2. DASAR HUKUM
UU Nomor
Kesehatan
Indonesia
Tambahan
36 Tahun 2009 tentang
(Lembaran Negara Republik
Tahun 2009 Nomor 144,
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
PMK Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
PMK Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan
Kemkes;
Pedoman Tatakelola Mutu di Puskesmas.
01
02
03
04
3. Risiko : potensi tindakan
(action) / aktivitas (activity) yang
dipilih (termasuk pilihan tidak
bertindak) akan menyebabkan
kerugian (loss) / hasil yang tidak
diharapkan
Risiko : potensial probabilitas
proses akan gagal dan
menimbulkan error atau event
Kerugian yang mungkin terjadi
pada
suatu satuan waktu atau kegiatan.
4. Risk = Dampak suatu ketidakpastian untuk mencapai sasaran / tujuan
RISIKO
Ketidakpastian
Negatif yang penting (risiko /
ancaman)
positif (value / peluang)
Risiko = Ketidakpastian ??
Risiko adalah ketidakpastian yangpenting
RISIKO adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.
(PMK 25 thn 2019)
6. Proses identifikasi, analisis, evaluasi dan pengelolaan semua
Risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua unit /
bagian / program / kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan
anggaran, pertanggungjawaban dan monitoring dan
evaluasi serta pelaporan. (PMK 25 thn 2019)
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
Risk
Assessment
7. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
(SSP)
Arjaty/RMCovid19/2020
PROSES
MANAJEMENRISIKO
KATEGORIRISIKO
Strategik Operational
Aturan &
Regulasi
Finansial SDM Teknologi
KaPKM
PJ Mutu– Koord MR
Ka Unit
STRUKTUR
MANAJEMENRISIKO
STRATEGI
MANAJEMENRISIKO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Komunikasi dan
Konsultasi
Penetapankonteks
Identifikasi risiko
Analisa risiko
Evaluasi risiko
Penanganan risiko
Monitroing &
Review
REGULASI :
KEBIJAKAN, PANDUAN, SPO
SARANA PRASARANA :
• SUMBERDAYA
• INFRASTRUKTUR
INTEGRASIMR DALAM POAC
PENILAIAN DAN
PENGENDALIANRISIKO
8. PROSES MANAJEMEN RISIKO
KONTEKS/ LINGKUP
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI
RISIKO
ANALISIS RISIKO
EVALUASI RISIKO
TINDAKAN/
PENANGANAN
RISIKO
KOMUNIKASI
DAN
KONSULTASI
PD
STAKEHOLDERS
&
DUKUNGAN
INTERNAL
MONITORING,
AUDIT
DAN
TINJAUAN
(REVIEW)
KAJIAN RISIKO
ya
9. PENETAPAN KONTEKS
(PMK 25/2019)
1. KONTEKS EKSTERNAL
Merupakan situasi dari luar yang dapat
memepngaruhi cara organisasi dalam mengelola
risiko.
Mis : Hukum/Regulasi, Sosial, Politik dll.
2. KONTEKS INTERNAL
Merupakan situasi dari dalam organisasi yang
mempengaruhi cara mengelola risiko
Mis : Kebijakan, Struktur, Tatakelola, Standar dll.
10. Monitoring & Reviu
(PMK 25/2019)
Tujuannya :
Untuk memberi jaminan yang wajar
terhadap pencapaian sasaran penerapan
sistem Manajemen Risiko secara
keseluruhan.
11. PROSES MANAJEMEN RISIKO
Identifikasi / Analisa Paparan Kelola Risiko melalui Tehnik MR
Identifikasi
Risiko
Identifikasi
Kerugian
Analisa Risiko
Frequency
kerugian
Seberapa sering
kerugian akan
terjadi”
+ Severity
Seberapa serius
dampak kerugian
terjadi?
Kerugian (Loss)
Personil
Liability
Finansial
Property
Risk Control Risk Financing
Hindari Risiko
(Risk Avoidance)
Cegah kerugian
(Loss Prevention)
(frekuensi)
Reduksi
kerugian (Loss
Reduction )
(dampak)
Segregasi
Kontrak transfer
(Non asuransi)
Transfer Retensi
Asuransi
Non
asuransi
Kontrak,
perjanjian
Aktif
Non
asuransi +
Self
Insurance
Pasif
ASHRM
13. Adalah pemeriksaan apa yang ada di dalam
organisasi, yang dapat mengakibatkan cedera
pada individu, sehingga bisa ditentukan
apakah organisasi sudah mengambil tindakan
pencegahan (prevent), mitigasi, mendeteksi
error yang dapat menyebabkan cedera (harm)
1. Identifikasi risiko
14. 1. Identifikasi risiko
Dapat di identifikasi
dari :
Hasil Audit
Komplain
Klaim
Incidents
Brainstorming
15. 2. Analisis risiko :
Analisis Risiko
dilakukan menilai
Risiko dari sisi
Tingkat Risiko
Tingkat Risiko
ditentukan
berdasarkan tingkat
Dampak Risiko dan
Kemungkinan
Terjadinya Risiko
20. Pendekatan dalam Manajemen Risiko
1. Proaktif:
Tidak ada kejadian lakukan identifikasi risiko-risiko yang
mungkin terjadi dilakukan analisis (SEVERITY
ASSESSMENT) upaya meminimalkan disusun
register risiko.
Suatu proses yang berpotensi banyak risiko dilakukan
disain ulang (FMEA) proses yang sudah didisain ulang
SEVERITY ASSESSMENT
1. Reaktif:
Ada kejadian dilakukan
derajat risiko dianalisis (RCA) ditindaklanjuti
21. ALAT-ALAT MR
SEVERITY ASSESSMENT
Dimulai dengan menentukan DERAJAT
RISIKO (SEVERITY ASSESSMENT) dengan
mempertimbangkan 2 variabel, yaitu:
1. DAMPAK RISIKO; dan
2. PROBABILITAS
22. Severity
assessment
1. Extreme risk
2. High risk
3. Moderate risk
4. Low risk
Probability
Severity
(Dampak)
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare
23. t
23
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Minimal/td
k signifikan
Tidak ada cedera
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng
penyakit
• Setiap kasus yg memperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Ekstrem/katas
tropik
Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit
Dampak Risiko (Severity)
27. 27
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM
(SANGAT TINGGI)
Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama
45 hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Pimpinan Faskes
HIGH
(TINGGI)
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama
45 hari, kaji dng detail &perlu tindakan
segera, serta membutuhkan tindakan
Pimpinan Faskes
MODERAT
E
(SEDANG)
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan klinis/unit kerja sebaiknya
menilai dampak terhadap bahaya & kelola
risiko
LOW
(RENDA
H)
Risiko rendah dilakukan investigasi
sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan
dng prosedur rutin
35. IDENTIFIKASI & SEVERITY ASSESSMENT
NO LINGKUP
RISIKO
UNIT PELAYANAN RISIKO YANG MUNGKINTERJADI SEVERITY PROBABILITY SKALA WARNA
PASIEN LABORATORIUM 1. Specimen tertukar 4 2 MERAH
1
2. Terinfeksi
4 2 MERAH
FARMASI 1. Obat tertukar 4 1 KUNING
2. Salah pemberian obat 4 1 KUNING
3. Efek Samping Obat 3 1 HIJAU
IGD 1. Terlambat penanganan 5 1 MERAH
2. Anafilaktiksyok 5 1 MERAH
3. Jatuh
4 1 KUNING
PETUGAS LABORATORIUM 1. Terpapar reagen korosif 2 3 HIJAU
2
2. Terinfeksi
4 2 KUNING
FARMASI 1. Tertimpa mortar 2 2 HIJAU
1. Diamuk keluarga 1 1 BIRU
IGD 2. Terinfeksi 4 1 MERAH
3. Needele stick injury 4 1 MERAH
3 LINGKUNGAN LABORATORIUM Limbah infeksius 4 4 MERAH
FARMASI Limbah obat kadaluarsa 4 3 MERAH
IGD -
Contoh
36. RESIKO PELAYANAN RAWAT JALAN
N
O
RISIKO YANG
MUNGKIN
TERJADI
SEVERITY PROBABLILITY
TINGKAT RISIKO
(SANGAT
TINGGI, TINGGI,
SEDANG,
RENDAH)
PENYEBAB
TERJADINYA
AKIBAT
PENCEGAHAN
RISIKO
UPAYA
PENANGANAN
JIKA TERKENA
RISIKO
PIC
PELAPORAN JIKA
TERJADI
PAPARAN
1
Terkena
benda
tajam
Moderate Jarang terjadi SEDANG
Kurang berhati-
hati dalam
penggunaan alat
tajam
Vulnus laceratum
Penggunaan APD
.Jarum habis pakai
langsung buang tidak
perlu di tutup, jangan
mengerjakan tindakan
jika sudah terlalu lelah
dan tidak focus
Hentikan kegiatan
yang sedang
dilakukan ,
bersihkan luka dan
beri pengobatan
sesuai kondisi luka
PMKP
Dilaporkan paling
lambat 1 x 24 jam
kepada tim mutu
2
Salah
identifikasi
pasien
Moderate Mungkin terjadi TINGGI
Petugas kurang
teliti untuk
mengidentifikasi
pasien
Salah mendiagnosa
Menanyakankembali
identitas pasien di
setiap pelayanan
Melakukan
kunjungan kepada
pasien yang
bersangkutan
PMKP
Dilaporkan paling
lambat 1 x 24 jam
kepada tim mutu
3
Salah
pemilihan
perawatan
Mayor
Sangat jarang
terjadu TINGGI
Petugas kurang
teliti dalam meilih
treatment yang
sesuai dengan
diagnose
Menimbulkan efek
samping
Membaca kembali
diagnose dan
meminta pendapat
kepada petugas yang
berwenang jika ada
yang tidak jelas
Melakukan
penanganan sesuai
indikasi
PMKP
Dilaporkan paling
lambat 1 x 24 jam
kepada tim mutu
untuk dilaporkajn
kepada kepala
puskesmas untuk
ditindaklajuti