SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
PRESENTASI OLEH:
IRMA SARI
KARTIKA EKA PAKSI
LENA RITONGA
LISTIARI
MARTA AGUSTINA SIRAIT
MARULAM IYO NELI MANURUNG
NADYES NOVANI
Pengertian Keluarga Berencana
• Pengertian keluarga Berencana
menurut WHO(1970) adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mengatu kelahiran yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang diinginkan, mengatur
interval di antara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami dan istri, dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Hartanto, 2004).
Tujuan Keluarga
Berencana
Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada
umumnya, meningkatkan martabat kehidupan rakyat
dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga
pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan
untuk meningkatkan produksi.
Pengertian Kontrasepsi
•Kontrasepsi merupakan suatu cara atau
metode yang bertujuan untuk mencegah
pembuahan sehingga tidak terjadi
kehamilan.
•Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk besar
mendukung program kontraspesi untuk
mengendalikan pertumbuhan jumlah
penduduk dan untuk meningkatkan
kesejahteraaan keluarga.
•Dalam hal ini pemerintah Indonesia
menyelenggarakan program Keluarga
Berencana atau KB melalui pengaturan
kelahiran.
Jenis – jenis Metode
Kontrasepsi
Ada dua pembagian cara kontrasepsi yaitu cara kontrasepsi sederhana
dan kontrasepsi modern.
Kontrasepsi sederhana antara lain sebagai berikut:
a. Metode Amenorhoe Laktasi
b. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
c. Metode Barier
- Kondom
- Diafragma
- Spermisida
Metode KB Sederhana dengan Alat secara Mekanisme
Barier
A. Pengertian Metode
Barier
Metode barier adalah
metode kontrasepsi
dengan cara menghalangi
pertemuan sperma
dengan sel telur yang
sifatnya sementara.
• . Yakni menghalangi
masuknya sperma
dari vagina sampai
kanalis servikalis.
Metode ini antara lain sebagai berikut :
1. Kondom
DEFINISI
• Kondom adalah salah satu alat
kontrasepsi yang terbuat dari
karet/lateks, berbentuk tabung
tidak tembus cairan dimana
salah satu ujungnya tertutup
rapat dan dilengkapi kantung
untuk menampung sperma.
Kebanyakan kondom terbuat
dari karet/lateks tipis, tetapi ada
yang membuatnya dari jaringan
hewan (usus kambing) atau
plasti
PRINSIP KERJA
• Prinsip kerja kondom ialah
sebagai perisai dari penis
sewaktu melakukan koitus dan
mencegah pengumpulan
sperma dalam vagina. Bentuk
kondom adalah silindris dengan
pinggir yang tebal pada ujung
yang terbuka, sedang ujung
yang buntu berfungsi untuk
menampung sperma.
Diameternya ± 31-36,5 mm dan
panjangnya ± 19 mm. kondom
dilapisi dengan pelican yang
mempunyai sifat spermatisid.
b. Macam-macam Kondom
1)Kulit
Terbuat dari membrane usus biri-biri,
tidak meregang atau mengkerut,
menjalarkan panas tubuh sehingga
dianggap tidak mengurangi sensitivitas
selama senggama. Harganya lebih
mahal.
2)Lateks
Kondom ini paling banyak dipakai,
elastis, dan murah.
3)Plastik
Kondom ini sangat tipis (0.025-0.035
mm), dapat menghantarkan panas
tubuh, dan lebih mahal dari kondom
lateks.
c.Keuntungan kondom
1) Mencegah kehamilan
2) Memberi perlindungan terhadap PHS (Penyakit akibat
Hubungan Seks)
3) Dapat diandalkan
4) Tidak ada efek samping
5) Relatife murah
6) Sderhana, ringan, disposable, reversible
7) Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise, atau follow
up
8) Pria ikut secara aktif dalam program KB
d. Kerugian Kondom
1) Angka kegagalan relatife tinggi
2)Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas
hubungan seks guna memasang kondom
3)Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati, dan terus-menerus
setiap senggama (kurang praktis)
Periksa kotak kemasan kondom.
Sebelum Anda membelinya, periksa
tanggal kedaluwarsa yang tercetak
pada kotak
Jepit erat seluruh
bagian penampung
sperma di ujung
kondom. Tindakan ini
menutup kemungkinan
terbentuknya kantong
udara dalam kondom
ketika dipakai,
mengurangi
kemungkinan rusak
dan menyediakan
ruang untuk sperma
ketika ejakulasi
Gulirkan kondom. Kondom harus
bisa digulirkan dengan mudah di
sepanjang batang penis. Jika
ternyata kondom yang sedang
Anda pasang terbalik, buang
kondomnya dan mulailah
memasang kondom baru. Penis
ereksi menghasilkan cairan pra-
ejakulasi (disebut pre-cum) yang
bisa mengandung sperma. Jika
kondom telah terkena cairan ini,
kondom yang dibalik dan
dipasang kembali tidak akan
mencegah kehamilan dan/atau
penularan PMS. Untuk
memasang kondom, ikuti
langkah berikut
Periksa kondom
secara berkala
selama digunakan
untuk mencari titik
kebocoran. Bila
kondom rusak atau
longgar saat
berhubungan seks,
segera ganti dan
pertimbangkan
penggunaan
kontrasepsi darurat
seperti pil
pascasanggama
Gantilah kondom
jika Anda berganti
gaya seks.
Jika beralih dari seks
anal ke seks vaginal,
misalnya, gantilah
kondom Anda untuk
mengurangi risiko
infeksi.
 Tariklah penis dan
lepaskan kondom
segera setelah ejakulasi.
 Pegang bagian bawah
kondom dengan tangan
Anda dan tarik penis
keluar, sembari mencegah
kondom terlepas atau
tumpah. Jangan biarkan
penis melemas di dalam
kondom sebelum
menariknya keluar, karena
Buang kondom
dengan hati-hati.
 Ikat ujung
kondom yang
terbuka dengan
simpul mati agar
tidak tumpah,
bungkus dengan
tisu, dan buang ke
tempat sampah.
Bukalah
bungkusan
kondom dari
ujung yang mudah
dirobek
Dorong kondom
menjauh dari sisi
pembungkus yang
akan Anda robek,
dan gunakan ujung
yang mudah
dirobek tersebut
 Siapkan posisi yang
nyaman untuk
memakai kondom
wanita.
 Banyak wanita yang
merasa berdiri dengan
sebelah kaki di atas kursi,
tidur telentang, jongkok,
atau mengangkat sebelah
kaki memudahkan
pemasangan kondom
 Remas cincin di dalam
ujung tertutup kondom.
 Kondom wanita memiliki
cincin fleksibel pada kedua
ujungnya. Salah satu
ujungnya tertutup, seperti
pada kondom pria. Capit
cincin pada ujung tertutup
dengan jempol dan jari
tengah hingga menyempit.
Bagian terbukanya
seharusnya akan
menggantung
 Masukkan bagian dalam
cincin ke dalam vagina.
 Bila Anda pernah
menggunakan tampon,
caranya sama. Remas
cincinnya agar tetap sempit,
masukkan bagian yang tertutup
sedalam mungkin. Masukkan
jari telunjuk ke dalam kondom
dan dorong perlahan ke dalam
vagina.
 Hati-hati bila kuku Anda
panjang—merobek kondom
akan menyebabkan
penggunaannya tak efektif
 Keluarkan jari
Anda.
 Bila Anda sudah
memasukkan
kondom dengan
benar, cincin
luarnya akan
menggantung
sekitar 1 inci (3 cm)
di luar vagina Anda
Gunakan pelumas
berbahan dasar air
pada penis
Terlepas dari benda
yang memasuki
vagina (atau anus)
Anda, menambah
pelumas akan
membantu
mengurangi
gesekan. Ini akan
memperkecil
Tuntun masuk
penis ke dalam
vagina atau anus
Anda.
Penting
menggunakan
tangan untuk
mengarahkan penis
agar tak meluncur ke
luar kantong
kondom.
 Segera berhenti bila terasa
ada sesuatu yang salah.
 Ganti kondom baru,apabila :
 Kondom terlepas
 Penis atau mainan seks masuk ke
dalam vagina (atau anus) di luar
kantong kondom saat
berhubungan seks
 Cincin luar kondom masuk ke
dalam vagina
 Anda mungkin perlu
mempertimbangkan
kontrasepsi darurat (pil
pascasanggama) bila
pasangan Anda melakukan
ejakulasi di dalam vagina, di
Lepas kondom
secara perlahan.
Remas cincin luar
dengan dua jari.
Keluarkan
kondom dari
vagina atau anus
dengan perlahan.
Jangan
menyentak atau
ditarik, karena
bisa merusak
kondom
 Buang kondom secara
terpisah.
 Ikat ujung kondom yang
terbuka dengan simpul
mati agar tidak tumpah,
bungkus dengan tisu, dan
buang ke tempat sampah.
 Jangan buang kondom ke
dalam toilet. Sebagian besar
sistem septik tak bisa
menangani kondom dan hal
ini bisa menyebabkan toilet
tersumbat.
 Jangan gunakan kondom
wanita bekas.
2.Barier Intra Vagina
a.Pengertian
Metode ini merupakan metode
untuk menghalangi masuknya spermatozoa
ke dalam traktus genitalia interna wanita
dan mematikan spermatozoa oleh
spermisidnya.
b. Keuntungan
1) Mencegah kehamilan
2) Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks
c. Kerugian
1) Angka kegagalan relatif tinggi
2) Aktifitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk
memasang alatnya
3) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus-menerus
pada setiap senggama.
d. Macam-macam Barier
Intra Vagina
1) Diafragma
(Diaphragma)
2) Kap Serviks
(Cervical cap)
3) Spons (Sponge)
4) Kondom Wanita
3. Diafragma (Diaphragma)
a. Pengertian
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukan ke dalam vagina sebelum koitus dan menutupi serviks.
b. Jenis-jenis diafragma
Jenis diafragma antara lain :
1. Flat spring (diafragma pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama
kali. Memiliki pagas jam yang kuat dan mudah dipasang.
2. Coil spring (diafragma pegas kumparan)
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap
tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari
pegas datar.
3. Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang
dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan
kombinasi dari Flat spring dan Coil spring, dan menimbulkan tekanan yang
kuat pada dinding vagina.
c. Cara kerja
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara
kerja sebagai berikut:
1) Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan
saluran telur.
2) Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
d. Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi
dan non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi :
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan
sebelumnya
4) Tidak mengganggu kesehatan klien
5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Manfaat non kontrasepsi:
1) Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
2) Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid
4. Kap Serviks
Yaitu suatu alat
yang hanya mentupi serviks
saja. Dibandingkan
diafragma, kap serviks lebih
dalam atau lebih tinggi
kubahnya tetapi
diameternya lebih kecil, dan
umumnya lebih kaku.
Zaman dahulu, kap serviks
terbuat dari logam atau
plastik, sekarang yang
banyak adalah dari karet.
a. Macam-macam Kap Serviks
1. Prentif Cavity-Rim Cap
- Paling sering dipakai
- Tersedia dalam 4 ukuran, dengan
diameter dalam 22, 25, 28, dan 31 mm.
2. Dumas atau Vault Cap
- Relative dangkal, berbentuk mangkuk
dengan pinggir-alas yang tebal dan bagian
tengah yang tipis.
- Tersedia dalam 5 ukuran dari 50-75
mm.
- Cocok untuk wanita yang tidak dapat
memakai diafragma oleh karena tonus otot-
otot vagina yang kurang baik atau wanita
dengan serviks yang terlalu pendek.
3. Vimule Cap
- Berbentuk lonceng yang panjang
dengan pinggir yang menonjol untuk
memperkuat hubungan dengan sekitarnya.
- Cocok untuk wanita dengan tonus otot
yang kurang baik, dan serviks yang lebih
panjang dari rata-rata.
- Tersedia dalam ukuran 42-55 mm
b. Keuntungan
1. Efektif, meskipun tanpa spermisid, tetapi bila
dibiarkan di serviks untuk waktu > 24 jam,
pemberian spermisid sebelum bersenggama akan
menambah efektifitasnya.
2. Kap Serviks dapat dibiarkan selama seluruh
periode inter-menstrual, dan hanya perlu
dikeluarkan pada saat perkiraan datangnya haid.
(tetapi ini tidakdianjurkan).
3. Tidak terasa oleh suami pada saat
bersenggama.
4. Dapat dipakai oleh wanita sekalipun ada
kelainan anatomis/fungsional dari vagina misalnya :
sistokel, rektokel, prolapses uteri, tonus otot vagina
yang kurang baik.
5. Kap Serviks hanya menutupi serviks saja,
sehingga tidak memerlukan pengukuran ulang
bilamana terjadi perubahan tonus otot vagina.
6. Jarang terlepas selama senggama.
• d. Efak samping
• 1. Hanya ada satu efek
samping minor yaitu timbulnya
secret yang sangat berbau bila
kap serviks dibiarkan terlalu lama
di dalam vagina.
• 2. Yang selalu harus dipikirkan
adalah kemungkinan :
• - Sindrom Syok Toksik
• - Infeksi traktus urinarius
yang berulang-ulang
• - Bertambahnya
abnormalitas serviks sehubungan
dengan HPV (Humam Papilloma
Virus).
• C.Kerugian
• Pemasangan dan
pengeluarannya lebih
sulit karena letak serviks
yang jauh di dalam
vagina.
 Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan
untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
 Dikemas dalam bentuk : Aerosol,Tablet Vagina,
Krim,dan Supositoria.
 Cara Kerja: menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
Efektif seketika
Tidak ada efek samping
Sistemik
Mudah digunakan
Dan merupakan perlindungan
terhadap IMS
Efektifitas kurang
Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam
 Hari /Tanggal : Jumat,02 Desember 2016
 Jam : 09.00 WIB
 Sasaran: : Pasangan Usia Subur di
Hutabayu Raja
 Pelaksana : Mahasiswi Program Studi
Kebidanan Pematangsiantar
 Setelah proses pelaksanaan SAFARI KB
metode sederhana dengan alat, masyarakat
mengerti dan mau menggunakan alat
kontrasepsi.
 Setelah proses pelaksanaan SAFARI KB Ibu
memahami tentang:
 1.Pengertian Program KB
 2.Tujuan Program KB
 3.Pengertian Kontrasepsi
 4.Jenis-jenis metode kontrasepsi
 5.Metode Barier ( alat kontrasepsi sederhana
dengan alat)
 6.Cara Penggunaan alat kontrasepsi sederhana
dengan alat
 7.Keuntungan dan Kerugian alat kontrasepsi
sederhana dengan alat
NO KEGIATAN WAKTU
1 Pendahuluan :
Mengucapkan Salam,Memperkenalkan
nama,Menjelaskan Tujuan
5 MENIT
2 Proses Pelaksanaan :
•Menjelaskan tentang Pengertian Program KB
•Tujuan Program KB
•Pengertian Kontrasepsi
•Jenis-jenis metode kontrasepsi
•Metode Barier ( alat kontrasepsi sederhana
dengan alat)
•Langkah-langkah penggunaan metode kontrasepsi
sederhana.
40 MENIT
3 Penutup:
•Menjelaskan ulang (redemonstrasi) tentang cara
penggunaan kondom
•Menanya pasien tentang materi yang telah
disampaikan melalui pertanyaan lisan
15 MENIT
 Memberikan Quisioner melalui formulir
pertanyaan yang diberikan kepada klien.
 Pelaksanaan :Menyimpulkan proses pelaksanaan
penyuluhan dengan proses SAPARI KB
 Prawirohardjo, Sarwono.2006. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka
 Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
 Arum, Diah. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan
KB Terkini. Jogjakarta: Nuha Medika.
 Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan.
Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
 Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
KELUARGA BERENCANA

More Related Content

What's hot

Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,pjj_kemenkes
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbOperator Warnet Vast Raha
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptxDianSiregar10
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalWarnet Raha
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilRahayu Pratiwi
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudaraPeny Ariani
 

What's hot (20)

Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
Modul 1 2 masalah kebidanan komunitas,
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kbPercakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien tentang kb
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Sistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamilSistem perkemihan pada ibu hamil
Sistem perkemihan pada ibu hamil
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudara
 

Viewers also liked

Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppmartaagustinasirait
 
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )reni rohaniah
 
Pelayanan kb mkjp berkualitas
Pelayanan kb mkjp berkualitasPelayanan kb mkjp berkualitas
Pelayanan kb mkjp berkualitasTohid Al Muslim
 
Jenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiJenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiDini Harianti
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kesady suhardi
 
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.PUJI ANDRIANI
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakartashashamarta
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalIrma Delima
 

Viewers also liked (20)

PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
ppt kb
ppt kbppt kb
ppt kb
 
kontrasepsi presentasi
kontrasepsi presentasikontrasepsi presentasi
kontrasepsi presentasi
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
 
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )
BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH )
 
Pelayanan kb mkjp berkualitas
Pelayanan kb mkjp berkualitasPelayanan kb mkjp berkualitas
Pelayanan kb mkjp berkualitas
 
Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsiMetode kontrasepsi
Metode kontrasepsi
 
Jenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsiJenis- jenis kontrasepsi
Jenis- jenis kontrasepsi
 
Penyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasiPenyuluhan imunisasi
Penyuluhan imunisasi
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Pengantar adm kes
Pengantar adm kesPengantar adm kes
Pengantar adm kes
 
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan AlatAlat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
 
makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.
Juknis Pengadaan DAK BKKBN Tahun 2016 disalin Sesuai dengan yang aslinya.
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Neonatus
NeonatusNeonatus
Neonatus
 
KB dalam Terang Alkitab
KB dalam Terang AlkitabKB dalam Terang Alkitab
KB dalam Terang Alkitab
 

Similar to KELUARGA BERENCANA

Similar to KELUARGA BERENCANA (20)

Alat kontrasepsi Kondom
Alat kontrasepsi KondomAlat kontrasepsi Kondom
Alat kontrasepsi Kondom
 
Barierintra vagina
Barierintra vaginaBarierintra vagina
Barierintra vagina
 
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptxALAT_KONTRASEPSI.pptx
ALAT_KONTRASEPSI.pptx
 
Http akdr
Http akdrHttp akdr
Http akdr
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
 
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptxNEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
NEW terapi kontrasepsi non hormonal.pptx
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptxpdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
pdfcookie.com_kontrasepsi-ppt.pptx
 
ALAT - ALAT KONTRASEPSI
ALAT - ALAT KONTRASEPSIALAT - ALAT KONTRASEPSI
ALAT - ALAT KONTRASEPSI
 
Ppt tik kb
Ppt tik kbPpt tik kb
Ppt tik kb
 
Alat kontrasepsi
Alat kontrasepsiAlat kontrasepsi
Alat kontrasepsi
 
Kelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kbKelebihan dan kekurangan kb
Kelebihan dan kekurangan kb
 
Alat Kontrasepsi Kondom_STIKES Muh Kudus
Alat Kontrasepsi Kondom_STIKES Muh KudusAlat Kontrasepsi Kondom_STIKES Muh Kudus
Alat Kontrasepsi Kondom_STIKES Muh Kudus
 
Contraception
ContraceptionContraception
Contraception
 
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptxALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
ALAT_KONTRASEPSI_ppt.pptx
 
Alat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kbAlat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kb
 
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermantoSirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
 
Didin dan lim (kondom)
Didin dan lim (kondom)Didin dan lim (kondom)
Didin dan lim (kondom)
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
PEMAKAIAN KONDOM
PEMAKAIAN KONDOMPEMAKAIAN KONDOM
PEMAKAIAN KONDOM
 

More from martaagustinasirait

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu srimartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptmartaagustinasirait
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptmartaagustinasirait
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 

More from martaagustinasirait (20)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

KELUARGA BERENCANA

  • 1. PRESENTASI OLEH: IRMA SARI KARTIKA EKA PAKSI LENA RITONGA LISTIARI MARTA AGUSTINA SIRAIT MARULAM IYO NELI MANURUNG NADYES NOVANI
  • 2. Pengertian Keluarga Berencana • Pengertian keluarga Berencana menurut WHO(1970) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mengatu kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).
  • 3. Tujuan Keluarga Berencana Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN adalah meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya, meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan produksi.
  • 4. Pengertian Kontrasepsi •Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. •Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk meningkatkan kesejahteraaan keluarga. •Dalam hal ini pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui pengaturan kelahiran.
  • 5. Jenis – jenis Metode Kontrasepsi Ada dua pembagian cara kontrasepsi yaitu cara kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi modern. Kontrasepsi sederhana antara lain sebagai berikut: a. Metode Amenorhoe Laktasi b. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) c. Metode Barier - Kondom - Diafragma - Spermisida
  • 6. Metode KB Sederhana dengan Alat secara Mekanisme Barier A. Pengertian Metode Barier Metode barier adalah metode kontrasepsi dengan cara menghalangi pertemuan sperma dengan sel telur yang sifatnya sementara. • . Yakni menghalangi masuknya sperma dari vagina sampai kanalis servikalis.
  • 7. Metode ini antara lain sebagai berikut : 1. Kondom DEFINISI • Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma. Kebanyakan kondom terbuat dari karet/lateks tipis, tetapi ada yang membuatnya dari jaringan hewan (usus kambing) atau plasti PRINSIP KERJA • Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang ujung yang buntu berfungsi untuk menampung sperma. Diameternya ± 31-36,5 mm dan panjangnya ± 19 mm. kondom dilapisi dengan pelican yang mempunyai sifat spermatisid.
  • 8. b. Macam-macam Kondom 1)Kulit Terbuat dari membrane usus biri-biri, tidak meregang atau mengkerut, menjalarkan panas tubuh sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas selama senggama. Harganya lebih mahal. 2)Lateks Kondom ini paling banyak dipakai, elastis, dan murah. 3)Plastik Kondom ini sangat tipis (0.025-0.035 mm), dapat menghantarkan panas tubuh, dan lebih mahal dari kondom lateks.
  • 9. c.Keuntungan kondom 1) Mencegah kehamilan 2) Memberi perlindungan terhadap PHS (Penyakit akibat Hubungan Seks) 3) Dapat diandalkan 4) Tidak ada efek samping 5) Relatife murah 6) Sderhana, ringan, disposable, reversible 7) Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervise, atau follow up 8) Pria ikut secara aktif dalam program KB d. Kerugian Kondom 1) Angka kegagalan relatife tinggi 2)Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom 3)Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati, dan terus-menerus setiap senggama (kurang praktis)
  • 10. Periksa kotak kemasan kondom. Sebelum Anda membelinya, periksa tanggal kedaluwarsa yang tercetak pada kotak
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Jepit erat seluruh bagian penampung sperma di ujung kondom. Tindakan ini menutup kemungkinan terbentuknya kantong udara dalam kondom ketika dipakai, mengurangi kemungkinan rusak dan menyediakan ruang untuk sperma ketika ejakulasi
  • 17. Gulirkan kondom. Kondom harus bisa digulirkan dengan mudah di sepanjang batang penis. Jika ternyata kondom yang sedang Anda pasang terbalik, buang kondomnya dan mulailah memasang kondom baru. Penis ereksi menghasilkan cairan pra- ejakulasi (disebut pre-cum) yang bisa mengandung sperma. Jika kondom telah terkena cairan ini, kondom yang dibalik dan dipasang kembali tidak akan mencegah kehamilan dan/atau penularan PMS. Untuk memasang kondom, ikuti langkah berikut
  • 18.
  • 19. Periksa kondom secara berkala selama digunakan untuk mencari titik kebocoran. Bila kondom rusak atau longgar saat berhubungan seks, segera ganti dan pertimbangkan penggunaan kontrasepsi darurat seperti pil pascasanggama
  • 20. Gantilah kondom jika Anda berganti gaya seks. Jika beralih dari seks anal ke seks vaginal, misalnya, gantilah kondom Anda untuk mengurangi risiko infeksi.
  • 21.  Tariklah penis dan lepaskan kondom segera setelah ejakulasi.  Pegang bagian bawah kondom dengan tangan Anda dan tarik penis keluar, sembari mencegah kondom terlepas atau tumpah. Jangan biarkan penis melemas di dalam kondom sebelum menariknya keluar, karena
  • 22. Buang kondom dengan hati-hati.  Ikat ujung kondom yang terbuka dengan simpul mati agar tidak tumpah, bungkus dengan tisu, dan buang ke tempat sampah.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Bukalah bungkusan kondom dari ujung yang mudah dirobek Dorong kondom menjauh dari sisi pembungkus yang akan Anda robek, dan gunakan ujung yang mudah dirobek tersebut
  • 26.  Siapkan posisi yang nyaman untuk memakai kondom wanita.  Banyak wanita yang merasa berdiri dengan sebelah kaki di atas kursi, tidur telentang, jongkok, atau mengangkat sebelah kaki memudahkan pemasangan kondom
  • 27.  Remas cincin di dalam ujung tertutup kondom.  Kondom wanita memiliki cincin fleksibel pada kedua ujungnya. Salah satu ujungnya tertutup, seperti pada kondom pria. Capit cincin pada ujung tertutup dengan jempol dan jari tengah hingga menyempit. Bagian terbukanya seharusnya akan menggantung
  • 28.  Masukkan bagian dalam cincin ke dalam vagina.  Bila Anda pernah menggunakan tampon, caranya sama. Remas cincinnya agar tetap sempit, masukkan bagian yang tertutup sedalam mungkin. Masukkan jari telunjuk ke dalam kondom dan dorong perlahan ke dalam vagina.  Hati-hati bila kuku Anda panjang—merobek kondom akan menyebabkan penggunaannya tak efektif
  • 29.  Keluarkan jari Anda.  Bila Anda sudah memasukkan kondom dengan benar, cincin luarnya akan menggantung sekitar 1 inci (3 cm) di luar vagina Anda
  • 30. Gunakan pelumas berbahan dasar air pada penis Terlepas dari benda yang memasuki vagina (atau anus) Anda, menambah pelumas akan membantu mengurangi gesekan. Ini akan memperkecil
  • 31. Tuntun masuk penis ke dalam vagina atau anus Anda. Penting menggunakan tangan untuk mengarahkan penis agar tak meluncur ke luar kantong kondom.
  • 32.  Segera berhenti bila terasa ada sesuatu yang salah.  Ganti kondom baru,apabila :  Kondom terlepas  Penis atau mainan seks masuk ke dalam vagina (atau anus) di luar kantong kondom saat berhubungan seks  Cincin luar kondom masuk ke dalam vagina  Anda mungkin perlu mempertimbangkan kontrasepsi darurat (pil pascasanggama) bila pasangan Anda melakukan ejakulasi di dalam vagina, di
  • 33. Lepas kondom secara perlahan. Remas cincin luar dengan dua jari. Keluarkan kondom dari vagina atau anus dengan perlahan. Jangan menyentak atau ditarik, karena bisa merusak kondom
  • 34.  Buang kondom secara terpisah.  Ikat ujung kondom yang terbuka dengan simpul mati agar tidak tumpah, bungkus dengan tisu, dan buang ke tempat sampah.  Jangan buang kondom ke dalam toilet. Sebagian besar sistem septik tak bisa menangani kondom dan hal ini bisa menyebabkan toilet tersumbat.  Jangan gunakan kondom wanita bekas.
  • 35. 2.Barier Intra Vagina a.Pengertian Metode ini merupakan metode untuk menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita dan mematikan spermatozoa oleh spermisidnya. b. Keuntungan 1) Mencegah kehamilan 2) Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks c. Kerugian 1) Angka kegagalan relatif tinggi 2) Aktifitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya 3) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus-menerus pada setiap senggama. d. Macam-macam Barier Intra Vagina 1) Diafragma (Diaphragma) 2) Kap Serviks (Cervical cap) 3) Spons (Sponge) 4) Kondom Wanita
  • 36. 3. Diafragma (Diaphragma) a. Pengertian Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukan ke dalam vagina sebelum koitus dan menutupi serviks. b. Jenis-jenis diafragma Jenis diafragma antara lain : 1. Flat spring (diafragma pegas datar) Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pagas jam yang kuat dan mudah dipasang. 2. Coil spring (diafragma pegas kumparan) Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar. 3. Arching spring Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari Flat spring dan Coil spring, dan menimbulkan tekanan yang kuat pada dinding vagina.
  • 37. c. Cara kerja Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut: 1) Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur. 2) Sebagai alat untuk menempatkan spermisida. d. Manfaat Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi. Manfaat kontrasepsi : 1) Efektif bila digunakan dengan benar 2) Tidak mengganggu produksi ASI 3) Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya 4) Tidak mengganggu kesehatan klien 5) Tidak mempunyai pengaruh sistemik Manfaat non kontrasepsi: 1) Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual 2) Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50. 4. Kap Serviks Yaitu suatu alat yang hanya mentupi serviks saja. Dibandingkan diafragma, kap serviks lebih dalam atau lebih tinggi kubahnya tetapi diameternya lebih kecil, dan umumnya lebih kaku. Zaman dahulu, kap serviks terbuat dari logam atau plastik, sekarang yang banyak adalah dari karet. a. Macam-macam Kap Serviks 1. Prentif Cavity-Rim Cap - Paling sering dipakai - Tersedia dalam 4 ukuran, dengan diameter dalam 22, 25, 28, dan 31 mm. 2. Dumas atau Vault Cap - Relative dangkal, berbentuk mangkuk dengan pinggir-alas yang tebal dan bagian tengah yang tipis. - Tersedia dalam 5 ukuran dari 50-75 mm. - Cocok untuk wanita yang tidak dapat memakai diafragma oleh karena tonus otot- otot vagina yang kurang baik atau wanita dengan serviks yang terlalu pendek. 3. Vimule Cap - Berbentuk lonceng yang panjang dengan pinggir yang menonjol untuk memperkuat hubungan dengan sekitarnya. - Cocok untuk wanita dengan tonus otot yang kurang baik, dan serviks yang lebih panjang dari rata-rata. - Tersedia dalam ukuran 42-55 mm
  • 51. b. Keuntungan 1. Efektif, meskipun tanpa spermisid, tetapi bila dibiarkan di serviks untuk waktu > 24 jam, pemberian spermisid sebelum bersenggama akan menambah efektifitasnya. 2. Kap Serviks dapat dibiarkan selama seluruh periode inter-menstrual, dan hanya perlu dikeluarkan pada saat perkiraan datangnya haid. (tetapi ini tidakdianjurkan). 3. Tidak terasa oleh suami pada saat bersenggama. 4. Dapat dipakai oleh wanita sekalipun ada kelainan anatomis/fungsional dari vagina misalnya : sistokel, rektokel, prolapses uteri, tonus otot vagina yang kurang baik. 5. Kap Serviks hanya menutupi serviks saja, sehingga tidak memerlukan pengukuran ulang bilamana terjadi perubahan tonus otot vagina. 6. Jarang terlepas selama senggama.
  • 52. • d. Efak samping • 1. Hanya ada satu efek samping minor yaitu timbulnya secret yang sangat berbau bila kap serviks dibiarkan terlalu lama di dalam vagina. • 2. Yang selalu harus dipikirkan adalah kemungkinan : • - Sindrom Syok Toksik • - Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang • - Bertambahnya abnormalitas serviks sehubungan dengan HPV (Humam Papilloma Virus). • C.Kerugian • Pemasangan dan pengeluarannya lebih sulit karena letak serviks yang jauh di dalam vagina.
  • 53.  Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.  Dikemas dalam bentuk : Aerosol,Tablet Vagina, Krim,dan Supositoria.  Cara Kerja: menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat gerakan sperma, menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
  • 54. Efektif seketika Tidak ada efek samping Sistemik Mudah digunakan Dan merupakan perlindungan terhadap IMS
  • 56.
  • 57.  Hari /Tanggal : Jumat,02 Desember 2016  Jam : 09.00 WIB  Sasaran: : Pasangan Usia Subur di Hutabayu Raja  Pelaksana : Mahasiswi Program Studi Kebidanan Pematangsiantar
  • 58.  Setelah proses pelaksanaan SAFARI KB metode sederhana dengan alat, masyarakat mengerti dan mau menggunakan alat kontrasepsi.
  • 59.  Setelah proses pelaksanaan SAFARI KB Ibu memahami tentang:  1.Pengertian Program KB  2.Tujuan Program KB  3.Pengertian Kontrasepsi  4.Jenis-jenis metode kontrasepsi  5.Metode Barier ( alat kontrasepsi sederhana dengan alat)  6.Cara Penggunaan alat kontrasepsi sederhana dengan alat  7.Keuntungan dan Kerugian alat kontrasepsi sederhana dengan alat
  • 60. NO KEGIATAN WAKTU 1 Pendahuluan : Mengucapkan Salam,Memperkenalkan nama,Menjelaskan Tujuan 5 MENIT 2 Proses Pelaksanaan : •Menjelaskan tentang Pengertian Program KB •Tujuan Program KB •Pengertian Kontrasepsi •Jenis-jenis metode kontrasepsi •Metode Barier ( alat kontrasepsi sederhana dengan alat) •Langkah-langkah penggunaan metode kontrasepsi sederhana. 40 MENIT 3 Penutup: •Menjelaskan ulang (redemonstrasi) tentang cara penggunaan kondom •Menanya pasien tentang materi yang telah disampaikan melalui pertanyaan lisan 15 MENIT
  • 61.  Memberikan Quisioner melalui formulir pertanyaan yang diberikan kepada klien.  Pelaksanaan :Menyimpulkan proses pelaksanaan penyuluhan dengan proses SAPARI KB
  • 62.  Prawirohardjo, Sarwono.2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka  Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan  Arum, Diah. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta: Nuha Medika.  Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.  Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.