bakteri Chlamydia adalah menjauhkan diri dari kontak seksual yang terinfeksi bakteri tersebut, menjalankan hubungan yang sehat dengan pasangan (suami/istri) yang tidak terinfeksi, serta menjauhkan diri dari pergaulan yang mengarah kepada seks bebas
  • 26.  7. KUTU KELAMIN DAN KUDIS  Penyakit kelamin menular selanjutnya adalah kutu kelamin dan kudis yang disebabkan oleh adanya parasit yang hidup di organ genital kita. Kutu kelamin adalah parasit yang hidup di rambut kemaluan, ukurannya sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan, tetapi mereka kadang- kadang dapat ditemukan pada rambut tubuh lainnya, seperti rambut di kaki, ketiak, kumis, jenggot, alis, atau bulu mata. Kutu kemaluan yang ditemukan di alis atau bulu mata anak- anak mungkin merupakan tanda paparan seksual atau pelecehan.
  • 27.  Kutu ditemukan di kepala umumnya kutu kepala, bukan kutu kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin. Pencegahan dengan menjaga kebersihan area genital, tidak melakukan seks bebas adalah langkah yang tepat agar terhindar dari kutu kelamin. Sedangkan kudis (scabies) adalah sejenis tungau yang bersembunyi ke dalam kulit di daerah kelamin, tangan, jari-jari dan rambut dada. Penyakit ini umumnya Anda diperoleh dari kontak seksual atau kontak fisik dengan orang lain yang terdapat kutu atau kudis di kelaminnya. Kutu kelamin dan kudis juga bisa berada di tempat tidur, pakaian, kursi toilet dan handuk yang terinfeksi. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan gaya hidup higienis adalah satu cara agar terhindar dari kutu kelamin dan kudis (scabies).
  • 28. 8. BISUL PADA ALAT KELAMIN  Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) dapat muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit kelamin tersebut. Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Bisul pada kelamin dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim.
  • 29.  9. TRIKOMONIASIS  Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis. Seperti penyakit menular seksual lainnya, trikomoniasis juga menyerang area genital. Jika pada laki- laki parasit ini menginfeksi area uretra dan pada wanita vagina adalah tempat yang umum terinfeksi parasit ini. Pada wanita penyakit ini menunjukkan gejala keputihan yang tidak biasa, jika ini tidak segera ditangani maka trikomoniasis dapat meningkatkan resiko tertular HIV. Dan pada wanita hamil dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan pengobatan resep dokter. Orang yang sedang dalam pengobatan trikomoniasis tidak diperbolehkan melakukan aktivitas seksual hingga perawatan selesai. Menjalani pola hidup yang sehat, menjaga kebersihan area vital, tidak melakukan seks bebas, adalah pencegahan terbaik daripada mengobati. Karena bukan tidak mungkin orang yang telah sembuh dari trikomoniasis dapat terserang penyakit ini lagi atau dengan kata lain orang masih bisa rentan terhadap infeksi ulang
  • 30.  10. Pelvic Inflamatory Disease (PID)  Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau dalam bahasa Indonesia-nya adalah penyakit radang panggul yaitu istilah untuk radang rahim, saluran tuba atau ovarium yang berkembang menjadi luka parut dengan perlengketan jaringan atau organ didekatnya. PID dapat disebabkan oleh virus, jamur dan parasit, namun kasus yang paling banyak ditemui adalah disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya menyerang pada kaum wanita, dan dapat menyebabkan kemandulan. Gejala yang umum terjadi adalah keputihan, rasa nyeri saat BAK, nyeri perut atau panggul, sakit saat hubungan seksual atau pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Segera periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan yang tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi termasuk kerusakan permanen pada organ reproduksi wanita.