SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Chapter 8
Aspek Manajemen Operasional dan
Teknologi
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Mata Kuliah
Studi Kelayakan Bisnis
oleh :
Diah Febriani
1301103010036
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2017
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|1
Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
A. Pengertian Manajemen Operasional
Dari asal katanya manajemen operasi, manajemen yaitu suatu proses dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap aktivitas
organisasi sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan operasi adalah kegiatan mentransformasi input
menjadi output. Jadi manajemen operasi merupakan kegiatan untuk
mengatur/mengelola secara optimal atas sumber daya yang tersedia dalam sutu
proses transformasi sehingga menjadi ouput yang mempunyai manfaat lebih dari
sebelumnya.
B. Keputusan dalam Manajemen Operasional
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan bidang manajemen
operasi, yaitu:
 Desain produk dan jasa, desain seharusnya dibuat menarik dan dapat
menggunakan biaya yang efektif.
 Perencanaan proses produksi. Keputusan ini menyangkut tentang
bagaimana cara memperoleh bahan, menentukan tenaga kerja, dan
peralatan teknologi yang diperlukan.
 Layout fasilitas. Meliputi penataan mesin, tempat penyimpanan bahan,
penataan ruang kantor, dll
 Penentuan lokasi dan material handling.
 Desain tugas dan pekerjaan.
 Peramalan produk dan jasa. Peramalan digunakan sebagai dasar penentuan
jumlah yang akan diproduksi, serta bahan baku yang dibutuhkan.
 Penjadwalan dan perencanaan produk. Menentukan jadwal kapan dimulai
dan kapan produksi diakhiri.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|2
C. Proses Produksi
1. Jenis Proses Produksi
Menurut Render (2001) terdapat 3 alternatif untuk jenis proses produksi,
yaitu:
a. Fokus proses. Produk dengan jumlah sedikit tetapi jenisnya beraneka
ragam, berarti menggunakan proses produksi yang fokus pada proses atau
sering disebut proses yang terputus-putus.
b. Fokus produk. Proses yang fokus produk adalah proses dengan jumlah
produk besar namun variasinya sedikit.
c. Fokus proses berulang. Penggunaan proses berulang ini misalnya pada
perakitan mobil dan perlengkapan elektronik.
2. Perencanaan proses
Perencanaan proses ini memutuskan tentang komponen mana yang akan
dibuat sendiri di dalam perusahaan dan komponen mana yang akan dibeli dari
pemasok. Untuk memutuskan membuat sendiri atau membeli ada beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan, yaitu: Biaya, kapasitas, kualitas, kecepatan,
reliabilitas, dan keahlian.
3. Pemilihan peralatan
Yang termasung kedalam keputusan ini adalah keputusan tentang
penggantian peralatan, peningkatan kemampuan peralatan yang ada, penambahan
kapasitas atau menyangkut pembelian peralatan baru. Hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan peralatan yang akan dibeli yaitu, biaya
pembelian, biaya operasi, penghematan harian, peningkatan pendapatan, risiko
dan ketidakpastian.
4. Dokumen proses produksi
Dokumen ini terdiri dari:
a. Blueprint atau cetak biru, yaitu gambaran detail rancangan produk.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|3
b. Bill of material adalah daftar bahan baku dan komponen yang akan
digunakan oleh suatu produk.
c. Assembly chart atau product structure diagram yaitu suatu diagram
skematik yang menjelaskan hubungan setiap komponen dengan induk
rakitan.
d. Operations process chart atau diagram proses adalah daftar operasi yang
harus dilakukan dalam proses pabrikasi sebuah produk.
e. Flow chart atau diagram alur adalah diagram yang menjelaskan kegiatan
produksi mulai dari datangnya bahan naku sampai produk jadi dapat
diamati secara jelas.
D. Pemilihan Teknologi
Menurut Kasmir (2004:234) Pemilihan teknologi adalah salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Misalnya teknologi yang
bagaimana yang sebaiknya diterapkan dari dalam proyek. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan teknologi antara lain:
 Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.
 Keberhasilan teknologi ditempat lain.
 Pertimbangan teknologi lanjutan.
 Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
 Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.
 Petimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.
Kebanyakan dinegara yang belum berkembang ataupun sedang
berkembang, penerapan teknologi terbaru sangat beresiko karena membutuhkan
biaya yang sangat tinggi dan tidak jarang mengalami kegagalan dalam pemasaran
sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu, terdapat
working rule bahwa sebaiknya proyek-proyek industri dinegara berkembang
menghindari teknologi baru yang belum terbukti keberhasilannya dipasar selama
beberapa waktu, paling sedikit satu tahun.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|4
Sedangkan pada negara maju, sebaiknya menghindari teknologi usang atau
teknologi yang sedang menuju kadarluarsa. Penerapan teknologi usang akan
berakibat terhadap investasi proyek yang bersangkutan secara keseluruhan,
terutama jika terdapat teknologi yang lebih baru yang mulai memasyarakat.
Artinya, proyek tersebut akan mengalami kesulitan memasarkan produknya
karena produk tidak lagi sesuai dengan permintaan konsumen karena selera
masyarakat/konsumen sudah beralih ke produk yang menggunakan teknologi
lebih baru, atau dilihat dari cara kerjanya tidak efesien lagi sehingga dari segi
biaya secara total produk tidak bisa bersaing dengan produk lain.
E. Perencanaan Kapasitas
Untuk jenis usaha tertentu, permasalahan persediaan sangat penting untuk
dipertimbangkan dan dianalisis. Dasar pengukuran suatu lembaga bermacam-
macam, hal ini tergantung dari lembaga dan kegiatannya. Pengukuran kapasitas
suatu lembaga dapat diukur berdasarkan pada output maupun inputnya.
Rata-rata penggunaan kapasitas dapat diukur dengan persentase pemakaian
kapasitas untuk berproduksi dibagi dengan kapasitas yang tersedia, dapat
dinyatakan dengan rumus:
% 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
𝑥100%
𝐴𝑡𝑎𝑢: IRR = i1 (
𝑁𝑃𝑉1
𝑁𝑃𝑉1 + 𝑁𝑃𝑉2
)( 𝑖 𝟐 − 𝑖1)
Cadangan kapasitas atau selisih kapasitas diapakai senyatanya dengan
kapasitas yang tersedia, disebut capacity cushion. Jadi capacity cushion = 1-
persenatse penggunaan kapasitas. Sedangkan rated capacity adalah ukuran
kapasitas di mana fasilitas tertentu sudah digunakan dengan maksimal. Kapasitas
yang dijadikan patokan (rated capacity) akan selalu kurang atau sama dengan
kapasitas riilnya. Rumusnya adalah:
Rated capacity = (kapasitas) x (pemanfaatan) x (efesiensi)
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|5
F. Perencanaan Lokasi
1. Lingkup perencanaan lokasi
Perencanaan lokasi merupakan salah satu langkah awal yang harus
dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Perencanaan lokasi dapat
menjadikan suatu permasalahan yang kompleks, karena terdapat berbagai
alternatif lokasi yang harus dipertimbangkan, seperti tenaga kerja, tenaga kerja
tidak terdidik (unskilled labour), tenaga kerja terdidik ( skilled labour),
transportasi, konsumen dan pasar, tersedianya air, tenaga listrik, suhu udara,
lingkungan masyarakat, dan peraturan pemerintah/undang-undang.
2. Metode menentukan lokasi usaha
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk merencanakan letak
perusahaan, yaitu:
a. Metode kualitatif, yaitu diberi nilai/bobot sesuai dengan hasil pengamatan
dan penelitian yang dilakukan. Metode ini dikenal dengan location factor
rating (pembobotan faktor). Tahapan yang harus dilakukan dalam metode
ini, yaitu:
 Menentukan faktor-faktor yang diperhatikan dan bobot
kepentingan masing-masing.
 Menentukan beberapa alternatif lokasi
 Memberi skor, misal 1 s/d 10 atau 0 s/d 1
 Menghitung dan memilih alternatif tempat yang mempunyai nilai
tinggi.
b. Metode kuantitatif
 Metode analisis volume-biaya dengan satuan angka, yaitu
menentukan kepada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi
dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai
alternatif lokasi. Lokasi dengan total biaya produksi terenah untuk
suatu volume produksi tertentu merupakan lokasi yang dipilih.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|6
 Metode load distance, adalah metode yang mempertimbangkan
beban pekerja (load) serta jarak (distance). Tempat yang dipilih
adalah tempat yang meminimumkan jumlah perkalian antara load
distance, karena dapat mendekatkan tempat-tempat yang load-nya
besar.
 Metode center of gravity, metode ini digunakan untuk menentukan
pusat distribusi yang melayani beberapa lokasi usaha dengan biaya
distribusi paling rendah.
 Metode transportasi, metode ini digunakan untuk memilih letak
beberapa pabrik yang melayani beberapa daerah pasar.
G. Perencanaan Layout
1. Pengertian Layout
Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Lay-out dirancang
berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga
dapat tercapai efisiensi operasi. Sedangkan menurut Zulian Yamit (1996),
perencanaan layout adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien.
2. Jenis-jenis Layout
Secara umum, jenis layout dapat dibagi dalam tiga macam, yaitu layout produk,
layout proses dan layout posisi tetap.
a. Tata Letak Produk (Product Lay-Out)
Layout ini jenis ini mencari pemanaatan personal dan mesin yang terbaik
dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinyu. Lay-out ini
cocok apabila proses produksinya telah distandarisasikan serta diproduksi dalam
jumlah yang besar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari
awal sampai akhir. Contohnya perakitan mobil.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|7
b. Orientasi Proses (process Oriented)
Layout jenis ini didasarkan pada proses produksi barang atau pelayana
jasa. Lay-out jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atas jasa
yang berbeda. Contohnya rumah sakit. Proses lay-out (fungtional lay-out),
merupakan jenis lay-out dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang
sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu
ruangan. Contohnya untuk industri tekstil semua mesin pemotong dikelompokkan
dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam satu area.
c. Layout Posisi Tetap (fixed position)
Lay-out jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau
hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkinvuntk memindahkan produknya.
Jadi produk tetap ditempat sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi
produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal.
H. Perencanaan Sistem
Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam menajemen operasi
karena selain berkaitan dengan produktivitas juga menyangkut faktor tenaga kerja
yang melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan harus mempunyai
suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara
efisien dan efektif, mampu merangsang para karyawannya untuk bekerja secara
produktif, mampu menekan rasa kebosanan dan meningkatkan kepuasan dalam
bekerja. 2 (dua) elemen penting dalam perancangan sistem kerja, yaitu:
1. Rancangan kerja (job design)
Rancangan kerja adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang
mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan,
dimana tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan. Tujuan dari
rancangan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem kerja yang produktif dan
efisien.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|8
2. Pendekatan dalam Rancangan Kerja
Terdapat 3 (tiga) jenis pendekatan dalam kegiatan rancangan kerja, yaitu:
 Manajemen ilmiah, mendasarkan pada konsep bahwa dalam mencapai
efisiensi yang tinggi seorang karyawan harus dapat mengusai
pekerjaannya.
 Pendekatan perilaku, bahwa manusia adalah makhluk hidup yang
kompleks sehingga perlu pendekatan tertentu dalam penanggananya, yaitu
dengan memerhatikan faktor-faktor perilaku dan pemenuhan kepuasan
terhadap kemauan atau keinginan manusia.
 Perputaran kerja (job rotation) yaitu melakukan penukaran tugas antara
satu pekerja dengan pekerja yang lain secara periodik untuk
menghindarkan seorang pekerja bekerja secara monoton.
Menurut Taylor (2000) dalam Sunyoto (2014), prinsip-prinsip utama rancangan
kerja yang dianut oleh manajemen perusahaan jepang antara lain:
 fleksibilitas tugas dan manajemen,
 tanggung jawab terhadap perbaikan kualitas
 peningkatan kemampuan dan keterampilan
 evaluasi dan imbalan
 kompensasi terhadap tenaga kerja
 teknologi dan otomatisasi
 kepuasan bekerja
3. Analisis Metode
Analisis metode dilakukan karena terjadi perubahan yang cukup mendasar dan
berdampak waktu yang cukuplama atas suatu kegiatan dalam manajemen.
Prosedur dalam analisis metode:
 Identifikasi operasi yang akan dipelajari dan dikumpulkan data yang
relevan.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|9
 Diskusikan dengan operator maupun supervisor untuk memperoleh
masukan
 Pelajari dan dokumentasikan metode yang berlaku dengan menggunakan
peta proses.
 Lakukan analisis terhadap metode yang berlaku
 Usulkan metode baru apabila metode lama kurang sesuai.
 Terapkan metode baru
 Pelihara dan lakukan penyesuaian bila perlu.
Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|10
Daftar Pustaka
Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta.
Render. B. & Heizer. J.F. Engel. Dan P.W. miniard. 1995. Cunsumer Behavior,
8th Edition, Forth Worth. The Dryden Press: Texas.
Sunyoto, Danang. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. CAPS, Yogyakarta.
Zulian Yamit. 1996. Manajemen Operasional. Penerbit Ekonesia, Ull:
Yogyakarta.

More Related Content

What's hot

Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikIzul chumzq
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Bab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanBab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanUmi Arifah
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)AsadCungkring97
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanNi'am Yuliarto
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)Mang Engkus
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Strategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategikStrategi dalam proses manajemen strategik
Strategi dalam proses manajemen strategik
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Bab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis PekerjaanBab 5 Analisis Pekerjaan
Bab 5 Analisis Pekerjaan
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 

Similar to Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi

Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2darma wati
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk pptRps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk pptyumaaditya
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMuhammad Darmawan
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisRiky Obicha
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaYesica Adicondro
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapYesica Adicondro
 
4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.pptDerryJuniawan
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usahasuratmi999
 
Memproduksi Barang dan Jasa
Memproduksi Barang dan JasaMemproduksi Barang dan Jasa
Memproduksi Barang dan JasaDiva Syachrani
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisRiky Obicha
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfGGGaming49
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisYABES HULU
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptSaktiMurni
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 

Similar to Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi (20)

Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
Memilih lokasi dan merencanakan fasilitas2
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk pptRps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newww
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnis
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in Bahasa
 
kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4
 
Bab 7 produksi
Bab 7  produksiBab 7  produksi
Bab 7 produksi
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkap
 
4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt4. PROSES STRATEGI.ppt
4. PROSES STRATEGI.ppt
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Memproduksi Barang dan Jasa
Memproduksi Barang dan JasaMemproduksi Barang dan Jasa
Memproduksi Barang dan Jasa
 
Tugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnisTugas pengantar bisnis
Tugas pengantar bisnis
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
ekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdfekonomi teknik.pdf
ekonomi teknik.pdf
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
 
Pp 1 tahap perencanaan
Pp 1 tahap perencanaanPp 1 tahap perencanaan
Pp 1 tahap perencanaan
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi

  • 1. Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis oleh : Diah Febriani 1301103010036 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2017
  • 2. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|1 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi A. Pengertian Manajemen Operasional Dari asal katanya manajemen operasi, manajemen yaitu suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap aktivitas organisasi sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan operasi adalah kegiatan mentransformasi input menjadi output. Jadi manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur/mengelola secara optimal atas sumber daya yang tersedia dalam sutu proses transformasi sehingga menjadi ouput yang mempunyai manfaat lebih dari sebelumnya. B. Keputusan dalam Manajemen Operasional Hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan bidang manajemen operasi, yaitu:  Desain produk dan jasa, desain seharusnya dibuat menarik dan dapat menggunakan biaya yang efektif.  Perencanaan proses produksi. Keputusan ini menyangkut tentang bagaimana cara memperoleh bahan, menentukan tenaga kerja, dan peralatan teknologi yang diperlukan.  Layout fasilitas. Meliputi penataan mesin, tempat penyimpanan bahan, penataan ruang kantor, dll  Penentuan lokasi dan material handling.  Desain tugas dan pekerjaan.  Peramalan produk dan jasa. Peramalan digunakan sebagai dasar penentuan jumlah yang akan diproduksi, serta bahan baku yang dibutuhkan.  Penjadwalan dan perencanaan produk. Menentukan jadwal kapan dimulai dan kapan produksi diakhiri.
  • 3. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|2 C. Proses Produksi 1. Jenis Proses Produksi Menurut Render (2001) terdapat 3 alternatif untuk jenis proses produksi, yaitu: a. Fokus proses. Produk dengan jumlah sedikit tetapi jenisnya beraneka ragam, berarti menggunakan proses produksi yang fokus pada proses atau sering disebut proses yang terputus-putus. b. Fokus produk. Proses yang fokus produk adalah proses dengan jumlah produk besar namun variasinya sedikit. c. Fokus proses berulang. Penggunaan proses berulang ini misalnya pada perakitan mobil dan perlengkapan elektronik. 2. Perencanaan proses Perencanaan proses ini memutuskan tentang komponen mana yang akan dibuat sendiri di dalam perusahaan dan komponen mana yang akan dibeli dari pemasok. Untuk memutuskan membuat sendiri atau membeli ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu: Biaya, kapasitas, kualitas, kecepatan, reliabilitas, dan keahlian. 3. Pemilihan peralatan Yang termasung kedalam keputusan ini adalah keputusan tentang penggantian peralatan, peningkatan kemampuan peralatan yang ada, penambahan kapasitas atau menyangkut pembelian peralatan baru. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan peralatan yang akan dibeli yaitu, biaya pembelian, biaya operasi, penghematan harian, peningkatan pendapatan, risiko dan ketidakpastian. 4. Dokumen proses produksi Dokumen ini terdiri dari: a. Blueprint atau cetak biru, yaitu gambaran detail rancangan produk.
  • 4. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|3 b. Bill of material adalah daftar bahan baku dan komponen yang akan digunakan oleh suatu produk. c. Assembly chart atau product structure diagram yaitu suatu diagram skematik yang menjelaskan hubungan setiap komponen dengan induk rakitan. d. Operations process chart atau diagram proses adalah daftar operasi yang harus dilakukan dalam proses pabrikasi sebuah produk. e. Flow chart atau diagram alur adalah diagram yang menjelaskan kegiatan produksi mulai dari datangnya bahan naku sampai produk jadi dapat diamati secara jelas. D. Pemilihan Teknologi Menurut Kasmir (2004:234) Pemilihan teknologi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Misalnya teknologi yang bagaimana yang sebaiknya diterapkan dari dalam proyek. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi antara lain:  Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.  Keberhasilan teknologi ditempat lain.  Pertimbangan teknologi lanjutan.  Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.  Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.  Petimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja. Kebanyakan dinegara yang belum berkembang ataupun sedang berkembang, penerapan teknologi terbaru sangat beresiko karena membutuhkan biaya yang sangat tinggi dan tidak jarang mengalami kegagalan dalam pemasaran sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu, terdapat working rule bahwa sebaiknya proyek-proyek industri dinegara berkembang menghindari teknologi baru yang belum terbukti keberhasilannya dipasar selama beberapa waktu, paling sedikit satu tahun.
  • 5. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|4 Sedangkan pada negara maju, sebaiknya menghindari teknologi usang atau teknologi yang sedang menuju kadarluarsa. Penerapan teknologi usang akan berakibat terhadap investasi proyek yang bersangkutan secara keseluruhan, terutama jika terdapat teknologi yang lebih baru yang mulai memasyarakat. Artinya, proyek tersebut akan mengalami kesulitan memasarkan produknya karena produk tidak lagi sesuai dengan permintaan konsumen karena selera masyarakat/konsumen sudah beralih ke produk yang menggunakan teknologi lebih baru, atau dilihat dari cara kerjanya tidak efesien lagi sehingga dari segi biaya secara total produk tidak bisa bersaing dengan produk lain. E. Perencanaan Kapasitas Untuk jenis usaha tertentu, permasalahan persediaan sangat penting untuk dipertimbangkan dan dianalisis. Dasar pengukuran suatu lembaga bermacam- macam, hal ini tergantung dari lembaga dan kegiatannya. Pengukuran kapasitas suatu lembaga dapat diukur berdasarkan pada output maupun inputnya. Rata-rata penggunaan kapasitas dapat diukur dengan persentase pemakaian kapasitas untuk berproduksi dibagi dengan kapasitas yang tersedia, dapat dinyatakan dengan rumus: % 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑥100% 𝐴𝑡𝑎𝑢: IRR = i1 ( 𝑁𝑃𝑉1 𝑁𝑃𝑉1 + 𝑁𝑃𝑉2 )( 𝑖 𝟐 − 𝑖1) Cadangan kapasitas atau selisih kapasitas diapakai senyatanya dengan kapasitas yang tersedia, disebut capacity cushion. Jadi capacity cushion = 1- persenatse penggunaan kapasitas. Sedangkan rated capacity adalah ukuran kapasitas di mana fasilitas tertentu sudah digunakan dengan maksimal. Kapasitas yang dijadikan patokan (rated capacity) akan selalu kurang atau sama dengan kapasitas riilnya. Rumusnya adalah: Rated capacity = (kapasitas) x (pemanfaatan) x (efesiensi)
  • 6. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|5 F. Perencanaan Lokasi 1. Lingkup perencanaan lokasi Perencanaan lokasi merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Perencanaan lokasi dapat menjadikan suatu permasalahan yang kompleks, karena terdapat berbagai alternatif lokasi yang harus dipertimbangkan, seperti tenaga kerja, tenaga kerja tidak terdidik (unskilled labour), tenaga kerja terdidik ( skilled labour), transportasi, konsumen dan pasar, tersedianya air, tenaga listrik, suhu udara, lingkungan masyarakat, dan peraturan pemerintah/undang-undang. 2. Metode menentukan lokasi usaha Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk merencanakan letak perusahaan, yaitu: a. Metode kualitatif, yaitu diberi nilai/bobot sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan. Metode ini dikenal dengan location factor rating (pembobotan faktor). Tahapan yang harus dilakukan dalam metode ini, yaitu:  Menentukan faktor-faktor yang diperhatikan dan bobot kepentingan masing-masing.  Menentukan beberapa alternatif lokasi  Memberi skor, misal 1 s/d 10 atau 0 s/d 1  Menghitung dan memilih alternatif tempat yang mempunyai nilai tinggi. b. Metode kuantitatif  Metode analisis volume-biaya dengan satuan angka, yaitu menentukan kepada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternatif lokasi. Lokasi dengan total biaya produksi terenah untuk suatu volume produksi tertentu merupakan lokasi yang dipilih.
  • 7. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|6  Metode load distance, adalah metode yang mempertimbangkan beban pekerja (load) serta jarak (distance). Tempat yang dipilih adalah tempat yang meminimumkan jumlah perkalian antara load distance, karena dapat mendekatkan tempat-tempat yang load-nya besar.  Metode center of gravity, metode ini digunakan untuk menentukan pusat distribusi yang melayani beberapa lokasi usaha dengan biaya distribusi paling rendah.  Metode transportasi, metode ini digunakan untuk memilih letak beberapa pabrik yang melayani beberapa daerah pasar. G. Perencanaan Layout 1. Pengertian Layout Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Lay-out dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi. Sedangkan menurut Zulian Yamit (1996), perencanaan layout adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. 2. Jenis-jenis Layout Secara umum, jenis layout dapat dibagi dalam tiga macam, yaitu layout produk, layout proses dan layout posisi tetap. a. Tata Letak Produk (Product Lay-Out) Layout ini jenis ini mencari pemanaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinyu. Lay-out ini cocok apabila proses produksinya telah distandarisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya perakitan mobil.
  • 8. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|7 b. Orientasi Proses (process Oriented) Layout jenis ini didasarkan pada proses produksi barang atau pelayana jasa. Lay-out jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atas jasa yang berbeda. Contohnya rumah sakit. Proses lay-out (fungtional lay-out), merupakan jenis lay-out dengan menempatkan mesin-mesin atau peralatan yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan. Contohnya untuk industri tekstil semua mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam satu area. c. Layout Posisi Tetap (fixed position) Lay-out jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk atau hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkinvuntk memindahkan produknya. Jadi produk tetap ditempat sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya gedung, pembuatan kapal. H. Perencanaan Sistem Perancangan sistem kerja merupakan faktor penting dalam menajemen operasi karena selain berkaitan dengan produktivitas juga menyangkut faktor tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan harus mempunyai suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efisien dan efektif, mampu merangsang para karyawannya untuk bekerja secara produktif, mampu menekan rasa kebosanan dan meningkatkan kepuasan dalam bekerja. 2 (dua) elemen penting dalam perancangan sistem kerja, yaitu: 1. Rancangan kerja (job design) Rancangan kerja adalah rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas itu dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan. Tujuan dari rancangan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem kerja yang produktif dan efisien.
  • 9. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|8 2. Pendekatan dalam Rancangan Kerja Terdapat 3 (tiga) jenis pendekatan dalam kegiatan rancangan kerja, yaitu:  Manajemen ilmiah, mendasarkan pada konsep bahwa dalam mencapai efisiensi yang tinggi seorang karyawan harus dapat mengusai pekerjaannya.  Pendekatan perilaku, bahwa manusia adalah makhluk hidup yang kompleks sehingga perlu pendekatan tertentu dalam penanggananya, yaitu dengan memerhatikan faktor-faktor perilaku dan pemenuhan kepuasan terhadap kemauan atau keinginan manusia.  Perputaran kerja (job rotation) yaitu melakukan penukaran tugas antara satu pekerja dengan pekerja yang lain secara periodik untuk menghindarkan seorang pekerja bekerja secara monoton. Menurut Taylor (2000) dalam Sunyoto (2014), prinsip-prinsip utama rancangan kerja yang dianut oleh manajemen perusahaan jepang antara lain:  fleksibilitas tugas dan manajemen,  tanggung jawab terhadap perbaikan kualitas  peningkatan kemampuan dan keterampilan  evaluasi dan imbalan  kompensasi terhadap tenaga kerja  teknologi dan otomatisasi  kepuasan bekerja 3. Analisis Metode Analisis metode dilakukan karena terjadi perubahan yang cukup mendasar dan berdampak waktu yang cukuplama atas suatu kegiatan dalam manajemen. Prosedur dalam analisis metode:  Identifikasi operasi yang akan dipelajari dan dikumpulkan data yang relevan.
  • 10. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|9  Diskusikan dengan operator maupun supervisor untuk memperoleh masukan  Pelajari dan dokumentasikan metode yang berlaku dengan menggunakan peta proses.  Lakukan analisis terhadap metode yang berlaku  Usulkan metode baru apabila metode lama kurang sesuai.  Terapkan metode baru  Pelihara dan lakukan penyesuaian bila perlu.
  • 11. Studi Kelayakan Bisnis – Bab 8|10 Daftar Pustaka Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana, Jakarta. Render. B. & Heizer. J.F. Engel. Dan P.W. miniard. 1995. Cunsumer Behavior, 8th Edition, Forth Worth. The Dryden Press: Texas. Sunyoto, Danang. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. CAPS, Yogyakarta. Zulian Yamit. 1996. Manajemen Operasional. Penerbit Ekonesia, Ull: Yogyakarta.