SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
OVERVIEW
 Pengertian opsi
 Mekanisme perdagangan opsi.
 Karakteristik keuntungan dan kerugian
opsi.
 Strategi perdagangan opsi.
 Penilaian opsi.
1/65
PENGERTIAN OPSI
 Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara
penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli
opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin
adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli
opsi, untuk membeli atau menjual aset tertentu
pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
 Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya, perusahaan yang
merupakan emiten dari saham yang dijadikan
patokan tersebut tidak terlibat dalam transaksi
opsi tersebut.
2/65
 Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi
bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
 Opsi beli (call option).
 Call option adalah opsi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah
tertentu pada waktu dan harga yang telah
ditentukan.
 Opsi jual (put option).
 Put option adalah opsi yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada
jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.
PENGERTIAN OPSI
3/65
TERMINOLOGI OPSI
 Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar
saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh
tempo.
 Expiration date, yaitu batas waktu dimana opsi
tersebut dapat dilaksanakan.
 Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja
sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
 Opsi gaya Eropa dilaksanakan hanya pada saat expiration
date.
 Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh
pembeli opsi kepada penjual opsi.
4/65
 Contoh: Seorang investor (X) membeli call
option dengan harga Rp100, dan saham yang
dijadikan patokan adalah saham ABC. Exercise
price ditetapkan Rp1.200. Expiration date
adalah tiga bulan dari sekarang, dan opsi
tersebut dapat dilaksanakan kapan saja, sampai
dengan expiration date dan juga pada saat
expiration date (gaya Amerika). Untuk
memperoleh opsi tersebut, X membayar premi
opsi sebesar Rp100 kepada penjual opsi.
TERMINOLOGI OPSI
5/65
 Setelah membeli call option tersebut, si X
dapat memutuskan untuk membeli atau
tidak membeli saham ABC dari penjual opsi,
kapan saja sampai batas waktu tiga bulan
dengan harga Rp1.200.
 Kerugian maksimum yang bisa dialami si X
adalah sejumlah harga premi opsi, yaitu
Rp100, karena bila kondisinya tidak
menguntungkan (harga saham ABC di bawah
Rp1.200), maka si X tidak akan
melaksanakan opsi tersebut.
TERMINOLOGI OPSI
6/65
 Sebaliknya dari sisi penjual opsi,
keuntungan maksimum yang bisa didapatkan
oleh penjual opsi hanyalah sebesar harga
premi opsi, karena kerugian pembeli opsi
merupakan keuntungan penjual opsi.
 Sedangkan potensi keuntungan yang bisa
diperoleh pembeli opsi adalah tidak
terbatas, dan sebaliknya potensi kerugian
penjual opsi juga tidak terbatas.
TERMINOLOGI OPSI
7/65
MEKANISME PERDAGANGAN OPSI
 Seperti halnya sekuritas lainnya, sekuritas opsi bisa
diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa
paralel (over-the-counter market).
 Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring
opsi (Option Clearing Corporation/OCC) yang
berfungsi sebagai perantara antara broker yang
mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi.
 Transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan
menggunakan perantara OCC, dimana OCC menjadi
pembeli untuk semua penjual dan sekaligus menjadi
penjual untuk setiap pembeli.
8/65
OPSI SAHAM DI BEI
 Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak
opsi saham (KOS) pada tanggal 6 Oktober 2004.
 BEI mendefinisikan opsi saham sebagai hak yang dimiliki
oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham
(underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam
waktu tertentu.
 Pada waktu itu, ada lima saham perusahaan tercatat yang
menjadi saham induk untuk perdagangan KOS di BEI:
 PT Astra International Tbk (ASII)
 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
 PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
 PT. HM. Sampoerna, Tbk (HMSP)
9/65
CONTOH KASUS
 Dengan keyakinan harga saham BCA akan
naik, Bapak Nanda memerintahkan brokernya
untuk membeli satu kontrak call option bulan
Oktober pada BCA dengan strike price
Rp2.500 (kode di BEI adalah JBBCA2500).
 Anggap premium opsi ini setelah proses tawar
menawar di bursa adalah Rp225. Maka Bapak
Nanda wajib menyediakan dana pembelian
sebanyak Rp225 x 10.000 saham per kontrak =
Rp2.250.000, ditambah komisi broker.
10/65
 Ada tiga aksi lanjutan yang mungkin
dilakukan Bapak Nanda, yaitu:
1. Opsi berakhir begitu saja tidak bernilai.
 Misalkan harga saham BCA pada expiration date
yang jatuh pada hari terakhir bulan Oktober
adalah Rp2.200. Call option memberi hak pada
Bapak Nanda sebagai pemegangnya untuk
membeli saham BCA pada harga Rp2.500.
Karena Bapak Nanda dapat membeli BCA di
pasar saham pada harga Rp2.200, maka dia
tentunya tidak akan melaksanakan hak belinya.
CONTOH KASUS
11/65
2. Opsi mungkin dilaksanakan.
 Jika harga saham BCA naik, Bapak Nanda dapat
melakukan exercise (melaksanakan hak belinya)
dengan membayar uang tebusan sebanyak Rp2.500 x
10.000 saham = Rp25.000.000 dan menerima 10.000
saham BCA (penyelesian secara fisik/physical
delivery).
 Anggap harga BCA naik menjadi Rp2.800 sebelum
jatuh tempo. Bapak Nanda melaksanakan hak beli
10.000 saham BCA pada harga Rp2.500 dan dapat
segera menjualnya pada harga Rp2.800. Bapak Nanda
akan memperoleh keuntungan sebesar (Rp2.800 x
10.000 saham) – [(Rp2.500 x 10.000 saham) +
Rp2.250.000 pembelian opsi)] = Rp750.000 di luar
komisi broker.
CONTOH KASUS
12/65
 BEI telah menetapkan untuk tidak menggunakan
penyelesaian secara fisik ketika pemegang call
option (maupun put option) melaksanakan haknya.
Penyelesaian dilakukan secara tunai dan Bapak
Nanda sebagai pemegang call option akan
memperoleh premium exercise call per saham secara
tunai sebesar:
Premium exercise call = WMA – Strike price
 WMA (weighted moving average) untuk harga saham
induk adalah harga rata-rata dibobot volume lembar
yang ditransaksikan selama periode 30 menit. Di BEI,
WMA ini akan muncul setiap 15 menit setiap hari.
CONTOH KASUS
13/65
 Sebagai contoh, anggap WMA atas saham BCA
ini adalah Rp2.750. Ketika Bapak Nanda
melaksanakan haknya, dia akan memperoleh
premium exercise call sebesar Rp2.750 –
Rp2.500 = Rp250 dikalikan 10.000 lembar
saham = Rp2.500.000.
CONTOH KASUS
14/65
3. Opsi dapat dijual di pasar sekunder.
 Jika harga saham BCA naik, nilai (harga) call
option juga akan naik. Bapak Nanda dapat
menjual call option yang dimilikinya kepada
investor lain di pasar sekunder.
CONTOH KASUS
15/65
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
 Pembeli Call Option.
 Misalnya ada sebuah call option terhadap saham XYZ,
dan strike price ditetapkan Rp1.000. Harga saham
XYZ pada saat itu Rp1.000. Harga premi opsi tersebut
adalah Rp50.
 Karakteristik keuntungan dan kerugian call option
sedikit berbeda dengan karakteristik keuntungan dan
kerugian yang akan diperoleh investor jika membeli
saham.
 Besarnya keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh
kedua investor tersebut tergantung pada harga
saham XYZ pada saat expiration date.
16/65
 Profil kerugian/keuntungan pembeli call option
vs pembeli saham:
Harga saham XYZ
Keuntungan(kerugian) untuk:
Pembeli call option 1)
Pembeli saham XYZ 2 )
1.200
1.150
1.100
1.050
1.000
950
900
500
150
100
50
0
(50)
(50)
(50)
(50)
200
150
100
50
0
(50)
(100)
(500)1)
Keuntungan (kerugian) investor pembeli call option = harga pasar saham XYZ - 1000 - Rp 50
Catatan: Kerugian maksimum pemegang call option adalah sebesar premi opsi = Rp 50
2)
Keuntungan (kerugian) yang diperoleh pembeli saham = Harga pasar saham XYZ - 1000
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
17/65
 Profil Kerugian/Keuntungan Pembeli Call Option
dan Saham:
Pembeli saham
0
-50
Pembeli call option
10501000
Harga Saham
XYZ
Keuntungan
Kerugian
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
18/65
 Penjual Call Option.
 Profil keuntungan (kerugian) penjual call
option adalah kebalikan dari profil
keuntungan (kerugian) pembeli call
option.
 Oleh karena itu profil keuntungan penjual
call option pada saat expiration date
besarnya akan sama dengan kerugian yang
diderita oleh pembeli call option.
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
19/65
 Profil keuntungan (kerugian) dari penjual call
option dapat dilihat pada diagram berikut:
0
+50
-50
Pembeli call option
1050
1000
Harga Saham
XYZ
Keuntungan
Kerugian
Penjual call option
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
20/65
 Pembeli Put Option.
 Contoh sebuah put option terhadap saham XYZ
dengan maturitas 1 bulan dan strike price
ditetapkan sebesar Rp 1.000. Put option
tersebut dijual dengan harga Rp 50 dan harga
saham XYZ pada saat ini adalah Rp 1.000.
 Keuntungan (kerugian) untuk pembeli put option
pada saat expiration date akan dipengaruhi oleh
harga saham XYZ di pasar. Pembeli put option
akan mendapatkan keuntungan jika harga saham
XYZ di pasar mengalami penurunan.
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
21/65
 Profil kerugian/keuntungan pembeli put
option vs investor yang melakukan short
selling pada saham XYZ:
Harga saham XYZ
Keuntungan(kerugian) untuk:
Pembeli put option 1)
saham XYZ 2 )
1200
1150
1100
1050
1000
950
900
500
(50)
(50)
(50)
(50)
(50)
0
50
450
(200)
(150)
(100)
(50)
0
50
100
500
1) Keuntungan (kerugian) investor pembeli put option = 1000-Harga saham XYZ - Rp 50 ;
Catatan: Kerugian maksimum pemegang put option = Rp 50
1) Keuntungan (kerugian) yang diperoleh investor yang melakukan short selling = saham 1000-
harga saham XYZ
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
22/65
 Profil kerugian/keuntungan pembeli put
option vs investor yang melakukan short
selling pada saham XYZ:
950
0
Penjual saham
-50
Pembeli put option
1000
Harga Saham
XYZ
Keuntungan
Kerugian
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
23/65
 Penjual Put Option
 Keuntungan maksimum yang bisa
diperoleh penjual put option adalah harga
premi opsi, sedangkan kerugian
maksimumnya terjadi pada saat harga
saham turun mencapai angka nol.
 Kerugian maksimum penjual put option
adalah sebesar strike price dikurangi
dengan harga premi opsi.
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
24/65
 Profil keuntungan (kerugian) dari penjual dan
pembeli put option ini dapat dilihat pada
diagram berikut:
KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN OPSI
25/65
STRATEGI PERDAGANGAN OPSI
 Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi
portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar
(hedging), dan untuk melakukan spekulasi
terhadap pergerakan harga saham (speculation).
 Investor yang mempunyai ekpektasi bahwa harga
saham akan mengalami kenaikan, akan membeli
call option dan atau menjual put option.
 Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga
saham akan turun maka investor akan membeli put
option dan atau menjual call option.
26/65
NAKED STRATEGY
 Naked strategy merupakan strategi
perdagangan opsi yang memilih satu dari
empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli
call, penjual call, pembeli put, atau penjual
put option.
 Disebut dengan naked strategy karena
strategi tersebut tidak melakukan tindakan
yang berlawanan atau mengambil posisi lain
yang dapat mengurangi kerugian dengan cara
memiliki saham yang dijadikan patokan.
27/65
 Pilihan posisi yang akan diambil investor akan
tergantung dari estimasi mengenai kondisi
pasar di masa datang.
Prakiraan kondisi pasar Strategi
Sangat baik
Agak baik
Agak buruk
Sangat buruk
Membeli call option
Menjual put option
Menjual call option
Membeli put option
NAKED STRATEGY
28/65
HEDGE STRATEGY
 Pada hedge strategy, investor selain mengambil
satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga
mengambil posisi yang lain dalam perdagangan
saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut.
 Tujuan mengurangi kerugian jika terjadi
pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
 Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal:
 Covered call writing strategy.
 Protective put buying strategy.
29/65
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
 Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi
portofolio yang dimiliki terhadap penurunan harga
saham dengan cara menjual call option terhadap
saham yang telah dimiliki dalam portofolio
(investor menjual call option dan memiliki saham
yang dijadikan patokan secara fisik).
 Jika harga saham mengalami penurunan, maka
investor akan mengalami kerugian (pada posisi
pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari
investasi kembali pendapatan yang diperoleh dari
penjualan call option.
30/65
 Contoh: Investor A mempunyai saham XYZ sebanyak
100 lembar, dan harga saham XYZ sekarang adalah Rp
1.000. Nilai total yang dimiliki A adalah Rp 100.000.
Misalnya, pada saat itu call option untuk 100 lembar
saham XYZ pada strike price sebesar Rp 1.000 dapat
dijual pada harga Rp 5.000.
 Jika kemudian si A memutuskan untuk tetap memiliki
100 lembar saham XYZ dan menjual satu call option,
maka keuntungan (kerugian) dari strategi tersebut
akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ pada saat
expiration date.
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
31/65
 Pada saat expiration date, salah satu skenario berikut bisa
terjadi:
 Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp1.000,
maka pembeli call option akan melaksanakan opsi tersebut dan
membayar pada penjual opsi sebesar Rp5.000. Sebanyak 100
lembar saham XYZ yang dimiliki A akan dibeli oleh pembeli opsi
dengan harga Rp100.000, sehingga A akan memperoleh uang
sebesar Rp105.000. Pada kenyataannya, A bisa memperoleh
pendapatan yang lebih besar dari Rp105.000, karena A
mempunyai kesempatan untuk menginvestasikan kembali uang
Rp5.000 yang didapat dari hasil penjualan opsi, sehingga
keuntungan minimum yang diperoleh A ketika harga saham XYZ
per lembar lebih besar dari Rp1.000 adalah sebesar Rp5.000
(Rp105.000 – Rp100.000).
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
32/65
 Jika harga saham XYZ sama dengan strike
price (Rp1.000), maka pembeli call option
tidak akan melaksanakan opsinya, maka total
nilai portofolio yang dimiliki A adalah
Rp105.000, yaitu 100 lembar saham XYZ
senilai Rp100.000 dan uang sebesar Rp5.000
yang merupakan hasil penjualan opsi.
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
33/65
 Jika harga saham kurang XYZ dari Rp1.000 tapi
lebih besar dari Rp950, dan pembeli opsi tidak
melaksanakan opsinya, maka A akan memperoleh
keuntungan tapi jumlahnya kurang dari Rp5.000.
Misalnya harga saham XYZ per lembar pada saat
expiration date adalah Rp960, maka 100 saham
XYZ yang dimiliki A nilainya turun menjadi
Rp96.000. Sedangkan dari penjualan opsi, A akan
memperoleh keuntungan sebesar Rp5.000. Dengan
demikian, nilai portofolio yang dimiliki A adalah
Rp101.000 atau profitnya sebesar Rp1.000.
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
34/65
 Jika harga per lembar saham XYZ sama
dengan Rp950, dan pembeli opsi tidak
melaksanakan opsinya, maka A tidak
mendapat profit maupun rugi alias impas,
karena nilai portofolio yang dimiliki tetap
Rp100.000. Seratus lembar saham XYZ yang
dimiliki A pada saat expiration date hanya
bernilai Rp95.000 ditambah dengan Rp5.000
maka nilainya adalah Rp100.000 atau sama
dengan nilai portofolio sebelumnya.
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
35/65
 Misalnya harga saham XYZ kurang dari Rp950, dan
pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A
akan mengalami kerugian. Misalnya harga saham XYZ
pada saat expiration date adalah Rp900 maka nilai
portofolio A hanya akan bernilai Rp95.000 (100
lembar saham XYZ dengan harga Rp900/lembar
ditambah dengan Rp5.000), sehingga A akan
mengalami kerugian sebesar Rp5.000 (Rp100.000
-Rp95.000). Kondisi paling buruk yang bisa dihadapi
oleh A adalah ketika harga saham XYZ jatuh
mencapai titik nol, di mana A akan mengalami
kerugian sebesar Rp95.000 (Rp100.000 - Rp5.000).
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
36/65
 Keuntungan (kerugian) covered call writing
strategy
COVERED CALL WRITING
STRATEGY
37/65
PROTECTIVE PUT BUYING
STRATEGY
 Strategi ini dilakukan oleh investor yang
ingin melindungi portofolio yang dimiliki
terhadap risiko penurunan nilai pasar
dengan cara membeli put option terhadap
saham yang ada dalam portofolio tersebut
(investor membeli put option dan memiliki
saham yang dijadikan patokan).
38/65
 Contoh:
Investor Z mempunyai saham XYZ
sebanyak 100 lembar dan harga saham
XYZ sekarang adalah Rp 1.000. Nilai total
portofolio yang dimiliki Z adalah Rp
100.000. Pada saat itu put option untuk
100 lembar saham XYZ pada strike price
sebesar Rp 1.000 dapat dijual pada harga
Rp 5.000 pada saat expiration date.
PROTECTIVE PUT BUYING
STRATEGY
39/65
 Keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh Z adalah:
 Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari
Rp1.050, maka Z tidak akan melaksanakan opsinya,
sehingga akan memperoleh keuntungan dari strategi
protective put buying yang dilakukannya. Sebagai contoh
harga saham XYZ di pasar ternyata Rp1.100 maka nilai
pasar dari 100 lembar yang dimiliki adalah Rp110.000,
sehingga keuntungan yang diperoleh Z adalah selisih nilai
pasar saham yang dimiliki pada expiration date dengan
sebelumnya, dikurangi harga opsi yang dibayar atau
sebesar Rp5.000 (Rp110.000 – Rp100.000 – Rp5.000).
 Jika harga saham XYZ sama dengan Rp1.050, maka Z tidak
memperoleh keuntungan ataupun kerugian.
PROTECTIVE PUT BUYING
STRATEGY
40/65
 Z akan mengalami kerugian jika saham XYZ kurang dari
Rp1.050, tetapi lebih besar dari Rp1.000. Sebagai
contoh harga saham XYZ pada saat expiration date
adalah Rp1.020 maka Z akan mengalami kerugian
sebesar Rp3.000, karena capital gain dari kepemilikan
saham sebesar Rp2.000, lebih kecil dari biaya
pembelian put option (Rp5.000).
 Jika harga saham XYZ di bawah Rp1.000, maka dapat
dipastikan investor akan melaksanakan opsinya,
sehingga tetap memperoleh Rp100 /lembar untuk 100
lebar saham atau nilainya tetap Rp100.000. Kerugian
yang diderita Z adalah sebesar biaya yang telah
dikeluarkan untuk membeli put option tersebut, yaitu
sebesar Rp5.000.
PROTECTIVE PUT BUYING
STRATEGY
41/65
 Keuntungan (kerugian) protective put
buying strategy
PROTECTIVE PUT BUYING
STRATEGY
42/65
STRADDLE STRATEGY
 Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli
atau menjual, baik berupa call option maupun
put option yang mempunyai saham patokan,
expiration date dan strike price yang sama.
 Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
 Strategi long straddle.
 Investor akan membeli put dan call option.
 Strategi short straddle.
 Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call
option).
43/65
STRATEGI LONG STRADDLE
 Strategi long straddle akan memberikan
keuntungan jika terjadi pergerakan harga
saham yang memadai, baik untuk kenaikan
harga maupun penurunan harga.
 Contoh: Investor tersebut dapat menerapkan
long strategy dengan cara membeli call dan
put option terhadap saham XYZ, dan kedua
opsi tersebut mempunyai expiration date dan
strike price yang sama.
44/65
 Misalnya kedua opsi tersebut mempunyai
strike price sebesar Rp 1.000 dan
expiration date–nya satu bulan.
 Kedua opsi tersebut pada saat dibeli
diasumsikan sedang berada pada posisi at
the money (harga saham sekarang sama
dengan strike price). Sedangkan harga
call dan put option tersebut adalah Rp 50
dan Rp 25.
STRATEGI LONG STRADDLE
45/65
 Keuntungan (Kerugian) Startegi Long
Straddle
STRATEGI LONG STRADDLE
46/65
STRATEGI SHORT STRADDLE
 Strategi ini dilakukan oleh investor yang
mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga
saham (bukan arah pergerakannya) tidak
terlalu besar atau harga saham relatif tidak
berubah.
 Dengan menggunakan contoh yang sama seperti
strategi long straddle, X mempunyai estimasi
bahwa harga saham XYZ akan mengalami
pergerakan tetapi tidak akan mencapai harga di
atas Rp 1.075 atau dibawah Rp 925.
47/65
 Jika estimasi X benar, maka X akan
memperoleh keuntungan sebesar harga kedua
opsi tersebut yaitu Rp 75.
 Jika harga saham tidak seperti yang
diestimasikan maka X akan memperoleh
keuntungan kurang dari Rp 75, bahkan X akan
mengalami kerugian jika pergerakan harga
saham XYZ ternyata cukup besar.
STRATEGI SHORT STRADDLE
48/65
STRATEGI KOMBINASI
 Strategi kombinasi sama seperti strategi
straddle, yaitu mengkombinasikan call dan
put option dengan patokan saham yang sama,
tetapi strike price dan/atau expiration date
masing-masing opsi tersebut berbeda.
 Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan
cara membeli (long position) atau menjual
(short position) kedua jenis opsi (call dan
put) secara bersama-sama.
49/65
SPREAD STRATEGY
 Pada strategi spread, investor membeli satu seri
dalam suatu jenis option dan secara simultan
menjual seri lain dalam kelas option yang sama.
 Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi
(put atau call) mempunyai patokan saham yang
sama.
 Strategi spread dapat digunakan oleh investor
dengan berbagai variasi, antara lain spread
horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread
harga), bull spread dan bearish spread.
50/65
PENILAIAN OPSI
 Penilaian terhadap sebuah opsi perlu
dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik
suatu opsi, dan selanjutnya juga akan
berguna untuk menentukan harga sebuah
opsi.
 Dalam penilaian opsi, terkadang kita
menemui situasi di mana harga premi opsi
melebihi nilai intrinsiknya opsi. Kelebihan ini
disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
51/65
NILAI INTRINSIK DAN PREMI
WAKTU
 Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika
opsi tersebut dilaksanakan.
 Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu
opsi maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol.
 Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang
positif jika harga saham lebih besar dari strike price.
 Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara
harga saham yang sebenarnya dan harga strike price.
 Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar
dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call option
adalah nol.
52/65
 Contoh: sebuah call option dengan strike price
sebesar Rp950 dan harga saham saat ini Rp1.000,
maka nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah Rp50.
 Investor yang membeli opsi tersebut akan
melaksanakan opsinya, yaitu membeli saham
dengan harga Rp950 dan kemudian ia dapat
menjual saham tersebut di pasar dengan harga
Rp1.000.
 Ketika sebuah opsi mempunyai nilai intrinsik yang
positif maka opsi itu dikatakan in the money.
NILAI INTRINSIK DAN PREMI
WAKTU
53/65
 Jika strike price suatu call option lebih besar
dari harga saham maka opsi dikatakan out of the
money.
 Bila strike price besarnya sama dengan harga
saham maka opsi itu dikatakan at the money.
 Opsi yang berada pada posisi baik at the money
maupun out of the money akan mempunyai nilai
intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut
tidak memberikan keuntungan kepada pembeli
opsi jika opsi tersebut dilaksanakan.
NILAI INTRINSIK DAN PREMI
WAKTU
54/65
NILAI INTRINSIK SEBUAH OPSI
Harga saham > Strike price
Nilai intrinsik
Istilahnya
Call option Put option
Positip (harga saham-strike
price)
In the money
Nol
Out of the money
Harga saham < Strike price
Nilai intrinsik
Istilahnya
Call option Put option
Nol
Out of the money
Positip (strike price- harga
saham)
In the money
Harga saham =Strike price
Nilai intrinsik
Istilahnya
Call option Put option
Nol
at the money
Nol
at the money
55/65
PREMI WAKTU
 Jumlah harga opsi yang melebihi nilai
intrinsiknya disebut dengan premi waktu.
 Premi waktu dapat dihitung dengan:
Premi waktu = Harga opsi – Nilai intrinsik
 Contoh: sebuah call option dengan strike
price Rp1.000, dijual dengan harga opsi
Rp125 pada saat harga saham sebesar
Rp1.100.
Premi waktu = Rp 125 – Rp 100 = Rp 25
56/65
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HARGA OPSI
 Harga saham yang dijadikan patokan.
 Strike price yang ditetapkan.
 Expiration date dari opsi.
 Volatilitas harga saham yang diharapkan
selama umur opsi.
 Tingkat suku bunga jangka pendek selama
umur opsi.
 Dividen yang diharapkan diberikan oleh
saham yang dijadikan patokan dalam opsi
selama umur opsi tersebut.
57/65
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HARGA OPSI
58/65
MODEL BLACK-SCHOLES
 Model Black-Scholes merupakan model
penilaian call option yang telah banyak
diterima oleh masyarakat keuangan.
 Model Black-Scholes menggunakan lima
variabel yaitu:
 Harga saham.
 Strike price.
 Expiration date.
 Tingkat bunga.
 Volatilitas harga saham.
59/65
dimana
dimana:
= harga call option
= harga saham
= strike price
= tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek
= sisa waktu sampai dengan expiration date (dalam tahun)
= standar deviasi harga saham
= fungsi densitas kumulatif dari d2 dan d1 . Nilai dihasilkan dari
tabel distribusi normal (lihat lampiran A-3 buku ini)
)(NX)(SNC 21 ded rt−
−=
ts
tsrXS
d
))(5.0()/ln( 2
1
++
= ts12 −= dd
C
S
X
r
t
s
(.)N
MODEL BLACK-SCHOLES
60/65
 Contoh:
 Strike price = = Rp 1.000
 Expiration date = t = 183 hari = 0,5 tahun
 Harga saham sekarang = S = Rp 1.045
 Volatilitas harga yang diharapkan = standar
deviasi = s = 0,25
 Tingkat bunga bebas risiko = r = 10%
X
MODEL BLACK-SCHOLES
61/65
 Kita dapatkan:
 Dari tabel distribusi normal kita dapatkan:
dan
 Harga yang fair untuk call option tersebut:
d1=
ln(1045/1000)+0,1+0,5(0,25)2
[ ]0,5
0,25 0,5
=0,6201
4433,05,025,06021,02 =−=d
0,7257(0,602)N = 0,6700(0,4433)N =
( )( )
( )( ) 04,1216700,01000-(0,7257)1045C 5,01,0
== −
e
MODEL BLACK-SCHOLES
62/65
 Seandainya volatilitas harga saham yang diharapkan
adalah 0,40 maka nilai d1 dan d2 akan berubah.
d1 = 0,4738
d2 = 0,1909
C = 164,20
 Semakin tinggi volatilitas harga saham, semakin besar
harga yang fair untuk opsi tersebut.
 Untuk faktor lain seperti tingkat suku bunga bebas risiko
dan expiration date juga berlaku sama, yaitu semakin
rendah (tinggi) tingkat suku bunga bebas risiko maka akan
semakin rendah (tinggi) harga opsi dan semakin pendek
(lama) waktu expiration date maka akan semakin rendah
(tinggi) harga opsi tersebut.
MODEL BLACK-SCHOLES
63/65
MENGHITUNG NILAI PUT OPTION
 Hubungan antara harga saham, harga call option
dan harga put option dapat dinyatakan dalam
persamaan:
 Harga put option dapat ditentukan sebagai:
dimana :
= harga put option
= harga call option
= strike price
= harga saham
= tingkat suku bunga bebas risiko
= expiration date (dalam tahun)
( ) call
rt
put CSXC +−= e
putC
callC
X
S
r
t
64/65
 Dengan menggunakan contoh sebelumnya
(volatilitas harga saham diasumsikan 0,25)
maka harga put option dengan strike price,
expiration date dan saham patokan yang
sama dapat dihitung sebagai berikut:
27,2704,1211045/1000C )5,0)(1,0(
put =+−= e
MENGHITUNG NILAI PUT OPTION
65/65

More Related Content

What's hot

Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiJudianto Nugroho
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okWirodat Az
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASIMANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 

Similar to Opsi Saham di BEI

eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptx
eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptxeksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptx
eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptxbimsky1
 
p-3 MI opsi dan waran.ppt
p-3 MI  opsi dan waran.pptp-3 MI  opsi dan waran.ppt
p-3 MI opsi dan waran.pptujang36
 
10 ppt pasar modal pertemuan ke 10
10 ppt pasar modal pertemuan ke 1010 ppt pasar modal pertemuan ke 10
10 ppt pasar modal pertemuan ke 10nyikuzamedia
 
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdf
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdfportofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdf
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdfdaniameida
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaJudianto Nugroho
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaToserba Ku
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakartabangay
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakartabangay
 
Efek derivatif di bursa efek indonesia
Efek derivatif di bursa efek indonesiaEfek derivatif di bursa efek indonesia
Efek derivatif di bursa efek indonesiaAnnisa Safira
 
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesEKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesAncilla Kustedjo
 
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritas
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritasManajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritas
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritastuti handayani
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanAncilla Kustedjo
 
Pasar Saham - 07 Transaksi Saham
Pasar Saham - 07 Transaksi SahamPasar Saham - 07 Transaksi Saham
Pasar Saham - 07 Transaksi SahamKuliahKita
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Pasar Sekunder VS Pasar Perdana
Pasar Sekunder VS Pasar PerdanaPasar Sekunder VS Pasar Perdana
Pasar Sekunder VS Pasar Perdanaheckaathaya
 

Similar to Opsi Saham di BEI (20)

EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 OpsiEKSI 4203 - Modul 7 Opsi
EKSI 4203 - Modul 7 Opsi
 
eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptx
eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptxeksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptx
eksi4203-modul7-140406052115-phpapp02-1.pptx
 
p-3 MI opsi dan waran.ppt
p-3 MI  opsi dan waran.pptp-3 MI  opsi dan waran.ppt
p-3 MI opsi dan waran.ppt
 
10 ppt pasar modal pertemuan ke 10
10 ppt pasar modal pertemuan ke 1010 ppt pasar modal pertemuan ke 10
10 ppt pasar modal pertemuan ke 10
 
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdf
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdfportofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdf
portofolio-investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka-190513053421.pdf
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakarta
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
 
Efek derivatif di bursa efek indonesia
Efek derivatif di bursa efek indonesiaEfek derivatif di bursa efek indonesia
Efek derivatif di bursa efek indonesia
 
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 FuturesEKSI 4203 - Modul 9 Futures
EKSI 4203 - Modul 9 Futures
 
Kontrak opsi
Kontrak opsiKontrak opsi
Kontrak opsi
 
Opsi dan swap
Opsi dan swapOpsi dan swap
Opsi dan swap
 
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritas
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritasManajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritas
Manajemen keuangan konsep dasar opsi dan sekuritas
 
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif LanjutanEKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
EKSI 4203 - Modul 8 Sekuritas Derivatif Lanjutan
 
Materi 06
Materi 06Materi 06
Materi 06
 
Pasar Saham - 07 Transaksi Saham
Pasar Saham - 07 Transaksi SahamPasar Saham - 07 Transaksi Saham
Pasar Saham - 07 Transaksi Saham
 
Beginner - indeks saham
Beginner - indeks sahamBeginner - indeks saham
Beginner - indeks saham
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Pasar Sekunder VS Pasar Perdana
Pasar Sekunder VS Pasar PerdanaPasar Sekunder VS Pasar Perdana
Pasar Sekunder VS Pasar Perdana
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Opsi Saham di BEI

  • 1.
  • 2. OVERVIEW  Pengertian opsi  Mekanisme perdagangan opsi.  Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi.  Strategi perdagangan opsi.  Penilaian opsi. 1/65
  • 3. PENGERTIAN OPSI  Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual aset tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.  Opsi saham diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya, perusahaan yang merupakan emiten dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak terlibat dalam transaksi opsi tersebut. 2/65
  • 4.  Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:  Opsi beli (call option).  Call option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan.  Opsi jual (put option).  Put option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan. PENGERTIAN OPSI 3/65
  • 5. TERMINOLOGI OPSI  Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada saat jatuh tempo.  Expiration date, yaitu batas waktu dimana opsi tersebut dapat dilaksanakan.  Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan.  Opsi gaya Eropa dilaksanakan hanya pada saat expiration date.  Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi. 4/65
  • 6.  Contoh: Seorang investor (X) membeli call option dengan harga Rp100, dan saham yang dijadikan patokan adalah saham ABC. Exercise price ditetapkan Rp1.200. Expiration date adalah tiga bulan dari sekarang, dan opsi tersebut dapat dilaksanakan kapan saja, sampai dengan expiration date dan juga pada saat expiration date (gaya Amerika). Untuk memperoleh opsi tersebut, X membayar premi opsi sebesar Rp100 kepada penjual opsi. TERMINOLOGI OPSI 5/65
  • 7.  Setelah membeli call option tersebut, si X dapat memutuskan untuk membeli atau tidak membeli saham ABC dari penjual opsi, kapan saja sampai batas waktu tiga bulan dengan harga Rp1.200.  Kerugian maksimum yang bisa dialami si X adalah sejumlah harga premi opsi, yaitu Rp100, karena bila kondisinya tidak menguntungkan (harga saham ABC di bawah Rp1.200), maka si X tidak akan melaksanakan opsi tersebut. TERMINOLOGI OPSI 6/65
  • 8.  Sebaliknya dari sisi penjual opsi, keuntungan maksimum yang bisa didapatkan oleh penjual opsi hanyalah sebesar harga premi opsi, karena kerugian pembeli opsi merupakan keuntungan penjual opsi.  Sedangkan potensi keuntungan yang bisa diperoleh pembeli opsi adalah tidak terbatas, dan sebaliknya potensi kerugian penjual opsi juga tidak terbatas. TERMINOLOGI OPSI 7/65
  • 9. MEKANISME PERDAGANGAN OPSI  Seperti halnya sekuritas lainnya, sekuritas opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa paralel (over-the-counter market).  Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang menjual opsi.  Transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perantara OCC, dimana OCC menjadi pembeli untuk semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk setiap pembeli. 8/65
  • 10. OPSI SAHAM DI BEI  Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham (KOS) pada tanggal 6 Oktober 2004.  BEI mendefinisikan opsi saham sebagai hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu.  Pada waktu itu, ada lima saham perusahaan tercatat yang menjadi saham induk untuk perdagangan KOS di BEI:  PT Astra International Tbk (ASII)  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)  PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)  PT. HM. Sampoerna, Tbk (HMSP) 9/65
  • 11. CONTOH KASUS  Dengan keyakinan harga saham BCA akan naik, Bapak Nanda memerintahkan brokernya untuk membeli satu kontrak call option bulan Oktober pada BCA dengan strike price Rp2.500 (kode di BEI adalah JBBCA2500).  Anggap premium opsi ini setelah proses tawar menawar di bursa adalah Rp225. Maka Bapak Nanda wajib menyediakan dana pembelian sebanyak Rp225 x 10.000 saham per kontrak = Rp2.250.000, ditambah komisi broker. 10/65
  • 12.  Ada tiga aksi lanjutan yang mungkin dilakukan Bapak Nanda, yaitu: 1. Opsi berakhir begitu saja tidak bernilai.  Misalkan harga saham BCA pada expiration date yang jatuh pada hari terakhir bulan Oktober adalah Rp2.200. Call option memberi hak pada Bapak Nanda sebagai pemegangnya untuk membeli saham BCA pada harga Rp2.500. Karena Bapak Nanda dapat membeli BCA di pasar saham pada harga Rp2.200, maka dia tentunya tidak akan melaksanakan hak belinya. CONTOH KASUS 11/65
  • 13. 2. Opsi mungkin dilaksanakan.  Jika harga saham BCA naik, Bapak Nanda dapat melakukan exercise (melaksanakan hak belinya) dengan membayar uang tebusan sebanyak Rp2.500 x 10.000 saham = Rp25.000.000 dan menerima 10.000 saham BCA (penyelesian secara fisik/physical delivery).  Anggap harga BCA naik menjadi Rp2.800 sebelum jatuh tempo. Bapak Nanda melaksanakan hak beli 10.000 saham BCA pada harga Rp2.500 dan dapat segera menjualnya pada harga Rp2.800. Bapak Nanda akan memperoleh keuntungan sebesar (Rp2.800 x 10.000 saham) – [(Rp2.500 x 10.000 saham) + Rp2.250.000 pembelian opsi)] = Rp750.000 di luar komisi broker. CONTOH KASUS 12/65
  • 14.  BEI telah menetapkan untuk tidak menggunakan penyelesaian secara fisik ketika pemegang call option (maupun put option) melaksanakan haknya. Penyelesaian dilakukan secara tunai dan Bapak Nanda sebagai pemegang call option akan memperoleh premium exercise call per saham secara tunai sebesar: Premium exercise call = WMA – Strike price  WMA (weighted moving average) untuk harga saham induk adalah harga rata-rata dibobot volume lembar yang ditransaksikan selama periode 30 menit. Di BEI, WMA ini akan muncul setiap 15 menit setiap hari. CONTOH KASUS 13/65
  • 15.  Sebagai contoh, anggap WMA atas saham BCA ini adalah Rp2.750. Ketika Bapak Nanda melaksanakan haknya, dia akan memperoleh premium exercise call sebesar Rp2.750 – Rp2.500 = Rp250 dikalikan 10.000 lembar saham = Rp2.500.000. CONTOH KASUS 14/65
  • 16. 3. Opsi dapat dijual di pasar sekunder.  Jika harga saham BCA naik, nilai (harga) call option juga akan naik. Bapak Nanda dapat menjual call option yang dimilikinya kepada investor lain di pasar sekunder. CONTOH KASUS 15/65
  • 17. KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI  Pembeli Call Option.  Misalnya ada sebuah call option terhadap saham XYZ, dan strike price ditetapkan Rp1.000. Harga saham XYZ pada saat itu Rp1.000. Harga premi opsi tersebut adalah Rp50.  Karakteristik keuntungan dan kerugian call option sedikit berbeda dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh investor jika membeli saham.  Besarnya keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh kedua investor tersebut tergantung pada harga saham XYZ pada saat expiration date. 16/65
  • 18.  Profil kerugian/keuntungan pembeli call option vs pembeli saham: Harga saham XYZ Keuntungan(kerugian) untuk: Pembeli call option 1) Pembeli saham XYZ 2 ) 1.200 1.150 1.100 1.050 1.000 950 900 500 150 100 50 0 (50) (50) (50) (50) 200 150 100 50 0 (50) (100) (500)1) Keuntungan (kerugian) investor pembeli call option = harga pasar saham XYZ - 1000 - Rp 50 Catatan: Kerugian maksimum pemegang call option adalah sebesar premi opsi = Rp 50 2) Keuntungan (kerugian) yang diperoleh pembeli saham = Harga pasar saham XYZ - 1000 KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 17/65
  • 19.  Profil Kerugian/Keuntungan Pembeli Call Option dan Saham: Pembeli saham 0 -50 Pembeli call option 10501000 Harga Saham XYZ Keuntungan Kerugian KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 18/65
  • 20.  Penjual Call Option.  Profil keuntungan (kerugian) penjual call option adalah kebalikan dari profil keuntungan (kerugian) pembeli call option.  Oleh karena itu profil keuntungan penjual call option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option. KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 19/65
  • 21.  Profil keuntungan (kerugian) dari penjual call option dapat dilihat pada diagram berikut: 0 +50 -50 Pembeli call option 1050 1000 Harga Saham XYZ Keuntungan Kerugian Penjual call option KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 20/65
  • 22.  Pembeli Put Option.  Contoh sebuah put option terhadap saham XYZ dengan maturitas 1 bulan dan strike price ditetapkan sebesar Rp 1.000. Put option tersebut dijual dengan harga Rp 50 dan harga saham XYZ pada saat ini adalah Rp 1.000.  Keuntungan (kerugian) untuk pembeli put option pada saat expiration date akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ di pasar. Pembeli put option akan mendapatkan keuntungan jika harga saham XYZ di pasar mengalami penurunan. KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 21/65
  • 23.  Profil kerugian/keuntungan pembeli put option vs investor yang melakukan short selling pada saham XYZ: Harga saham XYZ Keuntungan(kerugian) untuk: Pembeli put option 1) saham XYZ 2 ) 1200 1150 1100 1050 1000 950 900 500 (50) (50) (50) (50) (50) 0 50 450 (200) (150) (100) (50) 0 50 100 500 1) Keuntungan (kerugian) investor pembeli put option = 1000-Harga saham XYZ - Rp 50 ; Catatan: Kerugian maksimum pemegang put option = Rp 50 1) Keuntungan (kerugian) yang diperoleh investor yang melakukan short selling = saham 1000- harga saham XYZ KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 22/65
  • 24.  Profil kerugian/keuntungan pembeli put option vs investor yang melakukan short selling pada saham XYZ: 950 0 Penjual saham -50 Pembeli put option 1000 Harga Saham XYZ Keuntungan Kerugian KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 23/65
  • 25.  Penjual Put Option  Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual put option adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian maksimumnya terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol.  Kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga premi opsi. KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 24/65
  • 26.  Profil keuntungan (kerugian) dari penjual dan pembeli put option ini dapat dilihat pada diagram berikut: KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI 25/65
  • 27. STRATEGI PERDAGANGAN OPSI  Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham (speculation).  Investor yang mempunyai ekpektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan membeli call option dan atau menjual put option.  Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau menjual call option. 26/65
  • 28. NAKED STRATEGY  Naked strategy merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put, atau penjual put option.  Disebut dengan naked strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang dijadikan patokan. 27/65
  • 29.  Pilihan posisi yang akan diambil investor akan tergantung dari estimasi mengenai kondisi pasar di masa datang. Prakiraan kondisi pasar Strategi Sangat baik Agak baik Agak buruk Sangat buruk Membeli call option Menjual put option Menjual call option Membeli put option NAKED STRATEGY 28/65
  • 30. HEDGE STRATEGY  Pada hedge strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut.  Tujuan mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan.  Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal:  Covered call writing strategy.  Protective put buying strategy. 29/65
  • 31. COVERED CALL WRITING STRATEGY  Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio yang dimiliki terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap saham yang telah dimiliki dalam portofolio (investor menjual call option dan memiliki saham yang dijadikan patokan secara fisik).  Jika harga saham mengalami penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (pada posisi pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option. 30/65
  • 32.  Contoh: Investor A mempunyai saham XYZ sebanyak 100 lembar, dan harga saham XYZ sekarang adalah Rp 1.000. Nilai total yang dimiliki A adalah Rp 100.000. Misalnya, pada saat itu call option untuk 100 lembar saham XYZ pada strike price sebesar Rp 1.000 dapat dijual pada harga Rp 5.000.  Jika kemudian si A memutuskan untuk tetap memiliki 100 lembar saham XYZ dan menjual satu call option, maka keuntungan (kerugian) dari strategi tersebut akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ pada saat expiration date. COVERED CALL WRITING STRATEGY 31/65
  • 33.  Pada saat expiration date, salah satu skenario berikut bisa terjadi:  Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp1.000, maka pembeli call option akan melaksanakan opsi tersebut dan membayar pada penjual opsi sebesar Rp5.000. Sebanyak 100 lembar saham XYZ yang dimiliki A akan dibeli oleh pembeli opsi dengan harga Rp100.000, sehingga A akan memperoleh uang sebesar Rp105.000. Pada kenyataannya, A bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar dari Rp105.000, karena A mempunyai kesempatan untuk menginvestasikan kembali uang Rp5.000 yang didapat dari hasil penjualan opsi, sehingga keuntungan minimum yang diperoleh A ketika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp1.000 adalah sebesar Rp5.000 (Rp105.000 – Rp100.000). COVERED CALL WRITING STRATEGY 32/65
  • 34.  Jika harga saham XYZ sama dengan strike price (Rp1.000), maka pembeli call option tidak akan melaksanakan opsinya, maka total nilai portofolio yang dimiliki A adalah Rp105.000, yaitu 100 lembar saham XYZ senilai Rp100.000 dan uang sebesar Rp5.000 yang merupakan hasil penjualan opsi. COVERED CALL WRITING STRATEGY 33/65
  • 35.  Jika harga saham kurang XYZ dari Rp1.000 tapi lebih besar dari Rp950, dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A akan memperoleh keuntungan tapi jumlahnya kurang dari Rp5.000. Misalnya harga saham XYZ per lembar pada saat expiration date adalah Rp960, maka 100 saham XYZ yang dimiliki A nilainya turun menjadi Rp96.000. Sedangkan dari penjualan opsi, A akan memperoleh keuntungan sebesar Rp5.000. Dengan demikian, nilai portofolio yang dimiliki A adalah Rp101.000 atau profitnya sebesar Rp1.000. COVERED CALL WRITING STRATEGY 34/65
  • 36.  Jika harga per lembar saham XYZ sama dengan Rp950, dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A tidak mendapat profit maupun rugi alias impas, karena nilai portofolio yang dimiliki tetap Rp100.000. Seratus lembar saham XYZ yang dimiliki A pada saat expiration date hanya bernilai Rp95.000 ditambah dengan Rp5.000 maka nilainya adalah Rp100.000 atau sama dengan nilai portofolio sebelumnya. COVERED CALL WRITING STRATEGY 35/65
  • 37.  Misalnya harga saham XYZ kurang dari Rp950, dan pembeli opsi tidak melaksanakan opsinya, maka A akan mengalami kerugian. Misalnya harga saham XYZ pada saat expiration date adalah Rp900 maka nilai portofolio A hanya akan bernilai Rp95.000 (100 lembar saham XYZ dengan harga Rp900/lembar ditambah dengan Rp5.000), sehingga A akan mengalami kerugian sebesar Rp5.000 (Rp100.000 -Rp95.000). Kondisi paling buruk yang bisa dihadapi oleh A adalah ketika harga saham XYZ jatuh mencapai titik nol, di mana A akan mengalami kerugian sebesar Rp95.000 (Rp100.000 - Rp5.000). COVERED CALL WRITING STRATEGY 36/65
  • 38.  Keuntungan (kerugian) covered call writing strategy COVERED CALL WRITING STRATEGY 37/65
  • 39. PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY  Strategi ini dilakukan oleh investor yang ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut (investor membeli put option dan memiliki saham yang dijadikan patokan). 38/65
  • 40.  Contoh: Investor Z mempunyai saham XYZ sebanyak 100 lembar dan harga saham XYZ sekarang adalah Rp 1.000. Nilai total portofolio yang dimiliki Z adalah Rp 100.000. Pada saat itu put option untuk 100 lembar saham XYZ pada strike price sebesar Rp 1.000 dapat dijual pada harga Rp 5.000 pada saat expiration date. PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY 39/65
  • 41.  Keuntungan (kerugian) yang bisa diperoleh Z adalah:  Jika harga saham XYZ per lembar lebih besar dari Rp1.050, maka Z tidak akan melaksanakan opsinya, sehingga akan memperoleh keuntungan dari strategi protective put buying yang dilakukannya. Sebagai contoh harga saham XYZ di pasar ternyata Rp1.100 maka nilai pasar dari 100 lembar yang dimiliki adalah Rp110.000, sehingga keuntungan yang diperoleh Z adalah selisih nilai pasar saham yang dimiliki pada expiration date dengan sebelumnya, dikurangi harga opsi yang dibayar atau sebesar Rp5.000 (Rp110.000 – Rp100.000 – Rp5.000).  Jika harga saham XYZ sama dengan Rp1.050, maka Z tidak memperoleh keuntungan ataupun kerugian. PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY 40/65
  • 42.  Z akan mengalami kerugian jika saham XYZ kurang dari Rp1.050, tetapi lebih besar dari Rp1.000. Sebagai contoh harga saham XYZ pada saat expiration date adalah Rp1.020 maka Z akan mengalami kerugian sebesar Rp3.000, karena capital gain dari kepemilikan saham sebesar Rp2.000, lebih kecil dari biaya pembelian put option (Rp5.000).  Jika harga saham XYZ di bawah Rp1.000, maka dapat dipastikan investor akan melaksanakan opsinya, sehingga tetap memperoleh Rp100 /lembar untuk 100 lebar saham atau nilainya tetap Rp100.000. Kerugian yang diderita Z adalah sebesar biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli put option tersebut, yaitu sebesar Rp5.000. PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY 41/65
  • 43.  Keuntungan (kerugian) protective put buying strategy PROTECTIVE PUT BUYING STRATEGY 42/65
  • 44. STRADDLE STRATEGY  Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration date dan strike price yang sama.  Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:  Strategi long straddle.  Investor akan membeli put dan call option.  Strategi short straddle.  Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call option). 43/65
  • 45. STRATEGI LONG STRADDLE  Strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan harga.  Contoh: Investor tersebut dapat menerapkan long strategy dengan cara membeli call dan put option terhadap saham XYZ, dan kedua opsi tersebut mempunyai expiration date dan strike price yang sama. 44/65
  • 46.  Misalnya kedua opsi tersebut mempunyai strike price sebesar Rp 1.000 dan expiration date–nya satu bulan.  Kedua opsi tersebut pada saat dibeli diasumsikan sedang berada pada posisi at the money (harga saham sekarang sama dengan strike price). Sedangkan harga call dan put option tersebut adalah Rp 50 dan Rp 25. STRATEGI LONG STRADDLE 45/65
  • 47.  Keuntungan (Kerugian) Startegi Long Straddle STRATEGI LONG STRADDLE 46/65
  • 48. STRATEGI SHORT STRADDLE  Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak berubah.  Dengan menggunakan contoh yang sama seperti strategi long straddle, X mempunyai estimasi bahwa harga saham XYZ akan mengalami pergerakan tetapi tidak akan mencapai harga di atas Rp 1.075 atau dibawah Rp 925. 47/65
  • 49.  Jika estimasi X benar, maka X akan memperoleh keuntungan sebesar harga kedua opsi tersebut yaitu Rp 75.  Jika harga saham tidak seperti yang diestimasikan maka X akan memperoleh keuntungan kurang dari Rp 75, bahkan X akan mengalami kerugian jika pergerakan harga saham XYZ ternyata cukup besar. STRATEGI SHORT STRADDLE 48/65
  • 50. STRATEGI KOMBINASI  Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau expiration date masing-masing opsi tersebut berbeda.  Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put) secara bersama-sama. 49/65
  • 51. SPREAD STRATEGY  Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama.  Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau call) mempunyai patokan saham yang sama.  Strategi spread dapat digunakan oleh investor dengan berbagai variasi, antara lain spread horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread harga), bull spread dan bearish spread. 50/65
  • 52. PENILAIAN OPSI  Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi.  Dalam penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu. 51/65
  • 53. NILAI INTRINSIK DAN PREMI WAKTU  Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan.  Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol.  Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price.  Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang sebenarnya dan harga strike price.  Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol. 52/65
  • 54.  Contoh: sebuah call option dengan strike price sebesar Rp950 dan harga saham saat ini Rp1.000, maka nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah Rp50.  Investor yang membeli opsi tersebut akan melaksanakan opsinya, yaitu membeli saham dengan harga Rp950 dan kemudian ia dapat menjual saham tersebut di pasar dengan harga Rp1.000.  Ketika sebuah opsi mempunyai nilai intrinsik yang positif maka opsi itu dikatakan in the money. NILAI INTRINSIK DAN PREMI WAKTU 53/65
  • 55.  Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi dikatakan out of the money.  Bila strike price besarnya sama dengan harga saham maka opsi itu dikatakan at the money.  Opsi yang berada pada posisi baik at the money maupun out of the money akan mempunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut dilaksanakan. NILAI INTRINSIK DAN PREMI WAKTU 54/65
  • 56. NILAI INTRINSIK SEBUAH OPSI Harga saham > Strike price Nilai intrinsik Istilahnya Call option Put option Positip (harga saham-strike price) In the money Nol Out of the money Harga saham < Strike price Nilai intrinsik Istilahnya Call option Put option Nol Out of the money Positip (strike price- harga saham) In the money Harga saham =Strike price Nilai intrinsik Istilahnya Call option Put option Nol at the money Nol at the money 55/65
  • 57. PREMI WAKTU  Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan premi waktu.  Premi waktu dapat dihitung dengan: Premi waktu = Harga opsi – Nilai intrinsik  Contoh: sebuah call option dengan strike price Rp1.000, dijual dengan harga opsi Rp125 pada saat harga saham sebesar Rp1.100. Premi waktu = Rp 125 – Rp 100 = Rp 25 56/65
  • 58. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI  Harga saham yang dijadikan patokan.  Strike price yang ditetapkan.  Expiration date dari opsi.  Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi.  Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi.  Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam opsi selama umur opsi tersebut. 57/65
  • 60. MODEL BLACK-SCHOLES  Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan.  Model Black-Scholes menggunakan lima variabel yaitu:  Harga saham.  Strike price.  Expiration date.  Tingkat bunga.  Volatilitas harga saham. 59/65
  • 61. dimana dimana: = harga call option = harga saham = strike price = tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek = sisa waktu sampai dengan expiration date (dalam tahun) = standar deviasi harga saham = fungsi densitas kumulatif dari d2 dan d1 . Nilai dihasilkan dari tabel distribusi normal (lihat lampiran A-3 buku ini) )(NX)(SNC 21 ded rt− −= ts tsrXS d ))(5.0()/ln( 2 1 ++ = ts12 −= dd C S X r t s (.)N MODEL BLACK-SCHOLES 60/65
  • 62.  Contoh:  Strike price = = Rp 1.000  Expiration date = t = 183 hari = 0,5 tahun  Harga saham sekarang = S = Rp 1.045  Volatilitas harga yang diharapkan = standar deviasi = s = 0,25  Tingkat bunga bebas risiko = r = 10% X MODEL BLACK-SCHOLES 61/65
  • 63.  Kita dapatkan:  Dari tabel distribusi normal kita dapatkan: dan  Harga yang fair untuk call option tersebut: d1= ln(1045/1000)+0,1+0,5(0,25)2 [ ]0,5 0,25 0,5 =0,6201 4433,05,025,06021,02 =−=d 0,7257(0,602)N = 0,6700(0,4433)N = ( )( ) ( )( ) 04,1216700,01000-(0,7257)1045C 5,01,0 == − e MODEL BLACK-SCHOLES 62/65
  • 64.  Seandainya volatilitas harga saham yang diharapkan adalah 0,40 maka nilai d1 dan d2 akan berubah. d1 = 0,4738 d2 = 0,1909 C = 164,20  Semakin tinggi volatilitas harga saham, semakin besar harga yang fair untuk opsi tersebut.  Untuk faktor lain seperti tingkat suku bunga bebas risiko dan expiration date juga berlaku sama, yaitu semakin rendah (tinggi) tingkat suku bunga bebas risiko maka akan semakin rendah (tinggi) harga opsi dan semakin pendek (lama) waktu expiration date maka akan semakin rendah (tinggi) harga opsi tersebut. MODEL BLACK-SCHOLES 63/65
  • 65. MENGHITUNG NILAI PUT OPTION  Hubungan antara harga saham, harga call option dan harga put option dapat dinyatakan dalam persamaan:  Harga put option dapat ditentukan sebagai: dimana : = harga put option = harga call option = strike price = harga saham = tingkat suku bunga bebas risiko = expiration date (dalam tahun) ( ) call rt put CSXC +−= e putC callC X S r t 64/65
  • 66.  Dengan menggunakan contoh sebelumnya (volatilitas harga saham diasumsikan 0,25) maka harga put option dengan strike price, expiration date dan saham patokan yang sama dapat dihitung sebagai berikut: 27,2704,1211045/1000C )5,0)(1,0( put =+−= e MENGHITUNG NILAI PUT OPTION 65/65