3. Bowl of Hygeia adalah simbol internasional yang paling banyak dikenal untuk profesi apoteker
saat ini, Bowl of Hygeia berasal dari mitologi Yunani dan secara universal digambarkan sebagai
ular yang dibungkus dengan satu atau cara lain di sekitar mangkuk atau gelas. Sekarang
mangkuk/gelas itu mewakili ramuan obat, dan ular itu mewakili penyembuhan.Ilmuan yang
dianggap sebagai orang yang berjasa dalam perkembangan farmasi berkat karya penemuan
dan hasil penelitiannya, antara lain :
Hipocrates (460-370) Bapak Ilmu Kedokteran
Dioscorides (abad ke 1 M) orang pertama yang menggunakan tumbuhan sebagai ilmu farmasi
terapan
Galen (130-200 M) karya Galen berasal dari alam, formulasi, dan sediaan farmasi yaitu Farmasi
Galenika
Philipus Aureulus (1493-1541 M) paracelcus, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
perubahan farmasi, penyiapan bahan spesifik dan zat kimia sebagai obat internal.
Sejarah Farmasi
4. Istilah Farmakope (bahasa Yunani, Pharmcopeia) berasal dari kata pharmacon yang berarti
racun/obat dan poien yang berarti membuat). Kombinasi dua kata tersebut bermakna resep/
formula atau stanar lain yang dikehendaki untuk membuat atau mempersiapkan/
mengolah/meracik suatu obat. Farmakope adalah buku resmi yang memuat uraian,
persyaratan, keseragaman pengujian mutu, dan pengolahan/peracikan obat, juga tentang alat –
alat dan persyaratan alat yang digunakan untuk pengolahan /peracikan dan pengujian mutu.
Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri yang isinya disesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi, dan peraturan yang berlaku di negara tersebut, antara lain :
Farmakope Indonesia (FI III, IV, V, dan VI) Negara Indonesia
United State of Pharmacope (U.S.P) Negara Amerika
British Pharmaacope (B.P) Negara Inggris
Nederlands Pharmacope Negara Belanda.
Ketentuan Farmasi
5. Departemen Republik Indonesia juga mengeluarkan beberapa buku farmasi, antara lain :
Formularium Indonesia (FOI)
Formularium Nasional (FN)
FI Edisi I, Edisi II, Edisi III, Edisi IV, Edisi V
Terbaru ada FI Edisi VI
Secara garis besar, Farmakope Indonesia terdiri atas 4 bagian, yaitu :
Ketentuan Umum (General Notes)
Monografi
Lampiran
Indeks
Literatur Farmasi
6. Sekilas gambaran dari
Farmakope Indonesia
Edisi terbaru dapat
dilihat pada gambar disamping!
FI I = 1962
FI II = 1972
FI III = 1979
FI IV = 1995
FI V = 2014
FI VI = 2020
Farmakope Indonesia
8. Ketentuan Umum FI
Dapat dilihat beberapa istilah yang ada pada Buku FI antara lain :
Bahan dan Proses
Bahan Tambahan
Pemerian
Kelarutan
Identifikasi
Suhu
Wadah dan penyimpanan
Penandaan
Khasiat
Dosis
9. Kelarutan
Contoh soal :
Untuk melarutkan 2 gram Asam Borat dibutuhkan air minimal 40 ml.
dengan demikian istilah kelarutan Asam Borat dinyatakan apa?
10. Contoh Perhitungan Kelarutan
Berapa ml air yang dibutuhkan untuk melarutkan amonium chloride 100mg/5ml dalam 60ml
sediaan sirup.
Diketahui kelarutan ammonium chloride dalam FI adalah mudah larut dalam air. Bj sediaan
dianggap 1g/ml
Jawab:
• Diketahui : Amonium chloride = 100mg/5ml (mudah larut) 1 – 10
Volume sediaan = 60 ml
BJ sediaan = 1 g/ml = BJ air
• Ditanya : Berapa volume (ml) air yang dibutuhkan?
• Dijawab :Amonium chloride yg dibutuhkan dalam sirup = 100mg/5ml x 60 ml = 1200mg
=1,2g
Kelarutannya Mudah larut dalam air lihat di FI (1-10)
Jadi 1,2g x (1-10) = 1,2-12 g : 1 g/ml =1,2-12 ml
Kelarutan
11. Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (utk
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (utk larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (utk cairan dlm cairan)
Kadar Larutan
12. Wadah merupakan Suatu tempat penyimpanan bahan yang berhubungan
langsung atau tidak langsung dengan bahan
Suhu dan penyimpanan
Lemari pembeku : -20 °C sd -10 °C
Dingin : < 8 °C, lemari pendingin : 2 °C sd 8 °C
Sejuk : 8 °C sd 15 °C
Suhu ruang dingin terkendali : 2 °C sd 8 °C
Suhu ruang : < 30 °C
Suhu ruang terkendali : 20 °C sd 25 °C
Hangat : 30 °C sd 40 °C
Panas berlebih : >40 °C
Wadah dan Penyimpanan
18. Bahasa Latin berkaitan dengan Aturan pakai
a. Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm
b. Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1 sdm
c. Post coenam (p.c): sesudah makan
d. Ante coenam (a.c): sebelum makan
e. Durante coenum (d.c):pd waktu makan
f. Mane (m):pagi2
g. Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah hari
h. Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore
i. Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam
Bahasa Latin dalam Farmasi
19. Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada Apoteker baik dalam bentuk
paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku
dr.umum/spesialis : tdk ada pembatasan jenis obat yang diberikan
drg. : jenis obat gigi
RESEP RASIONAL : penulisan Resep dengann memperhatikan beberapa aspek ilmu dan menggunakan falsafah (5
benar) sbb; benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara pemberian.
Ketika pasien diberikan KIE, maka bisa ditanyakan oleh pasien mengenai 5O (nama dan kandungan, khasiat, dosis,
cara menggunakan, dan efek samping)
RESEP IRASIONAL :
1. Memberikan “shotgun presription”; permintaan obat lbh banyak pd satu R/utk indikasi yg sama
(polifarmasi)
2. Pemberian obat dlm jumlah yg banyak, kecuali utk penyakit yg kronis
3. Pemberian antibiotika yg tdk sesuai dengan aturan pemakaian
Pengertian Resep
20. Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas terbaca sekarang bisa menggunakan
resep online sesuai kebijakan masing-masing RS
Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa baku untuk kedokteran dan farmasi
dan berlaku internasional)
Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah, tdk boleh ada pengulangan (iter),
identitas pasien jelas tdk boleh m.i,tdk boleh ditulis suc
Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda yg ditulis di bagian kanan atas
Resep; cito, urgent (pelayanan segera) , PIM (berbahaya bila ditunda)
Jika permintaan obat lebih dari satu R/ dilembar Resep yang sama, maka penulisan
dipisahkan dgn tanda # dan tiap R/ diparaf oleh dokter
Kaidah penulisan resep sbb :
1. Penulisan satuan; ≠ gr. ; g (gram), mg (miligram)
2. Penulisan angka desimal dihindari (10 mg bukan 0,01)
3. Penulisan nama obat harus jelas
4. Kekuatan dan jumlah obat ditulis jelas; terutama jika satu obat punya 2 kekuatan (mis. Tab.Valium 2 mg, 5 mg
atau 10 mg)
5. Aturan pakai dan jumlah obat ditulis dlm angka romawi
6. Dosis dihitung dengan tepat dan diperhitungkan faktor individual pasien
7. Perhatian terhadap hal-hal khusus yang harus diberitahukan pada pasien
Ketentuan Resep
21. 1. Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )
2. Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama)
3. Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai pengisi atau pemebri bentuk
sediaan akhir dan meningkatkan volume obat); laktosa , amilum, talk,
aquadest, vaselin
4. Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa, warna dan aroma obat
utama)
a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha pip
b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum, ol.menth.pip
c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow
Susunan Penulisan
24. 1. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep
2. Melakukan peracikan obat bila diperlukan
3. Memberikan etiket, minimal :
a. Warna putih : untuk obat dalam / oral
b. Warna biru : obat luar dan suntik
c. Menempelkan label “kocok dahulu” pd sediaan suspensi & emulsi
4. Memasukkan obat ke dalam wadah
5. Sebelum obat diserahkan, periksa kembali kesuaian antara resep dgn etiket
6. Menyerahkan obat disertai dengan PIO (cara penggunaan, makmin yg harus
dihindari, ES, & cara penyimpanan)
7. Membuat salinan resep (bila diperlukan)
Pelayanan Resep
25. Perlakuan sama dengan kertas resep asli dan memuat informasi apotek
meliputi; nama dan alamat, nama dan SIPA (Apoteker Pengelola Apotek),
paraf APA, No dan tgl pembuatan R/, tanda det (detur) utk obat yg telah
diserahkan atau nedet utk obat yg belum diserahkan
Dapat diberikan atas permintaan dokter (ada tanda “iter” (pengulangan)
dikertas resep asli) dan penderita
Salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep, pasien
bersangkutan, apoteker dan petugas kesehatan yang berwenang
Salinan Resep/Copy Resep/Apograph
26. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations
THANKS!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution