3. Sub CPMK
3
Mampu menyebutkan ketentuan-ketentuan umum
Farmakope Indonesiadan mampu menerangkan
ketentuan dan aturan penulisan resep, pembuatan kopi
resep dan bahasa-bahasa larin pada resep (C2, A2)
4. 4
Farmakope
• Buku resmi (ditetapkan secara hukum) sebagai standar
mutu sesuai dengan UU RI Nomor 36 thn 2009 ttng
kesehatan bahwa sediaan farmasi yang berupa obat
dan bahan baku obat harus memenuhi syarat FI atau
buku standar lain (pasal 105 ayat 1)
– FI I = 1962
– FI II = 1972
– FI III = 1979
– FI IV = 1995
– FI V = 2014
– FI VI = 2020
• Terdiri dari ketentuan umum, sediaan umum,
monografi (bahan dan sediaan) dan lampiran
• Disusun oleh negara masing-2 (sesuai perkembangan
kondisi alam dan IPTEK) ≈ FDA, WHO
5. • Ketentuan
umum
• Sediaan umum
• Monografi
– Bahan resmi :
bahan aktif
obat, bahan
tambahan
– Sediaan resmi :
sediaan obat
jadi, ½ jadi
• Lampiran 5
6. 6
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang
dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap
(penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll)
utk meningkatkan stabilitas, manfaat,
penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air
• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar
terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku,
suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).
8. 8
FI; ketentuan umum
• Istilah kelarutan
sangat mudah larut < 1
mudah larut 1-10
larut 10-30
agak sukar larut 30-100
sukar larut 100-1.000
sangat sukar larut 1.000-10.000
praktis tidak larut > 10.000
9. FI; ketentuan umum
• Wadah
Suatu tempat penyimpanan bahan yang berhubungan langsung atau tidak
langsung dengan bahan
kemasan tersegel
Wadah tidak tembus cahaya (“terlindung dari cahaya”)
Wadah tertutup baik
Wadah tertutup rapat
Wadah tertutup kedap
Wadah satuan tunggal
Wadah dosis tunggal
Wadah dosis satuan
Wadah satuan ganda
wadah dosis ganda
9
10. FI; ketentuan umum
• Suhu dan penyimpanan
– Lemari pembeku : -20 °C sd -10 °C
– Dingin : < 8 °C, lemari pendingin : 2 °C sd 8 °C
– Sejuk : 8 °C sd 15 °C
– Suhu ruang dingin terkendali : 2 °C sd 8 °C
– Suhu ruang : < 30 °C
– Suhu ruang terkendali : 20 °C sd 25 °C
– Hangat : 30 °C sd 40 °C
– Panas berlebih : >40 °C
10
11. Waktu kadaluwarsa
• Menunjukkan jangka waktu bahan
memenuhi persyaratan monografi pada
kondisi penyimpanan yang telah
ditetapkan
• Memberikan batasan waktu obat dapat
diracik atau digunakan
• Jika waktu kadaluwarsa dinyatakan
dengan bulan dan tahun, maka waktu
kadaluwarsanya adalah hari terakhir
dibulan tsb 11
12. 12
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (utk
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (utk larutan, susp
pdt, atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (utk cairan dlm cairan)
14. • Contoh Perhitungan Kelarutan
• Berapa ml air yang dibutuhkan untuk melarutkan amonium chloride
100mg/5ml dalam 60ml sediaan sirup.
Diketahui kelarutan ammonium chloride dalam FI adalah mudah
larut dalam air. Bj sediaan dianggap 1g/ml
• Jawab:
• Amonium chloride yg dibutuhkan dalam sirup= 100mg/5ml x 60 ml
= 1200mg=1,2g
Kelarutannya Mudah larut dalam air lihat di FI (1-10)
• Jadi 1,2g x (1-10)g = 1,2-12 g=1,2-12 ml
14
18. 18
Resep
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter
atau dokter gigi, kepada Apoteker baik
dalam bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasiensesuai peraturan yang berlaku
• dr.umum/spesialis : tdk ada
pembatasan jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi
19. 19
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dgn memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah sbb; obat yang
tepat, dosis tepat, bentuk sediaan yang tepat, waktu tepat,
penderita yang tepat
RESEP IRASIONAL :
• Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh
banyak pd satu R/utk indikasi yg sama (polifarmasi)
• Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg
kronis
• Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian (
minimal 5-6 hari dan hrs dihabiskan)
20. 20
Ketentuan Resep
• Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas
terbaca sekarang bisa menggunakan resep online
sesuai kebijakan masing-masing RS
• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa
baku untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku
internasional)
• Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah,
tdk boleh ada pengulangan (iter), identitas pasien
jelas tdk boleh m.i,tdk boleh ditulis suc
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda
yg ditulis di bagian kanan atas Resep; cito, urgent
(pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)
• Jika permintaan obat lebih dari satu R/ dilembar
Resep yang sama, maka penulisan dipisahkan dgn
tanda # dan tiap R/ diparaf oleh dokter
21. 21
Pelayanan Resep
• Apotek Rumah Sakit
- hanya melayani resep dari dokter RS yg bersangkutan
- kertas Resep hrs mencamtumkan dgn jelas identitas RS
serta bagian pelayanan fungsionalnya ( peny.dalam,
bedah, THT, mata, dll berikut identitas dokter penulis R/)
- kertas resep pribadi dokter (tempat praktek selain RS)
tdk bisa dilayani
• Apotek Umum
- apotek swasta dan melayani semua resep dokter
(praktek luar maupun RS)
- melayani penjualan obat bebas, obat bebas terbatas
22. 22
Kaedah Penulisan resep
• Penulisan satuan; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram)
• Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan
0,01)
• Penulisan nama obat harus jelas
• Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas; terutama jika
satu obat punya 2 kekuatan
• (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg atau 10 mg)
• Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm angka
romawi
• Dosis dihitung dengan tepat dan diperhitungkan
faktor individual pasien
• Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus
diberitahukan pada pasien
23. Penulisan Obat pada Resep :
- Nama resmi obat (sesuai Farmakope
dan buku resmi lainnya; Acidum
acetylosalicylicum
- Nama generik obat, atau yang umum
dipakai (INN/International Non-
propietory Name; Acetosal,
Chloramphenicol
- Merk dagang obat (sesuai nama dari
industri); Aspirin (Bayer), Kemicetin
(Carlo Erba), dll 23
24. 24
Susunan Penulisan Obat Pada
Resep
1. Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )
2. Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama)
3. Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai pengisi
atau pemebri bentuk sediaan akhir dan meningkatkan
volume obat); laktosa , amilum, talk, aquadest, vaselin
4. Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa,
warna dan aroma obat utama)
a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha
pip
b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum,
ol.menth.pip
c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow
25. Pengkajian resep
25
Kajian adm
Kajian kesesuaian
farmasetika
Pertimbangan klinis
1. Nama pasien,
umur, jenis
kelamin & berat
badan
2. Nama dr, No.
SIP, alamat, No.
Telp & paraf
3. Tgl penulisan
resep
1. Bentuk&kekuatan
sediaan
2. Stabilitas
3. Kompatibilitas
1. Ketepatan indikasi
& dosis obat
2. Aturan, cara dan
lama penggunaan
obat
3. Duplikasi& atau
polifarmasi
4. Rx obat yg tidak
diinginkan
5. Kontraindikasi
6. interaksi
27. Dispensing
• Menyiapkan obat sesuai dengan
permintaan resep
• Melakukan peracikan obat bila
diperlukan
• Memberikan etiket, minimal :
– Warna putih : untuk obat dalam / oral
– Warna biru : obat luar dan suntik
– Menempelkan label “kocok dahulu” pd
sediaan suspensi & emulsi
• Memasukkan obat ke dalam wadah 27
28. • Sebelum obat diserahkan, periksa
kembali kesuaian antara resep dgn
etiket
• Menyerahkan obat disertai dengan PIO
(cara penggunaan, makmin yg harus
dihindari, ES, & cara penyimpanan)
• Membuat salinan resep (bila diperlukan)
28
29. Penerapan bahasa latin dalam resep
• Aturan pakai
– Omni hora cochlear (o.h.c): tiap
jam 1 sdm
– Omni bihora cochlear (o.b.h.c):
tiap 2 jam 1 sdm
– Post coenam (p.c): sesudah
makan
– Ante coenam (a.c): sebelum
makan
– Durante coenum (d.c):pd waktu
makan
– Mane (m):pagi2
– Ante meridiem
(a.merid):sebelum tengah hari
– Mane et vesvere
(m.et.ves):pagi & sore
– Ante nocte (a.n):sebelum
tidur/malam
• Tempat yg sakit
– Pone aurem(pon.aur)
dibelakang telinga
– Ad nucham (ad nuch)
ditengkuk
• Pemberian obat
– In manum medici (i.m.m):
diserahkan dr
– Dain duplo (d.i.dulp): berikan 2
x
– Iteratur ter : diulang 3 x
29
30. 30
Salinan Resep (apograph)
• Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi
apotek meliputi; nama dan alamat, nama dan SIPA (Apoteker
Pengelola Apotek), paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det
(detur) utk obat yg telah diserahkan atau nedet utk obat yg belum
diserahkan
• Dapat diberikan atas permintaan dokter (ada tanda “iter”
(pengulangan) dikertas resep asli) dan penderita
• Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis
resep, pasien bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang
berwenang
32. 32
Pengelolaan Resep
• Resep yang telah dikerjakan disimpan
sesuai urutan No. dan tanggal pembuatan
• Resep mengandung Narkotika dipisahkan
dan digaris bawahi (warna merah)
• Resep disimpan selama ± 5 tahun, setelah
itu dpt dimusnahkan (dibakar atau cara
lain yang sesuai)
• Pemusnahan Resep diatur menurut
ketentuan yang berlaku
33. 33
Pengadaan, pengeloaan & penyerahan obat
- Diperoleh dari Pabrik Farmasi – PBF - apotek
lain/distributor yang sah
- Memenuhi standar sesuai ketentuan Farmakope dan
buku resmi lainnya
- Pemesanan berdasrkan Surat Pesanan yang diketahui
dan ditanda tangan APA
- Penyimpanan dan penyaluran diatur secara
administrasi
34. 34
Penyimpanan Obat
• Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas
• Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah
kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar
• Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari
terkunci; narkotika
• Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah
35. 35
• TUGAS
• Lakukan pemeriksaan kelengkapan resep dan buatlah
kopi resep dari resep berikut!