SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
KONTRASEPSI SUNTIK
Alifa Kurniawati
Amalia Khoirun
Andini Majidah
Anggun Sholekah
Aprillia Indah
Ariani Intan
Astri Cahyani
Claudia Fembi
A. Kontrasepsi Suntik Kombinasi
1. Pengertian
• Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra
dan konsepsi yang disatukan menjadi kontrasepsi
yaitu upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara,
dapat pula bersifat permanen (Suryani, 2011).
• Kontrasepsi suntik merupakan metode
kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan dan
merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu
metode yang dalam penggunaannya mempunyai
efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian
relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif
lebih rendah bila dibandingkan dengan alat
kontrasepsi sederhana (Suparyanto, 2010).
2. Jenis
Suntikan ini diberikan secara intramuskular
setiap bulan (cyclofem), jenisnya 25 mg depo
medroxyprogesteron asetat dan 5 mg
estradiol cypionat, dan 50 mg Noretindron
Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
(Sari Yohana, 2011).
3. Cara kerja
a) Mengusahakan agar tidak terjadi konsepsi
dengan cara menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui
penekanan hormon LH dan FSH.
b) Melumpuhkan sperma dengan
mempertebal/mengentalkan lendir mukosa
servikal (leher rahim).
c) Menghalangi pertemuan sel telur dengan
sperma dengan membuat dinding rongga rahim
tidak siap menerima hasil pembuahan,
mengganggu pergerakan silia saluran tuba.
4. Keuntungan
a) Tidak mengganggu proses senggama
b) Tidak perlu periksa dalam
c) Efek samping minimal, seperti gangguan
siklus haid.
d) Klien tidak perlu menyimpan obat
e) Tidak tergantung kebiasaan lupa minum obat
f) Mengurangi jumlah perdarahan
g) Mencegah anemia
h) Mencegah kanker ovarium dan endometrium
i) Mencegah kehamilan ektopik
j) Dapat melindungi kemungkinan penyakit
radang panggul dan kanker indung telur
5. Kerugian
a) Penyuntikan lebih sering dan biaya
keseluruhan lebih tinggi
b) Lapisan dari lendir rahim menjadi tipis
sehingga terjadi perubahan pola haid, seperti
tidak teratur, spotting
c) Pada awal penggunaan sering timbul mual,
pusing, tegang dan nyeri payudara dan akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
d) Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan
anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan
tuberkulostatik (rifampisin)
e) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke,
serangan jantung, thrombosis paru)
f) Kesuburan tak segera pulih walaupun
penggunaannya telah dihentikan.
g) Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan penyakit menular seksual atau infeksi
HIV
h) Permasalahan berat badan merupakan efek
samping tersering
6. Efek samping yang sering terjadi
a) Peningkatan berat badan 3 kilogram selama
tahun pertama dan bertambah secara
progesif selama tahun kedua.
b) Gangguan siklus haid, seperti amenorhe,
perdarahan/spotting, mual, pusing, dan
muntah.
7. Yang boleh menggunakan suntikan
kombinasi
a) Usia reproduktif yang memiliki anak ataupun
belum
b) Menyusukan ASI lebih dari 6 bulan
c) Pasca persalinan dan tidak menyusui
d) Yang mengalami dismenore/nyeri haid hebat
8. Yang tidak boleh menggunakan
suntikan kombinasi
a) Hamil atau diduga hamil
b) Perdarahan per vaginam yang belum jelas
asalnya/penyebabnya
c) Perokok dengan usia lebih dari 35 th
d) Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah
tinggi (>180/110)
e) Riwayat thromboemboli atau Diabetes Melitus
lebih dari 20 th
f) Penyakit hati akut
g) Keganasan payudara
9. Waktu mulai penggunaan
a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu
7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi
tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7
siklus haid, klien tidak boleh melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan
ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual untuk 7 hari
lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi
yang lain selama masa waktu 7 hari
d) Bila klien pascapersalinan kurang dari 6
bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal saja tidak
hamil
e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan,
menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid
hari 1 dan 7
f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan
menyusui, jangan diberikan suntikan
kombinasi
g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak
menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberikan
h) Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat
segera diberikan atau dalam waktu 7 hari
i) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi
hormonal yang lain dan ingin menggantinya
dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Bila
ibu menggunakan kontrasepsi sebelumnya
dengan benar, maka suntikan dapat
diberikan. Bila ragu, dilakukan uji kehamilan
terlebih dahulu.
j. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi
hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi
tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi
sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain
k. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non
hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan
kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera
diberikan, asal saja diyakini ibu itu tidak hamil, dan
pemberiannya tanpa pelu menunggu datangnya haid.
Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode
kontrasepsi yang lain tidak diperlukan. Bila
sebelumnya menggunakan AKDR dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan pertama diberikan pada hari 1-7 siklus haid.
Cabut segera AKDR.
10. Cara penggunaan
a) Berikan secara intra muskuler, setelah
penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4
minggu
b) Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal, dengan
kemungkinan terjadi perubahan pola haid
atau timbul gangguan berupa perdarahan
c) Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari
jadwal yang ditentukan, asal saja diyakini ibu
itu tidak hamil
11. Keadaan yang memerlukan
perhatian khusus
a) Penderita hipertensi < 180/110 masih dapat
diberikan tetapi perlu pengawasan
b) Diabetes melitus dapat diberikan, jika terkontrol
dan berlangsung < 20 tahun
c) Migren boleh diberikan, jika tidak ditemukan
kelainan neurologik
d) Pengguna rifampisin/obat epilepsi, pilih
kontrasepsi kombinasi dengan etinil estradiol 50
g atau cari metode kontrasepsi lain
e) Penderita anemia bulan sabit (sickle cell),
sebaiknya jangan menggunakan kombinasi.
12. Hal yang harus diingat klien
a) Harus kembali untuk suntik ulang setiap 4
minggu
b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, harus pastikan
bahwa klien tidak hamil
c) Harus memberitahukan pada petugas bila
menggunakan obat-obatan lain bersamaan
d) Ada efek samping berupa mual, sefalgia, tegang
dan nyeri payudara, dan spotting pada 2-3 kali
suntikan pertama dan akan hilang pada suntikan
berikutnya.
13. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada
penggunaan suntik kombinasi
a) Nyeri dada hebat atau napas pendek.
Kemungkinan adanya bekuan darah diparu atau
serangan jantung
b) Sakit kepala hebat dan gangguan pengelihatan.
Kemungkinan terjadi strok, hipertensi dan
migran
c) Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi
sumbatan pembuluh darah pada tungkai
d) Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7
hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan
terjadi kehamilan.
B. Kontrasepsi Suntik Progestin
1. Pengertian
Kontrasepsi suntikan progestin adalah
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3
bulan dan tidak membutuhkan pemakaian
setiap hari atau setiap akan mengandung
hormon progesteron dan tidak mengganggu
produksi ASI.
2. Jenis – jenis KB Suntik Progestin
Ada 2 jenis kontrasepsi suntikan yang mengandung
progestin :
a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA),
mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3
bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di
daerah bokong).
b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang
mengandung 200mg noratin dion anontat,
diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intra muskuler.
3. Cara Kerja KB Suntik Progestin
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
atrofi
d) Menghambat transportasi gemat oleh tuba
4. Efektivitas KB Suntik Progestin
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektivitas yang tinggi. Dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan / tahun. Asal
penyuntikanya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
5. Keuntungan KB Suntik Progestin
a) Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak
memerlukan aksi sehari hari
b) Dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak
banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa
dan sangat praktis.
c) Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang
menyusui
d) Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai
efek yang serius terhadap kesehatan.
e) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
f) Penggunaan jangka panjang
g) Sangat cocok pada wanita yang telah
mempunyai cukup anak akan tetapi masih
enggan atau tidak bisa untuk dilakukan
sterilisasi.
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35
tahun sampai menopause
i) Membantu mencegah kehamilan ektopik dan
kanker endometrium
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle
cell).
6. Keterbatasan KB Suntik Progestin
a) Sering ditemukan gangguan haid
b) Klien sangat bergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntikan).
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek
samping tersering.
e) Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
virus, atau infeksi virus HIV.
f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan/kelainan pada organ
genetalia, melainkan karena sebelum habisnya
pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan).
h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang.
i. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurunkan kepadatan tulang (densitas).
j. Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, (jarang),
sakit kepala, nervositas, jerawat.
7. Yang Dapat Menggunakan KB Suntik
Progestin (Indikasi)
a) Usia reproduksi
b) Nulipara dan telah memiliki anak
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan
yang memiliki efektivitas tinggi
d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah abortus atau keguguran
g) Telah banyak anak, tetapi tidak menghendaki
tubektomi
h) Perokok
i. Tekanan darah < 180 / 110 mmHg, dengan
masalah gangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit.
j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang
mengandung estrogen
k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
l. Anemia defisiensi besi
m. Mendeteksi usia menopause yang tidak mau
atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.
8. Yang Tidak Boleh Menggunakan KB
Suntik Progestin (Kontraindikasi)
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
c. Tidak dapat menerima adanya gangguan pola
haid terutama amenorrhea
d. Menderita kanker payudara atau Riwayat
kanker payudara
e. Diabetes militus disertai komplikasi.
9. Waktu Mulai Menggunakan KB Suntik
Progestin
a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu
tersebut tidak hamil
b) Mulai hari pertama sampai hari ke – 7 siklus
haid
c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama
dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil.
d) Ibu yang menggunakan kb hormonal lain dan
ingin mengganti dengan kb suntikan.
e) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi
jenis lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
f) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non
hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal , suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat
segerah diberikan, asal saja ibu tidak hamil, dan
pemberianya tidak perlu menunggu ibu haid
berikutnya datang.
g) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
dapat diberikan pada hari pertama sampai
hari ke 7 siklus haid. Atau dapat diberikan
setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid. Asal
saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
h) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan
tidak teratur, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil,
dan selama 7 hari setiap suntikan ibu tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
10. Cara Penggunaan KB Suntik Progestin
a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam
di daerah pantat
b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil
alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum
disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak
perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih
pada dasar vial, upayakan menghilangkannya
dengan cara menghangatkannya.
11. Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
a. Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan
gangguan haid (amenore) yang bersifat sementara.
b. Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat
badan, sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek samping
cepat hilang.
c. Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan
perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin
menunda kehamilan
d. Setelah suntika dihentikan, haid tidak segerah datang.
e. Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera
diberikan , asal saja yakin bahwa ibu tidak hamil.
12. Efek Samping dan Penanganan Kb
Suntik Progestin
Efek Samping : Amenorea (tidak terjadi
pendarahan/spotting )
Penanganan :
1. Bila tidak hamil,pengobatan apa pun tidak
perlu.Jelaskan bahwa darah haid tidak
terkumpul dalam rahim.Nasihati untuk kembali
ke klinik.
2. Bila telah terjadi kehamilan,rujuk klien.Hentikan
penyuntikan.
3. Bila terjadi kehamilan ektopik,rujuk klien segera
4. Jangan beri terapi hormonal.
Efek samping : Perdarahan/Perdarahan
bercak (spoting)
Penanganan :
1. Informasikan bahwa perdarahan ringan sering
dijumpai,tetapi hal ini bukanlah masalah serius,dan
biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak
dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin
melanjutkan suntikan,maka dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan.
2. 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 etinilestradiol),
Ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari).atau obat
jenis lain.Jelaskan bahwa selesi pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi
perdarahan banyak selam pemberian suntikan ditangani
dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari
selama 3-7 hari dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi
hormonal,atau diberi 50 etinilestradiol atau 1,25 mg
estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
Efek samping : Meningkatnya / menurunnya
berat badan
Penanganan :
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan
berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja
terjadi.Perhatikan diet klien bila perubahan
berat badan terlalu mencolok. Bila berat
badan berlebihan,hentikan suntikan dan
anjurkan metode kontrasepsi lain.
Daftar Pustaka
• Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : YBS-SP
• Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan
• Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC
• Prawirohardjo. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2.
Jakarta : YBS-SP
• Prawirohardjo. 2008. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : YBS-SP
• Saifuddin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
YBS-SP
• Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1. Jakarta : EGC
• William, dkk. 2006. Obstetri Willian volume 2. Jakarta : EGC
• http://ichiekiky.blogspot.com/2012/10/kontrasepsi-suntik-kombinasi.html
• http://makalah-kb-suntik.html
• http://neisyamichaelfaradaymidwifery.blogspot.com/2012/09/kb-suntik-
progestin.html
• http://www.ibudanbalita.net/68/kontasepsi-pemakaian-suntikan-
kombinasi.html
Pertanyaan
1. Dian : Menekan ovulasi. Menopause jadi
lebih lama / tidak?
lipid serum pada jangka panjang bagaimana?
2. Atikah : Banyak efek samping jangka panjang.
Waktu pemakaian maksimal ada / tidak?
3. Titis : KB suntik 4 th, setelah berhenti tidak
subur. Berapa lama untuk subur lagi?
Mekanisme gemuk krna KB suntik
bagaimana?
Jawaban
1. Kontrasepsi suntik akan mempengaruhi nafsu
makan pengguna kontrasepsi. Biasanya akan
meningkatkan nafsu makan. Sebaiknya ibu
mengontrol nafsu makannya, dengan diet dan
olahraga. Krna pengaruh progestin, metabolisme
lemak menjadi protein meningkat. Shgga
mempengaruhi lipid serum. Terjadi pada tahun
pertama penggunaan.
Kembalinya kesuburan terlambat. Tidak bisa
diprediksi. Akan kembali segera setalh hormon
tersebut habis dalam tubuh.
2. Kontrasepsi selalu ada efek sampingnya.
Jelaskan dahulu pada akseptor KB. Dalam
tubuh sudah ada hormon estrogen dan
progesteron ditambah progesteron, shgga
menyebabkan efek samping. Setelah usia 35th
sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi
hormonal. Bagi yg tidak haid, batasan 8x
suntikan. Lihat dulu apakah haid lagi atau
tidak. Jika haid bisa lanjut, jika tidak gunakan
kontrasepsi lain.
• WHO kelas 4 : kontraindikasi mutlak
Kelas 3 : masih dipertimbangkan.

More Related Content

What's hot

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidananDwi Pirang
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiAffiZakiyya
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasSumiaty Syifah
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasentapjj_kemenkes
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasyessipriskila
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment Erlina Wati
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbmiftaulmi95
 

What's hot (20)

komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanankomunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
komunikasi kebidanan - konsep konseling asuhan kebidanan
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidanan
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitas
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
 
Kontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kbKontrasepsi pemakaian pil kb
Kontrasepsi pemakaian pil kb
 

Viewers also liked

Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTqurratuakyun
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Aan Erlian
 
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiNova Ci Necis
 
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...Warnet Raha
 
Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3Fitri Handayani
 
Magazine world is magnifique june 2014
Magazine world is magnifique june 2014Magazine world is magnifique june 2014
Magazine world is magnifique june 2014Prakash Montroy
 
Software de trabajo colaborativo en redes
Software de trabajo colaborativo en redesSoftware de trabajo colaborativo en redes
Software de trabajo colaborativo en redesLeslieMorteo
 
1. introduction to robot
1. introduction to robot1. introduction to robot
1. introduction to robotAdib Bin Rashid
 
Technology question evaliuation
Technology question evaliuationTechnology question evaliuation
Technology question evaliuationEJackman10
 

Viewers also liked (20)

Kb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPTKb suntik 3 bulan PPT
Kb suntik 3 bulan PPT
 
Kalender suntik-3-bulan
Kalender suntik-3-bulanKalender suntik-3-bulan
Kalender suntik-3-bulan
 
Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi Pilihan Metode Kontrasepsi
Pilihan Metode Kontrasepsi
 
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomiMakalah kontrasepsi suntik n vasektomi
Makalah kontrasepsi suntik n vasektomi
 
Kb Implan
Kb ImplanKb Implan
Kb Implan
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Kb Hormonal
Kb HormonalKb Hormonal
Kb Hormonal
 
Kb baru
Kb baruKb baru
Kb baru
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
 
Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3Kontrasepsi oral kelompok 3
Kontrasepsi oral kelompok 3
 
Askeb kb suntik
Askeb kb suntikAskeb kb suntik
Askeb kb suntik
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Final proposal pp
Final proposal ppFinal proposal pp
Final proposal pp
 
Magazine world is magnifique june 2014
Magazine world is magnifique june 2014Magazine world is magnifique june 2014
Magazine world is magnifique june 2014
 
Software de trabajo colaborativo en redes
Software de trabajo colaborativo en redesSoftware de trabajo colaborativo en redes
Software de trabajo colaborativo en redes
 
Tic´s Informatica
Tic´s InformaticaTic´s Informatica
Tic´s Informatica
 
1. introduction to robot
1. introduction to robot1. introduction to robot
1. introduction to robot
 
Technology question evaliuation
Technology question evaliuationTechnology question evaliuation
Technology question evaliuation
 
herbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensiherbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensi
 

Similar to KONTRASEPSI SUUNTIK

Similar to KONTRASEPSI SUUNTIK (20)

makalah kb
makalah kbmakalah kb
makalah kb
 
Lp lngkp
Lp lngkpLp lngkp
Lp lngkp
 
KB MODERN.pptx
KB MODERN.pptxKB MODERN.pptx
KB MODERN.pptx
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
bab2.pdf
bab2.pdfbab2.pdf
bab2.pdf
 
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulanSatuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
Satuan acara penyuluhan KB Suntik 3 bulan
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konselingPembinaan aseptor kb melalui konseling
Pembinaan aseptor kb melalui konseling
 
300723 Kontrasepsi.pptx
300723 Kontrasepsi.pptx300723 Kontrasepsi.pptx
300723 Kontrasepsi.pptx
 
Metode kontrasepsi implant (susuk)
Metode kontrasepsi implant (susuk)Metode kontrasepsi implant (susuk)
Metode kontrasepsi implant (susuk)
 
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
01Asuhan Kebidanan pada KB dan kontrasepsi Nurhayana (1).pdf
 
Metode kontrasepsi hormonal (choerunisak)
Metode kontrasepsi hormonal (choerunisak)Metode kontrasepsi hormonal (choerunisak)
Metode kontrasepsi hormonal (choerunisak)
 
Akdr fis
Akdr fisAkdr fis
Akdr fis
 
Definisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsiDefinisi kontrasepsi
Definisi kontrasepsi
 
KB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptxKB METODE HORMONAL.pptx
KB METODE HORMONAL.pptx
 
Sap kb
Sap kbSap kb
Sap kb
 
Sap kb
Sap kbSap kb
Sap kb
 
ASUHAN NIFAS dan KB edit.pdf
ASUHAN NIFAS dan KB edit.pdfASUHAN NIFAS dan KB edit.pdf
ASUHAN NIFAS dan KB edit.pdf
 
Implan
ImplanImplan
Implan
 
ppt IDDS.pptx
ppt IDDS.pptxppt IDDS.pptx
ppt IDDS.pptx
 

More from Aprillia Indah Fajarwati

Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilAprillia Indah Fajarwati
 
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatAprillia Indah Fajarwati
 
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAsuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAprillia Indah Fajarwati
 
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaJenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaAprillia Indah Fajarwati
 

More from Aprillia Indah Fajarwati (20)

Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benarLeaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang benar
 
Leaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusuiLeaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusui
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
 
Leaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obatLeaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obat
 
Cara efektif dalam belajar
Cara efektif dalam belajarCara efektif dalam belajar
Cara efektif dalam belajar
 
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
Kenalan yuk, dengan kampus putih! ^^
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
 
paradigma sehat
 paradigma sehat paradigma sehat
paradigma sehat
 
Tumbuh kembang janin trimester 1
Tumbuh kembang janin trimester 1Tumbuh kembang janin trimester 1
Tumbuh kembang janin trimester 1
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluargaAsuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
Asuhan kebidanan pada balita dalam konteks keluarga
 
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotikaJenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
Jenis jenis narkotika menurut undang undang narkotika
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi beratFarmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
 
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbdPenyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
Penyuluhan tentang bagaimana mencegah dbd
 
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resepNacl, ngt, ameprozol, kasus resep
Nacl, ngt, ameprozol, kasus resep
 
penggunaan huruf kapital
penggunaan huruf kapitalpenggunaan huruf kapital
penggunaan huruf kapital
 
kemampuan dalam kewirausahaan
 kemampuan dalam kewirausahaan kemampuan dalam kewirausahaan
kemampuan dalam kewirausahaan
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

KONTRASEPSI SUUNTIK

  • 1. KONTRASEPSI SUNTIK Alifa Kurniawati Amalia Khoirun Andini Majidah Anggun Sholekah Aprillia Indah Ariani Intan Astri Cahyani Claudia Fembi
  • 3. 1. Pengertian • Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra dan konsepsi yang disatukan menjadi kontrasepsi yaitu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen (Suryani, 2011). • Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan dan merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana (Suparyanto, 2010).
  • 4. 2. Jenis Suntikan ini diberikan secara intramuskular setiap bulan (cyclofem), jenisnya 25 mg depo medroxyprogesteron asetat dan 5 mg estradiol cypionat, dan 50 mg Noretindron Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat (Sari Yohana, 2011).
  • 5. 3. Cara kerja a) Mengusahakan agar tidak terjadi konsepsi dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH. b) Melumpuhkan sperma dengan mempertebal/mengentalkan lendir mukosa servikal (leher rahim). c) Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma dengan membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan, mengganggu pergerakan silia saluran tuba.
  • 6. 4. Keuntungan a) Tidak mengganggu proses senggama b) Tidak perlu periksa dalam c) Efek samping minimal, seperti gangguan siklus haid. d) Klien tidak perlu menyimpan obat e) Tidak tergantung kebiasaan lupa minum obat
  • 7. f) Mengurangi jumlah perdarahan g) Mencegah anemia h) Mencegah kanker ovarium dan endometrium i) Mencegah kehamilan ektopik j) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur
  • 8. 5. Kerugian a) Penyuntikan lebih sering dan biaya keseluruhan lebih tinggi b) Lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, spotting c) Pada awal penggunaan sering timbul mual, pusing, tegang dan nyeri payudara dan akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
  • 9. d) Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan tuberkulostatik (rifampisin) e) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke, serangan jantung, thrombosis paru) f) Kesuburan tak segera pulih walaupun penggunaannya telah dihentikan. g) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual atau infeksi HIV h) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
  • 10. 6. Efek samping yang sering terjadi a) Peningkatan berat badan 3 kilogram selama tahun pertama dan bertambah secara progesif selama tahun kedua. b) Gangguan siklus haid, seperti amenorhe, perdarahan/spotting, mual, pusing, dan muntah.
  • 11. 7. Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi a) Usia reproduktif yang memiliki anak ataupun belum b) Menyusukan ASI lebih dari 6 bulan c) Pasca persalinan dan tidak menyusui d) Yang mengalami dismenore/nyeri haid hebat
  • 12. 8. Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi a) Hamil atau diduga hamil b) Perdarahan per vaginam yang belum jelas asalnya/penyebabnya c) Perokok dengan usia lebih dari 35 th d) Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi (>180/110) e) Riwayat thromboemboli atau Diabetes Melitus lebih dari 20 th f) Penyakit hati akut g) Keganasan payudara
  • 13. 9. Waktu mulai penggunaan a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
  • 14. d) Bila klien pascapersalinan kurang dari 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja tidak hamil e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7 f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan kombinasi
  • 15. g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan h) Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari i) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Bila ibu menggunakan kontrasepsi sebelumnya dengan benar, maka suntikan dapat diberikan. Bila ragu, dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
  • 16. j. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain k. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu itu tidak hamil, dan pemberiannya tanpa pelu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi yang lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan pada hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
  • 17. 10. Cara penggunaan a) Berikan secara intra muskuler, setelah penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4 minggu b) Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi perubahan pola haid atau timbul gangguan berupa perdarahan c) Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang ditentukan, asal saja diyakini ibu itu tidak hamil
  • 18. 11. Keadaan yang memerlukan perhatian khusus a) Penderita hipertensi < 180/110 masih dapat diberikan tetapi perlu pengawasan b) Diabetes melitus dapat diberikan, jika terkontrol dan berlangsung < 20 tahun c) Migren boleh diberikan, jika tidak ditemukan kelainan neurologik d) Pengguna rifampisin/obat epilepsi, pilih kontrasepsi kombinasi dengan etinil estradiol 50 g atau cari metode kontrasepsi lain e) Penderita anemia bulan sabit (sickle cell), sebaiknya jangan menggunakan kombinasi.
  • 19. 12. Hal yang harus diingat klien a) Harus kembali untuk suntik ulang setiap 4 minggu b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, harus pastikan bahwa klien tidak hamil c) Harus memberitahukan pada petugas bila menggunakan obat-obatan lain bersamaan d) Ada efek samping berupa mual, sefalgia, tegang dan nyeri payudara, dan spotting pada 2-3 kali suntikan pertama dan akan hilang pada suntikan berikutnya.
  • 20. 13. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada penggunaan suntik kombinasi a) Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah diparu atau serangan jantung b) Sakit kepala hebat dan gangguan pengelihatan. Kemungkinan terjadi strok, hipertensi dan migran c) Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai d) Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.
  • 22. 1. Pengertian Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI.
  • 23. 2. Jenis – jenis KB Suntik Progestin Ada 2 jenis kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin : a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler.
  • 24. 3. Cara Kerja KB Suntik Progestin a) Mencegah ovulasi b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi d) Menghambat transportasi gemat oleh tuba
  • 25. 4. Efektivitas KB Suntik Progestin Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi. Dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan / tahun. Asal penyuntikanya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
  • 26. 5. Keuntungan KB Suntik Progestin a) Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari b) Dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis. c) Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui d) Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan. e) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri f) Penggunaan jangka panjang
  • 27. g) Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi. h) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause i) Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara. k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul. l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
  • 28. 6. Keterbatasan KB Suntik Progestin a) Sering ditemukan gangguan haid b) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan). c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut. d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering. e) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
  • 29. f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian. g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena sebelum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan). h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang. i. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas). j. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.
  • 30. 7. Yang Dapat Menggunakan KB Suntik Progestin (Indikasi) a) Usia reproduksi b) Nulipara dan telah memiliki anak c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui f) Setelah abortus atau keguguran g) Telah banyak anak, tetapi tidak menghendaki tubektomi h) Perokok
  • 31. i. Tekanan darah < 180 / 110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit. j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi l. Anemia defisiensi besi m. Mendeteksi usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
  • 32. 8. Yang Tidak Boleh Menggunakan KB Suntik Progestin (Kontraindikasi) a. Hamil atau dicurigai hamil b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya c. Tidak dapat menerima adanya gangguan pola haid terutama amenorrhea d. Menderita kanker payudara atau Riwayat kanker payudara e. Diabetes militus disertai komplikasi.
  • 33. 9. Waktu Mulai Menggunakan KB Suntik Progestin a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil b) Mulai hari pertama sampai hari ke – 7 siklus haid c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. d) Ibu yang menggunakan kb hormonal lain dan ingin mengganti dengan kb suntikan.
  • 34. e) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya. f) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal , suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segerah diberikan, asal saja ibu tidak hamil, dan pemberianya tidak perlu menunggu ibu haid berikutnya datang.
  • 35. g) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid. Atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid. Asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil. h) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil, dan selama 7 hari setiap suntikan ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual.
  • 36. 10. Cara Penggunaan KB Suntik Progestin a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum disuntik. c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkannya dengan cara menghangatkannya.
  • 37. 11. Informasi Lain yang Perlu Disampaikan a. Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid (amenore) yang bersifat sementara. b. Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek samping cepat hilang. c. Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilan d. Setelah suntika dihentikan, haid tidak segerah datang. e. Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan , asal saja yakin bahwa ibu tidak hamil.
  • 38. 12. Efek Samping dan Penanganan Kb Suntik Progestin Efek Samping : Amenorea (tidak terjadi pendarahan/spotting ) Penanganan : 1. Bila tidak hamil,pengobatan apa pun tidak perlu.Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim.Nasihati untuk kembali ke klinik. 2. Bila telah terjadi kehamilan,rujuk klien.Hentikan penyuntikan. 3. Bila terjadi kehamilan ektopik,rujuk klien segera 4. Jangan beri terapi hormonal.
  • 39. Efek samping : Perdarahan/Perdarahan bercak (spoting) Penanganan : 1. Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai,tetapi hal ini bukanlah masalah serius,dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan,maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan. 2. 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 etinilestradiol), Ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari).atau obat jenis lain.Jelaskan bahwa selesi pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selam pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi hormonal,atau diberi 50 etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
  • 40. Efek samping : Meningkatnya / menurunnya berat badan Penanganan : Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi.Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan,hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
  • 41. Daftar Pustaka • Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : YBS-SP • Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan • Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC • Prawirohardjo. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. Jakarta : YBS-SP • Prawirohardjo. 2008. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : YBS-SP • Saifuddin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBS-SP • Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1. Jakarta : EGC • William, dkk. 2006. Obstetri Willian volume 2. Jakarta : EGC • http://ichiekiky.blogspot.com/2012/10/kontrasepsi-suntik-kombinasi.html • http://makalah-kb-suntik.html • http://neisyamichaelfaradaymidwifery.blogspot.com/2012/09/kb-suntik- progestin.html • http://www.ibudanbalita.net/68/kontasepsi-pemakaian-suntikan- kombinasi.html
  • 42. Pertanyaan 1. Dian : Menekan ovulasi. Menopause jadi lebih lama / tidak? lipid serum pada jangka panjang bagaimana? 2. Atikah : Banyak efek samping jangka panjang. Waktu pemakaian maksimal ada / tidak? 3. Titis : KB suntik 4 th, setelah berhenti tidak subur. Berapa lama untuk subur lagi? Mekanisme gemuk krna KB suntik bagaimana?
  • 43. Jawaban 1. Kontrasepsi suntik akan mempengaruhi nafsu makan pengguna kontrasepsi. Biasanya akan meningkatkan nafsu makan. Sebaiknya ibu mengontrol nafsu makannya, dengan diet dan olahraga. Krna pengaruh progestin, metabolisme lemak menjadi protein meningkat. Shgga mempengaruhi lipid serum. Terjadi pada tahun pertama penggunaan. Kembalinya kesuburan terlambat. Tidak bisa diprediksi. Akan kembali segera setalh hormon tersebut habis dalam tubuh.
  • 44. 2. Kontrasepsi selalu ada efek sampingnya. Jelaskan dahulu pada akseptor KB. Dalam tubuh sudah ada hormon estrogen dan progesteron ditambah progesteron, shgga menyebabkan efek samping. Setelah usia 35th sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Bagi yg tidak haid, batasan 8x suntikan. Lihat dulu apakah haid lagi atau tidak. Jika haid bisa lanjut, jika tidak gunakan kontrasepsi lain.
  • 45. • WHO kelas 4 : kontraindikasi mutlak Kelas 3 : masih dipertimbangkan.