SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Persyaratan Mendirikan PBF
Adapun syarat-syarat perizinan yang harus dipenuhi untuk mendirikan PBF
adalah sebagai berikut :
1. Wajib memiliki izin dari Direktur Jendral.
2. Wajib memperolah pengakuan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di
wilayah PBF tersebut.
3. Izin PBF berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
4. Syarat pemohon :
a. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi.
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
c. Memiliki apoteker penanggung jawab tetap WNI.
d. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat, baik
langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan
di bidang farmasi.
e. Menguasai bangunan dan sarana yang memadai.
f. Menguasai gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan yang
dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan.
g. Memiliki ruangan penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai
CDOB.
5. Dalam hal permohonan, pemohon harus memperoleh persetujuan penanaman
modal dari instansi penyelenggaraan urusan penanaman modal sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
6. PBF dan PBF cabang yang akan menyalurkan bahan obat harus memenuhi
persyaratan :
a. Memiliki laboratorium yang mempunyai kemampuan untuk pengujian bahan
obat yang disalurkan sesuai dengan ketentuan umum yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
b. Memiliki gudang khusus tempat penyimpanan bahan obat yang terpisah dari
ruangan lain.
Tata Cara Pemberian Izin PBF
1. Untuk memperoleh izin PBF, pemohon harus mengajukan permohonan kepada
Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM.
2. Permohonan harus ditandatangani oleh direktur/ketua dan apoteker calon
penanggung jawab disertai dengan kelengkapan administratif sebagai berikut:
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas direktur/ketua.
b. Susunan direksi/pengurus.
c. Pernyataan komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah
terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi.
d. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
e. Surat Tanda Daftar Perusahaan.
f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan.
g. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang.
i. Peta lokasi dan denah bangunan.
j. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab.
k. Fotokopi Surat Tanda Registrasi apoteker penanggung jawab.
3. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi kelengkapan administratif.
4. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan,
Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB.
5. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan
administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan rekomendasi
pemenuhan kelengkapan administratif kepada Direktur Jenderal dengan tembusan
Kepala Balai POM.
6. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan
CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil analisis pemenuhan
persyaratan CDOB kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala
Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
7. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak menerima rekomendasi serta
persyaratan lainnya yang ditetapkan, Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF.
8. Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada
Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Balai POM dan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
9. Paling lama 12 hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan, Direktur Jenderal
menerbitkan izin PBF dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai
POM.
Tata Cara Pemberian Pengakuan PBF Cabang
1. Mengajukan permohonan kepada Dirjen dengan tembusan Kepala Badan,
Kepala Balai POM dan Kepala Dinkes Provinsi.
2. Permohonan ditandatangani oleh direktur dan apoteker dengan melengkapi :
a. KTP Direktur.
b. Susunan direksi atau pengurus.
c. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat, dalam
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi.
d. Akta pendirian badan hukum yang sah.
e. Surat Tanda Daftar Perusahaan (STDP).
f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
g. Fotokopi NPWP.
h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang.
i. Peta lokasi dan denah bangunan.
j. Surat Pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab.
k. STRA
3. Paling lama 6 hari kerja sejak diterima tembusan, permohonan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi kelengkapan administratif.
4. Paling lama 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan Kapala Balai
POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB.
5. Paling lama 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan administratif,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota mengeluarkan rekomendari pemenuhan
kelengkapan administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan
tembusan Kepala Balai POM.
6. Paling lama 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB,
Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendari hasil analisis pemenuhan,
persyaratan CDOB kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan
Kepada pemohon.
7. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi dan
telah memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
menerbitkan pengakuan PBF cabang.
8. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan pengakuan PBF cabang dengan
tembusan kepada Direktur, Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Kepala Balai POM.

More Related Content

What's hot

Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitKANDA IZUL
 
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...Genny R Weya
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekSurya Amal
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origNesha Mutiara
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-dateismayani arifin
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologikhoiril anwar
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanairavalinsha
 
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)Imelda Wijaya
 

What's hot (20)

Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
 
Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Fix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaanFix abc pengendalian persediaan
Fix abc pengendalian persediaan
 
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
Penanganan Limbah Sitostatika Novia KFT 051215 (sos out)
 
Home care
Home careHome care
Home care
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
 

Similar to SYARATPBF

Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFSainal Edi Kamal
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxmursal sigli
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiUlfah Hanum
 
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxSTIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxArdiansyahSyafaat1
 
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFPermenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFSainal Edi Kamal
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfADIJM
 
PP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptPP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptAprilhm
 
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdf
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdfPraktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdf
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdfNauraRania2
 
Persyaratan mendirikan klinik pratama
Persyaratan mendirikan klinik pratamaPersyaratan mendirikan klinik pratama
Persyaratan mendirikan klinik pratamaMukhali Ali
 
peran seksi kefarmasian.pptx
peran seksi kefarmasian.pptxperan seksi kefarmasian.pptx
peran seksi kefarmasian.pptxDewiSantika29
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxhecawahyuni2
 
Pengetahua Tentang BPKB
Pengetahua Tentang BPKBPengetahua Tentang BPKB
Pengetahua Tentang BPKBwulandari1996
 
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdfRamlihursan
 
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumHarum Nugroho
 
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptx
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptxPERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptx
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptxambarwati98443
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 

Similar to SYARATPBF (20)

Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBFPermenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
Permenkes No. 1148 Tahun 2011 Tentang PBF
 
Kasus 2
Kasus 2Kasus 2
Kasus 2
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
 
Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
 
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptxSTIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
STIFA D_KLP 8_PPT INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBFPermenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
Permenkes No. 34 Tahun 2014 Tentang PBF
 
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbfPermenkes 1148 2011_tentang_pbf
Permenkes 1148 2011_tentang_pbf
 
PP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.pptPP 512009 EDIT.ppt
PP 512009 EDIT.ppt
 
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdf
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdfPraktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdf
Praktek Tenaga Kesehatan (Persyaratan).pdf
 
Persyaratan mendirikan klinik pratama
Persyaratan mendirikan klinik pratamaPersyaratan mendirikan klinik pratama
Persyaratan mendirikan klinik pratama
 
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdfASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
 
peran seksi kefarmasian.pptx
peran seksi kefarmasian.pptxperan seksi kefarmasian.pptx
peran seksi kefarmasian.pptx
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
 
Pengetahua Tentang BPKB
Pengetahua Tentang BPKBPengetahua Tentang BPKB
Pengetahua Tentang BPKB
 
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
 
Definisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukumDefinisi apotek & dasar hukum
Definisi apotek & dasar hukum
 
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptx
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptxPERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptx
PERSYARATAN UMUM MENDIRIKAN RUMAH SAKIT.pptx
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
Perda Kab. Padang Pariaman No 03 tahun 2004 tentang Retribusi Izin Sarana Pel...
 

Recently uploaded

oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Recently uploaded (20)

oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

SYARATPBF

  • 1. Persyaratan Mendirikan PBF Adapun syarat-syarat perizinan yang harus dipenuhi untuk mendirikan PBF adalah sebagai berikut : 1. Wajib memiliki izin dari Direktur Jendral. 2. Wajib memperolah pengakuan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di wilayah PBF tersebut. 3. Izin PBF berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan. 4. Syarat pemohon : a. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi. b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). c. Memiliki apoteker penanggung jawab tetap WNI. d. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi. e. Menguasai bangunan dan sarana yang memadai. f. Menguasai gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan yang dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan. g. Memiliki ruangan penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai CDOB. 5. Dalam hal permohonan, pemohon harus memperoleh persetujuan penanaman modal dari instansi penyelenggaraan urusan penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 6. PBF dan PBF cabang yang akan menyalurkan bahan obat harus memenuhi persyaratan : a. Memiliki laboratorium yang mempunyai kemampuan untuk pengujian bahan obat yang disalurkan sesuai dengan ketentuan umum yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. b. Memiliki gudang khusus tempat penyimpanan bahan obat yang terpisah dari ruangan lain. Tata Cara Pemberian Izin PBF 1. Untuk memperoleh izin PBF, pemohon harus mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM. 2. Permohonan harus ditandatangani oleh direktur/ketua dan apoteker calon penanggung jawab disertai dengan kelengkapan administratif sebagai berikut: a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas direktur/ketua. b. Susunan direksi/pengurus. c. Pernyataan komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi.
  • 2. d. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Surat Tanda Daftar Perusahaan. f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan. g. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang. i. Peta lokasi dan denah bangunan. j. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab. k. Fotokopi Surat Tanda Registrasi apoteker penanggung jawab. 3. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi kelengkapan administratif. 4. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan, Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB. 5. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Balai POM. 6. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil analisis pemenuhan persyaratan CDOB kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 7. Paling lama dalam waktu 6 hari kerja sejak menerima rekomendasi serta persyaratan lainnya yang ditetapkan, Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF. 8. Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 9. Paling lama 12 hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan, Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai POM. Tata Cara Pemberian Pengakuan PBF Cabang 1. Mengajukan permohonan kepada Dirjen dengan tembusan Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinkes Provinsi. 2. Permohonan ditandatangani oleh direktur dan apoteker dengan melengkapi : a. KTP Direktur. b. Susunan direksi atau pengurus. c. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pernah terlibat, dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi. d. Akta pendirian badan hukum yang sah. e. Surat Tanda Daftar Perusahaan (STDP). f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). g. Fotokopi NPWP. h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang. i. Peta lokasi dan denah bangunan.
  • 3. j. Surat Pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab. k. STRA 3. Paling lama 6 hari kerja sejak diterima tembusan, permohonan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan verifikasi kelengkapan administratif. 4. Paling lama 6 hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan Kapala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB. 5. Paling lama 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota mengeluarkan rekomendari pemenuhan kelengkapan administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan Kepala Balai POM. 6. Paling lama 6 hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendari hasil analisis pemenuhan, persyaratan CDOB kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan Kepada pemohon. 7. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi dan telah memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan pengakuan PBF cabang. 8. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan pengakuan PBF cabang dengan tembusan kepada Direktur, Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai POM.