Pada dokumen tersebut membahas tentang pertimbangan dalam aspek operasional, teknis, dan teknologi dalam bisnis. Beberapa poin penting yang dijelaskan antara lain mengenai penentuan lokasi usaha, tata letak produksi, pemilihan teknologi, serta manajemen persediaan yang meliputi konsep EOQ, safety stock, dan reorder point. Dokumen ini memberikan panduan komprehensif tentang aspek-aspek praktis yang perlu dipertimbangkan dalam
4. Aspek Teknis/Operasi Aspek Teknologi
Aspek teknis atau operasi juga
dikenal sebagai aspek produksi.
Jadi, aspek operasi adalah
untuk menilai kesiagaan
perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Penilaian terhadap
aspek ini sangat penting karena
menyangkut hal-hal seperti
masalah penentuan lokasi, luas
produksi, tata letak ( layout ),
penyusunan peralatan pabrik
dan proses produksinya
termasuk pemilihan teknologi.
Aspek teknologi dalam studi
kelayakan bisnis berkaitan dengan
tepat tidaknya teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha
yang dijalankan. Apabila teknologi
yang digunakan tepat, usaha
dapat dijalankan secara optimal.
Sebaliknya, apabila teknologi
yang digunakan tidak tepat, hal
tersebut justru akan menambah
biaya bagi perusahaan
5. Pada aspek operasional, teknis dan teknologi
dalam hal ini memberikan penekanan pada
kegiatan produksi dan operasi antara lain
sebagai berikut
01 02 03
Pengelolaan
fungsi
organisasi
bisnis dalam
proses
penciptaan
barang dan
jasa
Adanya
sistem
transformasi
yang
menghasilkan
barang dan
jasa
Adanya
pengambilan
keputusan
sebagai elem
penitng dari
manajemen
operasi
6. 1 2 3 4
Meningkatkan
kolaborasi yaitu
dengan
menggunakan
video conference
dan teleconference.
Meningkatkan
komunikasi, yaitu
mengintegrasikan
penggunaan
sistem teknologi
informasi dengan
menggunakan
email dan chat
Meningkatkan
efektivitas, yaiut
menyediakan
informasi bagi para
manajer di
organisasi untuk
mendukung proses
pengambilan
keputusan.
Meningkatkan
efisisensi , yaitu
menggantikan
manusia dengan
teknologi diproses
produksi
5
Meningkatkan
kompetitif , yaitu
sistem teknologi
informasi yang
digunakan untuk
keunggulan
kompetisi.
Menurut Jogiyanto ( 2003 :18), sistem
teknologi informasi memberikan lima
peran utama di dalam organisasi yaitu
sebagai beikut :
7. Sebagai saran
penyesuaian diri dan
perubahan lingkungan
bisnis
Agar bisa mampu berdaya
saing unggul dan kompetitif
Keinginan untuk
meningkatkan kinerja secara
efektif dan efisien 02
03
04
01
Beberapa alasan terkait
investasi sistem teknologi
informasi diperusahaan
adalah sebagai berikut :
Karena kelangsungan hidup
perusahaan dan bisnis itu
sendiri
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Aspek Teknis/ Operasi
Agar perusahaan bisa menentukan metode
persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya
Agar dapat menentukan kualitas tenaga
kerja yang dibutuhkan sekarang dan
dimasa yang akan datang
Agar perusahaan dapat menentukan lokasi
yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang, maupun kantor pusat.
Agar perusahaan dapat menentukan loyout
yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan
efisensi.
Agar perusahaan bisa menentukan
teknologi yang paling tepat dalam
menjalankan produksinya.
Tujuan Aspek Teknis/operasi.
9. Penentuan Lokasi Usaha
04
Kantor
cabang
01
Lokasi untuk
kantor pusat
02
Lokasi untuk
pabrik
03
Lokasi untuk
gudang
Dalam meneliti lokasi
tergantung dari jenis
usaha atau investasi
yang dijalankan.
Terdapat paling tidak
4 lokasi yang
dipertimbangkan
sesuai keperluan
perusahaan anatar
lain:
10. Secara umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah
sebagai berikut
Kemudahan untuk melakukan
ekspansi/perluasan
Kondisi adat istiadat/budaya/sikap masyarakat
setempat
Apa dekat lembaga keuangan
Apa berada di kawasan industri
Apa dekat dengan pusat pemerintahan
Jenis usaha yang dijalankan
Apa dekat dengan pasar atau
konsumen
Apa dekat dengan bahan baku
Apa tersedia tenaga kerja
Tersedia sarana dan prasarana
(transportasi, listrik dan air)
Hukum yang berlaku di wilayah setempat.
11. Metode Penilaian Lokasi
Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keinginan
perusahaan dapat digunakan berbagai metode seuai
dengan kebutuhan perusahaan . Paling tidak ada 3
metode yang dapat digunakan dalam menilai suatu lokasi
sebelum diputuskan yakni :
Metode perbandingan biaya ( cost comparison
method)
Metode analisis ekonomi ( economic analysis
method)
Metode penilaian hasil value
12. D. Luas produksi.
Luas produksi dapat dilihat dari
segi ekonomis dan segi teknis.
Dari segi ekonomis yang dilihat
adalah berapa jumlah produk
yang dihasilkan dalam waktu
tertentu dengan biaya yang
paling efisien. Adapaun dari
segi teknisnya yang dilihat
adalah jumlah produk yang
dihasilkan atas dasar
kemampuan mesin dan
peralatan serta persyaratan
teknis.
Secara umum luas produksi
ekonomis di tentukan antara
lain oleh:
Kecenderungan permintaan
yang akan datang.
Kemungkinan pengadaan
bahan baku, bahan
pembantu, tenaga kerja dan
lain – lain.
Daur hidup produksi, dan
produksi subtitusi dari
produk tersebut.
13. Tata Letak (Layout)
Posisi tetap
(fixed
position).
Tata letak
pandang
eceran /
pelayanan
(retail and
service
layout).
Tata letak
kantor
(office
layout).
Tata letak
produk
(product
layout).
Orientasi
Proses
(proses
oriented).
Tata letak
gudang
(warehouse
layout).
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi
produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses,
sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai
efisiensi/operasi. Pada umumnya layout di dasarkan pada situasi
sebagai berikut:
14. Pemilihan Teknologi
Pertimbangan teknlogi lanjutan
Pertimbangan pemerintah dalam hal
tenaga kerja
Besarnya biaya investasi dan biaya
pemeliharaan
Kemampuan tenaga kerja dan
kemungkinan pengembangannya
Keberhasilan teknologi ditempat lain
Ketepatan teknologi dengan bahan
bakunya
Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang
dikerjakan. Jadi yang perlu di perhatikan dalam pemilihan
teknologi adalah :
Dan pertimbangan lainnya.
16. Sebagai bahan kajian dalam bisnis, persediaan memegang peran yang cukup
penting terhadap profit perusahaan dan keberlangsungan bisnis pada masa
mendatang. Oleh karena, itu diperlukan tata kelola yang profesional dalam
menetukan aspek operasional dalam manajemen persediaan.
Memiliki Manfaat Skala
Ekonomis Apabila
Sewaktu-waktu Harga
Barang Baku Mengalami
Kenaikan
Menjamin Kelancaran
Produksi
Sebagai Persiapan
Kebutuhan Tambahan
( Safety Stock ) Apabila
Tiba-Tiba Ada
Kebutuhan Berlebihan.
Memastikan Terpenuhi
Kebutuhan Produksi
Tujuan menajemen
persediaan
diantaranya sebagai
berikut:
01.
02 04
03
17. D
D
D
D
D
Biasanya para pelaku bisnis akan
mengalami kesulitan saat melakukan
pertimbangan pemesanan persediaan.
Pertimbangannya apakah persediaan
harus banyak untuk memenuhi
kebutuhan produksi atau persediaan
sedikit saja karena dikhawatirkan
terlalu belebihan.
Berikut ini adalah analisis pertimbangan
persediaan
18. No Persediaan Banyak Persediaan Sedikit
1. Terjamin kebutuhan
produksi.
Persediaan akan
selalu baru ( fresh)
2. Stock persediaan saat
dibtutuhkan apabila ada
permintaan berlebih
aman.
Biaya operasional
tidak mengendap
dibarang persediaan
3. Tidak ada kekhawatiran
keterlambatan
pengiriman atau
kehabisan stok dari
supplier
Tidak perlu
menyiapkan gudag
tambahan untuk
menyimpan barang
persediaan
4. Skala ekonomis
terpenuhi
Pengawasan atau
kontrol persediaan
akan lebih mudah
No Persediaan Banyak Persediaan Sedikit
1. Perlu menyiapkan
gudang tambahan
untuk penyimpan
barang persediaan.
Sewaktu-waktu
kebutuhan atau
permintaan tinggi
tidak bisa dipenuhi
2. Kontrol dan
pengawasan perlu
ditingkatkan, biaya
perawatan tinggi
Sewaktu-waktu ada
kenaikan harga
persediaan tidak bisa
mendapat harga
kompetitif / murah
3. Barang persediaan
tidak selalu fresh
bahkan rentan
expired , menurun
kualitas
Besarmnya biaya
operasional untuk
transportasi jika
beberapa kali
pengeriman
a. Kelebihan persediaan banyak dan sedikit b. Kekurangan persediaan banyak dan sedikit
19. • Infographic Style
Ada tiga poin pokok dalam
persediaan yang menjadi
dasar pertimbangan pelaku
bisnis untuk mengambil
keputusan, yaitu sebagai
berikut :
01
02
03
Berapa jumlah pemesanan minimum dari
persediaan?
Berapa jumlah minimum yang harus dijadikan stok
aman barang gudang ?
Kapan pelaku bisnis akan melakukan pemeanan
kembali saat persediaan digudang sudah mulau
habis ?
Ketiga hal diatas dalam manajemen
persediaan dikenal dengan konsep
berikut ini:
EOQ ( Economic Order Quantity)
SS ( Safety Stock )
ROP ( Reorder Point)
20. Besarnya biaya pemesanan
( ordering cost .)
Kebutuhan bahan baku selama
setahun
Besarnya penyimpanan
(carrying cost)
Harga beli dan ongkos angkut
START
EOQ adalah tingkat
persediaan yang
meminimalkan total biaya
menyimpan persediaan dan
biaya pemesanan. Beberapa
elemen yang mempengaruhi
EOQ adalah sebagai berikut :
Rumus EOQ :
EOQ = √(2 x A x
P) : ( R x C)
21. Safety Stock ( juga disebut buffer stock ) adalah istilah yang digunakan oleh logistik
untuk menggambarkan tingkat stock ekstra yang dipertahankan untuk mengurangi
risiko stockouts ( kekurangan bahan baku atau kemasan ) karena ketidakpastian
pasokan dan permintaan. Menentukan jumlah besaran safety stock dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
Faktor pengalaman
Faktor dugaan atau prediksi
Faktor biaya
Faktor keterlambatan
22. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam
penetuan besarnya ROP adalah sebagai
berikut :.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelsan diatas,
rumus dari ROP adalah sebagai berikut
01 02
Reorder Point (ROP) adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus
ada digudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan kembali,
sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat waktu.
Penggunaan selama
tenggang waktu
mendapatkan barang
( procurement lead time)
Besarnya Safety
stock
ROP = Safety stock + Penggunaan selama
Lead Time
ROP = Persentase Tertentu Safety Stcok +
kebutuhan Lead Time