SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
OVERVIEW
• Konsep-konsep dasar dalam
pembentukan portofolio optimal.
• Perbedaan tentang aset berisiko dan
aset bebas risiko.
• Perbedaan preferensi investor dalam
memilih portofolio optimal.
1/40
• Ada tiga konsep dasar yang perlu
diketahui untuk memahami pembentukan
portofolio optimal, yaitu:
– portofolio efisien dan portofolio
optimal
– fungsi utilitas dan kurva indiferen
– aset berisiko dan aset bebas risiko
KONSEP DASAR
2/40
PORTOFOLIO EFISIEN
• Portofolio efisien ialah portofolio yang
memaksimalkan return yang diharapkan dengan
tingkat risiko tertentu yang bersedia
ditanggungnya, atau portofolio yang menawarkan
risiko terendah dengan tingkat return tertentu.
• Mengenai perilaku investor dalam pembuatan
keputusan investasi diasumsikan bahwa semua
investor tidak menyukai risiko (risk averse).
– Misalnya jika ada investasi A (return 15%, risiko
7%) dan investasi B (return 15%, risiko 5%), maka
investor yang risk averse akan cenderung
memilih investasi B.
3/40
PORTOFOLIO OPTIMAL
• Portofolio optimal merupakan portofolio
yang dipilih investor dari sekian banyak
pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio efisien.
• Portofolio yang dipilih investor adalah
portofolio yang sesuai dengan preferensi
investor bersangkutan terhadap return
maupun terhadap risiko yang bersedia
ditanggungnya.
4/40
FUNGSI UTILITAS
• Fungsi utilitas dapat diartikan sebagai suatu
fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari
semua alternatif pilihan yang ada.
• Fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang
investor terhadap berbagai pilihan investasi
dengan masing-masing risiko dan tingkat return
harapan.
• Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk
grafik sebagai kurva indiferen.
5/40
KURVA INDIFEREN
• Kurva indeferen menggambarkan
kumpulan portofolio dengan kombinasi
return harapan dan risiko masing-masing
yang memberikan utilitas yang sama bagi
investor.
• Kemiringan (slope) positif kurva
indeferen menggambarkan bahwa
investor selalu menginginkan return yang
lebih besar sebagai kompensasi atas
risiko yang lebih tinggi.
6/40
Risiko, σp
Returnharapan,Rp
u1
u2
u3
u1
u2
u3 u1b
u1a
Peningkatan
utilitas
7/40
KURVA INDIFEREN
ASET BERESIKO
• Semakin enggan seorang investor
terhadap risiko (risk averse), maka
pilihan investasinya akan cenderung lebih
banyak pada aset yang bebas risiko.
• Aset berisiko adalah aset-aset yang
tingkat return aktualnya di masa depan
masih mengandung ketidakpastian.
• Salah satu contoh aset berisiko adalah
saham.
8/40
ASET BEBAS RESIKO
• Aset bebas risiko (risk free asset)
merupakan aset yang tingkat returnnya
di masa depan sudah bisa dipastikan
pada saat ini, dan ditunjukkan oleh
varians return yang sama dengan nol.
• Satu contoh aset bebas risiko adalah
obligasi jangka pendek yang diterbitkan
pemerintah, seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
9/40
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
• Teori portofolio dengan model Markowitz
didasari oleh tiga asumsi, yaitu:
– Periode investasi tunggal, misalnya 1
tahun.
– Tidak ada biaya transaksi.
– Preferensi investor hanya berdasar
pada return yang diharapkan dan risiko.
10/40
MEMILIH PORTOFOLIO
OPTIMAL
• Permukaan efisien (efficient frontier) ialah
kombinasi aset-aset yang membentuk
portofolio yang efisien.
– Merupakan bagian yang mendominasi (lebih
baik) titik-titik lainnya karena mampu
menawarkan tingkat return yang lebih tinggi
dengan risiko yang sama dibanding bagian
lainnya.
• Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada
preferensi investor terhadap return yang
diharapkan dan risiko yang ditunjukkan oleh
kurva indiferen.
11/40
C
Returnyangdiharapkan,Rp
E
G
H
B
D
A
u1
Risiko, σp
u2
Titik-titik portofolio
efisien
Garis permukaan
efisien B-C-D-E
12/40
MEMILIH PORTOFOLIO
OPTIMAL
MEMILIH ASET YANG OPTIMAL
• Investor membuat keputusan yang disebut
sebagai keputusan alokasi aset (asset
allocation decision).
• Keputusan ini menyangkut pemilihan kelas-
kelas aset yang akan dijadikan sebagai pilihan
investasi, dan juga berapa bagian dari
keseluruhan dana yang dimiliki investor yang
akan diinvestasikan pada kelas aset tersebut.
• Bagian dari dana yang diinvestasikan pada
setiap kelas aset disebut sebagai porsi dana
atau bobot dana. Masing-masing bobot dana
tersebut akan berkisar antara 0% sampai 100%.
13/40
MEMILIH KELAS ASET YANG OPTIMAL
• Kelas aset adalah pengelompokkan aset-aset berdasarkan jenis-jenis
aset seperti saham, obligasi, real estat, sekuritas asing, emas, dsb.
SAHAM BIASA
Ekuitas Domestik
Kapitalisasi Besar
Kapitalisasi kecil
Ekuitas Internasional
Pasar modal negara maju
Pasar modal berkembang
OBLIGASI
Obligasi Pemerintah
Obligasi Perusahaan
Rating AAA
Rating BAA
Obligasi Berisiko Tinggi (Junk Bond)
Obligasi Dengan Jaminan
Obligasi internasional
INSTRUMEN PASAR UANG
Treasury Bills
Commercial Paper
Guaranteed Investment Contracts
REAL ESTATE
MODAL VENTURA
14/40
MENCARI EFFICIENT FRONTIER
• Sebagai contoh, ada tiga sekuritas sedang
dipertimbangkan, yaitu 1) saham AAA, 2) saham BBB,
dan 3) saham CCC. Return harapan saham AAA adalah
14 persen, saham BBB adalah 8 persen, dan saham CCC
adalah 20 persen. Anggap seorang investor ingin
menciptakan sebuah portofolio yang mengandung
ketiga saham ini dengan return harapan portofolio
adalah 15,5 persen. Apa kombinasi untuk portofolio ini?
• Dengan membuat bobot portofolio untuk saham AAA
adalah 0,45, saham BBB adalah 0,15, dan saham CCC
adalah 0,4, investor dapat menghasilkan return
portofolio 15,5 persen.
E(RP) = 0,45 (0,14) + 0,15 (0,08) + 0,4 (0,20) = 0,155.
15/40
• Berbagai kombinasi dapat diciptakan seperti pada
tabel berikut:
Kombinasi WAAA
WBBB
WCCC E (Rp)
1 0,65 0,05 0,3 15,5%
2 0,45 0,15 0,4 15,5%
3 0,15 0,3 0,55 15,5%
4 0,55 0,1 0,35 15,5%
16/40
MENCARI EFFICIENT FRONTIER
• Di samping keempat contoh kombinasi pada
tabel, sebenarnya ada tidak terbatas kombinasi
yang dapat menghasilkan return portofolio
sebesar 15,5 persen. Oleh karena itu,
pertanyaannya adalah kombinasi atau bobot
portofolio manakah yang terbaik?
• Jawaban untuk pertanyaan itu adalah memilih
portofolio yang menghasilkan varians atau
deviasi standar paling kecil.
17/40
MENCARI EFFICIENT FRONTIER
• Secara matematis, masalah yang dihadapi
investor dapat dinyatakan secara umum
sebagai berikut:
Minimalkan:
Dengan kendala:
∑∑∑ = ==
σ+σ=σ
n
1i
n
1j
jiji
n
1i
2
i
2
ip
2
WWW
i ≠ j
( )
1
*
n
i i
i
W E R E
=
=∑
1
1
n
i
i
W
=
=∑
18/40
MENCARI EFFICIENT FRONTIER
CONTOH
Saham
AAA
Saham
BBB
Saham
CCC
Return harapan, E (Ri
) 14% 8% 20%
Deviasi standar, σi
6% 3% 15%
Koefisien korelasi (Kovarians):
• antara AAA dan BBB = 0,5 (0,001)
• antara AAA dan CCC = 0,2 (0,002)
• antara BBB dan CCC = 0,4 (0,002)
19/40
• Minimalkan:
• Dengan kendala:
2 2 2 2 2 2 2
0,06 0,03 0,15
2 0,001 2 0,002 2 0,002
AAA BBB CCC
AAA BBB AAA CCC BBB CCC
W W W
W W W W W W
σ = + +
+ + +
0,14 0,08 0,20 *AAA BBB CCCW W W E+ + =
1AAA BBB CCCW W W+ + =
20/40
CONTOH
EFFICIENT FRONTIER MARKOWITZ
• Titik X merupakan portofolio pada efficient frontier yang
memberikan deviasi standar paling kecil.
• Titik X ini disebut global minimum variance portfolio.
• Daerah efficient set (frontier) adalah segmen yang berada di atas
global minimum variance portfolio.
Return
harapan
Y
X
Z
Saham
AAA
Saham
BBB
Saham
CCC
0,1550
0 0,063 Deviasi standar
21/40
INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN
MEMINJAM DANA BEBAS RESIKO
• Jika aset bebas risiko dimasukkan dalam pilihan
portofolio, maka kurva efficient frontier akan
tampak seperti berikut:
B
M
Returnharapan,
Rp
L
N
A
Risiko, σp
X
22/40
MENGINVESTASIKAN DANA BEBAS
RESIKO
• Dengan dimasukkannya RF (Return bebas risiko)
dengan proporsi sebesar WRF, maka return
ekspektasi kombinasi portofolio adalah:
E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL)
• Deviasi standar portofolio yang terdiri dari aset
berisiko dan aset bebas risiko dihitung:
σp = (1 – WRF) σL
23/40
CONTOH
• Misalkan portofolio L menawarkan tingkat return
harapan sebesar 20% dengan standar deviasi 10%.
Aset bebas risiko menawarkan return harapan
sebesar 5%. Anggap investor menginvestasikan 40%
dananya pada aset bebas risiko dan 60% atau (100%-
40%) pada portofolio L, maka:
E(Rp) = 0,4 (0,05) + 0,6 (0,2)
= 0,14atau 14%.
dan
σp = 0,6 (0,1)
= 0,06 atau 6%.
24/40
MENGINVESTASIKAN DANA BEBAS
RISIKO
• Dalam gambar kita juga bisa melihat bahwa
setelah garis RF-N, tidak ada lagi titik yang bisa
dihubungkan dengan titik RF, karena garis RF-N
merupakan garis yang mempunyai slope yang
paling tinggi.
• Garis RF-N bersifat superior terhadap garis
lainnya.
• Dengan demikian semua investor tentunya akan
berinvestasi pada pilihan portofolio yang ada di
sepanjang garis RF-N tersebut.
• Jika portofolio investor mendekati titik RF,
berarti sebagian besar dana investor
diinvestasikan pada aset bebas risiko.
25/40
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA
BEBAS RISIKO
• Dengan mencari tambahan dana yang
berasal dari pinjaman, investor bisa
menambah dana yang dimilikinya untuk
diinvestasikan.
• Tambahan dana yang berasal dari
pinjaman bisa memperluas posisi
portofolio di atas titik N, sehingga akan
membentuk sebuah garis lurus RF-N-K.
26/40
B
RF
L
N
Risiko, σp
K
u1
u2
27/40
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA
BEBAS RISIKO
• Misalnya return harapan dari portofolio K adalah 25%,
dengan σK = 15%. Tingkat bunga bebas risiko adalah 5%.
Dengan demikian kita bisa menghitung tingkat return
harapan serta standar deviasi portofolio K sebagai
berikut:
E(Rp) = -1(0,05) + 2 (0,25)
= -0,05 + 0,5
= 0,45 = 45%
dan,
σp = (1 – wRF) σK
= [1,0 – (-1)] σK
= 2 σK
= 2 (0,15) = 0,30 = 30%.
28/40
CONTOH
MENGIDENTIFIKASI EFFICIENT SET DENGAN
MENGINVESTASI DAN MEMINJAMKAN PADA TINGKAT
BEBAS RISIKO
• Slope garis lurus RF-N-K garis yang menghubungkan
aset bebas risiko dan portofolio berisiko adalah
return harapan portofolio dikurangi tingkat bebas
risiko dibagi dengan deviasi standar portofolio.
• Oleh karena slope garis yang dicari adalah yang
terbesar, maka tujuan ini dapat dinyatakan sebagai:
maksimalkan:
dengan kendala:
θ=
p F
p
R R
σ
−
1
1
N
i
i
W
=
=∑
29/40
• Melanjutkan contoh tiga saham AAA, BBB, dan CCC,
diketahui tingkat investasi dan meminjam bebas
risiko, RF = 5%.
• Titik N merupakan portofolio aset berisiko dengan
bobot investasi adalah 77,8 persen untuk saham AAA,
5,5 persen untuk saham BBB, dan 16,7 persen untuk
saham CCC. Return harapan portofolio N adalah
0,1467 atau 14,67 persen dengan deviasi standar
0,0583 atau 5,83 persen.
• Intersep dan slope dihitung sebagai berikut:
– Intersep adalah pada RF = 5 persen.
– Slope = (14,67 – 5) / 5,83 = 1,66.
30/40
CONTOH
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL
INDEKS TUNGGAL
• Menghitung mean return ( ) :
= αi + βi + e
• Menghitung return tak normal (excess
return atau abnormal return).
iR
iR
mR
( )Fi RR −
31/40
• Mengestimasi β (beta) dengan model
indeks tunggal untuk setiap return
sekuritas (Ri) terhadap return pasar (Rm).
Ri = αi + βi Rm + ε
• Menghitung risiko tidak sistematis ( )
2
eiσ
( )[ ]
2
1
2 1
∑=
+−=
t
t
mtiiitei RR
t
βασ
32/40
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL
INDEKS TUNGGAL
• Menghitung kinerja return taknormal
relatif terhadap β (Ki):
Ki =
– Setelah nilai Ki diperoleh, sekuritas diurutkan
berdasarkan skor Ki dari tertinggi hingga
terendah.
i
Fi RR
β
−
33/40
FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL
INDEKS TUNGGAL
TEKNIK PENENTUAN BATAS
EFISIEN
• Menghitung nilai return tak normal dikalikan
dengan β dibagi dengan kesalahan standar
(standard error):
• Menghitung rasio β2 terhadap kesalahan standar:
2
)(
ei
iFi RR
σ
β−
2
2
ei
i
σ
β
34/40
• Menjumlahkan secara kumulatif hasil
perhitungan sebelumnya:
• Menjumlahkan secara kumulatif hasil
perhitungan sebelumnya:
∑=
−i
j ej
jFj RR
1
2
)(
σ
β
∑=
i
j ej
j
1
2
2
σ
β
35/40
TEKNIK PENENTUAN BATAS
EFISIEN
• Menghitung nilai Ci untuk setiap sekuritas:
• Menentukan titik potong tertentu dari nilai Ci
yang dikehendaki (C*) guna menentukan jumlah
sekuritas yang dimasukkan dalam portofolio:
∑
∑
=
=








+
−
=
i
j ej
j
m
i
j ej
jFj
m
RR
C
1
2
2
2
1
2
2
1
)(
σ
β
σ
σ
β
σ
*C
RR
i
Fi
>
−
β
36/40
TEKNIK PENENTUAN BATAS
EFISIEN
• Perhitungan untuk menentukan Titik Potong C dengan varian return
pasar sebesar 8% dan return aset kurang berisiko sebesar 5%.
Urutan
Sekuritas
Prosedur Penentuan Portofolio Optimal
I II III IV V VI VII VIII IX X
1 18.5 13.5 1.1 45 12.27 0.33 0.03 0.33 0.027 2.17
2 16.5 11.5 1.3 42 8.85 0.36 0.04 0.69 0.067 3.57
3 11.8 6.8 1.2 30 5.67 0.27 0.05 0.96 0.115 3.99
4 15.5 10.5 2.1 10 5.00 2.21 0.44 3.16 0.556 4.64
5 12.0 7.0 1.5 38 4.67 0.28 0.06 3.44 0.615 4.65
6 12.3 7.3 1.6 40 4.56 0.29 0.06 3.73 0.679 4.64
7 11.0 6.0 1.9 36 3.16 0.32 0.10 4.05 0.780 4.47
8 7.0 2.0 0.8 18 2.50 0.09 0.04 4.14 0.815 4.40
9 7.0 2.0 1.1 22 1.82 0.10 0.06 4.24 0.870 4.26
10 5.6 0.6 0.7 10 0.86 0.04 0.05 4.28 0.919 4.10
Keterangan: I, II, ... X mengacu pada prosedur yang diuraikan sebelumnya. Semua angka dinyatakan dalam persentase
kecuali urutan sekuritas dan beta (kolom).
37/40
CONTOH
CONTOH INTERPRETASI
• Berdasarkan prosedur tersebut, tampak bahwa
sekuritas dengan nilai Ki lebih dari C*=4,65 terdapat
pada urutan sekuritas 1 hingga 5, yaitu dengan kisar
Ki atau return taknormal relatif terhadap risiko
(beta) sebesar 4,7% hingga 12,3%.
• Jadi, jumlah sekuritas yang dipertimbangkan dalam
portofolio optimal adalah sebanyak 5 sekuritas.
• Setelah sekuritas dalam suatu portofolio dapat
ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan
proporsi atau persentase alokasi investasi pada
masing-masing sekuritas terpilih.
38/40
PENENTUAN BOBOT INVESTASI
• Bobot (Wi) tersebut diukur dengan:
a. Bila tidak ada short-selling:
b. Bila ada short-selling:








−
−
= *2
C
RR
Z
i
Fi
ei
i
i
βσ
β








−
−
= S
i
Fi
ei
i
i C
RR
Z
βσ
β
2
∑=
= N
j
j
i
i
Z
Z
W
1
39/40
Penentuan bobot investasi (W) setiap sekuritas dalam suatu
Portofolio tanpa Short-selling dan dengan Short-selling
Urutan
Sekuritas
Prosedur perhitungan Persentase Investasi setiap Sekuritas dalam Portofolio
V C* XI W* CS
WS
1 12.27 4.65 0.02 0.19 0.43 4.10 0.20 1.13
2 8.85 4.65 0.03 0.13 0.30 4.10 0.15 0.83
3 5.67 4.65 0.04 0.04 0.09 4.10 0.06 0.35
4 5.00 4.65 0.21 0.07 0.17 4.10 0.19 1.07
5 4.67 4.65 0.04 0.00 0.00 4.10 0.02 0.13
6 4.56 0.04 4.10 0.02 0.10
7 3.16 0.05 4.10 -0.05 -0.28
8 2.50 0.04 4.10 -0.07 -0.40
9 1.82 0.05 4.10 -0.11 -0.64
10 0.86 0.07 4.10 -0.23 -1.28
Total 0.43 1.00 0.18 1.00
Keterangan: Kolom V mengacu pada hasil langkah ke V pada Tabel 1. Kolom XI merupakan langkah ke XI yakni
menghitung nilai βi / .
W* adalah bobot (weighted) dari setiap sekuritas dalam portofolio tanpa short-selling.
WS
adalah bobot (weighted) dari setiap sekuritas dalam portofolio dengan short-selling.
*
iZ S
iZ
2
eiσ
40/40
CONTOH

More Related Content

What's hot

risk and return
risk and returnrisk and return
risk and returnFariz Mido
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarJudianto Nugroho
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalJudianto Nugroho
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioJudianto Nugroho
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 

What's hot (20)

Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
risk and return
risk and returnrisk and return
risk and return
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Pemilihan portofolio yang optimal
Pemilihan portofolio yang optimalPemilihan portofolio yang optimal
Pemilihan portofolio yang optimal
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-internationalPortofolio investasi-bab-20-investasi-international
Portofolio investasi-bab-20-investasi-international
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 

Similar to OPTIMAL PORTFOLIO

Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxWindaF1
 
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio (1).pptx
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio  (1).pptxPertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio  (1).pptx
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio (1).pptxElisabethFista
 
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdf
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdfPortofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdf
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdfRandyKuswanto
 
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptxFandi55
 
investasi dan portofolio
investasi dan portofolioinvestasi dan portofolio
investasi dan portofolioibnusyamil1
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAldi Pratama
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAldi Pratama
 
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ria Angela
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah Assagaf
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Ria Angela
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah Assagaf
 

Similar to OPTIMAL PORTFOLIO (20)

Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptxHandout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
Handout-MAN-308-Pemilihan-Portofolio.pptx
 
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio (1).pptx
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio  (1).pptxPertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio  (1).pptx
Pertemuan 5_Konsep Manajemen Portofolio (1).pptx
 
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdf
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdfPortofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdf
Portofolio Optimsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal.pdf
 
P 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisienP 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisien
 
Pertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontierPertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontier
 
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
011SEMINAR INVESTASI-BUDI SUTRISNO.pptx
 
investasi dan portofolio
investasi dan portofolioinvestasi dan portofolio
investasi dan portofolio
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolio
 
Analisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolioAnalisis investasi & manajemen portofolio
Analisis investasi & manajemen portofolio
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
Lecture 5 Manajemen Investasi
Lecture 5 Manajemen InvestasiLecture 5 Manajemen Investasi
Lecture 5 Manajemen Investasi
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
Ppt. investasi dan_portofolio_ria.[1]
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
PPT efficient frontier
PPT efficient frontierPPT efficient frontier
PPT efficient frontier
 
PPT efficient frontier
PPT efficient frontierPPT efficient frontier
PPT efficient frontier
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_29 mei 2021
 
Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]Makalah investasi dan_portofolio[1]
Makalah investasi dan_portofolio[1]
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
 
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
Aminullah assagaf mil10 manaj inv lanjutan_14 nov 2020
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

OPTIMAL PORTFOLIO

  • 1.
  • 2. OVERVIEW • Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. • Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. • Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. 1/40
  • 3. • Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: – portofolio efisien dan portofolio optimal – fungsi utilitas dan kurva indiferen – aset berisiko dan aset bebas risiko KONSEP DASAR 2/40
  • 4. PORTOFOLIO EFISIEN • Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. • Mengenai perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi diasumsikan bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). – Misalnya jika ada investasi A (return 15%, risiko 7%) dan investasi B (return 15%, risiko 5%), maka investor yang risk averse akan cenderung memilih investasi B. 3/40
  • 5. PORTOFOLIO OPTIMAL • Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. • Portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. 4/40
  • 6. FUNGSI UTILITAS • Fungsi utilitas dapat diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. • Fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return harapan. • Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen. 5/40
  • 7. KURVA INDIFEREN • Kurva indeferen menggambarkan kumpulan portofolio dengan kombinasi return harapan dan risiko masing-masing yang memberikan utilitas yang sama bagi investor. • Kemiringan (slope) positif kurva indeferen menggambarkan bahwa investor selalu menginginkan return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi. 6/40
  • 9. ASET BERESIKO • Semakin enggan seorang investor terhadap risiko (risk averse), maka pilihan investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset yang bebas risiko. • Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung ketidakpastian. • Salah satu contoh aset berisiko adalah saham. 8/40
  • 10. ASET BEBAS RESIKO • Aset bebas risiko (risk free asset) merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. • Satu contoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 9/40
  • 11. MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ • Teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh tiga asumsi, yaitu: – Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun. – Tidak ada biaya transaksi. – Preferensi investor hanya berdasar pada return yang diharapkan dan risiko. 10/40
  • 12. MEMILIH PORTOFOLIO OPTIMAL • Permukaan efisien (efficient frontier) ialah kombinasi aset-aset yang membentuk portofolio yang efisien. – Merupakan bagian yang mendominasi (lebih baik) titik-titik lainnya karena mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan risiko yang sama dibanding bagian lainnya. • Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko yang ditunjukkan oleh kurva indiferen. 11/40
  • 13. C Returnyangdiharapkan,Rp E G H B D A u1 Risiko, σp u2 Titik-titik portofolio efisien Garis permukaan efisien B-C-D-E 12/40 MEMILIH PORTOFOLIO OPTIMAL
  • 14. MEMILIH ASET YANG OPTIMAL • Investor membuat keputusan yang disebut sebagai keputusan alokasi aset (asset allocation decision). • Keputusan ini menyangkut pemilihan kelas- kelas aset yang akan dijadikan sebagai pilihan investasi, dan juga berapa bagian dari keseluruhan dana yang dimiliki investor yang akan diinvestasikan pada kelas aset tersebut. • Bagian dari dana yang diinvestasikan pada setiap kelas aset disebut sebagai porsi dana atau bobot dana. Masing-masing bobot dana tersebut akan berkisar antara 0% sampai 100%. 13/40
  • 15. MEMILIH KELAS ASET YANG OPTIMAL • Kelas aset adalah pengelompokkan aset-aset berdasarkan jenis-jenis aset seperti saham, obligasi, real estat, sekuritas asing, emas, dsb. SAHAM BIASA Ekuitas Domestik Kapitalisasi Besar Kapitalisasi kecil Ekuitas Internasional Pasar modal negara maju Pasar modal berkembang OBLIGASI Obligasi Pemerintah Obligasi Perusahaan Rating AAA Rating BAA Obligasi Berisiko Tinggi (Junk Bond) Obligasi Dengan Jaminan Obligasi internasional INSTRUMEN PASAR UANG Treasury Bills Commercial Paper Guaranteed Investment Contracts REAL ESTATE MODAL VENTURA 14/40
  • 16. MENCARI EFFICIENT FRONTIER • Sebagai contoh, ada tiga sekuritas sedang dipertimbangkan, yaitu 1) saham AAA, 2) saham BBB, dan 3) saham CCC. Return harapan saham AAA adalah 14 persen, saham BBB adalah 8 persen, dan saham CCC adalah 20 persen. Anggap seorang investor ingin menciptakan sebuah portofolio yang mengandung ketiga saham ini dengan return harapan portofolio adalah 15,5 persen. Apa kombinasi untuk portofolio ini? • Dengan membuat bobot portofolio untuk saham AAA adalah 0,45, saham BBB adalah 0,15, dan saham CCC adalah 0,4, investor dapat menghasilkan return portofolio 15,5 persen. E(RP) = 0,45 (0,14) + 0,15 (0,08) + 0,4 (0,20) = 0,155. 15/40
  • 17. • Berbagai kombinasi dapat diciptakan seperti pada tabel berikut: Kombinasi WAAA WBBB WCCC E (Rp) 1 0,65 0,05 0,3 15,5% 2 0,45 0,15 0,4 15,5% 3 0,15 0,3 0,55 15,5% 4 0,55 0,1 0,35 15,5% 16/40 MENCARI EFFICIENT FRONTIER
  • 18. • Di samping keempat contoh kombinasi pada tabel, sebenarnya ada tidak terbatas kombinasi yang dapat menghasilkan return portofolio sebesar 15,5 persen. Oleh karena itu, pertanyaannya adalah kombinasi atau bobot portofolio manakah yang terbaik? • Jawaban untuk pertanyaan itu adalah memilih portofolio yang menghasilkan varians atau deviasi standar paling kecil. 17/40 MENCARI EFFICIENT FRONTIER
  • 19. • Secara matematis, masalah yang dihadapi investor dapat dinyatakan secara umum sebagai berikut: Minimalkan: Dengan kendala: ∑∑∑ = == σ+σ=σ n 1i n 1j jiji n 1i 2 i 2 ip 2 WWW i ≠ j ( ) 1 * n i i i W E R E = =∑ 1 1 n i i W = =∑ 18/40 MENCARI EFFICIENT FRONTIER
  • 20. CONTOH Saham AAA Saham BBB Saham CCC Return harapan, E (Ri ) 14% 8% 20% Deviasi standar, σi 6% 3% 15% Koefisien korelasi (Kovarians): • antara AAA dan BBB = 0,5 (0,001) • antara AAA dan CCC = 0,2 (0,002) • antara BBB dan CCC = 0,4 (0,002) 19/40
  • 21. • Minimalkan: • Dengan kendala: 2 2 2 2 2 2 2 0,06 0,03 0,15 2 0,001 2 0,002 2 0,002 AAA BBB CCC AAA BBB AAA CCC BBB CCC W W W W W W W W W σ = + + + + + 0,14 0,08 0,20 *AAA BBB CCCW W W E+ + = 1AAA BBB CCCW W W+ + = 20/40 CONTOH
  • 22. EFFICIENT FRONTIER MARKOWITZ • Titik X merupakan portofolio pada efficient frontier yang memberikan deviasi standar paling kecil. • Titik X ini disebut global minimum variance portfolio. • Daerah efficient set (frontier) adalah segmen yang berada di atas global minimum variance portfolio. Return harapan Y X Z Saham AAA Saham BBB Saham CCC 0,1550 0 0,063 Deviasi standar 21/40
  • 23. INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RESIKO • Jika aset bebas risiko dimasukkan dalam pilihan portofolio, maka kurva efficient frontier akan tampak seperti berikut: B M Returnharapan, Rp L N A Risiko, σp X 22/40
  • 24. MENGINVESTASIKAN DANA BEBAS RESIKO • Dengan dimasukkannya RF (Return bebas risiko) dengan proporsi sebesar WRF, maka return ekspektasi kombinasi portofolio adalah: E(Rp) = WRF RF + (1-WRF) E(RL) • Deviasi standar portofolio yang terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko dihitung: σp = (1 – WRF) σL 23/40
  • 25. CONTOH • Misalkan portofolio L menawarkan tingkat return harapan sebesar 20% dengan standar deviasi 10%. Aset bebas risiko menawarkan return harapan sebesar 5%. Anggap investor menginvestasikan 40% dananya pada aset bebas risiko dan 60% atau (100%- 40%) pada portofolio L, maka: E(Rp) = 0,4 (0,05) + 0,6 (0,2) = 0,14atau 14%. dan σp = 0,6 (0,1) = 0,06 atau 6%. 24/40
  • 26. MENGINVESTASIKAN DANA BEBAS RISIKO • Dalam gambar kita juga bisa melihat bahwa setelah garis RF-N, tidak ada lagi titik yang bisa dihubungkan dengan titik RF, karena garis RF-N merupakan garis yang mempunyai slope yang paling tinggi. • Garis RF-N bersifat superior terhadap garis lainnya. • Dengan demikian semua investor tentunya akan berinvestasi pada pilihan portofolio yang ada di sepanjang garis RF-N tersebut. • Jika portofolio investor mendekati titik RF, berarti sebagian besar dana investor diinvestasikan pada aset bebas risiko. 25/40
  • 27. INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO • Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan. • Tambahan dana yang berasal dari pinjaman bisa memperluas posisi portofolio di atas titik N, sehingga akan membentuk sebuah garis lurus RF-N-K. 26/40
  • 29. • Misalnya return harapan dari portofolio K adalah 25%, dengan σK = 15%. Tingkat bunga bebas risiko adalah 5%. Dengan demikian kita bisa menghitung tingkat return harapan serta standar deviasi portofolio K sebagai berikut: E(Rp) = -1(0,05) + 2 (0,25) = -0,05 + 0,5 = 0,45 = 45% dan, σp = (1 – wRF) σK = [1,0 – (-1)] σK = 2 σK = 2 (0,15) = 0,30 = 30%. 28/40 CONTOH
  • 30. MENGIDENTIFIKASI EFFICIENT SET DENGAN MENGINVESTASI DAN MEMINJAMKAN PADA TINGKAT BEBAS RISIKO • Slope garis lurus RF-N-K garis yang menghubungkan aset bebas risiko dan portofolio berisiko adalah return harapan portofolio dikurangi tingkat bebas risiko dibagi dengan deviasi standar portofolio. • Oleh karena slope garis yang dicari adalah yang terbesar, maka tujuan ini dapat dinyatakan sebagai: maksimalkan: dengan kendala: θ= p F p R R σ − 1 1 N i i W = =∑ 29/40
  • 31. • Melanjutkan contoh tiga saham AAA, BBB, dan CCC, diketahui tingkat investasi dan meminjam bebas risiko, RF = 5%. • Titik N merupakan portofolio aset berisiko dengan bobot investasi adalah 77,8 persen untuk saham AAA, 5,5 persen untuk saham BBB, dan 16,7 persen untuk saham CCC. Return harapan portofolio N adalah 0,1467 atau 14,67 persen dengan deviasi standar 0,0583 atau 5,83 persen. • Intersep dan slope dihitung sebagai berikut: – Intersep adalah pada RF = 5 persen. – Slope = (14,67 – 5) / 5,83 = 1,66. 30/40 CONTOH
  • 32. FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL • Menghitung mean return ( ) : = αi + βi + e • Menghitung return tak normal (excess return atau abnormal return). iR iR mR ( )Fi RR − 31/40
  • 33. • Mengestimasi β (beta) dengan model indeks tunggal untuk setiap return sekuritas (Ri) terhadap return pasar (Rm). Ri = αi + βi Rm + ε • Menghitung risiko tidak sistematis ( ) 2 eiσ ( )[ ] 2 1 2 1 ∑= +−= t t mtiiitei RR t βασ 32/40 FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL
  • 34. • Menghitung kinerja return taknormal relatif terhadap β (Ki): Ki = – Setelah nilai Ki diperoleh, sekuritas diurutkan berdasarkan skor Ki dari tertinggi hingga terendah. i Fi RR β − 33/40 FORMASI PORTOFOLIO OPTIMAL: MODEL INDEKS TUNGGAL
  • 35. TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN • Menghitung nilai return tak normal dikalikan dengan β dibagi dengan kesalahan standar (standard error): • Menghitung rasio β2 terhadap kesalahan standar: 2 )( ei iFi RR σ β− 2 2 ei i σ β 34/40
  • 36. • Menjumlahkan secara kumulatif hasil perhitungan sebelumnya: • Menjumlahkan secara kumulatif hasil perhitungan sebelumnya: ∑= −i j ej jFj RR 1 2 )( σ β ∑= i j ej j 1 2 2 σ β 35/40 TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN
  • 37. • Menghitung nilai Ci untuk setiap sekuritas: • Menentukan titik potong tertentu dari nilai Ci yang dikehendaki (C*) guna menentukan jumlah sekuritas yang dimasukkan dalam portofolio: ∑ ∑ = =         + − = i j ej j m i j ej jFj m RR C 1 2 2 2 1 2 2 1 )( σ β σ σ β σ *C RR i Fi > − β 36/40 TEKNIK PENENTUAN BATAS EFISIEN
  • 38. • Perhitungan untuk menentukan Titik Potong C dengan varian return pasar sebesar 8% dan return aset kurang berisiko sebesar 5%. Urutan Sekuritas Prosedur Penentuan Portofolio Optimal I II III IV V VI VII VIII IX X 1 18.5 13.5 1.1 45 12.27 0.33 0.03 0.33 0.027 2.17 2 16.5 11.5 1.3 42 8.85 0.36 0.04 0.69 0.067 3.57 3 11.8 6.8 1.2 30 5.67 0.27 0.05 0.96 0.115 3.99 4 15.5 10.5 2.1 10 5.00 2.21 0.44 3.16 0.556 4.64 5 12.0 7.0 1.5 38 4.67 0.28 0.06 3.44 0.615 4.65 6 12.3 7.3 1.6 40 4.56 0.29 0.06 3.73 0.679 4.64 7 11.0 6.0 1.9 36 3.16 0.32 0.10 4.05 0.780 4.47 8 7.0 2.0 0.8 18 2.50 0.09 0.04 4.14 0.815 4.40 9 7.0 2.0 1.1 22 1.82 0.10 0.06 4.24 0.870 4.26 10 5.6 0.6 0.7 10 0.86 0.04 0.05 4.28 0.919 4.10 Keterangan: I, II, ... X mengacu pada prosedur yang diuraikan sebelumnya. Semua angka dinyatakan dalam persentase kecuali urutan sekuritas dan beta (kolom). 37/40 CONTOH
  • 39. CONTOH INTERPRETASI • Berdasarkan prosedur tersebut, tampak bahwa sekuritas dengan nilai Ki lebih dari C*=4,65 terdapat pada urutan sekuritas 1 hingga 5, yaitu dengan kisar Ki atau return taknormal relatif terhadap risiko (beta) sebesar 4,7% hingga 12,3%. • Jadi, jumlah sekuritas yang dipertimbangkan dalam portofolio optimal adalah sebanyak 5 sekuritas. • Setelah sekuritas dalam suatu portofolio dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan proporsi atau persentase alokasi investasi pada masing-masing sekuritas terpilih. 38/40
  • 40. PENENTUAN BOBOT INVESTASI • Bobot (Wi) tersebut diukur dengan: a. Bila tidak ada short-selling: b. Bila ada short-selling:         − − = *2 C RR Z i Fi ei i i βσ β         − − = S i Fi ei i i C RR Z βσ β 2 ∑= = N j j i i Z Z W 1 39/40
  • 41. Penentuan bobot investasi (W) setiap sekuritas dalam suatu Portofolio tanpa Short-selling dan dengan Short-selling Urutan Sekuritas Prosedur perhitungan Persentase Investasi setiap Sekuritas dalam Portofolio V C* XI W* CS WS 1 12.27 4.65 0.02 0.19 0.43 4.10 0.20 1.13 2 8.85 4.65 0.03 0.13 0.30 4.10 0.15 0.83 3 5.67 4.65 0.04 0.04 0.09 4.10 0.06 0.35 4 5.00 4.65 0.21 0.07 0.17 4.10 0.19 1.07 5 4.67 4.65 0.04 0.00 0.00 4.10 0.02 0.13 6 4.56 0.04 4.10 0.02 0.10 7 3.16 0.05 4.10 -0.05 -0.28 8 2.50 0.04 4.10 -0.07 -0.40 9 1.82 0.05 4.10 -0.11 -0.64 10 0.86 0.07 4.10 -0.23 -1.28 Total 0.43 1.00 0.18 1.00 Keterangan: Kolom V mengacu pada hasil langkah ke V pada Tabel 1. Kolom XI merupakan langkah ke XI yakni menghitung nilai βi / . W* adalah bobot (weighted) dari setiap sekuritas dalam portofolio tanpa short-selling. WS adalah bobot (weighted) dari setiap sekuritas dalam portofolio dengan short-selling. * iZ S iZ 2 eiσ 40/40 CONTOH