Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
PORTFOLIOEFISIEN
1. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 1
MAKALAH
INVESTASI DAN PORTOFOLIO
“Portofolio Efisien”
Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Abdul Salam, M.M
DISUSUN OLEH:
Maya Novianti (17.01.031.066)
Novita Indriyani (17.01.031.083)
Ria Angela Kasih (17.01.031.092)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
2. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunian-Nyalah
sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan. Selesainya
penyusunan ini berkaitan bantuan berbagai pihak oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi penulis untuk
menyelesaikan makalah ini
2. Secara khusus kami memberikan terima kasih kepada rekan-rekan
kelompok.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Sumbawa,19 Maret 2020
3. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 3
DAFTAR ISI
LOGO…………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….4
i. Latar Belakang……………………………………………………….4
ii. Rumusan Masalah……………………………………………………6
iii. Tujuan……………………………………………………………………...6
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………………..7
i. Teori – Teori………………………………………………………….7
konsep Portofolio Efisien…………………………………………….9
Pemilihan Portofolio Yang Optimal………………………………..11
Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor……………....11
Safety First Models…………………………………………………12
ii. Contoh Soal…………………………………………………………16
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….17
i. Kesimpulan………………………………………………………….17
ii. Saran………………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..18
4. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 4
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan industri serta dunia usaha membutuhkan
dukungan di sektor perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal
merupakan salah satulembaga keuangan bukan bank yang dapat memperlancar
pengelolaan aktiva financial. Pihak perusahaan memiliki kesempatan untuk
memperolah tambahan dana dengan membuatperusahaannya menjadi perusahaan
go public, sedangkan investor mempunyai kesempatanuntuk ikut memiliki
perusahaan dengan membeli saham-saham dari perusahaan yang sudahgo public
tersebut. Pasar modal merupakan salah satu wahana dan alternative
dalammelakukan investasi. Investor melakukan investasi di pasar modal dengan
harapan akan mendapatkankeuntungan, berupa capital gain dan deviden. Capital
gain terjadi bila harga jual saham lebihtinggi dibandingkan harga belinya.
Sedangkan deviden adalah pembagian keuntunganperusahaan kepada para
pemegang saham dan ditentukan pada saat Rapat Umum PemegangSaham
berlangsung. Investasi di pasar modal juga memiliki resiko, berupa kerugian yang
tidak diprediksisebelumnya. Ini adalah resiko didalam melakukan investasi.
Keuntungan dan kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor
dalam menganalisis harga sahamdilihat dari factor internal, yakni keadaan
perusahaan go public, dan factor eksternal, sepertitingkat inflasi, suku bunga, suhu
politik, serta tingkat pertumbuhan ekoniomi suatu negara. Setiap investor pada
dasarnya memiliki sikap dan sifat rasional, dimana adakecenderungan
menghindari resiko (risk averter). dan menyukai resiko (risk seeker). Hal
initerlihat para investor menginginkan tambahan keuntungan lebih besar untuk
setiap tingkatresiko yang dihadapi. Para investor tidak mengetahui secara pasti
hasil apa yang akandiperoleh dari kegiatan investasinya, bahkan mereka tidak
mengetahui dengan pasti jenissekuritas mana yang akan dipilih untuk
mengalokasikan dananya, dan berapa besar proporsidana yang dialokasikan untuk
mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal dengan resikokerugian yang
5. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 5
seminimal mungkin. Strategi yang dapat dilakukan oleh para investor dalam
melakukan investasi di pasarmodal adalah dengan membentuk portofolio. Dengan
strategi ini, maka kerugian dapat lebihtersebar karena kerugian pada salah satu
saham yang dibeli dapat ditutupi oleh keuntunganpada saham lainnya. Investasi
pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat inidengan
harapan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Agar harapan
tersebuttercapai, maka sebelum memasuki dunia investasi diperlukan pengetahuan
di bidanginvestasi. Pengetahuan ini penting sebagai pegangan ketika akan
memasuki dunia investasiyang penuh resiko dan ketidakpastian. Modal dan
pengetahuan belumlah cukup untuk membuat investasi berhasil sesuaidengan
yang diharapkan. Satu hal lain yang diperlukan adalah ketepatan dan strategi
dalampemilihan berbagai instrumentinvestasi yang ada.
6. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 6
ii. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep portofolio yang efisien?
2. Bagaimana pembentukan portofolio yang efisien?
3. Bagaimana karakteristik umum portofolio ?
4. Bagaimana pemilihan portofolio yang optimal ?
iii. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep portofolio yang efisien.
2. Untuk mengetahui cara pembentukan portofolio yang efisien.
3. Untuk mengetahui karakteristik umum portofolio.
4. Untuk mengetahui pemilihan portofolio yang optimal.
7. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 7
BAB II
KAJIAN TEORI
i. Teori- Teori
Konsep Portofolio Efisien
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan
return harapan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau
mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return
tertentu. Jadi portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan return
tertinggi dan tingkat risiko tertentu. Sejumlah portofolio yang memenuhi dua
kondisi tersebut dinamakan efficient set / efficient frontier. Sedangkan yang
dimaksud portofolio yang optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari
sekian banyak pilihan yang terdapat pada portofolio yang efisien. Tentunya
portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi
investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia
ditanggungnya. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor
terhadap return yang diharapkan dan risiko yang ditunjukkan oleh kurva indiferen.
Gambar berikut akan menunjukkan portofolio yang efisien dan yang optimal.
Garis vertical pada gambar diatas menunjukkan tingkat return yang diharapkan,
sedangkan garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio. Bidang
8. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 8
ABCDEGH dalam gambar diatas menunjukkan kumpulan portofolio yang
tersedia bagi investor. Bagian yang ditunjukkan oleh garis BCDE disebut sebagai
pertemuan efisien. Yaitu kombinasi asset-aset yang membentuk portofolio yang
efisien. Bagian itu merupakan bagian yang mendominasi dibandingkan dengan
titik-titik lainnya (A, G, H). Bagian yang ditunjukkan oleh titik BCDE,
merupakan pilihan-pilihan portofolio terbaik bagi investor disbanding bagian
AGH, karena BCDE mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan
risiko yang sama disbanding bagian AGH. Salah satu titik kombinasi portofolio
yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio yang optimal.
Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva indeferen investor bertemu dengan
permukaan efisien pada titik D. artinya portofolio optimal bagi investor tersebut
adalah portofolio pada titik D, karena portofolio D tersebut menawarkan return
harapan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut. Kerangka
berfikir portofolio.
Kerangka berpikir untuk menilai kinerja portofolio antara lain adalah :
1. Tingkat Risiko, Didalam mengavaluasi kinerja portofolio harus diperhatikan
apakah return yang diperoleh sudah cukup memadai menutup risiko yang
ditanggung ( risk adjusted )
2. Periode Waktu. Beberapa portofolio yang sama tingkat return dan risikonya
akan dinilai berbeda apabaila waktu yang diperlukan juga berbeda.
3. Benchmark yang Sesuai, yaitu patokan (benchmark) yang digunakan untiuk
menilai kinerja portofolio adalah portofolio yang sebanding
4. Tujuan Invesatasi. Tujuan yang berbeda akan mengakibatkan penilaian
terhadap kinerja portofolio menjadi berbeda pula.
9. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 9
Pemilihan Portofolio Yang Optimal
Memilih kelas aset yang optimal Pada dasarnya, manajemen portofolio terdiri
dari tiga aktivitas utama, yaitu :
1. Pembuatan keputusan alokasi aset
2. Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas
aset
3. Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.
Seperti yang dibahas sebelumnya, model portofolio Markowitz biasanya
digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri dari aset–aset individual dan
bukan digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri dari berbagai kelas aset.
Kelas aset adalah pengelompokkan aset–aset berdasarkan jenis–jenis aset seperti
saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll. Keputusan alokasi aset tidak hanya
meliputi penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara saja, tapi bisa
dilakukan pada beberapa negara. Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi
pada berbagai kelas aset di berbagai negara, pada dasarnya sama dengan manfaat
diversifikasi pada aset individual, yaitu manfaat pengurangan risiko pada tingkat
tertentu dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan portofolio pada aset
individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas aset
yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio tersebut nantinya akan
menjadi portofolio optimal.
Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada
preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung
investor. Artinya, investor akan memilih titik portofolio yang terletak pada
permukaan efisien yang menawarkan risiko yang sesuai dengan preferensinya
terhadap risiko. Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan dia
menanggung risiko. Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia
10. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 10
menanggung risiko sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati
portofolio pada aset berisiko. Protofolio juga menggunakan teori kepuasan
sehingga titik maksimum dimana resiko tidak bisa dikurangi lagi.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya
didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang
menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada
pada titik persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000:
193).
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang
mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio
di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda,
sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut
merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set. Portofolio mana
yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing. Untuk
investor ke-1, portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan
kepuasan kepada investor ini sebesar U2. jika investor ini rasional, dia tidak akan
memilih portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih
yang berada di attainable set, tapi bukan portofolio yang efisien, sehingga akan
memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan
11. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 11
kepuasan sebesar U2. Investor akan memilih portofolio yang memberikan
kepuasan yang tertinggi.
Safety First Models
Para pengambil keputusan tidak mampu , atau tidak mau, untuk menempuh
proses matematis yang diperlukan dalam proses penyusunan expected utility
model, atau tidak mampu memilih investasi yang indifference.Sebagai akibatnya,
mereka mengkonsentrasikan diri pada kemungkinan memperoleh hasil yang jelek.
Istilah “safety first” menunjukan penekanan kriteria untu membatasi risiko pada
hasil yang jelek.Terdapat 3 kriteria yang dipergunakan dalam safety first model.
Pertama adalah kriteria yang dikembangkan oleh Roy. Kriteria ini menyatakan
bahwa portofolio yang terbaik adalah yang mempunyai probabilitas terkecil untuk
menghasilkan tingkat keuntungan dibawah tingkat keuntngan tertentu (yang
diinginkan).Apabila Rp adaah tingkat keuntungan portofolio dan RL adalah tinkat
keuntungan minimal yang diinginkan oleh pemodal (pemodal tidak ingin
memperoleh tingkat keuntungan dibawah RL), maka kriteria Roy bias dituliskan ,
1. Minimumkan Prob(Rp RL)
Apabila distribusi tingkat keuntungan bersifat normal, maka portofolio
yang optimal adalah portofolio dimana jarak RL merupakan jumlah maksumum
deviasi standar terjauh dari mean (dengan asumsi mean tingkat keuntungan diatas
RL).
Karakteristik Umum Portofolio
Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, ia perlu merumuskan
terlebih dulu kebijakan investasinya. Beraa risiko yang bersedia ditanggung,
berapa jumlah dana yang akan diinvestasikan, merupakan pertanyaan yang harus
dijawab terlebih dahulu. Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur
ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharap tingkat keuntungan yang akan
diperoleh. ketidakpastian atau risiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran
nilai tingkat keuntungan disekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ukuran penyebaran ini adalah deviasi standar atau variance. Para pemodal
melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin mengurangi risiko yang
12. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 12
mereka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari
masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut, deviasi standar
portofolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien korelasi antar
saham yang membentuk portofolio tersebut lebih kecil dari satu. Semakin rendah
koefisien korelasi semakin efektif penurunan deviasi standar. Dengan
memperbesar jumlah saham pada portofolio, akhirnya deviasi standar portofolio
tersebut akan tergantung pda covariance saham-saham yang membentuk
portofolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan menambah
jumlah saham dalam portofolio, deviasi standar portofolio akan semakin
berkurang tetapi tidak pernah bisa dihilangkan. Tingkat keuntungan yang
diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari
tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham yang membentuk
portofolio tersebut.Dinyatakan dalam rumus :
E(Rp) = iE(Ri)
Dalam hal ini E(Rp) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio,
Xi adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i (i= 1,N),dan E(Ri)
adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i. Untuk variance
portofolio, rumus umumnya adalah:
P2 = i2 2 + iXj ij
Dalam hal ini P2= variance portofolio, P2= variance saham I (i = 1…N: dan i j), ij
= covariance saham I dengan saham j (dalam hal ini ij = ij i j) Kalau kita ingin
mengurangi deviasi standar tingkat keuntungan portofolio, maka berarti kita ingin
mengurangi fluktuasi tingkat keuntungan portofolio tersebut dari waktu ke waktu.
Untuk itu kita perlu memilih kombinasi investasi yang mempunyai koefisien
korelasi yang rendah (akan lebih baik kalau negatif). Semakin kecil koefisien
korelasi antar tingkat keuntungan, semakin efektif penurunan fluktuasi tingkat
keuntungan tersebut.
Pembentukan Portofolio Yang Efisien
13. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 13
Aset berisiko adalah asset asset yang tingkat return aktualnya dimasa depan
masih mengandung ketidakpastian. Aset bebas risiko (risk free asset) adalah asset
yang tingkat returnnya dimasa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan
ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Sebagai contoh asset bebas
risiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah, seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang
mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian return (risiko) yang sama
dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian antara bebas
resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas
aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama
dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195).
sBRi = rBRi . sBR . si
Dan untuk varian bebas resiko (sBR ) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas resiko dengan aktiva berisiko (sBRi ), adalah juga sama
dengan nol ( karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sma dengan nol. Dari
pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya
di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh
varians yang sama dengan nol. Beberapa kombinasi surat berharga dapat
dilakukan dengan cara short sales yaitu menjual saham yang tidak dimiliki.
Dengan short sales orang dapat melakukan investasi lebih besar dari modal yang
mereka miliki dengan melakukan pemnjaman saham terlebih dahulu. Jenis-jenis
kominasi beberapa surat berharga antara lain:
1. Kombinasi 2 sekuritas berisiko, Tanpa Short Sales
Maka dana maksimum pada suatu sekuritas adalah 100% dan minimum adalah
0% apabila short sales tidak diperkenankan pada portofolio dengan 2 sekuritas ,
dan pada dana yang diinvestasika A dan B akan sebesar 100%.
Untuk kondisi short sales tidak diperkenankan , maka :
XA + XB = 1
Dimana :
14. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 14
XA 0 dan XB 0
Persamaan diatas dapat pula dituliskan sebagai berikut :
XB = 1 - XA
Dimana :
XA 0 dan XB 0
Dari persamaan diatas, investor dapat memperkirakan bahwa untuk portofolio
yang terdiri dari 2 sekuritas misalnya sekuritas A dan B maka tingkat keuntungan
yang diharapkan dan deviasi standar (risiko) portofolio adalah sebagai berikut :
E(Rp) = XA E(RA) + (1- XA )E(RB)
P = [XA2 A2 +(1- XA)2 B2+2XA(1-XA) AB A B]-1/2
Dalam hal ini :
XA : Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham A
XB : Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham B
E(RA) : Tingkat keuntungan yang diharapakan dari sekuritas A
E(RB) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas B
E(Rp) : Tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas portofolio P
P : Deviasi standar tingkat keuntungan portofolio tersebut
A2 : Deviasi standar tingkat keuntungan saham A
B2 : Deviasi standar tingkat keuntungan saham B
AB : Covariance tingkat keuntungan saham A dan B
2. Kombinasi 2 sekuritas berisiko, Diperbolehkan Short Sales
Investor dimungkin dapat menginvestasikan proporsi dananya secara
negative pada saham yang dilakukan short sales.Apabila investor diperbolehkan
melakukan short sales maka dimungkinkan investor dapat memiliki
15. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 15
menginvestasikan proporsi dananya secara negative pada saham yang dilakukan
short sales.
3. Kombinasi lebih dari 2 sekuritas berisiko, tanpa Short sales
Investor dalam melakukan pembentukan portofolio tentu tidak hanya
sebatas kombinasi 2 saham, namun bisa lebih dari 2 saham. Perhitungan nilai
return dan risiko portofolio lebih dari 2 saham dapat diselesaikan dengan
quadratic programming.
4. Kombinasi asset berisiko dan asset bebas risiko
Efficient frontier akan mengalami perubahan dengan memasukan risk free
maka efficient frontier akan membentuk garis lurus yang menghubungkan risk
free dengan portofolio asset berisiko yang dipilih investor.
Pilihan kombinasi asset berisiko dan bebas risiko dapat dilakukan dengan cara :
a. Menginvestasikan Dana Bebas Risiko
Dengan memasukkan return yang diharapkan dalam model Markowitz,
maka permukaan efisien akan berubah membentuk garis lurus yang
menghubungkan return yang diharapkan dan titik portofolio optimal yang dipilih
investor. Jika investor menginvestasikan dananya pada aset bebas risiko, maka
return yang diharapkan adalah sebesar Rf dengan risiko sebesar nol.
b. Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan menambah
asumsi bahwa investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya
berinvestasi, maka akan ditemukan garis permukaan efisien yang baru. Dengan
mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana
yang dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan
dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan
mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi
yang lebih tinggi. Tentu saja sesuai dengan hubungan searah antara investasi
dengan risiko, kita harus mempertimbangkan risiko yang meningkat seiring
dengan peningkatan return yang diharapkan.
16. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 16
ii. Contoh Soal
1. Portofolio L menawarkan tk return yang diharapkan sebesar 30% dengan
standar deviasi 8%. Sedangkan aset bebas risiko menawarkan return 10%.
Investor ingin menginvestasikan dananya ke aset bebas risiko dengan
porporsi 50% dan sisanya pada portofolio L?
Jawab:
E (Rp) = 𝑊𝑟𝑓. Rf + (1-𝑊𝑟𝑓). E ( 𝑅𝑓)
= 0,5 (0,1) + 0,5 (0,3)
= 0,20
SDp = ( 1- 𝑊𝑟𝑓 𝑆𝐷 𝐿
= 0,04
17. [INVESTASIDAN PORTOFOLIO] “PORTOFOLIOEFISIEN” 17
BAB III
PENUTUP
i. Kesimpulan
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat
return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return
ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio optimal ini karena
merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua
dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam memilih portofolio
yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko
4. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal.
ii. Saran
Dengan disusunnya makalah ini, kami berharaf pembaca atau mahasiswa
dapat mengerti dan memahami materi mengenai Portofolio Efisien. Semoga
makalah ini dapat diterima dan di mengerti serta berguna bagi pembaca atau
mahasiswa dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa
kami kurang berkesan, dengan demikian kami mengharafkan kritik dan saran atas
tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan
yang jauh lebih baik lagi.