SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
ada pertengahan tahun 2013 pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki
Peredaran Bruto Tertentu. Peraturan ini sejatinya ditujukan untuk Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) di Indonesia sebab peraturan ini mengatur pengenaan
pajak untuk wajib pajak yang memiliki omset kurang dari 4.8M dalam satu tahun.
Salah satu alasan diterbitkannya PP 46/2013 adalah untuk memberikan kepastian
peraturan dan kemudahan dalam urusan perpajakan bagi UMKM yang pada saat itu
sedang berkembang.
Menurut data Badan Pusat Statistika, jumlah UMKM Indonesia tahun 2013 adalah
57.895.721 unit, sedangkan pertumbuhan jumlah UMKM Indonesia tahun itu
sebesar 2,41 persen. Adapun menurut Warta KUMKM Vol 5 (2016:5), kontribusi
UMKM terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun 2009-2013
P
mencapai 57,6 persen per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan 6,7 persen.
Prokontra terkait dengan PP 46 tahun 2013 sendiri juga telah lama berdengung.
Aspek keadilan merupakan salah satu kontra yang sering disoroti mengingat pajak
penghasilan PP 46/2013 termasuk dalam pajak final. Pajak yang bersifat final tidak
memandang apakah hasil akhir dari usaha wajib pajak tersebut laba atau rugi,
sepanjang wajib pajak memiliki omset maka wajib pajak harus membayar pajak.
Dalam kondisi akhir penghasilan bersih dalam satu tahun kurang dari Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP), wajib pajak orang pribadi UMKM tetap membayar pajak
sedangkan wajib pajak orang pribadi karyawan tidak.
Tak heran jika wajib pajak mengeluh terkait tarif satu persen dari omset tersebut,
sehingga akhirnya Presiden Jokowi mengajukan usulan untuk menurunkan tarif
pajak bagi wajib pajak UMKM. Beliau awalnya mengajukan usul penurunan tarif
pajak menjadi 0.25 persen dari omset. Namun, setelah melakukan beberapa kali
rapat dengan para menteri terkait, pemerintah sepakat untuk hanya menurunkan
tarif pajak sampai 0.5 persen. Ketentuan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
23/2018. Penurunan tariff hanya diberikan sampai 0,5 persen karena penerimaan
negara dapat mengalami penurunan yang signifikan dalam jangka pendek. Direktur
Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan bahwa negara dapat kehilangan
penerimaan 1-1.5 triliun di tahun 2018 karena penyesuaian tarif baruPP 23/2013.
PP 23/2018 SEBAGAI ANGIN SEGAR BAGI UMKM
Perekonomian Indonesia saat ini didukung oleh UMKM. Tahun lalu, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat, kontribusi sektor UMKM
terhadap PDB meningkat dari 57,8 persen menjadi 60,34 persen. Insentif fiskal
berupa penurunan tarif pajak UMKM tentu menjadi angin segar tersendiri bagi
mereka. Sebab, secara otomatis pajak yang mereka bayarkan lebih rendah dari
yang sebelumnya mereka bayarkan. Pengusaha akan mendapatkan tambahan
simpanan modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha mereka,
khususnya bagi pengusaha yang baru merintis. Selain itu, hal ini juga akan membuat
pengusaha menjadi lebih kompetitif.
Kemudahan yang diterima oleh UMKM dari dirilisnya PP 23/2013 tidak hanya terkait
penurunan tarif. Dalam peraturan terbaru, wajib pajak UMKM diberikan pilihan untuk
memanfaatkan PP 23/2013 atau langsung menggunakan tarif normal pasal 17.
Pembebasan ini sangat berguna bagi wajib pajak yang memiliki margin keuntungan
yang rendah karena dapat langsung menggunakan tariff normal pasal 17. Selain itu,
PP 23/2013 juga menyebutkan batasan waktu ( sunset clause ) bagi wajib pajak
yang memilih menggunakan tarif final, yakni tiga tahun untuk wajib pajak badan
berbentuk perseroan terbatas, empat tahun untuk badan tertentu (persekutuan
komanditer, koperasi, dan firma) dan tujuh tahun untuk orang pribadi.
Direktorat Jenderal Pajak optimis insentif fiskal PP 23/2013 menjadi daya tarik
tersendiri bagi UMKM untuk masuk ke dalam administrasi perpajakan sehingga
menambah basis data perpajakan Indonesia. Setelah wajib pajak UMKM masuk
dalam sistem administrasi perpajakan, tugas aparatur pajak selanjutnya adalah
melakukan pembinaan dan pengawasan. Sunset clause yang diberikan pemerintah
dijadikan sebagai kurun waktu untuk membuat wajib pajak lebih sadar terkait
kewajiban perpajakannya, terlebih batasan waktu dalam PP 23/2018 ini dapat
digunakan untuk memecahkan skenario wajib pajak UMKM “Abadi”. Ketika wajib
pajak menggunakan tarif PP 46/2013, mereka akan selamanya menggunakan tarif 1
persen sepanjang omset penghasilan mereka kurang dari 4.8M dalam satu tahun.
Hal ini cenderung dijadikan jalan penghindaran pajak oleh wajib pajak nakal dengan
cara menurunkan omset mereka dibawah 4.8M. Selain itu, dampak lainnya adalah
mereka cenderung tidak berhasrat untuk mengembangkan usahanya agar tidak
dikenai tarif pajak yang lebih tinggi.
Berikut ini perbedaan PP 23 tahun 2018 dengan PP 46 tahun 2013:
Uraian PP No 46/2013 PP No 23/2018
Dasar Hukum PP 46/2013 PP 23/2018
Subjek pajak Orang pribadi atau badan Orang pribadi dan badan
berbentuk koperasi, CV, Fa atau
PT.
Dikecualikan dari
Subjek pajak
BUT dan OP yang
menggunakan sarana atau
prasarana yang dapat
dibongkar pasang, baik
menetap atau tidak menetap
dan menggunakan sebagian
atau seluruh tempat untuk
kepentingan umum dan
badan ang belum
beroperasi komersial atau
belum melewati jangka
waktu 1 tahun sejak
beroperasi komersial
• Wajib Pajak memilih untuk
dikenai Pajak Penghasilan
berdasarkan tarif Pasal 17
ayat (1) huruf a, Pasal 17
ayat (2a), atau Pasal 31E
Undang-Undang Pajak
Penghasilan dengan
menyampaikan
pemberitahuan
• Wajib Pajak badan
berbentuk persekutuan
komanditer atau firma yang
dibentuk oleh beberapa
Wajib Pajak orang pribadi
yang memiliki keahlian
khusus menyerahkan jasa
sejenis dengan jasa
sehubungan dengan
pekerjaan bebas
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (4);
• Wajib Pajak badan
memperoleh fasilitas Pajak
Penghasilan berdasarkan
Pasal 31 A UU pph dan PP
94/2010
• BUT
Definisi peredaran
bruto tertentu
Penghasilan dari usaha,
tidak termasuk penghasilan
dari jasa sehubungan
dengan pekerjaan bebas,
dengan peredaran bruto
tidak melebihi
Rp4.800.000.000,00 (empat
miliar delapan ratus juta
rupiah) dalam 1 (satu)
Tahun Pajak.
Penghasilan dari usaha tidak
melebihi
Rp4.800.000.000,00 (empat
miliar delapan ratus juta rupiah)
dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
Dikecualikan dari
pengenaan PPh
Penghasilan dari usaha
yang dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat
final berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-
undangan di bidang
perpajakan.
• Penghasilan yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak
orang pribadi dari jasa
sehubungan dengan
pekerjaan bebas;
• Penghasilan yang diterima
atau diperoleh di luar negeri
yang pajaknya terutang atau
telah dibayar di luar negeri;
• Penghasilan yang telah
dikenai Pajak Penghasilan
yang bersifat final dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan tersendiri; dan
• Penghasilan yang
dikecualikan sebagai objek
pajak.
Tarif pph Final 1% 0.5%
Dasar peredaran
bruto tertentu
Tahun pajak sebelumnya Tahun pajak sebelumnya
Cara pengenaan Setiap bulan setiap tempat
kegiatan usaha, setor
sendiri
Setiap bulan setiap tempat
kegiatan usaha, setor sendiri
dan dipotong pihak lain
Jangka waktu
pengenaan
Tidak ada batasan Dibatasi:
• WP Op : 7 tahun
• WP Badan koperasi, CV, Fa
: 4 tahun
• WP Badan PT: 3 tahun
sejak berlakunya PP atau
sejak terdaftar bagi WP
yang terdaftar setelah
berlakunya PP 23/2018
Definisi peredaran
bruto yang menjadi
DPP
Tidak ada Imbalan atau nilai pengganti
berupa uang atau nilai uang
yang diterima atau diperoleh
dari usaha, sebelum dikurangi
potongan penjualan, potongan
tunai, dan/atau potongan sejenis
Terkait pemotongan
pajak oleh pihak
lain
Menunjukkan Surat
Keterangan Bebas (SKB)
yang dilegalisasi
Menunjukkan Surat Keterangan
Contoh Kasus :
1. Pak Toni Wijaya sebagai pengusaha dengan omzet dalam setahun mencapai
Rp.3.500.000.000 dan mendirikan usahanya pada tahun 2018.
Artinya, Pak Toni Wijaya sebagai WP Prbadi yang melakukan usaha dengan
skala UKM dapat memanfaatkan tarif PPh Final 0,5% sesuai PP 23 Tahun 2018.
Karena Pak Toni Wijaya merupakan WP Pribadi yang dapat menggunakan
fasilitas PPh Final setengah persen hingga 7 tahun terhitung sejak 2018 dan
berakhir pada 2024.
2. CV. Tunas Jaya didirikan pada tahun 2021 dengan omzet Rp. 4.800.000.000
dalam setahun dan memanfaatkan tarif PPh Final PP 23 Tahun 2018.
Karena perusahaan Tunas Jaya ini berbentuk CV, maka hanya dapat
memanfaatkan fasilitas tarif PPh Final 0,5% ini hingga 2020 saja.
3. Perusahaan AAA merupakan WP Badan berbentuk Perserotan terbatas (PT)
dengan omzet sebesar RpRp4.800.000.000 setahun yang didirikan pada tahun
2020 dan memilih menggunakan tarif PPh Final PP No 23 Tahun 2018.
Karena ketentuan WP Badan berbentuk PT hanya dapat menggunakan tarif PPh
Final 0,5% dari omzet selama 3 tahun, maka Perusahaan AAA hanya dapat
menggunakan tarif PPh final setengah persen ini hingga 2022 saja.
Memasuki tahun keempat, yakni pada 2023 Perusahaan AAA sudah harus
menggunakan tarif PPh Badan Normal.

More Related Content

What's hot

20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)Tazman Super
 
PPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewaPPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewakaromah95
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakMuhammad Syuhada
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakanErwin Syah
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanYABES HULU
 
Pp nomor 46 tahun 2013
Pp nomor 46 tahun 2013Pp nomor 46 tahun 2013
Pp nomor 46 tahun 2013Cahyo Priyatno
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningkaromah95
 
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAKNOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAKNikosimanjuntak
 
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)Martin Kosasi
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiTriyani Budianto
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaARIEF DJUNAEDI
 

What's hot (20)

20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
20131008015714 materi pp 46 dan pmk 107 ( tata cara penghitungan pajak)
 
PPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewaPPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewa
 
PAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakanPAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakan
 
Mahir BUT
Mahir BUTMahir BUT
Mahir BUT
 
PPh BADAN
PPh BADANPPh BADAN
PPh BADAN
 
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena PajakNomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Pajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badanPajak penghasilan wp badan
Pajak penghasilan wp badan
 
Pp no.46 2013
Pp no.46 2013Pp no.46 2013
Pp no.46 2013
 
Pp nomor 46 tahun 2013
Pp nomor 46 tahun 2013Pp nomor 46 tahun 2013
Pp nomor 46 tahun 2013
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
PMK 99-UMKM
PMK 99-UMKMPMK 99-UMKM
PMK 99-UMKM
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAKNOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
 
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
 
Spt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadiSpt tahunan wp orang pribadi
Spt tahunan wp orang pribadi
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
 

Similar to Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni

BINCANG PAJAK APOTEK.pptx
BINCANG PAJAK APOTEK.pptxBINCANG PAJAK APOTEK.pptx
BINCANG PAJAK APOTEK.pptxMusdalifahn1
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018deni495554
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Tobagus Makmun
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdf
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdfPERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdf
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdfAyuDesta1
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8Rekno Wr
 
Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107Pradhana Radya
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxZukét Printing
 
Taxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptxTaxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptxTirthaSyaputra1
 
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxPPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxSitiAsiah55
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari soreIndah Mawarni
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakNurulUkhuwaNadia
 
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Thin DunXpiet
 
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxtips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxendrawiharto
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHYesica Adicondro
 

Similar to Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni (20)

BINCANG PAJAK APOTEK.pptx
BINCANG PAJAK APOTEK.pptxBINCANG PAJAK APOTEK.pptx
BINCANG PAJAK APOTEK.pptx
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022Tax flash mar 2022
Tax flash mar 2022
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
Perhitungan PPh Badan.pdf
Perhitungan PPh Badan.pdfPerhitungan PPh Badan.pdf
Perhitungan PPh Badan.pdf
 
Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdf
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdfPERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdf
PERHITUNGAN PPH BADAN_P2.pdf
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107
 
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docxKetentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia.docx
 
Taxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptxTaxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptx
 
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxPPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
 
Atik indah lestari sore
Atik indah lestari soreAtik indah lestari sore
Atik indah lestari sore
 
Weekly update vol 4 september 2017
Weekly update vol 4  september 2017Weekly update vol 4  september 2017
Weekly update vol 4 september 2017
 
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajakPenagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
Penagihan piutang pajak di masa pandemi sebagai upaya menambah penerimaan pajak
 
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
 
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptxtips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
tips_pajak-penghasilan-atas-bisnis-franchise.pptx
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
 

More from Riki Ardoni

Future Value dari Investasi
Future Value dari InvestasiFuture Value dari Investasi
Future Value dari InvestasiRiki Ardoni
 
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)Riki Ardoni
 
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTUPERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTURiki Ardoni
 
10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel
10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel
10 VLOOKUP Alternative Formulas in ExcelRiki Ardoni
 
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docx
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docxFUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docx
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docxRiki Ardoni
 
Rumus FIND & SEARCH pada EXCEL
Rumus FIND & SEARCH pada EXCELRumus FIND & SEARCH pada EXCEL
Rumus FIND & SEARCH pada EXCELRiki Ardoni
 
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...Riki Ardoni
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKRiki Ardoni
 
Rumus DATE Excel
Rumus DATE ExcelRumus DATE Excel
Rumus DATE ExcelRiki Ardoni
 
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada Excel
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada ExcelFungsi Tanda $ (Absolute) pada Excel
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada ExcelRiki Ardoni
 
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...Riki Ardoni
 
AYAT JURNAL BALIK - Riki Ardoni
AYAT JURNAL BALIK - Riki ArdoniAYAT JURNAL BALIK - Riki Ardoni
AYAT JURNAL BALIK - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...Riki Ardoni
 
PERSAMAAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSIPERSAMAAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSIRiki Ardoni
 
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...Riki Ardoni
 
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI Riki Ardoni
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANRiki Ardoni
 
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Riki Ardoni
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniRiki Ardoni
 

More from Riki Ardoni (20)

Future Value dari Investasi
Future Value dari InvestasiFuture Value dari Investasi
Future Value dari Investasi
 
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)
Growth Rate (Tingkat Pertumbuhan)
 
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTUPERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU
PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH) BADAN DI INDONESIA DARI WAKTU KE WAKTU
 
10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel
10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel
10 VLOOKUP Alternative Formulas in Excel
 
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docx
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docxFUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docx
FUNGSI INDEX & MATCH pada EXCEL.docx
 
Rumus FIND & SEARCH pada EXCEL
Rumus FIND & SEARCH pada EXCELRumus FIND & SEARCH pada EXCEL
Rumus FIND & SEARCH pada EXCEL
 
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
PENJELASAN ATAS KETENTUAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
 
Rumus DATE Excel
Rumus DATE ExcelRumus DATE Excel
Rumus DATE Excel
 
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada Excel
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada ExcelFungsi Tanda $ (Absolute) pada Excel
Fungsi Tanda $ (Absolute) pada Excel
 
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...
BUKU BESAR PEMBANTU (subsidiary ledger) & JURNAL KHUSUS (special journal) - R...
 
AYAT JURNAL BALIK - Riki Ardoni
AYAT JURNAL BALIK - Riki ArdoniAYAT JURNAL BALIK - Riki Ardoni
AYAT JURNAL BALIK - Riki Ardoni
 
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...
CARA MEMBACA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ( How to Analysis Financial Statment) ...
 
PERSAMAAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSIPERSAMAAN AKUNTANSI
PERSAMAAN AKUNTANSI
 
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...
PETUNJUK UMUM DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PA...
 
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
PPh PASAL 21 BUKAN PEGAWAI
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
 
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
 
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki ArdoniAkuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
Akuntansi Penjualan Aset Tetap - By Riki Ardoni
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 

Recently uploaded (16)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 

Tarif khusus PPh final UMKM - Riki ardoni

  • 1. ada pertengahan tahun 2013 pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Peraturan ini sejatinya ditujukan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sebab peraturan ini mengatur pengenaan pajak untuk wajib pajak yang memiliki omset kurang dari 4.8M dalam satu tahun. Salah satu alasan diterbitkannya PP 46/2013 adalah untuk memberikan kepastian peraturan dan kemudahan dalam urusan perpajakan bagi UMKM yang pada saat itu sedang berkembang. Menurut data Badan Pusat Statistika, jumlah UMKM Indonesia tahun 2013 adalah 57.895.721 unit, sedangkan pertumbuhan jumlah UMKM Indonesia tahun itu sebesar 2,41 persen. Adapun menurut Warta KUMKM Vol 5 (2016:5), kontribusi UMKM terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dari tahun 2009-2013 P
  • 2. mencapai 57,6 persen per tahun, dengan rata-rata pertumbuhan 6,7 persen. Prokontra terkait dengan PP 46 tahun 2013 sendiri juga telah lama berdengung. Aspek keadilan merupakan salah satu kontra yang sering disoroti mengingat pajak penghasilan PP 46/2013 termasuk dalam pajak final. Pajak yang bersifat final tidak memandang apakah hasil akhir dari usaha wajib pajak tersebut laba atau rugi, sepanjang wajib pajak memiliki omset maka wajib pajak harus membayar pajak. Dalam kondisi akhir penghasilan bersih dalam satu tahun kurang dari Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), wajib pajak orang pribadi UMKM tetap membayar pajak sedangkan wajib pajak orang pribadi karyawan tidak. Tak heran jika wajib pajak mengeluh terkait tarif satu persen dari omset tersebut, sehingga akhirnya Presiden Jokowi mengajukan usulan untuk menurunkan tarif pajak bagi wajib pajak UMKM. Beliau awalnya mengajukan usul penurunan tarif pajak menjadi 0.25 persen dari omset. Namun, setelah melakukan beberapa kali rapat dengan para menteri terkait, pemerintah sepakat untuk hanya menurunkan tarif pajak sampai 0.5 persen. Ketentuan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah 23/2018. Penurunan tariff hanya diberikan sampai 0,5 persen karena penerimaan negara dapat mengalami penurunan yang signifikan dalam jangka pendek. Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan bahwa negara dapat kehilangan penerimaan 1-1.5 triliun di tahun 2018 karena penyesuaian tarif baruPP 23/2013. PP 23/2018 SEBAGAI ANGIN SEGAR BAGI UMKM Perekonomian Indonesia saat ini didukung oleh UMKM. Tahun lalu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat, kontribusi sektor UMKM terhadap PDB meningkat dari 57,8 persen menjadi 60,34 persen. Insentif fiskal berupa penurunan tarif pajak UMKM tentu menjadi angin segar tersendiri bagi mereka. Sebab, secara otomatis pajak yang mereka bayarkan lebih rendah dari yang sebelumnya mereka bayarkan. Pengusaha akan mendapatkan tambahan simpanan modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha mereka, khususnya bagi pengusaha yang baru merintis. Selain itu, hal ini juga akan membuat pengusaha menjadi lebih kompetitif.
  • 3. Kemudahan yang diterima oleh UMKM dari dirilisnya PP 23/2013 tidak hanya terkait penurunan tarif. Dalam peraturan terbaru, wajib pajak UMKM diberikan pilihan untuk memanfaatkan PP 23/2013 atau langsung menggunakan tarif normal pasal 17. Pembebasan ini sangat berguna bagi wajib pajak yang memiliki margin keuntungan yang rendah karena dapat langsung menggunakan tariff normal pasal 17. Selain itu, PP 23/2013 juga menyebutkan batasan waktu ( sunset clause ) bagi wajib pajak yang memilih menggunakan tarif final, yakni tiga tahun untuk wajib pajak badan berbentuk perseroan terbatas, empat tahun untuk badan tertentu (persekutuan komanditer, koperasi, dan firma) dan tujuh tahun untuk orang pribadi. Direktorat Jenderal Pajak optimis insentif fiskal PP 23/2013 menjadi daya tarik tersendiri bagi UMKM untuk masuk ke dalam administrasi perpajakan sehingga menambah basis data perpajakan Indonesia. Setelah wajib pajak UMKM masuk dalam sistem administrasi perpajakan, tugas aparatur pajak selanjutnya adalah melakukan pembinaan dan pengawasan. Sunset clause yang diberikan pemerintah dijadikan sebagai kurun waktu untuk membuat wajib pajak lebih sadar terkait kewajiban perpajakannya, terlebih batasan waktu dalam PP 23/2018 ini dapat digunakan untuk memecahkan skenario wajib pajak UMKM “Abadi”. Ketika wajib pajak menggunakan tarif PP 46/2013, mereka akan selamanya menggunakan tarif 1 persen sepanjang omset penghasilan mereka kurang dari 4.8M dalam satu tahun. Hal ini cenderung dijadikan jalan penghindaran pajak oleh wajib pajak nakal dengan cara menurunkan omset mereka dibawah 4.8M. Selain itu, dampak lainnya adalah mereka cenderung tidak berhasrat untuk mengembangkan usahanya agar tidak dikenai tarif pajak yang lebih tinggi. Berikut ini perbedaan PP 23 tahun 2018 dengan PP 46 tahun 2013:
  • 4. Uraian PP No 46/2013 PP No 23/2018 Dasar Hukum PP 46/2013 PP 23/2018 Subjek pajak Orang pribadi atau badan Orang pribadi dan badan berbentuk koperasi, CV, Fa atau PT. Dikecualikan dari Subjek pajak BUT dan OP yang menggunakan sarana atau prasarana yang dapat dibongkar pasang, baik menetap atau tidak menetap dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum dan badan ang belum beroperasi komersial atau belum melewati jangka waktu 1 tahun sejak beroperasi komersial • Wajib Pajak memilih untuk dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E Undang-Undang Pajak Penghasilan dengan menyampaikan pemberitahuan • Wajib Pajak badan berbentuk persekutuan komanditer atau firma yang dibentuk oleh beberapa Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki keahlian khusus menyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4); • Wajib Pajak badan memperoleh fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan Pasal 31 A UU pph dan PP 94/2010 • BUT Definisi peredaran bruto tertentu Penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak. Penghasilan dari usaha tidak melebihi Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) Tahun Pajak.
  • 5. Dikecualikan dari pengenaan PPh Penghasilan dari usaha yang dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang- undangan di bidang perpajakan. • Penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas; • Penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang pajaknya terutang atau telah dibayar di luar negeri; • Penghasilan yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan • Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak. Tarif pph Final 1% 0.5% Dasar peredaran bruto tertentu Tahun pajak sebelumnya Tahun pajak sebelumnya Cara pengenaan Setiap bulan setiap tempat kegiatan usaha, setor sendiri Setiap bulan setiap tempat kegiatan usaha, setor sendiri dan dipotong pihak lain Jangka waktu pengenaan Tidak ada batasan Dibatasi: • WP Op : 7 tahun • WP Badan koperasi, CV, Fa : 4 tahun • WP Badan PT: 3 tahun sejak berlakunya PP atau sejak terdaftar bagi WP yang terdaftar setelah berlakunya PP 23/2018 Definisi peredaran bruto yang menjadi DPP Tidak ada Imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh dari usaha, sebelum dikurangi potongan penjualan, potongan tunai, dan/atau potongan sejenis Terkait pemotongan pajak oleh pihak lain Menunjukkan Surat Keterangan Bebas (SKB) yang dilegalisasi Menunjukkan Surat Keterangan
  • 6. Contoh Kasus : 1. Pak Toni Wijaya sebagai pengusaha dengan omzet dalam setahun mencapai Rp.3.500.000.000 dan mendirikan usahanya pada tahun 2018. Artinya, Pak Toni Wijaya sebagai WP Prbadi yang melakukan usaha dengan skala UKM dapat memanfaatkan tarif PPh Final 0,5% sesuai PP 23 Tahun 2018. Karena Pak Toni Wijaya merupakan WP Pribadi yang dapat menggunakan fasilitas PPh Final setengah persen hingga 7 tahun terhitung sejak 2018 dan berakhir pada 2024. 2. CV. Tunas Jaya didirikan pada tahun 2021 dengan omzet Rp. 4.800.000.000 dalam setahun dan memanfaatkan tarif PPh Final PP 23 Tahun 2018. Karena perusahaan Tunas Jaya ini berbentuk CV, maka hanya dapat memanfaatkan fasilitas tarif PPh Final 0,5% ini hingga 2020 saja. 3. Perusahaan AAA merupakan WP Badan berbentuk Perserotan terbatas (PT) dengan omzet sebesar RpRp4.800.000.000 setahun yang didirikan pada tahun 2020 dan memilih menggunakan tarif PPh Final PP No 23 Tahun 2018. Karena ketentuan WP Badan berbentuk PT hanya dapat menggunakan tarif PPh Final 0,5% dari omzet selama 3 tahun, maka Perusahaan AAA hanya dapat menggunakan tarif PPh final setengah persen ini hingga 2022 saja. Memasuki tahun keempat, yakni pada 2023 Perusahaan AAA sudah harus menggunakan tarif PPh Badan Normal.