SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Nama Assisten : Indy Harist Sandy G24100020 Nama : Dimas Wahyu Pratama 
Furi Alifiari G74120064 NIM : C54140078 
Kelompok : Gaga-gili (2) 
Resume : 
SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT 
SISTEM STATUS YANG BERUBAH 
Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh 
Oleh W.F. Wertheim 
Sekitar tahun 1900, pelapisan masyarakat menurut garis ras, mulai meluas ke 
pulau-pulau seberang. Tetapi di abad XX terjadi perkembangan dinamis yang menerobos 
pola ini dan meningkatkan mobilitas sosial. Uanglah terutama yang melakukan 
pendobrakan ini. Rasa tidak senang penduduk asli terhadap pedagang mengakibatkan 
system status bersendikan kelompok suku bangsa. Penanaman tanaman yang hasilnya 
untuk dijual ke luar kota juga telah menimbulkan bentuk paham individualisme ekonomi 
yang memberontak ikatan tradisional. Di beberapa daerah, paham individualisme telah 
mencapai kemajuan lagi, kesejahteraan materi merupakan ukuran utama dalam 
menentukan prestise kemasyarakatan. 
Pendidikan juga mempunyai pengaruh dinamis, kebanyakan orang yang 
mendapat pendidikan cara barat berkumpul di jawa. Semenjak tahun 1900, di jawa dapat 
pula diperhatikan bertambah meningkatnya perbedaan profesi. Bahkan di tahun 30-an, 
suatu kelass bumiputera mendobrak susunan masyarakat tradisional lama dan melakukan 
pengaruh yang bersifat individual. Tetapi di jawa, pengaruh factor ini seluruhnya 
terlindung oleh cara tradisional masyarakat. 
Pendidikan telah menciptakan kelas baru kaum cendekiawan yang menduduki 
suatu posisi khusus dalam masyarakat. Adanya kelas ini mempengaruhi system nilai 
kemasyarakatan dalam masyarakat Indonesia. Selain itu, kelas ini juga mendobrak 
pelapisan sosial colonial abad XIX berdasar perbedaan ras. Di masa depresi tahun 30-an, 
proses “peng-indoan” badan administrative telah maju cepat sekali. Kendatipun telah 
berkembang suatu kelas menengah Indonesia, rata-rata pendapatan orang eropa tetap 
yang tertinggi, orang cina di tengah, dan orang Indonesia yang paling rendah. 
Persaingan yang semakin hebat dalam suatu masyarakat dimana karena adanya 
system ekonomi yang dominan menyebabkan para anggota kaum borjuis mempersatukan 
barisan untuk mencapai solidaritas kelompok. Golongan indo bergabung dalam persatuan 
indo eropa dalam menghadapi orang Indonesia yang berpendidikan barat. Wanita
Indonesia semakin lama semakin kurang mengindahkan bekerja sebagai pembantu rumah 
tangga merangkap sebagai selir bagi laki-laki eropa. Dengan demikian, suatu ukuran nilai 
baru telah menampakan dirinya di atas ukuran colonial yang lama. Bersama-sama dengan 
pendidikan, ukuran ini telah mempengaruhi wanita dan pemuda. 
Dalam tahun kemelut, perjungan persaingan ini menjadi lebih hebat. Orang indo 
harus mengikuti kursus yang lebih tinggi dalam pendidikan agar dapat mempertahankan 
tingkat eropanya/ proses seperti itupun dpat juag dilihat di dunia dagang. Pedagang 
Indonesia jumlahnya semakin besar dan mulai mengancam orang cina. Dalam bidang 
industry kecenderungan ini lebih menonjol lagi. Perusahaan-perusahaan cina hamper 
semuanya telah didorong keluar oleh kontraktor Indonesia. 
Dengan demikian, kedudukan istimewa yang diduduki orang eropa dan cina telah 
menjadi amat kurang stabil. Terdapat suatu kecenderungan yang kuat kea rah suatu 
system nilai yang baru berdasarkan kemakmuran individu dan kemampuan intelektual 
seseorang, tetapi perkembangan ini pada umumnya masih ditahan, baik oleh sisa-sisa 
struktul feudal maupun colonial.
SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA 
DI SULAWESI SELATAN 
Oleh : Mochtar Buchori dan Wiladi Budiharga 
Desa Maricaya Selatan 
Komunitas Maracaya selatan terdiri dari lima golongan masyarakat yang 
menempati tiga lapisan pokok, yaitu golongan pejabat dan professional di lapisan atas; 
alim ulama, pegawai, pedagang di lapisan menengah; dan buruh di lapisan bawah. 
Penduduk dari golongan mayoritas cukup terbuka untuk membentuk pola pergaulan 
sosial yang akrab dengan golongan minoritas dan kelompok penduduk dari lapisan 
menengah berusaha mengemabangkan pergaulan sosial yang bersifat antar golongan. 
Dilihat dari segi ekonomi, dalam masyarakat Maricaya Selatan terdapat tiga 
lapisan masyarakat, yaitu Lapisan ekonomi mampu yang terdiri dari para pejabat dan para 
profesiona; Lapisan ekonomi menengah terdiri dari alim ulama, pegawai, pedagang; 
Lapisan ekonomi miskin terdiri dari para buruh. 
Desa Polewali (Semi Urban) 
Dalam masyarakat Polewali terdapat tiga lapisan masyarakat, yaitu ulama, 
pemangku adat dan pejabat di lapisan atas; pedagang di lapisan menengah; dan buruh di 
lapisan bawah. Dilihat secara ekonomi, masyarakat Polewali terdiri dari tiga lapisan, 
yaitu lapisan orang kaya, kelompok orang yang berkejayaan sedang, dan kelompok 
miskin. 
Masyarakat polewali pada dasarnya adalah masyarakat yang lugas mengisi 
kehidupan mereka sehari-hari dengan berbagai usaha untuk menghadapi dan 
menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang terdapat dalam lingkungan mereka. Pada 
taraf perkembangan sekarang ini, masyarakat polewali tampak sebagai suatu masyarakat 
yang bersifat inward looking, kecuali golongan pejabat.
Analisis : 
1. Jelaskan dimensi-dimensi yang mendasari pelapisan masyarakat pada 
kedua bacaan tersebut! 
Pada bacaan pertama, yang mendasari pelapisan masyarakat pada mulanya adalah 
sistem colonial menurut garis ras. Namun setelah itu ada beberapa berlawanan 
dari dari penduduk pribumi sehingga menyebabkan pergeseran atau perubahan 
system pelapisan masyarakat. Yang semulanya system colonial berubah pada 
berbagai ukuran, seperti ukuran kekayaan dari para pedagang, ukuran kekuasaan 
dari para pejabat, dan ukuran ilmu pengetahuan dari para cendekiawan. 
Sementara itu pada bacaan kedua, di desa Maricaya Selatan ada berbagai ukuran 
yang mendasari pelapisan masyarakat. Pertama, ukuran kehormatan, terdapat 
pejabat dan kelompok professional di lapisan atas; alim ulama, pegawai dan 
pedagang di lapisan tengah; dan buruh berada di lapisan bawah. Kedua,ukuran 
ekonomi, Lapisan ekonomi mampu, terdiri dari para pejabat dan professional; 
Lapisan ekonomi menengah, terdiri dari alim ulama, pegawai, dan pedagang; 
Lapisan ekonomi miskin, terdiri dari para buruh. Ketiga, ukuran pendidikan, 
seluruh masyarakat Maricaya Selatan memandang pendidikan sebagai sesuatu 
yang pentingdalam kehidupan mereka. Hanya saja tidak semua orang dapat 
mengenyam pendidikan tinggi karena factor ekonomi. 
Di Desa Poliwali ada ukuran kehormatan, yaitu para ulama, pemangku adat dan 
pejabat di lapisan atas; pedagang di lapisan menengah; danburuh di lapisan 
bawah. Ada juga ukuran kekayaan, yaitu lapisan orang kaya, kelompok orang yg 
berkejayaan sedang, dan kelompok miskin. 
2. Bandingkan system pelapisan yang ada dalam bacaan 1 dan 2! 
Bacaan 1: 
Sistem pelapisan pada bacaan pertama pada mulanya yaitu system pelapisan 
tertutup, dimana kedudukannya berdasarkan kelahiran. Namun karena ada 
pemberontakan, system pelapisanpun berubah menjadi system pelapisan terbuka, 
dimana setiap orang dapat memperjuangkan statusnya atau dapat berpindah 
lapisan sesuai dengan kemampuannya. Di sini orang Indonesia berhasil menaikan 
lapisannya dan menggeser atau menurunkan orang eropa dan cina. 
Bacaan 2: 
System pelapisan pada bacaan kedua ada dua macam, yg pertama Pejabat, 
kelompok professional, ulama, pegawai, pedagang, dan buruh system 
pelapisannya terbuka yaitu setiap orang dapat mendapatkan atau merubah
statusnya sesuai dengan kemampuan. Dan yg kedua Pemangku adat system 
pelapisannya tertutup yaitu kedudukan yang didapatkan diperoleh karena 
kelahiran. 
3. Jelaskan factor-faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial pada 
masyarakat-masyarakat yang dibahas dalam kedua bacaan tersebut! 
Faktor-faktor yg mendorong terjadinya mobilitas sosial yaitu : 
- Faktor structural 
Pada bacaan pertama, terdapat ketidakseimbangan antara jmlah lapangan 
kerja yang tersedia dengan jumlah pelamar kerja, hal ini mendorong orang 
Indonesia untuk meningkatkan statusnya dengan cara mengikuti kursus atau 
berpindah menjadi pedagang. 
- Faktor ekonomi 
Dari bacaan kedua, di semua lapisan sangat mementingkat pendidikan yang 
dengan ini agar ekonomi mereka bisa diperbaiki bahkan lebih baik dari 
sebelumnya. 
- Status sosial 
Dari bacaan pertama, wanita-wanita di Indonesia tidak ingin hanya menjadi 
pembantu rumahtangga merangkap selir bagi laki-laki eropa saja, hal ini yang 
mendorong mereka untuk merubah statusnya ke lapisan yg lebih baik dengan 
jalan pendidikan.

More Related Content

What's hot

Bab 3 pengaruh islam di indo
Bab 3 pengaruh islam di indoBab 3 pengaruh islam di indo
Bab 3 pengaruh islam di indo
Arul Jhaya
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
ahmad sururi
 

What's hot (20)

Bab 3 pengaruh islam di indo
Bab 3 pengaruh islam di indoBab 3 pengaruh islam di indo
Bab 3 pengaruh islam di indo
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
Konsep dalam mutu pendidikan
Konsep dalam mutu pendidikanKonsep dalam mutu pendidikan
Konsep dalam mutu pendidikan
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya MuhammadiyahSejarah Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasiPpt sejarah pendidikan masa reformasi
Ppt sejarah pendidikan masa reformasi
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islamMakalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
Makalah peran pemuda dalam upaya menegakan ajaran islam
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptxBAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
BAB XI Muhammadiyah sebagai gerakan ekonomi.pptx
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 

Viewers also liked (8)

Analisis Sosum Praktikum BAB 2
Analisis Sosum Praktikum BAB 2Analisis Sosum Praktikum BAB 2
Analisis Sosum Praktikum BAB 2
 
Bureaucratic Problem
Bureaucratic ProblemBureaucratic Problem
Bureaucratic Problem
 
Sosum Analisis Drug Trafficker
Sosum Analisis Drug TraffickerSosum Analisis Drug Trafficker
Sosum Analisis Drug Trafficker
 
Bureaucratic Reforms
Bureaucratic ReformsBureaucratic Reforms
Bureaucratic Reforms
 
Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945
Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945
Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945
 
Bureaucracy and the challenge to participatory local governance | pa times on...
Bureaucracy and the challenge to participatory local governance | pa times on...Bureaucracy and the challenge to participatory local governance | pa times on...
Bureaucracy and the challenge to participatory local governance | pa times on...
 
Bureaucracy
BureaucracyBureaucracy
Bureaucracy
 
Max weber’s theory of bureaucracy and its criticism
Max weber’s theory of bureaucracy and its criticismMax weber’s theory of bureaucracy and its criticism
Max weber’s theory of bureaucracy and its criticism
 

Similar to Analisis Stratifikasi Sosial

Mobiliti sosial.ppt 2003
Mobiliti sosial.ppt 2003Mobiliti sosial.ppt 2003
Mobiliti sosial.ppt 2003
Farhah Amir
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Dhani Ahmad
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
helenapakpahan
 
Ekonomi dualistik pptx
Ekonomi dualistik pptxEkonomi dualistik pptx
Ekonomi dualistik pptx
Imam Wicaksono
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Opy Cynthia
 

Similar to Analisis Stratifikasi Sosial (20)

jurnal nilam.docx
jurnal nilam.docxjurnal nilam.docx
jurnal nilam.docx
 
Mobiliti sosial.ppt 2003
Mobiliti sosial.ppt 2003Mobiliti sosial.ppt 2003
Mobiliti sosial.ppt 2003
 
Buku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda musliminBuku sejarah pemuda muslimin
Buku sejarah pemuda muslimin
 
Perabadan globalisasi dan peradaban majmuk-converted group 4.pdf
Perabadan globalisasi dan peradaban majmuk-converted group 4.pdfPerabadan globalisasi dan peradaban majmuk-converted group 4.pdf
Perabadan globalisasi dan peradaban majmuk-converted group 4.pdf
 
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaMateri 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
 
Makalah akp
Makalah akpMakalah akp
Makalah akp
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
 
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysiaBab 7 cabaran terhadap he di malaysia
Bab 7 cabaran terhadap he di malaysia
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
 
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptxppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
ppt sejarah pergerakan kel.5.pptx
 
Ekonomi dualistik pptx
Ekonomi dualistik pptxEkonomi dualistik pptx
Ekonomi dualistik pptx
 
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptxTopik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
 
04 Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
04 Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx04 Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
04 Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai.pptx
 
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat PelbagaiTopik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat Pelbagai
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
 
Topik 3 etika dlm masyarakat kepelbagaian
Topik 3 etika dlm masyarakat kepelbagaianTopik 3 etika dlm masyarakat kepelbagaian
Topik 3 etika dlm masyarakat kepelbagaian
 
Etika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptx
Etika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptxEtika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptx
Etika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptx
 
masyarakat multikultural di Indonesia
masyarakat multikultural di Indonesiamasyarakat multikultural di Indonesia
masyarakat multikultural di Indonesia
 
Dampak Kolonialisme.pptx
Dampak Kolonialisme.pptxDampak Kolonialisme.pptx
Dampak Kolonialisme.pptx
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 

Analisis Stratifikasi Sosial

  • 1. Nama Assisten : Indy Harist Sandy G24100020 Nama : Dimas Wahyu Pratama Furi Alifiari G74120064 NIM : C54140078 Kelompok : Gaga-gili (2) Resume : SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT SISTEM STATUS YANG BERUBAH Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh Oleh W.F. Wertheim Sekitar tahun 1900, pelapisan masyarakat menurut garis ras, mulai meluas ke pulau-pulau seberang. Tetapi di abad XX terjadi perkembangan dinamis yang menerobos pola ini dan meningkatkan mobilitas sosial. Uanglah terutama yang melakukan pendobrakan ini. Rasa tidak senang penduduk asli terhadap pedagang mengakibatkan system status bersendikan kelompok suku bangsa. Penanaman tanaman yang hasilnya untuk dijual ke luar kota juga telah menimbulkan bentuk paham individualisme ekonomi yang memberontak ikatan tradisional. Di beberapa daerah, paham individualisme telah mencapai kemajuan lagi, kesejahteraan materi merupakan ukuran utama dalam menentukan prestise kemasyarakatan. Pendidikan juga mempunyai pengaruh dinamis, kebanyakan orang yang mendapat pendidikan cara barat berkumpul di jawa. Semenjak tahun 1900, di jawa dapat pula diperhatikan bertambah meningkatnya perbedaan profesi. Bahkan di tahun 30-an, suatu kelass bumiputera mendobrak susunan masyarakat tradisional lama dan melakukan pengaruh yang bersifat individual. Tetapi di jawa, pengaruh factor ini seluruhnya terlindung oleh cara tradisional masyarakat. Pendidikan telah menciptakan kelas baru kaum cendekiawan yang menduduki suatu posisi khusus dalam masyarakat. Adanya kelas ini mempengaruhi system nilai kemasyarakatan dalam masyarakat Indonesia. Selain itu, kelas ini juga mendobrak pelapisan sosial colonial abad XIX berdasar perbedaan ras. Di masa depresi tahun 30-an, proses “peng-indoan” badan administrative telah maju cepat sekali. Kendatipun telah berkembang suatu kelas menengah Indonesia, rata-rata pendapatan orang eropa tetap yang tertinggi, orang cina di tengah, dan orang Indonesia yang paling rendah. Persaingan yang semakin hebat dalam suatu masyarakat dimana karena adanya system ekonomi yang dominan menyebabkan para anggota kaum borjuis mempersatukan barisan untuk mencapai solidaritas kelompok. Golongan indo bergabung dalam persatuan indo eropa dalam menghadapi orang Indonesia yang berpendidikan barat. Wanita
  • 2. Indonesia semakin lama semakin kurang mengindahkan bekerja sebagai pembantu rumah tangga merangkap sebagai selir bagi laki-laki eropa. Dengan demikian, suatu ukuran nilai baru telah menampakan dirinya di atas ukuran colonial yang lama. Bersama-sama dengan pendidikan, ukuran ini telah mempengaruhi wanita dan pemuda. Dalam tahun kemelut, perjungan persaingan ini menjadi lebih hebat. Orang indo harus mengikuti kursus yang lebih tinggi dalam pendidikan agar dapat mempertahankan tingkat eropanya/ proses seperti itupun dpat juag dilihat di dunia dagang. Pedagang Indonesia jumlahnya semakin besar dan mulai mengancam orang cina. Dalam bidang industry kecenderungan ini lebih menonjol lagi. Perusahaan-perusahaan cina hamper semuanya telah didorong keluar oleh kontraktor Indonesia. Dengan demikian, kedudukan istimewa yang diduduki orang eropa dan cina telah menjadi amat kurang stabil. Terdapat suatu kecenderungan yang kuat kea rah suatu system nilai yang baru berdasarkan kemakmuran individu dan kemampuan intelektual seseorang, tetapi perkembangan ini pada umumnya masih ditahan, baik oleh sisa-sisa struktul feudal maupun colonial.
  • 3. SITUASI SOSIAL DUA KOMUNITAS DESA DI SULAWESI SELATAN Oleh : Mochtar Buchori dan Wiladi Budiharga Desa Maricaya Selatan Komunitas Maracaya selatan terdiri dari lima golongan masyarakat yang menempati tiga lapisan pokok, yaitu golongan pejabat dan professional di lapisan atas; alim ulama, pegawai, pedagang di lapisan menengah; dan buruh di lapisan bawah. Penduduk dari golongan mayoritas cukup terbuka untuk membentuk pola pergaulan sosial yang akrab dengan golongan minoritas dan kelompok penduduk dari lapisan menengah berusaha mengemabangkan pergaulan sosial yang bersifat antar golongan. Dilihat dari segi ekonomi, dalam masyarakat Maricaya Selatan terdapat tiga lapisan masyarakat, yaitu Lapisan ekonomi mampu yang terdiri dari para pejabat dan para profesiona; Lapisan ekonomi menengah terdiri dari alim ulama, pegawai, pedagang; Lapisan ekonomi miskin terdiri dari para buruh. Desa Polewali (Semi Urban) Dalam masyarakat Polewali terdapat tiga lapisan masyarakat, yaitu ulama, pemangku adat dan pejabat di lapisan atas; pedagang di lapisan menengah; dan buruh di lapisan bawah. Dilihat secara ekonomi, masyarakat Polewali terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan orang kaya, kelompok orang yang berkejayaan sedang, dan kelompok miskin. Masyarakat polewali pada dasarnya adalah masyarakat yang lugas mengisi kehidupan mereka sehari-hari dengan berbagai usaha untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang terdapat dalam lingkungan mereka. Pada taraf perkembangan sekarang ini, masyarakat polewali tampak sebagai suatu masyarakat yang bersifat inward looking, kecuali golongan pejabat.
  • 4. Analisis : 1. Jelaskan dimensi-dimensi yang mendasari pelapisan masyarakat pada kedua bacaan tersebut! Pada bacaan pertama, yang mendasari pelapisan masyarakat pada mulanya adalah sistem colonial menurut garis ras. Namun setelah itu ada beberapa berlawanan dari dari penduduk pribumi sehingga menyebabkan pergeseran atau perubahan system pelapisan masyarakat. Yang semulanya system colonial berubah pada berbagai ukuran, seperti ukuran kekayaan dari para pedagang, ukuran kekuasaan dari para pejabat, dan ukuran ilmu pengetahuan dari para cendekiawan. Sementara itu pada bacaan kedua, di desa Maricaya Selatan ada berbagai ukuran yang mendasari pelapisan masyarakat. Pertama, ukuran kehormatan, terdapat pejabat dan kelompok professional di lapisan atas; alim ulama, pegawai dan pedagang di lapisan tengah; dan buruh berada di lapisan bawah. Kedua,ukuran ekonomi, Lapisan ekonomi mampu, terdiri dari para pejabat dan professional; Lapisan ekonomi menengah, terdiri dari alim ulama, pegawai, dan pedagang; Lapisan ekonomi miskin, terdiri dari para buruh. Ketiga, ukuran pendidikan, seluruh masyarakat Maricaya Selatan memandang pendidikan sebagai sesuatu yang pentingdalam kehidupan mereka. Hanya saja tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan tinggi karena factor ekonomi. Di Desa Poliwali ada ukuran kehormatan, yaitu para ulama, pemangku adat dan pejabat di lapisan atas; pedagang di lapisan menengah; danburuh di lapisan bawah. Ada juga ukuran kekayaan, yaitu lapisan orang kaya, kelompok orang yg berkejayaan sedang, dan kelompok miskin. 2. Bandingkan system pelapisan yang ada dalam bacaan 1 dan 2! Bacaan 1: Sistem pelapisan pada bacaan pertama pada mulanya yaitu system pelapisan tertutup, dimana kedudukannya berdasarkan kelahiran. Namun karena ada pemberontakan, system pelapisanpun berubah menjadi system pelapisan terbuka, dimana setiap orang dapat memperjuangkan statusnya atau dapat berpindah lapisan sesuai dengan kemampuannya. Di sini orang Indonesia berhasil menaikan lapisannya dan menggeser atau menurunkan orang eropa dan cina. Bacaan 2: System pelapisan pada bacaan kedua ada dua macam, yg pertama Pejabat, kelompok professional, ulama, pegawai, pedagang, dan buruh system pelapisannya terbuka yaitu setiap orang dapat mendapatkan atau merubah
  • 5. statusnya sesuai dengan kemampuan. Dan yg kedua Pemangku adat system pelapisannya tertutup yaitu kedudukan yang didapatkan diperoleh karena kelahiran. 3. Jelaskan factor-faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial pada masyarakat-masyarakat yang dibahas dalam kedua bacaan tersebut! Faktor-faktor yg mendorong terjadinya mobilitas sosial yaitu : - Faktor structural Pada bacaan pertama, terdapat ketidakseimbangan antara jmlah lapangan kerja yang tersedia dengan jumlah pelamar kerja, hal ini mendorong orang Indonesia untuk meningkatkan statusnya dengan cara mengikuti kursus atau berpindah menjadi pedagang. - Faktor ekonomi Dari bacaan kedua, di semua lapisan sangat mementingkat pendidikan yang dengan ini agar ekonomi mereka bisa diperbaiki bahkan lebih baik dari sebelumnya. - Status sosial Dari bacaan pertama, wanita-wanita di Indonesia tidak ingin hanya menjadi pembantu rumahtangga merangkap selir bagi laki-laki eropa saja, hal ini yang mendorong mereka untuk merubah statusnya ke lapisan yg lebih baik dengan jalan pendidikan.