2. DEFINISI HAZARD
MENURUT TRANTER
MENURUT CROOSS MENURUT OHSAS 18001 : 2007
Hazard/bahaya, yg
berpotensi menimbulkan
kerugian. Sesuatu disebut
sumber bahaya jika
memiliki resiko
menimbulkan hasil
yang negative
Bahaya diartikan sbg
potensi dari rangkaian
sebuah kejadian untuk
muncul & menimbulkan
kerusakan atau kerugian.
Berupa sumber, tindakan/
situasi yg dpt menyebabkan
kerugian bagi manusia,
baik yg bisa menyebabkan
luka-luka, gangguan
Kesehatan/ kombinasi dari k
eduanya.
4. Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard)
Bahaya Penyebab
Bahaya Mekanik Mesin atau alat kerja
Bahaya Elektrik Arus Listrik
Bahaya Kebakaran Substansi Kimia yg mudah terbakar
Bahaya Peledakan Substansi kimia yg bersifat Explosive
Bahaya yang berdampak pada timbulnya kecelakaan yang
dapat menyebabkan luka (injury) hingga kematian serta
kerusakan proferty. Dampaknya bersifat akut.
5. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)
Bahaya yang berdampak pada kesehatan,
Menyebabkan gangguan kesehatan
dan penyakit akibat kerja.
Dampaknya bersifat kronis.
6. KEADAAN DAN MASALAH DI RUMAH SAKIT
No Bahaya
Bahaya
Potensial
Lokasi Pekerjaan yang Beresiko
1 Fisik Bising
Laundri, dapur, CSSD, gedung genset
boiler, (IPAL)
Karyawan yg bekerja di lokasi
tersebut
Getaran
Ruang mesin-mesin & peralatan yg
menghasilkan getaran (ruang gigi, dll)
Perawat dan Cleaning Service
Debu
Genset, bengkel kerja, laboratorium gigi,
gudang rekam medis, incinerator
Petugas sanitasi, teknisi gigi,
dan rekam medis
Panas CSSD, dapur, laundry incenerator, boiler
Pekerja dapur, pekerja laundry,
petugas sanitasi
Radiasi
Radiasi X-ray, OK yang menggunakan c-arm, Ruan
g fisioterapi, unit gigi
Ahli radiologi, radioterapi &
radiografer, ahli fisioterapi dan
petugas rontgent gigi
7. No Bahaya Bahaya Potensial Lokasi Pekerjaan yg Beresiko
2 Kimia Disenfektan Semua area
Petugas kebersihan, &
perawat
Cytotoxics
Farmasi, tempat pembuangan
limbah, bangsal
Pekerja farmasi, perawat,
petugas pengumpul sampah
Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde
Laboratorium, kamar mayat,
gudang farmasi
Petugas kamar mayat,
petugas laboratorium, farmasi
Gas-gas Anestesi
Ruang operasi gigi, OK, ruang
pemulihan (RR)
Dokter gigi, perawat,
dokter bedah, dokter/perawat
anaestesi
3 Biologik
AIDS, Hepatitis B & Non A, N
on B
IGD, kamar operasi, ruang
pemeriksaan gigi, laboratorium,
laundry
Dokter, dokter gigi, perawat,
petugas laboratorium, petugas sanitas
i, dan laundry
Tuberculosis
Bangsal, laboratorium, ruang
isolasi
Perawat, petugas laboratorium,
fisioterapis
8. No Bahaya Bahaya Potensial Lokasi Pekerjaan yg Beresiko
4 Ergonomik
Pekerjaan yg dilakukan secara
manual
Area pasien, tempat
penyimpanan barang
(gudang)
Petugas yg menangani
pasien dan barang
Postur yg salah dlm melakukan
pekerjaan & pekerjaan berulang
Semua area
Semua karyawan
5 Psikososial
Sering kontak dgn pasien,
kerja bergilir, kerja berlebih,
ancaman secara fisik
Semua area Semua karyawan
9. CARA MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA
01 Adanya peraturan perundangan keselamatan & kesehatan kerja (K3)
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
02
Standarisasi yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi/ tak resmi,
mengenai konstruksi yg memenuhi syarat-syarat keselamatan
Pengawasan yaitu tentang pengawasan dipatuhinya ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yg diwajibkan.
03
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
04
Penelitian bersifat teknik, meliputi sifat & ciri-ciri bahan yg berbahaya,
penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat perlindungan diri.
05
Riset medis yg meliputi penelitian tentang efek fisologis & patalogis, factor
lingkungan, teknologi & keadaan fisik yg mengakibatkan kecelakaan.
10. LANJUTAN
06 Pendidikan yg menyangkut pendidikan keselamatan dlm kurikulum teknik,
sekolah-sekolah kursus-kursus.
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
07 Asuransi yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan.
Latihan-latihan yaitu latihan praktik bagi tenaga kerja, khusus tenaga kerja yang
baru dalam keselamatan kerja.
08
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed
09 Usaha keselamatan kerja pada tingkat perusahaan.
11. SISTEM MANAJEMEN K3 DI PELAYANAN KESEHATAN
Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap
terjadinya kerugian maupun accident.
Mengelola risiko harus dilakukan secara
berurutan bertujuan membantu dlm pengambilan keputusan yg lebih
baik dgn melihat risiko & dampak yg kemungkinan di timbulkan.
12. RISK MANAGEMENT STANDARD
Menghilangkan sumber bahaya Risiko yg ada,
Mengganti sumber bahaya dgn yg lebih aman
Pengendalian teknis, Pengendalian administrative,
Alat Pelindung Diri (APD)
Proses membandingkan level/tingkat risiko yg ada dgn
kriteria standar.
Analisis risiko sistematika penggunaan dari informasi yg tersedia
untuk mengidentifikasi hazard & memperkirakan suatu risiko
terhadap individu, populasi, bangunan/lingkungan.
Identifikasi semua bahaya yg berasal dari luar tempat kerja dpt
menimbulkan efek terhadap kesehatan & keselamatan manusia yg berada
di tempat kerja.
Penentuan konteks yg akn dikembangkan misalnya menyangkut risiko
kesehatan kerja, kebakaran, higiene industri, & lainnya.
Penentuan Konteks
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Evaluasi Risiko
Pengendalian Risiko
13. LANJUTAN
Komunikasi & konsultasi dengan pengambil keputusan internal & eksternal
untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.Monitor dan
Review.
Monitor & Review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang
dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan.
Monitor dan Review
Komunikasi dan Konsultasi
14. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses maupun lingkungan kerja.
15. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
(Work Realted Disease)
Adalah penyakit yg mempunyai bbrp agen
penyebab, dimana faktor pekerjaan
memegang peranan penting bersama dengan
faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit
22. Langkah diagnosis penyakit akibat kerja
Langkah 7. Menentukan Dia
gnosis Penyakit Akibat Kerja
Langkah 1. Menegakkan Di
agnosis Klinis
Langkah 6. Menentukan paja
nan di luar tempat kerja
Langkah 2. Menentukan pa
janan yang dialami pekerja
di tempat kerja
Langkah 3. Menentukan
hubungan pajanan dengan
diagnosis klinis
Langkah 5. Menentukan fakt
or individu yang berperan
Langkah 4.
Menentukan besarn
ya pajanan
: