Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas, termasuk definisi, etiologi, faktor-faktor yang sering ditemukan, penatalaksanaan, pencegahan, patofisiologi, dan peran bidan komunitas terhadap tingkat kesuburan. Dokumen ini menjelaskan bahwa infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk hamil setelah satu tahun hubungan seksual tanpa kontrasepsi, dan dapat disebabkan oleh faktor suami atau istri
1. Nama kelompok :
M.Arifin Rivai
Meidian Jaya Eka Putra
M.Ikhsan
Nadia Ulfa Taradisa
Ni Made Tendy Novyanti
Nurul Qommariyah
Oktianasari
Pitri Lestari
INFERTILITAS
1. DEFINISI
Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual, tanpa kontrasepsi, selama satu tahun (Sarwono,497).
Infertilitas (kamandulan) adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan menghasilkan
keturunan (Elizbeth, 639).
Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu
memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu
dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun
(Djuwantono,2008, hal: 1).
Secara medis infertile dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun
berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam
bentuk apapun.
b. Infertile sekunder
Berrti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum
mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali
perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
2. (Djuwantono,2008, hal: 2).
Berdasarkan hal yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pasangan
suami istri dianggap infertile apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Pasangan tersebut berkeinginan untuk memiliki anak.
b. Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual, istri sebelum mendapatkan kehamilan.
c. Frekuensi hubungan seksual minimal 2 – 3 kali dalam setiap minggunya.
d. Istri maupun suami tidak pernak menggunakan alat ataupun metode kontrasepsi, baik kondom,
obat-obatan dan alat lain yang berfungsi untuk mencegah kehamilan.
(Djuwantono,2008, hal: 3).
2. ETIOLOGI
Sebanyak 60% – 70% pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun
pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20% akan memiliki anak pada tahun ke-2 dari usia
pernikahannya. Sebanyak 10% - 20% sisanya akan memiliki anak pada tahun ke-3 atau lebih
atau tidak pernah memiliki anak.
Walaupun pasangan suami istri dianggap infertile bukan tidak mungkin kondisi infertile
sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang istri. Hal tersebut dapat dipahami karena
proses pembuahan yang berujung pada kehamilan dan lahirnya seorang manusia baru merupakan
kerjasama antara suami dan istri. Kerjasama tersebut mengandung arti bahwa dua factor yang
harus dipenuhi adalah:
3. a. Suami memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan
menyalurkan sel kelamin pria (spermatozoa) kedalam organ reproduksi istri
b. Istri memiliki system dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel
kelamin wanita (sel telur atau ovarium).
(Djuwantono,2008,2)
Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian
membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%,
keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi
murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.
Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :
a. Pada wanita
· Gangguan organ reproduksi
1. Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina akan membunuh sperma dan
pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina.
2. Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran
mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu.
Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup
serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
3. Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu
pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan
suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang.
4. Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi
sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
· Gangguan ovulasi
4. Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya
hambatan pada sekresi hormone FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi.
Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor cranial, stress, dan pengguna obat-obatan yang
menyebabkan terjadinya disfungsi hiotalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua
hormone ini. Maka folikel mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gangguan
ovulasi.
· Kegagalan implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam
mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada
endometrium tidak berlangsung baik. Akibatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah
abortus.
· Endometriosis
· Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan
reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada
wanita hamil.
· Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat
menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan
mempengaruhi kesuburan.
b. Pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu:
· Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
· Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
· Abnormalitas ereksi
· Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
· Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan
pada obstruksi pada saluran genital
· Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti kanker.
5. 3. FAKTOR-FAKTOR INFERTILITAS YANG SERING DITEMUKAN
Factor-faktor yang mempengaruhi infertilitas pasangan sangat tergantung pada keadaan local,
populasi dan diinvestigasi dan prosedur rujukan.
a. Faktor koitus pria
Riwayat dari pasangan pria harus mencakup setiap kehamilan yang sebenarnya, setiap riwayat
infeksi saluran genital, misalnya prostates, pembedahan atau cidera pada genital pria atau daerah
inguinal, dan setiap paparan terhadap timbel, cadmium,radiasi atau obat kematerapeutik.
Kelebihan konsumsi alcohol atau rokok atau paparan yang luar biasa terhadap panas lingkungan
harus dicari.
b. Faktor ovulasi
Sebagian besar wanita dengan haid teratur (setiap 22 – 35hari) mengalami ovulasi, terutama
kalau mereka mengalami miolimina prahaid (misalnya perubahan payudara, kembung, dan
perubahan suasana hati).
c. Faktor serviks
Selama beberapa hari sebelum ovulasi, serviks menghasilkan lender encer yang banyak yang
bereksudasi keluar dari serviks untuk berkontak dengan ejakulat semen. Untuk menilai
kualitasnya, pasien harus diperiksa selama fase menjelang pra ovulasi (hari ke-12 sampai 14 dari
siklus 28 hari).
d. Faktor tuba-rahim
Penyumbatan tuba dapat terjadi pada tiga lokasi: akhir fimbriae, pertengahan segmen, atau pada
istmus kornu. Penyumbatan fimbriae sajauh ini adalah yang banyak ditemukan. Salpingitis yang
sebelumnya dan penggunaan spiral adalah penyebab yang lazim, meskipun sekitar separohnya
tidak berkaitan dengan riwayat semacam itu. Penyumbatan pertengahan segmen hamper selalu
diakibatkan oleh sterilisasi tuba. Penyumbatan semacam itu, bila tak ada riwayat ini, menunjukan
tuberculosis. Penyumbatan istmus kornu dapat bersifat bawaan atau akibat endometriosis,
adenomiosis tuba atau infeksi sebelumnya. Pada 90% kasus, penyumbatan terletak pada istmus
dekat tanduk (kornu) atau dapat melibatkan bagian dangkal dari lumen tuba didalam dinding
organ.
e. Faktor peritoneum
6. Laparoskopi dapat menengali patologi yang tak disangka-sangka sebelumnya pada 30 sampai
50% wanita dengan infertilitas yang tak dapat diterangkan. Endometriosis adalah penemuan yang
paling lazim. Perlekatan perianeksa dapat ditemukan, yang dapat menjauhkan fimbriae dari
permukaan ovarium atau menjebak oosit yang dilepaskan.
(Cristina, 600-607)
4. PENATALAKSANAAN INFERTILITAS
A. Wanita
· Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat untuk
coital
· Pemberian terapi obat, seperti
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan
kadar prolaktin, pemberian tsh .
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang
adekuat
· GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
· Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas
· Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
· Pengangkatan tumor atau fibroid
· Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi
B. Pria
o Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas
sperma meningkat
o Agen antimikroba
o Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
o HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
o FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
o Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
7. o Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
o Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
o Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak
membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
o Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida.
5. PENCEGAHAN INFERTILITAS
a. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas terutama infeksi prostate, buah
zakar, maupun saluran sperma. Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus ditangani serius
(Steven RB,1985).
b. Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan menunjukan pengaruh buruk rokok
terhadap jumlah dan kualitas sperma (Steven RB,1985).
c. Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya kadar hormone testosterone yang
tentunya akan menganggu pertumbuhan sperma (Steven RB,1985).
d. Berperilaku sehat (Dewhurst,1997).
6. PATOFISIOLOGIS
a. Wanita
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi
8. hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga
terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik
yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga
penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum
tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus
menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi.
Abnormalitas ovarium, mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi
proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik
yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang
dengan baik. Beberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun sehingga
terjadi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga
menyebebkan inflamasi berlanjut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan gangguan
implantasi zigot yang berujung pada abortus.
b. Pria
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang
mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar
dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif
yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol
mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu
disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi
retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria
yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
7. Peran bidan komunitas terhadap tingkat kesuburan
a. Fertilitas dengan KB
b. Infertilitas :
1) Melakukan rujukan sehingga pasangan infertil mendapat penanganan yang tepat
2) Konseling tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung masa subur,
makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau isteri
9. 3) Mencari ketenangan psikologi
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/infertilitas-pengertian-
penanganan.html#ixzz3dDJTwdTp
a. Hentikankebiasaanmerokok,mengkonsumsi obat-obatanterlarangatauminum-minuman
beralkohol.
b. Mengurangi mengkonsumsiminumanberkafein,karenadapatmengganggukesuburan.
c. Jaga keseimbanganberatbadan,janganterlalugemukdan janganterlalukurus.
d. Jangan stressberlebihan.
e. Periode bulanantidakteratur,segerahlahkonsultasikandengandokterahli.
f. Jika merasaada yangtidakberesdengantubuh,ataubagianvital langsungperiksakanke dokter.
Gejala Infertilitas pada wanita
Pada wanita perubahan siklus menstruasi dan ovulasi dapat merupakan suatu gejala penyakit
yang dihubungkan infertilitas. Gejala-gejala infertilitas pada wanita di antaranya :
Siklus haid tidak normal, dengan haid yang lebih banyak atau lebih sedikit dari haid yang
normal
Periode haid yang tidak teratur, dengan lamanya haid bervariasi di antara setiap periode
haid.
Tidak ada siklus haid. Seorang wanita mungkin pernah haid, atau siklus haid tiba-tiba
berhenti.
Nyeri hebat saat haid. Nyeri punggung, nyeri panggul dan rasa kram pada perut dapat
terjadi.
Kadang-kadang, infertilitas pada wanita dihubungkan dengan gangguan hormon. Pada kasus
seperti ini, gejala yang dapat ditemukan di antaranya :
Perubahan pada kulit, misalnya jerawat yang berlebihan.
Perubahan dorongan dan hasrat seksual.
Pertumbuhan rambut yaang berlebihan pada area bibir, dada dan dagu.
Rambut mudah rontok
Bertambahnya berat badan
Gejala yang lain termasuk:
Keluarnya cairan putih dari puting susu yang tidak ada kaitannya proses menyusui
Rasa nyeri saat berhubungan badan.
10. Dan gejala lainnya yang dapat menyebabkan infertilitas pada wanita dengan gejala-gejala
yang berbeda pula.
Gejala Infertilitas pada Pria
Gejala-gejala infertilitas pada pria tidak terlalu jelas. Gejala-gejala tersebut tidak terlalu
mendapatkan perhatian sampai seorang pria berusaha mempunyai anak.
Gejala infertilitas tergantung pada penyebab infertilitas, di antaranya:
Perubahan pada pola pertumbuhan rambut
Perubahan pada hasrat seksual
Rasa nyeri, baal dan pembengkakan pada testis
Gangguan ereksi dan ejakulasi
Testis mengecil dan mengeras.
Apa makanan yang bisa meningkatkanmutu dan jumlahsperma ? Makanan yang seimbangadalah
makananideal. Namunbeberapamakananyangperlulebihdiperhatikan adalahmakananyang kaya
vitaminCdan mengandungantioksidan(seperti jeruk,jambubatu,tomat,brokoli,dan pepaya),
makananyang mengandungseng(seperti keranglautdanbiji labu),makananyangmengandung
selenium(seperti semangka,jamur,tiram, bayam, bawangputih,danpisang),sertamakananyang
banyakmengandungvitaminE(seperti kacangalmond,kacang tanah,minyakbungamatahari,kiwi,dan
mangga).Namun,mengingatseseorangkadangmemilihmakananbukanberdasarkankebutuhan,tapi
ketersediaandanselera,makasuplemendanvitamintertentuperluditambahkanuntukmelengkapi
kebutuhantubuhyangjuga kebutuhanpembuatanspermapadapria.
Bagaimana mencegahinfertilitas? Hindari merokok,mengonsumsiobatterlarang,dankurangi
minumankeraskarenasemuanyabisamengakibatkanjumlahdankualitasspermamenurun.Hindari
jugasuhu panasdi sekitartestikel dengantidakseringberendamdi airpanas,danmemakai celana
dalamketat,karenasuhupanas menyebabkanmenurunnyaproduksisperma.(me)
11. Home
KesehatanPria»
KesehatanWanita»
KesehatanReproduksi »
Sex & Love »
BeritaHot
Alternatif »
Humor Dewasa»
Home » Infertilitas » 5 Cara MencegahKemandulan
12. 5 Cara Mencegah Kemandulan
Pengertian infertilitas atau kemandulan adalah ketidakmampuan pasangan suami istri memiliki
anak meskipun aktif melakukan hubungan seks secara rutin selama satu tahun tanpa
menggunakan alat kontrasepsi apapun. Faktor ketidakmampuan tersebut bisa terjadi pada suami
saja, istri saja atau pada keduanya sekaligus. Untuk mengetahui pihak mana yang mandul, perlu
dilakukan analisa laboratorium untuk memeriksa kondisi fisik kedua pihak.
Lingkungan tempat tinggal memiliki dampak besar terhadap
tingkat kesuburan, lingkungan yang sehat akan menciptakan kesehatan reproduksi yang sehat
pula. Hal lain yang mempengaruhi kesuburan adalah zat-zat yang dikonsumsi, udara yang
dihirup dan bagaimana cara anda menangani tekanan hidup. Faktor-faktor ini disebut faktor
eksternal penyebab kemandulan. Kecuali kemandulan karena faktor genetik, semua penyebab
kemandulan karena faktor eksternal bisa dicegah terjadi.
Mengetahui faktor apa saja yang dapat membahayakan kesuburan, dan kemudian melakukan
tindakan untuk menghindari faktor penyebab tersebut adalah cara terbaik mencegah kemandulan.
5 langkah di bawah ini adalah hal-hal sederhana yang bisa anda lakukan sebagai usaha untuk
mencegah terjadinya kemandulan dikemudian hari.
1. Periksa gaya hidup anda.
Kebiasaan tertentu seperti merokok atau minum alkohol memiliki efek yang merugikan
kesehatan reproduksi anda. Bahkan tingkat stres yang tinggi dan kurang tidur secara konsisten
atau dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan potensi anda mengalami kemandulan.
2. Cek kondisi lingkungan sekitar tempat anda biasa beraktifitas sehari-hari untuk
mengetahui bahaya lingkungan yang mungkin tidak anda sadari.
Tinggal atau berkantor di sekitar pabrik yang mengolah bahan kimia tentu berisiko menyebabkan
anda mengalami mandul. Secara hukum anda memiliki hak mengetahui batasan radiasi kimia
yang mungkin terpapar ke tubuh anda. Hidup sehat adalah hak.
3. Menjaga berat badan yang sehat dan melakukan diet dan olahraga secara teratur.
13. Menghindari kenaikan berat badan berlebih adalah salah satu cara terbaik mencegah
kemandulan. Obesitas diketahui sebagai salah satu penyebab infertilitas pada pria. Pada pria,
obesitas akan menurunkan jumlah sperma dan pada wanita membuat pembuahan terlambat.
4. Cek kesehatananda secara periodik setahun sekali.
Diagnosis penyakit awal seperti radang panggul. endometriosis dan kanker leher rahim dapat
mencegah kemandulan. Selain itu, dengan melakukan tindakan deteksi dan pengobatan terhadap
penyakit menular seksual yang mungkin diderita dapat membantu menjaga tingkat kesuburan
anda.
5. Pelajari tubuh dan siklus reproduksi anda.
Dengan memahami tubuh dengan benar anda akan tahu apa-apa saja yang mungkin salah dan
sedang terjadi dalam tubuh anda. Pelajari literatur mengenai kesehatan reproduksi dan panduan-
panduan agar cepat dapat anak, dan lain-lain. Pemahaman yang baik akan memberi anda cara
pandang yang benar terhadap proses reproduksi dan kemandulan.
Banyak rumah tangga yang telah dibina selama belasan tahun tapi pihak istri tidak juga hamil,
kadang dalam kondisi demikian rumah tangga menjadi tidak stabil dan sering cekcok. Dalam
urusan kesuburan, suami dan istri adalah satu kesatuan, tidak boleh di pisahkan, apalagi saling
menyalahkan.
Proses kehamilan sampai kelahiran bayi adalah mekanisme yang rumit dan harus melewati
beberapa fase. Satu saja fase cacat akan membuat kehamilan atau kelahiran bayi terganggu.
Pasangan suami istri disebut subur jika memenuhi beberapa syarat. Tingkat reproduksi atau
kesuburan pria diketahui dengan meneliti sistem dan fungsi reproduksinya apakah mampu
menghasilkan spermatozoa yang sehat dan mengalirkannya ke rahim istri. Sedangkan kesuburan
atau reproduksi wanita dilihat dari kemampuan organ seksualnya menghasilkan sel telur dan
memiliki rahim yang sehat sebagai tempat berkembangnya janin sampai bayi dilahirkan.
Jika saat ini anda sedang dalam tahap penyembuhan suatu penyakit dan diharuskan untuk
mengkonsumsi obat-obatan secara teratur, maka tanyakan ke dokter yang menangani anda
perihal dampak obat tersebut terhadap kesuburan anda. Beberapa obat memiliki efek samping
mengurangi tingkat produksi sperma dan membuat pria kesulitan orgasme.
Jika pekerjaan anda menimbulkan tingkat stes yang tinggi, cobalah untuk melepaskan stres
tersebut dengan cara yoga, meditasi atau latihan pernafasan. Stres berkaitan dengan kemandulan,
mencegah atau melepaskan stres dapat meningkatkan tingkat kesehatan reproduksi anda.
+++
Dapatkan ebook Kamasutra, GRATIS. Download Disini!
Tags:infertilitas,kemandulan,kesuburan, mandul, pria
16. <="" a="" height="250" width="300">
Search this
o randomPosts
o RecentPosts
o
Humor Dewasa Edisi Januari 2011, GT-Man
13 January2011
o
17. Suplemen dan Vitamin Bagi Para Perokok
9 February2013
o
8 Bagian Tubuh Pria Yang Wanita Sukai
21 May 2011
o
Jenis-Jenis Keputihan
25 June 2011
o
Ingin Membuat Wanita Cepat Orgasme? Begini Caranya!
6 May 2011
GooglePlus
18.
Artikel Terbaru
o Cara MengecilkanPerutBuncit
Secara Alami
o Mengobati JerawatDengan
Teknologi Laser
19. o 5 Cara Alami MemerahkanBibir
yang Hitam
o TipsCintaJarak Jauh Agar Tetap
AwetdanHarmonis
o KapanAnda DisebutTelah
MenderitaDisfungsi Ereksi?
o 3 TipsMengatasi Ejakulasi Dini
Pada PriaBerusiaMuda
21. Masturbasi SebabkanEjakulasi Dini
MenurunkanBeratBadan Dapat
MenyembuhkanDisfungsiEreksi
Lima PenyakitAkibatRokok
Sex& Love
9 AlasanPriaTelatMenikah
22. KamasutraIndonesia
31 Gambar Posisi BercintaPalingNikmat
Your email
Facebook
Google+
Twitter
YouTube
Tumblr
Pages
Aboutus
Cara BerlanggananArtikel
Contact us/ Iklan