SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
ASUHAN PADA NEONATUS,BAYI,BALITA DAN
ANAK PRASEKOLAH DENGAN MASALAH DAN
PENATALAKSANAANNYA
MARTA AGUSTINA SIRAIT
MARULAM IYO NELI MANURUNG
NADYES NOVANI
NIA RAMAYANA SIPAYUNG
NOVARINA SINAGA
NOVITA SIMORANGKIR
TINGKAT II KELAS
A
PEMBAHASAN
 MUNTAH
 GUMOH
 OBSTIPASI
 EMFALOKEL
 HERNIA
DIAFRAGMATIKA
 ATRESIAREKTI DAN
ANUS
 HIPOTERMIA
 HIPERTERMIA
1.MUNTAH
A.Definisi
 Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi
lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak
lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen.
 Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin
mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah.
B.Etiologi
 1. Kelainan kongenital
Pada saluran pencernaan, iritasi lambung,
atresia esophagus, hirschprung, tekanan
intrakranial yang tinggi.
 2. Infeksi pada saluran pencernaan.
 3. Cara pemberian makan yang salah.
 4. Keracunan
C.Komplikasi
1.Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan
cairan tubuh/elektrolit.
2. Ketosis karena tidak makan dan minum.
3. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang
dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan
sampai kejang.
4.Ketegangan otot perut, perdarahan
konjungtiva, rupture esophagus,aspirasi yang
disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
D.Patofisiologi
 Muntah terjadi ketika anak/bayi
menyemprotkan isi perutnya keluar
terkadang sampai seluruh isinya
dikeluarkan.
 Pada bayi, muntah sering terjadi pada
minggu-minggu pertama. Hal tersebut
merupakan reaksi spontan ketika isi
lambung dikeluarkan dengan paksa melalui
mulut.
E.Sifat muntah
 Muntah hijau kekuning-kuningan
kemungkinan akibat obstruktif dibawah
ampula vateri.
 Muntah segera setelah lahir dan menetap,
kemungkinan adanya tekanan intrakranial
yang tinggi atau obstruksi pada usus.
F.Penatalaksanaan
 1.Kaji faktor dan sifat muntah.
 2.Berikan pengobatan yang bergantung pada
faktor penyebab.
 3.Ciptakan suasana tenang
 4.Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.
 5.Berikan diet yang sesuai dan tidak
merangsang muntah.
 6.Berikan antiemetik jika terjadi reaksi
simptomatis
 7.Rujuk segera
2.GUMOH
1.Definisi
 Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil
isi lambung setelah beberapa saat setelah
makanan masuk ke dalam lambung.
 Muntah susu adalah hal yang biasa terjadi,
terutama pada bayi yang mendapatkan ASI.
 Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan
berat badan secara signifikan. Gumoh biasanya
terjadi karena bayi menelan udara pada saat
menyusu.
2.Etiologi
 1.Bayi sudah merasa kenyang.
 2.Posisi salah saat menyusui.
 3.Posisi botol yang salah.
 4.Tergesa-gesa saat pemberian susu.
 5.Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang
tertelan.
3.Patofisiologi
 Hal tersebut disebabkan karena otot katup
di ujung lambung tidak bisa bekerja
dengan baik.
 Otot tersebut seharusnya mendorong isi
lambung ke bawah. Kebanyakan gumoh
terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama
kehidupannya.
4.Penatalaksanaan
 1.Perbaiki teknik menyusui
 2.Perhatikan posisi botol saat pemberian susu.
 3.Sendawakan bayi setelah disusui.
 4.Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu
bibir mencakup rapat seluruh putting susu ibu.
3.OBSTIPASI
Obstipasi : obstruksi intestinal
(konstipasi yang berat)
Penyebab
Faktor non organik
 Kurang makanan yang
tinggi serat
 Kurang cairan
 Obat/zat kimiawi
 Kelainan
hormonal/metabolik
 Kelainan psikososial
 Perubahan mikroflora
usus
 Perubahan/kurang
exercise.
1.Etiologi
 1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus
meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus
 2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus,
biasanya akibat penekanan usus oleh massa
intraabdomen misalnya adanya tumor dalam
abdomen yang menekan rectum.
2.Tanda dan gejala
 Frekuensi BAB kurang
dari normal
 Gelisah, cengeng, rewel
 Menyusu/makan/minum
kurang
 Fese keras
 Sering menangis
 Susah tidur
 Gelisah
 Perut kembung
 Kadang-kadang muntah
 Abdomen distensi
 Anoreksia
3.Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium (feses rutin, khusus)
 Radiologi (foto polos, kontras)
 Manometri
 USG
4.Penatalaksanaan
 1. Perawatan medis
 2. Operasi
 3. Diet
5. Jenis – Jenis Obstipasi
 1. Obstipasi obstruksi total
 2. Obstipasi obstruksi parsial.
6. Menegakan Diagnosa Obstipasi
 1. Anamnesis
 2. Pemeriksaan Fisik
 3. Pemeriksaan penunjang
 4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays
dengan atau tanpa bahan kontras.
4.OMFALOKEL
A. Pengertian
 Omphalokel pada dasarnya sama dengan
gastroschisis.
 Omphalocele adalah defek (kecacatan)
pada dinding anterior abdomen pada
dasar dari umbilical cord dengan herniasi
dari isi abdomen.
B.Epidemiologi / Insidens
 Omphalokel yang besar terjadi dengan
rasio 1 kasus dalam 10.000 kelahiran.
 Perbandingan laki-laki dengan perempuan
adalah 1:1. Menurut catatan Dinas
Kesehatan Bangka Belitung, dalam kurun
waktu tiga bulan belakangan ini,
setidaknya ada enam kasus kelahiran
dengan usus terburai.
C.Etiologi
 Kegagalan kembalinya usus ke dalam
abdomen dalam 10-12 minggu yaitu
kegagalan lipatan mesodermal bagian
lateral untuk berpindah ke bagian
tengah dan menetapnya the body stalk
selama gestasi 12 minggu.
D. Tanda dan Gejala
 Terdapatnya usus dan organ perut lainnya yang
menonjol keluar dinding perut di sekitar umbilicus.
 Lubang yang terbentuk bervariasi, tergantung kepada
besarnya lubang di pusar.
E. Patofisiologi
 1. Selama perkembangan embrio
 2. Terjadi malrotasi
 3. Gastroskisis terbentuk
 4. Letak defek
 5. Usus sebagian besar berkembang di luar
rongga abdomen janin.
 6. Usus-usus, visera dan seluruh
permukaan rongga abdomen
 7. Embriogenesis
F. Pemeriksaan Diagnostik
 1. Pemeriksaan Fisik
 2. Pemeriksaan Laboratorium
 3. Pemeriksaan radiology
G. Pencegahan
 Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti
asam folat, vitamin B komplek dan protein.
H. Komplikasi
 Komplikasi dini merupakan infeksi pada
kantong yang mudah terjadi pada permukaan
yang telanjang.
 Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin
disertai kelainan bawaan lain yang
memperburuk prognosis
I.Penatalaksanaan
 Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan yang
dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/
bayi yang mengalami omfalokel, adalah
merujuk.
 Kerena jika mengalami keterlambatan dalam
merujuk maka akan mengalami cedera pada
usus dan infeksi perut.
5. HERNIADIAFRAGMATIKA
A.Pengertian
 Hernia adalah penonjolan gelung atau
ruas organ atau jaringan melalui lubang
abnormal.
 Henia diafragmatika adalah sekat yang
membatasi rongga dada dan rongga
perut.
 Hernia Diafragmatika adalah penonjolan
organ perut ke dalam rongga dada
melalui suatu lubang pada diafragma.
B.Etiologi Hernia Diafragmatika
 Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000
kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi
tubuh bagian kiri.
 Janin tumbuh di uterus ibu sebelum
lahir, berbagai sistem organ berkembang
dan matur.
C.Patofisiologis Hernia
Diafragmatika
 Disebabkan oleh gangguan pembentukan
diafragma.
 Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu
membrane pleuroperitonei, septum
transversum dan pertumbuhan dari tepi yang
berasal dari otot-otot dinding dada
D.Tanda dan Gejala Hernia
Diafragmatika
 a. Retraksi sela iga dan substernal
 b. Perut kecil dan cekung
 c. Suara nafas tidak terdengar pada paru
karena terdesak isi perut.
 d. Bunyi jantung terdengar di daerah yang
berlawanan karena terdorong oleh isi perut.
 e. Terdengar bising usus di daerah dada.
E.Komplikasi Hernia
Diafragmatika
 a. Gangguan Kardiopulmonal karena terjadi penekanan
paru dan terdorongnya mediastinum ke arah
kontralateral.
b. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia.
c. Mengalami muntah akibat obstruksi usus.
d. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam
pembentukan bronkus.
F. Gambaran klinis
Kelainan yang sering ditemukan
adalah adanya penutupan yang
tidak sempurna dari sinus
pleuroperitoneal
( foramen bochdalek ).
G.Penatalaksanaan
 a. Pemeriksaan fisik
 b. Pemeriksaan Penunjang
 Yang dapat dilakukan seorang bidan bila
menemukan bayi baru lahir yang mengalami
hernia diafragmatika yaitu :
1.Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
2.Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau
sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap
paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak
bebas.
3.Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut
terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi.
4.Lakukan informed consent dan informed choice untuk
rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
H.Perencanaan
 Apabila pada anak dijumpai adanya kelainan –
kelainan yang biasa mengarah pada Hernia
diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa
ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa
ditangani dan mendapatkan diagnosis yang
tepat.
6.ATRESIA REKTI DAN ANUS
A. Pengertian
 Atresia rekti dan anus adalah kelainan
congenital anus dimana anus tidak
mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces
karena terjadi gangguan pemisahan kloaka
yang terjadi saat kehamilan.
B. Penyebab Atresia Rekti dan
Anus
 Penyebab secara pasti atresia rekti dan anus
belum diketahui, namun ada sumber
mengatakan kelainan bawaan anus
disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi,
dan pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik.
C. Klasifikasi Atresia Rekti dan
Anus
 1. Yang tanpa anus tetapi dengan
dekompresi adekuat traktus gastrointestinalis
dicapai melalui saluran fistula eksterna.
 2. Yang tanpa anus dan tanpa fistula
traktus yang tidak adekuat untuk jalan keluar
tinja.
D. Gejala Klinis Atresia Rekti
dan Anus
1. Kegagalan lewatnya mekonium setelah bayi
lahir
2. Tidak ada atau stenosis (penyempitan) kanal
rectal
3. Bayi tidak dapat buang air besar sampai 24
jam setelah lahir
4. Gangguan intestinal, pembesaran abdomen,
pembuluh darah di kulit abdomen akan terlihat
menonjol
5. Bayi muntah – muntah pada usia 24 – 48 jam
setelah lahir
6. Cairan muntahan
7.HIPOTERMIA
a) Pengertian Hipotermia
 Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh
< 360C atau kedua kaki dan tangan teraba
dingin.
b) Akibat hipotermia
 Meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi
hipoksia), terjadinya metabolik asidosis
sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan
menurunnya simpanan glikogen dengan akibat
hipoglikemia.
 Hilangnya kalori tampak dengan turunnya
berat badan yang dapat ditanggulangi dengan
meningkatkan intake kalori.
c) Etiologi dan faktor presipitasi
dari hipotermia antara lain:
 Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi
neurologik seperti meningitis dan perdarahan
cerebral, pengeringan yang tidak adekuat
setelah kelahiran dan eksposure suhu
lingkungan yang dingin.
d) Penanganan hipotermia
ditujukan pada:
 1) Mencegah hipotermia,
 2) Mengenal bayi dengan hipotermia,
 3) Mengenal resiko hipotermia,
 4) Tindakan pada hipotermia.
e) Tanda-tanda klinis hipotermia:
 Hipotermia sedang (suhu tubuh 320C - <360C
), tanda-tandanya antara lain : kaki teraba
dingin, kemampuan menghisap lemah,
tangisan lemah dan kulit berwarna tidak rata
atau disebut kutis marmorata.
8.HIPERTERMIA
a) Pengertian Hipertermia
 Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi
karena kegagalan termoregulasi.
 Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan
atau menyerap lebih banyak panas daripada
mengeluarkan panas.
b) Penyebab Hipertermia
 Penyebab paling umum adalah heat stroke
dan reaksi negatif obat.
 Heat stroke adalah kondisi akut hipertermia
yang disebabkan oleh kontak yang terlalu
lama dengan benda yang mempunyai panas
berlebihan.
 Sehingga mekanisme penganturan panas
tubuh menjadi tidak terkendali dan
menyebabkan suhu tubuh naik tak terkendali.
c) Tanda dan Gejala
 Tanda dan gejala : panas, kulit kering, kulit
menjadi merah dan teraba panas, pelebaran
pembuluh darah dalam upaya untuk
meningkatkan pembuangan panas, bibir
bengkak.
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

More Related Content

What's hot

perawatan tali pusat
perawatan tali pusatperawatan tali pusat
perawatan tali pusatJoni Iswanto
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolah
Pendokumentasian asuhan balita dan anak PrasekolahPendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolah
Pendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHmartaagustinasirait
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL021112
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumIsma Nur'aini
 

What's hot (20)

ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
perawatan tali pusat
perawatan tali pusatperawatan tali pusat
perawatan tali pusat
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Pendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolah
Pendokumentasian asuhan balita dan anak PrasekolahPendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolah
Pendokumentasian asuhan balita dan anak Prasekolah
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Lochea
LocheaLochea
Lochea
 
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAHASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
 
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 

Viewers also liked

Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...hesti kusdianingrum
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadicahyatoshi
 
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Aftina Eka R
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungNajMah Usman
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Infeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akutInfeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akutGadisMentari
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)Victorya Bambung
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunBella Nur Andani
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidnor rahmah
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroDela Aristi
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 

Viewers also liked (19)

Análisis san pedro
Análisis san pedroAnálisis san pedro
Análisis san pedro
 
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
 
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadiNeonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
Neonatus dan bayi dengan masalah yang lazim terjadi
 
Disenteri
DisenteriDisenteri
Disenteri
 
Neonatus
NeonatusNeonatus
Neonatus
 
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
 
seborrhea
seborrheaseborrhea
seborrhea
 
Diare mencret
Diare mencretDiare mencret
Diare mencret
 
Penyakit menular akibat polusi air
Penyakit menular akibat polusi airPenyakit menular akibat polusi air
Penyakit menular akibat polusi air
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Infeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akutInfeksi saluran pernafasan akut
Infeksi saluran pernafasan akut
 
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan AKut)
 
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabunPentingnya cuci tangan pakai sabun
Pentingnya cuci tangan pakai sabun
 
PHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASARPHBS DI SEKOLAH DASAR
PHBS DI SEKOLAH DASAR
 
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haidAskeb iv pada perdarahan diluar haid
Askeb iv pada perdarahan diluar haid
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
 
penyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SDpenyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SD
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 

Similar to ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanSeptian Muna Barakati
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIILilis c'Ben
 
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Nindi Yulianti
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna helmy lisik miko
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanacidbesajja
 
Neonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossaNeonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossaokkyrimaossa
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxHalmaFaujiah
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lamaElla Meilani
 

Similar to ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH (20)

Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaanAskep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
Askep anak dengan pembedahan sistem pencernaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
cacat bawaan
cacat bawaancacat bawaan
cacat bawaan
 
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/IIIKelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
Kelompok 2 neo atresia esopagus NRA/III
 
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah, Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
Athresia Esophagus, pengertian Athresia Esophagus, Athresia Esophagus adalah,
 
Aterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptxAterisa Ani.pptx
Aterisa Ani.pptx
 
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdfPPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
PPT KEL 10 KEP ANAK.pdf
 
kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna kelainan kongenital saluran cerna
kelainan kongenital saluran cerna
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Lp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikanLp + askep perbaikan
Lp + askep perbaikan
 
omfalokel
omfalokelomfalokel
omfalokel
 
Neonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossaNeonatus rima okky ossa
Neonatus rima okky ossa
 
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptxPPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
PPT KEL.4 HIRSCHPRUNGS.pptx
 
Muntah Pada Bayi
Muntah Pada BayiMuntah Pada Bayi
Muntah Pada Bayi
 
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
Askep hirscprung AKPER PEMDA MUNA
 
150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama150350232 landasan-teori-partus-lama
150350232 landasan-teori-partus-lama
 

More from martaagustinasirait

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu srimartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxmartaagustinasirait
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptmartaagustinasirait
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppmartaagustinasirait
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptmartaagustinasirait
 

More from martaagustinasirait (19)

Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sriTuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocxKonsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
Konsep dan prinsip konseling dan tes sukarela,pptdocx
 
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, pptDenver II Marta Agustina Sirait, ppt
Denver II Marta Agustina Sirait, ppt
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Isu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta WidiaIsu Gender oleh Marta Widia
Isu Gender oleh Marta Widia
 
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_ppMasalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
Masalah gangguan pada_kespro_dan_upaya_mengatasinya_pp
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,pptRespon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,ppt
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,pptAsuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
Asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit,ppt
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

ASKEB NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

  • 1. ASUHAN PADA NEONATUS,BAYI,BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN MASALAH DAN PENATALAKSANAANNYA MARTA AGUSTINA SIRAIT MARULAM IYO NELI MANURUNG NADYES NOVANI NIA RAMAYANA SIPAYUNG NOVARINA SINAGA NOVITA SIMORANGKIR TINGKAT II KELAS A
  • 2. PEMBAHASAN  MUNTAH  GUMOH  OBSTIPASI  EMFALOKEL  HERNIA DIAFRAGMATIKA  ATRESIAREKTI DAN ANUS  HIPOTERMIA  HIPERTERMIA
  • 4. A.Definisi  Muntah adalah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan masuk lambung agak lama, disertai kontraksi lambung dan abdomen.  Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan disertai sedikit darah.
  • 5. B.Etiologi  1. Kelainan kongenital Pada saluran pencernaan, iritasi lambung, atresia esophagus, hirschprung, tekanan intrakranial yang tinggi.  2. Infeksi pada saluran pencernaan.  3. Cara pemberian makan yang salah.  4. Keracunan
  • 6. C.Komplikasi 1.Dehidrasi atau alkalosis karena kehilangan cairan tubuh/elektrolit. 2. Ketosis karena tidak makan dan minum. 3. Asidosis yang disebab adanya ketosis yang dapat berkelanjutan menjadi syok bahkan sampai kejang. 4.Ketegangan otot perut, perdarahan konjungtiva, rupture esophagus,aspirasi yang disebabkan karena muntah yang sangat hebat.
  • 7. D.Patofisiologi  Muntah terjadi ketika anak/bayi menyemprotkan isi perutnya keluar terkadang sampai seluruh isinya dikeluarkan.  Pada bayi, muntah sering terjadi pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan reaksi spontan ketika isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.
  • 8. E.Sifat muntah  Muntah hijau kekuning-kuningan kemungkinan akibat obstruktif dibawah ampula vateri.  Muntah segera setelah lahir dan menetap, kemungkinan adanya tekanan intrakranial yang tinggi atau obstruksi pada usus.
  • 9. F.Penatalaksanaan  1.Kaji faktor dan sifat muntah.  2.Berikan pengobatan yang bergantung pada faktor penyebab.  3.Ciptakan suasana tenang  4.Perlakukan bayi dengan baik dan hati-hati.  5.Berikan diet yang sesuai dan tidak merangsang muntah.  6.Berikan antiemetik jika terjadi reaksi simptomatis  7.Rujuk segera
  • 11. 1.Definisi  Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk ke dalam lambung.  Muntah susu adalah hal yang biasa terjadi, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI.  Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan berat badan secara signifikan. Gumoh biasanya terjadi karena bayi menelan udara pada saat menyusu.
  • 12. 2.Etiologi  1.Bayi sudah merasa kenyang.  2.Posisi salah saat menyusui.  3.Posisi botol yang salah.  4.Tergesa-gesa saat pemberian susu.  5.Kegagalan dalam mengeluarkan udara yang tertelan.
  • 13. 3.Patofisiologi  Hal tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik.  Otot tersebut seharusnya mendorong isi lambung ke bawah. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya.
  • 14. 4.Penatalaksanaan  1.Perbaiki teknik menyusui  2.Perhatikan posisi botol saat pemberian susu.  3.Sendawakan bayi setelah disusui.  4.Lakukan teknik menyusui yang benar, yaitu bibir mencakup rapat seluruh putting susu ibu.
  • 16. Obstipasi : obstruksi intestinal (konstipasi yang berat) Penyebab Faktor non organik  Kurang makanan yang tinggi serat  Kurang cairan  Obat/zat kimiawi  Kelainan hormonal/metabolik  Kelainan psikososial  Perubahan mikroflora usus  Perubahan/kurang exercise.
  • 17. 1.Etiologi  1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus  2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.
  • 18. 2.Tanda dan gejala  Frekuensi BAB kurang dari normal  Gelisah, cengeng, rewel  Menyusu/makan/minum kurang  Fese keras  Sering menangis  Susah tidur  Gelisah  Perut kembung  Kadang-kadang muntah  Abdomen distensi  Anoreksia
  • 19. 3.Pemeriksaan penunjang  Laboratorium (feses rutin, khusus)  Radiologi (foto polos, kontras)  Manometri  USG
  • 20. 4.Penatalaksanaan  1. Perawatan medis  2. Operasi  3. Diet
  • 21. 5. Jenis – Jenis Obstipasi  1. Obstipasi obstruksi total  2. Obstipasi obstruksi parsial.
  • 22. 6. Menegakan Diagnosa Obstipasi  1. Anamnesis  2. Pemeriksaan Fisik  3. Pemeriksaan penunjang  4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras.
  • 24. A. Pengertian  Omphalokel pada dasarnya sama dengan gastroschisis.  Omphalocele adalah defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi dari isi abdomen.
  • 25. B.Epidemiologi / Insidens  Omphalokel yang besar terjadi dengan rasio 1 kasus dalam 10.000 kelahiran.  Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah 1:1. Menurut catatan Dinas Kesehatan Bangka Belitung, dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini, setidaknya ada enam kasus kelahiran dengan usus terburai.
  • 26. C.Etiologi  Kegagalan kembalinya usus ke dalam abdomen dalam 10-12 minggu yaitu kegagalan lipatan mesodermal bagian lateral untuk berpindah ke bagian tengah dan menetapnya the body stalk selama gestasi 12 minggu.
  • 27. D. Tanda dan Gejala  Terdapatnya usus dan organ perut lainnya yang menonjol keluar dinding perut di sekitar umbilicus.  Lubang yang terbentuk bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.
  • 28. E. Patofisiologi  1. Selama perkembangan embrio  2. Terjadi malrotasi  3. Gastroskisis terbentuk  4. Letak defek  5. Usus sebagian besar berkembang di luar rongga abdomen janin.  6. Usus-usus, visera dan seluruh permukaan rongga abdomen  7. Embriogenesis
  • 29. F. Pemeriksaan Diagnostik  1. Pemeriksaan Fisik  2. Pemeriksaan Laboratorium  3. Pemeriksaan radiology
  • 30. G. Pencegahan  Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti asam folat, vitamin B komplek dan protein.
  • 31. H. Komplikasi  Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang.  Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis
  • 32. I.Penatalaksanaan  Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/ bayi yang mengalami omfalokel, adalah merujuk.  Kerena jika mengalami keterlambatan dalam merujuk maka akan mengalami cedera pada usus dan infeksi perut.
  • 34.
  • 35. A.Pengertian  Hernia adalah penonjolan gelung atau ruas organ atau jaringan melalui lubang abnormal.  Henia diafragmatika adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut.  Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma.
  • 36. B.Etiologi Hernia Diafragmatika  Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.  Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.
  • 37. C.Patofisiologis Hernia Diafragmatika  Disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma.  Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membrane pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada
  • 38. D.Tanda dan Gejala Hernia Diafragmatika  a. Retraksi sela iga dan substernal  b. Perut kecil dan cekung  c. Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut.  d. Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi perut.  e. Terdengar bising usus di daerah dada.
  • 39. E.Komplikasi Hernia Diafragmatika  a. Gangguan Kardiopulmonal karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke arah kontralateral. b. Sesak nafas berat berlanjut dengan asfiksia. c. Mengalami muntah akibat obstruksi usus. d. Adanya penurunan jumlah alveoli dalam pembentukan bronkus.
  • 40. F. Gambaran klinis Kelainan yang sering ditemukan adalah adanya penutupan yang tidak sempurna dari sinus pleuroperitoneal ( foramen bochdalek ).
  • 41. G.Penatalaksanaan  a. Pemeriksaan fisik  b. Pemeriksaan Penunjang
  • 42.  Yang dapat dilakukan seorang bidan bila menemukan bayi baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu : 1.Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru. 2.Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas. 3.Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi. 4.Lakukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
  • 43. H.Perencanaan  Apabila pada anak dijumpai adanya kelainan – kelainan yang biasa mengarah pada Hernia diafragmatika, maka anak perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit agar segera bisa ditangani dan mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • 45.
  • 46. A. Pengertian  Atresia rekti dan anus adalah kelainan congenital anus dimana anus tidak mempunyai lubang untuk mengeluarkan feces karena terjadi gangguan pemisahan kloaka yang terjadi saat kehamilan.
  • 47. B. Penyebab Atresia Rekti dan Anus  Penyebab secara pasti atresia rekti dan anus belum diketahui, namun ada sumber mengatakan kelainan bawaan anus disebabkan oleh gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embriogenik.
  • 48. C. Klasifikasi Atresia Rekti dan Anus  1. Yang tanpa anus tetapi dengan dekompresi adekuat traktus gastrointestinalis dicapai melalui saluran fistula eksterna.  2. Yang tanpa anus dan tanpa fistula traktus yang tidak adekuat untuk jalan keluar tinja.
  • 49. D. Gejala Klinis Atresia Rekti dan Anus 1. Kegagalan lewatnya mekonium setelah bayi lahir 2. Tidak ada atau stenosis (penyempitan) kanal rectal 3. Bayi tidak dapat buang air besar sampai 24 jam setelah lahir 4. Gangguan intestinal, pembesaran abdomen, pembuluh darah di kulit abdomen akan terlihat menonjol 5. Bayi muntah – muntah pada usia 24 – 48 jam setelah lahir 6. Cairan muntahan
  • 51. a) Pengertian Hipotermia  Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.
  • 52. b) Akibat hipotermia  Meningkatnya konsumsi oksigen (terjadi hipoksia), terjadinya metabolik asidosis sebagai konsekuensi glikolisis anaerobik, dan menurunnya simpanan glikogen dengan akibat hipoglikemia.  Hilangnya kalori tampak dengan turunnya berat badan yang dapat ditanggulangi dengan meningkatkan intake kalori.
  • 53. c) Etiologi dan faktor presipitasi dari hipotermia antara lain:  Prematuritas, asfiksia, sepsis, kondisi neurologik seperti meningitis dan perdarahan cerebral, pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran dan eksposure suhu lingkungan yang dingin.
  • 54. d) Penanganan hipotermia ditujukan pada:  1) Mencegah hipotermia,  2) Mengenal bayi dengan hipotermia,  3) Mengenal resiko hipotermia,  4) Tindakan pada hipotermia.
  • 55. e) Tanda-tanda klinis hipotermia:  Hipotermia sedang (suhu tubuh 320C - <360C ), tanda-tandanya antara lain : kaki teraba dingin, kemampuan menghisap lemah, tangisan lemah dan kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata.
  • 57. a) Pengertian Hipertermia  Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan termoregulasi.  Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan atau menyerap lebih banyak panas daripada mengeluarkan panas.
  • 58. b) Penyebab Hipertermia  Penyebab paling umum adalah heat stroke dan reaksi negatif obat.  Heat stroke adalah kondisi akut hipertermia yang disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dengan benda yang mempunyai panas berlebihan.  Sehingga mekanisme penganturan panas tubuh menjadi tidak terkendali dan menyebabkan suhu tubuh naik tak terkendali.
  • 59. c) Tanda dan Gejala  Tanda dan gejala : panas, kulit kering, kulit menjadi merah dan teraba panas, pelebaran pembuluh darah dalam upaya untuk meningkatkan pembuangan panas, bibir bengkak.