ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
10 ppt pasar modal pertemuan ke 10
1. TUGAS PERTEMUAN KE 10
OPTION ( CALL AND PUT OPTION)
DAN
WARRANT (Waran )
NAMA : NIKEN WIBAWANTI NINGSIH
NIM : 1714290040
JURUSAN : MANAJEMEN S1
MATA KULIAH : PENGANTAR PASAR MODAL
2. Pengertian opsi
Opsi sering disebut sebagai financial derivatives.
Penyebutan ini menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi
adalah instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan
lain. Option atau Opsi adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset
sekuritas dengan harga tetap pada atau sebelum jatuh tempo. Opsi adalah hak
untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak (rights), maka pemodal atau
manajer keuangan bisa melakukan atau tidak.
3. Jenis-jenis opsi
Jenis opsi dibedakan menjadi dua tipe, adalah sebagai berikut:
Opsi Beli (call option) Opsi Jual (put option)
4. Apa itu opsi call atau call option?
Opsi beli atau call option adalah kontrak untuk membeli aset. Opsi call adalah
menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu (harga ini disebut
sebagai exercise price) pada tanggal tertentu. Tanggal jatuh tempo tersebut disebut
sebagai exercise date
Misalkan seseorang menawarkan opsi call sebagai berikut:
Bila kita membeli opsi call tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa
memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10.000 dari penerbit opsi tersebut.
Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut.Maka diagram posisi
dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi call tersebut jatuh tempo.
6. Bila pada saat opsi call jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10.000, maka
nilai call tersebut sama dengan nol rupiah. Bila harga saham di atas Rp 10.000,
maka kita akan memperoleh keuntungan jika meng-exercise-kan kontrak opsi
saham tersebut.Dalam keadaan seperti ini nilai call akan sebesar harga pasar opsi
adalah dikurangi dengan execise price.
7. Apa itu opsi jual atau put option?
Pengertian opsi put adalah hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu
tertentu (atau sebelumnya).Jadi, opsi jual atau put option adalah kontrak untuk menjual aset.
Perhatikan contoh put option sebagai berikut:
Misalkan seseorang menawarkan opsi put sebagai berikut:
Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang tersebut dengan
harga Rp 10.000 satu tahun yang akan datang.Kapan opsi put tersebut mempunyai nilai, artinya
anda akan meng-exercise-kan opsi tersebut? Jawabannya sederhana sekali.
Yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di bawah Rp 10.000. Pada saat harga saham A
misalnya Rp 8.000, akan datang ke pihak yang menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk
membeli saham A sebesar Rp 8.000. Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi
tersebut adalah Rp 2.000 (selisih antara Rp 10.000 dengan Rp 8.000).
9. Nilai tertinggi opsi put (put option) adalah pada saat harga saham sebesar nol rupiah. Pada
saat itu nilai put akan sebesar Rp 10.000 sama dengan exercise price-nya.Hal yang sama dapat
dilakukan bila misalkna harga opsi put adalah sebesar Rp 500.Pada berbagai tingkat saham,
maka laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi Rp 500 disajikan pada tabel
berikut:
10. Dengan cara yang sama dengan opsi call di atas, maka tabel
tersebut dapat digambarkan dengan sebuah grafik sebagai berikut:
11. Bagi penjual opsi call dan opsi put nilainya ditunjukan pada
gambar berikut ini :
12. Manfaat opsi dalam mencari keuntungan dalam pasar modal
Opsi pada saham biasanya mewakili 100 saham.
• Jadi, jika opsi biaya $ 0,35, membeli satu opsi
akan berharga $ 35 ($ 0,35 x 100).
Dalam hal spekulasi, pembeli opsi dan penerbit /
penjualnya memiliki pandangan yang
bertentangan mengenai kinerja underlying
security.Opsi Beli (Call Option) Opsi beli
memberikan opsi kepada pembeli dengan hak
untuk membeli underlying security pada harga
strike, sehingga pembeli ingin agar saham
tersebut naik.
Sebaliknya, pembuat opsi perlu memberikan
underlying security kepada pembeli opsi, pada
harga strike, dalam hal harga pasar saham
melebihi harga strike.
Seorang pembuat opsi yang menjual call option
yakin bahwa harga underlying stock akan turun
atau tetap relatif sama dengan harga strike opsi
selama masa opsi tersebut.
13. Lanjutan …
Itulah caranya mereka akan memperoleh
keuntungan maksimum. Keuntungan
maksimum penerbit opsi adalah premium
yang diterima saat menjual opsi. Jika
pembeli benar, dan harga saham naik di atas
strike price, pembeli akan dapat membeli
saham dengan harga lebih rendah (harga
strike) dan kemudian menjualnya untuk
mendapatkan keuntungan dengan harga
pasar saat ini.
Namun, jika underlying stock tidak berada
di atas harga strike pada tanggal
kedaluwarsa, pembeli opsi kehilangan premi
yang dibayarkan untuk melakukan call
option. Risiko bagi pembeli opsi terbatas
pada premi yang dibayarkan untuk opsi,
tidak peduli berapa banyak underlying stock
bergerak.
Keuntungan pada saat kedaluwarsa, jika
berlaku, adalah: Harga pasar saat ini dari
Underlying – (Harga Strike + Premium
dibayar) = Laba.
15. DEFINISI WARRANT
Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk
membeli lembar saham pada harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh
emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu tertentu.
Lembar sahamnya ditransaksikan dengan menggunakan kode “-W” di belakang
kode saham emiten yang mengeluarkannya.
Misalnya “ALTO-W”, adalah yang dikeluarkan oleh emiten saham berkode
“ALTO”. Dalam Bursa Efek Indonesia, Warrant lebih dikenal dengan istilah
“Call Warrant”
16. Warrant di Dalam Undang-Undang
Istilah ini juga dirumuskan dalam Undang-Undang, yaitu dalam dalam penjelasan Pasal 1 Angka
5 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal adalah sebagai berikut :
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan
yang memberi hak kepada pemegang Efek
untuk memesan saham dari perusahaan
tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam)
bulan atau lebih sejak Efek dimaksud
diterbitkan.
17. Kelemahan dan kelebihan warrant
Kelebihan :
Waran memiliki karakteristik yang
sama dengan saham biasa yaitu
penerbitan hak (atau negosiasi
penawaran publik terbatas pada
pemegang saham yang ada dalam
konteks masalah hak opsi) dan alokasi
saham (dapat diperdagangkan) di
pasar sekunder
Kelemahan
tidak memperoleh deviden dan hak suara di
perusahaan terbatas publik, karena pemiliknya
bukan pemegang saham perusahaan. Periode
perdagangan waran lebih lama dari kredensial dan
3-5 tahun. Waran adalah opsi di mana pemegang
Waran dapat memilih untuk membayar waran saat
jatuh tempo atau tidak. Pemilik waran bisa
menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah
penerbitan Waran oleh Penerbit. Harga waran ini
berfluktuasi selama periode perdagangan.
18. Dampak atau resiko warrant :
• Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan
menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan
menukar waran yang mereka miliki dengan saham Perusahaan dan oleh
karena itu menimbulkan kerugian pada harga pembelian waran.
• Sebagai contoh, seorang investor membeli waran di pasar sekunder dengan
harga Rp 200,00 dan harga pelaksanaan Rp 1,500,00. Pada tanggal
pelaksanaan, harga saham perusahaan turun menjadi Rp 1.200,00.
19. • Pada saat ini investor tidak menukar waran yang dia miliki karena dia harus
menghabiskan Rp. 1.700,00 (Rp. 1.500,00 Harga pelaksanaan + harga
Rp200.00 waran). Jika dia tidak menukar waran yang dimilikinya, kerugiannya
hanya Rp 200,00; yaitu harga pembelian waran.
• Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan bisa diperdagangkan di
bursa, pemegang waran juga dapat menderita kerugian (kerugian modal) jika
harga pembelian waran lebih tinggi dari harga jual.
20. Perbedaan antara warrant dengan opsi :
Opsinya adalah perjanjian antar pihak, di mana pembeli memiliki hak, bukan
kewajiban untuk membeli atau menjual saham pada harga yang ditentukan
pada tanggal tertentu. Instrumen yang terdaftar dan diperdagangkan secara
terpisah, yang memberi pembeli hak untuk mendapatkan jumlah saham
tertentu dengan harga dan tanggal yang telah ditentukan, disebut sebagai
waran
Sementara opsi adalah kontrak, waran adalah sekuritas.
21. Opsi sangat standar, pada dasarnya, mereka harus mematuhi aturan mengenai jatuh
tempo, durasi, ukuran kontrak, harga pelaksanaan dan unit perdagangan, namun,
waran bersifat fleksibel.
Opsi saham adalah instrumen pasar sekunder, karena perdagangan terjadi antara
investor. Tidak seperti opsi, waran saham adalah instrumen pasar utama, karena
perusahaan itu sendiri mengeluarkan waran.
Dalam hal opsi saham, perdagangan dilakukan antara investor. Tetapi waran saham
dikeluarkan oleh perusahaan atau lembaga keuangan.
Ketika opsi saham dilaksanakan, satu investor memberi atau menerima saham ke /
dari investor lain. Sebaliknya, ketika waran dilaksanakan, saham yang memenuhi
kewajiban diterima langsung dari perusahaan.
Aset yang dapat diperdagangkan yang mendasari opsi adalah obligasi, indeks dan
saham domestik. Sebaliknya, aset dasar yang dapat diperdagangkan untuk waran
adalah mata uang, saham internasional.