Dokumen tersebut membahas tentang masa antara, masa reproduksi sehat, dampak kehamilan usia muda dan tua, serta konseling genetik untuk wanita hamil di atas usia 35 tahun. Secara ringkas, dokumen menjelaskan periode masa subur antara kehamilan, usia yang sehat untuk hamil yakni 20-30 tahun, serta berbagai risiko kesehatan untuk kehamilan di luar rentang usia tersebut.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Pernahkah anda mendengar istilah
masa antara? Jika pernah coba tuliskan
apa yang anda ketahui tentang masa
antara pada kotak berikut ini
agaimana apakah sudah selesai anda
menuliskannya, sekarang cocokkan
jawaban anda dengan uraian berikut
ini:
1. Masa Antara
Masa antara adalah suatu fase
hidup yang dialami oleh seorang
wanita dalam kurun waktu usia subur
antara kehamilan satu dengan yang
lainnya, atau antara melahirkan terakhir
sampai sebelum masa klimakterium
(menopause).
2. Masa Reproduksi Sehat
Kehamilan yang sehat
memerlukan tubuh yang matang
secara lahiriah, artinya rahim dan
bagian-bagian yang berhubungan
dengan alat reproduksi yang harus
terbentuk sempurna. Di dalam rahim
yang sempurna calaon ibu mampu
menggendong janin dengan aman di
perutnya sampai saat dilahirkan tanpa
mengalami gangguan.
Masa yang baik untuk hamil bagi
seorang wanita dimulai pada usia 20
tahun, dan sebaiknya tidak hamil lagi
setelah usia 30 tahun. Masa ini disebut
masa reproduksi sehat. Agar tubuh ibu
hamil sehat sebaiknya:
a. Hamil sewaktu ibu berusia antara
20-30 tahun
b. Jarak antara dua anak lebih dari
dua tahun
c. Tidak lebih dari dua anak
d. Tidak hamil lagi setelah berusia 31
tahun
e. Memilih cara-cara mengatur
keluarga (Keluarga Berencana)
yang sesuai untuk kesehatan ibu.
Kehamilan akan menjadi beresiko
jika:
a. Kehamilan terlalu dini. Perempuan
yang sudah hamil saat umurnya
belum mencapai 17 tahun dapat
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
terancam oleh kematian sewaktu
persalinan. Karena tubuhnya
belum sepenuhnya tumbuh,
belum cukup matang dan siap
untuk dilewati oleh bayi. Selain
itu, bayinya pun dihadang oleh
resiko kematian sebelum usianya
mencapai 1 tahun.
b. Kehamilan terlalu telat.
Perempuan yang usianya sudah
terlalu tua untuk mengandung
dan melahirkan terancam
banyak bahaya. Khususnya bila
ia mempunyai masalah-masalah
kesehatan lain, atau sudah terlalu
sering hamil dan melahirkan.
c. Kehamilan-kehamilan terlalu
dekat jaraknya. Kehamilan dan
persalinan menuntut banyak
energy dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih
dari satu persalinan tapi sudah
hamil lagi, tubuhnya tak sempat
memulihkan kebugaran, dan
rentan terserang berbagai masalah
bahkan juga bahaya kematian.
d. Terlalu sering hamil dan
melahirkan. Perempuan yang
sudah punya lebih dari 4 anak
dihadang bahaya kematian akibat
pendarahan hebat dan macam-macam
kelainan lain, bila ia terus
saja hamil dan bersalin lagi.
3. Dampak Kehamilan Muda ( usia
kurang dari 20 tahun )
a. Dampak biologis
Anak secara biologis alat-alat
reproduksinya masih dalam proses
menuju kematangan sehingga
belum siap untuk melakukan
hubungan seks dengan lawan
jenisnya, apalagi jika sampai
hamil kemudian melahirkan. Jika
dipaksakan justru akan terjadi
trauma, perobekan yang luas dan
infeksi yang akan membahayakan
organ reproduksinya sampai
membahayakan jiwa anak. Patut
dipertanyakan apakah hubungan
seks yang demikian atas dasar
kesetaraan dalam hak reproduksi
antara isteri dan suami atau
adanya kekerasan seksual dan
pemaksaan (penggagahan)
terhadap seorang anak.
b. Dampak psikologis
Secara psikis anak juga belum
siap dan mengerti tentang
hubungan seks, sehingga akan
menimbulkan trauma psikis
berkepanjangan dalam jiwa anak
yang sulit disembuhkan. Anak
akan murung dan menyesali
hidupnya yang berakhir pada
perkawinan yang dia sendiri tidak
mengerti atas putusan hidupnya.
Selain itu, ikatan perkawinan
akan menghilangkan hak anak
untuk memperoleh pendidikan
(Wajar 9 tahun), hak bermain dan
menikmati waktu luangnya serta
hak-hak lainnya yang melekat
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dalam diri anak.
c. Dampak social
Fenomena sosial ini berkaitan
dengan faktor sosial budaya
dalam masyarakat patriarki yang
bisa gender, yang menempatkan
perempuan pada posisi yang
rendah dan hanya dianggap
pelengkap seks laki-laki saja.
Kondisi ini sangat bertentangan
dengan ajaran agama apapun
termasuk agama Islam dan
Hindu yang sangat menghormati
perempuan, dimana perempuan
tidak dihormati dan tidak
dihargai di sana akan sering
terjadi bencana alam. Kondisi ini
hanya akan melestarikan budaya
patriarki yang bisa gender yang
akan melahirkan kekerasan
terhadap perempuan.
d. Dampak perilaku seksual
menyimpang
Adanya prilaku seksual yang
menyimpang yaitu prilaku
yang gemar berhubungan
seks dengan anak-anak yang
dikenal dengan istilah pedofilia.
Perbuatan ini jelas merupakan
tindakan ilegal (menggunakan
seks anak), namun dikemas
dengan perkawinan seakan-akan
menjadi legal. Hal
ini bertentangan dengan
UU.No.23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak khususnya
pasal 81, ancamannya pidana
penjara maksimum 15 tahun,
minimum 3 tahun dan pidana
denda maksimum 300 juta
dan minimum 60 juta rupiah.
Apabila tidak diambil tindakan
hukum terhadap orang yang
menggunakan seksualitas anak
secara ilegal akan menyebabkan
tidak ada efek jera dari pelaku
bahkan akan menjadi contoh
bagi yang lain.
e. Dampak terhadap suami
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada
pasangan suami istri yang telah
melangsungkan perkawinan di
usia muda tidak bisa memnuhi
atau tidak mengetahui hak
dan kewajibannya sebagai
suami istri. Hal tersebut timbul
dikarenakan belum matangnya
fisik maupun mental mereka
yang cenderung keduanya
memiliki sifat keegoisan yang
tinggi.
f. Dampak terhadap anak-anaknya
Masyarakat yang telah
melangsungkan perkawinan
pada usia muda atau di bawah
umur akan membawa dampak.
Selain berdampak pada
pasangan yang melangsungkan
perkawinan pada usia muda,
perkawinan usia muda juga
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
berdampak pada anak-anaknya.
Karena bagi wanita yang
melangsungkan perkawinan di
bawah umur 20 tahun, bila hamil
akan mengalami gangguan pada
kandungannya dan banyak juga
dari mereka yang melahirkan
anak yang premature.
g. Dampak terhadap masing-masing
keluarga
Selain berdampak pada
pasagan suami-istri dan anak-anaknya
perkawinan di usia
muda juga akan membawa
dampak terhadap masing-masing
keluarganya. Apabila
perkawinan di antarta anak-anak
merka lancer, sudah barang
tentu akan menguntungkan
orang tuanya masing-masing.
Namun apabila sebaliknya
keadaan rumah tangga mereka
tidak bahagia dan akhirnya akan
terjadi perceraian. Hal ini akan
mengkibatkan bertambahnya
biaya hidup mereka dan
yang palinng parah lagi akan
memutuskan tali kekeluargaan
diantara kedua belah pihak.
4. Dampak Kehamilan Usia diatas
35 tahun
Jika seorang wanita berusia di
atas 35 tahun dan sedang hamil,
dokter biasanya memperlakukan
dengan ekstra hati-hati. Akan
diminta untuk check up kehamilan
lebih sering, dan lebih diwajibkan
untuk menjalani serangkaian
tes, konseling genetik dan
skrining kendala-kendala yang
mungkin terjadi pada wanita
hamil usia 30-an. Pilihan proses
melahirkan juga biasanya lebih
terbatas. Kemungkinan tidak akan
disarankan untuk melahirkan di
bidan atau rumah bersalin kecil,
karena resiko melahirkan lebih
besar sehingga akan diminta
untuk melahirkan di rumah sakit
besar atau rumah bersalin besar.
Namun, dengan melakukan
perawatan prenatal yang baik,
Anda bisa mengurangi komplikasi
yang berhubungan dengan usia
persalinan secara signifikan
Masalah-masalah utama :
Ada beberapa masalah yang sering
ditemukan dokter pada wanita
hamil dengan usia di atas 35
tahun, seperti diabetes gestational
(diabetes yang muncul pada saat
kehamilan), tekanan darah tinggi
dan juga masalah-masalah pada
janin. Wanita hamil dengan usia
yang lebih tua juga akan lebih
sering mengalami masalah pada
kandung kemih dibandingkan
wanita hamil dengan usia yang
lebih muda. Resiko-resiko
lainnya adalah resiko keguguran
lebih besar, lebih banyak yang
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
melahirkan melalui operasi
Caesar karena kondisi yang tidak
memungkinkan untuk melahirkan
secara normal, dan juga memiliki
resiko lebih tinggi melahirkan bayi
cacat.
Saat berusia akhir 30-an, wanita
cenderung mengalami kondisi-kondisi
medis berkaitan dengan
sistem reproduksi, seperti fibroid
uterine dan tumor otot. Fibroid
uterine adalah pertumbuhan sel otot
atau jaringan lain di dinding uterus,
membentuk tumor. Fibroid uterine
dan tumor otot bisa menimbulkan
rasa nyeri atau perdarahan vagina
saat kehamilan berkembang. Jika
wanita tersebut hamil di atas usia
40 tahun, tingkat keparahannya
bahkan lebih berat lagi. Problem-problem
tadi bisa bertambah
dengan adanya hemoroid (wasir),
inkontinensi (kesulitan menahan
keluarnya urin), varises, problem-problem
pembuluh darah, nyeri
otot, nyeri punggung, dan juga
proses melahirkan yang lebih sulit
dan lebih panjang.
Selain resiko melahirkan bayi
dengan Sindroma Down, resiko
keguguran dan melahirkan dengan
operasi Caesar, wanita hamil
berusia di atas 35 tahunan juga
memiliki resiko bayi meninggal
saat dalam rahim atau saat proses
melahirkan. Walaupun resiko
ini ada di setiap usia kehamilan,
namun pada wanita dengan usia
35 tahun ke atas, resiko ini lebih
besar, yaitu 7 dari 1000 kehamilan
Konseling Genetik :
Wanita yang hamil dengan usia
di atas 35 tahun biasanya juga
akan diminta untuk melakukan
konseling genetik, atau konseling
ini bisa juga dilakukan oleh
dokter kandungan. Ada 3 wilayah
yang menjadi fokus pada saat
melakukan konseling genetik,
yaitu sejarah/riwayat reproduksi
pasien, riwayat kesehatan keluarga,
serta consanguinity, yaitu kondisi
genetika yang disebabkan
perkawinan antar-saudara.
Riwayat reproduksi meliputi apakah
pasien pernah hamil, pernah
mengalami keuguguran, atau
pernah mengalami kematian janin
di dalam rahim atau saat proses
melahirkan. Selain itu penggunaan
metode keluarga berencana, lama
waktu penggunaan metode KB,
dan apakah pasien pernah terpapar
zat-zat berbahaya misalnya karena
lingkungan pekerjaan juga menjadi
informasi yang penting dalam
konseling.
Riwayat kesehatan keluarga pasien
juga penting untuk menentukan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
apakah kehamilan yang sedang
dijalani termasuk kehamilan ber-resiko
tinggi atau tidak. Informasi
ini mencakup tentang status
kesehatan pasien dan pasangan,
para saudara kandung pasien dan
pasangan, jika ada yang sudah
meninggal juga akan ditanyakan
penyebab dan usia saat meninggal
serta apakah ada yang meninggal
sehubungan dengan proses
kelahiran (saat melahirkan atau
saat dilahirkan). Riwayat kesehatan
keluarga akan membantu
dokter mengidentifikasi
abnormalitas yang telah muncul
di keluarga pasien dan membantu
memprediksi kemungkinannya
untuk muncul pada pasien.
Jika pasien dan pasangan masih
tergolong saudara, hal ini juga
penting untuk diinfokan pada
dokter/konselor, karena jika
pasangan suami istri adalah
sepupu langsung, mereka memiliki
1/16 gen yang sama. Artinya
kemungkinan terjadi kelainan-kelainan
genetika pada anak
yang akan dilahirkan lebih tinggi
dibanding jika mereka menikah
dengan orang yang tidak dalam
satu kerabat. Beberapa orang
Afrika dan etnis Mediterania juga
memiliki kecenderungan untuk
menurunkan penyakit Anemia
sickle cell pada turunannya
Yang penting untuk diperhatikan
adalah, konselor atau dokter
tidak akan memberikan
keputusan pada pasien dan
pasangannya berkenaan dengan
hasil konseling. Mereka hanya
akan menyediakan informasi-informasi
yang dibutuhkan sang
pasien tentang kehamilan dan
janinnya, dan keputusan bahwa
apakah kehamilan tersebut akan
diteruskan atau digugurkan (jika
prediksi terhadap resiko-resiko
yang mungkin dialami terlalu
tinggi) diserahkan sepenuhnya
pada calon orang tua.
Jadi, kehamilan usia di atas 35
tahun kedengarannya memang
menyeramkan, tapi seperti yang
telah disebutkan sebelumnya,
kebanyakan wanita yang hamil
di atas usia 35 tahun berhasil
menjalankan kehamilan yang
sehat dan melahirkan bayi yang
sempurna. Memang benar bahwa
resiko akan bertambah sejalan
dengan meningkatnya usia calon
ibu saat hamil, namun dengan
persiapan yang lebih matang,
informasi yang lebih lengkap,
serta bantuan tenaga kesehatan
yang lebih sigap dan informatif
terhadap kondisi kehamilan
beresiko tinggi akan membantu
sang calon ibu untuk bisa tetap
percaya diri, sehat, dan semangat
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
saat menjalani kehamilannya.
Pada masa antara ini sering
terjadi kelainan –kelainan
sehingga diperlukan diteksi dini
untuk mengetahui munculnya
masalah atau penyakit-penyakit
lebih dini sehingga penanganan
bisa dilakukan lebih awal dan
kemungkinan sembuh lebih besar
5. Deteksi Dini bagi Para Wanita
a) Deteksi Kanker Serviks dengan
IVA
• IVA (inspeksi visual dengan
asam asetat) merupakan cara
sederhana untuk mendeteksi
kanker leher rahim sedini
mungkin (Sukaca E. Bertiani,
2009)
• IVA merupakan pemeriksaan
leher rahim (serviks) dengan
cara melihat langsung (dengan
mata telanjang) leher rahim
setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat
3-5% (Wijaya Delia, 2010).
• Laporan hasil konsultasi WHO
menyebutkan bahwa IVA
dapat mendeteksi lesi tingkat
pra kanker (high-Grade
Precanceraus Lesions) dengan
sensitivitas sekitar 66-96% dan
spesifitas 64-98%. Sedangkan
nilai prediksi positif (positive
predective value) dan nilai
prediksi negatif (negative
predective value) masing-masing
antara 10-20% dan
92-97% (Wijaya Delia, 2010).
• Pemeriksaan IVA merupakan
pemeriksaan skrining
alternatife dari pap smear
karena biasanya murah,
praktis, sangat mudah
untuk dilaksanakan dan
peralatan sederhana serta
dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan selain dokter
ginekologi.
• Pada pemeriksaan ini,
pemeriksaan dilakukan
dengan cara melihat serviks
yang telah diberi asam asetat
3-5% secara inspekulo. Setelah
serviks diulas dengan asam
asetat, akan terjadi perubahan
warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan
dapat dibaca sebagai normal
atau abnormal. Dibutuhkan
waktu satu sampai dua
menit untuk dapat melihat
perubahan-perubahan pada
jaringan epitel.
• Serviks yang diberi larutan
asam asetat 5% akan merespon
lebih cepat daripada larutan
3%. Efek akan menghilang
sekitar 50-60 detik sehingga
dengan pemberian asam
asetat akan didapat hasil
gambaran serviks yang
normal (merah homogen) dan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
bercak putih (displasia) (Novel
S Sinta,dkk,2010).
Tujuan Iva untuk mengurangi
morbiditas atau mortalitas dari
penyakit dengan pengobatan
dini terhadap kasus-kasus yang
ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada
leher rahim.
b) Deteksi Kanker Serviks dengan
Papsmear
Papsmear atau paptest adalah
suatu pemeriksaan hasil dari
usapan selaput lendir sekitar
leher rahim menggunakan
alat yang dilakukan oleh bidan
ataupun ahli kandungan.
Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan yang mudah,
murah, sederhana, aman, dan
akurat dan dapat dilakukan di
pelayanan kesehatan terdekat
seperti : Puskesmas, Rumah
Bersalin, Rumah Sakit, Bidan,
Klinik, Praktek dokter, dll.
Caranya yaitu dengan
mengambil cairan dari vagina/
liang sanggama untuk diteliti
apakah terlihat kelainan sel di
sekitar leher rahim. Pemeriksaan
ini dilakukan untuk mendeteksi
dini adanya kanker leher rahim
(serviks), untuk mengetahui
perubahan perkembangan sel
leher rahim sampai mengarah ke
pertumbuhan sel kanker sejak
dini, mengetahui keganasan
dalam mulut rahim, tubuh
rahim, maupun saluran telur.
Hal hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan papsmear
yaitu papsmear tidak
dilakukan pada wanita yang
sedang haid, bagi yang mau
melakukan papsmear jangan
mencuci liang vagina sebelum
dilakukan papsmear, dan
jangan melakukan hubungan
seks sedikitnya 3 hari sebelum
papsmear. Tes ini merupakan
deteksi dini bukan pengobatan.
Diagnosis akhir harus melalui
biopsi dengan memakai alat
yang disebut kolposkopi,
yakni semacam mikroskop
untuk melihat apakah ada
gambaran khas seperti lesi pada
prakanker. Hasil biopsi yang
telah dikonfirmasikan kepada
patolog, baru bisa dijadikan
pegangan bagi dokter untuk
melakukan tindak pengobatan.
Makin dini penyakit ini
diketahui, makin mudah
menanganinya. Lebih-lebih dari
keadaan normal ke prakanker
saja membutuhkan waktu lima
tahun. Dari prakanker ke kanker
ringan memakan waktu lima
tahun, sementara dari ringan
ke sedang tiga tahun. Penderita
kanker stadium ringan apabila
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
diobati dapat disembuhkan.
Maka tak ada salahnya apabila
dilakukan pemeriksaan pada
saat kondisi masih dalam
tahap gejala kelainan sel.
Pemeriksaan ini dilakukan pada
:
• Perempuan yang
berhubungan seks
pertamanya dibawah usia
18 tahun.
• Perempuan yang telah
melakukan hubungan seks
lebih dari 1 tahun.
• Perempuan dengan
perdarahan abnormal
(discharge vagina).
• Perdarahan setelah
berhubungan seks.
• Perempuan yang pasangan
seksualnya berganti-ganti.
• Perempuan yang pernah
terkena Kutil/Jengger
Ayam/Kondiloma.
• Telah melahirkan lebih dari
3x dan berusia lebih dari 30
tahun.
• Perempuan dengan
keputihan lama.
• Perempuan menopause
yang mengalami
perdarahan.
• Saat wanita berusia di
atas 20 tahun yang telah
menikah dan atau sudah
melakukan senggama,
dianjurkan sekali setahun
secara teratur seumur
hidup.
Bila pemeriksaan tahunan 3x
berturut-turut hasilnya normal,
pemeriksaan selanjutnya dapat
dilakukan setiap 3 tahun.
Segera mungkin melakukan
pemeriksaan pap smear dan
jangan menunggu sampai
timbul gejala. Apabila hasil
pemeriksaan papsmear positif,
yaitu terdapat sel-sel yang tidak
normal, sebaiknya konsultasi
kepada petugas kesehatan
terdekat untuk dilakukan
pemeriksaan dan pengobatan
lebih lanjut oleh ahli kandungan.
Lakukan papsmear secara rutin
agar kanker leher rahim lebih
cepat ditemukan dan lebih besar
kemungkinan sembuh.
c) Pemeriksaan lengkap payudara
sendiri (SADARI) terbagi menjadi
beberapa tahap
Melihat, Lepaskan seluruh
pakaian bagian atas. Berdirilah
di depan cermin dengan kedua
lengan tergantung lepas, di
dalam ruangan yang terang.
Perhatikan payudara Anda :
• Apakah bentuk dan
ukuran kanan dan kiri
simetris ?
• Apakah bentuknya
membesar/mengeras?
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
• Apakah arah putingnya
lurus kedepan ? Atau
berubah arah?
• Apakah putingnya tertarik
kedalam?
• Apakah putting/kulitnya
ada yang lecet?
• Apakah kulitnya tampak
kemerahan? Kebiruan?
Kehitaman?
• Apakah kulitnya tampak
menebal dengan pori-pori
melebar (seperti kulit
jeruk)
• Apakah permukaan
kulitnya mulus, tidak
tampak adanya kerutan/
cekungan?
• Ulangi semua pengamatan
tersebut dengan posisi
kedua tangan lurus ke
atas. Setelah selesai,
ulangi lagi pengamatan
dengan kedua tangaaaan
di pinggang, dada
dibusungkan,lalu kedua
siku ditarik ke belakang.
Semua pengamatan
ini bertujuan untuk
mengetahui adanya
tumor yang terletak dekat
dengan kulit.
Memijat, Dengan kedua belah
tangan, secara lembut pijat
payudara dari tepi hingga ke
puting. Untuk mengetahui ada
tidaknya cairan yang keluar
dari putting susu (seharusnya
tidak ada, kecuali Anda sedang
menyusui).
Meraba, Sekarang,
berbaringlah diatas tempat
tidur untuk memeriksa
payudara satudemi satu.
Untuk memeriksa payudara
kiri, letaakkan bantal tipis di
bawah bahu kiri, sementara
lengan kiri direntangkan ke
atas di samping kepala atau
diletakkan di bawah kepala.
Gunakan ketiga buku jari
tangan (telunjuk, jari tengah,
dan jari manis) kanan yang
saling dirapatkan untuk
meraba payudara. Rabaan
dilakukan dengan gerakan
memutar (seperti membuat
lingkaran kecil-kecil), mulai
dari tepi payudara hingga
keputing susu. Sesudah itu,
geser posisi jari sedikit ke
sebelahnya, dan lakukan lagi
gerakan memutar dari tepi
payudara sampai putting
susu. Lakukan terus secara
berurutan sampai seluruh
bagian payudara diperiksa.
Untuk memudahkan gerakan,
Anda boleh menggunakan
lotion atau sabun sebagai
pelican.
Gerakan memutar boleh juga
dilakukan mulai dari putting
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
susu, melingkar semakin
lebar kea rah tepi payudara;
atau secara vertical ke atas
dan ke bawah mulai dari tepi
paling kiri hingga ke tepi
paling kanan. Yang penting,
seluruh area payudara harus
tuntas teraba, tak ada yang
terlewatkan.
Setelah selesai dengan
payudara kiri, pindah posisi
bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan pada payudara
kanan denganmenggunakan
ketiga buku jari tangan
kiri. Kemudian, ulangi
perabaan dalam posisi berdiri.
Untuk memudahkan, bisa
dilakukan sambil mandi, saat
membalur tubuh dengan
sabun.
Meraba Ketiak, Raba ketiak
dan area di sekitar payudara
untuk mengetahui adanya
benjolan yang disuga suatu
anak sebar kanker. Apabila
dalam pemeriksaan payudara
sendiri ini Anda menemukan
suatu kelainan (missal
benjolan, sekecil apapun),
segera periksakan ke dokter.
Berikut lima deteksi dini
kanker menggunakan metode
dan peralatan yang banyak
dikenal dan tersedia di rumah
sakit di Indonesia:
1. Uji Payudara Klinis
(UPK), Pemeriksaan intensif
oleh dokter profesional
untuk mengidentifikasi
abnormalitas pada ukuran,
bentuk, perubahan kulit
atau puting payudara.
Perempuan berusia 20- 30
tahunan disarankan untuk
melakukan UPK setidaknya
sekali dalam tiga tahun.
2. Mamografi, Proses
scanning dengan
menggunakan sinar X-ray
skala rendah untuk melihat
bagian dalam payudara,
sehingga menghasilkan
gambar hitam putih pada
film yang akan dibaca
dan ditafsirkan oleh ahli
radiologi. Perempuan
berusia diatas 40 tahun,
disarankan untuk
melakukan mamografi
setiap tahun.
3. B r e a s t
Ultrasound, Ultrasound
menggunakan gelombang
suara untuk memindai
payudara, yang kemudian
diproyeksikan ke layar
komputer dalam gambar
hitam putih. Sebelum
pemindaian, gel dioleskan
di kulit payudara dan alat
pemindai yang disebut
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
transducer digosokkan
ke area payudara yang
telah dioleskan gel.
Ultrasound biasanya
digunakan sebagai
pendamping mamografi,
terutama untuk memindai
payudara yang memiliki
jaringan padat. Dengan
m e n g ko m b i n a s i k a n
metode mamografi dan
ultrasound tersebut,
akurasi lebih tinggi, ujar
Luqman.
4. Magnetic Resonance
Imaging (MRI), MRI tidak
menggunakan sinar x-ray
melainkan menggunakan
medan magnet dan
gelombang radio untuk
menghasilkan pencitraan
yang lebih detil. Pada
pemeriksaan MRI, pasien
akan diberi suntikan
gadolinium di daerah
lengan untuk mendapatkan
detil jaringan payudara
lebih jelas. Perempuan
yang memiliki resiko tinggi
dan diduga terkena kanker
payudara sebaiknya
melakukan MRI, terutama
apabila pada mammografi
dan USG tidak didapatkan
kejelasan.
5. 3 D ( d i m e n s i )
Sonomammogram, Selain
beberapa metode
diatas, terdapat metode
pendeteksian dini kanker
payudara yang terbaru,
yaitu 3D Sonomammogram
alat pencitraan dengan
teknologi ultrasound
3D terbaru untuk
memperoleh, menganalisis
dan melaporkan volume
anatomi payudara secara
rinci. Alat ini mampu
memberikan hasil berupa
gambar payudara lengkap
secara tiga dimensi dan
komprehensif dengan uji
yang dilakukan dalam
waktu relatif singkat sekitar
15 menit.
Pencitraan yang dihasilkan
mencakup seluruh
anatomi koronal payudara
yang sebelumnya tidak
dapat diberikan oleh
metode ultrasonografi
konvensional,” kata Rahmi
Alfiah Nur Alam, dokter
spesialis radiologi.
Dengan demikian,
teknologi itu memberikan
gambaran yang lebih
lengkap atas anatomi
dan arsitektur jaringan
payudara. Karena itulah,
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
menurut Sonar, yang paling
baik adalah gabungan
antara Sadari dan
pemeriksaan penunjang,
seperti mamografi dan
USG.
Mamografi yang
dikombinasikan dengan
pemeriksaan payudara
secara klinis saat ini
masih menjadi metode
pemindaian dan deteksi
dini yang sering digunakan.
Melakukan mamografi
secara rutin telah terbukti
meningkatkan jumlah
penderita yang didiagnosis
dini sehingga angka
kesembuhannya pun
tinggi.
Fase hormone reproduksi serta
pengaruhnya terhadap kesehatan
perempuan
Dalam setiap tahapan kehidupan
wanita, fungsi dan produksi hormon
seks ini juga bervariasi.
• Prapubertas
Folikel primordial (bakal telur)
dikedua ovarium telah lengkap,
yakni sebanyak 750.000 butir
dan tidak bertambah lagi
pada kehidupan selanjutnya.
Alat kelamin luar dan dalam
sudah terbentuk. Pada minggu
pertama dan kedua, bayi
masih mengalami pengaruh
estrogen dari ibunya.
• Masa kanak-kanak
Meski hormon baru
aktif pada usia pubertas,
sebenarnya hormon sudah
memengaruhi tubuh sejak di
dalam kandungan. Apabila
kita perhatikan, sering kali
bayi yang baru lahir (laki-laki
atau perempuan) memiliki
payudara yang terlihat besar,
terkadang juga diikuti dengan
keluarnya sedikit susu.
Hal tersebut terjadi karena
mengalirnya hormon
estrogen dari tubuh ibu ke
janin selama kehamilan.
Namun, kondisi ini hanya
bersifat sementara dan
menghilang dalam beberapa
minggu. Meski pada
beberapa bayi perempuan
pembesaran payudara ini
mungkin masih akan tinggal
hingga anak berusia 2 tahun
sebelum akhirnya benar-benar
menghilang.
• Pubertas
Pada usia ini pelepasan hormon
seks akan mempengaruhi
perkembangan seksual,
karateristik seksual, dan
kesuburannya. Tonggak
penting masa pubertas
pada anak perempuan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
adalah bertumbuhnya tunas
payudara, munculnya rambut
di daerah pubik dan ketiak,
serta haid. Proses pubertas ini
berlangsung sekitar 4 tahun.
Selama masa pubertas, kelenjar
pituitari seorang gadis mulai
meningkatkan sekresi dua
hormon kunci, yaitu folicle
stimulating hormone (FSH)
dan luteinizing hormone
(LH). Kedua jenis hormon ini
berperan penting terhadap
terjadinya pelepasan sel telur
dan menstruasi.
• Usia dewasa
Di samping membantu
mengontrol ovulasi,
pembuahan, dan
kehamilan, estrogen
memelihara kekuatan
tulang dan membantu
mengatur kolesterol.
Progesteron bekerja sama
dengan estrogen untuk
mempersiapkan tubuh
wanita menghadapi
pembuahan, kehamilan, dan
membantu mengatur siklus
haid.
Hormon ini juga memegang
peran penting dalam
pertumbuhan dan mengatur
distribusi lemak dalam
tubuh perempuan sehingga
lebih banyak deposit lemak
di bagian paha, bokong,
dan pinggul. Sementara
itu, testosteron membantu
pembentukan otot dan
tulang.
• Kehamilan
Jika sel telur dapat dibuahi
dan terjadi kehamilan,
terjadi perubahan hormon
secara dramatis dalam tubuh
seorang perempuan. Biasanya
penurunan kadar estrogen
dan progesteron yang lazim
terjadi pada akhir siklus haid
tidak terjadi. Sebagai gantinya,
hormon baru, human
chorionic gonadotrohin
(HCG), diproduksi untuk
perkembangan plasenta,
merangsang ovarium
menghasilkan lebih banyak
estrogen dan progesteron
yang diperlukan selama
kehamilan.
Pada usia kehamilan 4
bulan, plasenta mengambil
alih tugas ovarium sebagai
penghasil utama estrogen
dan progesteron. Hormon
ini membuat dinding rahim
lebih tebal, meningkatkan
volume sirkulasi darah, dan
melemaskan otot di rahim
sehingga tersedia lebih
banyak ruang untuk bayi.
Menjelang kelahiran, hormon
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
lain mengambil alih peran
untuk membantu rahim
berkontraksi selama dan
setelah persalinan. Hormon
ini juga merangsang produksi
air susu ibu.
Hormon kehamilan guna
untuk mendukung kehamilan
yang berlangsung khususnya
agar janin dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik
dan sehat.
Adapun hormon-hormon dalam
kehamilan antara lain :
Hormon Kehamilan HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin)
Human chorionic
gonadotropin (hCG) adalah
hormon yang dihasilkan selama
kehamilan yang dibuat oleh
plasenta berkembang setelah
pembuahan, dan kemudian
oleh sinsitiotrofoblas plasenta
komponen. Beberapa tumor
kanker menghasilkan hormon ini,.
Karena itu, ditinggikan tingkat
diukur ketika pasien tidak hamil
dapat menyebabkan diagnosis
kanker.
Hormon Kehamilan HPL (Human
Placental Lactogen)
Hormon HPL (Human Placental
Lactogen). Hormon tersebut
diproduksi oleh tubuh saat ibu
mengalami kehamilan untuk
mempersiapkan ASI bagi bayi
anda ketika terlahir ke dunia.
Hormon Kehamilan Relaxin
memengaruhi fleksibilitas organ-organ
disekitar kelamin sehingga
mempermudah proses kelahiran
• Setelah melahirkan
Setelah persalinan, kadar
estrogen, progesteron, dan
hormon lainnya menurun drastis
sehingga terjadi perubahan fisik.
Rahim akan kembali ke ukuran
semula sebelum kehamilan, otot
panggul meningkat, dan volume
sirkulasi darah kembali normal.
Perubahan hormon yang dramatis
ini sering kali menyebabkan
depresi pasca-melahirkan.
Pengaturan Kehamilan
Pengaturan kehamilan merupakan
suatu cara untuk mencegah
terjadinya pembuahan sel telur oleh
sel sperma. Pengaturan kehamilan
dapat secara sederhana dengan
menggunakan alat-alat kontrasepsi.
a. Untuk menunda kehamilan
Alat kontrasepsi yang bisa
dipakai :
• Kondom KB
• Pil KB
• Suntikan KB yang harus
diulang setiap 1 bulan sekali
• Metode sederhana yang
dikombinasi dengan
pemakaian Kondom, atau Pil
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 17
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
KB, atau Diafragma, atau kap
serviks, atau suppositorial,
jelly, tablet berbusa, aerosol,
cream, pasta.
b. Untuk mengatur kehamilan
• Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)/ Intra Utrine Device
(IUD)
• Pil KB
• Suntikan KB (bisa yang 3
bulanan atau 1 bulanan)
• Implant / susuk KB
c. Untuk mengakhiri kesuburan
• Medis Operatif Wanita
(MOW) / Tubektomi
• Medis Operatif Pria (MOP) /
Vasektomi
Rangkuman
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 18