SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
JUKNIS BOS MADRASAH 2021
BAB VII – Perpajakan
1. PPh 21
2. PPh 23
3. PPh 22
4. PPN
5. Bea Materai
Potong
Pungut
PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK
Pemotongan
• Kegiatan memotong sebesar pajak yang
terutang dari keseluruhan pembayaran
yang dilakukan.
• Pemotongan ini dilakukan oleh pihak-
pihak yang melakukan pembayaran atau
gaji terhadap penerima gaji atau
pegawainya.
• Pihak pembayar penghasilan atau gaji
memiliki tanggung jawab penuh atas
pemotongan, penyetoran, hingga
pelaporan pajak yang dilakukan pada
pegawainya.
• Jadi sederhananya, pemotongan akan
mengurangi jumlah gaji atau
pembayaran yang diterima oleh pihak
pegawai.
Pemungutan
• Kegiatan memungut sejumlah pajak
yang terutang atas suatu transaksi.
• Pemungutan pajak akan menambah
besarnya jumlah pembayaran atas
perolehan barang.
• Ada juga beberapa kasus dimana
pemungutan diakukan oleh pihak
pembayar dengan mekanisme yang
sama dengan pemotongan pajak.
• Lebih sederhana, pemungutan ini
akan menambah besarnya jumlah
nominal yang harus dibayarkan atas
suatu transaksi.
PPh PASAL 21
Adalah pajak yang terkait dengan pembayaran gaji dan honor.
Gaji adalah pembayaran yang sifatnya tetap dan teratur,
Honor adalah pembayaran yang sifatnya insidentil.
Pemotongan PPh 21 adalah pemotongan atas penghasilan sehubungan
pekerjaan, jasa atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun
yang dibayarkan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
SKEMA PPh 21
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI
PEGAWAI BUKAN PEGAWAI
PENGHASILAN – PTKP = PENGHASILAN KENA PAJAK
PEGAWAI TETAP
PEGAWAI TIDAK TETAP
BERKESINAMBUNGAN
TIDAK BERKESINAMBUNGAN
PESERTA KEGIATAN
Definisi
 Pegawai Tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur.
 Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila
pegawai yang bersangkutan bekerja (Buruh Harian, Buruh Mingguan, Tukang Batu, Kuli Bongkar Muat
Barang.
 Imbalan kepada Bukan Pegawai adalah penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
terutang atau diberikan kepada Bukan Pegawai sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang
dilakukan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan penghasilan sejenis lainnya.
 Bukan Pegawai Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai
Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan.
 Bukan Pegawai Tidak Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
dibayar atau terutang hanya satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan.
 Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti
rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya
dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut
BUKAN PEGAWAI
1. Imbalan kepada Distributor Multi Level Marketing (MLM).
2. Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi.
3. Dan imbalan kepada para Penjaja Barang Dagangan.
4. Imbalan kepada Tenaga Ahli.
5. Imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima Penghasilan dan
bersifat berkesinambungan.
6. Serta imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima penghasilan
dan tidak bersifat berkesinambungan.
Contoh Bukan Pegawai
1. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, seperti Pengacara, Akuntan, Arsitek,
Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, serta Aktuaris.
2. Pemain Musik, Pembawa Acara, Penyanyi, Pelawak, Artis, Sutradara, Kru Film, Foto
Model, Peragawan/Peragawati, Pemain Drama, Penari, Pemahat, Pelukis, dan
seniman lainnya.
3. Olahragawan.
4. Penasihat, Pengajar, Pelatih, Penceramah, Penyuluh, serta Moderator.
5. Pengarang, Peneliti, serta Penerjemah.
6. Para pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial.
7. Agen periklanan.
8. Pengawas serta Pengelola Proyek.
9. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi
perantaranya.
10. Para petugas penjaja barang dagangan.
11. Para petugas dinas luar asuransi.
12. Distributor perusahaan multi level marketing (MLM) atau kegiatan sejenis lainnya
Status Kepegawaian dan PPh 21
Kepegawaian PPh 21
Tetap Penghasilan Net - PTKP
Tidak Tetap • Tidak ada PPh 21 yang dipotong jika upah harian atau rata-rata upah harian kurang
dari Rp 450.000 dan jumlah kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp
4.500.000.
• PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah harian dikurangi Rp
450.000, lalu dikalikan 5% jika, Upah harian atau rata-rata upah harian sudah lebih
dari Rp.450.000 tetapi jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender belum melebihi
Rp 4.500.000.
• PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah dikurangi PTKP
sehari lalu dikalikan 5%, jika, jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah
lebih dari Rp.4.500.000, tetapi kurang dari Rp.10.200.000.
• Berlaku Tarif pada Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) huruf (a),
jika, jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah lebih dari Rp 10.200.000.
Bukan Pegawai
1. Bukan Pegawai Berkesinambungan dikurangi PTKP, dihitung
secara kumulatif dengan rumus ((50% x Penghasilan bruto)
Tarif Pajak
2. Bukan Pegawai Berkesinambungan tidak dikurangi PTKP,
dihitung secara kumulatif dengan rumus (50% x Penghasilan
3. Bukan Pegawai Tidak Berkesinambungan, dihitung tidak
kumulatif dengan rumus (50% x Penghasilan bruto) x Tarif
Bukan Pegawai
Bukan Pegawai yang tidak memiliki NPWP
maka dikenakan tarif 120% lebih tinggi
PPh
Penghasilan Kena Pajak
Tarif PPh 21
(Pasal 17)
Skema Pemajakan
PPh 21 Non Final
Skema Pajak Non Final
Skema Pemajakan
PPh 21 Final Honor PNS
Sesuai PP-80 Tahun 2010
5% 15%
Skema Pajak Final
PNS
Golongan Tarif PPh Final (PP -80/2010)
I dan II 0%
III 5%
IV dan Pejabat Negara 15%
PPh PASAL 22
adalah pajak penghasilan sehubungan dengan adanya pembayaran
atas pembelian/penyerahan barang.
Tarif PPh 22
NPWP
Rekanan
Ada
Tidak Ada
1,5 %
3%
Tarif
Penyerahan Barang yang Jumlahnya Paling Banyak
Rp. 2.000.000,-
Pembayaran untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak
Pembayaran untuk Pembelian Listrik dan Gas
Pembayaran untuk Pembelian Air Minum/PDAM
Pembayaran untuk Pembelian Benda POS
Pembelian Barang Sehubungan dengan Penggunaan Dana BOS
Dikecualikan
Dikecualikan
PPh PASAL 23
Tarif = 2%
Bagi Rekanan Yang Tidak Memiliki NPWP,
Tarif 100% Lebih Tinggi
Disetor Dengan Menggunakan SSP
Dengan Identitas/NPWP Bendahara SKPD
PPh PASAL 4(2)
Pajak yang dipotong atas penghasian dari jasa
tertentu dan sumber tertentu, misalnya jasa
konstruksi dan sewa tanah/bangunan
Tarif
Sewa Tanah
dan/atau Bangunan
10%
Sewa
Tarif
JASA KONSTRUKSI
Pelaksanaan
Perencanaan/
Pengawasan
Kecil
Menengah
/Besar
Tidak
Memiliki
Ada
2% 3% 4% 4% 6%
Tidak
Memiliki
Jasa Konstruksi
Pengertian
pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa
(BKP/JKP) yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak
badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Untuk Bendahara sekolah swasta, lembaga pendidikan swasta,
pesantren yang diberikan dana BOS oleh Kementerian Pendidikan
Nasional tidak wajib memungut PPN.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Skema
Transaksi PPN
BENDAHARA REKANAN
Beli
Barang/Jasa
Menyampaikan
Tagihan
+ Faktur Pajak
10%
Pajak Pertambahan Nilai
Pengertian
Saat
Pembuatan
Faktur Pajak
oleh PKP
Rekanan
Pada saat dibuat tagihan
Ke Bendahara
PPN dibayar dan
disetor paling lambat
tanggal 7 bulan
berikutnya
Faktur
FAKTUR PPN
Penomoran
Faktur Pajak
Pajak tidak
Penomoran Faktur
dilakukan sendiri oleh PKP
,
lagi
tetapi
dikendalikan oleh DJP melalui pemberian
nomor seri Faktur Pajak, dimana bentuk
dan tata caranya ditentukan oleh DJP.
Penomoran
Faktur
Pajak
Tidak diperkenankan memperbaiki dengan cara
menghapus, atau mencoret, atau dengan cara lain
FAKTUR PAJAK
TIDAK LENGKAP
Untuk transaksi yang tidak melebihi dari jumlah Rp. 2.000.000,00 dipungut dan
disetor oleh Pengusaha kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku umum.
Tidak Dipungut
Bendaharawan
Tidak Dipungut Bendaharawan
Untuk Pembebasan Tanah.
BBM dan Non-BBM yang Penyerahannya Dilakukan oleh Pertamina.
Atas Penyerahan BKP/JKP yang Mendapat Fasilitas PPN Tidak
Dipungut dan/atau Dibebaskan dari Pengenaan PPN
Untuk Penyerahan JKP yang Dilakukan oleh Instansi Pemerintah Kepada Instansi
Pemerintah Lainnya, sepanjang pembayaran tersebut berasal APBN/APBD dan
dimasukkan sebagai PNBP.
Atas Jasa Angkutan Udara yang Diserahkan oleh Perusahaan
Penerbangan.
Tidak Dipungut
Bendaharawan
Ketentuan Perundang-undangan
Untuk Penyerahan BKP/JKP yang Menurut
Yang Berlaku, Tidak Dikenakan PPN.
No. Jenis Pajak
Sarana
Pelaporan
Batas Akhir
Pembayaran
Batas Akhir
Pelaporan
1. PPh Pasal 21 SPT Masa
PPh Pasal 21
Tanggal 10
Bulan Berikutnya
Tanggal 20
Bulan Berikutnya
2. PPh Pasal 22 SPT Masa
PPh Pasal 22
Hari yang sama dengan
transaksi
Tanggal 20
Bulan Berikutnya
3. PPh Pasal 23 SPT Masa
PPh Pasal 23
Tanggal 10
Bulan Berikutnya
Tanggal 20
Bulan Berikutnya
4. PPh Pasal 4(2) SPT Masa
PPh Pasal 4(2)
Tanggal 10
Bulan Berikutnya
Tanggal 20
Bulan Berikutnya
5. PPN SPT Masa
PPN 1107-PUT
Tanggal 7
Bulan Berikutnya
Akhir Bulan Berikutnya
BATAS AKHIR PEMBAYARAN DAN PELAPORAN SPT MASA
Kesimpulan
Pajak Negeri Swasta
PPh 21 Wajib Potong Wajib Potong
PPh 23 Wajib Potong Wajib Potong
PPh 22 Untuk dana BOS tidak dipungut
PPN Wajib Pungut Tidak Wajib Pungut
Bea Materai = Rp 10.000
1. Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang
sejenis, beserta rangkapnya;
2. Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya;
3. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan kutipannya;
4. Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun;
5. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi kontrak
berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun;
6. Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang, salinan
risalah lelang, dan grosse risalah lelang;
7. Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang (1) menyebutkan penerimaan uang; atau
(2) berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi
atau diperhitungkan;
8. Dokumen lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BAB VII perpajakan.pptx

Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawanyoucarenow
 
Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Anita Julia
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakanextria
 
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.ppt
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.pptPAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.ppt
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.pptBesarArdhiNugraha
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.ppt
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.pptMATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.ppt
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.pptHandiPurnomo8
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Barunekzho
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21alarif-aholic
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009Sharon Mei
 
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.pptCesiliaArum1
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptDipoTriMartiano
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018deni495554
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptxAlleAldine
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46TANTO CHANDRA
 

Similar to BAB VII perpajakan.pptx (20)

Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op KaryawanNpwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
Npwp Dan Pph Bagi Wp Op Karyawan
 
Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang Penggajian - Kewajiban atau Utang
Penggajian - Kewajiban atau Utang
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.ppt
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.pptPAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.ppt
PAJAK+PENGHASILAN+PASAL+21 karyawan pekerja tertentu.ppt
 
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.ppt
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.pptMATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.ppt
MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK UMUM.ppt
 
PPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP BaruPPH Pasal 21 PTKP Baru
PPH Pasal 21 PTKP Baru
 
Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21Slide presentasi PPh pasal 21
Slide presentasi PPh pasal 21
 
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-31/PJ/2009
 
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
6 dan 7 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21.ppt
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018Workhop pp no 23 tahun 2018
Workhop pp no 23 tahun 2018
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
(4) PENYUSUTAN, PAJAK PENGHASILAN BADAN PRIBADI.pptx
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
01. p ph 21
01. p ph 2101. p ph 21
01. p ph 21
 
PPh 21
PPh 21PPh 21
PPh 21
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
Perpajakan 2
Perpajakan 2Perpajakan 2
Perpajakan 2
 

More from SisiHalidasyah

BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptx
BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptxBAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptx
BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptxSisiHalidasyah
 
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptxUngu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptxSisiHalidasyah
 
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptx
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptxHijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptx
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptxSisiHalidasyah
 
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptx
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptxBAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptx
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptxSisiHalidasyah
 
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptx
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptxMENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptx
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptxSisiHalidasyah
 
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxBhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxSisiHalidasyah
 
New UP 3 Transactional Text 2.pptx
New UP 3 Transactional Text 2.pptxNew UP 3 Transactional Text 2.pptx
New UP 3 Transactional Text 2.pptxSisiHalidasyah
 
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptx
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptxRestaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptx
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptxSisiHalidasyah
 
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptx
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptxPPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptx
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptxSisiHalidasyah
 
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptx
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptxBeautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptx
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptxSisiHalidasyah
 
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxBhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxSisiHalidasyah
 
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptx
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptxBhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptx
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptxSisiHalidasyah
 
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptx
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptxPPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptx
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptxSisiHalidasyah
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSisiHalidasyah
 
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptx
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptxPedoman dan Pelaksanaan EDM.pptx
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptxSisiHalidasyah
 
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptx
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptxInstrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptx
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptxSisiHalidasyah
 

More from SisiHalidasyah (19)

BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptx
BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptxBAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptx
BAB 7 SIMPLE PRESENT TENSE and past.pptx
 
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptxUngu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptx
Ungu Muda Warna Warni Tugas Kelompok Presentasi.pptx
 
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptx
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptxHijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptx
Hijau minimalis formal seminar proposal presentasi.pptx
 
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptx
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptxBAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptx
BAB 3 menyusun cerita pendek bhs in.pptx
 
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptx
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptxMENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptx
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF.pptx
 
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxBhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
 
New UP 3 Transactional Text 2.pptx
New UP 3 Transactional Text 2.pptxNew UP 3 Transactional Text 2.pptx
New UP 3 Transactional Text 2.pptx
 
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptx
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptxRestaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptx
Restaurant-Food-Recipes-PowerPoint-Templates.pptx
 
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptx
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptxPPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptx
PPT KELAS 8 CHAPTER 2.pptx
 
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptx
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptxBeautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptx
Beautiful-Yellow-Flower-PowerPoint-Templates.pptx
 
CHAPTER II.pptx
CHAPTER II.pptxCHAPTER II.pptx
CHAPTER II.pptx
 
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptxBhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
Bhs.Indo kelas 8 iklan, slogan, dan poseter.pptx
 
MODALS.pptx
MODALS.pptxMODALS.pptx
MODALS.pptx
 
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptx
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptxBhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptx
Bhs Indo Kelas 8 BAB 3.pptx
 
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptx
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptxPPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptx
PPT CHAPTER 1 CONGRATULATION KELAS 9.pptx
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptx
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptxPedoman dan Pelaksanaan EDM.pptx
Pedoman dan Pelaksanaan EDM.pptx
 
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptx
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptxInstrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptx
Instrumen Evaluasi Diri Madrasah.pptx
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

BAB VII perpajakan.pptx

  • 1. JUKNIS BOS MADRASAH 2021 BAB VII – Perpajakan 1. PPh 21 2. PPh 23 3. PPh 22 4. PPN 5. Bea Materai Potong Pungut
  • 2. PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK Pemotongan • Kegiatan memotong sebesar pajak yang terutang dari keseluruhan pembayaran yang dilakukan. • Pemotongan ini dilakukan oleh pihak- pihak yang melakukan pembayaran atau gaji terhadap penerima gaji atau pegawainya. • Pihak pembayar penghasilan atau gaji memiliki tanggung jawab penuh atas pemotongan, penyetoran, hingga pelaporan pajak yang dilakukan pada pegawainya. • Jadi sederhananya, pemotongan akan mengurangi jumlah gaji atau pembayaran yang diterima oleh pihak pegawai. Pemungutan • Kegiatan memungut sejumlah pajak yang terutang atas suatu transaksi. • Pemungutan pajak akan menambah besarnya jumlah pembayaran atas perolehan barang. • Ada juga beberapa kasus dimana pemungutan diakukan oleh pihak pembayar dengan mekanisme yang sama dengan pemotongan pajak. • Lebih sederhana, pemungutan ini akan menambah besarnya jumlah nominal yang harus dibayarkan atas suatu transaksi.
  • 3. PPh PASAL 21 Adalah pajak yang terkait dengan pembayaran gaji dan honor. Gaji adalah pembayaran yang sifatnya tetap dan teratur, Honor adalah pembayaran yang sifatnya insidentil. Pemotongan PPh 21 adalah pemotongan atas penghasilan sehubungan pekerjaan, jasa atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
  • 4. SKEMA PPh 21 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI PEGAWAI BUKAN PEGAWAI PENGHASILAN – PTKP = PENGHASILAN KENA PAJAK PEGAWAI TETAP PEGAWAI TIDAK TETAP BERKESINAMBUNGAN TIDAK BERKESINAMBUNGAN PESERTA KEGIATAN
  • 5. Definisi  Pegawai Tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.  Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja (Buruh Harian, Buruh Mingguan, Tukang Batu, Kuli Bongkar Muat Barang.  Imbalan kepada Bukan Pegawai adalah penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang terutang atau diberikan kepada Bukan Pegawai sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan penghasilan sejenis lainnya.  Bukan Pegawai Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.  Bukan Pegawai Tidak Berkesinambungan adalah orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dibayar atau terutang hanya satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.  Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut
  • 6. BUKAN PEGAWAI 1. Imbalan kepada Distributor Multi Level Marketing (MLM). 2. Imbalan kepada Petugas Dinas Luar Asuransi. 3. Dan imbalan kepada para Penjaja Barang Dagangan. 4. Imbalan kepada Tenaga Ahli. 5. Imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima Penghasilan dan bersifat berkesinambungan. 6. Serta imbalan kepada Bukan Pegawai yang menerima penghasilan dan tidak bersifat berkesinambungan.
  • 7. Contoh Bukan Pegawai 1. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, seperti Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, serta Aktuaris. 2. Pemain Musik, Pembawa Acara, Penyanyi, Pelawak, Artis, Sutradara, Kru Film, Foto Model, Peragawan/Peragawati, Pemain Drama, Penari, Pemahat, Pelukis, dan seniman lainnya. 3. Olahragawan. 4. Penasihat, Pengajar, Pelatih, Penceramah, Penyuluh, serta Moderator. 5. Pengarang, Peneliti, serta Penerjemah. 6. Para pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial. 7. Agen periklanan. 8. Pengawas serta Pengelola Proyek. 9. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantaranya. 10. Para petugas penjaja barang dagangan. 11. Para petugas dinas luar asuransi. 12. Distributor perusahaan multi level marketing (MLM) atau kegiatan sejenis lainnya
  • 8. Status Kepegawaian dan PPh 21 Kepegawaian PPh 21 Tetap Penghasilan Net - PTKP Tidak Tetap • Tidak ada PPh 21 yang dipotong jika upah harian atau rata-rata upah harian kurang dari Rp 450.000 dan jumlah kumulatif dalam satu bulan belum melebihi Rp 4.500.000. • PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah harian dikurangi Rp 450.000, lalu dikalikan 5% jika, Upah harian atau rata-rata upah harian sudah lebih dari Rp.450.000 tetapi jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender belum melebihi Rp 4.500.000. • PPh 21 harus dipotong sebesar upah harian atau rata-rata upah dikurangi PTKP sehari lalu dikalikan 5%, jika, jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah lebih dari Rp.4.500.000, tetapi kurang dari Rp.10.200.000. • Berlaku Tarif pada Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) huruf (a), jika, jumlah kumulatif dalam satu bulan kalender sudah lebih dari Rp 10.200.000.
  • 9. Bukan Pegawai 1. Bukan Pegawai Berkesinambungan dikurangi PTKP, dihitung secara kumulatif dengan rumus ((50% x Penghasilan bruto) Tarif Pajak 2. Bukan Pegawai Berkesinambungan tidak dikurangi PTKP, dihitung secara kumulatif dengan rumus (50% x Penghasilan 3. Bukan Pegawai Tidak Berkesinambungan, dihitung tidak kumulatif dengan rumus (50% x Penghasilan bruto) x Tarif
  • 10. Bukan Pegawai Bukan Pegawai yang tidak memiliki NPWP maka dikenakan tarif 120% lebih tinggi
  • 11. PPh Penghasilan Kena Pajak Tarif PPh 21 (Pasal 17) Skema Pemajakan PPh 21 Non Final Skema Pajak Non Final
  • 12. Skema Pemajakan PPh 21 Final Honor PNS Sesuai PP-80 Tahun 2010 5% 15% Skema Pajak Final PNS Golongan Tarif PPh Final (PP -80/2010) I dan II 0% III 5% IV dan Pejabat Negara 15%
  • 13. PPh PASAL 22 adalah pajak penghasilan sehubungan dengan adanya pembayaran atas pembelian/penyerahan barang.
  • 15. Penyerahan Barang yang Jumlahnya Paling Banyak Rp. 2.000.000,- Pembayaran untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Pembayaran untuk Pembelian Listrik dan Gas Pembayaran untuk Pembelian Air Minum/PDAM Pembayaran untuk Pembelian Benda POS Pembelian Barang Sehubungan dengan Penggunaan Dana BOS Dikecualikan Dikecualikan
  • 17. Tarif = 2% Bagi Rekanan Yang Tidak Memiliki NPWP, Tarif 100% Lebih Tinggi Disetor Dengan Menggunakan SSP Dengan Identitas/NPWP Bendahara SKPD
  • 18. PPh PASAL 4(2) Pajak yang dipotong atas penghasian dari jasa tertentu dan sumber tertentu, misalnya jasa konstruksi dan sewa tanah/bangunan
  • 21. Pengertian pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa (BKP/JKP) yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Untuk Bendahara sekolah swasta, lembaga pendidikan swasta, pesantren yang diberikan dana BOS oleh Kementerian Pendidikan Nasional tidak wajib memungut PPN. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • 23. Pengertian Saat Pembuatan Faktur Pajak oleh PKP Rekanan Pada saat dibuat tagihan Ke Bendahara PPN dibayar dan disetor paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya Faktur FAKTUR PPN
  • 24. Penomoran Faktur Pajak Pajak tidak Penomoran Faktur dilakukan sendiri oleh PKP , lagi tetapi dikendalikan oleh DJP melalui pemberian nomor seri Faktur Pajak, dimana bentuk dan tata caranya ditentukan oleh DJP. Penomoran Faktur Pajak Tidak diperkenankan memperbaiki dengan cara menghapus, atau mencoret, atau dengan cara lain FAKTUR PAJAK TIDAK LENGKAP
  • 25. Untuk transaksi yang tidak melebihi dari jumlah Rp. 2.000.000,00 dipungut dan disetor oleh Pengusaha kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum. Tidak Dipungut Bendaharawan Tidak Dipungut Bendaharawan Untuk Pembebasan Tanah. BBM dan Non-BBM yang Penyerahannya Dilakukan oleh Pertamina. Atas Penyerahan BKP/JKP yang Mendapat Fasilitas PPN Tidak Dipungut dan/atau Dibebaskan dari Pengenaan PPN Untuk Penyerahan JKP yang Dilakukan oleh Instansi Pemerintah Kepada Instansi Pemerintah Lainnya, sepanjang pembayaran tersebut berasal APBN/APBD dan dimasukkan sebagai PNBP.
  • 26. Atas Jasa Angkutan Udara yang Diserahkan oleh Perusahaan Penerbangan. Tidak Dipungut Bendaharawan Ketentuan Perundang-undangan Untuk Penyerahan BKP/JKP yang Menurut Yang Berlaku, Tidak Dikenakan PPN.
  • 27. No. Jenis Pajak Sarana Pelaporan Batas Akhir Pembayaran Batas Akhir Pelaporan 1. PPh Pasal 21 SPT Masa PPh Pasal 21 Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya 2. PPh Pasal 22 SPT Masa PPh Pasal 22 Hari yang sama dengan transaksi Tanggal 20 Bulan Berikutnya 3. PPh Pasal 23 SPT Masa PPh Pasal 23 Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya 4. PPh Pasal 4(2) SPT Masa PPh Pasal 4(2) Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya 5. PPN SPT Masa PPN 1107-PUT Tanggal 7 Bulan Berikutnya Akhir Bulan Berikutnya BATAS AKHIR PEMBAYARAN DAN PELAPORAN SPT MASA
  • 28. Kesimpulan Pajak Negeri Swasta PPh 21 Wajib Potong Wajib Potong PPh 23 Wajib Potong Wajib Potong PPh 22 Untuk dana BOS tidak dipungut PPN Wajib Pungut Tidak Wajib Pungut
  • 29. Bea Materai = Rp 10.000 1. Surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya; 2. Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya; 3. Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah beserta salinan dan kutipannya; 4. Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun; 5. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk Dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun; 6. Dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah lelang, dan grosse risalah lelang; 7. Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang (1) menyebutkan penerimaan uang; atau (2) berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan; 8. Dokumen lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.