SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PERENCANAAN PERAWATAN
Perencanaan didefinisikan sebagai proses pemilihan informasi dan
pembuatan asumsi mengenai kondisi masa datang, guna mengembangkan
seluruh lintasan kegiatan. Pengertian perencanaan perawatan adalah
suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga
sistem/equipment dalam proses perawatannya sampai kondisi dapat
diterima. Perencanaan perawatan mengikutsertakan pengembangan dari
seluruh lintasan kegiatan yang mencakup semua kegiatan perawatan,
reparasi, dan pekerjaan overhaul.
PERENCANAAN PEKERJAAN DAN TENAGA
Untuk mendapatkan hasil yang baik, suatu pekerjaan pemeliharaan harus
direncanakan dengan baik. Dalam sebuah perusahaan atau industry biasanya
telah ada format khusus yang digunakan untukmembuat perencanaan tersebut.
Bentuk format perencanaan antara industri yang satu dengan industri lainnya
dapat berbeda, tergantung dari kebutuhan masing-masing. Tetapi secara umum
format perencanaan pekerjaan tersebut memuat isi tentang:
A. Jenis atau tipe pekerjaan
B. Sifat atau level pekerjaan
C. Tenaga pelaksana yang diperlukan
D. Material atau suku cadang yang diperlukan
E. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagainya
Tipe pekerjaan meliputi: pekerjaan perbaikan biasa, pemeliharaan yang bersifat rutin atau
pebaikan berat. Ini perlu diketahui oleh perencana dan teknisi agar dapat diperkirakan
berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Dalam kenyataan, bisa terjadi kondisi, dimana dalam waktu yang bersamaan terjadi banyak
sekali pekerjaan pemeliharaan yang harus diselesaikan, sedangkan tenaga teknisi terbatas.
Dalam kondisi ini, maka perlu dibuat skala prioritas, dengan cara melihat urgensi (tingkat
kedaruratan) pekerjaan. Level pekerjaan yang bersifat darurat atau kritis harus mendapat
prioritas. Pekerjaan ini harus dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 24 jam.
DASAR-DASAR POKOK YANG MENUNJANG
PEMBENTUKAN SYSTEM PERAWATAN:
• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik.
• Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus
dilakukan pada tiap bagian.
• Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan.
• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN
PERAWATAN
• RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk atau
pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat
membantu dalam melakukan pekerjaan.
• LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi yang
mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah dengan
memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen dlsb
• PRIORITAS PEKERJAAN
Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai dengan
urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka perlu
memberi mesin tersebut prioritas utama.
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN
PERAWATAN
• METODE YANG DIGUNAKAN
“Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat
kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan
berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut
dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai.
• KEBUTUHAN MATERIAL
Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan, maka
biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang dibutuhkan ini
harus selalu tersedia
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN
DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN
PERAWATAN
• KEBUTUHAN ALAT PERKAKAS
Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah
penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk
alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya.
• KEBUTUHAN KEAHLIAN
Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja.
• KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus
ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan
pengawasannya.
SUKU CADANG
Suku cadang atau material merupakan bagian pokok yang perlu
diperhitungkan dalam pengaruhnya terhadap biaya perawatan. Biaya
material dan suku cadang untuk perawatan biasanya berkisar antara 40
sampai 50 persen dari total investasi, termasuk adanya kerugian-kerugian
karena kerusakan. Dengan demikian, rata-rata perusahaan mengeluarkan
sekitar 15 sampai 25 persen dari total biaya perawatan untuk suku cadang
dan material. Oleh karena itu, pemakaian material atau suku cadang
direalisasikan sehemat mungkin dan perlu pengontrolan dalam
pengelolaannya.
Pada dasarnya pengontrolan material atau suku cadang
dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pengoperasiannya. Namun demikian perubahan dapat
saja terjadi dan memerlukan pengaturan setiap waktu.
Jadi setiap bagian perawatan perlu organisasi untuk
sistem penyimpanan.
Dalam kaitan ini, penting adanya perhatian manajemen
untuk pengontrolan material atau suku cadang yang
dibutuhkan pada pekerjaan perawatan. Usahausaha yang
perlu ditangani dalam mengelola dan mengontrol suku
cadang mencakup sistem order, rencana, dan teknik
untuk mengganti atau memperbaiki, peralatan atau
mesin yang bermasalah.
KONTROL SUKU CADANG
KONTROL SUKU CADANG
Untuk pengelolaan suku cadang agar dapat terkontrol dengan baik, perlu adanya:
1) Sistem pencatatan (record system).
Penyimpanan suku cadang, material dan perlengkapan lainnya harus tercatat
secara sistematis. Perlu adanya sistem penomoran dalam pembukuan yang
menjelaskan deskripsi, lokasi, biaya, sumber, dan lain-lain yang menjadi
pokok dalam sistem pengolahan data.
2) Sistem penyimpanan.
Sistem penyimpanan dapat diartikan sebagai sistematika dalam penempatan,
penyimpanan dan pencatatan barang, komponen, suku cadang, atau material
yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga akan mempermudah
pelayanan pengoperasiannya secara praktis dan ekonomis.
FUNGSI KONTROL SUKU CADANG
1) Mengelola penyimpanan barang secara aktif, termasuk tata letak, sarana
untuk penyimpanan, pemanfaatan ruang gudang, prosedur penerimaan dan
pengeluaran barang, suku cadang dan lain-lain.
2) Tanggung jawab teknis untuk keberadaan suku cadang, termasuk metode
penyimpanan, prosedur perawatan untuk mencegah kerusakan, pencegahan
kehilangan.
3) Sistem pengontrolan stok (persediaan suku cadang). Catatan inventarisasi,
prosedur pemesanan, pengadaan barang.
4) Perawatan untuk bahan-bahan khusus, dalam pengiriman barang, dalam
proses pemakaian, kesiapan suku cadang dalam jumlah dan spesifikasi yang
sesuai menurut kebutuhannya.
5) Melindungi suku cadang dari kerugian atau kehilangan karena penyimpanan
yang kurang terkontrol, dan mencegah adanya pemindahan barang tanpa
DASAR-DASAR KONTROL SUKU CADANG
Dalam pengelolaan suku cadang perlu diperhatikan bahwa penyimpanan stok tidak
terlalu lebih atau tidak terlalu kurang dari kebutuhan. Jumlah maksimum dan minimum
penyimpanan suku cadang harus ditentukan secermat mungkin. Batas-batas tersebut
dapat ditentukan berdasarkan pengalaman dan kebutuhan nyata, seperti terlihat pada
garafik penyediaan suku cadang pada gambar berikut :
FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MENDASARI
PENGONTROLAN SUKU CADANG
1) PERSEDIAAN/STOK MAKSIMUM.
Menunjukkan batas tertinggi penyimpanan suku cadang dengan jumlah yang
menguntungkan secara ekonomi.
2) PERSEDIAAN/STOK MINIMUM.
Menunjukkan batas terendah penyimpanan suku cadang dengan batas yang aman. Untuk
mengatasi kebutuhan suku cadang di atas batas normal, maka harus selalu ada persediaan
dalam jumlah tertentu.
3) STANDAR PEMESANAN.
Menunjukkan jumlah barang atau suku cadang yang dibeli pada setiap pemesanan.
Pemesanan kembali dapat diadakan lagi untuk mencapai jumlah stok yang dibutuhkan.
4) BATAS PEMESANAN KEMBALI.
Menunjukkan jumlah barang yang dapat dipakai selama waktu pengadaannya kembali
(sampai batas stok minimum). Pada saat jumlah persediaan barang telah mencapai batas
pemesanan, maka pemesanan yang baru segera diadakan.
FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MENDASARI
PENGONTROLAN SUKU CADANG
5) WAKTU PENGADAAN.
Menunjukkan lamanya waktu pengadaan barang yang dipesan (sejak mulai pemesanan sampai
datangnya barang pesanan baru).
Dalam menentukan jumlah stok maksimum dan minimum dari setiap barang yang dibutuhkan, maka
penentuan pengadaannya dipengaruhi oleh factor faktor berikut:
• Kemampuan ekonomi pada tiap pengadaan order.
• Penambahan modal.
• Waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan barang.
• Kemungkinan adanya penyusutan dan kerusakan.
• Jumlah permintaan barang.
Keuntungan dari adanya kontrol suku cadang adalah sebagai berikut:
• mengetahui titik kritis antara input dan output.
• Memberikan kemungkinan adanya penambahan output.
• Mencegah terjadinya keterlambatan dalam pengadaan barang.
• Adanya keuntungan dari sejumlah potongan harga.
• Memanfaatan keuntungan dari harga yang tidak menentu.
JUMLAH PESANAN EKONOMIS
Penilaian untuk pemesanan barang dalam jumlah ekonomis mencakup perhitungan
biaya-biaya berikut:
1) biaya pengadaan barang, termasuk biaya administrasi, pengangkutan, Inspeksi,
dan biaya-biaya lain yang tak terduga.
2) Biaya inventarisasi barang. Termasuk biaya pengelolaan penyimpanan di gudang,
asuransi, keusangan, penyusutan dan lain-lain. Besarnya biaya ini sekitar 10
sampai 20% dari harga rata-rata barang yang disimpan.
Jumlah pesanan ekonomis dapat diperoleh apabila besarnya biaya pengadaan barang
sama dengan besarnya biaya inventarisasi.
JUMLAH PESANAN EKONOMIS
CONTOH SOAL
Banyaknya barang yang dibutuhkan dari gudang adalah 20 Unit/Tahun. Biaya
Pemesanan Termasuk Ongkos-ongkos Pengadaan Barang Rp. 4096,-
/Pesanan. Harga Barang Per Unit Rp. 1000,-. Biaya Inventarisasi Per Tahun
16% Dari Harga Rata-rata Barang Yang Disimpan.
Tentukan:
1) Jumlah Pesanan Ekonomis.
2) Batas Pemesanan Kembali, Bila Waktu Pengadaannya 3 Bulan.
Jadi bila
persediaan di
gudang tinggal 5
unit, maka
pemesanan
Kembali segera
diadakan.
PENYIMPANAN SUKU CADANG
Penyimpanan suku cadang biasa diletakkan dalam gudang perawatan dan dikelola dengan baik
sehingga mempermudah penyediannya pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini, penyimpanan stok
barang, material atau suku cadang dapat dibagi menjadi beberapa bagian gudang menurut
kelompoknya.
1) GUDANG SUKU CADANG KHUSUS
Gudang ini untuk menyimpan suku cadang yang biasa dipakai pada peralatan atau mesin-mesin
tertentu dan sangat vital fungsinya. Yang termasuk ke dalam kelompok suku cadang ini antara lain
seperti motor listrik khusus, poros bubungan, bantalan khusus, roda gigi pengganti dan
komponen-komponen khusus lainnya.
Suku cadang yang dibutuhkan dapat dikelompokkan pada bagian khusus apabila:
• Digunakan untuk mesin yang kalau terjadi kemacetan akan mengakibatkan kerugian besar.
• Digunakan untuk satu atau dua mesin tertentu.
• Dalam pemakaiannya lebih tahan lama daripada suku cadang biasa.
• Sulit untuk pengadaan cepat.
PENYIMPANAN SUKU CADANG
2. GUDANG SUKU CADANG BIASA.
Gudang ini menyimpan suku cadang yang tidak istimewa dan dalam pemakaiannya cendrung
lebih cepat dibandingkan dengan suku cadang khusus, sehingga suku cadang ini sering
mengalami penggantian.
Contoh suku cadang biasa antara lain: katup-katup, bantalan biasa, packing, fitting pipa, dan
lain sebagainya.
3. GUDANG PERAWATAN
Gudang ini menyimpan berbagai sarana atau perlengkapan yang diperlukan untuk pekerjaan
perawatan. Perlengkapan yang disimpan dalam gudang perawatan umum antara lain:
perlengkapan pelumasan dan pengecatan, peralatan perkakas tangan, kunci-kunci, alat-alat
potong, alat pembersih, alat-alat ukur, dan alat-alat bantu perawatan yang tidak terdapat di
gudang lain.
SOAL
1. Jelaskan Menurut Pemahamanmu, Kenapa Perlu Dilakukan Perencanaan Dalam
Sebuah Perawatan!
2. Apa saja Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan
Perawatan?
3. Sebutkan Fungsi Dari Kontrol Suku Cadang!
4. Tuliskan Barang – Barang Yang Ada Di Bengkel Jurusan Teknik Elektronika Industri
Baik Alat Maupun Bahan, Minimal 25 Buah Barang!
5. Banyaknya Barang Yang Dibutuhkan Dari Gudang Adalah 25 Unit/Tahun. Biaya
Pemesanan Termasuk Ongkos-ongkos Pengadaan Barang Rp. 6500,-/Pesanan.
Harga Barang Per Unit Rp. 2500,-. Biaya Inventarisasi Per Tahun 15% Dari Harga
Rata-rata Barang Yang Disimpan.
Tentukan:
a) Jumlah Pesanan Ekonomis.
b) Batas Pemesanan Kembali, Bila Waktu Pengadaannya 3 Bulan.

More Related Content

Similar to Perencanaan Perawatan.pptx

2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinAgus Witono
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinFarras Japstyle
 
Mid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkelMid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkellapalutu
 
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinTeknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinPolin Panggabean
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkellapalutu
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasionalfredi_umby
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose managementDjunardi_Tumei
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 

Similar to Perencanaan Perawatan.pptx (20)

Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohtoFever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
Mid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkelMid manajemen lab dan bengkel
Mid manajemen lab dan bengkel
 
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinTeknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
 
Manajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkelManajemen lab dan bengkel
Manajemen lab dan bengkel
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen OperasionalPerawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
Perawatan Peralatan (Maintenance) - Manajemen Operasional
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose management
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
organisasi maintenance
organisasi maintenanceorganisasi maintenance
organisasi maintenance
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
Aspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
Aspek Operasional, Teknis Dan TeknologiAspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
Aspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (6)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Perencanaan Perawatan.pptx

  • 1. PERENCANAAN PERAWATAN Perencanaan didefinisikan sebagai proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi mengenai kondisi masa datang, guna mengembangkan seluruh lintasan kegiatan. Pengertian perencanaan perawatan adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga sistem/equipment dalam proses perawatannya sampai kondisi dapat diterima. Perencanaan perawatan mengikutsertakan pengembangan dari seluruh lintasan kegiatan yang mencakup semua kegiatan perawatan, reparasi, dan pekerjaan overhaul.
  • 2. PERENCANAAN PEKERJAAN DAN TENAGA Untuk mendapatkan hasil yang baik, suatu pekerjaan pemeliharaan harus direncanakan dengan baik. Dalam sebuah perusahaan atau industry biasanya telah ada format khusus yang digunakan untukmembuat perencanaan tersebut. Bentuk format perencanaan antara industri yang satu dengan industri lainnya dapat berbeda, tergantung dari kebutuhan masing-masing. Tetapi secara umum format perencanaan pekerjaan tersebut memuat isi tentang: A. Jenis atau tipe pekerjaan B. Sifat atau level pekerjaan C. Tenaga pelaksana yang diperlukan D. Material atau suku cadang yang diperlukan E. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagainya
  • 3. Tipe pekerjaan meliputi: pekerjaan perbaikan biasa, pemeliharaan yang bersifat rutin atau pebaikan berat. Ini perlu diketahui oleh perencana dan teknisi agar dapat diperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam kenyataan, bisa terjadi kondisi, dimana dalam waktu yang bersamaan terjadi banyak sekali pekerjaan pemeliharaan yang harus diselesaikan, sedangkan tenaga teknisi terbatas. Dalam kondisi ini, maka perlu dibuat skala prioritas, dengan cara melihat urgensi (tingkat kedaruratan) pekerjaan. Level pekerjaan yang bersifat darurat atau kritis harus mendapat prioritas. Pekerjaan ini harus dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 24 jam.
  • 4. DASAR-DASAR POKOK YANG MENUNJANG PEMBENTUKAN SYSTEM PERAWATAN: • Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik. • Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan pada tiap bagian. • Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan. • Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil. • Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.
  • 5. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN PERAWATAN • RUANG LINGKUP PEKERJAAN Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan. • LOKASI PEKERJAAN Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen dlsb • PRIORITAS PEKERJAAN Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka perlu memberi mesin tersebut prioritas utama.
  • 6. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN PERAWATAN • METODE YANG DIGUNAKAN “Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai. • KEBUTUHAN MATERIAL Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia
  • 7. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PEKERJAAN PERAWATAN • KEBUTUHAN ALAT PERKAKAS Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya. • KEBUTUHAN KEAHLIAN Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja. • KEBUTUHAN TENAGA KERJA Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan pengawasannya.
  • 8. SUKU CADANG Suku cadang atau material merupakan bagian pokok yang perlu diperhitungkan dalam pengaruhnya terhadap biaya perawatan. Biaya material dan suku cadang untuk perawatan biasanya berkisar antara 40 sampai 50 persen dari total investasi, termasuk adanya kerugian-kerugian karena kerusakan. Dengan demikian, rata-rata perusahaan mengeluarkan sekitar 15 sampai 25 persen dari total biaya perawatan untuk suku cadang dan material. Oleh karena itu, pemakaian material atau suku cadang direalisasikan sehemat mungkin dan perlu pengontrolan dalam pengelolaannya.
  • 9. Pada dasarnya pengontrolan material atau suku cadang dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pengoperasiannya. Namun demikian perubahan dapat saja terjadi dan memerlukan pengaturan setiap waktu. Jadi setiap bagian perawatan perlu organisasi untuk sistem penyimpanan. Dalam kaitan ini, penting adanya perhatian manajemen untuk pengontrolan material atau suku cadang yang dibutuhkan pada pekerjaan perawatan. Usahausaha yang perlu ditangani dalam mengelola dan mengontrol suku cadang mencakup sistem order, rencana, dan teknik untuk mengganti atau memperbaiki, peralatan atau mesin yang bermasalah. KONTROL SUKU CADANG
  • 10. KONTROL SUKU CADANG Untuk pengelolaan suku cadang agar dapat terkontrol dengan baik, perlu adanya: 1) Sistem pencatatan (record system). Penyimpanan suku cadang, material dan perlengkapan lainnya harus tercatat secara sistematis. Perlu adanya sistem penomoran dalam pembukuan yang menjelaskan deskripsi, lokasi, biaya, sumber, dan lain-lain yang menjadi pokok dalam sistem pengolahan data. 2) Sistem penyimpanan. Sistem penyimpanan dapat diartikan sebagai sistematika dalam penempatan, penyimpanan dan pencatatan barang, komponen, suku cadang, atau material yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga akan mempermudah pelayanan pengoperasiannya secara praktis dan ekonomis.
  • 11. FUNGSI KONTROL SUKU CADANG 1) Mengelola penyimpanan barang secara aktif, termasuk tata letak, sarana untuk penyimpanan, pemanfaatan ruang gudang, prosedur penerimaan dan pengeluaran barang, suku cadang dan lain-lain. 2) Tanggung jawab teknis untuk keberadaan suku cadang, termasuk metode penyimpanan, prosedur perawatan untuk mencegah kerusakan, pencegahan kehilangan. 3) Sistem pengontrolan stok (persediaan suku cadang). Catatan inventarisasi, prosedur pemesanan, pengadaan barang. 4) Perawatan untuk bahan-bahan khusus, dalam pengiriman barang, dalam proses pemakaian, kesiapan suku cadang dalam jumlah dan spesifikasi yang sesuai menurut kebutuhannya. 5) Melindungi suku cadang dari kerugian atau kehilangan karena penyimpanan yang kurang terkontrol, dan mencegah adanya pemindahan barang tanpa
  • 12. DASAR-DASAR KONTROL SUKU CADANG Dalam pengelolaan suku cadang perlu diperhatikan bahwa penyimpanan stok tidak terlalu lebih atau tidak terlalu kurang dari kebutuhan. Jumlah maksimum dan minimum penyimpanan suku cadang harus ditentukan secermat mungkin. Batas-batas tersebut dapat ditentukan berdasarkan pengalaman dan kebutuhan nyata, seperti terlihat pada garafik penyediaan suku cadang pada gambar berikut :
  • 13. FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MENDASARI PENGONTROLAN SUKU CADANG 1) PERSEDIAAN/STOK MAKSIMUM. Menunjukkan batas tertinggi penyimpanan suku cadang dengan jumlah yang menguntungkan secara ekonomi. 2) PERSEDIAAN/STOK MINIMUM. Menunjukkan batas terendah penyimpanan suku cadang dengan batas yang aman. Untuk mengatasi kebutuhan suku cadang di atas batas normal, maka harus selalu ada persediaan dalam jumlah tertentu. 3) STANDAR PEMESANAN. Menunjukkan jumlah barang atau suku cadang yang dibeli pada setiap pemesanan. Pemesanan kembali dapat diadakan lagi untuk mencapai jumlah stok yang dibutuhkan. 4) BATAS PEMESANAN KEMBALI. Menunjukkan jumlah barang yang dapat dipakai selama waktu pengadaannya kembali (sampai batas stok minimum). Pada saat jumlah persediaan barang telah mencapai batas pemesanan, maka pemesanan yang baru segera diadakan.
  • 14. FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG MENDASARI PENGONTROLAN SUKU CADANG 5) WAKTU PENGADAAN. Menunjukkan lamanya waktu pengadaan barang yang dipesan (sejak mulai pemesanan sampai datangnya barang pesanan baru). Dalam menentukan jumlah stok maksimum dan minimum dari setiap barang yang dibutuhkan, maka penentuan pengadaannya dipengaruhi oleh factor faktor berikut: • Kemampuan ekonomi pada tiap pengadaan order. • Penambahan modal. • Waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan barang. • Kemungkinan adanya penyusutan dan kerusakan. • Jumlah permintaan barang. Keuntungan dari adanya kontrol suku cadang adalah sebagai berikut: • mengetahui titik kritis antara input dan output. • Memberikan kemungkinan adanya penambahan output. • Mencegah terjadinya keterlambatan dalam pengadaan barang. • Adanya keuntungan dari sejumlah potongan harga. • Memanfaatan keuntungan dari harga yang tidak menentu.
  • 15. JUMLAH PESANAN EKONOMIS Penilaian untuk pemesanan barang dalam jumlah ekonomis mencakup perhitungan biaya-biaya berikut: 1) biaya pengadaan barang, termasuk biaya administrasi, pengangkutan, Inspeksi, dan biaya-biaya lain yang tak terduga. 2) Biaya inventarisasi barang. Termasuk biaya pengelolaan penyimpanan di gudang, asuransi, keusangan, penyusutan dan lain-lain. Besarnya biaya ini sekitar 10 sampai 20% dari harga rata-rata barang yang disimpan. Jumlah pesanan ekonomis dapat diperoleh apabila besarnya biaya pengadaan barang sama dengan besarnya biaya inventarisasi.
  • 17. CONTOH SOAL Banyaknya barang yang dibutuhkan dari gudang adalah 20 Unit/Tahun. Biaya Pemesanan Termasuk Ongkos-ongkos Pengadaan Barang Rp. 4096,- /Pesanan. Harga Barang Per Unit Rp. 1000,-. Biaya Inventarisasi Per Tahun 16% Dari Harga Rata-rata Barang Yang Disimpan. Tentukan: 1) Jumlah Pesanan Ekonomis. 2) Batas Pemesanan Kembali, Bila Waktu Pengadaannya 3 Bulan. Jadi bila persediaan di gudang tinggal 5 unit, maka pemesanan Kembali segera diadakan.
  • 18. PENYIMPANAN SUKU CADANG Penyimpanan suku cadang biasa diletakkan dalam gudang perawatan dan dikelola dengan baik sehingga mempermudah penyediannya pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini, penyimpanan stok barang, material atau suku cadang dapat dibagi menjadi beberapa bagian gudang menurut kelompoknya. 1) GUDANG SUKU CADANG KHUSUS Gudang ini untuk menyimpan suku cadang yang biasa dipakai pada peralatan atau mesin-mesin tertentu dan sangat vital fungsinya. Yang termasuk ke dalam kelompok suku cadang ini antara lain seperti motor listrik khusus, poros bubungan, bantalan khusus, roda gigi pengganti dan komponen-komponen khusus lainnya. Suku cadang yang dibutuhkan dapat dikelompokkan pada bagian khusus apabila: • Digunakan untuk mesin yang kalau terjadi kemacetan akan mengakibatkan kerugian besar. • Digunakan untuk satu atau dua mesin tertentu. • Dalam pemakaiannya lebih tahan lama daripada suku cadang biasa. • Sulit untuk pengadaan cepat.
  • 19. PENYIMPANAN SUKU CADANG 2. GUDANG SUKU CADANG BIASA. Gudang ini menyimpan suku cadang yang tidak istimewa dan dalam pemakaiannya cendrung lebih cepat dibandingkan dengan suku cadang khusus, sehingga suku cadang ini sering mengalami penggantian. Contoh suku cadang biasa antara lain: katup-katup, bantalan biasa, packing, fitting pipa, dan lain sebagainya. 3. GUDANG PERAWATAN Gudang ini menyimpan berbagai sarana atau perlengkapan yang diperlukan untuk pekerjaan perawatan. Perlengkapan yang disimpan dalam gudang perawatan umum antara lain: perlengkapan pelumasan dan pengecatan, peralatan perkakas tangan, kunci-kunci, alat-alat potong, alat pembersih, alat-alat ukur, dan alat-alat bantu perawatan yang tidak terdapat di gudang lain.
  • 20. SOAL 1. Jelaskan Menurut Pemahamanmu, Kenapa Perlu Dilakukan Perencanaan Dalam Sebuah Perawatan! 2. Apa saja Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan? 3. Sebutkan Fungsi Dari Kontrol Suku Cadang! 4. Tuliskan Barang – Barang Yang Ada Di Bengkel Jurusan Teknik Elektronika Industri Baik Alat Maupun Bahan, Minimal 25 Buah Barang! 5. Banyaknya Barang Yang Dibutuhkan Dari Gudang Adalah 25 Unit/Tahun. Biaya Pemesanan Termasuk Ongkos-ongkos Pengadaan Barang Rp. 6500,-/Pesanan. Harga Barang Per Unit Rp. 2500,-. Biaya Inventarisasi Per Tahun 15% Dari Harga Rata-rata Barang Yang Disimpan. Tentukan: a) Jumlah Pesanan Ekonomis. b) Batas Pemesanan Kembali, Bila Waktu Pengadaannya 3 Bulan.