Dokumen tersebut membahas sejarah tafsir Al-Qur'an pada masa Rasul dan Sahabat hingga tafsir modern, mencakup metodologi tafsir yang sah seperti tafsir bil ma'tsur dan yang tidak sah seperti tafsir bir ro'yi dan yang menyimpang.
2. Sejarah Tafsir Masa Rasul dan Sahabat
Ciri utama penafsiran pada masa ini adalah :
1. Para penafsir adalah orang-orang yang menjadi saksi hidup pada masa
pewahyuan Nabi Muhammad SAW.
2. Penasfsiran umumnya disampaikan melalui lisan kecuali pada masa akhir
periode ini yang telah menggunakan catatan-catatan sederhana.
3. Penafsiran telah mencakup sebagian besar ayat Al-Qur’an.
Terjadi banyak perbedaan pemahaman dan pendapat.
Telah muncul penafsiran terhadap setiap makna ayat dan kosa kata.
Tafsir di masa tabi’in sudah mulai dibukukan.
Madrasah Ibnu Abbas di Mekkah
Madrasah Ubai bin Ka’b di Madinah
Madrasah Ibnu Mas’ud
4. Periode ini dimulai pada akhir abad pertama dan awal abad kedua
Hijriyah. Masa ini dimulai dari awal zaman Abbasyiah.
Tumbuh seiring dengan berkembangnya masa pembukuan hadist,
dan belum dalam bentuk tafsir secara tersendiri.
Mulai ada pembukuan Tafsir secara tersendiri per ayat, :Ibnu Jarir
At-Tobari (310 H).
Munculnya penulisan Tafsir Maudhu’I : Ibnul Qayyim – Aqsam Al-
Qur’an, Al- Jassos Ayatul Ahkam.
5. Tafsir Modern adalah merekontruksi produk-produk tafsir klasik yang
sudah tidak memiliki relevansi dengan situasi modern.
Abad ke-15 sampai abad ke-19 dimana dunia islam mengalami
kemajuan di berbagai bidang.
Berkembang penafsiran untuk menjawab tantangan zaman ( Tafsir
Realitas Sosial dan Budaya ) tanpa meninggalkan Tafsir bil Ma’tsur.
Diantara tokohnya : Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Mustafa
Maraghi, Sayyid Quthub.
Berkembangnya pula bentuk Tafsir Maudhu’I dalam jumlah yang sangat
luas.
6. TAFSIR BIL MA’TSUR
TAFSIR BIR RO’YI
TAFSIR ISYARI
METODOLOGI TAFSIR YANG MENYIMPANG
7. Tafsir yang bersandarkan pada riwayat shohih sesuai
tafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an
dengan Sunnah, Tafsir Al-Qur’an dengan perkataan
Sahabat, dan Tabi’in.
Hukum nya wajib dalam hal mengikutinya karena itu
adalah cara yang paling benar dan selamat.
Contoh kitab tafsir bil ma’tsur adalah tafsir Ibnu Abbas,
tafsir At-thobari, Tafsir Ibnu Katsir.
8. Penafsiran menggunakan logika dan pemahaman munfassir secara tersendiri.
Pada awalnya banyak digunakan untuk membela Mazhab dan kepentingan
tertentu.
Hukumnya Haram jika benar-benar tanpa landasan dalil.
Macam-macam tafsir Bir Ro’yi :
Al-Tafsir Al-Mahmud (Tafsir yang terpuji) yaitu yang seorang pelakunya
mengenali aturan bahasa arab, uslub-uslubnya dan menguasai hukum syari’at.
Al-Tafsir Al-Madzmumah (Tercela) yaitu tafsir yang terbetik dari kecendrungan
hawa nafsu, dibangun atas dasar kebodohan dan kesesatan mufasirnya.
9. Penafsiran tidak berlandaskan zhahir lafadz tapi dengan
mecari isyarat tersembunyi.
Dalil : Kisah Umar dan Ibnu Abbas
Hukumnya : Boleh dengan syarat :
Tidak bertentangan dengan makna ayat
Makna harus benar
Bisa dirasakan hubungannya dengan lafadz
Talazum (sesuai) dengan makna ayat