Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
3. 1. Pengertian
• Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra
dan konsepsi yang disatukan menjadi kontrasepsi
yaitu upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara,
dapat pula bersifat permanen (Suryani, 2011).
• Kontrasepsi suntik merupakan metode
kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan dan
merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu
metode yang dalam penggunaannya mempunyai
efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian
relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif
lebih rendah bila dibandingkan dengan alat
kontrasepsi sederhana (Suparyanto, 2010).
4. 2. Jenis
Suntikan ini diberikan secara intramuskular
setiap bulan (cyclofem), jenisnya 25 mg depo
medroxyprogesteron asetat dan 5 mg
estradiol cypionat, dan 50 mg Noretindron
Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
(Sari Yohana, 2011).
5. 3. Cara kerja
a) Mengusahakan agar tidak terjadi konsepsi
dengan cara menghambat terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui
penekanan hormon LH dan FSH.
b) Melumpuhkan sperma dengan
mempertebal/mengentalkan lendir mukosa
servikal (leher rahim).
c) Menghalangi pertemuan sel telur dengan
sperma dengan membuat dinding rongga rahim
tidak siap menerima hasil pembuahan,
mengganggu pergerakan silia saluran tuba.
6. 4. Keuntungan
a) Tidak mengganggu proses senggama
b) Tidak perlu periksa dalam
c) Efek samping minimal, seperti gangguan
siklus haid.
d) Klien tidak perlu menyimpan obat
e) Tidak tergantung kebiasaan lupa minum obat
7. f) Mengurangi jumlah perdarahan
g) Mencegah anemia
h) Mencegah kanker ovarium dan endometrium
i) Mencegah kehamilan ektopik
j) Dapat melindungi kemungkinan penyakit
radang panggul dan kanker indung telur
8. 5. Kerugian
a) Penyuntikan lebih sering dan biaya
keseluruhan lebih tinggi
b) Lapisan dari lendir rahim menjadi tipis
sehingga terjadi perubahan pola haid, seperti
tidak teratur, spotting
c) Pada awal penggunaan sering timbul mual,
pusing, tegang dan nyeri payudara dan akan
hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
9. d) Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan
anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan
tuberkulostatik (rifampisin)
e) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke,
serangan jantung, thrombosis paru)
f) Kesuburan tak segera pulih walaupun
penggunaannya telah dihentikan.
g) Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan penyakit menular seksual atau infeksi
HIV
h) Permasalahan berat badan merupakan efek
samping tersering
10. 6. Efek samping yang sering terjadi
a) Peningkatan berat badan 3 kilogram selama
tahun pertama dan bertambah secara
progesif selama tahun kedua.
b) Gangguan siklus haid, seperti amenorhe,
perdarahan/spotting, mual, pusing, dan
muntah.
11. 7. Yang boleh menggunakan suntikan
kombinasi
a) Usia reproduktif yang memiliki anak ataupun
belum
b) Menyusukan ASI lebih dari 6 bulan
c) Pasca persalinan dan tidak menyusui
d) Yang mengalami dismenore/nyeri haid hebat
12. 8. Yang tidak boleh menggunakan
suntikan kombinasi
a) Hamil atau diduga hamil
b) Perdarahan per vaginam yang belum jelas
asalnya/penyebabnya
c) Perokok dengan usia lebih dari 35 th
d) Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah
tinggi (>180/110)
e) Riwayat thromboemboli atau Diabetes Melitus
lebih dari 20 th
f) Penyakit hati akut
g) Keganasan payudara
13. 9. Waktu mulai penggunaan
a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu
7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi
tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7
siklus haid, klien tidak boleh melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan
ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual untuk 7 hari
lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi
yang lain selama masa waktu 7 hari
14. d) Bila klien pascapersalinan kurang dari 6
bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal saja tidak
hamil
e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan,
menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid
hari 1 dan 7
f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan
menyusui, jangan diberikan suntikan
kombinasi
15. g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak
menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberikan
h) Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat
segera diberikan atau dalam waktu 7 hari
i) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi
hormonal yang lain dan ingin menggantinya
dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Bila
ibu menggunakan kontrasepsi sebelumnya
dengan benar, maka suntikan dapat
diberikan. Bila ragu, dilakukan uji kehamilan
terlebih dahulu.
16. j. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi
hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi
tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi
sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain
k. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non
hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan
kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera
diberikan, asal saja diyakini ibu itu tidak hamil, dan
pemberiannya tanpa pelu menunggu datangnya haid.
Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode
kontrasepsi yang lain tidak diperlukan. Bila
sebelumnya menggunakan AKDR dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan pertama diberikan pada hari 1-7 siklus haid.
Cabut segera AKDR.
17. 10. Cara penggunaan
a) Berikan secara intra muskuler, setelah
penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4
minggu
b) Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal, dengan
kemungkinan terjadi perubahan pola haid
atau timbul gangguan berupa perdarahan
c) Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari
jadwal yang ditentukan, asal saja diyakini ibu
itu tidak hamil
18. 11. Keadaan yang memerlukan
perhatian khusus
a) Penderita hipertensi < 180/110 masih dapat
diberikan tetapi perlu pengawasan
b) Diabetes melitus dapat diberikan, jika terkontrol
dan berlangsung < 20 tahun
c) Migren boleh diberikan, jika tidak ditemukan
kelainan neurologik
d) Pengguna rifampisin/obat epilepsi, pilih
kontrasepsi kombinasi dengan etinil estradiol 50
g atau cari metode kontrasepsi lain
e) Penderita anemia bulan sabit (sickle cell),
sebaiknya jangan menggunakan kombinasi.
19. 12. Hal yang harus diingat klien
a) Harus kembali untuk suntik ulang setiap 4
minggu
b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, harus pastikan
bahwa klien tidak hamil
c) Harus memberitahukan pada petugas bila
menggunakan obat-obatan lain bersamaan
d) Ada efek samping berupa mual, sefalgia, tegang
dan nyeri payudara, dan spotting pada 2-3 kali
suntikan pertama dan akan hilang pada suntikan
berikutnya.
20. 13. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada
penggunaan suntik kombinasi
a) Nyeri dada hebat atau napas pendek.
Kemungkinan adanya bekuan darah diparu atau
serangan jantung
b) Sakit kepala hebat dan gangguan pengelihatan.
Kemungkinan terjadi strok, hipertensi dan
migran
c) Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi
sumbatan pembuluh darah pada tungkai
d) Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7
hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan
terjadi kehamilan.
22. 1. Pengertian
Kontrasepsi suntikan progestin adalah
mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3
bulan dan tidak membutuhkan pemakaian
setiap hari atau setiap akan mengandung
hormon progesteron dan tidak mengganggu
produksi ASI.
23. 2. Jenis – jenis KB Suntik Progestin
Ada 2 jenis kontrasepsi suntikan yang mengandung
progestin :
a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA),
mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3
bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di
daerah bokong).
b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang
mengandung 200mg noratin dion anontat,
diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik
intra muskuler.
24. 3. Cara Kerja KB Suntik Progestin
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
atrofi
d) Menghambat transportasi gemat oleh tuba
25. 4. Efektivitas KB Suntik Progestin
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektivitas yang tinggi. Dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan / tahun. Asal
penyuntikanya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
26. 5. Keuntungan KB Suntik Progestin
a) Sangat efektif, karena mudah digunakan tidak
memerlukan aksi sehari hari
b) Dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak
banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa
dan sangat praktis.
c) Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang
menyusui
d) Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai
efek yang serius terhadap kesehatan.
e) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
f) Penggunaan jangka panjang
27. g) Sangat cocok pada wanita yang telah
mempunyai cukup anak akan tetapi masih
enggan atau tidak bisa untuk dilakukan
sterilisasi.
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35
tahun sampai menopause
i) Membantu mencegah kehamilan ektopik dan
kanker endometrium
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle
cell).
28. 6. Keterbatasan KB Suntik Progestin
a) Sering ditemukan gangguan haid
b) Klien sangat bergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntikan).
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek
samping tersering.
e) Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
virus, atau infeksi virus HIV.
29. f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian.
g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
terjadinya kerusakan/kelainan pada organ
genetalia, melainkan karena sebelum habisnya
pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan).
h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada
penggunaan jangka panjang.
i. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurunkan kepadatan tulang (densitas).
j. Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, (jarang),
sakit kepala, nervositas, jerawat.
30. 7. Yang Dapat Menggunakan KB Suntik
Progestin (Indikasi)
a) Usia reproduksi
b) Nulipara dan telah memiliki anak
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan
yang memiliki efektivitas tinggi
d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuai
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah abortus atau keguguran
g) Telah banyak anak, tetapi tidak menghendaki
tubektomi
h) Perokok
31. i. Tekanan darah < 180 / 110 mmHg, dengan
masalah gangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit.
j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang
mengandung estrogen
k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
l. Anemia defisiensi besi
m. Mendeteksi usia menopause yang tidak mau
atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.
32. 8. Yang Tidak Boleh Menggunakan KB
Suntik Progestin (Kontraindikasi)
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
c. Tidak dapat menerima adanya gangguan pola
haid terutama amenorrhea
d. Menderita kanker payudara atau Riwayat
kanker payudara
e. Diabetes militus disertai komplikasi.
33. 9. Waktu Mulai Menggunakan KB Suntik
Progestin
a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu
tersebut tidak hamil
b) Mulai hari pertama sampai hari ke – 7 siklus
haid
c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama
dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil.
d) Ibu yang menggunakan kb hormonal lain dan
ingin mengganti dengan kb suntikan.
34. e) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi
jenis lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat
jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
f) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non
hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal , suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat
segerah diberikan, asal saja ibu tidak hamil, dan
pemberianya tidak perlu menunggu ibu haid
berikutnya datang.
35. g) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
dapat diberikan pada hari pertama sampai
hari ke 7 siklus haid. Atau dapat diberikan
setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid. Asal
saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
h) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan
tidak teratur, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil,
dan selama 7 hari setiap suntikan ibu tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
36. 10. Cara Penggunaan KB Suntik Progestin
a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam
di daerah pantat
b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil
alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum
disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak
perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih
pada dasar vial, upayakan menghilangkannya
dengan cara menghangatkannya.
37. 11. Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
a. Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan
gangguan haid (amenore) yang bersifat sementara.
b. Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat
badan, sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek samping
cepat hilang.
c. Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan
perlu diberikan pada ibu usia muda yang ingin
menunda kehamilan
d. Setelah suntika dihentikan, haid tidak segerah datang.
e. Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera
diberikan , asal saja yakin bahwa ibu tidak hamil.
38. 12. Efek Samping dan Penanganan Kb
Suntik Progestin
Efek Samping : Amenorea (tidak terjadi
pendarahan/spotting )
Penanganan :
1. Bila tidak hamil,pengobatan apa pun tidak
perlu.Jelaskan bahwa darah haid tidak
terkumpul dalam rahim.Nasihati untuk kembali
ke klinik.
2. Bila telah terjadi kehamilan,rujuk klien.Hentikan
penyuntikan.
3. Bila terjadi kehamilan ektopik,rujuk klien segera
4. Jangan beri terapi hormonal.
39. Efek samping : Perdarahan/Perdarahan
bercak (spoting)
Penanganan :
1. Informasikan bahwa perdarahan ringan sering
dijumpai,tetapi hal ini bukanlah masalah serius,dan
biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak
dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin
melanjutkan suntikan,maka dapat disarankan 2 pilihan
pengobatan.
2. 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 etinilestradiol),
Ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari).atau obat
jenis lain.Jelaskan bahwa selesi pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi
perdarahan banyak selam pemberian suntikan ditangani
dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari
selama 3-7 hari dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi
hormonal,atau diberi 50 etinilestradiol atau 1,25 mg
estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
40. Efek samping : Meningkatnya / menurunnya
berat badan
Penanganan :
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan
berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja
terjadi.Perhatikan diet klien bila perubahan
berat badan terlalu mencolok. Bila berat
badan berlebihan,hentikan suntikan dan
anjurkan metode kontrasepsi lain.
41. Daftar Pustaka
• Baziad, Ali. 2002. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : YBS-SP
• Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan
• Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC
• Prawirohardjo. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2.
Jakarta : YBS-SP
• Prawirohardjo. 2008. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta : YBS-SP
• Saifuddin, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
YBS-SP
• Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1. Jakarta : EGC
• William, dkk. 2006. Obstetri Willian volume 2. Jakarta : EGC
• http://ichiekiky.blogspot.com/2012/10/kontrasepsi-suntik-kombinasi.html
• http://makalah-kb-suntik.html
• http://neisyamichaelfaradaymidwifery.blogspot.com/2012/09/kb-suntik-
progestin.html
• http://www.ibudanbalita.net/68/kontasepsi-pemakaian-suntikan-
kombinasi.html
42. Pertanyaan
1. Dian : Menekan ovulasi. Menopause jadi
lebih lama / tidak?
lipid serum pada jangka panjang bagaimana?
2. Atikah : Banyak efek samping jangka panjang.
Waktu pemakaian maksimal ada / tidak?
3. Titis : KB suntik 4 th, setelah berhenti tidak
subur. Berapa lama untuk subur lagi?
Mekanisme gemuk krna KB suntik
bagaimana?
43. Jawaban
1. Kontrasepsi suntik akan mempengaruhi nafsu
makan pengguna kontrasepsi. Biasanya akan
meningkatkan nafsu makan. Sebaiknya ibu
mengontrol nafsu makannya, dengan diet dan
olahraga. Krna pengaruh progestin, metabolisme
lemak menjadi protein meningkat. Shgga
mempengaruhi lipid serum. Terjadi pada tahun
pertama penggunaan.
Kembalinya kesuburan terlambat. Tidak bisa
diprediksi. Akan kembali segera setalh hormon
tersebut habis dalam tubuh.
44. 2. Kontrasepsi selalu ada efek sampingnya.
Jelaskan dahulu pada akseptor KB. Dalam
tubuh sudah ada hormon estrogen dan
progesteron ditambah progesteron, shgga
menyebabkan efek samping. Setelah usia 35th
sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi
hormonal. Bagi yg tidak haid, batasan 8x
suntikan. Lihat dulu apakah haid lagi atau
tidak. Jika haid bisa lanjut, jika tidak gunakan
kontrasepsi lain.
45. • WHO kelas 4 : kontraindikasi mutlak
Kelas 3 : masih dipertimbangkan.