2. EDUNEX ITB
2
Pendahuluan
• Resep adalah permintaan tertulis
dari dokter, dokter gigi atau
dokter hewan berdasarkan
perundang-undangan yang
berlaku kepada apoteker untuk
menyediakan dan
menyerahkanobat kepada
penderita
• Resep ditulis dalam Bahasa Latin
• Bahasa universal
• Bahasa mati
• Bahasa medical Science
• Menjaga kerahasiaan
• Menyamakan persepsi antara
apoteker dan dokter
3. EDUNEX ITB
3
9/30/2020 3
Pelayanan apotek
• Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan
bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk pelayanan
resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
• Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan
bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk pelayanan
langsung tanpa resep khusus untuk obat bebas dan
bebas terbatas.
• Apotek dapat melakukan pembuatan, pengubahan
bentuk, peracikan obat dan bahan obat untuk pelayanan
lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
4. EDUNEX ITB
4
• PP 51 tahun 2009: (pasal 24)
Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada
Fasilitas PelayananKefarmasian, Apoteker dapat:
1. mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki
SIPA;
2. mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas
persetujuan dokter dan/ataupasien; dan
3. menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada
masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. EDUNEX ITB
5
PELAYANAN RESEP
Menurut KepMenKes
no 1027/MenKes/SK/1X/2004 :
Pelayanan resep meliputi skrining resep dan penyiapan
obat.
Skrining resep meliputi 3 aspek:
Administratif
Farmasetis dan klinis
6. EDUNEX ITB
6
Skrining resep
Skrining administratif:
1) Informasi pasien berupa nama pasien, umur, jenis
kelamin, berat badan, dan alamat
2) Informasi dokter penulis resep berupa nama dokter,
nomor surat izin praktik (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf)
3) Tanggal penulisan resep
7. EDUNEX ITB
7
Skrining resep
• Skrining farmasetis meliputi:
• Bentuk sediaan dan dosis
• Cara dan lama pemberian
• Inkompatibilitas
• Stabilitas
• Skrining klinis meliputi:
• Ketepatan indikasi dan dosis obat
• Aturan pakai dan lamanya pemakaian
• Duplikasi dan polifarmasi
• Reaksi obat tidak diinginkan (alergi, efek samping )
• Kontra indikasi
• interaksi
10. EDUNEX ITB
10
PELAYANAN RESEP:
• Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap.
• Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak
lengkap,apoteker wajib menanyakan kepada penulis resep.
• Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan
atau penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan
kepada dokter penulis resep.
• Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab
sepenuhnya dipikul oleh dokter yang bersangkutan (dokter wajib
menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tandatangan yang
lazim di atas resep).
• Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang
berbahaya dan tidak dapat menghubungi dokter penulis
resep,penyerahan obat dapat ditunda
13. EDUNEX ITB
13
• Resep yang mengandung narkotika :
- harus ditulis tersendiri
- tidak boleh ada iterasi (ulangan)
- dituliskan nama pasien, tidak boleh
m.i/mihiipsi atau u.p/usus propius (untuk
pemakaian sendiri)
- alamat pasien ditulis dengan jelas
- aturan pakai (signa) ditulis dengan jelas,
tidakboleh ditulis s.u.c /signa usus
cognitus (sudah tahu aturan pakai)
20. EDUNEX ITB
20
Salinan resep
• Salinan tertulis dari suatu resep yang ditulis apoteker
• Salinan resep memuat:
• Semua keterangan dalam resep asli
• Nama dan alamat apotek
• Nama dan No izin pengelola apotek
• TTD dan paraf APA
• Tanda det atau detur utk obat yg sudah diserahkan dan ndet
/nedetur utk yang belum diserahkan atau did
• No resep dan tanggal peresepan
21. EDUNEX ITB
21
21
Salinan obat narkotik
• Apotik tidak melayani salinan obat narkotik
• Bila hanya sebagian obat narkotik yang telah
diserahkan dalam resep, maka salinan resep tersebut
hanya dilayani oleh apotek yang memiliki resep aslinya
.
• Salinan resep dengan tulisan iter tidak dilayani sama
sekali
22. EDUNEX ITB
22
9/30/2020 22
Permasalahan terkait dengan resep di apotek
(Resep palsu)
• Beberapa ciri resep berisi narkotika/psikotropika palsu :
- pasien/pembawa resep terlihat ragu-ragu/tidak percaya diri ketika menyerahkan resep.
- perilaku pasien/pembawa resep menunjukkan ciri pengguna narkotika atau psikotropika
(ex. dari mulut pasien keluar aroma alkohol, mata merah dan pandangan tidak fokus).
- penyakit yang diderita tidak jelas atau tidak sesuai dengan indikasi obat.
- dokter penulis resep bukan dokter yang terutama menangani penyakit yang disebutkan.
- Isi/obat dalam resep tidak rasional (ex. untuk psikotropika tertentu ditulis da;am
jumlah sangat banyak)
- Resep yang dibawa berupa salinan resep, sedangkan resep aslinya tidak disimpan oleh
apotek yang bersangkutan.
• Perlu diwaspadai juga jenis obat lain yang sering disalahgunakan, ex. CTM, DMP.
25. EDUNEX ITB
25
9/30/2020 25
Soal Latihan (salinan resep)
Dr. Benny
SIP : 1245/x/SIP/2000
Alamat : Jl. Kemuning
Yk, 19 Feb 2009
R/ Amoxan tab mg 250
m. f. pulv. d.t.d. No. X
S. 3 d. d. p. I
ς
R / T e o s a l t a b ½
I t e r 2 x K e t o t i f e n m g 1
m . f . l . a . p u l v . N o . X
S . 2 . d . d . p u l v . I
ς
P r o : A n . D a n i ( 6 t h )