Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
MEMAHAMI AL-QUR'AN SECARA KONTEKSTUAL
1.
2. Redaksi ayat-ayat al- Qur’an , turun dan ditulis tidak
dapat dijangkau maksudnya secara pasti, kecuali
secara spesifik telah dijelaskan oleh pemilik redaksi
tersebut. Kondisi seperti ini berefek pada munculnya
keragaman penafsiran, tidak terkecuali dikalangan
para sahabat Nabi . Hal ini menunjukkan bahwa
padadasarnya Allah dan Rasulnya memberikan
tolerans keberagaman dalam penafsiran. Ini
mengindikasikan perlunya sikap dinamis,
kontekstual dalam usaha memahami kitab suci ini. Al
Qur’an diturunkan pada konteks bumi dan untuk
makhluk yang bernama manusia yang juga hidup di
bumi. Dalam konteks inilah penafsiran-penafsiran
alternatif perlu diupayakan.
3. التفسير
االصطالحي
Menerangkan ayat-
ayat Al-Qur’an dari
berbagai aspek
Ilmu yang
membahas tentang
teknik atau cara
menafsirkan Al-
Qur’an, termasuk
segala sesuatu yang
berkaitan
dengannya.
اللغوي
وزن على ٌرْيِسْفَتٌلْيِعْفَت,
رْسَفْلَا اصله
”al-fasr” berarti
menyingkap sesuatu
yang tertutup, sedang
”at-tafsir” berarti
menyingkapkan
maksud sesuatu
lafadz yang musykil
5. الربهان يف الزركيش قال:
احك ُاجراستخو ِأنرالق معاين ُنبيا التفسريهِوحكم هِام
Tafsir itu ialah menerangkan makna-makna
Al-Qur’an dan mengeluarkan hukum-
hukumnya dan hikmah-hikmahnya
7. التفسير
بالرأي
•Pasca th 150 H.
setelah berakhirnya
masa tabi’in.
•Peran rasio/ijtihad
•Munculnya berbagai
corak tafsir sesuai
mazhab yang dianut.
التفسير
بالمأثور
tafsir bi al-
riwayah, tafsir
bi al-manqul
(Periode I
Perkembangan
Tafsir yang
berakhir sekitar
tahun 150 H)
-Tafsir al-qur’an
dengan al-qur’an
-Tafsir al-qur’an
dengan Sunnah
Nabawiyah
-Tafsir al-qur’an
dengan pendapat
sahabat
-Tafsir al-qur’an
dengan pendapat
Tabi’in
9. Model-model Pendekatan Tafsir
Kontemporer
• Pendekatan Objektif dan Pendekatan Subjektif
• Pendekatan Langsung dan Tidak Langsung
• Pendekatan Komprehensif dan Pendekatan Sektoral
• Pendekatan Disipliner, Pendekatan Multi disipliner, dan
Pendekatan Interdisipliner
• Pendekatan Sosio-Historis
• Pendekatan filosofis
• Pendekatan Linguistik (riwayat dan Bahasa)
• Pendekatan Tekstual dan Pendekatan Konstektual (M.
Alfatih Suryadilaga dkk Metodologi Ilmu Tafsir)
10. Abduh dan al-Manar
• Model Muhammad Abduh:
• Sosial Budaya (al-Adab al-Ijtima’i)
• bercorak sastra budaya dan kemasyarakatan, yaitu menitikberatkan
penjelasan petunjuk-petunjuk ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan
langsung dengan kehidupan masyarakat, dimana hampir dari setiap
ayat-ayat al-Quran yang ditafsirkan mengandung usaha-usaha untuk
menanggulangi penyakit-penyakit atau masalah-masalah mereka
berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Disamping itu, pendekatan ini
sangat memperhatikan segi-segi ketelitian redaksinya, dengan
penyusunan kandungan ayat-ayatnya dalam suatu redaksi yang
indah.
• Tujuan utama turunnya Al-Qur’an memberikan petunjuk bagi
kehidupan manusia, kemudian ayat tersebut dikaitkan dengan
sunnatullah yang terjadi dalam alam, masyarakat dan kemajuan
peradaban manusia.
11. Model Pendekatan Tafsir Kontekstual
Rahman
• Pendekatan Sosio-Historis:
- melihat kembali sejarah yang turunnya ayat. Ilmu asbabun nuzul
sangat penting dalam hal ini. memotret kondisi sosial yang terjadi
pada masa al-Qur’an diturunkan
- Teori Gerakan Ganda:
- membedakan antara legal spesifik dan ideal moral: pertama
memperhatikan konteks mikro dan makro ketika ayat diwahyukan.
Kedua, menerapkan nilai dan prinsip umum tersebut pada konteks
pembaca al-Qur’an kontemporer. Untuk menafsirkan ayat-ayat
hukum dan sosial
- Pendekatan Sintetis-Logis:
- Dipakai ketika menafsirkan ayat-ayat metafisis-teologis.
- pendekatan yang membahas suatu tema dengan cara melihat ayat-
ayat yang berhubungan dengan tema tersebut, seperti yang
dilakukan dalam Mayor themes of tema pokok al-Qur’an.
12. Bintu Syathi` (Pendekatan sastra dan
i`jaz bayani)
• 1.Basis metodenya adalah memperlakukan apa
yang ingin dipahami secara objektif.
Mengumpulkan semua surah dan ayat tentang
satu topik atau kalimat yang akan dipelajari (al-
Qur’an menjelaskan dirinya sendiri)
• 2. makna al-Qur’an ditelusuri melalui berbagai
bentuk kata untuk diketahui konteks spesifik dan
umumnya. Al-Qur’an dipahami sebagai satu
kesatuan dengan karakteristik gaya bahasanya.
• 3. memperhatikan kalimat-kalimat yang serupa
dari sisi indikator dan makna yang dikandungnya.
13. Model Pendekatan Semantik
• Pendekatan Toshiko Izutsu, God and Man in The Koran.
• Pendekatan Semantik yang dimaksud oleh Izutsu adalah kajian
analitik terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu
pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual
weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat yang
menggunakan bahasa itu tidak hanya sebagai alat bicara, berfikir,
tetapi yang lebih penting adalah pengkosepan dunia yang
melingkupinya. Dalam hal ini semantik bermakna studi mengenai
hakikat dan struktur serta pandangan dunia suatu bangsa pada
suatu pereode sejarah tertentu yang dilakukan dengan cara analisis
metodologis dari konsep-konsep utama budaya yang dilahirkannya
sendiri dan terkeristal ke dalam kata-kata kunci bahasa itu (God and
Man in The Koran)
• Semantik adalah fenomena makna dari suatu kata/istilah
14. Model Pendekatan “Tafsir Resolusi
Konflik” (Aunur Rofiq)
• Pendekatan Tematik
• Antara pendekatan ma’tsur dan ra’yu
• Antara Bahasa dan konteks historis
• Untuk membumikan al-Qur’an dalam konteks
kekinian khususnya yang terkait dengan
manajemen interaksi umat beragama, perlu
menggali nilai dan semangat dari konteks
Piagam Madinah.
15. Tafsir interdisipliner (jama`i)
• Pendekatan ini sangat relevan untuk konteks
sekarang yang semakin kompleks. Al-Qur’an
kaya dengan makna yang dapat didekati dari
berbagai perspektif.