7. Resep disebut juga formulae medicae yang
terdiri dari :
● Formulae officinalis yang tercantum pada
farmakope atau buku standar lainnya.
● Formulae magistralis resep yang ditulis
tangan oleh dokter.
9. 1. Penulisan Resep
Dalam penulisan resep, dokter akan menuliskan :
● Nama, Alamat, dan nomor izin praktik dokter
● Tanggal resep
● Nama obat
● Menuliskan tanda “R” dibagian kiri resep
● Mencantumkan paraf dokter
● Menuliskan nama pasien/jenis hewan dan alamat
pasien
10. 2. Contoh Resep Dokter
Bagian-bagian dalam resep :
a. Tempat dan tanggal penulisan resep
(inscriptio)
b. Aturan penggunaan obat (signatura)
c. Tanda tangan atau paraf dokter yang menulis
resep (subscriptio)
d. Nama obat, jumlah, dan cara pembuatannya
(praescriptio atau ordination)
inscriptio
signatura
subscriptio
praescriptio
11. 3. Komponen resep berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya bahan obat dalam resep terbagi menjadi 3 yaitu :
Remidium cardinal
• Obat berkhasiat utama
Remidium ajuvans
• Obat yang menunjang kinerja bahan utama
Constituent/vehiculum/exipiens
• Bahan tambahan/pengisi
12. Bahan Tambahan
Corrigens actionis
• Memperbaiki kerja zat berkhasiat. Contoh : opi pulvis, kalii sulfas, ipecacuanhae radix.
Opii pulvis menyebabkan sukar BAB sehingga perlu diberikan kalii sulfas sebagai
pencaharnya dan sekaligus memperbaiki kinerja opii pulvis.
Corigen odoris
• Memperbaiki bau. Contoh : Oleum aurantia dalam emulsi minyak ikan.
Corrigen saporis
• Memperbaiki rasa. Contoh : sirupus simplex untuk memperbaiki rasa pahit obat.
Corrigen solubilis
• Memperbaiki kelarutan zat utama. Contoh iodium tidak larut air tapi dengan
penambahan kalium iodida menjadi mudah larut
13. Contoh resep berdasarkan fungsi bahan
obatnya
R/ Sulfadiazin 0,500 - Remidium Cardinals
Bic, Natric 0,300 - Remidium ajuvans
Lact. 0,200 - Corrigens Saporis
Mf. Pulv dtd no X
S.t.d.d.p. I
Pro : Tn.Ilham
14. 4. Penulisan resep yang harus disegerakan
● CITO : Segera
● Statim : Penting
● Urgent : Sangat Penting
● PIM : Periculum In Mora (berbahaya apabila ditunda)
● Apabila seorang dokter menginginkan agar resepnya dapat
diulang pemakaiannya maka dalam resep akan ditulis Iteratie.
Apabila tertera Iteratie 3x maka dapat diulang 1 + 3 kali
pengulangan sehingga resep dapat dilayani sebanyak 4x. Namun
resep jenis narkotika tidak dapat di Iter dan harus menuliskan
resep baru.
16. Salinan Resep (Copy Resep)
● Salinan resep/copy resep (apograph, exemplum, afschrif)
adalah Salinan resep dokter yang dibuat oleh seorang
apoteker yang melayani resep. Apabila APA (Apoteker
Pengelola Apotek) sedang tidak bertugas maka ttd
dan paraf pada Salinan resep di lakukan oleh Aping
(apoteker pendamping) atau apoteker pengganti.
17. Dalam Salinan resep harus mencantumkan :
a. Nama dan Alamat apotek
b. Nama dan nomor izin apoteker pengelola apotek (SIPA/Surat
Izin Praktik Apoteker)
c. Paraf atau ttd apoteker pengelola apotek
d. Tanda det/detur untuk obat yang telah diserahkan, tanda
nedet untuk obat yang belum diserahkan, pada resep dengan
tanda iter … X diberi tanda detur orig/detur …X
e. Tulisan pcc (pro copy conform) menandakan bahwa Salinan
resep ditulis berdasarkan resep aslinya
19. Yang diulang adalah keseluruhan obat
pada resep yaitu carbamazepine dan
hexymer.
Yang diulang hanya hexymer.
20. Lanjutan…
Iter yang tertulis 2x maka obat dalam resep boleh diberikan sebanyak 3
kali :
1. Pengambilan yang pertama menggunakan resep asli
2. Pengambilan yang kedua menggunakan copy resep pertama
(pengulangan yang ke-1x)
3. Pengambilan yang kedua dengan menggunakan copy resep kedua
(pengulangan yang ke-2x)
21. Contoh Kasus 1
Pengambilan pertama
● Pasien datang pertama kali ke Apotek dengan
membawa resep seperti disamping.
● Pasien mendapat carbamazepine 30 tablet dan
hexymer 2 mg 30 tablet.
● Resep disimpan oleh Apotek dan pasien
mendapat copy resep seperti di slide selanjutnya.
22.
23. Lanjutan (pengambilan ke dua)
Setelah 1 bulan berlalu (28
September 2023), pasien
datang ke Apotek membawa
copy resep di samping. Pasien
mendapat Carbamazepin 200
mg 30 tablet dan Hexymer 2
mg 30 tablet. Copy resep
tersebut disimpan di Apotek
lalu pasien mendapatkan copy
resep seperti slide selanjutnya.
24.
25. Lanjutan (pengambilan ke 3)
Setelah 1 bulan berlalu (28
Oktober 2023), pasien mendapat
Carbamazepin 200 mg 30 tablet
dan Hexymer 2 mg 30 tablet.
Copy resep tersebut disimpan di
Apotek.
27. Penyimpanan Resep
● Seorang Apoteker bertugas mengatur resep yang dikerjakan dan
diurutkan berdasarkan urutan tanggal dan nomor urut penerimaan
resep. Resep yang sudah dikerjakan disimpan sekurang-kurangnya
selama 5 tahun. Resep yang mengandung bahan narkotika harus
dipisahkan dari resep lainnya. Jika sudah tersimpan lebih dari 5 tahun
dapat dilakukan pemusnahan.
● Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar atau dg cara lain
oleh APA (Apoteker Pengelola Apotek) secara bersama-sama dengan
sekurang-kurangnya 1 petugas apotek. Pada kegiatan pemusnahan
resep maka apoteker harus membuat berita acara 4 rangkap yang dittd
oleh APA Bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek.
28.
29. Penyimpanan Resep
● Seorang Apoteker tidak dibenarkan melakukan pengulangan
penyerahan obat atas resep yang sama apabila terdapat
penulisan n.i (ne iteratur = tidak boleh diulang) atau obat
narkotik atau obat lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep dokter yang
baru.
31. Bahasa Latin
Di dalam resep terdapat beberapa singkatan dalam Bahasa Latin yang wajib
diketahui. Pemakaian Bahasa Latin di antaranya terdapat sbb.
1) Signa (aturan pemakaian)
2) Jumlah atau takaran obat
3) Bentuk sediaan obat
4) Perintah pembuataan obat
5) Keterangan waktu pemakaian obat
6) Keterangan tempat pemakaian obat
Alasan penggunaan bahasa latin :
1) Tidak mengalami perubahan karena tidak lagi digunakan sehari-hari
2) Merupakan bahasa universal pada dunia kedokteran dan kefarmasian
3) Tidak memiliki makna ganda tentang bahan/zat yang dimaksud dalam penulisan
resep
4) Menjaga kerahasiaan karena pertimbangan psikologi pasien
37. Etiket
● Etiket yang berwarna putih adalah sebagai obat dalam (per-oral)
● Etiket yang berwarna biru adalah sebagai obat luar
Sebuah etiket obat harus memuat hal – hal berikut :
1. Nama, Alamat, dan no SIA apotek
2. Nama/SIPA Apoteker Pengelola Apotek
3. No resep, nama kota, tanggal pembuatan obat
4. Nama pasien
5. Aturan pemakaian yang jelas
38. ● Etiket untuk pemakaian peroral
● Etiket untuk pemakaian luar
39. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
TERIMAKASIH
Apakah ada pertanyaan?
Please keep this slide for attribution
41. DAFTAR ACUAN
● Sundari., Ayuningtyas., Widarto. (2022). Dasar-Dasar Teknologi Farmasi : Dasar –
Dasar Kefarmasian Volume 1. Sukoharjo : CV Pustaka Bengawan.
● Syamsuni. (2006). Ilmu Resep. Jakarta : EGC.
● Hendrik., Apriyani., Rahman. (2018). Dasar-Dasar Kefarmasian. Bekasi : Pilar Utama
Mandiri.
● Rokhman, R. (2014). Singkatan Latin dalam Resep (untuk Apoteker). Diakses 28
Agustus 2023 dari https://m-rifqi-rokhman.staff.ugm.ac.id/2014/03/09/singkatan-
latin-dalam-resep-untuk-apoteker/.