2. Pengertian
Hazard
1 Sumber potensi kerusakan
2 Menimbulkan kerugian
3 Sumber bahaya jika memiliki
risiko
4 risiko yang menimbulkan hasil
negativ
3. Klasifikasi Hazard
Bahaya Keselamatan (Hazard
Safety)
Hazard Safety merupakan jenis
bahaya yang memiliki dampak
timbulnya kecelakaan yang dapat
menyebabkan luka (injury) hingga
pada kematian, serta kerusakan
property perusahaan
4. Hazard Somatik
1
Bahaya Mekanik, disebabkan
oleh alat kerja mekanik
seperti tersayat, jatuh atau
lainnya
Bahaya Keselamatan
Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan
diantaranya :
TIME: 5 Mins
2
Bahaya elektrik, disebabkan
peralatan yg mengandung
listrik
3
Bahaya peledakan,
disebabkan oleh subtansi
kimia yg sifatnya explosive
5. Bahaya Keselamatan Kerja
Bahaya Kesehatan
Kerja
Bahaya yg berdampak pada
kesehatan menyebabkan
gangguan kesehatan baik fisik
maupun mental dan dampaknya
kronis
TIME: 5 Mins
a. Bahaya Fisik, antara lainkebisingan, radiasi, terpajan penyakit dan lain sebagainya
b. Bahaya kimia, biasanya terjadi pada pekerja laboratorium
c. Bahaya biologi, berkaitan dengan makhluk hidup yang ada dilingkungan kerja seperti
bakteri, virus, protozoa, fungi yang bersifat pathogen
d. Psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat, hubungan serta kondisi kerja yang
tidak nyaman
6. S u m b e r B a h a y a S o m a t i k a d a l a h S u m b e r
b a h a y a y a n g ( s u d a h ) a d a p a d a t u b u h
p e k e r j a y a n g d i s e b u t F a k t o r r i s i k o .
B e r i k u t c o n t o h s u m b e r - H i p e r t e n s i >
D i a b e t e s m e l l i t u s O b e s i t a s > A s m a
F a k t o r r i s i k o m e r u p a k a n b a g i a n d a r i
E p i d e m i o l o g i y a i t u i l m u t e r a p a n y a n g
m e m p e l a j a r i p e n y e b a b k e j a d i a n
p e n y a k i t a t a u m a s a l a h k e s e h a t a n p a d a
s u a t u k e l o m p o k .
7. STOP START
KEEP
GOING
Dalam buku Risk Assement and
anagement Handbook: For
Evironmental, Health, and safety
professional, risiko dibagi menjadi 5
(Lima) macam diantaranya :
Pengertian
Risiko
Dalam IEC/TC56 (AS/NZS 3931) Analisis
risiko sistem teknologi, mengartikan risiko
sebagai “kombinasi dari frekuensi ataupun
probabilitas munculnya dan konsekuensi dari
suatu kejadian berbahaya yang spresifik”.
(Cross, 1998)
8. Diantaranya
1
2 3 4 5
Risiko Kesehatan,
probabilitas yg tinggi,
tingkat pemajanan rendah,
konsekuensi rendah, masa
laten panjang, efek tidak
langsung terlihat dan
bersifat kronik. Hubungan
sebab akibatnya tidak
mudah utk ditentukan.
Risiko ini fokus pada
kesehatan manusia
terutama yg beredar
diluar tmpat kerja.
Risiko Keselamatan, Memiliki ciri probabilitas rendah, tingkat
pemaparan yg tinggi, konsekuensi kecelakaan tinggi, bersifat
akut dan menimbulkan efekkk langsung, Tindakan pengendalian
tanggap darurat dengan mengetahui penyebabnya dan focus pd
keselamatan manusia dan pencegahan timbulnya kerugian pd
tmpat kerja
Memiliki ciri melibatkan
interaksi yang beragam
antara populasi dan
komunitas ekosistem
pada tingkat mikro
maupun makro, ada
ketidakpastian yang
tinggi antara sebab
dengan akibat, risiko ini
fokus pada habitat serta
dampak ekosistem
yang mungkin bisa
bermanifestasi jauh dari
sumber risiko
Risiko Kesejahteraan
masyarakat Ciri risiko ini
berkaitan dengan persepsi
kelompok ataupun umum
mengenai performance
sebuah organisasi ataupun
produk, nilai, property,
estetika, dan penggunaan
sumber daya yang
terbatas. Fokusnya pada
nilai – nilai yang terdapat
dalam masyarakat dan
persepsinya.
R i s i k o K e u a n g a n ( F i n a n c i a l R i s k )
C i r i r i s i k o k e u a n g a n y a i t u
m e m i l i k i r i s i k o j a n g k a p a n j a n g
d a n p e n d e k d a r i k e r u g i a n
p r o p e r t y , y a n g t e r k a i t d e n g a n
p e r h i d u n g a n a s u r a n s i ,
p e n g e m b a l i a n i n v e s t a s i .
F o k u s n y a d i a r a h k a n p a d a
k e m u d a h a n p e n g o p e r a s i a n s e r t a
a s p e k f i n a n s i a l . r i s i k o i n i p a d a
u m u m n y a m e n j a d i p e r t i m b a n g a n
u t a m a , k h u s u n y a b a g i
s t a k e h o l d e r s e p e r t i p a r a p e m i l i k
p e r u s a h a a n a t a u p e m e g a n g
s a h a m d a l a m s e t i a p
p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n d a n
k e b i j a k a n o r g a n i s a s i d i m a n a
s e t i a p p e r t i m b a n g a n a k a n s e l a u
b e r k a i t a n d e n g a n f i n a s i a l d a n
m e n g a c u p a d a t i n g k a t
e f e k t i f i t a s d a n e f i s i e n s i .
9. Contoh Kasus
Seorang perawat RSUD dr M Haulussy di Ambon
yang diduga dikeroyok dan dianiaya tiga anggota
keluarga almarhum HK, pasien Covid-19 yang
meninggal dunia pada Jumat, (26/6) 2020. kejadian
yang dilaporkan itu adalah penghadangan dan
pengambilan paksa jenazah. Kronologi
peristiwanya, waktu itu Orno sedang piket malam
hari sampai pagi di lantai dua pada bagian ruang
isolasi pasien Covid-19, sementara perawat lain,
Sely, bertugas di lantai satu dimana salah satu
kamar isolasi ditempati HK.
Ketika Orno turun ke lantai satu sekitar pukul 07:00
WIT, temannya meminta bantuan dia mengantarkan
jasad pasien ini ke ruang kamar mayat yang memang
dikhususkan bagi pasien Covid-19. Perawat tersebut
hanya melaksanakan tugas dan tidak memberikan
informasi kepada pihak keluarga pasien, tetapi pihak
keluarga tidak menerima korban/pasien untuk
diperlakukan tidak seuai dengan tatacara
pengelolaan jenazah.
10. Upaya Mencegah
dan Meminimalkan
Risiko Dan Hazard
Pada Tahap ASKEP
Asuhan Keperawatan
Rumah Sakit perlu membuat perencanaan yang efektif agar perenerapan sistem manajemen K3 dapat
tercapai keberhasilannya dengan sasaran yang jelas serta dapat diukur. Perencanaan K3 di Rumah Sakit
bisa mengacu pada standar sistem manajemen K3RS yang diantaranya self assessment akreditasi K3
Rumah sakit. Perencanaan Meliputi :
11. A
C
B
1 IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO
Identifikasi sumber bahaya, dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang
dapat menimbulkan potensi bahaya dan jenis
kecelakaan dan PAK yang mungkin saja terjadi
Penilaian faktor risiko yaitu proses
menentukan ada atau tidaknya risiko dengan
melakukan penilaian bahaya potensial yang
menimbulkan risiko kejahatan dan
keselamatan kerja.
Pengendalian Faktor Risiko dilakukan
dengan menghilangkan bahaya, mengganti
sumber risiko dengan sarana atau peralatan
lain yang tingkat risikonya rendah.
12. 2 Membuat Peraturan
ASUHAN KEPERAWATAN
Rumah sakit perlu membuat, menetapkan dan melaksanakan standar operasional prosedur (SOP)
sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang
berlaku. SOP perlu dievaluasi, diperbaharui dan harus dikomunikasikan serta disosialisasikan pada
karyawan dan pihak terkait.
13. 3 Tujuan dan Saran
ASUHAN KEPERAWATAN
Rumah sakit harus mempertimbangkan peraturan perundang-
undangan, bahaya potensial, dan risiko K3 yang bisa diukur,
satuan/indikator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka
waktu pencapaian (SMART)
14. 4 Indikator Kinerja
ASUHAN KEPERAWATAN
Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai
keberhasilan pencapaian SMK3 rumah sakit.
15. 5 Program Kerja
ASUHAN KEPERAWATAN
Rumah sakit harus menetapkan dan melaksanakan proram
K3 rumah sakit, untuk mencapai sasaran harus ada
monitoring, evaluasi dan dicatat serta dilaporkan.
16. 6 Pengorganisasian
ASUHAN KEPERAWATAN
Pelaksanaan K3 di rumah sakit sangat tergantung dari rasa tanggung jawab manajemen dan
petugas terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K3.
Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. Pola pembagian tanggung
jawab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakan disiplin. Ketua
organisasi/satuan pelaksana K3 rumah sakit secara spesifik harus mempersiapkan data dan
informasi pelaksanaan K3 di semua tempat kerja, meruuskan permasalahan serta menganalisis
penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja, kemudian mencari jalan pemecahannya dan
mengkomunikasikannya kepada unit-unit kerja, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
Selanjutnya memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana
program yang dilaksanakan telah berhasil. Kalau masih terdapat kekurangan, maka perlu
diidentifikasi penyimpangannya serta dicari pemecahannya.