Dokumen tersebut membahas tiga jenis pasar saham, satuan perdagangan saham di Indonesia, proses perdagangan saham di pasar reguler, dan tipe-tipe partisipan individu di pasar modal seperti trader dan investor.
2. Jenis Pasar
Terdapat 3 jenis pasar tempat terjadinya transaksi
1. Pasar Negosiasi
○ Pasar negosiasi adalah tempat transaksi antara individu yang
merupakan partisipan pasar (penjual dengan pembeli)
2. Pasar Tunai
○ Pasar yang penyelesaian transaksinya terjadi sama dengan
waktu terjadinya transaksi (T+0)
3. Pasar Reguler
○ Pasar yang penyelesaian transaksinya terjadi 3 hari setelah
waktu terjadinya transaksi (T+3)
3. Satuan Perdagangan
Di Indonesia menggunakan satuan perdagangan saham
sebagai berikut:
Untuk pembelian saham pada pasar reguler dan tunai
digunakan satuan lot. Dalam 1 lot terdiri dari 100 lembar
saham.
Kelompok Harga Fraksi harga
< Rp 500,- Rp 1,-
Rp 500,- s.d. Rp 5.000,- Rp 5,-
> Rp 5.000,- Rp 25,-
4. Perdagangan Saham (Trading)
Dalam materi ini, perdagangan saham yang dibahas
adalah perdagangan di pasar reguler.
Ketika seseorang ingin membeli sebuah saham, Ia harus
masuk (login) terlebih dahulu ke aplikasi yang diberikan
oleh sekuritas tempat ia mendaftar.
Setelah login ke aplikasi yang diberikan, baru seseorang
dapat melakukan transaksi (jual-beli)
5. Perdagangan Saham (Trading)
Transaksi akan berlangsung dengan sistem antrian.
Ketika seseorang mendaftarkan transaksinya, baik jual
atau beli, Ia akan dimasukkan ke dalam antrian pembelian
atau penjualan saham.
Ia harus terlebih dahulu menetapkan saham apa yang
akan dibeli dengan mengisi semacam form elektronik
pada aplikasi.
6. Perdagangan Saham (Trading)
Form akan memiliki beberapa atribut yang harus diisi yaitu
sebagai berikut:
1. Kode saham: kode dari nama perusahaan
2. Jumlah lot: berapa lot saham yang akan dibeli / dijual
3. Harga: harga beli / jual per lot saham
Sebelum transaksi, perlu diperhatikan cash yang dimiliki
dan trading limit (batas transaksi) yang diberikan dari
sekuritas.
7. Antrian Perdagangan
Berikut adalah contoh tabel transaksi perdagangan.
Ketika bertransaksi, biasanya terdapat tabel berikut yang
menyatakan keadaan transaksi suatu saham,
Bid Lot Bid Price Offer Price Offer Lot
1081 3000 3050 1751
14527 2975 3075 10582
2891 2950 3100 4253
761 2925 3125 2478
8. Antrian Perdagangan
Bid / Offer Lot: adalah antrian transaksi. Bid adalah beli, sedangkan
offer adalah jual
Misal: Seseorang membeli di harga 3000, sebanyak 10 lot. ia akan
masuk ke bid lot sehingga bid lot menjadi 1091. Ia akan dilayani
setelah ada penawaran 1081 lot saham terjual di harga 3000.
Bid Lot Bid Price Offer Price Offer Lot
1081 3000 3050 1751
14527 2975 3075 10582
2891 2950 3100 4253
761 2925 3125 2478
9. Antrian Perdagangan
Bid lot / offer lot merupakan akumulasi dari semua transaksi
partisipan. Jadi misalkan terdapat offer lot 1751, bisa saja seseorang
menjual 1751 lot sekaligus atau ada beberapa penjual yang terdiri dari
50 lot, 10 lot, 17 lot, dst sampai tercapai jumlah 1751 lot.
Bid Lot Bid Price Offer Price Offer Lot
1081 3000 3050 1751
14527 2975 3075 10582
2891 2950 3100 4253
761 2925 3125 2478
10. Holding Period
Ketika seseorang telah membeli saham perusahaan
tertentu, ia berarti telah memiliki sekian persen
kepemilikan perusahaan bersangkutan.
Periode seseorang memegang saham perusahaan tertentu
disebut dengan holding period.
Dengan memegang saham ini, seseorang bisa memeroleh
keuntungan seperti dividen, stock split, bonus, dll
11. Holding Period
Holding period ini dapat berlangsung sangat lama bahkan
selamanya, atau sangat singkat.
Misalkan seseorang baru saja membeli saham 100 lot
seharga 3000. Kemudian 5 menit kemudian saham
tersebut naik nilainya menjadi 3300. Ia bisa saja langsung
menjualnya karena merasa puas dengan keuntungannya.
Atau seperti Warren Buffet yang memegang selamanya.
12. Tipe Partisipan Individu
Tiap orang memiliki cara bertindaknya masing-masing di
pasar saham.
Secara garis besar, partisipan ini dibagi menjadi dua:
1. Trader: Seseorang bertransaksi saham atas dasar
kesempatan yang ada dalam waktu relatif singkat
2. Investor: Seseorang yang membeli saham dengan
harapan ada apresiasi yang signifikan pada saham
dalam jangka waktu panjang
13. Trader
Trader dibagi menjadi 3:
1. Day Trader: trader yang bertransaksi dalam waktu 1
hari. Biasanya melakukan trading di 5-6 saham
2. Scalp Trader: day trader yang bertransaksi dalam jumlah
yang besar dengan tujuan akumulasi profit yang kecil
tapi banyak.
3. Swing Trader: trader yang lebih memanfaatkan
momentum dengan menahan saham dalam waktu
beberapa hari atau minggu.
14. Investor
Investor dibagi menjadi 2 jenis:
1. Growth Investor: seseorang yang menanamkan
membeli saham berdasarkan identifikasi perusahaan
mana yang akan memiliki pertumbuhan signifikan
berdasarkan industri sekitar dan trend ekonomi makro
2. Value Investor: seseorang yang mengidentifikasi
perusahaan yang baik