Pemantauan Terapi Obat di Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko efek samping obat dengan melakukan identifikasi masalah penggunaan obat, memberikan rekomendasi, dan memantau pencapaian tujuan terapi."
3. Tujuan
Meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi
Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD).
Manfaat
Meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
(ROTD) dan efisiensi biaya.
4. PERSIAPAN
1. Seleksi Pasien
a. Kondisi Pasien
• Pasien dengan multi diagnosa
• Pasien dengan resep
polifarmasi
• Pasien yang menerima obat
dengan indeks terapi sempit
• Pasien dengan gangguan
fungsi organ terutama hati dan
ginjal
• Pasien geriatri dan pediatri
• Pasien hamil dan menyusui
2. Kertas kerja atau formulir
b. Obat
Jenis obat dengan risiko tingi seperti :
• Obat dengan indeks terapi
sempit (digoksin, Fenitoin)
• Obat yang bersifat nefrotik dan
hepatotoksik
• Obat yang sering menimbulkan
ROTD
c. Kompleksitas Rejimen
• Polifarmasi
• Variasi rute pemberian
• Variasi aturan pakai
• Cara pemberian khusus
(contoh inhalasi)
5. PELAKSANAAN
1. Memilih pasien yang memenuhi kriteria
2. Memastikan kebenaran identitas pasien
3. Pengumpulan data :
Profil pengobatan pasien/pencatatan penggunaan
obat
Wawancara dengan pasien, anggota keluarga, dan
tenaga kesehatan lain
Semua data yang sudah diterima, dikumpulkan
dan kemudian dikaji. Data yang berhubungan
dengan PTO diringkas dan diorganisasikan ke
dalam form atau lembar kerja.
6. No Tanggal Catatan Pengobatan
Pasien
Nama Obat, Dosis,
Cara Pemberian
Identifikasi Masalah
terkait Obat
Rekomendasi/
Tindak Lanjut
Riwayat penyakit
Riwayat penggunaan
obat
Riwayat alergi
FORM PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
No. Telepon :
7. PELAKSANAAN
4. Identifikasi masalah terkait obat
Masalah terkait obat dapat dikategorikan sebagai
berikut :
Ada indikasi tetapi tidak diterapi
Pemberian obat tanpa indikasi
Pasien mendapatkan obat yang tidak diperlu
kan
Pemilihan obat yang tidak tepat
Pasien mendapatkan obat bukan pilihan terb
aik untuk kondisinya
Dosis terlalu tinggi atau terlalu rendah
Reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
Interaksi obat
Pasien tidak menggunakan obat karena
suatu sebab
Apoteker perlu membuat prioritas masalah untuk
penyelesaian segera sesuai kondisi pasien,
tentukan masalah tersebut sudah terjadi atau
berpotensi akan terjadi
8. PELAKSANAAN 5. Rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat
Memulai terapi obat
Obat dihentikan
Meningkatkan dosis
Menurunkan dosis
Konseling pasien secara individu
Merujuk pasien
6. Pemantauan (memastikan pencapaian efek
terapi dan meminimalkan efek yang tidak
dikehendaki)
Langkah-langkah pemantauan :
Menetapkan parameter farmakoterapi
Menetapkan sasaran terapi (end point)
9. PELAKSANAAN
7. Tindak lanjut
Dilakukan evaluasi dan pemantauan secara
keseluruhan apakah farmakoterapi sesuai
dengan yang diharapkan.
Frekuensi pemantauan berdasar antara lain pada:
Kebutuhan khusus dari pasien
Karakteristik obat pasien
Biaya dan kepraktisan pemantauan
Keberhasialan tercapai ketika hasil pengukuran
parameter klinis sesuai dengan sasaran terapi
yang telah ditetapkan.
Jika tidak tercapai???? Gagal??!!!..........
10. EVALUASI
1. Jumlah masalah terkait obat yang teridentifikasi
2. Jumlah masalah terkait obat yang diselesaikan