3. PEMILIHAN
Pemilihan adalah kegiatan untuk
menetapkan jenis sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai sesuai
dengan kebutuhan.
ACUAN PEMILIHAN OBAT :
Formularium
RS
Formularium
Nasional
DOEN (Daftar
Obat Esensial
Nasional
4. PERENCANAAN
•metode yang didasarkan atas analisa data
konsumsi obat periode sebelumnya
Metode
Konsumsi/Konsumtif
•perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola
penyakit. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah perkembangan pola penyakit, waktu
tunggu, dan stok pengaman.
Metode
Morbiditas/Epidemiologi
•Berdasarkan pola penyakit dan data konsumsi
obat pada periode sebelumnya
Campuran (konsumtif dan
epidemiologi)
5. Evaluasi Perencanaan
Analisis ABC Analisis VEN
Kelompok A : 70% dari total dana
Kelompok B : 20% dari total dana
Kelompok C : 10% dari total dana
Kelompok V (Vital) : obat life saving à obat syok
anafilaksis
Kelompok E (Esensial) : obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit :analgesic, antidiabetes,
antihipertensi
Kelompok N (Non esensial) : obat penunjang (kerjanya
ringan yaitu untuk kenyamanan dan mengatasi keluhan
ringan). Misalnya : suplemen
7. PENGADAAN
Tender Terbuka
•berlaku untuk
semua
distributor yang
terdaftar, dan
•sesuai dengan
kriteria yang
telah
ditentukan
Tender Terbatas
•sering
disebutkan
lelang tertutup.
Hanya
dilakukan pada
distributor
tertentu yang
sudah terdaftar
dan memiliki
riwayat yang
baik.
Tawar Menawar
•dilakukan bila
item tidak
penting, tidak
banyak dan
biasanya
dilakukan
pendekatan
langsung untuk
item tertentu.
Pembelian
Langsung
•pembelian
jumlah kecil,
perlu segera
tersedia.
•Harga tertentu,
relatif agak
lebih mahal.
8. PENERIMAAN
• Pemeriksaan kesesuaian jenis, jumlah dan mutu obat pada
dokumen penerimaan.
• Pemeriksaan mutu meliputi pemeriksaan label, kemasan dan jika
diperlukan bentuk fisik obat. Setiap obat yang diterima harus
dicatat jenis, jumlah dan tanggal kadaluarsanya dalam buku
penerimaan dan kartu stok obat.
9. Standar Operasional Prosedur Penerimaan Obat
Periksa Keabsahan
Faktur
• Nama PBF
• Alamat PBF
• TTD Penanggung
Jawab
• Stempel PBF
Mencocokan
Faktur dengan
Obat yang Datang
• Jenis
• Jumlah
• Nomor Batch
Periksa Kondisi
Fisik Obat
• Kondisi Wadah
dan Sediaan
• Tanggal
Kadaluwarsa (bila
rusak minta
dikembalikan
dan diganti
Setelah selesai
diperiksa
• Faktur di TTD
dan beri tgl dan
stemple
• Faktur asli
diserahkan ke
sales, Salinan
faktur disimpan
sbg arsip
10. PENYIMPANAN
Tujuan penyimpanan adalah untuk memelihara mutu sediaan farmasi,
menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga
ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan.
SISTEM PENYIMPANAN
First In First Out (FIFO)
Last In First Out (LIFO)
First Expired First Out (FEFO)
Alfabetis
Kelas Terapi
13. PENYIMPANAN : NARKOTIK, PSIKOTROPIK,
DAN PREKURSOR
• Obat Narkotika dan Psikotropika masing-masing harus disimpan dalam lemari yang
terpisah, sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
• Obat narkotika disimpan dalam lemari dengan satu pintu dan dua jenis kunci
yang berbeda.
• Harus ditetapkan seorang penanggung jawab terhadap lemari narkotika dan
psikotropika.
• Kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggungjawab/Apoteker yang ditunjuk
dan pegawai lain yang dikuasakan.
• Kunci lemari narkotika dan psikotropika tidak boleh dibiarkan tergantung pada lemari.
• Setiap pergantian shift harus dilakukan pemeriksaan stok dan serah terima yang
didokumentasikan.
16. PENDISTRIBUSIAN
SISTEM DISTRIBUSI
•distribusi dilakukan oleh Instalasi
Farmasi secara terpusat ke semua unit
rawat inap di rumah sakit secara
keseluruhan.
Sentralisasi
•distribusi dilakukan oleh beberapa
depo/satelit yang merupakan cabang
pelayanan di rumah sakit
Desentralisasi
17. PENDISTRIBUSIAN
METODE PENYIAPAN SEDIAAN FARMASI
•penyiapan obat yang dilakukan oleh perawat berdasarkan resep/instruksi pengobatan yang
ditulis oleh dokter
•Sediaan farmasi dan BMHP disimpan di ruang rawat dengan penanggungjawab perawat.
Floor Stock
•penyiapan sediaan farmasi dan BMHP sesuai resep/instruksi pengobatan yang ditulis dokter
baik secara manual maupun elektronik untuk tiap pasien dalam satu periode pengobatan
•contoh: dokter menuliskan resep untuk 7 hari, maka instalasi farmasi menyiapkan obat yang
dikemas untuk kebutuhan 7 hari.
•Pasien rawat jalan
Resep
Perorangan
•Penyiapan sediaan farmasi dan BMHP yang dikemas dalam satu kantong/wadah untuk satu kali
penggunaan obat (dosis), sehingga siap untuk diberikan ke pasien (ready to administer ).
•Obat yang sudah dikemas per dosis tersebut dapat disimpan di lemari obat pasien di ruang
rawat untuk persediaan tidak lebih dari 24 jam.
Unit Dose
Dispensing (UDD)
18. PEMUSNAHAN
• Tujuan pemusnahan adalah untuk menjamin sediaan farmasi dan
BMHP yang sudah tidak memenuhi syarat dikelola sesuai dengan
standar yang berlaku.
• Adanya penghapusan akan mengurangi beban penyimpanan
maupun mengurangi risiko terjadi penggunaan obat yang sub
standar.
20. “ADMINISTRASI
• Pencatatan : kartu stok
• Pelaporan : laporan penggunaan
psikotropika dan narkotik, laporan
pelayanan kefarmasian
• Administrasi Keuangan
• Administrasi Penghapusan : membuat
usulan penghapusan sediaan farmasi,
alkes dan bahan medis habis pakai
21. Referensi
Dirjen Farmalkes. 2019. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta : Kementrian Kesehatan
RI.
Dirjen Farmalkes. 2019. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Kementrian Kesehatan
RI.
Dirjen Farmalkes. 2019. Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Obat dan Pengendalian Persediaan Obat di
Rumah Sakit. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Satibi. 2014. Manajemen Obat di Rumah Sakit. Yogyakarta : UGM.