SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Anisa Ulhusna Putri
2120112274
Kelas B
Dosen Pengampu :
apt. META EMILIA SURYA DHARMA, M.Farm
PENGANTARILMUFARMASI
“RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP “
Defenisi Resep
Resep / resép/ n berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI, 2008: 1202) adalah keterangan dokter tentang obat
serta takarannya yang harus dipakai oleh si sakit dan dapat
ditukar dengan obat di apotek; Keterangan tentang bahan-
bahan dan cara memasak obat, makanan dan
sebagainya.Penulisan resep harus ditulis dengan jelas
sehingga dapat dibaca oleh petugas di apotek. Resep yang
ditulis dengan tidak jelas akan menimbulkan terjadinya
kesalahan saat peracikan / penyiapan obat dan penggunaan
obat yang diresepkan.
Resep ditulis dalam bahasa latin :
Seperti Bahasa universal, bahasa mati, bahasa
medical science Menjaga
kerahasiaanMenyamakan persepsi (dokter dan
apoteker).
Bahasa latin dalam resep
Bahasa resep merupakan bahasa penulisan resep,
menggunakan singkatan bahasa latin. Bahasa latin
digunakan sebagai bahasa resep karna bahasa latin
merupakan bahasa yang tidak berkembang, alias statis,
sehingga makna bahasanya tidak berubah oleh waktu,
baku dan kaku, sehingga bisa digunakan menjadi bahasa
standar dalam resep secara global.
-Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter hewan.
-Tanggal penulisan resep (superscriptio/inscriptio)
-Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau
komposisi obat (invocatio/inscriptio)
-Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
-Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio)
-Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
-Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis.
Kelengkapan
resep
 Resep harus di tulis dengan jelas dan lengkap
 Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap,
apoteker wajib menanyakan kepada penulis resep.
 Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan
atau penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan
kepada dokter penulis resep.
 Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab
sepenuhnya dipikul oleh dokter yang bersangkutan (dokter wajib
menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yang
lazim di atas resep).
 Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang
berbahaya dan tidak dapat menghubungi dokter penulis resep,
penyerahan obat dapat ditunda.
Ketentuan resep
Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada
hewan.
Untuk penderita yang segera memerlukan obatnya, dokter menulis
dibagian kanan atas resep: Cito,Urgent = segera,P.I.M – periculum in
mora = berbahaya bila ditunda. Maka resep ini harus dilayani lebih
dahulu.
Bila dokter menginginkan resepnya diulang maka dokter akan menulis
tanda iter pada resenya, tetapi bila tidak ingin resepnya yang
mengandung obat keras tanpa sepengetahuannya diulang, dokter akan
menulis tanda N.I = Ne iteretur = Tidak boleh diulang
Ketentuan resep
pada hewan
-Dokter gigi diberi izin untuk menulis segala macam obat dengan
cara parenteral (injeksi) atau cara-cara pemakaian lain, khusus
untuk mengobati penyakit gigi dan mulut.
-Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera, dokter
dapat memberikan tanda ” cito/statim/urgent (segera), P I
M/periculum in mora (berbahaya bila ditunda)” pada bagian kanan
resep, dan harus didahulukan dalam pelayanannya.
-Resep p.p /pro paupere (resep untuk orang miskin), dimaksud
agar apotek dapat meringankan harga obat atau bila dapat diberi
gratis.
-Pada resep asli yang diberi tanda ”n.i”/ne iteratur (tidak boleh
diulang), maka apotek tidak boleh mengulangi penyerahan obat
atas resep yang sama.
Ketentuan resep
Resep narkotika adalah resep yang menuliskan obat yang tergolong dalam narkotika
menurut peraturan perundang-undangan Contoh obat narkotika yang sering ada di
apotek dan rumah sakit adalah Codein, Doveri, injeksi pethidin dsb.
Resep yang mengandung obat narkotika maka resep tersebut selain memenuhi aturan
diatas juga harus memenuhi hal-hal dibawah ini :
-Tidak boleh ada iterasi (ulangan)
-Nama pasien harus ditulis tidak boleh m.i = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri
-Alamat pasien harus ditulis lengkap.
-Aturan pakai signa yang jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakai (usus cognitus).
-Alamat tempat tinggal jelas dokter yang menulis resep.
-Bila terdapat resep yang tidak memenuhi aturan-aturan diatas, maka resep tersebut
tidak dapat dilayani, begitu pula resep narkotika yang telah diambil sebagian oleh
pasien diapotek lain.
Ketentuan resep yang
mengandung Narkotika
.
Cara menangani resep yang telah dikerjakan adalah :
• Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomer
penerimaan / pembuatan resep.
• Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep
lainnya, tandai garis merah dibawah nama obatnya.
• Resep yang telah disimpan selama 3 tahun dapat dimusnahkan dan
cara pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara
lain yang memadai.
• Pemusnahan dilakukan oleh Apoteker pengelola bersama dengan
sekurang-kurangnya seorang petugas apotik.
PENYIMPANAN RESEP
 Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan
 Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika dan psikotropika
dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.
 Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan.
 Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
 Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di
apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan resep, dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Cara Memusnahkan Resep dan Obat Kedaluwarsa
atau Rusak di Apotek
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi hanya dilakukan
dalam hal:
• diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau
tidak dapat diolah kembali;
• telah kadaluarsa;
• tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan;
• dibatalkan izin edarnya; atau
• berhubungan dengan tindak pidana
Cara Memusnahkan Obat Psikotropika, Narkotika,
dan Prekursor Farmasi di Apotek
Pada gambar di samping
terdapat contoh resep untuk
anak balita
Contoh resep
Pada gambar di samping terdapat
contoh resep pada kucing
Contoh resep
Pada resep obat yang mengandung Psikotropika, Narkotika, dan Prekursor dapat
menggunakan syarat sebagai berikut:
Pelayanan Resep yang Mengandung Narkotika. Menurut Permenkes No. 35 tahun
2014 tentang Narkotika disebutkan bahwa:
Narkotika hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan dan ilmu pengetahuan.
Narkotika hanya dapat diserahkan pada pasien untuk pengobatan penyakit
berdasarkan resep dokter.
Apotek dilarang mengulangi menyerahkan narkotika atas dasar salinan resep dokter.
Contoh resep
Copy resep atau salinan resep adalah salinan yang dibuat apoteker dimana obat
berdasarkan resep asli dari dokter. Copy resep dapat memudahkan pasien dalam
melihat obat apa yang pernah ditebus ke apotek sebelumnya.Jika di
dalam resep tertulis "iter" yang berarti resep boleh ditebus sebanyak "iter" yang
tertera.
Istilah lain dari salinan resep : kopi resep, apograph, Exemplum, Afschrift.
Salinan resep memuat :
- Semua keterangan yang terdapat dalam resep asli
- Nama dan alamat apotek
- Nama dan nomor Surat izin pengelolaan apotek
- Tanda tangan atau paraf APA
- Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau
nedetur untuk obat yang belum diserahkan
- Nomor resep dan tanggal peresepan
Salinan reserp
-Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada
dilakukan oleh apoteker pendamping, asisten apoteker kepala,
apoteker supervisor atau apoteker pengganti dengan
mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan).
-Resep/salinan resep harus dirahasiakan.
-Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter
penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang
bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ketentuan lain
salian resep
Salinan resep narkotika
• Apotek dilarang melayani salinan resep yang mengandung narkotika, walaupun
resep tersebut baru dilayani sebagian atau belum dilayanai sama sekali (untuk
mencegah kemungkinan penyalahgunaan blanko-blanko salinan resep).
• Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama
sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut hanya
boleh dilayani di apotek yang menyimpan resep aslinya.
• Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh dilayani sama
sekali (dokter tidak boleh menuliskan iter untuk resep yang mengandung
narkotika).
• Resep dari luar propinsi harus mendapat persetujuan dari dokter setempat.
• Resep yang telah dikerjakan diatur menurut tanggal dan nomor urut
penerimaan resep dan harus disimpan minimal tiga tahun.
• Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.
• Resep yang telah disimpan lebih dari tiga tahun dapat dimusnahkan dengan
cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh APA bersama
sekurang-kurangnya seorang petugas apotek, dan harus dibuat berita acara
pemusnahan.
Penyimpanan resep dan salinan
resep
DAFTAR PUSTAKA
Agadiwanti S.I., 2017. Identifikasi Kesalahan Pengobatan (Medication Error) Pada Tahap
Peresepan (Prescribing) Rawat Jalan Di Poli Anak Rumah Sakit X Ambarawa Periode
Oktober-Desember 2016, Skripsi, Program Studi Farmasi, Universitas Ngudi Waluyo :
Ungaran
Agoes G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Institut Teknologi Bandung Press,
Bandung.
https://doc.lalacomputer.com/makalah-obat-resep-dan-dosis/
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11156/05.1%20bab%201.pdf?sequence=5
&isAllowed=y
https://gudangilmu.farmasetika.com/cara-memusnahkan-resep-dan-obat-kedaluwarsa-atau-
rusak-di-apotek/
http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/02/istilah-resep-obat-daftar-singkatan.html
…TERIMA KASIH …

More Related Content

Similar to RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP

PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxrahimatuluthia1
 
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptxZurya12
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxingriddevicarissa
 
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112zamzami11
 
Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]MrZedd
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xssuser72b568
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4ALLKuliah
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfssuser4fe906
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................ssuser72b568
 
Etiket/Label Konsultasi Informasi Edukas
Etiket/Label Konsultasi Informasi EdukasEtiket/Label Konsultasi Informasi Edukas
Etiket/Label Konsultasi Informasi Edukasssuser95f6b0
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdficuanakanakicu
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui muluthkdt
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Yusuf Himawan
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptMeliAnti5
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptxTiaraChaerulZhanah
 

Similar to RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP (20)

PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
 
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
 
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112Formulasidasarfarmasi1 181130131112
Formulasidasarfarmasi1 181130131112
 
Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]Formulasi dasar farmasi[1]
Formulasi dasar farmasi[1]
 
Farmasetika dasar
Farmasetika dasarFarmasetika dasar
Farmasetika dasar
 
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......xPertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
Pertemuan 2 farmakologi gagal.ppt.......x
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdf
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
 
Etiket/Label Konsultasi Informasi Edukas
Etiket/Label Konsultasi Informasi EdukasEtiket/Label Konsultasi Informasi Edukas
Etiket/Label Konsultasi Informasi Edukas
 
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdfMateri PKPO dan Medication Error.pdf
Materi PKPO dan Medication Error.pdf
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulut
 
Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)Konseling farmasi (1)
Konseling farmasi (1)
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
 
pft (1).pptx
pft (1).pptxpft (1).pptx
pft (1).pptx
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
 

More from meta emilia surya dharma

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxmeta emilia surya dharma
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptxmeta emilia surya dharma
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptxmeta emilia surya dharma
 

More from meta emilia surya dharma (12)

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
 

RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP

  • 1. Anisa Ulhusna Putri 2120112274 Kelas B Dosen Pengampu : apt. META EMILIA SURYA DHARMA, M.Farm PENGANTARILMUFARMASI “RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP “
  • 2. Defenisi Resep Resep / resép/ n berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 1202) adalah keterangan dokter tentang obat serta takarannya yang harus dipakai oleh si sakit dan dapat ditukar dengan obat di apotek; Keterangan tentang bahan- bahan dan cara memasak obat, makanan dan sebagainya.Penulisan resep harus ditulis dengan jelas sehingga dapat dibaca oleh petugas di apotek. Resep yang ditulis dengan tidak jelas akan menimbulkan terjadinya kesalahan saat peracikan / penyiapan obat dan penggunaan obat yang diresepkan.
  • 3. Resep ditulis dalam bahasa latin : Seperti Bahasa universal, bahasa mati, bahasa medical science Menjaga kerahasiaanMenyamakan persepsi (dokter dan apoteker). Bahasa latin dalam resep Bahasa resep merupakan bahasa penulisan resep, menggunakan singkatan bahasa latin. Bahasa latin digunakan sebagai bahasa resep karna bahasa latin merupakan bahasa yang tidak berkembang, alias statis, sehingga makna bahasanya tidak berubah oleh waktu, baku dan kaku, sehingga bisa digunakan menjadi bahasa standar dalam resep secara global.
  • 4. -Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter hewan. -Tanggal penulisan resep (superscriptio/inscriptio) -Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat (invocatio/inscriptio) -Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) -Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio) -Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan -Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis. Kelengkapan resep
  • 5.  Resep harus di tulis dengan jelas dan lengkap  Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap, apoteker wajib menanyakan kepada penulis resep.  Apabila apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, apoteker harus memberitahukan kepada dokter penulis resep.  Apabila dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, tanggung jawab sepenuhnya dipikul oleh dokter yang bersangkutan (dokter wajib menyatakannya secara tertulis atau membubuhkan tanda tangan yang lazim di atas resep).  Apabila apoteker menganggap pada resep terdapat kekeliruan yang berbahaya dan tidak dapat menghubungi dokter penulis resep, penyerahan obat dapat ditunda. Ketentuan resep
  • 6. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan. Untuk penderita yang segera memerlukan obatnya, dokter menulis dibagian kanan atas resep: Cito,Urgent = segera,P.I.M – periculum in mora = berbahaya bila ditunda. Maka resep ini harus dilayani lebih dahulu. Bila dokter menginginkan resepnya diulang maka dokter akan menulis tanda iter pada resenya, tetapi bila tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa sepengetahuannya diulang, dokter akan menulis tanda N.I = Ne iteretur = Tidak boleh diulang Ketentuan resep pada hewan
  • 7. -Dokter gigi diberi izin untuk menulis segala macam obat dengan cara parenteral (injeksi) atau cara-cara pemakaian lain, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. -Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera, dokter dapat memberikan tanda ” cito/statim/urgent (segera), P I M/periculum in mora (berbahaya bila ditunda)” pada bagian kanan resep, dan harus didahulukan dalam pelayanannya. -Resep p.p /pro paupere (resep untuk orang miskin), dimaksud agar apotek dapat meringankan harga obat atau bila dapat diberi gratis. -Pada resep asli yang diberi tanda ”n.i”/ne iteratur (tidak boleh diulang), maka apotek tidak boleh mengulangi penyerahan obat atas resep yang sama. Ketentuan resep
  • 8. Resep narkotika adalah resep yang menuliskan obat yang tergolong dalam narkotika menurut peraturan perundang-undangan Contoh obat narkotika yang sering ada di apotek dan rumah sakit adalah Codein, Doveri, injeksi pethidin dsb. Resep yang mengandung obat narkotika maka resep tersebut selain memenuhi aturan diatas juga harus memenuhi hal-hal dibawah ini : -Tidak boleh ada iterasi (ulangan) -Nama pasien harus ditulis tidak boleh m.i = mihi ipsi = untuk dipakai sendiri -Alamat pasien harus ditulis lengkap. -Aturan pakai signa yang jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakai (usus cognitus). -Alamat tempat tinggal jelas dokter yang menulis resep. -Bila terdapat resep yang tidak memenuhi aturan-aturan diatas, maka resep tersebut tidak dapat dilayani, begitu pula resep narkotika yang telah diambil sebagian oleh pasien diapotek lain. Ketentuan resep yang mengandung Narkotika
  • 9. . Cara menangani resep yang telah dikerjakan adalah : • Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomer penerimaan / pembuatan resep. • Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai garis merah dibawah nama obatnya. • Resep yang telah disimpan selama 3 tahun dapat dimusnahkan dan cara pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai. • Pemusnahan dilakukan oleh Apoteker pengelola bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotik. PENYIMPANAN RESEP
  • 10.  Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan  Pemusnahan obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.  Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja.  Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan.  Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.  Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan berita acara pemusnahan resep, dan selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Cara Memusnahkan Resep dan Obat Kedaluwarsa atau Rusak di Apotek
  • 11. Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi hanya dilakukan dalam hal: • diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat diolah kembali; • telah kadaluarsa; • tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan; • dibatalkan izin edarnya; atau • berhubungan dengan tindak pidana Cara Memusnahkan Obat Psikotropika, Narkotika, dan Prekursor Farmasi di Apotek
  • 12. Pada gambar di samping terdapat contoh resep untuk anak balita Contoh resep
  • 13. Pada gambar di samping terdapat contoh resep pada kucing Contoh resep
  • 14. Pada resep obat yang mengandung Psikotropika, Narkotika, dan Prekursor dapat menggunakan syarat sebagai berikut: Pelayanan Resep yang Mengandung Narkotika. Menurut Permenkes No. 35 tahun 2014 tentang Narkotika disebutkan bahwa: Narkotika hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan dan ilmu pengetahuan. Narkotika hanya dapat diserahkan pada pasien untuk pengobatan penyakit berdasarkan resep dokter. Apotek dilarang mengulangi menyerahkan narkotika atas dasar salinan resep dokter. Contoh resep
  • 15. Copy resep atau salinan resep adalah salinan yang dibuat apoteker dimana obat berdasarkan resep asli dari dokter. Copy resep dapat memudahkan pasien dalam melihat obat apa yang pernah ditebus ke apotek sebelumnya.Jika di dalam resep tertulis "iter" yang berarti resep boleh ditebus sebanyak "iter" yang tertera. Istilah lain dari salinan resep : kopi resep, apograph, Exemplum, Afschrift. Salinan resep memuat : - Semua keterangan yang terdapat dalam resep asli - Nama dan alamat apotek - Nama dan nomor Surat izin pengelolaan apotek - Tanda tangan atau paraf APA - Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan; tanda nedet atau nedetur untuk obat yang belum diserahkan - Nomor resep dan tanggal peresepan Salinan reserp
  • 16. -Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada dilakukan oleh apoteker pendamping, asisten apoteker kepala, apoteker supervisor atau apoteker pengganti dengan mencantumkan nama terang dan status yang bersangkutan). -Resep/salinan resep harus dirahasiakan. -Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan lain salian resep
  • 17. Salinan resep narkotika • Apotek dilarang melayani salinan resep yang mengandung narkotika, walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian atau belum dilayanai sama sekali (untuk mencegah kemungkinan penyalahgunaan blanko-blanko salinan resep). • Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut hanya boleh dilayani di apotek yang menyimpan resep aslinya. • Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh dilayani sama sekali (dokter tidak boleh menuliskan iter untuk resep yang mengandung narkotika). • Resep dari luar propinsi harus mendapat persetujuan dari dokter setempat.
  • 18. • Resep yang telah dikerjakan diatur menurut tanggal dan nomor urut penerimaan resep dan harus disimpan minimal tiga tahun. • Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya. • Resep yang telah disimpan lebih dari tiga tahun dapat dimusnahkan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh APA bersama sekurang-kurangnya seorang petugas apotek, dan harus dibuat berita acara pemusnahan. Penyimpanan resep dan salinan resep
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Agadiwanti S.I., 2017. Identifikasi Kesalahan Pengobatan (Medication Error) Pada Tahap Peresepan (Prescribing) Rawat Jalan Di Poli Anak Rumah Sakit X Ambarawa Periode Oktober-Desember 2016, Skripsi, Program Studi Farmasi, Universitas Ngudi Waluyo : Ungaran Agoes G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Institut Teknologi Bandung Press, Bandung. https://doc.lalacomputer.com/makalah-obat-resep-dan-dosis/ https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11156/05.1%20bab%201.pdf?sequence=5 &isAllowed=y https://gudangilmu.farmasetika.com/cara-memusnahkan-resep-dan-obat-kedaluwarsa-atau- rusak-di-apotek/ http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/02/istilah-resep-obat-daftar-singkatan.html