SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Pernahkah anda mendengar istilah 
masa antara? Jika pernah coba tuliskan 
apa yang anda ketahui tentang masa 
antara pada kotak berikut ini 
agaimana apakah sudah selesai anda 
menuliskannya, sekarang cocokkan 
jawaban anda dengan uraian berikut 
ini: 
1. Masa Antara 
Masa antara adalah suatu fase 
hidup yang dialami oleh seorang 
wanita dalam kurun waktu usia subur 
antara kehamilan satu dengan yang 
lainnya, atau antara melahirkan terakhir 
sampai sebelum masa klimakterium 
(menopause). 
2. Masa Reproduksi Sehat 
Kehamilan yang sehat 
memerlukan tubuh yang matang 
secara lahiriah, artinya rahim dan 
bagian-bagian yang berhubungan 
dengan alat reproduksi yang harus 
terbentuk sempurna. Di dalam rahim 
yang sempurna calaon ibu mampu 
menggendong janin dengan aman di 
perutnya sampai saat dilahirkan tanpa 
mengalami gangguan. 
Masa yang baik untuk hamil bagi 
seorang wanita dimulai pada usia 20 
tahun, dan sebaiknya tidak hamil lagi 
setelah usia 30 tahun. Masa ini disebut 
masa reproduksi sehat. Agar tubuh ibu 
hamil sehat sebaiknya: 
a. Hamil sewaktu ibu berusia antara 
20-30 tahun 
b. Jarak antara dua anak lebih dari 
dua tahun 
c. Tidak lebih dari dua anak 
d. Tidak hamil lagi setelah berusia 31 
tahun 
e. Memilih cara-cara mengatur 
keluarga (Keluarga Berencana) 
yang sesuai untuk kesehatan ibu. 
Kehamilan akan menjadi beresiko 
jika: 
a. Kehamilan terlalu dini. Perempuan 
yang sudah hamil saat umurnya 
belum mencapai 17 tahun dapat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
terancam oleh kematian sewaktu 
persalinan. Karena tubuhnya 
belum sepenuhnya tumbuh, 
belum cukup matang dan siap 
untuk dilewati oleh bayi. Selain 
itu, bayinya pun dihadang oleh 
resiko kematian sebelum usianya 
mencapai 1 tahun. 
b. Kehamilan terlalu telat. 
Perempuan yang usianya sudah 
terlalu tua untuk mengandung 
dan melahirkan terancam 
banyak bahaya. Khususnya bila 
ia mempunyai masalah-masalah 
kesehatan lain, atau sudah terlalu 
sering hamil dan melahirkan. 
c. Kehamilan-kehamilan terlalu 
dekat jaraknya. Kehamilan dan 
persalinan menuntut banyak 
energy dan kekuatan tubuh 
perempuan. Kalau ia belum pulih 
dari satu persalinan tapi sudah 
hamil lagi, tubuhnya tak sempat 
memulihkan kebugaran, dan 
rentan terserang berbagai masalah 
bahkan juga bahaya kematian. 
d. Terlalu sering hamil dan 
melahirkan. Perempuan yang 
sudah punya lebih dari 4 anak 
dihadang bahaya kematian akibat 
pendarahan hebat dan macam-macam 
kelainan lain, bila ia terus 
saja hamil dan bersalin lagi. 
3. Dampak Kehamilan Muda ( usia 
kurang dari 20 tahun ) 
a. Dampak biologis 
Anak secara biologis alat-alat 
reproduksinya masih dalam proses 
menuju kematangan sehingga 
belum siap untuk melakukan 
hubungan seks dengan lawan 
jenisnya, apalagi jika sampai 
hamil kemudian melahirkan. Jika 
dipaksakan justru akan terjadi 
trauma, perobekan yang luas dan 
infeksi yang akan membahayakan 
organ reproduksinya sampai 
membahayakan jiwa anak. Patut 
dipertanyakan apakah hubungan 
seks yang demikian atas dasar 
kesetaraan dalam hak reproduksi 
antara isteri dan suami atau 
adanya kekerasan seksual dan 
pemaksaan (penggagahan) 
terhadap seorang anak. 
b. Dampak psikologis 
Secara psikis anak juga belum 
siap dan mengerti tentang 
hubungan seks, sehingga akan 
menimbulkan trauma psikis 
berkepanjangan dalam jiwa anak 
yang sulit disembuhkan. Anak 
akan murung dan menyesali 
hidupnya yang berakhir pada 
perkawinan yang dia sendiri tidak 
mengerti atas putusan hidupnya. 
Selain itu, ikatan perkawinan 
akan menghilangkan hak anak 
untuk memperoleh pendidikan 
(Wajar 9 tahun), hak bermain dan 
menikmati waktu luangnya serta 
hak-hak lainnya yang melekat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dalam diri anak. 
c. Dampak social 
Fenomena sosial ini berkaitan 
dengan faktor sosial budaya 
dalam masyarakat patriarki yang 
bisa gender, yang menempatkan 
perempuan pada posisi yang 
rendah dan hanya dianggap 
pelengkap seks laki-laki saja. 
Kondisi ini sangat bertentangan 
dengan ajaran agama apapun 
termasuk agama Islam dan 
Hindu yang sangat menghormati 
perempuan, dimana perempuan 
tidak dihormati dan tidak 
dihargai di sana akan sering 
terjadi bencana alam. Kondisi ini 
hanya akan melestarikan budaya 
patriarki yang bisa gender yang 
akan melahirkan kekerasan 
terhadap perempuan. 
d. Dampak perilaku seksual 
menyimpang 
Adanya prilaku seksual yang 
menyimpang yaitu prilaku 
yang gemar berhubungan 
seks dengan anak-anak yang 
dikenal dengan istilah pedofilia. 
Perbuatan ini jelas merupakan 
tindakan ilegal (menggunakan 
seks anak), namun dikemas 
dengan perkawinan seakan-akan 
menjadi legal. Hal 
ini bertentangan dengan 
UU.No.23 tahun 2002 tentang 
Perlindungan Anak khususnya 
pasal 81, ancamannya pidana 
penjara maksimum 15 tahun, 
minimum 3 tahun dan pidana 
denda maksimum 300 juta 
dan minimum 60 juta rupiah. 
Apabila tidak diambil tindakan 
hukum terhadap orang yang 
menggunakan seksualitas anak 
secara ilegal akan menyebabkan 
tidak ada efek jera dari pelaku 
bahkan akan menjadi contoh 
bagi yang lain. 
e. Dampak terhadap suami 
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada 
pasangan suami istri yang telah 
melangsungkan perkawinan di 
usia muda tidak bisa memnuhi 
atau tidak mengetahui hak 
dan kewajibannya sebagai 
suami istri. Hal tersebut timbul 
dikarenakan belum matangnya 
fisik maupun mental mereka 
yang cenderung keduanya 
memiliki sifat keegoisan yang 
tinggi. 
f. Dampak terhadap anak-anaknya 
Masyarakat yang telah 
melangsungkan perkawinan 
pada usia muda atau di bawah 
umur akan membawa dampak. 
Selain berdampak pada 
pasangan yang melangsungkan 
perkawinan pada usia muda, 
perkawinan usia muda juga 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
berdampak pada anak-anaknya. 
Karena bagi wanita yang 
melangsungkan perkawinan di 
bawah umur 20 tahun, bila hamil 
akan mengalami gangguan pada 
kandungannya dan banyak juga 
dari mereka yang melahirkan 
anak yang premature. 
g. Dampak terhadap masing-masing 
keluarga 
Selain berdampak pada 
pasagan suami-istri dan anak-anaknya 
perkawinan di usia 
muda juga akan membawa 
dampak terhadap masing-masing 
keluarganya. Apabila 
perkawinan di antarta anak-anak 
merka lancer, sudah barang 
tentu akan menguntungkan 
orang tuanya masing-masing. 
Namun apabila sebaliknya 
keadaan rumah tangga mereka 
tidak bahagia dan akhirnya akan 
terjadi perceraian. Hal ini akan 
mengkibatkan bertambahnya 
biaya hidup mereka dan 
yang palinng parah lagi akan 
memutuskan tali kekeluargaan 
diantara kedua belah pihak. 
4. Dampak Kehamilan Usia diatas 
35 tahun 
Jika seorang wanita berusia di 
atas 35 tahun dan sedang hamil, 
dokter biasanya memperlakukan 
dengan ekstra hati-hati. Akan 
diminta untuk check up kehamilan 
lebih sering, dan lebih diwajibkan 
untuk menjalani serangkaian 
tes, konseling genetik dan 
skrining kendala-kendala yang 
mungkin terjadi pada wanita 
hamil usia 30-an. Pilihan proses 
melahirkan juga biasanya lebih 
terbatas. Kemungkinan tidak akan 
disarankan untuk melahirkan di 
bidan atau rumah bersalin kecil, 
karena resiko melahirkan lebih 
besar sehingga akan diminta 
untuk melahirkan di rumah sakit 
besar atau rumah bersalin besar. 
Namun, dengan melakukan 
perawatan prenatal yang baik, 
Anda bisa mengurangi komplikasi 
yang berhubungan dengan usia 
persalinan secara signifikan 
Masalah-masalah utama : 
Ada beberapa masalah yang sering 
ditemukan dokter pada wanita 
hamil dengan usia di atas 35 
tahun, seperti diabetes gestational 
(diabetes yang muncul pada saat 
kehamilan), tekanan darah tinggi 
dan juga masalah-masalah pada 
janin. Wanita hamil dengan usia 
yang lebih tua juga akan lebih 
sering mengalami masalah pada 
kandung kemih dibandingkan 
wanita hamil dengan usia yang 
lebih muda. Resiko-resiko 
lainnya adalah resiko keguguran 
lebih besar, lebih banyak yang 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
melahirkan melalui operasi 
Caesar karena kondisi yang tidak 
memungkinkan untuk melahirkan 
secara normal, dan juga memiliki 
resiko lebih tinggi melahirkan bayi 
cacat. 
Saat berusia akhir 30-an, wanita 
cenderung mengalami kondisi-kondisi 
medis berkaitan dengan 
sistem reproduksi, seperti fibroid 
uterine dan tumor otot. Fibroid 
uterine adalah pertumbuhan sel otot 
atau jaringan lain di dinding uterus, 
membentuk tumor. Fibroid uterine 
dan tumor otot bisa menimbulkan 
rasa nyeri atau perdarahan vagina 
saat kehamilan berkembang. Jika 
wanita tersebut hamil di atas usia 
40 tahun, tingkat keparahannya 
bahkan lebih berat lagi. Problem-problem 
tadi bisa bertambah 
dengan adanya hemoroid (wasir), 
inkontinensi (kesulitan menahan 
keluarnya urin), varises, problem-problem 
pembuluh darah, nyeri 
otot, nyeri punggung, dan juga 
proses melahirkan yang lebih sulit 
dan lebih panjang. 
Selain resiko melahirkan bayi 
dengan Sindroma Down, resiko 
keguguran dan melahirkan dengan 
operasi Caesar, wanita hamil 
berusia di atas 35 tahunan juga 
memiliki resiko bayi meninggal 
saat dalam rahim atau saat proses 
melahirkan. Walaupun resiko 
ini ada di setiap usia kehamilan, 
namun pada wanita dengan usia 
35 tahun ke atas, resiko ini lebih 
besar, yaitu 7 dari 1000 kehamilan 
Konseling Genetik : 
Wanita yang hamil dengan usia 
di atas 35 tahun biasanya juga 
akan diminta untuk melakukan 
konseling genetik, atau konseling 
ini bisa juga dilakukan oleh 
dokter kandungan. Ada 3 wilayah 
yang menjadi fokus pada saat 
melakukan konseling genetik, 
yaitu sejarah/riwayat reproduksi 
pasien, riwayat kesehatan keluarga, 
serta consanguinity, yaitu kondisi 
genetika yang disebabkan 
perkawinan antar-saudara. 
Riwayat reproduksi meliputi apakah 
pasien pernah hamil, pernah 
mengalami keuguguran, atau 
pernah mengalami kematian janin 
di dalam rahim atau saat proses 
melahirkan. Selain itu penggunaan 
metode keluarga berencana, lama 
waktu penggunaan metode KB, 
dan apakah pasien pernah terpapar 
zat-zat berbahaya misalnya karena 
lingkungan pekerjaan juga menjadi 
informasi yang penting dalam 
konseling. 
Riwayat kesehatan keluarga pasien 
juga penting untuk menentukan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
apakah kehamilan yang sedang 
dijalani termasuk kehamilan ber-resiko 
tinggi atau tidak. Informasi 
ini mencakup tentang status 
kesehatan pasien dan pasangan, 
para saudara kandung pasien dan 
pasangan, jika ada yang sudah 
meninggal juga akan ditanyakan 
penyebab dan usia saat meninggal 
serta apakah ada yang meninggal 
sehubungan dengan proses 
kelahiran (saat melahirkan atau 
saat dilahirkan). Riwayat kesehatan 
keluarga akan membantu 
dokter mengidentifikasi 
abnormalitas yang telah muncul 
di keluarga pasien dan membantu 
memprediksi kemungkinannya 
untuk muncul pada pasien. 
Jika pasien dan pasangan masih 
tergolong saudara, hal ini juga 
penting untuk diinfokan pada 
dokter/konselor, karena jika 
pasangan suami istri adalah 
sepupu langsung, mereka memiliki 
1/16 gen yang sama. Artinya 
kemungkinan terjadi kelainan-kelainan 
genetika pada anak 
yang akan dilahirkan lebih tinggi 
dibanding jika mereka menikah 
dengan orang yang tidak dalam 
satu kerabat. Beberapa orang 
Afrika dan etnis Mediterania juga 
memiliki kecenderungan untuk 
menurunkan penyakit Anemia 
sickle cell pada turunannya 
Yang penting untuk diperhatikan 
adalah, konselor atau dokter 
tidak akan memberikan 
keputusan pada pasien dan 
pasangannya berkenaan dengan 
hasil konseling. Mereka hanya 
akan menyediakan informasi-informasi 
yang dibutuhkan sang 
pasien tentang kehamilan dan 
janinnya, dan keputusan bahwa 
apakah kehamilan tersebut akan 
diteruskan atau digugurkan (jika 
prediksi terhadap resiko-resiko 
yang mungkin dialami terlalu 
tinggi) diserahkan sepenuhnya 
pada calon orang tua. 
Jadi, kehamilan usia di atas 35 
tahun kedengarannya memang 
menyeramkan, tapi seperti yang 
telah disebutkan sebelumnya, 
kebanyakan wanita yang hamil 
di atas usia 35 tahun berhasil 
menjalankan kehamilan yang 
sehat dan melahirkan bayi yang 
sempurna. Memang benar bahwa 
resiko akan bertambah sejalan 
dengan meningkatnya usia calon 
ibu saat hamil, namun dengan 
persiapan yang lebih matang, 
informasi yang lebih lengkap, 
serta bantuan tenaga kesehatan 
yang lebih sigap dan informatif 
terhadap kondisi kehamilan 
beresiko tinggi akan membantu 
sang calon ibu untuk bisa tetap 
percaya diri, sehat, dan semangat 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
saat menjalani kehamilannya. 
Pada masa antara ini sering 
terjadi kelainan –kelainan 
sehingga diperlukan diteksi dini 
untuk mengetahui munculnya 
masalah atau penyakit-penyakit 
lebih dini sehingga penanganan 
bisa dilakukan lebih awal dan 
kemungkinan sembuh lebih besar 
5. Deteksi Dini bagi Para Wanita 
a) Deteksi Kanker Serviks dengan 
IVA 
• IVA (inspeksi visual dengan 
asam asetat) merupakan cara 
sederhana untuk mendeteksi 
kanker leher rahim sedini 
mungkin (Sukaca E. Bertiani, 
2009) 
• IVA merupakan pemeriksaan 
leher rahim (serviks) dengan 
cara melihat langsung (dengan 
mata telanjang) leher rahim 
setelah memulas leher rahim 
dengan larutan asam asetat 
3-5% (Wijaya Delia, 2010). 
• Laporan hasil konsultasi WHO 
menyebutkan bahwa IVA 
dapat mendeteksi lesi tingkat 
pra kanker (high-Grade 
Precanceraus Lesions) dengan 
sensitivitas sekitar 66-96% dan 
spesifitas 64-98%. Sedangkan 
nilai prediksi positif (positive 
predective value) dan nilai 
prediksi negatif (negative 
predective value) masing-masing 
antara 10-20% dan 
92-97% (Wijaya Delia, 2010). 
• Pemeriksaan IVA merupakan 
pemeriksaan skrining 
alternatife dari pap smear 
karena biasanya murah, 
praktis, sangat mudah 
untuk dilaksanakan dan 
peralatan sederhana serta 
dapat dilakukan oleh tenaga 
kesehatan selain dokter 
ginekologi. 
• Pada pemeriksaan ini, 
pemeriksaan dilakukan 
dengan cara melihat serviks 
yang telah diberi asam asetat 
3-5% secara inspekulo. Setelah 
serviks diulas dengan asam 
asetat, akan terjadi perubahan 
warna pada serviks yang dapat 
diamati secara langsung dan 
dapat dibaca sebagai normal 
atau abnormal. Dibutuhkan 
waktu satu sampai dua 
menit untuk dapat melihat 
perubahan-perubahan pada 
jaringan epitel. 
• Serviks yang diberi larutan 
asam asetat 5% akan merespon 
lebih cepat daripada larutan 
3%. Efek akan menghilang 
sekitar 50-60 detik sehingga 
dengan pemberian asam 
asetat akan didapat hasil 
gambaran serviks yang 
normal (merah homogen) dan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
bercak putih (displasia) (Novel 
S Sinta,dkk,2010). 
Tujuan Iva untuk mengurangi 
morbiditas atau mortalitas dari 
penyakit dengan pengobatan 
dini terhadap kasus-kasus yang 
ditemukan. Untuk mengetahui 
kelainan yang terjadi pada 
leher rahim. 
b) Deteksi Kanker Serviks dengan 
Papsmear 
Papsmear atau paptest adalah 
suatu pemeriksaan hasil dari 
usapan selaput lendir sekitar 
leher rahim menggunakan 
alat yang dilakukan oleh bidan 
ataupun ahli kandungan. 
Pemeriksaan ini merupakan 
pemeriksaan yang mudah, 
murah, sederhana, aman, dan 
akurat dan dapat dilakukan di 
pelayanan kesehatan terdekat 
seperti : Puskesmas, Rumah 
Bersalin, Rumah Sakit, Bidan, 
Klinik, Praktek dokter, dll. 
Caranya yaitu dengan 
mengambil cairan dari vagina/ 
liang sanggama untuk diteliti 
apakah terlihat kelainan sel di 
sekitar leher rahim. Pemeriksaan 
ini dilakukan untuk mendeteksi 
dini adanya kanker leher rahim 
(serviks), untuk mengetahui 
perubahan perkembangan sel 
leher rahim sampai mengarah ke 
pertumbuhan sel kanker sejak 
dini, mengetahui keganasan 
dalam mulut rahim, tubuh 
rahim, maupun saluran telur. 
Hal hal yang perlu diperhatikan 
sebelum melakukan papsmear 
yaitu papsmear tidak 
dilakukan pada wanita yang 
sedang haid, bagi yang mau 
melakukan papsmear jangan 
mencuci liang vagina sebelum 
dilakukan papsmear, dan 
jangan melakukan hubungan 
seks sedikitnya 3 hari sebelum 
papsmear. Tes ini merupakan 
deteksi dini bukan pengobatan. 
Diagnosis akhir harus melalui 
biopsi dengan memakai alat 
yang disebut kolposkopi, 
yakni semacam mikroskop 
untuk melihat apakah ada 
gambaran khas seperti lesi pada 
prakanker. Hasil biopsi yang 
telah dikonfirmasikan kepada 
patolog, baru bisa dijadikan 
pegangan bagi dokter untuk 
melakukan tindak pengobatan. 
Makin dini penyakit ini 
diketahui, makin mudah 
menanganinya. Lebih-lebih dari 
keadaan normal ke prakanker 
saja membutuhkan waktu lima 
tahun. Dari prakanker ke kanker 
ringan memakan waktu lima 
tahun, sementara dari ringan 
ke sedang tiga tahun. Penderita 
kanker stadium ringan apabila 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
diobati dapat disembuhkan. 
Maka tak ada salahnya apabila 
dilakukan pemeriksaan pada 
saat kondisi masih dalam 
tahap gejala kelainan sel. 
Pemeriksaan ini dilakukan pada 
: 
• Perempuan yang 
berhubungan seks 
pertamanya dibawah usia 
18 tahun. 
• Perempuan yang telah 
melakukan hubungan seks 
lebih dari 1 tahun. 
• Perempuan dengan 
perdarahan abnormal 
(discharge vagina). 
• Perdarahan setelah 
berhubungan seks. 
• Perempuan yang pasangan 
seksualnya berganti-ganti. 
• Perempuan yang pernah 
terkena Kutil/Jengger 
Ayam/Kondiloma. 
• Telah melahirkan lebih dari 
3x dan berusia lebih dari 30 
tahun. 
• Perempuan dengan 
keputihan lama. 
• Perempuan menopause 
yang mengalami 
perdarahan. 
• Saat wanita berusia di 
atas 20 tahun yang telah 
menikah dan atau sudah 
melakukan senggama, 
dianjurkan sekali setahun 
secara teratur seumur 
hidup. 
Bila pemeriksaan tahunan 3x 
berturut-turut hasilnya normal, 
pemeriksaan selanjutnya dapat 
dilakukan setiap 3 tahun. 
Segera mungkin melakukan 
pemeriksaan pap smear dan 
jangan menunggu sampai 
timbul gejala. Apabila hasil 
pemeriksaan papsmear positif, 
yaitu terdapat sel-sel yang tidak 
normal, sebaiknya konsultasi 
kepada petugas kesehatan 
terdekat untuk dilakukan 
pemeriksaan dan pengobatan 
lebih lanjut oleh ahli kandungan. 
Lakukan papsmear secara rutin 
agar kanker leher rahim lebih 
cepat ditemukan dan lebih besar 
kemungkinan sembuh. 
c) Pemeriksaan lengkap payudara 
sendiri (SADARI) terbagi menjadi 
beberapa tahap 
 Melihat, Lepaskan seluruh 
pakaian bagian atas. Berdirilah 
di depan cermin dengan kedua 
lengan tergantung lepas, di 
dalam ruangan yang terang. 
Perhatikan payudara Anda : 
• Apakah bentuk dan 
ukuran kanan dan kiri 
simetris ? 
• Apakah bentuknya 
membesar/mengeras? 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
• Apakah arah putingnya 
lurus kedepan ? Atau 
berubah arah? 
• Apakah putingnya tertarik 
kedalam? 
• Apakah putting/kulitnya 
ada yang lecet? 
• Apakah kulitnya tampak 
kemerahan? Kebiruan? 
Kehitaman? 
• Apakah kulitnya tampak 
menebal dengan pori-pori 
melebar (seperti kulit 
jeruk) 
• Apakah permukaan 
kulitnya mulus, tidak 
tampak adanya kerutan/ 
cekungan? 
• Ulangi semua pengamatan 
tersebut dengan posisi 
kedua tangan lurus ke 
atas. Setelah selesai, 
ulangi lagi pengamatan 
dengan kedua tangaaaan 
di pinggang, dada 
dibusungkan,lalu kedua 
siku ditarik ke belakang. 
Semua pengamatan 
ini bertujuan untuk 
mengetahui adanya 
tumor yang terletak dekat 
dengan kulit. 
 Memijat, Dengan kedua belah 
tangan, secara lembut pijat 
payudara dari tepi hingga ke 
puting. Untuk mengetahui ada 
tidaknya cairan yang keluar 
dari putting susu (seharusnya 
tidak ada, kecuali Anda sedang 
menyusui). 
 Meraba, Sekarang, 
berbaringlah diatas tempat 
tidur untuk memeriksa 
payudara satudemi satu. 
Untuk memeriksa payudara 
kiri, letaakkan bantal tipis di 
bawah bahu kiri, sementara 
lengan kiri direntangkan ke 
atas di samping kepala atau 
diletakkan di bawah kepala. 
Gunakan ketiga buku jari 
tangan (telunjuk, jari tengah, 
dan jari manis) kanan yang 
saling dirapatkan untuk 
meraba payudara. Rabaan 
dilakukan dengan gerakan 
memutar (seperti membuat 
lingkaran kecil-kecil), mulai 
dari tepi payudara hingga 
keputing susu. Sesudah itu, 
geser posisi jari sedikit ke 
sebelahnya, dan lakukan lagi 
gerakan memutar dari tepi 
payudara sampai putting 
susu. Lakukan terus secara 
berurutan sampai seluruh 
bagian payudara diperiksa. 
Untuk memudahkan gerakan, 
Anda boleh menggunakan 
lotion atau sabun sebagai 
pelican. 
Gerakan memutar boleh juga 
dilakukan mulai dari putting 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
susu, melingkar semakin 
lebar kea rah tepi payudara; 
atau secara vertical ke atas 
dan ke bawah mulai dari tepi 
paling kiri hingga ke tepi 
paling kanan. Yang penting, 
seluruh area payudara harus 
tuntas teraba, tak ada yang 
terlewatkan. 
Setelah selesai dengan 
payudara kiri, pindah posisi 
bantal dan lengan, lakukan 
pemeriksaan pada payudara 
kanan denganmenggunakan 
ketiga buku jari tangan 
kiri. Kemudian, ulangi 
perabaan dalam posisi berdiri. 
Untuk memudahkan, bisa 
dilakukan sambil mandi, saat 
membalur tubuh dengan 
sabun. 
 Meraba Ketiak, Raba ketiak 
dan area di sekitar payudara 
untuk mengetahui adanya 
benjolan yang disuga suatu 
anak sebar kanker. Apabila 
dalam pemeriksaan payudara 
sendiri ini Anda menemukan 
suatu kelainan (missal 
benjolan, sekecil apapun), 
segera periksakan ke dokter. 
Berikut lima deteksi dini 
kanker menggunakan metode 
dan peralatan yang banyak 
dikenal dan tersedia di rumah 
sakit di Indonesia: 
1. Uji Payudara Klinis 
(UPK), Pemeriksaan intensif 
oleh dokter profesional 
untuk mengidentifikasi 
abnormalitas pada ukuran, 
bentuk, perubahan kulit 
atau puting payudara. 
Perempuan berusia 20- 30 
tahunan disarankan untuk 
melakukan UPK setidaknya 
sekali dalam tiga tahun. 
2. Mamografi, Proses 
scanning dengan 
menggunakan sinar X-ray 
skala rendah untuk melihat 
bagian dalam payudara, 
sehingga menghasilkan 
gambar hitam putih pada 
film yang akan dibaca 
dan ditafsirkan oleh ahli 
radiologi. Perempuan 
berusia diatas 40 tahun, 
disarankan untuk 
melakukan mamografi 
setiap tahun. 
3. B r e a s t 
Ultrasound, Ultrasound 
menggunakan gelombang 
suara untuk memindai 
payudara, yang kemudian 
diproyeksikan ke layar 
komputer dalam gambar 
hitam putih. Sebelum 
pemindaian, gel dioleskan 
di kulit payudara dan alat 
pemindai yang disebut 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
transducer digosokkan 
ke area payudara yang 
telah dioleskan gel. 
Ultrasound biasanya 
digunakan sebagai 
pendamping mamografi, 
terutama untuk memindai 
payudara yang memiliki 
jaringan padat. Dengan 
m e n g ko m b i n a s i k a n 
metode mamografi dan 
ultrasound tersebut, 
akurasi lebih tinggi, ujar 
Luqman. 
4. Magnetic Resonance 
Imaging (MRI), MRI tidak 
menggunakan sinar x-ray 
melainkan menggunakan 
medan magnet dan 
gelombang radio untuk 
menghasilkan pencitraan 
yang lebih detil. Pada 
pemeriksaan MRI, pasien 
akan diberi suntikan 
gadolinium di daerah 
lengan untuk mendapatkan 
detil jaringan payudara 
lebih jelas. Perempuan 
yang memiliki resiko tinggi 
dan diduga terkena kanker 
payudara sebaiknya 
melakukan MRI, terutama 
apabila pada mammografi 
dan USG tidak didapatkan 
kejelasan. 
5. 3 D ( d i m e n s i ) 
Sonomammogram, Selain 
beberapa metode 
diatas, terdapat metode 
pendeteksian dini kanker 
payudara yang terbaru, 
yaitu 3D Sonomammogram 
alat pencitraan dengan 
teknologi ultrasound 
3D terbaru untuk 
memperoleh, menganalisis 
dan melaporkan volume 
anatomi payudara secara 
rinci. Alat ini mampu 
memberikan hasil berupa 
gambar payudara lengkap 
secara tiga dimensi dan 
komprehensif dengan uji 
yang dilakukan dalam 
waktu relatif singkat sekitar 
15 menit. 
Pencitraan yang dihasilkan 
mencakup seluruh 
anatomi koronal payudara 
yang sebelumnya tidak 
dapat diberikan oleh 
metode ultrasonografi 
konvensional,” kata Rahmi 
Alfiah Nur Alam, dokter 
spesialis radiologi. 
Dengan demikian, 
teknologi itu memberikan 
gambaran yang lebih 
lengkap atas anatomi 
dan arsitektur jaringan 
payudara. Karena itulah, 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
menurut Sonar, yang paling 
baik adalah gabungan 
antara Sadari dan 
pemeriksaan penunjang, 
seperti mamografi dan 
USG. 
Mamografi yang 
dikombinasikan dengan 
pemeriksaan payudara 
secara klinis saat ini 
masih menjadi metode 
pemindaian dan deteksi 
dini yang sering digunakan. 
Melakukan mamografi 
secara rutin telah terbukti 
meningkatkan jumlah 
penderita yang didiagnosis 
dini sehingga angka 
kesembuhannya pun 
tinggi. 
Fase hormone reproduksi serta 
pengaruhnya terhadap kesehatan 
perempuan 
Dalam setiap tahapan kehidupan 
wanita, fungsi dan produksi hormon 
seks ini juga bervariasi. 
• Prapubertas 
Folikel primordial (bakal telur) 
dikedua ovarium telah lengkap, 
yakni sebanyak 750.000 butir 
dan tidak bertambah lagi 
pada kehidupan selanjutnya. 
Alat kelamin luar dan dalam 
sudah terbentuk. Pada minggu 
pertama dan kedua, bayi 
masih mengalami pengaruh 
estrogen dari ibunya. 
• Masa kanak-kanak 
Meski hormon baru 
aktif pada usia pubertas, 
sebenarnya hormon sudah 
memengaruhi tubuh sejak di 
dalam kandungan. Apabila 
kita perhatikan, sering kali 
bayi yang baru lahir (laki-laki 
atau perempuan) memiliki 
payudara yang terlihat besar, 
terkadang juga diikuti dengan 
keluarnya sedikit susu. 
Hal tersebut terjadi karena 
mengalirnya hormon 
estrogen dari tubuh ibu ke 
janin selama kehamilan. 
Namun, kondisi ini hanya 
bersifat sementara dan 
menghilang dalam beberapa 
minggu. Meski pada 
beberapa bayi perempuan 
pembesaran payudara ini 
mungkin masih akan tinggal 
hingga anak berusia 2 tahun 
sebelum akhirnya benar-benar 
menghilang. 
• Pubertas 
Pada usia ini pelepasan hormon 
seks akan mempengaruhi 
perkembangan seksual, 
karateristik seksual, dan 
kesuburannya. Tonggak 
penting masa pubertas 
pada anak perempuan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
adalah bertumbuhnya tunas 
payudara, munculnya rambut 
di daerah pubik dan ketiak, 
serta haid. Proses pubertas ini 
berlangsung sekitar 4 tahun. 
Selama masa pubertas, kelenjar 
pituitari seorang gadis mulai 
meningkatkan sekresi dua 
hormon kunci, yaitu folicle 
stimulating hormone (FSH) 
dan luteinizing hormone 
(LH). Kedua jenis hormon ini 
berperan penting terhadap 
terjadinya pelepasan sel telur 
dan menstruasi. 
• Usia dewasa 
Di samping membantu 
mengontrol ovulasi, 
pembuahan, dan 
kehamilan, estrogen 
memelihara kekuatan 
tulang dan membantu 
mengatur kolesterol. 
Progesteron bekerja sama 
dengan estrogen untuk 
mempersiapkan tubuh 
wanita menghadapi 
pembuahan, kehamilan, dan 
membantu mengatur siklus 
haid. 
Hormon ini juga memegang 
peran penting dalam 
pertumbuhan dan mengatur 
distribusi lemak dalam 
tubuh perempuan sehingga 
lebih banyak deposit lemak 
di bagian paha, bokong, 
dan pinggul. Sementara 
itu, testosteron membantu 
pembentukan otot dan 
tulang. 
• Kehamilan 
Jika sel telur dapat dibuahi 
dan terjadi kehamilan, 
terjadi perubahan hormon 
secara dramatis dalam tubuh 
seorang perempuan. Biasanya 
penurunan kadar estrogen 
dan progesteron yang lazim 
terjadi pada akhir siklus haid 
tidak terjadi. Sebagai gantinya, 
hormon baru, human 
chorionic gonadotrohin 
(HCG), diproduksi untuk 
perkembangan plasenta, 
merangsang ovarium 
menghasilkan lebih banyak 
estrogen dan progesteron 
yang diperlukan selama 
kehamilan. 
Pada usia kehamilan 4 
bulan, plasenta mengambil 
alih tugas ovarium sebagai 
penghasil utama estrogen 
dan progesteron. Hormon 
ini membuat dinding rahim 
lebih tebal, meningkatkan 
volume sirkulasi darah, dan 
melemaskan otot di rahim 
sehingga tersedia lebih 
banyak ruang untuk bayi. 
Menjelang kelahiran, hormon 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
lain mengambil alih peran 
untuk membantu rahim 
berkontraksi selama dan 
setelah persalinan. Hormon 
ini juga merangsang produksi 
air susu ibu. 
Hormon kehamilan guna 
untuk mendukung kehamilan 
yang berlangsung khususnya 
agar janin dapat tumbuh dan 
berkembang dengan baik 
dan sehat. 
Adapun hormon-hormon dalam 
kehamilan antara lain : 
 Hormon Kehamilan HCG (Human 
Chorionic Gonadotrophin) 
Human chorionic 
gonadotropin (hCG) adalah 
hormon yang dihasilkan selama 
kehamilan yang dibuat oleh 
plasenta berkembang setelah 
pembuahan, dan kemudian 
oleh sinsitiotrofoblas plasenta 
komponen. Beberapa tumor 
kanker menghasilkan hormon ini,. 
Karena itu, ditinggikan tingkat 
diukur ketika pasien tidak hamil 
dapat menyebabkan diagnosis 
kanker. 
 Hormon Kehamilan HPL (Human 
Placental Lactogen) 
Hormon HPL (Human Placental 
Lactogen). Hormon tersebut 
diproduksi oleh tubuh saat ibu 
mengalami kehamilan untuk 
mempersiapkan ASI bagi bayi 
anda ketika terlahir ke dunia. 
 Hormon Kehamilan Relaxin 
memengaruhi fleksibilitas organ-organ 
disekitar kelamin sehingga 
mempermudah proses kelahiran 
• Setelah melahirkan 
Setelah persalinan, kadar 
estrogen, progesteron, dan 
hormon lainnya menurun drastis 
sehingga terjadi perubahan fisik. 
Rahim akan kembali ke ukuran 
semula sebelum kehamilan, otot 
panggul meningkat, dan volume 
sirkulasi darah kembali normal. 
Perubahan hormon yang dramatis 
ini sering kali menyebabkan 
depresi pasca-melahirkan. 
Pengaturan Kehamilan 
Pengaturan kehamilan merupakan 
suatu cara untuk mencegah 
terjadinya pembuahan sel telur oleh 
sel sperma. Pengaturan kehamilan 
dapat secara sederhana dengan 
menggunakan alat-alat kontrasepsi. 
a. Untuk menunda kehamilan 
Alat kontrasepsi yang bisa 
dipakai : 
• Kondom KB 
• Pil KB 
• Suntikan KB yang harus 
diulang setiap 1 bulan sekali 
• Metode sederhana yang 
dikombinasi dengan 
pemakaian Kondom, atau Pil 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
KB, atau Diafragma, atau kap 
serviks, atau suppositorial, 
jelly, tablet berbusa, aerosol, 
cream, pasta. 
b. Untuk mengatur kehamilan 
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim 
(AKDR)/ Intra Utrine Device 
(IUD) 
• Pil KB 
• Suntikan KB (bisa yang 3 
bulanan atau 1 bulanan) 
• Implant / susuk KB 
c. Untuk mengakhiri kesuburan 
• Medis Operatif Wanita 
(MOW) / Tubektomi 
• Medis Operatif Pria (MOP) / 
Vasektomi 
Rangkuman 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18

More Related Content

What's hot

24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiAffiZakiyya
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 

What's hot (20)

24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan ReproduksiPembahasan Kesehatan Reproduksi
Pembahasan Kesehatan Reproduksi
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 

Viewers also liked

Praktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananPraktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananAndiana Kanendyah
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidananSyamsul Arifin
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANrisdiana21
 
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahKonsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahGita Kostania
 

Viewers also liked (8)

Praktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananPraktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidanan
 
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb3 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Infusi intra vena
Infusi intra venaInfusi intra vena
Infusi intra vena
 
Terapi intravena
Terapi intravenaTerapi intravena
Terapi intravena
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
 
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahKonsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
 
Terapi intravena
Terapi intravenaTerapi intravena
Terapi intravena
 

Similar to Masa Antara dan Kehamilan

Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil pjj_kemenkes
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulSeptian Muna Barakati
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxIndahYulianti25
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxsheyllanovreitagusti
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Genderpjj_kemenkes
 

Similar to Masa Antara dan Kehamilan (20)

Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil Masa Subur dan Masa Hamil
Masa Subur dan Masa Hamil
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
Tugas biologi (bahaya kehamilan dini)
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandulMakalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
Makalah pandangan islam terhadap menopouse dan wanita mandul
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptxKesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
Kesehatan Reproduksi & Pengaturan Jarak Kelahiran.pptx
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Masa Antara dan Kehamilan

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Pernahkah anda mendengar istilah masa antara? Jika pernah coba tuliskan apa yang anda ketahui tentang masa antara pada kotak berikut ini agaimana apakah sudah selesai anda menuliskannya, sekarang cocokkan jawaban anda dengan uraian berikut ini: 1. Masa Antara Masa antara adalah suatu fase hidup yang dialami oleh seorang wanita dalam kurun waktu usia subur antara kehamilan satu dengan yang lainnya, atau antara melahirkan terakhir sampai sebelum masa klimakterium (menopause). 2. Masa Reproduksi Sehat Kehamilan yang sehat memerlukan tubuh yang matang secara lahiriah, artinya rahim dan bagian-bagian yang berhubungan dengan alat reproduksi yang harus terbentuk sempurna. Di dalam rahim yang sempurna calaon ibu mampu menggendong janin dengan aman di perutnya sampai saat dilahirkan tanpa mengalami gangguan. Masa yang baik untuk hamil bagi seorang wanita dimulai pada usia 20 tahun, dan sebaiknya tidak hamil lagi setelah usia 30 tahun. Masa ini disebut masa reproduksi sehat. Agar tubuh ibu hamil sehat sebaiknya: a. Hamil sewaktu ibu berusia antara 20-30 tahun b. Jarak antara dua anak lebih dari dua tahun c. Tidak lebih dari dua anak d. Tidak hamil lagi setelah berusia 31 tahun e. Memilih cara-cara mengatur keluarga (Keluarga Berencana) yang sesuai untuk kesehatan ibu. Kehamilan akan menjadi beresiko jika: a. Kehamilan terlalu dini. Perempuan yang sudah hamil saat umurnya belum mencapai 17 tahun dapat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Karena tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Selain itu, bayinya pun dihadang oleh resiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun. b. Kehamilan terlalu telat. Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai masalah-masalah kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. c. Kehamilan-kehamilan terlalu dekat jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energy dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan rentan terserang berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian. d. Terlalu sering hamil dan melahirkan. Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi. 3. Dampak Kehamilan Muda ( usia kurang dari 20 tahun ) a. Dampak biologis Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak. Patut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan dalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan) terhadap seorang anak. b. Dampak psikologis Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-hak lainnya yang melekat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam diri anak. c. Dampak social Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang bisa gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun termasuk agama Islam dan Hindu yang sangat menghormati perempuan, dimana perempuan tidak dihormati dan tidak dihargai di sana akan sering terjadi bencana alam. Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bisa gender yang akan melahirkan kekerasan terhadap perempuan. d. Dampak perilaku seksual menyimpang Adanya prilaku seksual yang menyimpang yaitu prilaku yang gemar berhubungan seks dengan anak-anak yang dikenal dengan istilah pedofilia. Perbuatan ini jelas merupakan tindakan ilegal (menggunakan seks anak), namun dikemas dengan perkawinan seakan-akan menjadi legal. Hal ini bertentangan dengan UU.No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak khususnya pasal 81, ancamannya pidana penjara maksimum 15 tahun, minimum 3 tahun dan pidana denda maksimum 300 juta dan minimum 60 juta rupiah. Apabila tidak diambil tindakan hukum terhadap orang yang menggunakan seksualitas anak secara ilegal akan menyebabkan tidak ada efek jera dari pelaku bahkan akan menjadi contoh bagi yang lain. e. Dampak terhadap suami Tidak bisa dipungkiri bahwa pada pasangan suami istri yang telah melangsungkan perkawinan di usia muda tidak bisa memnuhi atau tidak mengetahui hak dan kewajibannya sebagai suami istri. Hal tersebut timbul dikarenakan belum matangnya fisik maupun mental mereka yang cenderung keduanya memiliki sifat keegoisan yang tinggi. f. Dampak terhadap anak-anaknya Masyarakat yang telah melangsungkan perkawinan pada usia muda atau di bawah umur akan membawa dampak. Selain berdampak pada pasangan yang melangsungkan perkawinan pada usia muda, perkawinan usia muda juga Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan berdampak pada anak-anaknya. Karena bagi wanita yang melangsungkan perkawinan di bawah umur 20 tahun, bila hamil akan mengalami gangguan pada kandungannya dan banyak juga dari mereka yang melahirkan anak yang premature. g. Dampak terhadap masing-masing keluarga Selain berdampak pada pasagan suami-istri dan anak-anaknya perkawinan di usia muda juga akan membawa dampak terhadap masing-masing keluarganya. Apabila perkawinan di antarta anak-anak merka lancer, sudah barang tentu akan menguntungkan orang tuanya masing-masing. Namun apabila sebaliknya keadaan rumah tangga mereka tidak bahagia dan akhirnya akan terjadi perceraian. Hal ini akan mengkibatkan bertambahnya biaya hidup mereka dan yang palinng parah lagi akan memutuskan tali kekeluargaan diantara kedua belah pihak. 4. Dampak Kehamilan Usia diatas 35 tahun Jika seorang wanita berusia di atas 35 tahun dan sedang hamil, dokter biasanya memperlakukan dengan ekstra hati-hati. Akan diminta untuk check up kehamilan lebih sering, dan lebih diwajibkan untuk menjalani serangkaian tes, konseling genetik dan skrining kendala-kendala yang mungkin terjadi pada wanita hamil usia 30-an. Pilihan proses melahirkan juga biasanya lebih terbatas. Kemungkinan tidak akan disarankan untuk melahirkan di bidan atau rumah bersalin kecil, karena resiko melahirkan lebih besar sehingga akan diminta untuk melahirkan di rumah sakit besar atau rumah bersalin besar. Namun, dengan melakukan perawatan prenatal yang baik, Anda bisa mengurangi komplikasi yang berhubungan dengan usia persalinan secara signifikan Masalah-masalah utama : Ada beberapa masalah yang sering ditemukan dokter pada wanita hamil dengan usia di atas 35 tahun, seperti diabetes gestational (diabetes yang muncul pada saat kehamilan), tekanan darah tinggi dan juga masalah-masalah pada janin. Wanita hamil dengan usia yang lebih tua juga akan lebih sering mengalami masalah pada kandung kemih dibandingkan wanita hamil dengan usia yang lebih muda. Resiko-resiko lainnya adalah resiko keguguran lebih besar, lebih banyak yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan melahirkan melalui operasi Caesar karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, dan juga memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat. Saat berusia akhir 30-an, wanita cenderung mengalami kondisi-kondisi medis berkaitan dengan sistem reproduksi, seperti fibroid uterine dan tumor otot. Fibroid uterine adalah pertumbuhan sel otot atau jaringan lain di dinding uterus, membentuk tumor. Fibroid uterine dan tumor otot bisa menimbulkan rasa nyeri atau perdarahan vagina saat kehamilan berkembang. Jika wanita tersebut hamil di atas usia 40 tahun, tingkat keparahannya bahkan lebih berat lagi. Problem-problem tadi bisa bertambah dengan adanya hemoroid (wasir), inkontinensi (kesulitan menahan keluarnya urin), varises, problem-problem pembuluh darah, nyeri otot, nyeri punggung, dan juga proses melahirkan yang lebih sulit dan lebih panjang. Selain resiko melahirkan bayi dengan Sindroma Down, resiko keguguran dan melahirkan dengan operasi Caesar, wanita hamil berusia di atas 35 tahunan juga memiliki resiko bayi meninggal saat dalam rahim atau saat proses melahirkan. Walaupun resiko ini ada di setiap usia kehamilan, namun pada wanita dengan usia 35 tahun ke atas, resiko ini lebih besar, yaitu 7 dari 1000 kehamilan Konseling Genetik : Wanita yang hamil dengan usia di atas 35 tahun biasanya juga akan diminta untuk melakukan konseling genetik, atau konseling ini bisa juga dilakukan oleh dokter kandungan. Ada 3 wilayah yang menjadi fokus pada saat melakukan konseling genetik, yaitu sejarah/riwayat reproduksi pasien, riwayat kesehatan keluarga, serta consanguinity, yaitu kondisi genetika yang disebabkan perkawinan antar-saudara. Riwayat reproduksi meliputi apakah pasien pernah hamil, pernah mengalami keuguguran, atau pernah mengalami kematian janin di dalam rahim atau saat proses melahirkan. Selain itu penggunaan metode keluarga berencana, lama waktu penggunaan metode KB, dan apakah pasien pernah terpapar zat-zat berbahaya misalnya karena lingkungan pekerjaan juga menjadi informasi yang penting dalam konseling. Riwayat kesehatan keluarga pasien juga penting untuk menentukan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan apakah kehamilan yang sedang dijalani termasuk kehamilan ber-resiko tinggi atau tidak. Informasi ini mencakup tentang status kesehatan pasien dan pasangan, para saudara kandung pasien dan pasangan, jika ada yang sudah meninggal juga akan ditanyakan penyebab dan usia saat meninggal serta apakah ada yang meninggal sehubungan dengan proses kelahiran (saat melahirkan atau saat dilahirkan). Riwayat kesehatan keluarga akan membantu dokter mengidentifikasi abnormalitas yang telah muncul di keluarga pasien dan membantu memprediksi kemungkinannya untuk muncul pada pasien. Jika pasien dan pasangan masih tergolong saudara, hal ini juga penting untuk diinfokan pada dokter/konselor, karena jika pasangan suami istri adalah sepupu langsung, mereka memiliki 1/16 gen yang sama. Artinya kemungkinan terjadi kelainan-kelainan genetika pada anak yang akan dilahirkan lebih tinggi dibanding jika mereka menikah dengan orang yang tidak dalam satu kerabat. Beberapa orang Afrika dan etnis Mediterania juga memiliki kecenderungan untuk menurunkan penyakit Anemia sickle cell pada turunannya Yang penting untuk diperhatikan adalah, konselor atau dokter tidak akan memberikan keputusan pada pasien dan pasangannya berkenaan dengan hasil konseling. Mereka hanya akan menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan sang pasien tentang kehamilan dan janinnya, dan keputusan bahwa apakah kehamilan tersebut akan diteruskan atau digugurkan (jika prediksi terhadap resiko-resiko yang mungkin dialami terlalu tinggi) diserahkan sepenuhnya pada calon orang tua. Jadi, kehamilan usia di atas 35 tahun kedengarannya memang menyeramkan, tapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebanyakan wanita yang hamil di atas usia 35 tahun berhasil menjalankan kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sempurna. Memang benar bahwa resiko akan bertambah sejalan dengan meningkatnya usia calon ibu saat hamil, namun dengan persiapan yang lebih matang, informasi yang lebih lengkap, serta bantuan tenaga kesehatan yang lebih sigap dan informatif terhadap kondisi kehamilan beresiko tinggi akan membantu sang calon ibu untuk bisa tetap percaya diri, sehat, dan semangat Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan saat menjalani kehamilannya. Pada masa antara ini sering terjadi kelainan –kelainan sehingga diperlukan diteksi dini untuk mengetahui munculnya masalah atau penyakit-penyakit lebih dini sehingga penanganan bisa dilakukan lebih awal dan kemungkinan sembuh lebih besar 5. Deteksi Dini bagi Para Wanita a) Deteksi Kanker Serviks dengan IVA • IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009) • IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010). • Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010). • Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. • Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel. • Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah homogen) dan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010). Tujuan Iva untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada leher rahim. b) Deteksi Kanker Serviks dengan Papsmear Papsmear atau paptest adalah suatu pemeriksaan hasil dari usapan selaput lendir sekitar leher rahim menggunakan alat yang dilakukan oleh bidan ataupun ahli kandungan. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang mudah, murah, sederhana, aman, dan akurat dan dapat dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat seperti : Puskesmas, Rumah Bersalin, Rumah Sakit, Bidan, Klinik, Praktek dokter, dll. Caranya yaitu dengan mengambil cairan dari vagina/ liang sanggama untuk diteliti apakah terlihat kelainan sel di sekitar leher rahim. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini adanya kanker leher rahim (serviks), untuk mengetahui perubahan perkembangan sel leher rahim sampai mengarah ke pertumbuhan sel kanker sejak dini, mengetahui keganasan dalam mulut rahim, tubuh rahim, maupun saluran telur. Hal hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan papsmear yaitu papsmear tidak dilakukan pada wanita yang sedang haid, bagi yang mau melakukan papsmear jangan mencuci liang vagina sebelum dilakukan papsmear, dan jangan melakukan hubungan seks sedikitnya 3 hari sebelum papsmear. Tes ini merupakan deteksi dini bukan pengobatan. Diagnosis akhir harus melalui biopsi dengan memakai alat yang disebut kolposkopi, yakni semacam mikroskop untuk melihat apakah ada gambaran khas seperti lesi pada prakanker. Hasil biopsi yang telah dikonfirmasikan kepada patolog, baru bisa dijadikan pegangan bagi dokter untuk melakukan tindak pengobatan. Makin dini penyakit ini diketahui, makin mudah menanganinya. Lebih-lebih dari keadaan normal ke prakanker saja membutuhkan waktu lima tahun. Dari prakanker ke kanker ringan memakan waktu lima tahun, sementara dari ringan ke sedang tiga tahun. Penderita kanker stadium ringan apabila Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan diobati dapat disembuhkan. Maka tak ada salahnya apabila dilakukan pemeriksaan pada saat kondisi masih dalam tahap gejala kelainan sel. Pemeriksaan ini dilakukan pada : • Perempuan yang berhubungan seks pertamanya dibawah usia 18 tahun. • Perempuan yang telah melakukan hubungan seks lebih dari 1 tahun. • Perempuan dengan perdarahan abnormal (discharge vagina). • Perdarahan setelah berhubungan seks. • Perempuan yang pasangan seksualnya berganti-ganti. • Perempuan yang pernah terkena Kutil/Jengger Ayam/Kondiloma. • Telah melahirkan lebih dari 3x dan berusia lebih dari 30 tahun. • Perempuan dengan keputihan lama. • Perempuan menopause yang mengalami perdarahan. • Saat wanita berusia di atas 20 tahun yang telah menikah dan atau sudah melakukan senggama, dianjurkan sekali setahun secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan 3x berturut-turut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 tahun. Segera mungkin melakukan pemeriksaan pap smear dan jangan menunggu sampai timbul gejala. Apabila hasil pemeriksaan papsmear positif, yaitu terdapat sel-sel yang tidak normal, sebaiknya konsultasi kepada petugas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut oleh ahli kandungan. Lakukan papsmear secara rutin agar kanker leher rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh. c) Pemeriksaan lengkap payudara sendiri (SADARI) terbagi menjadi beberapa tahap  Melihat, Lepaskan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda : • Apakah bentuk dan ukuran kanan dan kiri simetris ? • Apakah bentuknya membesar/mengeras? Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan • Apakah arah putingnya lurus kedepan ? Atau berubah arah? • Apakah putingnya tertarik kedalam? • Apakah putting/kulitnya ada yang lecet? • Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman? • Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk) • Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/ cekungan? • Ulangi semua pengamatan tersebut dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangaaaan di pinggang, dada dibusungkan,lalu kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.  Memijat, Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting. Untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang keluar dari putting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).  Meraba, Sekarang, berbaringlah diatas tempat tidur untuk memeriksa payudara satudemi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letaakkan bantal tipis di bawah bahu kiri, sementara lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala. Gunakan ketiga buku jari tangan (telunjuk, jari tengah, dan jari manis) kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga keputing susu. Sesudah itu, geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai putting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelican. Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari putting Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan susu, melingkar semakin lebar kea rah tepi payudara; atau secara vertical ke atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan. Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan denganmenggunakan ketiga buku jari tangan kiri. Kemudian, ulangi perabaan dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.  Meraba Ketiak, Raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang disuga suatu anak sebar kanker. Apabila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (missal benjolan, sekecil apapun), segera periksakan ke dokter. Berikut lima deteksi dini kanker menggunakan metode dan peralatan yang banyak dikenal dan tersedia di rumah sakit di Indonesia: 1. Uji Payudara Klinis (UPK), Pemeriksaan intensif oleh dokter profesional untuk mengidentifikasi abnormalitas pada ukuran, bentuk, perubahan kulit atau puting payudara. Perempuan berusia 20- 30 tahunan disarankan untuk melakukan UPK setidaknya sekali dalam tiga tahun. 2. Mamografi, Proses scanning dengan menggunakan sinar X-ray skala rendah untuk melihat bagian dalam payudara, sehingga menghasilkan gambar hitam putih pada film yang akan dibaca dan ditafsirkan oleh ahli radiologi. Perempuan berusia diatas 40 tahun, disarankan untuk melakukan mamografi setiap tahun. 3. B r e a s t Ultrasound, Ultrasound menggunakan gelombang suara untuk memindai payudara, yang kemudian diproyeksikan ke layar komputer dalam gambar hitam putih. Sebelum pemindaian, gel dioleskan di kulit payudara dan alat pemindai yang disebut Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan transducer digosokkan ke area payudara yang telah dioleskan gel. Ultrasound biasanya digunakan sebagai pendamping mamografi, terutama untuk memindai payudara yang memiliki jaringan padat. Dengan m e n g ko m b i n a s i k a n metode mamografi dan ultrasound tersebut, akurasi lebih tinggi, ujar Luqman. 4. Magnetic Resonance Imaging (MRI), MRI tidak menggunakan sinar x-ray melainkan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan pencitraan yang lebih detil. Pada pemeriksaan MRI, pasien akan diberi suntikan gadolinium di daerah lengan untuk mendapatkan detil jaringan payudara lebih jelas. Perempuan yang memiliki resiko tinggi dan diduga terkena kanker payudara sebaiknya melakukan MRI, terutama apabila pada mammografi dan USG tidak didapatkan kejelasan. 5. 3 D ( d i m e n s i ) Sonomammogram, Selain beberapa metode diatas, terdapat metode pendeteksian dini kanker payudara yang terbaru, yaitu 3D Sonomammogram alat pencitraan dengan teknologi ultrasound 3D terbaru untuk memperoleh, menganalisis dan melaporkan volume anatomi payudara secara rinci. Alat ini mampu memberikan hasil berupa gambar payudara lengkap secara tiga dimensi dan komprehensif dengan uji yang dilakukan dalam waktu relatif singkat sekitar 15 menit. Pencitraan yang dihasilkan mencakup seluruh anatomi koronal payudara yang sebelumnya tidak dapat diberikan oleh metode ultrasonografi konvensional,” kata Rahmi Alfiah Nur Alam, dokter spesialis radiologi. Dengan demikian, teknologi itu memberikan gambaran yang lebih lengkap atas anatomi dan arsitektur jaringan payudara. Karena itulah, Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menurut Sonar, yang paling baik adalah gabungan antara Sadari dan pemeriksaan penunjang, seperti mamografi dan USG. Mamografi yang dikombinasikan dengan pemeriksaan payudara secara klinis saat ini masih menjadi metode pemindaian dan deteksi dini yang sering digunakan. Melakukan mamografi secara rutin telah terbukti meningkatkan jumlah penderita yang didiagnosis dini sehingga angka kesembuhannya pun tinggi. Fase hormone reproduksi serta pengaruhnya terhadap kesehatan perempuan Dalam setiap tahapan kehidupan wanita, fungsi dan produksi hormon seks ini juga bervariasi. • Prapubertas Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya. • Masa kanak-kanak Meski hormon baru aktif pada usia pubertas, sebenarnya hormon sudah memengaruhi tubuh sejak di dalam kandungan. Apabila kita perhatikan, sering kali bayi yang baru lahir (laki-laki atau perempuan) memiliki payudara yang terlihat besar, terkadang juga diikuti dengan keluarnya sedikit susu. Hal tersebut terjadi karena mengalirnya hormon estrogen dari tubuh ibu ke janin selama kehamilan. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa minggu. Meski pada beberapa bayi perempuan pembesaran payudara ini mungkin masih akan tinggal hingga anak berusia 2 tahun sebelum akhirnya benar-benar menghilang. • Pubertas Pada usia ini pelepasan hormon seks akan mempengaruhi perkembangan seksual, karateristik seksual, dan kesuburannya. Tonggak penting masa pubertas pada anak perempuan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan adalah bertumbuhnya tunas payudara, munculnya rambut di daerah pubik dan ketiak, serta haid. Proses pubertas ini berlangsung sekitar 4 tahun. Selama masa pubertas, kelenjar pituitari seorang gadis mulai meningkatkan sekresi dua hormon kunci, yaitu folicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua jenis hormon ini berperan penting terhadap terjadinya pelepasan sel telur dan menstruasi. • Usia dewasa Di samping membantu mengontrol ovulasi, pembuahan, dan kehamilan, estrogen memelihara kekuatan tulang dan membantu mengatur kolesterol. Progesteron bekerja sama dengan estrogen untuk mempersiapkan tubuh wanita menghadapi pembuahan, kehamilan, dan membantu mengatur siklus haid. Hormon ini juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan mengatur distribusi lemak dalam tubuh perempuan sehingga lebih banyak deposit lemak di bagian paha, bokong, dan pinggul. Sementara itu, testosteron membantu pembentukan otot dan tulang. • Kehamilan Jika sel telur dapat dibuahi dan terjadi kehamilan, terjadi perubahan hormon secara dramatis dalam tubuh seorang perempuan. Biasanya penurunan kadar estrogen dan progesteron yang lazim terjadi pada akhir siklus haid tidak terjadi. Sebagai gantinya, hormon baru, human chorionic gonadotrohin (HCG), diproduksi untuk perkembangan plasenta, merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak estrogen dan progesteron yang diperlukan selama kehamilan. Pada usia kehamilan 4 bulan, plasenta mengambil alih tugas ovarium sebagai penghasil utama estrogen dan progesteron. Hormon ini membuat dinding rahim lebih tebal, meningkatkan volume sirkulasi darah, dan melemaskan otot di rahim sehingga tersedia lebih banyak ruang untuk bayi. Menjelang kelahiran, hormon Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan lain mengambil alih peran untuk membantu rahim berkontraksi selama dan setelah persalinan. Hormon ini juga merangsang produksi air susu ibu. Hormon kehamilan guna untuk mendukung kehamilan yang berlangsung khususnya agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Adapun hormon-hormon dalam kehamilan antara lain :  Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang dihasilkan selama kehamilan yang dibuat oleh plasenta berkembang setelah pembuahan, dan kemudian oleh sinsitiotrofoblas plasenta komponen. Beberapa tumor kanker menghasilkan hormon ini,. Karena itu, ditinggikan tingkat diukur ketika pasien tidak hamil dapat menyebabkan diagnosis kanker.  Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen) Hormon HPL (Human Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia.  Hormon Kehamilan Relaxin memengaruhi fleksibilitas organ-organ disekitar kelamin sehingga mempermudah proses kelahiran • Setelah melahirkan Setelah persalinan, kadar estrogen, progesteron, dan hormon lainnya menurun drastis sehingga terjadi perubahan fisik. Rahim akan kembali ke ukuran semula sebelum kehamilan, otot panggul meningkat, dan volume sirkulasi darah kembali normal. Perubahan hormon yang dramatis ini sering kali menyebabkan depresi pasca-melahirkan. Pengaturan Kehamilan Pengaturan kehamilan merupakan suatu cara untuk mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Pengaturan kehamilan dapat secara sederhana dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. a. Untuk menunda kehamilan Alat kontrasepsi yang bisa dipakai : • Kondom KB • Pil KB • Suntikan KB yang harus diulang setiap 1 bulan sekali • Metode sederhana yang dikombinasi dengan pemakaian Kondom, atau Pil Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan KB, atau Diafragma, atau kap serviks, atau suppositorial, jelly, tablet berbusa, aerosol, cream, pasta. b. Untuk mengatur kehamilan • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ Intra Utrine Device (IUD) • Pil KB • Suntikan KB (bisa yang 3 bulanan atau 1 bulanan) • Implant / susuk KB c. Untuk mengakhiri kesuburan • Medis Operatif Wanita (MOW) / Tubektomi • Medis Operatif Pria (MOP) / Vasektomi Rangkuman Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18