SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
LOGO
Subjek PPN &
Hubungan Istimewa
Instruktur :
Taripar Doly, SE.,MM
SUBYEK
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Subjek PPN
Pasal 1 angka 15
 Pegusaha Kena Pajak (PKP)
Ketentuan yang mengatur adalah Pasal 4 huruf a, c, f,g dan h serta pasal
16 D UU PPN 1984.
 Bukan PKP
Pasal 4 huruf b, d dan huruf e serta Pasal 16 C UU PPN 1984;
- Siapapun impor barang (huruf b)
- Siapapun memanfaatkan BKP tidak berwujud/JKP dr luar pabean(huruf d & e)
- Siapapun melakukan membangun sendiri (16 C)
 Pengusaha Kecil
 Pemungut PPN
Pengusaha
Pasal 1 angka 14
Pengusaha adalah Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya
Menghasilkan barang
Menimpor Barang
Mengekspor Barang
Melakukan usaha
perdagangan
Memanfaatkan barang
tidak berwujud dari luar
Daerah Pabean
Melakukan usaha jasa
termasuk mengekspor jasa,
atau memanfaatkan jasa
dari luar Daerah Pabean
Kegiatan mengolah melalui proses mengubah bentuk atau sifat suatu barang dr
bentuk aslinya menjadi barang baru/mempunyai daya guna baru atau kegiatan
mengolah SDA termasuk menyuruh orang pribadi/badan lain melakukan kegiatan
tsb. Meliputi : merakit, memasak, mengemas, membotolkan & menambang.
Kegiatan memasukkan barang dari luar daerah pabean ke dalam daerah
pabean.
Kegiatan mengeluarkan barang dr dalam daerah pabean keluar daerah
pabean.
kegiatan usaha membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk atau
sifatnya. Termasuk dalam pengertian kegiatan ini adalah kegiatan tukar menukar
barang.
Memanfaatkan barang dari luar pabean seperti : merk, paten,
formula, franchise, dll
Melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean seperti jasa
manajemen, jasa teknik, dll
Pengusaha Kena Pajak
Pasal 1 angka 15
Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha
yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak
yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang PPN.
Kewajiban
Pengusaha Kena Pajak
Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena
Pajak di dalam Daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor
Jasa Kena Pajak, dan/atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diwajibkan
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
Memungut pajak yang terutang;
menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih
besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah yang terutang; dan
melaporkan penghitungan pajak
Kewajiban di atas tidak berlaku untuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri
Keuangan (Nomor 68/PMK.03/2010).
 .
Pengusaha Kecil
Pasal 1 (PMK 68/PMK.03/2010) stdtd PMK 197/PMK.03/2013
Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang
selama satu tahun buku melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa
Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto
dan atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp
4.800.000.000,00 (aturan sebelumnya
Rp.600.00.000,-)
Pengusaha Kecil
Dan Kewajiban Perpajakannya
Pengusaha Kecil
Pengusaha Kecil wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun
buku, jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan brutonya melebihi
batas tersebut
Pengusaha sebagaimana dimaksud di atas wajib melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lama akhir
bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto dan/atau
penerimaan brutonya melebihi 4.800.000.000.
apabila diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya
kewajiban perpajakan tsb tidak dipenuhi, DJP dapat mengukuhkan
PKP secara jabatan.
DJP dapat menerbitkan SKP/STP untuk masa pajak sebelum pengusaha
dikukuhkan secara jabatan sebagai PKP terhitung sejak saat jumlah
peredaran dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 4.800.000.000.
Contoh
 PT Nusacyber bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik sejak 2 Januari
2014 terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Karawang Utara. Peredaran
bruto selama tahun 2014 sbb :
 Kapan paling lama PT Nusacyber harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
pengusaha kena pajak?
 Jika PT Nusacyber tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan pada tanggal
31 Desember 2014 KPP Pratama Karawang Utara mengukuhkan PT Nusacyber sebagai PKP
secara jabatan berapa nilai SKP dan/STP yang harus dibayar?
Pengusaha Kecil
Memilih Dikukuhkan
Pengusaha Kecil
Bukan Pengusaha Kena Pajak
Dapat Memilih untuk dikukuhkan
menjadi PKP dan Wajib :
memungut pajak yang terutang;
menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang
masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran
lebih besar daripada Pajak Masukan yang
dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah yang terutang;
dan
melaporkan penghitungan pajak.
HUBUNGAN ISTIMEWA
Pasal 2 UU PPN
 Ayat 1 : Dalam harga jual/penggantian harga dipengaruhi oleh
hubungan istimewa, maka harga jual/penggantian dihitung atas
dasar harga pasar wajar saat penyerahan BKP atau JKP itu
dilakukan;
Hubungan Istimewa
Pasal 2 UU PPN
Kecenderungan Hubungan Istimewa :
1. Diantara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan
transaksi bisnis yang tidak dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
mempunya hubungan istimewa.
2. Transaksi penjualan dengan memainkan harga jual biasanya untuk
kepentingan penghindaran pajak yang besar, atau pengalihan potensi
pajaknya ke negara yang tarif pajaknya lebih kecil.
 Hubungan istimewa antara Pengusaha Kena Pajak
dengan pihak yang menerima penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dapat terjadi karena
ketergantungan atau keterikatan satu dengan yang lain
yang disebabkan karena
◦ faktor kepemilikan atau penyertaan;
◦ adanya penguasaan melalui manajemen atau
penggunaan teknologi.
 Hubungan istimewa di antara orang pribadi dapat pula
terjadi karena adanya hubungan darah atau karena
perkawinan.
Hubungan istimewa
 Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak
langsung sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau
lebih pada Pengusaha lain, atau
 hubungan antara Pengusaha dengan penyertaan 25%
(dua puluh lima persen) atau lebih pada dua pengusaha
atau lebih, demikian pula
 hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang
disebut terakhir;
Hubungan Istimewa
Faktor Kepemilikan atau Penyertaan
 Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua
atau lebih Pengusaha berada di bawah penguasaan
Pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak
langsung
◦ dapat juga terjadi karena penguasaan melalui
manajemen atau penggunaan teknologi, kendatipun
tidak terdapat hubungan kepemilikan.
◦ Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau
lebih perusahaan berada di bawah penguasaan
pengusaha yang sama. Demikian juga hubungan
antara beberapa perusahaan yang berada dalam
penguasaan pengusaha yang sama tersebut.
Hubungan Istimewa
Faktor Penguasaan
 Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam
garis keturunan lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat.
◦ Yang dimaksud dengan hubungan keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat adalah ayah, ibu, dan anak,
sedangkan hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan ke
samping satu derajat adalah kakak dan adik.
◦ Yang dimaksud dengan keluarga semenda dalam garis keturunan
lurus satu derajat adalah mertua dan anak tiri, sedangkan
hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan ke samping
satu derajat adalah ipar.
◦ Apabila antara suami istri mempunyai perjanjian pemisahan harta
dan penghasilan, maka hubungan antara suami istri tersebut
termasuk dalam pengertian hubungan istimewa menurut Undang-
Undang ini.
Hubungan Istimewa
Faktor Keluarga
Contoh
Hubungan istimewa Tipe I
Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak
langsung sebesar 25 % atau lebih pada pengusaha lain.
Contoh :
PT. Nusahati melakukan kegiatan Industri IT dan
memiliki penyertaan modal 50% pada PT.
Nusacyber yang mengelola sebuah Pabrik
Komputer. Maka PT. Nusahati dan PT.
Nusacyber ada hubungan istimewa.
Contoh
Hubungan istimewa Tipe I
Selanjutnya PT. Nusacyber memiliki penyertaan modal
sebesar 50 % pada PT. Nusagames sebuah perusahaan
Elektronik.
Dalam kasus ini maka terdapat penyertaan modal secara
tidak langsung sebesar 25 % dari PT. Nusahati kepada
PT. Nusagames.
Dengan demikian maka disamping diketahui dengan
jelas bahwa antara PT. Nusacyber dan PT Nusagames
terdapat hubungan istimewa, juga secara tidak langsung
terdapat hubungan istimewa antara PT. Nusahati dengan
PT. Nusagames.
Contoh
Hubungan istimewa Tipe I
Hubungan Istimewa Tipe I
50 %
25 % 50 %
(tidak langsung)
PT. Nusahati
PT. Nusagames
PT. Nusacyber
Contoh
Hubungan istimewa Tipe II
Hubungan antara pengusaha dengan penyertaan 25 %
atau lebih pada dua pengusaha atau lebih.
Contoh :
PT. Jaya perusahaan industri sepatu memiliki
penyertaan modal sebesar 30 % pada PT. Makmur
perusahaan penyamakan kulit dan sebesar 40 % pada
PT. Jaya Makmur sebuah perusahaan industri tas.
Dalam kasus ini maka maka antara PT. Jaya, PT.
Makmur dan PT. Jaya Makmur terdapat hubungan
istimewa.
Contoh
Hubungan istimewa Tipe II
30 %
40 % Hubungan
Istimewa
PT. Makmur
(Kulit)
PT. Jaya
(Sepatu)
PT. Jaya Makmur
(Tas)
Contoh
Hubungan istimewa Tipe III
Pengusaha yang satu menguasai pengusaha lainnya
atau dua atau lebih pengusaha berada di bawah
penguasaan pengusaha yang sama baik langsung
maupun tidak langsung.
Penguasaan ini dapat terjadi melalui manajemen atau
penggunaan teknologi kendatipun tidak terdapat
hubungan kepemilikan.
Contoh
Hubungan istimewa Tipe III
Tenaga Ahli
Hubungan Istimewa
PT. Pancang Buana
(Produsen Pilar Beton)
PT. Rekayasa
(Teknologi Pengecoran Beton)
Contoh
Hubungan istimewa Tipe IV
Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun
semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan
atau kesamping satu derajat.
- Ayah - Mertua
- Ibu - Anak Tiri
- Anak
Sedarah Kakak/Adik Ipar Semenda
LOGOEmail : taripar.doly@gmail.com
Web : www.nusahati.com

More Related Content

What's hot

3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015PPA FEUI
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IIMuhammad Amri
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAMahyuni Bjm
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanHengky Manurung
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANDwi Paris Caesar
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAmbara Sugama
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanNyimas AyuFadillah
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ib
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 

Viewers also liked

PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMkaromah95
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNpuspa
 
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21Ernie Lestari
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Finaljonathangonzalezkex
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Lutfi Ardhani
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 forum_dosen
 
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanBahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanheri baskoro
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptYABES HULU
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanwahyana
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriCatatan Ekstens
 
PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalRinni TeAztyie
 

Viewers also liked (20)

PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
 
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
TUTORIAL APLIKASI ESPT PPH 21
 
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh FinalDaftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Daftar Penghasilan yang dikenakan PPh Final
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
 
Akuntansi pajak...
Akuntansi pajak...Akuntansi pajak...
Akuntansi pajak...
 
Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816 Pengampunan Pajak 020816
Pengampunan Pajak 020816
 
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badanBahan sosialisasi spt tahunan badan
Bahan sosialisasi spt tahunan badan
 
Silmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-sptSilmulasi pph ps.21 e-spt
Silmulasi pph ps.21 e-spt
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badan
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Hubungan antar saudara
Hubungan antar saudaraHubungan antar saudara
Hubungan antar saudara
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
 
PPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan finalPPh - Penghasilan final
PPh - Penghasilan final
 

Similar to PPN Objek & hubungan istimewa

tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakanrizkadwiharyanti
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakanNoviaIslan
 
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajaknomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajakaulawendi
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakDudi Wahyudi
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8Rekno Wr
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018deni495554
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakMuhammad Syuhada
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )rizan kusuma
 
BAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxBAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxSisiHalidasyah
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxZukét Printing
 
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoniTarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoniRiki Ardoni
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerRitonga Johan
 
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxtips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxendrawiharto
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiBayu Prasetyo
 

Similar to PPN Objek & hubungan istimewa (20)

tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakantugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajaknomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
nomor pokok wajib pajak dan pengukuhan pengusaha kena pajak
 
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
 
Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)Tugas perpajakan (dea)
Tugas perpajakan (dea)
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
 
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
Ketentuan Umum Perpajakan ( D1 Pajak STAN )
 
BAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptxBAB VII perpajakan.pptx
BAB VII perpajakan.pptx
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
 
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoniTarif khusus PPh final UMKM  - Riki ardoni
Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni
 
PAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptxPAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptx
 
Pajak .docx
Pajak .docxPajak .docx
Pajak .docx
 
PPH DAN PPN
PPH DAN PPNPPH DAN PPN
PPH DAN PPN
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
 
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxtips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I Suwardi
 

More from karomah95

Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Fakturkaromah95
 
PPN SPT Masa
PPN SPT MasaPPN SPT Masa
PPN SPT Masakaromah95
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakterkaromah95
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningkaromah95
 
Pencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakPencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakkaromah95
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususkaromah95
 
Mahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollarMahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollarkaromah95
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet ckaromah95
 
International Taxation
International Taxation International Taxation
International Taxation karomah95
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMkaromah95
 
Pp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebasPp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebaskaromah95
 

More from karomah95 (14)

Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
 
TOT Efaktur
TOT EfakturTOT Efaktur
TOT Efaktur
 
PPN SPT Masa
PPN SPT MasaPPN SPT Masa
PPN SPT Masa
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Pencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakPencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajak
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
Mahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollarMahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollar
 
Mahir BUT
Mahir BUTMahir BUT
Mahir BUT
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
 
International Taxation
International Taxation International Taxation
International Taxation
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
Pp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebasPp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebas
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

PPN Objek & hubungan istimewa

  • 1. LOGO Subjek PPN & Hubungan Istimewa Instruktur : Taripar Doly, SE.,MM
  • 3. Subjek PPN Pasal 1 angka 15  Pegusaha Kena Pajak (PKP) Ketentuan yang mengatur adalah Pasal 4 huruf a, c, f,g dan h serta pasal 16 D UU PPN 1984.  Bukan PKP Pasal 4 huruf b, d dan huruf e serta Pasal 16 C UU PPN 1984; - Siapapun impor barang (huruf b) - Siapapun memanfaatkan BKP tidak berwujud/JKP dr luar pabean(huruf d & e) - Siapapun melakukan membangun sendiri (16 C)  Pengusaha Kecil  Pemungut PPN
  • 4. Pengusaha Pasal 1 angka 14 Pengusaha adalah Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya Menghasilkan barang Menimpor Barang Mengekspor Barang Melakukan usaha perdagangan Memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean Melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean Kegiatan mengolah melalui proses mengubah bentuk atau sifat suatu barang dr bentuk aslinya menjadi barang baru/mempunyai daya guna baru atau kegiatan mengolah SDA termasuk menyuruh orang pribadi/badan lain melakukan kegiatan tsb. Meliputi : merakit, memasak, mengemas, membotolkan & menambang. Kegiatan memasukkan barang dari luar daerah pabean ke dalam daerah pabean. Kegiatan mengeluarkan barang dr dalam daerah pabean keluar daerah pabean. kegiatan usaha membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk atau sifatnya. Termasuk dalam pengertian kegiatan ini adalah kegiatan tukar menukar barang. Memanfaatkan barang dari luar pabean seperti : merk, paten, formula, franchise, dll Melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean seperti jasa manajemen, jasa teknik, dll
  • 5. Pengusaha Kena Pajak Pasal 1 angka 15 Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang- Undang PPN.
  • 6. Kewajiban Pengusaha Kena Pajak Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, dan/atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diwajibkan melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak; Memungut pajak yang terutang; menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang; dan melaporkan penghitungan pajak Kewajiban di atas tidak berlaku untuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan (Nomor 68/PMK.03/2010).
  • 7.  . Pengusaha Kecil Pasal 1 (PMK 68/PMK.03/2010) stdtd PMK 197/PMK.03/2013 Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 4.800.000.000,00 (aturan sebelumnya Rp.600.00.000,-)
  • 8. Pengusaha Kecil Dan Kewajiban Perpajakannya Pengusaha Kecil Pengusaha Kecil wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku, jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan brutonya melebihi batas tersebut Pengusaha sebagaimana dimaksud di atas wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi 4.800.000.000. apabila diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya kewajiban perpajakan tsb tidak dipenuhi, DJP dapat mengukuhkan PKP secara jabatan. DJP dapat menerbitkan SKP/STP untuk masa pajak sebelum pengusaha dikukuhkan secara jabatan sebagai PKP terhitung sejak saat jumlah peredaran dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 4.800.000.000.
  • 9. Contoh  PT Nusacyber bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik sejak 2 Januari 2014 terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Karawang Utara. Peredaran bruto selama tahun 2014 sbb :  Kapan paling lama PT Nusacyber harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak?  Jika PT Nusacyber tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan pada tanggal 31 Desember 2014 KPP Pratama Karawang Utara mengukuhkan PT Nusacyber sebagai PKP secara jabatan berapa nilai SKP dan/STP yang harus dibayar?
  • 10. Pengusaha Kecil Memilih Dikukuhkan Pengusaha Kecil Bukan Pengusaha Kena Pajak Dapat Memilih untuk dikukuhkan menjadi PKP dan Wajib : memungut pajak yang terutang; menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang; dan melaporkan penghitungan pajak.
  • 12.  Ayat 1 : Dalam harga jual/penggantian harga dipengaruhi oleh hubungan istimewa, maka harga jual/penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar saat penyerahan BKP atau JKP itu dilakukan; Hubungan Istimewa Pasal 2 UU PPN Kecenderungan Hubungan Istimewa : 1. Diantara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan transaksi bisnis yang tidak dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunya hubungan istimewa. 2. Transaksi penjualan dengan memainkan harga jual biasanya untuk kepentingan penghindaran pajak yang besar, atau pengalihan potensi pajaknya ke negara yang tarif pajaknya lebih kecil.
  • 13.  Hubungan istimewa antara Pengusaha Kena Pajak dengan pihak yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dapat terjadi karena ketergantungan atau keterikatan satu dengan yang lain yang disebabkan karena ◦ faktor kepemilikan atau penyertaan; ◦ adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi.  Hubungan istimewa di antara orang pribadi dapat pula terjadi karena adanya hubungan darah atau karena perkawinan. Hubungan istimewa
  • 14.  Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada Pengusaha lain, atau  hubungan antara Pengusaha dengan penyertaan 25% (dua puluh lima persen) atau lebih pada dua pengusaha atau lebih, demikian pula  hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang disebut terakhir; Hubungan Istimewa Faktor Kepemilikan atau Penyertaan
  • 15.  Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha berada di bawah penguasaan Pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung ◦ dapat juga terjadi karena penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi, kendatipun tidak terdapat hubungan kepemilikan. ◦ Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih perusahaan berada di bawah penguasaan pengusaha yang sama. Demikian juga hubungan antara beberapa perusahaan yang berada dalam penguasaan pengusaha yang sama tersebut. Hubungan Istimewa Faktor Penguasaan
  • 16.  Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat. ◦ Yang dimaksud dengan hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat adalah ayah, ibu, dan anak, sedangkan hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan ke samping satu derajat adalah kakak dan adik. ◦ Yang dimaksud dengan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat adalah mertua dan anak tiri, sedangkan hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan ke samping satu derajat adalah ipar. ◦ Apabila antara suami istri mempunyai perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, maka hubungan antara suami istri tersebut termasuk dalam pengertian hubungan istimewa menurut Undang- Undang ini. Hubungan Istimewa Faktor Keluarga
  • 17. Contoh Hubungan istimewa Tipe I Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25 % atau lebih pada pengusaha lain. Contoh : PT. Nusahati melakukan kegiatan Industri IT dan memiliki penyertaan modal 50% pada PT. Nusacyber yang mengelola sebuah Pabrik Komputer. Maka PT. Nusahati dan PT. Nusacyber ada hubungan istimewa.
  • 18. Contoh Hubungan istimewa Tipe I Selanjutnya PT. Nusacyber memiliki penyertaan modal sebesar 50 % pada PT. Nusagames sebuah perusahaan Elektronik. Dalam kasus ini maka terdapat penyertaan modal secara tidak langsung sebesar 25 % dari PT. Nusahati kepada PT. Nusagames. Dengan demikian maka disamping diketahui dengan jelas bahwa antara PT. Nusacyber dan PT Nusagames terdapat hubungan istimewa, juga secara tidak langsung terdapat hubungan istimewa antara PT. Nusahati dengan PT. Nusagames.
  • 19. Contoh Hubungan istimewa Tipe I Hubungan Istimewa Tipe I 50 % 25 % 50 % (tidak langsung) PT. Nusahati PT. Nusagames PT. Nusacyber
  • 20. Contoh Hubungan istimewa Tipe II Hubungan antara pengusaha dengan penyertaan 25 % atau lebih pada dua pengusaha atau lebih. Contoh : PT. Jaya perusahaan industri sepatu memiliki penyertaan modal sebesar 30 % pada PT. Makmur perusahaan penyamakan kulit dan sebesar 40 % pada PT. Jaya Makmur sebuah perusahaan industri tas. Dalam kasus ini maka maka antara PT. Jaya, PT. Makmur dan PT. Jaya Makmur terdapat hubungan istimewa.
  • 21. Contoh Hubungan istimewa Tipe II 30 % 40 % Hubungan Istimewa PT. Makmur (Kulit) PT. Jaya (Sepatu) PT. Jaya Makmur (Tas)
  • 22. Contoh Hubungan istimewa Tipe III Pengusaha yang satu menguasai pengusaha lainnya atau dua atau lebih pengusaha berada di bawah penguasaan pengusaha yang sama baik langsung maupun tidak langsung. Penguasaan ini dapat terjadi melalui manajemen atau penggunaan teknologi kendatipun tidak terdapat hubungan kepemilikan.
  • 23. Contoh Hubungan istimewa Tipe III Tenaga Ahli Hubungan Istimewa PT. Pancang Buana (Produsen Pilar Beton) PT. Rekayasa (Teknologi Pengecoran Beton)
  • 24. Contoh Hubungan istimewa Tipe IV Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat dan atau kesamping satu derajat. - Ayah - Mertua - Ibu - Anak Tiri - Anak Sedarah Kakak/Adik Ipar Semenda